• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG DINAS SOSIAL JL. A. YANI NO. 199 TELP Fax

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG DINAS SOSIAL JL. A. YANI NO. 199 TELP Fax"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

DINAS SOSIAL

JL. A. YANI NO. 199 TELP. 0334 - 888155 Fax. 888155 email : Dinsos@Lumajangkab.go.id

LUMAJANG 67352

KEPUTUSAN

KEPALA DINAS SOSIAL KABUPATEN LUMAJANG

NOMOR : 188.45/10/ 427.42 / 2021 T E N T A N G

STANDAR PELAYANAN PADA DINAS SOSIAL KABUPATEN LUMAJANG

KEPALA DINAS SOSIAL,

Menimbang : a. bahwa untuk mempercepat tercapainya peningkatan Pelayanan Publik dan agar lebih optimal dalam memfasilitasi Penanganan Pelayanan publik perlu komitmen tinggi dari aparatur dalam rangka menerapkan sendi-sendi kebijakan pelayanan yang baik dan bermartabat ;

b. bahwa dengan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, maka dipandang perlu menetapkan Tim Fasilitasi Penanganan Pelayanan Publik di Kabupaten Lumajang dengan Keputusan Bupati.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 ;

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme;

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ; 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan

Publik;

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah ;

8. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan ;

9. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perbaikan dan Peningkatan Mutu Pelayanan Aparatur Pemerintah kepada Masyarakat ;

(2)

2 10. Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah Perangkat Daerah ;

11. Intruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi ;

12. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/20/M.PAN/05/2006 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik ;

13. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Pelayanan;

14. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 11 tahun 2005 Pelayanan Publik di Propinsi Jawa Timur ;

15. Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Lumajang Tahun 2016 Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 90).

16. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Kabupaten Lumajang ;

17. Instruksi Bupati Lumajang Nomor 02 Tahun 2005 tentang Peningkatan Kinerja Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Kabupaten Lumajang ;

18. Instruksi Bupati Lumajang Nomor 04 Tahun 2006 tentang Penyusunan Standar Pelayanan Publik dan Standar Operating Procedures (SOP) .

M E M U TU SK A N : Menetapkan :

KESATU : Standar Pelayanan Dinas Sosial , Sebagaimana diuraikan dalam Lampiran Keputusan ini

KEDUA : Standar Pelayanan Dinas Sosial Kabupaten Lumajang, sebagaimana dalam diktum Kesatu meliputi :

1.Standar Pelayanan Rekomendasi Undian Gratis Berhadiah (UGB);

2.Standar Pelayanan Rekomendasi Pengumpulan Uang Dan Barang (PUB);

3.Standar Pelayanan Rekomendasi Ijin Operasional Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA);

4.Standar Pelayanan Anak Terlantar, Jalanan, Cacat Dan Nakal;

5.Standar Pelayanan Anak Terlantar Luar Panti;

6.Standar Pelayanan Pengiriman Peserta Tetirah;

7.Standar Pelayanan Rekomendasi Bebas Biaya Pengobatan bagi orang terlantar;

8.Standar Pelayanan Penyantunan Fakir Miskin Kabupaten Lumajang;

9.Standar Pelayanan Fasilitas Dan Koordinasi Program Keluarga Harapan (PKH);

10.Standar Pelayanan Santunan Kematian Bagi Penduduk Kabupaten Lumajang;

11.Standar Pelayanan Operasional Dan Pemeliharaan Griya Lansia;

12.Standar Pelayanan Pengangkatan Anak/Adopsi

(3)

3 13.Standar Pelayanan Pendampingan ABH (Anak Berhadapan dengan Hukum)

14.Standar Pelayanan Rekomendasi Pendampingan bagi Lansia Terlantar di Griya Lansia Gerbang Mas

15.Standar Pelayanan Rekomendasi Pencabutan KIS

16.Standar Pelayanan Rekomendasi Penerbitan SPM (Surat Pernyataan Miskin)

17.Standar Pelayanan Pemulangan Orang Terlantar 18.Standar Pelayanan Pengajuan KIS

KETIGA : Standar Pelayanan sebagaimana dimaksud dalam diktum Kedua dipergunakan sebagai pedoman yang harus dilaksanakan oleh Aparatur Dinas Sosial Kabupaten Lumajang dalam melaksanakan Pelayanan.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

Ditetapkan di Lumajang pada tanggal 4 Januari 2021 KEPALA DINAS SOSIAL

KABUPATEN LUMAJANG

Dra. DEWI SUSIYANTI NIP. 19640617 199603 2 002

(4)

4 Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Sosial

Nomor : 188.45/10/427.42/2021 Tanggal : 4 Januari 2021

PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA DINAS SOSIAL

KABUPATEN LUMAJANG DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

B. Maksud, Tujuan dan Sasaran C. Ruang Lingkup

BAB II PENGERTIAN, PRINSIP, DAN KOMPONEN STANDAR PELAYANAN A. Pengertian

B. Prinsip C. Komponen

BAB III PENYUSUNAN STANDAR PELAYANAN

A. Identifikasi Tugas dan Fungsi, Dasar Hukum Kelembagaan, Visi Misi Dinas Sosial dan Struktur Dinas Sosial

1. Tugas dan Fungsi

2. Dasar Hukum Kelembagaan 3. Visi dan Misi Dinas Sosial 4. Struktur Dinas Sosial

 Susunan Organisasi

 Penjabaran Tugas dan Fungsi Organisasi

 Bagan Struktur Organisasi B. Jenis – Jenis Pelayanan

1.Standar Pelayanan Rekomendasi Undian Gratis Berhadiah (UGB);

2.Standar Pelayanan Rekomendasi Pengumpulan Uang Dan Barang (PUB);

3.Standar Pelayanan Rekomendasi Ijin Operasional Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA);

4.Standar Pelayanan Anak Terlantar, Jalanan, Cacat Dan Nakal;

5.Standar Pelayanan Anak Terlantar Luar Panti;

6.Standar Pelayanan Pengiriman Peserta Tetirah;

7.Standar Pelayanan Rekomendasi Bebas Biaya Pengobatan bagi orang terlantar;

8.Standar Pelayanan Penyantunan Fakir Miskin Kabupaten Lumajang;

9.Standar Pelayanan Fasilitas Dan Koordinasi Program Keluarga Harapan (PKH);

10.Standar Pelayanan Santunan Kematian Bagi Penduduk

(5)

5 Kabupaten Lumajang;

11.Standar Pelayanan Operasional Dan Pemeliharaan Griya Lansia;

12.Standar Pelayanan Pengangkatan Anak/Adopsi

13.Standar Pelayanan Pendampingan ABH (Anak Berhadapan dengan Hukum)

14.Standar Pelayanan Rekomendasi Pendampingan bagi Lansia Terlantar di Griya Lansia Gerbang Mas

15.Standar Pelayanan Rekomendasi Pencabutan KIS

16.Standar Pelayanan Rekomendasi Penerbitan SPM (Surat Pernyataan Miskin)

17.Standar Pelayanan Pemulangan Orang Terlantar 18.Standar Pelayanan Pengajuan KIS

(6)

6 BAB I

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Sebagaimana diamanatkan Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, bahwa setiap penyelenggara pelayanan Publik baik yang memberikan pelayanan kepada masyarakat secara langsung maupun tidak langsung wajib menyusun, menetapkan dan menerapkan standar pelayanan sebagai tolak ukur dalam penyelenggaraan pelayanan di lingkungan masing – masing. Sebagai tindak lanjut pelaksanaan Undang – Undang tersebut, Pemerintah Kabupaten Lumajang melalui Dinas Sosial menyusun, menerapkan dan akan menerapkan standar pelayanan publik pada berbagai bidang. Hal ini dimaksudkan sebagai acuan bagi Dinas Sosial Kabupaten Lumajang dan masyarakat dalam penerapan standar pelayanan

Sebagai tindak lanjut pelaksanaan Undang-Undang Pelayanan Publik tersebut, maka telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. PermenPANRB tentang Pedoman Standar Pelayanan ini merupakan revisi dari PermenPANRB Nomor36 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan, dan Penerapan Standar Pelayanan.Revisi peraturan ini perlu dilakukan karena dipandang peraturan yang sebelumnya kurang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin banyak dipergunakan sebagai sarana penunjang pelayanan, serta untuk mempermudah proses penyusunan, dan meningkatkankemandirian unit pelayanan dalam penyusunan Standar Pelayanan.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan dan penetapan Standar Pelayanan publik ini adalah untuk mempermudah penyelenggara / pelaksanaan pelayanan publik maupun masyarakat sebagai penerima pelayanan publik serta pihak-pihak yang lain berkepentingan :

Tujuan Pelayanan Publik adalah :

1. Mewujudkan kepastian tentang hak, tanggung jawab, kewajiban dan kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik bidang Ketatalaksanaan, Kelembagaan dan Analisis jabatan serta Standarisasi Kinerja pada SKPD di Kabupaten Lumajang;

