• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Free Apps dan Open-source Software sebagai Alternatif Pembelajaran Online Di Masa Pandemi Covid-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pemanfaatan Free Apps dan Open-source Software sebagai Alternatif Pembelajaran Online Di Masa Pandemi Covid-19"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Dosen Indonesia Semesta (DIS)-DPD Jatim 81

Pemanfaatan Free Apps dan Open-source Software sebagai Alternatif Pembelajaran Online Di Masa Pandemi Covid-19

Arik Aranta, I Gede Pasek Suta Wijaya, Ario Yudo Husodo, Fitri Bimantoro, Gibran Satya Nugraha,Muhammad Khaidar Rahman

Program Studi Teknik Informatika Universitas Mataram Jl. Majapahit Nomor 62 Kota Mataram, Provinsi NTB

Email : arikaranta@unram.ac.id

Abstrak — Situasi pandemi COVID-19 membuat dunia pendidikan harus mampu beradaptasi terhadap kebiasaan baru. Di era pandemi, pemerintah Indonesia menghimbau dan membatasi pelaksanaan pendidikan sedemikian rupa sehingga diputuskan pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara daring pada semua tingkat pendidikan tak terkecuali sekolah dasar. Banyak permasalahan yang muncul diakibatkan keputusan ini, salah satunya yang dialami oleh SD Negeri 1 Terong Tawah. SD Negeri 1 Terong Tawah merupakan sekolah dasar yang terletak di Desa Terong Tawah, Kecamatan Labuapi dengan akreditasi A yang menerapkan kurikulum 2013 (K-13). Sekolah dasar ini mengalami hambatan yaitu tidak tersedianya fasilitas dan sumber daya yang mumpuni untuk mendukung sistem pembelajaran daring atau lebih dikenal belajar dari rumah. Guru SD Negeri 1 Terong Tawah dan staf akademik masih belum terbiasa melakukan pembelajaran daring dan masih merasa asing dengan perangkat teknologi informasi pendukung pembelajaran daring. Faktor penghambat lainnya adalah tidak semua peserta didik memiliki perangkat yang memadai dan kemampuan dalam mengakses informasi melalui media online (internet). Dengan adanya pembelajaran daring, Guru maupun siswa dituntut untuk bekerjasama sehingga proses pembelajaran dapat berjalan maksimal. Guru wajib menyediakan materi yang mudah dipahami agar tujuan pembelajaran dapat tersampaikan dan siswa harus mau mencoba dan belajar maksimal dengan keterbatasan yang ada. Dalam mempermudah penyampaian materi, guru dituntut untuk dapat mengelola materi ajar sekreatif mungkin. Membuat materi ajar yang kreatif dapat dilakukan dengan mempelajari beberapa aplikasi pendukung yang tersedia baik yang berbayar maupun gratis. Berangkat dari permasalahan yang dialami SD Negeri 1 Terong Tawah, dilakukan pelatihan penggunaan e-learning dengan memanfaatkan aplikasi gratis (free apps) dan open source terhadap guru dan staf akademik oleh Tim Program Studi Teknik Informatika Universitas Mataram.

Kata kunci : open source, pembelajaran online, konten kreatif

Abstract — The COVID-19 pandemic situation has forced the world of education to be able to adapt to new habits. In the era of the pandemic, the Indonesian government urges and limits the implementation of education in such a way that it is decided that the implementation of learning is carried out online at all levels of education, including elementary schools.

Many problems arose as a result of this decision, one of which was experienced by SD Negeri 1 Terong Tawah. SD Negeri 1 Terong Tawah is an elementary school located in Terong Tawah Village, Labuapi District with “A” accreditation that applies the 2013 curriculum (K-13). This elementary school is experiencing obstacles, namely the unavailability of qualified facilities and resources to support the online learning system or better known as learning from home. Teachers of SD Negeri 1 Terong Tawah and academic staff are still not used to doing online learning and still feel foreign to information technology tools that support online learning. Another inhibiting factor is that not all students have adequate tools and the ability to access information through online media (internet). With online learning, teachers and students are required to work together so that the learning process can run optimally. Teachers are required to provide material that is easy to understand so that learning objectives can be conveyed and students must be willing to try and learn maximally with existing limitations. In facilitating the delivery of material, teachers are required to be able to manage teaching materials as creatively as possible. Creating creative teaching materials can be done by studying some of the available supporting applications, both paid and free. Departing from the problems experienced by SD Negeri 1 Terong Tawah, training on the use of e-learning was carried out by utilizing free and open source applications for teachers and academic staff by the Team of Departement Informatics Engineering, University of Mataram.

