• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT

RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI X DPR RI DENGAN KEMENDIKBUDRISTEK RI, KEMENDAGRI RI, KEMENKEU RI,

KEMENPAN RB RI DAN BKN RI

Tahun Sidang : 2020-2021

Masa Persidangan : V Rapat Ke-

Jenis Rapat

: 1

: Rapat Dengar Pendapat Sifat Rapat

Hari/Tanggal

: Terbuka

: Rabu, 23 Juni 2021

Waktu : Pukul 09.15 WIB s.d. 13.50 WIB

Tempat : Ruang Rapat Komisi X DPR RI

(secara Fisik dan Virtual)

Ketua Rapat : DR. H. ABDUL FIKRI FAQIH/Wakil Ketua Komisi X DPR RI

Acara 1. Tindak lanjut hasil RDP tanggal 30 Maret 2021 (Penjelasan Lebih Lanjut Penyelesaian Terhadap 34.317 Sisa Guru PPPK untuk Mendapatkan Penggajian)

2. Informasi Terkini Mengenai Rekrutmen 1 Juta PPPK

3. Lain-lain

Sekretaris Rapat : Dadang Prayitna, S.IP., M.H./

Kabag Sekretariat Komisi X DPR RI

Hadir : Pimpinan:

1. H. SYAIFUL HUDA

2. AGUSTINA WILUJENG PRAMESTUTI, S.S.

3. Dr. Ir. HETIFAH SJAIFUDIAN, MPP 4. DEDE YUSUF M.E, S.T., M.I.Pol.

5. DR. H. ABDUL FIKRI FAQIH

(2)

Anggota:

Fraksi PDI PERJUANGAN 6. dr. SOFYAN TAN (I) 7. PUTRA NABABAN 8. MY ESTI WIJAYATI

9. PUTI GUNTUR SUKARNO, S.IP. (I) 10. DR. AHMAD BASARAH (I)

11. M. GURUH IRIANTO SUKARNO PUTRA 12. RANO KARNO, S.IP.

13. Dr. ANDREAS HUGO PAREIRA (I) 14. Dra. ADRIANA CHARLOTTE

DONDOKAMBEY, M.Si.

15. VANDA SARUNDAJANG

Fraksi Partai GOLKAR

16. FERDIANSYAH, S.E., M.M.

17. Dr. H. A. MUJIB ROHMAT, M.H.

18. H. MUHAMMAD NUR PURNAMASIDI 19. DR. Drs. ADRIANUS ASIA SIDOT, M.Si.

20. ADRIAN JOPIE PARUNTU

21. ROBERT JOPPY KARDINAL, SAB.

Fraksi Partai GERINDRA

22. Prof. Dr. Ir. DJOHAR ARIFIN HUSIN (I) 23. Hj. HIMMATUL ALIYAH, S.Sos., M.Si. (I) 24. Ir. H. NUROJI (I)

25. ALI ZAMRONI, S.Sos. (I) 26. MARTINA, S.I.Kom., M.Si. (I) 27. H. MUHAMMAD NUR

28. ELNINO M. HUSEIN MOHI, S.T., M.Si. (I)

Fraksi Partai NASDEM

29. RATIH MEGASARI SINGKARU, M.Sc. (I) 30. RIAN FIRMANSYAH, S.Pd.

31. LESTARI MOERDIJAT 32. EVA STEVANY RATABA

33. Dra. Hj. TINA NUR ALAM, M.M.

Fraksi PKB

34. Dr. H. MUHAMMAD KADAFI, S.H., M.H.

35. H. ACEP ADANG RUHIAT, M.Si.

36. Drs. H. BISRI ROMLY, M.M.

37. MUH. HASSANUDIN WAHID

38. Drs. H. ANDI MUAWIYAH RAMLY, M.Si.

Fraksi Partai DEMOKRAT

39. A. S. SUKAWIJAYA ALIAS YOYOK SUKAWI

40. Ir. BRAMANTYO SUWONDO, M.M.

41. DEBBY KURNIAWAN, S.Kom.

42. ANITA JACOBA GAH, S.E.

(3)