(7)

7 2. Mewujudkan sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang sesuai

dengan asas-asas umum penyelenggaraan pemerintah yang baik di Kabupaten Lumajang;

3. Terpenuhinya hak-hak masyarakat dalam memperoleh pelayanan publik secara maksimal;

4. Mewujudkan partisipasi dan keikutsertaan masyarakat dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik sesuai mekanisme yang berlaku.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pelayanan publik meliputi semua bentuk pelayanan yang berkaitan dengan kepentingan publik yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik di Dinas Sosial Kabupaten Lumajang, yang meliputi :

1.Standar Pelayanan Rekomendasi Undian Gratis Berhadiah (UGB);

2.Standar Pelayanan Rekomendasi Pengumpulan Uang Dan Barang (PUB);

3.Standar Pelayanan Rekomendasi Ijin Operasional Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA);

4.Standar Pelayanan Anak Terlantar, Jalanan, Cacat Dan Nakal;

5.Standar Pelayanan Anak Terlantar Luar Panti;

6.Standar Pelayanan Pengiriman Peserta Tetirah;

7.Standar Pelayanan Rekomendasi Bebas Biaya Pengobatan bagi orang terlantar;

8.Standar Pelayanan Penyantunan Fakir Miskin Kabupaten Lumajang;

9.Standar Pelayanan Fasilitas Dan Koordinasi Program Keluarga Harapan (PKH);

10.Standar Pelayanan Santunan Kematian Bagi Penduduk Kabupaten Lumajang;

11.Standar Pelayanan Operasional Dan Pemeliharaan Griya Lansia;

12.Standar Pelayanan Pengangkatan Anak/Adopsi

13.Standar Pelayanan Pendampingan ABH (Anak Berhadapan dengan Hukum)

14.Standar Pelayanan Rekomendasi Pendampingan bagi Lansia Terlantar di Griya Lansia Gerbang Mas

15.Standar Pelayanan Rekomendasi Pencabutan KIS

16.Standar Pelayanan Rekomendasi Penerbitan SPM (Surat Pernyataan Miskin)

17.Standar Pelayanan Pemulangan Orang Terlantar 18.Standar Pelayanan Pengajuan KIS

(8)

8 BAB II

PENGERTIAN, PRINSIP, DAN KOMPONEN STANDAR PELAYANAN A.Pengertian

Dalam Petunjuk Teknis ini yang dimaksud dengan:

1. Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

2. Penyelenggara pelayanan publik yang selanjutnya disebut penyelenggara adalah setiap institusi penyelenggara negara,korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkanUndang-Undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.

3. Organisasi penyelenggara pelayanan publik yang selanjutnya disebut Organisasi Penyelenggara adalah satuan kerja penyelenggara pelayanan publik yang berada di lingkungan institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang untuk kegiatan pelayananpublik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.

4. Standar pelayanan adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji Penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat,mudah, terjangkau, dan terukur.

5. Maklumat pelayanan adalah pernyataan tertulis yang berisi keseluruhan rincian kewajiban dan janji yang terdapat dalam Standar pelayanan

6. Masyarakat adalah seluruh pihak, baik warga negara maupun penduduk sebagai orang perseorangan, kelompok, maupun badan hukum yang berkedudukan sebagai penerima manfaat pelayanan publik, baik secara langsung maupun tidak langsung.

7. Pihak terkait adalah pihak yang dianggap kompeten dalam memberikan masukan terhadap penyusunan Standar pelayanan.

8. Pelaksana pelayanan publik yang selanjutnya disebut pelaksana adalah pejabat, pegawai, petugas, dan setiap orang yang bekerja di

(9)

9 dalam organisasi penyelenggara yang bertugas melaksanakan tindakan atau serangkaian tindakan pelayanan publik.

B.Prinsip

Dalam menyusun, menetapkan dan menerapkan standar pelayanan dilakukan dengan memperhatikan prinsip:

1. Sederhana. Standar Pelayanan yang mudah dimengerti, mudah diikuti, mudah dilaksanakan, mudah diukur, dengan prosedur yang jelas dan biaya terjangkau bagi masyarakat maupun Penyelenggara.

2. Konsistensi. Dalam penyusunan dan penerapan standar pelayanan harus memperhatikan ketetapan dalam mentaati waktu, prosedur, persyaratan, dan penetapan biaya pelayanan yang terjangkau.

3. Partisipatif. Penyusunan Standar pelayanan dengan melibatkan masyarakat dan pihak terkait untuk membahas bersama dan mendapatkan keselarasan atas dasar komitmen atau hasil kesepakatan.

4. Akuntabel. Hal-hal yang diatur dalam standar pelayanan harus dapat dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan secara konsisten kepada pihak yang berkepentingan.

5. Berkesinambungan. Standar pelayanan harus dapat berlaku sesuai perkembangan kebijakan dan kebutuhan peningkatan kualitas pelayanan.

6. Transparansi. harus dapat dengan mudah diakses dan diketahui oleh seluruh masyarakat.

7. Keadilan. Standar pelayanan harus menjamin bahwa pelayanan yang diberikan dapat menjangkau semua masyarakat yang berbeda status ekonomi, jarak lokasi geografis, dan perbedaan kapabilitas fisik dan mental.

C. Komponen

Komponen standar pelayanan adalah komponen yang merupakan unsur- unsur administrasi dan manajemen yang menjadi bagian dalam sistem dan proses penyelenggaraan pelayanan publik. Berdasarkan Pasal 21 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009, setiap standar pelayanan dipersyaratkan harus mencantumkan komponen sekurang-kurangnya meliputi:

(10)

10 1. Dasar Hukum, adalah peraturan perundang-undangan yang menjadi

dasar penyelenggaraan pelayanan.

2. Persyaratan, adalah syarat (dokumen atau hal lain) yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis pelayanan, baik persyaratan teknis maupun administratif.

3. Sistem, mekanisme, dan prosedur, adalah tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan, termasukpengaduan.

4. Jangka waktu penyelesaian, adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses pelayanan darisetiap jenis pelayanan.

5. Biaya/tarif, adalah ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam mengurus dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan masyarakat.

6. Produk pelayanan, adalah hasil pelayanan yang diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

7. Sarana, prasarana, dan/atau fasilitas, adalah peralatan dan fasilitas yang diperlukan dalam penyelenggaraan pelayanan, termasuk peralatan dan fasilitas pelayanan bagi kelompok rentan.

8. Kompetensi pelaksana, adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana meliputi pengetahuan, keahlian, ketrampilan dan pengalaman.

9. Pengawasan internal, adalah sistem pengendalian intern dan pengawasan langsung yang dilakukan oleh pimpinan satuan kerja atau atasan langsung pelaksana.

10. Penanganan pengaduan, saran, dan masukan, adalah tata cara pelaksanaan penanganan pengaduan dan tindak lanjut.

11. Jumlah pelaksana, adalah tersedianya pelaksana sesuai dengan beban kerja. Informasi mengenai komposisi atau jumlah petugas yang melaksanakan tugas sesuai pembagian dan uraian tugasnya.

12. Jaminan pelayanan, adalah memberikan kepastian pelayanan dilaksanakan sesuai dengan Standar pelayanan

13. Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan, adalah dalam bentuk komitmen untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, risiko, dan keragu-raguan.

(11)

11 14. Evaluasi kinerja pelaksana, adalah penilaian untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan kegiatan sesuai dengan standar pelayanan.