Keywords: open-source, online learning, creative content

(2)

Dosen Indonesia Semesta (DIS)-DPD Jatim 82 1.PENDAHULUAN

Pandemi Covid-19 membuat semua bidang kehidupan harus mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini sangat membantu dalam penyebaran informasi terutama ketika pandemi terjadi. Berbagai aspek kehidupan membutuhkan teknologi untuk saling terhubung dan bertukar informasi ketika jarak menjadi terbatas dan ruang gerak dibatasi. Efek pandemi begitu terasa untuk sektor ekonomi maupun sektor pendidikan.

Pendidikan di Indonesia terus berkembang dari tahun ke tahun, namun adanya pandemi menjadi tantangan tersendiri. Pemerintah mengambil keputusan agar semua tingkat pendidikan dihimbau untuk melakukan proses pembelajaran secara daring demi meminimalisir penyebaran virus. Para guru dan seluruh civitas akademik berputar otak mencari ide untuk menciptakan pembelajaran yang menarik.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah penerapan media pembelajaran berbasis e-learning [1]. Dengan bantuan e-learning diharapkan proses pembelajaran menjadi lebih mudah, efektif, dan efisien untuk guru maupun murid.

Salah satu sekolah yang harus berjuang di tengah pandemi adalah SD Negeri 1 Terong Tawah. SD Negeri 1 Terong Tawag merupakan sekolah dasar yang terletak di Desa Terong Tawah, Kecamatan Labuapi. Sekolah ini sudah terakreditasi A dan menerapkan kurikulum pembelajaran 2013 atau disebut K-13. Operasional sekolah dasar ini dilakukan oleh 10 guru yang mengajar 238 siswa yang terdiri dari 136 siswa laki-laki dan 102 siswa perempuan. Fasilitas yang dimiliki sekolah ini meliputi 6 ruang kelas, 1 ruang perpustakaan, dan 1 ruang guru [2]. Sekolah dasar ini masih belum memiliki koneksi internet. Padahal pembelajaran daring membutuhkan koneksi internet untuk menghubungkan jarak dan menyampaikan informasi antara guru dan siswa.

Dengan tidak tersedianya akses internet, SD Negeri 1 Terong Tawah belum melakukan proses pembelajaran daring secara optimal di masa pandemi sekarang ini. Proses pembelajaran belum memanfaatkan e-learning dikarenakan keterbatasan dari pihak internal (sekolah) maupun eksternal (siswa). Permasalahan utama pihak internal atau sekolah adalah kurangnya sumber daya dan kemampuan pengguna dalam memanfaatkan teknologi. Permasalahan dari pihak eksternal atau siswa adalah banyak siswa yang tidak memiliki perangkat penunjang pembelajaran daring dan masih awam terhadap teknologi komputer dan internet.

Pembelajaran daring atau online atau belajar dari rumah menjadi pilihan yang tepat di masa pandemi.

Banyak pilihan media dan aplikasi yang dapat digunakan untuk menunjang proses pembelajaran yang menarik salah satunya adalah pemanfaatan

Zoom Meeting karena Zoom mampu mengakomodasi pertemuan tatap muka layaknya ruang kelas [3]. Selain Zoom, salah satu aplikasi keluaran Google yaitu Google Classroom juga menjadi alternatif pilihan untuk melakukan pembelajaran secara online sekaligus sebagai media untuk mengelola konten pembelajaran.

Proses pembelajaran secara daring bergantung penuh terhadap kestabilan dan ketersediaan koneksi internet. Dalam pembelajaran daring, berbagai permasalahan siswa muncul diantaranya ketidaktersediaan koneksi internet, koneksi internet yang stabil, kurangnya pengetahuan cara penggunaan perangkat, hingga siswa yang kurang antusias karena bosan terhadap pembelajaran daring yang dirasa kurang interaktif [4]. Permasalahan itu mendorong guru dan seluruh pihak sekolah bekerja sama menciptakan pembelajaran daring yang menyenangkan agar tujuan akhir pembelajaran dapat tercapai. Menjadi sebuah keharusan guru dan siswa bekerja sama untuk saling mengisi dan memaksimalkan pelaksanaan pembelajaran daring demi tercapainya tujuan pembelajaran.

2. ANALISIS SITUASI

Pandemi mendorong semua orang untuk mencoba beradaptasi dalam kondisi baru saat ini.

Pembelajaran daring menjadi pilihan utama untuk membantu anak-anak agar tetap bisa sekolah dan menuntut ilmu. Media online dipilih sebagai alternatif media penyampaian informasi dari guru dan siswa, dimana dengan penggunaan media online menjadi tantangan tersendiri untuk guru,siswa, maupun orangtua [5].

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, proses pembelajaran selama pandemi telah dilakukan melalui beberapa media diantaranya google form, youtube dan google drive [6]. Selain aplikasi tersebut, banyak sekolah yang memanfaatkan sistem informasi untuk mendukung pembelajaran online [7]. Media sosial juga dimanfaatkan untuk proses pembelajaran dimana dengan media sosial guru lebih mudah menyampaikan informasi terhadap siswa maupun orangtua [8]. Dalam mengakses informasi yang ada, siswa dapat mengakses melalui komputer atau gadget yang dimiliki. Dalam hal ini dapat memberikan efek buruk terhadap siswa karena penggunaan gadget untuk anak sekolah dasar mestilah di bawah pengawasan orangtua [9].

Pengembangan media pembelajaran daring selain dapat memberikan dampak positif juga mendukung para guru untuk menyusun karya ilmiah. Penerapan e-learning akan sangat memungkinkan apabila user/pengguna aplikasi adalah siswa Sekolah Menengah Pertama.

(3)

Dosen Indonesia Semesta (DIS)-DPD Jatim 83 3.SOLUSI DAN LUARAN

Kegiatan ini dilakukan mulai dari pukul sekitar sembilan pagi. Kegiatan ini dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Prodi Teknik Informatika diwakili oleh Ketua Program Studi dan disambut atau diterima oleh Kepala Sekolah Dasar Negeri 1 Terong Tawah (Gambar 1). Pelaksanaan pelatihan menggunakan beberapa infrastruktur pendukung seperti, media pembelajaran daring pada umumnya yang melibatkan LCD proyektor dan layar atau standar merekam video online (microphone, web cam, dll) termasuk konsumsi kegiatan.

Gambar 1. Pelaksanaan pengabdian masyarakat di SDN 1 Terong Tawah

Materi yang disampaikan pada awal pemaparan adalah terkait dengan program Guru Penggerak dimana sebagai seorang guru/pendidik saat ini, guru tidak hanya mengajar di kelas. Seorang guru diharapkan dapat memeberikan inovasi atau contoh kepada rekan sejawat dalam melakukan proses pembelajaran yang menarik dan interaktif. Terlebih lagi saat ini penggunaan e-learning tidak dapat dilepaskan dari dunia pendidikan yang menuntut guru berperan aktif dalam mengembangkan konten pembelajaran yang interaktif dan mudah digunakan.

Gambar 2. Pembahasan e-learning untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran

Pembahasan berikutnya adalah tentang bagaimana menggunakan media gratis/free apps yang banyak terdapat di media internet yang umum digunakan oleh masyarakat. Google merupakan software yang dijadikan bahan pengabdian pada sesi ini. Kemudahan penggunaan dan mudahnya dalam proses implementasi menjadi salah satu pertimbangan. Google Form, Google Drive menjadi

media yang berperan dalam proses perancangan e- learning yang dapat menyesuaikan dengan situasi murid. Dalam proses pembelajaran kepada guru dan staf, digunakan pendekatan yakni, pemaparan materi atau ceramah dan praktek, dimana penerapan model pembelajaran ini bertujuan agar para peserta pelatihan dapat benar-benar mengimplementasikan materi yang telah diajarkan adapun proses pembahasan tutorial dan praktik sebagaimana pada Gambar 4 berikut.