Dalam penyusunan, penetapan, dan penerapan standar pelayanan, untuk setiap jenis pelayanan sekurang-kurangnya meliputi 14 komponen tersebut. Apabila dipandang perlu, sesuai dengan karakteristik pada jenis atau penyelenggaraan pelayanan tertentu, maka dimungkinkan untuk menambah atau melengkapi komponen lain dalam pengembangan standar pelayanan. Selain itu sebagai upaya harmonisasi antar peraturan perundang-undangan maka penyusunan komponen standar pelayanan perlu memperhatikan peraturan perundangan lain yang terkait dengan penyusunan standar pelayanan seperti Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Teknis Sektoral, Standard Operating Procedures (SOP)

(12)

12 BAB III

PENYUSUNAN STANDAR PELAYANAN

A. Identifikasi Tugas dan Fungsi, Dasar Hukum Kelembagaan, Visi Misi Dinas Sosial dan Struktur Dinas Sosial

1. Tugas dan Fungsi

Berangkat dari Paradigma baru bahwa, birokrasi Pemerintah sebagai pamong yang mempunyai kewajiban memberikan pelayanan kepada masyarakat, maka Dinas Sosial Kabupaten Lumajang secara langsung termasuk didalamnya walaupun tidak langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Keberadaan Dinas Sosial dalam mewujudkan kiprah kerjanya berdasarkan keputusan Bupati Lumajang Nomor : 40 Tahun 2004 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Sosial Kabupaten Lumajang mempunyai fungsi :

1. perumusan dan penyusunan program kerja Dinas Sosial ;

2. pengkoordinasian rencana operasional pelaksanaan program kerja Tata Naskah, SPM, Prosedur kerja, pelayanan publik, kelembagaan, Analisa Jabatan dan Standarisasi Kinerja ;

3. pembinaan teknis pelaksanaan program kerja Tata Naskah, SPM, Prosedur kerja, pelayanan publik, kelembagaan, Analisa Jabatan dan Standarisasi Kinerja dan pelaksanaan kinerjanya ;

4. pengkoordinasian secara hirarkhi dan vertikal tentang tugas Dinas Sosial ;

5. penelaahan konsep-konsep Naskah dinas tentang Tata Naskah Dinas, SPM, Prosedur Kerja, pelayanan publik, kelembagaan, Analisa Jabatan dan Standarisasi Kinerja ;

6. penganalisaan produk-produk hukum tentang organisasi dan manejemen ;

7. pengevaluasian dan menginventarisasi permasalahan bidang organisasi dan manajemen ;

8. pengkoordinasian perumusan kebijakan teknis organisasi dan manajemen untuk jangka pendek, menengah dan panjang ;

9. pengajuan telaahan staf tentang organisasi dan manajemen ;

(13)

13 10. penyelenggaraan analisa organisasi dan manajemen serta analisa

jabatan ;

11. penyusunan hasil analisa dan kopentensi jabatan ;

12. pemberian pelayananan administrasi kelembagaan, tata naskah dan standarisasi kinerja ;

13. penyusunan petunjuk teknis atau peraturan perundang-undangan tentang organisasi dan manajemen ;

14. pelaksanaan pembuatan konsep raperda dan tata kerja organisasi ; 15. penyediaan peraturan perundangan berkaitan dengan organisasi

Perangkat Daerah dan manajemennya ;

16. pelaporan pelaksanaan tugas dan program kerja Dinas Sosial ;

17. pemberian saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkah dan tindakan-tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya kepada Dinas Sosial melalui Asisten Administrasi ;

18. pelaksanaan tugas-tugas lain sesuai bidang tugasnya yang diberikan oleh Dinas Sosial serta Asisten Administrasi.

2. Dasar Hukum Kelembagaan

1. Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Lumajang Daerah Kabupaten Lumajang Tahun 2016 Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 90).

2. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 01 Tahun 2008 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lumajang Tahun Anggaran 2008.

3. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Kabupaten Lumajang ; 4. Instruksi Bupati Lumajang Nomor 02 Tahun 2005 tentang

Peningkatan Kinerja Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Kabupaten Lumajang ;

5. Instruksi Bupati Lumajang Nomor 04 Tahun 2006 tentang Penyusunan Standar Pelayanan Publik dan Standar Operating Procedures (SOP) .

(14)

14 3. Visi dan Misi

Untuk mewujudkan pembangunan di bidang Sosial yang optimal dan berkelanjutan bagi sebesar-besarnya kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat, telah ditetapkan Visi Pembangunan di bidang Sosial yaitu : “TERWUJUDNYA MASYARAKAT LUMAJANG YANG BERDAYA SAING, MAKMUR DAN BERMARTABAT”

“. Adapun Misi Dinas Sosial mengampu Misi ke II dari Bupati yaitu :

“PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR UNTUK MEWUJUDKAN MASYARAKAT YANG LEBIH SEJAHTERA DAN MANDIRI “

Untuk mendukung Misi ke II ini Dinas Sosial mempunyai Misi keterkaitan yaitu:

1.Mewujudkan kesejahteraan sosial keluarga miskin melalui bantuan, bimbingan, pembinaan dan pemberdayaan masyarakat, lembaga

sosial, kelompok rentan, dan korban bencana serta upaya memperkecil kesenjangan sosial;

2.Meningkatkan usia hidup, harkat martabat serta kualitas hidup penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)

4. Struktur Organisasi

SUSUNAN ORGANISASI DINAS SOSIAL KABUPATEN LUMAJANG 1. Kepala Dinas Sosial

2. Sekretaris

3. Ka. Subbag Keuangan

4. Ka. Subbag Umum & Kepegawaian 5. Kabid Pelayanan & Rehabilitasi Sosial 6. Kabid Penanganan & Pemberdayaan Sosial 7. Kabid Perlindungan & Jaminan Sosial

(15)

15 PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI ORGANISASI

1. Kepala Dinas Sosial

a. penyusunan perencanaan dan program kesejahteraan sosial;

b. perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang kesejahteraan sosial;

c. pendataan system informasi kesejahteraan sosial;

d. penyusunan dan pelaksanaan standar pelayanan public dan standar operasional prosedur kesejahteraan sosial;

e. pelaksanaan standar pelayanan minimum kesejahteraan sosial;

f. pembinaan dan pengembangan potensi dan sumber kesejahteraan sosial;

g. pengawasan dan pendayagunaan bantuan sosial;

h. pengkoordinasian, fasilitasi, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan kesejahteraan sosial;

i. pelayanan pemberian rekomendasi ijin pendirian dan/atau pencabutan lembaga kesejahteraan sosial;

j. pemberdayaan dan pembinaan jabatan fungsional;

2.

k.

a.

b.

c.

d.

e.

f.

g.

h.

i.

Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

Sekretaris

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat, mempunyai fungsi :

perumusan dan penyusunan program dan kegiatan Dinas yang selanjutnya ditetapkan sebagai pedoman kerja;

pelaksanaan koordinasi penyusunan program, anggaran dan perundang-undangan;

pengelolaan dan pelayanan administrasi umum, kerjasama, dan hubungan masyarakat;

pengelolaan urusan rumah tangga;

pengelolaan administrasi kepegawaian, pembinaan dan peningkatan karier pegawai;

penyusunan rencana anggaran, pengelolaan keuangan serta pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran;

penyusunan rencana dan pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern;

penyusunan rencana kebutuhan perlengkapan dan peralatan serta pelaksanaan keamanan dan kebersihan Dinas;

pemeliharaan dan pengadaan sarana dan prasarana;

(16)

16 j.

k.

l.

m.

n.

pengelolaan barang milik/kekayaan daerah;

pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;

pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana;

pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas;

pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Sosial.

3.Ka.sub. Bagian Keuangan

a. menyusun rencana program kerja dan anggaran Sub Bagian Keuangan;

b. melakukan penyiapan bahan koordinasi dalam penyusunan anggaran;

c. penyiapan bahan penyusunan satuan biaya, daftar isian pelaksanaan anggaran, petunjuk operasional kegiatan, dan revisi anggaran;

d. melakukan urusan akuntansi, dan verifikasi keuangan;

melakukan urusan perbendaharaan, pengujian dan penerbitan surat perintah membayar;

e. melakukan urusan gaji pegawai;

f. melakukan administrasi keuangan;

g. melakukan penyiapan pertanggungjawaban dan pengelolaan dokumen keuangan;

h. melakukan penyusunan laporan keuangan (Laporan Realisasi Anggaran/LRA, neraca dan lain-lain);

i. melakukan penyiapan bahan pemantauan tindak lanjut laporan hasil pengawasan dan penyelesaian tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi;

j. memberikan saran dan pertimbangan kepada Sekretaris;

k. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.

4.Ka.Sub. Bagian Umum & Kepegawaian

a. menyusun rencana program kerja dan anggaran Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

b. melakukan penyiapan bahan koordinasi dalam penyusunan rencana program dan kegiatan Dinas;

c. melakukan penyusunan laporan perencanaan dan kinerja (Rencana Strategi/Renstra, Rencana Kerja/Renja, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/LAKIP, pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat/IKM dan lain-lain);

d. melakukan urusan rumah tangga, keamanan dan kebersihan;

e. melakukan pemeliharaan dan pengadaan sarana dan prasarana;

f. melakukan administrasi kepegawaian;

g. melakukan penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Unit dan Rencana Pemeliharaan Barang Unit;

h. melakukan pengelolaan pengadaan dan penatausahaan barang inventaris;

i. melakukan surat menyurat dan pengarsipan;

j. melakukan urusan kerjasama, hubungan masyarakat dan

(17)

17 keprotokolan;

k. melakukan penyiapan bahan evaluasi kelembagaan dan ketatalaksanaan;

l. melakukan telaahan dan penyiapan bahan penyusunan peraturan perundang-undangan;

m. memberikan saran dan pertimbangan kepada Sekretaris;

n. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.