Gambar 3. Pembahasan tata cara penggunaan media e-learning berbasis open source

Gambar 4. Pelatihan penggunaan Google Form (kiri) Pelatihan editing Google Form melalui smartphone (kanan)

Proses pembelajaran yang berlangsung didukung dengan modul ajar yang diberikan kepada guru dan staf, sehingga dapat sekaligus dijadikan panduan dalam proses latihan di luar lokasi pelatihan seperti dirumah. Adapun proses pemberian tutorial dalam bentuk modul cetak, seperti pada Gambar 5. Materi yang dibagikan memuat tahapan demi tahapan proses pembuatan media e-learning. Adapun proses praktik seperti pada Gambar 6. Adapun contoh e- learning yang dijadikan tutorial berasal dari buku lembar kerja siswa kelas enam. Hasil dari digitalisasi proses perubahan modul kertas menjadi google form tampak pada Gambar 7.

Gambar 5. Peserta Mengikuti Panduan Dalam Bentuk Modul

(4)

Dosen Indonesia Semesta (DIS)-DPD Jatim 84

Gambar 6. Para peserta mempraktikkan petunjuk pelatihan yang terdapat di modul pelatihan

Gambar 7. Contoh digitalisasi buku ajar siswa SD kelas 6a

Menjelang ahir kegiatan sesi presentasi ditutup dengan kegiatan diskusi dan tanya jawab yang harapannya dapat memberikan penjelasan terkait permasalahan yang terjadi pada saat pelatihan (Gambar 8).

Gambar 8. Proses Tanya Jawab dan Diskusi

Evaluasi proses pelatihan ditutup dengan pemberian link google form yang bertujuan untuk menerima masukan dan saran dari peserta pelatihan.

Dari hasil akusisi data yang dilakukan, peserta kegiatan pelatihan menyatakan apabila kegiatan ini diharapkan dapat dilakukan kembali dengan durasi yang lebih lama. Hal ini berkaitan dengan proses pembelajaran dengan media google form memiliki beberapa feature menarik yang dapat dimanfaatkan pada proses pembelajaran. Hasil dari pengisian link, didapatkan informasi bahwa 100% dari guru dan staf menyatakan kegiatan ini sangat bermanfaat (Gambar

9). Selain melakukan survei kepuasan dari guru dan staf sekolah dasar, pada kegiatan pengabdian ini juga digali terkait kritik dan saran dari peserta pelatihan dan didapatkan hasil, sebagaimana pada Gambar 10.

Gambar 9. Survey Tingkat Kepuasan Peserta Pelatihan

Gambar 10. Kritik dan Saran Kegiatan Pelatihan

4.KESIMPULAN

Kegiatan pengabdian yang telah dilakukan mendapatkan respons yang baik dari SDN 1 Terong Tawah. Pihak sekolah mengharapkan diadakannya kembali kegiatan serupa. Hal tersebut menjadi kesempatan untuk menjalin kerja sama pengabdian pada masa berikutnya. Adapun saran yang dapat diambil adalah proses pelatihan yang dilakukan dengan penggunaan media open source seperti google form, youtube dan google drive memerlukan durasi yang lebih panjang. Dengan itu dapat terjadi proses analisis pre dan posttest untuk mendapatkan hasil pengukuran efektivitas pelatihan yang dilakukan.

UCAPANTERIMAKASIH

Ucapan terima kasih diucapkan kepada LLPM Universitas Mataram, segenap guru dan staf SD Negeri 1 Terong Tawah yang telah mendukung pelaksanaan proses pengabdian, melalui program hibah pengabdian kepada masyarakat tahun anggaran 2021.

(5)

Dosen Indonesia Semesta (DIS)-DPD Jatim 85 DAFTARPUSTAKA

[1] R. Dwiyansaputra, I. G. P. S. Wijaya, F.

Bimantoro, G. S. Nugraha, and A. Aranta,

“Pelatihan Penggunaan Aplikasi Zoom Untuk Proses Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 Di SD Negeri 10 Cakranegara,” J. Begawe Teknol. Inf., vol. 2, no. 1, pp. 62–69, 2021, doi:

10.29303/jbegati.v2i1.337.