5.Kabid Pelayanan & Rehabilitasi Sosial

a. penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran serta Kerangka Acuan Kerja pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi balita terlantar, anak dan lanjut usia terlantar, anak nakal, anak jalanan, penyandang disabilitas, dan tuna sosial;

b. penyusunan program dan kegiatan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi balita terlantar, anak dan lanjut usia terlantar, anak nakal, anak jalanan, penyandang disabilitas, dan tuna sosial;

c. penyusunan pedoman penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi balita terlantar, anak dan lanjut usia terlantar, anak nakal, anak jalanan, penyandang disabilitas, dan tuna sosial;

d. pelaksanaan kebijakan teknis penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi balita terlantar, anak dan lanjut usia terlantar, anak nakal, anak jalanan, penyandang disabilitas, dan tuna sosial;

e. pelaksanaan pendataan, verifikasi dan validasi data balita terlantar, anak dan lanjut usia terlantar, anak nakal, anak jalanan, penyandang disabilitas, dan tuna sosial;

f. pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi balita terlantar, anak dan lanjut usia terlantar, anak nakal, anak jalanan, penyandang disabilitas, dan tuna sosial;

g. pelaksanaan koordinasi teknis penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi balita terlantar, anak dan lanjut usia terlantar, anak nakal, anak jalanan, penyandang disabilitas, dan tuna sosial;

h. pelaksanaan pengawasan penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi balita terlantar, anak dan lanjut usia terlantar, anak nakal, anak jalanan, penyandang disabilitas, dan tuna sosial;

i. penyusunan dan pelaksanaan standar pelayanan minimal, standar pelayanan publik, standar operasional prosedur pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi balita terlantar, anak dan lanjut usia terlantar, anak nakal, anak jalanan, penyandang disabilitas, dan tuna sosial;

j. pelaksanaan pengembangan penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi balita terlantar, anak dan lanjut usia terlantar, anak nakal, anak jalanan, penyandang disabilitas, dan tuna sosial;

k. pelaksanaan monitoring, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi balita terlantar, anak dan lanjut usia terlantar, anak nakal, anak jalanan, penyandang disabilitas, dan tuna sosial;

l. pemberian pertimbangan dan saran kepada Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya ;

m. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Sosial.

(18)

18 6. Kabid Penanganan & Pemberdayaan Sosial

a. penyusunan rencana kerja dan anggaran serta kerangka acuan kerja kegiatan penanganan dan pemberdayaan fakir miskin, keluarga rentan, wanita rawan sosial ekonomi, pemberdayaan dan fasilitasi pejuang dan perintis kemerdekaan serta pembinaan dan pemberdayaan potensi dan sumber kesejahteraan sosial;

b. penyusunan program dan kegiatan penanganan dan pemberdayaan fakir miskin, keluarga rentan, wanita rawan sosial ekonomi, pemberdayaan dan fasilitasi pejuang dan perintis kemerdekaan serta pembinaan dan pemberdayaan potensi dan sumber kesejahteraan sosial;

c. pelaksanaan kebijakan teknis penyelenggaraan kegiatan penanganan dan pemberdayaan fakir miskin, keluarga rentan, wanita rawan sosial ekonomi, pemberdayaan dan fasilitasi pejuang dan perintis kemerdekaan serta pembinaan dan pemberdayaan potensi dan sumber kesejahteraan sosial;

d. penyusunan pedoman penyelenggaraan kegiatan penanganan dan pemberdayaan fakir miskin, keluarga rentan, wanita rawan sosial ekonomi, pemberdayaan dan fasilitasi pejuang dan perintis kemerdekaan serta pembinaan dan pemberdayaan potensi dan sumber kesejahteraan sosial;

e. pelaksanaan pendataan, verifikasi dan validasi data keluarga fakir miskin, wanita rawan sosial ekonomi dan keluarga rentan, pejuang dan perintis kemerdekaan, serta potensi dan sumber kesejahteraan sosial;

f. pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan kegiatan penanganan dan pemberdayaan fakir miskin, keluarga rentan, wanita rawan sosial ekonomi, pemberdayaan dan fasilitasi pejuang dan perintis kemerdekaan serta pembinaan dan pemberdayaan potensi dan sumber kesejahteraan sosial;

g. pelaksanaan koordinasi teknis penyelenggaraan kegiatan penanganan dan pemberdayaan fakir miskin, keluarga rentan, wanita rawan sosial ekonomi, pemberdayaan dan fasilitasi pejuang dan perintis kemerdekaan serta pembinaan dan pemberdayaan potensi dan sumber kesejahteraan sosial;

h. pelaksanaan pengawasan penyelenggaraan kegiatan penanganan dan pemberdayaan fakir miskin, keluarga rentan, wanita rawan sosial ekonomi, pemberdayaan dan fasilitasi pejuang dan perintis kemerdekaan serta pembinaan dan pemberdayaan potensi dan sumber kesejahteraan sosial;

i. penyusunan dan pelaksanaan standar pelayanan minimal, standar pelayanan publik, standar operasional dan prosedur kegiatan penanganan dan pemberdayaan fakir miskin, keluarga rentan, wanita rawan sosial ekonomi, pemberdayaan dan fasilitasi pejuang dan perintis kemerdekaan serta pembinaan dan pemberdayaan potensi dan sumber kesejahteraan sosial;

j. pelaksanaan pengembangan penyelenggaraan kegiatan penanganan dan pemberdayaan fakir miskin, keluarga rentan, wanita rawan sosial

(19)

19 ekonomi, pemberdayaan dan fasilitasi pejuang dan perintis kemerdekaan serta pembinaan dan pemberdayaan potensi dan sumber kesejahteraan sosial;

k. pelaksanaan monitoring, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan kegiatan penanganan dan pemberdayaan fakir miskin, keluarga rentan, wanita rawan sosial ekonomi, pemberdayaan dan fasilitasi pejuang dan perintis kemerdekaan serta pembinaan dan pemberdayaan potensi dan sumber kesejahteraan sosial;

l. pemberian pertimbangan dan saran kepada Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya;

m. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Sosial.

7.Kabid Perlindungan & Jaminan Sosial

a. penyusunan rencana kerja dan anggaran serta kerangka acuan kerja penyelenggaraan perlindungan dan jaminan sosial bagi penerima program keluarga sejahtera, program jaminan kesehatan, program keluarga harapan, korban bencana alam, korban bencana sosial, korban tindak kekerasan terhadap anak, wanita, lanjut usia, keluarga dan pekerja migran serta orang terlantar;

b. penyusunan program dan kegiatan penyelenggaraan perlindungan dan jaminan sosial bagi penerima program keluarga sejahtera, program jaminan kesehatan, program keluarga harapan, korban bencana alam, korban bencana sosial, korban tindak kekerasan terhadap anak, wanita, lanjut usia, keluarga dan pekerja migran serta orang terlantar;

c. pelaksanaan kebijakan teknis penyelenggaraan perlindungan dan jaminan sosial bagi penerima program keluarga sejahtera, program jaminan kesehatan, program keluarga harapan, korban bencana alam, korban bencana sosial, korban tindak kekerasan terhadap anak, wanita, lanjut usia, keluarga dan pekerja migran serta orang terlantar;

d. penyusunan pedoman penyelenggaraan perlindungan dan jaminan sosial bagi penerima program keluarga sejahtera, program jaminan kesehatan, program keluarga harapan, korban bencana alam, korban bencana sosial, korban tindak kekerasan terhadap anak, wanita, lanjut usia, keluarga dan pekerja migran serta orang terlantar;

e. pelaksanaan pendataan, verifikasi, validasi dan penetapan data penerima program keluarga sejahtera, program jaminan kesehatan, program keluarga harapan, korban bencana alam, korban bencana sosial, korban tindak kekerasan terhadap anak, wanita, lanjut usia, keluarga dan pekerja migran serta orang terlantar;

f. pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan perlindungan dan jaminan sosial bagi penerima program keluarga sejahtera, program jaminan kesehatan, program keluarga harapan, korban bencana alam, korban bencana sosial, korban tindak kekerasan terhadap anak, wanita, lanjut usia, keluarga dan pekerja migran serta orang terlantar;

g. pelaksanaan koordinasi teknis penyelenggaraan perlindungan dan jaminan sosial bagi penerima program keluarga sejahtera, program jaminan kesehatan, program keluarga harapan, korban bencana alam, korban bencana sosial, korban tindak kekerasan terhadap anak, wanita, lanjut

(20)

20 usia, keluarga dan pekerja migran serta orang terlantar;

h. pelaksanaan pengawasan penyelenggaraan perlindungan dan jaminan sosial bagi penerima program keluarga sejahtera, program jaminan kesehatan, program keluarga harapan, korban bencana alam, korban bencana sosial, korban tindak kekerasan terhadap anak, wanita, lanjut usia, keluarga dan pekerja migran serta orang terlantar;

i. penyusunan dan pelaksanaan standar pelayanan minimal, standar pelayanan publik, standar operasional dan prosedur penyelenggaraan perlindungan dan jaminan sosial bagi penerima program keluarga sejahtera, program jaminan kesehatan, program keluarga harapan, korban bencana alam, korban bencana sosial, korban tindak kekerasan terhadap anak, wanita, lanjut usia, keluarga dan pekerja migran serta orang terlantar;

j. pelaksanaan pengembangan penyelenggaraan perlindungan dan jaminan sosial bagi penerima program keluarga sejahtera, program jaminan kesehatan, program keluarga harapan, korban bencana alam, korban bencana sosial, korban tindak kekerasan terhadap anak, wanita, lanjut usia, keluarga dan pekerja migran serta orang terlantar;

k. pelaksanaan monitoring, evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan perlindungan dan jaminan sosial bagi penerima program keluarga sejahtera, program jaminan kesehatan, program keluarga harapan, korban bencana alam, korban bencana sosial, korban tindak kekerasan terhadap anak, wanita, lanjut usia, keluarga dan pekerja migran serta orang terlantar;

l. pemberian pertimbangan dan saran kepada Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya;

m. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Sosial.

(21)

21 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Derah Kabupaten Lumajang Tahun 2016 Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Kabupten Lumajang Nomor 90) adalah :

DINAS SOSIAL KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2021

KEPALA DINAS Dra.DEWI SUSIYANTI Pembina Utama Muda

(IV/c)

19640617 199603 2 002 SEKRETARIS Dra. NINIS LEGIWINARSI

Pembina (IV/a) 19660504 199702 2 001

SUB. BAGIAN KEUANGAN ST.LUTFIYAH, S.AP

Penata (III/c) 19761102 199803 2 001 SUB. BAGIAN UMUM DAN

KEPEGAWAIAN DARNO,S.Pd MM Penata Tk.I (III/d) 19691021 200012 1 003

BIDANG PELAYANAN &

REHABILITASI SOSIAL AKHMAD WAHYUDI,AP.MM

Pembina Tk I (IV/b) 19660504 199702 2 001

BIDANG PENANGANAN DAN PEMBERDAYAAN

SOSIAL

NIRA FITRI AVIANA, S.SOS Penata (III/c)

19771006 201001 2 009

BIDANG PERLINDUNGAN DAN

JAMINAN SOSIAL NANA INDRA WAHYUNI,SH

Penata Tk I (IIId) 19640616 199212 2 002

SEKSI

PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN &

JAMINAN SOSIAL NITA WIDIYANTI,A.Md Kep

Penata Muda Tk I (III/b) 19810521 200501 2 013 SEKSI

PENANGANAN DAN PEMBERDAYAAN FAKIR

MISKIN PUJI MULYO Penata (III/c) 19681230 199403 1 007 SEKSI

PELAYANAN & REHABILITASI SOSIAL ANAK

ANANG LUTFIANTO,A.Md Kep Penata (III/c)

19730828 199803 1 008

SEKSI

PERLINDUNGAN SOSIAL KORBAN BENCANA

ALAM HERU MULYANTO Penata Muda Tk I (III/b) 19630712 199702 1 005 SEKSI

PELAYANAN &

REHABILITASI TUNA SOSIAL SALLI,S.Pd

Penata (III/c) 19661201 200801 1 005

SEKSI PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN SOSIAL

YUNI TRIANTI, S.SOS Penata (III/c) 19782706 201101 2 003

SEKSI PELAYANAN &

REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS

BAWUK SULIKATI, S.SOS Penata Tk I (III/d) 19670422 200604 2 006

SEKSI KEPAHLAWANAN, KEPERINTISAN DAN

KESETIAKAWANAN SOSIAL

SAIFUL BACHRI,AMK SH Penata Tk.I (III/d) 19720701 199303 1 006

SEKSI

PERLINDUNGAN SOSIAL KORBAN BENCANA SOSIAL

DAN ORANG TERLANTAR ROMAWATI BIANA, S.SOS

Penata (III/c) 19820623 201101 2 015

(22)

22 JENIS – JENIS PELAYANAN

1. STANDAR PELAYANAN REKOMENDASI UNDIAN GRATIS BERHADIAH (UGB).

a. Persyaratan

1) Izin penyelenggaraan undian kepada badan yang telah memenuhi syarat antara lain, yaitu :

 Mempunyai SIUP ;

 Mempunyai akte pendirian/akte notaris ;

 Mempunyai susunan pengurus atau kepanitiaan ;

 Mempunyai AD-ART dan

 Mempunyai rencana kegiatan yang diberi sumbangan dari hasil undian tersebut (bagi badan sosial/kemasyarakatan) ; 2) Permohonan izin harus menyebutkan :

 Nama permohonan dan jabatan pada perusahaan/badan organisasi ;

 Nama badan atau organisasi dan alamat yang berlaku ;

 Jenis yang dipromosikan ;

 Bentuk kegiatan penyelenggaraan dan teknis penetapan pemenang hadiah ;

 Jangka waktu dan wilayah penyelenggaraan undian ;

 Tempat dan tanggal penarikan/pengundian hadiah ;

 Cara penarikan undian ;

 Daftar dan jenis hadiah secara lengkap dan rinci mengenai jenis merek/type dan tahun pembuatannya serta harga/nilainya ;

3) Pengajuan permohonan izin UGB kepada : 1. Menteri Sosial RI, dalam UGB meliputi :

 Seluruh Wilayah RI

 Lebih dari 1 (satu) wilayah propinsi

 Satu wilayah propinsi tapi pemohon berkedudukan di propinsi lain.

Pemohon izin disertai dengan :

 Surat persetujuan (rekomendasi) Gubernur tempat pemohon berkedudukan. Bagi pemohon yang berkedudukan di propinsi lain, disamping persetujuan sebagaimana dimaksud pada butir angka (1) harus

(23)

23 disertai pula persetujuan Gubernur tempat undian gratis berhadiah diselenggarakan.

 Surat keterangan dari kepolisian setempat mengenai loyalitas para pengurus.

 Rekomendasi dari Dinas Sosial Propinsi dimana pemohon berkedudukan.

 Surat persetujuan dari instansi/badan/tertentu yang terkait/berwenang dengan kegiatan.

2. Gubernur , dalam UGB meliputi :

 Seluruh wilayah propinsi yang bersangkutan.

 Lebih dari satu wilayah kabupaten/kota dalam propinsi yang bersangkutan.

Permohonan izin disertai dengan :

 Surat persetujuan (rekomendasi) dari Bupati/Walikota tempat pemohon berkedudukan.

 Surat keterangan dari kepolisian setempat mengenai loyalitas para pengurusnya.

 Rekomendasi dari Dinas Sosial Provinsi dimana pemohon berkedudukan.

3. Bupati/Walikota

Untuk UGB yang diselenggarakan dalam wilayah kabupaten/kota, disertai dengan :

 Rekomendasi dari Dinas/Kantor Sosial Kab/Kota setempat.

 Surat Keterangan dari Kepolisian setempat mengenai loyalitas para pengurusnya.

b. Prosedur pelayanan

 Pemohon membuat proposal yang ditujukan ke Bpk. Bupati dengan tembusan Dinas Sosial.

 Proposal yang ditujukan ke Bpk. Bupati setelah mendapat disposisi diteruskan ke Dinas Sosial.

 Proposal yang telah diterima oleh Dinas Sosial diagendakan dan dilampiri lembar disposisi oleh petugas untuk disampaiakn ke Kepala Dinas Sosial.

 Kepala Dinas Sosial mengisi lembar disposisi yang ditujukan ke Kabid Penanganan & Pemberdayaan Sosial.

(24)

24

 Petugas dari Kasi Pemberdayaan Kelembagaan Sosial dan Pengembangan Potensi Sosial melakukan seleksi administrasi dan survey lapangan.

 Jika propsal maupun hasil survey telah memenuhi syarat dan layak maka petugas Kasi Pemberdayaan Kelembagaan Sosial membuat Telaah Staf (TS) yang ditujukan ke Bpk. Bupati jika proposal tersebut tidak memenuhi syarat dan tidak layak maka dikembalikan lagi ke pemohon untuk diperbaiki.