[2] Kemendikbud. 2021. “(50219404) SD Negeri 1 Terong Tawah,” 2020, 2020. http://sekolah.

data.kemdikbud.go.id/index.php/chome/profil/

C0065CE1-023C-E111-9A89-

AD6B193F4419 (accessed Feb. 23, 2021).

[3] Zaenuri and A. Prastowo, “Peran Guru dalam Perencanaan Pembelajaran Berbasis Aplikasi Zoom Meeting di Sekolah Dasar,” Edukatif J.

Ilmu Pendidik., vol. 3, no. 4, pp. 1734–1744, 2021.

[4] S. Y. Saputra, “ELSE (Elementary School Education Journal),” Elem. Sch. Educ.

Journal), vol. 1, no. 1, pp. 1–7, 2017.

[5] A. Widodo, I. Ermiana, and M. Erfan,

“Emergency Online Learning: How Are Students’ Perceptions ?,” Adv. Soc. Sci. Educ.

Humanit. Res., vol. 513, pp. 263–268, 2021, doi: 10.2991/assehr.k.201230.116.

[6] Aranta, A., Wijaya, I. G. P. S., Husodo, A. Y., Bimantoro, F., Nugraha, G. S., & Rahman, H.

(2021). Pemanfaatan Media Open Source Sebagai Media Pembelajaran Online Di Masa Pandemi Covid-19 Sd Negeri 1 Terong Tawah.

Abdi Insani, 8(2),249–258. https://doi.org/

10.29303/abdiinsani.v8i2.417

[7] Nugraha, G. S., Wijaya, I. G. P. S., Bimantoro, F., Husodo, A. Y., & Aranta, A. (2021).

Penyuluhan Penggunaan Sosial Media Untuk Kepariwisataan Desa Batulayar, Kabupaten Lombok Barat, NTB. Jurnal Begawe Teknologi Informasi (JBegaTI), 2(1).

https://doi.org/10.29303/jbegati.v2i1.338

[8] Widodo, A., & Sutisna, D. (2021). Fenomena Gadget Addicted Pada Anak Usia Sekolah Dasar Selama Studi From Home [Review of Fenomena Gadget Addicted Pada Anak Usia Sekolah Dasar Selama Studi From Home].

Jurnal DIDIKA : Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar, 7(1), 36–45. https://doi.org/DOI:

https://doi.org/10.29408/didika.v7i1.309

[9] Widodo, A., Rosyidah, A. N. K., Ermiana, I., Anar, A. P., Haryati, L. F., & Novitasari, S.

(2021). Analisis Kesulitan Guru SD di Lombok Utara dalam Penyusunan Karya Ilmiah. SAP (Susunan Artikel Pendidikan), 5(3).

https://doi.org/10.30998/sap.v5i3.7692

(6)

Dosen Indonesia Semesta (DIS)-DPD Jatim 86

Gambar

Gambar  1.  Pelaksanaan  pengabdian  masyarakat  di  SDN  1  Terong Tawah
Gambar 6. Para peserta mempraktikkan petunjuk pelatihan yang  terdapat di modul pelatihan

Referensi

Dokumen terkait

Penataan daerah dalam mewujudkan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan Pasal 31 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan dan kerugian terkait diakui

Pendiri negara memiliki semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme yang tinggi ini diwujudkan dalam bentuk mencintai tanah air dan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara

7ada hasil pengamatan apang Trichoderma dengan menggunakan medium 7; menghasilkan morfologi koloni, yaitu ukuran large, berana hijau,  berukuran diameter 2 cm, tempat

Analisis yang dilakukan meliputi: (1) analisis aktivitas antioksidan terhadap air celupan dari masing-masing bahan, (2) analisis organoleptik menggunakan pengujian

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian dengan judul ―Analisis Pengendalian Kualitas Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil) Pada Koperasi Sinar Mas Salafi

Hal ini dapat diartikan, jika product quality meningkat dalam arti bahwa bahan dari produk Adidas nyaman digunakan, memiliki kualitas fungsional yang baik, memiliki

Engkau Maha Berpuasa, mengesampingkan seluruh kemungkinan-Mu untuk hadir dalam sifat-Mu yang Maha Adil lagi Maha Kuasa di dunia yang kami alami ini.. Begitulah, hingga aku