 Jika telaah staf disetujui oleh Bpk. Bupati maka Dinas Sosial membuatkan Rekomendasi sebagai salah satu pesyaratan untuk mendapatkan ijin Undian Gratis Berhadiah (UGB).

c. Biaya pelayanan

Untuk pelayanan ini Dinas Sosial tidak menarik biaya / gratis.

d. Waktu pelayanan

Waktu penyelesaian pelayanan mulai dari proposal diterima sampai dengan terbitnya rekomendasi maksimal 5 hari kerja.

e. Produk pelayanan

Rekomendasi Ijin Undian Gratis Berhadiah.

f. Pengaduan

Dinas Sosial menyediakan sarana pengaduan melalui sms ke kontak person petugas maupun email: Dinsos@lumajangkab.go.id

2. STANDAR PELAYANAN REKOMENDASI PENGUMPULAN UANG DAN BARANG (PUB)

a. Persyaratan

1. Pengumpulan sumbangan hanya dapat diselenggarakan oleh suatu Badan/Yayasan/Organisasi Sosial atau kepanitiaan yang memenuhi persyaratan dan telah mendapat izin dari Pejabat yang berwenang;

2. Badan/Yayasan/Organisasi Sosial harus memenuhi persyaratan, antara lain :

I. Mempunyai Akte Notaris / Akte Pendirian dengan disertai AD-ART yang membuat :

 Azaz, sifat dan tujuan organisasi;

 Lingkup kegiatan;

 Susunan organisasi;

 Sumber-sumber keuangan;

 Telah terdaftar di instansi sosial;

(25)

25

 Telah berdiri sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun;

 Telah melaksanakan kegiatan di bidang usaha kesejahteraan sosial sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun;

II. Mengenai kepanitiaan meliputi :

 Susunan pengurus kepanitiaan

 Alamat kepanitiaan

 Program kepanitiaan

III. Pengajuan permohonan izin pengumpulan sumbangan kepada :

 Menteri Sosial RI, dalam pengumpulan sumbangan meliputi :

 Seluruh Wilayah RI

 Lebih dari 1 (satu) wilayah propinsi

 Satu wilayah propinsi tapi pemohon berkedudukan di propinsi lain.

Pemohon izin disertai dengan :

 Surat persetujuan (rekomendasi) Gurbernur tempat organisasi/pemohon berkedudukan. Bagi pemohon yang berkedudukan di propinsi lain, disamping persetujuan sebagaimana dimaksud pada butir angka (1) harus disertai pula persetujuan Gubernur tempat pengumpulan sumbangan diselenggarakan.

 Surat keterangan dari kepolisian setempat mengenai loyalitas para pengurus.

 Rekomendasi dari Dinas Sosial Propinsi

dimana organisasi/pemohon

berkedudukan.

 Surat persetujuan dari

instansi/badan/tertentu yang terkait/berwenang dengan kegiatan.

 Gubernur, dalam pengumpulan sumbangan meliputi :

 Seluruh wilayah propinsi yang bersangkutan

(26)

26

 Lebih dari satu wilayah kabupaten/kota dalam propinsi yang bersangkutan

Pemohon izin disertai dengan :

 Surat persetujuan (rekomendasi) dari

Bupati/Walikota tempat

organisasi/pemohon berkedudukan.

 Surat keterangan dari kepolisian setempat mengenai loyalitas para pengurusnya.

 Rekomendasi dari Dinas Sosial Propinsi

dimana organisasi/pemohon

berkedudukan.

 Bupati/Walikota

Untuk pengumpulan sumbangan diselenggarakan dalam wilayah Kabupaten/kota yang disertai dengan :

 Rekomendasi dari Dinas/Kantor Sosial Kab/Kota setempat

 Surat Keterangan dari Kepolisian setempat mengenai loyalitas para pengurusnya.

b. Prosedur pelayanan

1. Permohonan membuat proposal yang ditujukan ke Bpk. Bupati dengan tembusan Dinas Sosial.

2. Proposal yang dujukan ke Bpk. Bupati setelah mendapat disposisi diteruskan ke Dinas Sosial.

3. Proposal yang telah diterima oleh Dinas Sosial diagendakan dan dilampiri lembar disposisi oleh petugas untuk disampaikan ke Kepala Dinas Sosial.

c. Biaya pelayanan

Untuk pelayanan ini Kantor Sosial tidak menarik biaya / gratis;

d. Waktu Pelayanan

Waktu penyelesaian pelayanan mulai dari proposal diterima sampai dengan terbitnya rekomendasi maksimal 5 hari kerja;

e. Produk pelayanan

Rekomendasi Ijin Pengumpulan Uang dan Barang (PBU);

f. Pengaduan

Dinas Sosial menyediakan sarana pengaduan melalui sms ke

kontak person petugas maupun email:

Dinsos@lumajangkab.go.id

(27)

27 3. STANDAR PELAYANAN REKOMENDASI IJIN OPERASIONAL LEMBAGA

KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK (LKSA).

a. Persyaratan

 Foto Copy Akte Notaris (Harus ligalisir Notaris);

 NPWP Yayasan Sosial / Lembaga Sosial;

 Susunan Pengurus Yayasan yang diketahui oleh Kades dan Camat Setempat;

 Foto Copy KTP semua pengurus yayasan/lembaga;

 AD/ART;

 Program kerja, laporan kegiatan di bidang Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS);

 Sumber dana dan modal kerja untuk melaksanakan kegiatan;

 Daftar nama anak asuh dan foto anak asuh;

 Profil yayasan atau sejarah singkat berdirinya yayasan/lembaga sosial;

 Surat keterangan domisili dari Lurah/Kades setempat;

Mengajukan permohonan operasional kepada :

 Bupati Lumajang;

 Dinas Sosial Kab. Lumajang;

 Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kab. Lumajang;

 Gubernur Jawa Timur melalui Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (P2T) Provinsi Jawa Timur di Surabaya;

(dengan membawa berkas no. 1 s/d 10) b. Prosedur pelayanan

 Permohonan mengajukan permohonan rekomendasi ijin operasional kepada Kepala Dinas Sosial dengan membawa proposal;

 Proposal yang telah diterima diagendakan dan dilampiri lembar disposisi oleh petugas untuk disampaikan ke Kepala Dinas Sosial;

 Kepala Dinas Sosial mengisi lembar disposisi yang ditujukan ke Kabid Penanganan & Pemberdayaan Sosial;

 Petugas dari Kasi Penanganan & Pemberdayaan Sosial melakukan SPI;

 Jika hasil SPI memenuhi syarat maka dilanjutkan ke Kepala Dinas Sosial dan jika tidak maka dikembalikan lagi ke pemohon.

 Kepala Dinas Sosial meneliti kembali hasil SPI dan jika dianggap layak maka diterbitkan Rekomendasi Ijin Operasional LKSA;

c. Biaya pelayanan

Untuk pelayanan ini Dinas Sosial tidak menarik biaya / gratis;

d. Waktu pelayanan

(28)

28 Waktu penyelesaian pelayanan mulai dari proposal diterima sampai dengan terbitnya rekomendasi maksimal 5 hari kerja;

e. Produk pelayanan

Rekomendasi Ijin Operasional Lembaga Kesejahteraan Sosial;

f. Pengaduan

Dinas Sosial menyediakan sarana pengaduan melalui sms ke kontak person petugas maupun email: Dinsos@lumajangkab.go.id

4. STANDAR PELAYANAN ANAK TERLANTAR, JALANAN, CACAT, DAN NAKAL a. Persyaratan

 Siswa SD/MI Kelas IV s/d V yang mengalami gangguan fungsi sosial;

 Mendapat persetujuan dari orang tua yang dibuktikan dengan surat pernyataan;

b. Prosedur pelayanan

 Dinas Sosial melakukan pengumpulan data anak terlantar, anak jalanan, anak cacat maupun anak nakal melalui TKSK, Kantor Kecamatan, Perkumpulan PACA, anak jalanan di sekitar lingkungan;

 Setelah terdata maka Dinas Sosial Kasi Pelayanan & Rehabilitasi Sosial melakukan pembinaan dan memberikan bantuan;

 Bantuan diberikan sesuai dengan keinginan anak : servis HP, menjahit, alat potong rambut, dipan pijat,kursi roda, kaki tangan palsu, servis lokomotif, las dll;

 Pengiriman klien ke UPT yang dimiliki oleh Dinas Sosial seperti UPT.

Rehabilitasi Sosial di Solo ataupun UPT UPT lain yang dibutuhkan jika mereka bersedia diasramakan;

 Pasca pembinaan monitoring secara berkala;

Keterangan

Peserta yang telah mendapatkan pembinaan maupun pelatihan mendapatkan sertifikat.

c. Biaya pelayanan

Untuk pelayanan ini Dinas Sosial tidak menarik biaya / gratis;

d. Waktu pelayanan

Waktu penyelesaian pelayanan maksimal 1 hari jam kerja;

e. Produk pelayanan

Pengiriman peserta tertirah ke PSPA Batu;

f. Pengaduan

Dinas Sosial menyediakan sarana pengaduan melalui sms ke kontak person petugas maupun email: Dinsos@lumajangkab.go.id

(29)

29

5. STANDAR PELAYANAN ANAK TERLANTAR LUAR PANTI a. Persyaratan

 Siswa SD/MI Kelas IV s/d V yang mengalami gangguan fungsi sosial;

 Mendapat persetujuan dari orang tua yang dibuktikan dengan surat pernyataan;

b. Prosedur pelayanan

 Dinas Sosial melakukan pengumpulan data anak terlantar luar panti melalui TKSK, maupun Kantor Kecamatan;

 Setelah terdata maka Dinas Sosial Kasi Pelayanan & Rehabilitasi Sosial melakukan pembinaan/sosialisasi;

 Setelah pembinaan/sosialisasi maka mereka diberi bantuan kambing;

 Pasca pembinaan monitoring secara berkala;

Keterangan

Peserta yang telah mendapatkan pembinaan maupun pelatihan mendapatkan sertifikat.

c. Biaya pelayanan

Untuk pelayanan ini Dinas Sosial tidak menarik biaya / gratis;

d. Waktu pelayanan

Waktu penyelesaian pelayanan maksimal 1 hari jam kerja;

e. Produk pelayanan

Pemberian bantuan kambing bagi anak terlantar luar panti;

f. Pengaduan

Dinas Sosial menyediakan sarana pengaduan melalui sms ke kontak person petugas maupun email: Dinsos@lumajangkab.go.id

6. STANDAR PELAYANAN PENGIRIMAN PESERTA TETIRAH a. Persyaratan

 Anak yang mengalami gangguan fungsi sosial seperti : Prestasi belajar menurun (bukan lamban belajar);

 Agresif;

 Bandel;

 Suka berkelahi;

 Pendiam;

 Pemalu;

 Minder;

 Suka menyindir ;

(30)

30

 Pemalas;

 Manja, dan kurang tanggung jawab;

 Usia 10-15 tahun Kelas IV,V dan VI dari SD/MI;

 Berdomisili di Kabupaten Lumajang;

b. Prosedur pelayanan

 Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang berkordinasi untuk wilayah mana yang akan diikutkan pada kegiatan Pelaksanaan KIE Konseling dan Kampanye Sosial Bagi PMKS;

 Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan melakukan verivikasi peserta;

 Dinas Sosial memanggil peserta yang memenuhi kriteria untuk mengikuti kegiatan Pelaksanaan KIE Konseling dan Kampanye Sosial Bagi PMKS;

 Peserta mengikuti kegiatan Pelaksanaan KIE Konseling dan Kampanye Sosial Bagi PMKS di UPT Panti Sosial Petirahan Anak “Bima Sakti”

Batu selama 25 hari;

 Peserta akan terus dimonitoring oleh Dinas Sosial setelah mengikuti kegiatan tersebut;

c. Biaya pelayanan

Untuk pelayanan ini Dinas Sosial tidak menarik biaya / gratis;

d. Waktu pelayanan

Waktu kegiatan maksimal 1 (satu) Bulan;

e. Produk pelayanan

Produk pelayanan ini berupa peralatan sekolah dan Pemenuhan Makanan Tambahan Anak Sekolah;

f. Pengaduan

Dinas Sosial menyediakan sarana pengaduan melalui sms ke kontak person petugas maupun email: Dinsos@lumajangkab.go.id

(31)

31 7. STANDAR PELAYANAN REKOMENDASI BEBAS BIAYA PENGOBATAN BAGI ORANG TERLANTAR

a. Persyaratan

 KTP yang masih berlaku;

 Surat Keterangan tidak mampu dari desa /Kecamatan;

 Surat Keterangan dari Puskesmas/rumah sakit tempat pemohon dirawat;

b. Prosedur pelayanan

 Pemohon datang ke Dinas Sosial dengan membawa persyaratan yang telah ditetapkan;

 Petugas dari Kasi Penanganan & Rehabilitasi Sosial memeriksa kebenaran berkas;

 Jika berkas sudah benar maka diserahkan ke Kabid Penanganan &

Rehabilitasi Sosial untuk dikoreksi lagi;

 Setelah mendapat persetujuan dari Kabid Penganan & Rehabilitasi Sosial membuatkan Surat Rekomendasi;

 Surat Rekomendasi diajukan ke Kepala Dinas Sosial untuk diperiksa kembali dan ditanda tangani;

c. Biaya pelayanan

Untuk pelayanan ini Dinas Sosial tidak menarik biaya / gratis;

d. Waktu pelayanan

Waktu penyelesaian pelayanan maksimal 1 hari jam kerja;

e. Produk pelayanan

Rekomendasi bebas biaya perawatan;

f. Pengaduan

Dinas Sosial menyediakan sarana pengaduan melalui sms ke kontak person petugas maupun email: Dinsos@lumajangkab.go.id

(32)

32 8. STANDAR PELAYANAN PENYANTUNAN FAKIR MISKIN KABUPATEN LUMAJANG

a. Persyaratan

 Proposal yang disertai Foto Copy dari Kecamatan dan dari Desa;

b. Prosedur pelayanan

 Pihak dari Pemohon yaitu Kecamatan dan atau Desa mengajukan Proposal untuk kegiatan Penyantunan Fakir Miskin Kepada Kepala Dinas Sosial Lumajuang Kasi Perlindungan & Jaminan Sosial;

 Dinas Sosial Lumajang menerbitkan Dokumen Kontrak dari Proposal yang diajukan;

 Dokumen Kontrak yang telah diterbitkan oleh Dinas Sosial Lumajang dikirimkan ke Bupati Lumajang sebagai Dasar untuk pengajuan permohonan SK Bupati;

 SK Bupati turun ke Tim Anggaran Pemkab Lumajang untuk dasar penerbitan rekomendasi untuk pengajuan pencairan;

 Dana yang telah dicairkan oleh Kasi Perlindungan & Jaminan Sosial dibelikan paket sembako sesuai jumlah dan kualifikasi dari data penerima bantuan yang diajukan oleh Desa/Kecamatan;

 Dilakukan Serah Terima Barang Bantuan Sembako antara Dinas Sosial kepada Desa Pemohon Bantuan;

 Pemberian Bantuan Sembako dilakukan di Desa Pemohon dengan disaksikan dan didokumentasikan oleh Dinas Sosial Lumajang dari Kasi Perlindungan & Jaminan Sosial;

c. Biaya pelayanan

Untuk pelayanan ini Dinas Sosial tidak menarik biaya / gratis;

d. Waktu pelayanan

Waktu penyelesaian pelayanan 1 Tahun Anggaran dari permohonan hingga percairan;

e. Produk pelayanan

Penyantunan fakirmiskin dalam bentuk pemberian sembako;

f. Pengaduan

Dinas Sosial menyediakan sarana pengaduan melalui sms ke kontak person petugas maupun email: Dinsos@lumajangkab.go.id

(33)

33 9. STANDAR PELAYANAN FASILITAS DAN KOORDINASI PROGRAM KELUARGA

HARAPAN (PKH) a. Persyaratan

 Ibu Hamil/Ibu Nifas /Anak Balita;

 Anak usia 5-7 tahun yang belum masuk pendidikan dasar (anak pra sekolah);

 Anak SD/MI/Paket A/SDLB (usia 7-12 tahun);

 Anak SLTP/MTs/Paket B/SMLB (usia 12-15 tahun);

 Anak usia 15-18 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasar;

 Anak penyandang Disabilitas berusia dibawah 18 tahun yang dimaksud adalah anak yang belum mendapatkan JS Paca;

b. Prosedur pelayanan

 Peserta PKH diberikan kartu Peserta;

 Peserta PKH berhak mendapatkan layanan dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan Bantuan Langsung;

 Peserta PKH harus memenuhi komitmen, bila tidak akan dikurangi bantuan yang diterima berdasarkan ketentuan Kemensos;

 Kemudian dilakukan pemutakhiran data peserta PKH setiap kenaikan kelas peserta PKH;

c. Biaya pelayanan

Untuk pelayanan ini Dinas Sosial tidak menarik biaya / gratis;

d. Waktu pelayanan

Waktu penyelesaian mulai dari pendataan peserta hingga pemberian bantuan adalah 3 bulan secara periodik;

e. Produk pelayanan

Bantuan Langsung Tunai Bersyarat dalam bentuk kompensasi tunai;

f. Pengaduan

Dinas Sosial menyediakan sarana pengaduan melalui sms ke kontak person petugas maupun email: uppkh.lumajang@gmail.com.

10. STANDAR PELAYANAN SANTUNAN KEMATIAN BAGI PENDUDUK KABUPATEN LUMAJANG

Penduduk yang berhak mendapatkan Santunan Kematian dari Pemerintah Daerah sesuai dengan Peraturan Bupati Lumajang Nomor 3 Tahun 2019 adalah sebagai berikut :

1.Warga masyarakat Kabupaten Lumajang;

2.Berdomisili di wilayah daerah Kabupaten Lumajang;

(34)

34 3.Memiliki Kartu Tanda Penduduk/Surat Keterangan Domisili Kepala Desa/Lurah dan Kartu Keluarga/Formulir Pendataan Daftar Rumah Tangga disertai dengan surat pernyataan bahwa Kartu Keluarga masih dalam proses;

4.Meninggal dunia dengan sebab apapun;

5.Mengajukan santunan kematian dengan batas tidak lebih dari 30 hari dari tanggal meninggal;

6.Mengisi surat permohonan pengajuan santunan kematian kepada Bupati Lumajang melalui kecamatan;

7.Melengkapi dokumen pendukung permohonan pengajuan santunan kematian.

a. Persyaratan

1. fotocopy Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga Penduduk yang meninggal dunia yang masih berlaku;

2. bagi balita atau anak yang meninggal dunia disertai fotocopy akte kelahiran/surat keterangan kelahiran dari bidan atau penolong persalinan/Kartu Indentitas Anak;

3. fotocopy Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga pemohon yang masih berlaku;

4. surat keterangan dari kepala desa/lurah tempat berdomisili bagi penduduk yang meninggal dunia maupun ahli waris yang belum wajib Kartu Tanda Penduduk maupun wajib Kartu Tanda Penduduk tetapi tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk/Kartu Indentitas Anak;

5. formulir Pendataan Daftar Rumah Tangga disertai dengan surat

pernyataan bahwa Kartu Keluarga masih dalam proses bagi pemohon yang tidak memiliki Kartu Keluarga;

6. surat keterangan dari RT/RW;

7. surat Kematian dari Kepala Desa/Lurah tempat domisili;

8. surat Keterangan Merawat dari kepala desa apabila Kartu Keluarga ahli waris tidak menerangkan hubungan kekerabatan dengan penduduk yang meninggal;

9. menyerahkan kartu KIS, JAMKESMAS, JAMKESDA bagi peserta Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN) /Penerima

Bantuan Iuran Daerah (PBI-D).

(35)

35 b. Prosedur pelayanan

c. Biaya pelayanan

Untuk pelayanan ini Dinas Sosial tidak menarik biaya / gratis;

RT/RW

DESA/

KELURAHAN KECAMATAN

PETUGAS KECAMATAN AKAN

MEMVERIFIKASI BERKAS PENGAJUAN DARI

PEMOHON

DINAS SOSIAL MENGORGANISIR REKAPAN UNTUK SELANJUTKAN DITUANGKAN DALAM

SURAT KEPUTUSAN PENERIMA BANTUAN PETUGAS MEREKAP

DATA PENGAJUAN SANTUNAN KEMATIAN KEMUDIAN MENGIRIMKAN

KE DINAS SOSIAL

DINAS SOSIAL MENGIRIMKAN SK DAN KELENGKAPAN BERKAS

LAINNNYA KE BPKD BPKD MENTRANSFER

DANA BANTUAN KE REKENING BENDAHARA SANTUNAN KEMATIAN BENDAHARA

SANTUNAN KEMATIAN MENGAMBIL DANA KE

BANK JATIIM DINAS SOSIAL MENYALURKAN KE

KECAMATAN KECAMATAN MENYALURKAN KE

PEMOHON PEMOHON

(36)

36 d. Waktu pelayanan

Waktu penyelesaian pelayanan maksimal 5 hari kerja;

e. Produk pelayanan

Santunan uang duka bagi keluarga miskin sebesar Rp. 1000.000 (Satu Juta Rupiah);

f. Pengaduan

Dinas Sosial menyediakan sarana pengaduan melalui sms ke kontak person petugas maupun email: Dinsos@lumajangkab.go.id

(37)

37 11. STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN GRIYA LANSIA

a. Persyaratan

 Perempuan;

 Usia Minimal 60 Tahun;

 Dari Keluarga Tidak Mampu;

 Tidak Mempunayi Tempat Tinggal Sendiri;

 Mandiri;

 Atas Kemauan Sendiri dan Tidak Ada Unsur Paksaan;

 Surat Keterangan Sehat dari Dokter;

 Surat Keterangan Tidak Mampu dari Desa;

 Surat Keterangan Tidak Mampu dari Kecamatan;

 Fotocopy Kartu Keluarga dan KTP Asli;

b. Prosedur pelayanan

 Penanganan Jawab Kelayan mengajukan permohonan resmi ke Kasi Perlindungan & Jaminan Sosial Dinas Sosial Lumajang;

 Permohonan diterima dan diproses oleh Kasi Perlindungan & Jaminan Sosial;

 Ditindaklanjuti dengan penyiapan Sarana dan Prasarana di Griya Lansia Lumajang;

 Penandatanganan Perjanjian antara Penanggungjawab Kelayan dengan Pihak dari Griya Lansia Lumajang;

 Kelayan dapat dirawat dan dipelihara di Griya Lansia Lumajang setelah Perjanjian ditandatangani Kedua Belah Pihak (Penangung jawab Kelayan dan Griya Lansia Lumajang);

c. Biaya pelayanan

Untuk pelayanan ini Dinas Sosial tidak menarik biaya / gratis;

d. Waktu pelayanan

Waktu penyelesaian pelayanan Dua minggu dalam masa 5 Hari Kerja;

e. Produk pelayanan

Lansia Terlantar dipelihara dan dirawat di Griya Lansia;

f. Pengaduan

Dinas Sosial menyediakan sarana pengaduan melalui sms ke kontak person petugas maupun email: Dinsos@lumajangkab.go.id

(38)

38 12. STANDAR PELAYANAN PENGANGKATAN ANAK/ADOPSI

a. Persyaratan

1. Berstatus menikah paling singkat 5 ( lima ) tahun ;

2. Berumur paling rendah 30 ( tiga puluh ) tahun dan paling tinggi 55 ( lima puluh Lima ) tahun

3. Calon Orang Tua Angkat ( COTA ) harus seagama dengan agama yang dianut oleh Calon Anak Angkat ( CAA ) ;

4. Mampu secara ekonomi dan Sosial ;

5. Tidak atau belum mempunyai anak atau hanya memiliki satu orang anak ;

6. Salah satu anata suami atau istri dinyatakan dokter Ahli, kecil kemungkinan atau tidak dapat lagi memberi keturunan ;

7. Mengajukan surat permohonan izin ( mengisi Blangko ) untuk mengadopsi anak kepada Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur yang ditempel materai cukup, dengan dilampiri surat-surat berikut :

i. Permohonan ijin Pengangkatan Anak kepada Instansi Sosial setempat ;

ii. Surat keterangan sehat COTA dari Rumah Sakit Pemerintah ( Asli )

;untuk selanjutnya dapat di perbaharui pada saat kunjungan kedua;

iii. Surat Keterangan Kesehatan Jiwa COTA dari Dokter Apesialis Jiwa dari Rumah Sakit Pemerintah ( Asli ) ; untuk selanjutnya surat keterangan kesehatan jiwa dapat diperbaharui di kunjungan kedua.

iv. Surat Keterangan tentang fungsi organ reproduksi COTA dari dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Peemerintah ( Asli ) ; v. Copy akta kelahiran COTA ;

vi. Surat Keterangan Catatan Kepolisian ( SKCK ) setempat ( Asli ) ; vii. Copy surat nikah/akta perkawinan COTA ( Legalisir ) ;

viii. Kartu Keluarga dan KTP COTA ; ix. Copy akta kelahiran CAA ;

x. Keterangan penghasilan dari tempat bekerja COTA ( Asli ) ;

xi. Surat pernyataan persetujuan CAA diatas kertas bermaterai cukup bagi anak yang telah mampu menyampaikan pendapatnya ;

xii. Surat pernyataan motivasi COTA diatas kertas bermaterai cukup yang menyatakan bahwa pengangkatan anak demi kepentingan terbaik bagi anak dan perlindungan anak ;

Referensi

Dokumen terkait

- Melihat kembali apakah informasi yang ada pada soal cukup serta kondisi apa yang harus dipenuhi. Dalam permasalahan tersebut syarat ini sudah terpenuhi karena

Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan adalah belum adanya Standar Operasional Prosedur, standar minimal pendidikan

Nota Dinas, lampiran laporan/surat permohonan, berkas data dukung yang sudah mendapat persetujuan untuk proses lanjut. 10 menit Persetujuan untuk proses

Peraturan Bupati Kampar Nomor 26 Tahun 2017 tentang Standar Pelayanan Publik, Standar Operasional Prosedur dan Mekanisme Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non

2 Persyaratan a. SKPD mengajukan surat permohonan untuk pendampingan penyusunan SAKIP yang ditujukan kepada Sekretaris Daerah Kota Samarinda Cq. Kepala

Tugas pengajuan masalah dengan menggunakan edmodo diharapakan dapat membuat siswa lebih aktif dalam PJJ matematika karena siswa akan berusaha untuk bisa menggali ide

Pintu kemah ini juga menggambarkan pribadi Tuhan Yesus yang membuka kesempatan bagi kita untuk menerima Roh Kudus, sebab Roh Kudus ini bukan kita terima dari Taurat atau dari

 Siswa mengemukakan dan menuliskan pokok pikiran serta informasi penting yang ditemui di setiap paragraf bacaan (kegiatan ini merupakan kegiatan yang digunakan untuk mencapai KD