Fraksi PKS

43. Hj. LEDIA HANIFA AMALIAH, S.Si., M.Psi.T.

44. H. MUSTAFA KAMAL, S.S.

45. DR. H. FAHMI ALAYDROES, M.M., M.Ed.

46. Hj. SAKINAH ALJUFRI, S.Ag.

Fraksi PAN

47. Hj. DEWI CORYATI, M.Si.

48. DESY RATNASARI, M.Si., M.Psi.

49. Prof. Dr. ZAINUDDIN MALIKI, M.Si.

50. MITRA FAKHRUDDIN, MB

Fraksi PPP

51. Hj. ILLIZA SAADUDIN DJAMAL, S.E.

52. ROJIH (I)

Pemerintah 1. Prof. Dr. NUNUK SURYANI, M.Pd. (Sesditjen GTK Kemendikbudristek RI)

2. Drs. KOMAEDI, M.Si. (Sesditjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri RI)

3. ISA RACHMATARWATA, M.Math. (Dirjen Anggaran Kemenkeu RI)

4. Dr. PURWANTO, S.E., M.Sc. (Direktur

Anggaran Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Ditjen Anggaran Kemenkeu RI) 5. DIDIK KUSNAINI, S.E., M.P.P. (Direktur

Harmonisasi Peraturan Penganggaran Ditjen Anggaran Kemenkeu RI)

6. ADRIYANTO, S.E., M.M., M.A., Ph.D.

(Direktur Dana Transfer Umum Ditjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu RI)

7. ADITYA NURYUSLAM, S.E., M.M. (Kasubdit DAU Ditjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu RI)

8. Dr. Ir. KATMOKO ARI SAMBODO, M.Eng.

(Asdep Perencanaan dan Pengadaan SDM Aparatur KemenPAN RB RI)

9. SUHARMEN, S.Kom., M.Si. (Deputi Bidang

Sistem Informasi Kepegawaian BKN RI)

(4)

KETUA RAPAT/F-PKS (DR. H. ABDUL FIKRI FAQIH):

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat siang dan salam sejahtera buat kita semuanya.

Kepala Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia dalam hal ini hadir Pak Suharmen.

Kemudian Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud RI ada Prof.

Nunuk.

Kemudian Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri RI.

DIREKTUR DTU KEMENKEU RI (ADRIYANTO, S.E., M.M., M.A., Ph.D.):

Dirjen anggaran hadir izin Pak Pimpinan.

DIREKTUR ANGGARAN BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN KEMENKEU RI (Dr. PURWANTO, S.E., M.Sc.):

Ada Pak Dirjen ini Pak, Pak Isa.

PIMPINAN KOMISI/F-P. GOLKAR (Dr. Ir. HETIFAH SJAIFUDIAN, MPP.):

Pak Isa selamat datang.

DIRJEN ANGGARAN KEMENKEU RI (ISA RACHMATARWATA, M.Math.):

Terima kasih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bapak/Ibu semuanya.

KETUA RAPAT:

Pak Isa Rachmatarwata Bapak Dirjen Anggaran.

Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri.

SESDIRJEN BINA KEUANGAN DAERAH KEMENDAGRI (Drs. KOMAEDI, M.Si.):

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Terima kasih Bapak.

Dirjen Perimbangan Keuangan.

(5)

DIREKTUR DTU KEMENKEU RI (ADRIYANTO, S.E., M.M., M.A., Ph.D.):

Izin saya wakili Pak Pimpinan. Beliau lagi hadir di (suara tidak jelas) saya Adriyanto Pak.

KETUA RAPAT:

Siap Pak Adriyanto, terima kasih Pak Adriyanto.

Pak Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

ASDEP PERENCANAAN DAN PENGADAAN SDM APARATUR KEMENPAN RB RI (Dr. Ir. KATMOKO ARI SAMBODO, M.Eng.):

Izin saya mewakili Pak. Katmoko Ari Pak.

KETUA RAPAT:

Pak Ari ya, terima kasih Pak Ari.

Pimpinan tidak bisa saya sebut, tadi Ibu Hetifah sudah mau operasi di lutut mudah-mudahan sukses dan kita berdoa mudah-mudahan kembali sehat.

Pimpinan dan Anggota Komisi X DPR RI dan hadirin sekalian yang saya hormati.

Dalam kesempatan yang berbahagia ini mari kita tidak bosan, tidak lupa untuk memanjatkan syukur kita kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya kita diberi kesempatan untuk hadir dalam rapat dengar pendapat, RDP dengan Kepala Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia, Dirjen GTK Kemendikbud- ristek, kemudian Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan, Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, dan Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PAN RB pada hari ini dalam keadaan sehat walafiat. Sungguhpun tidak ketemu langsung tapi ini kondisinya memang sedang kita jalani, kita hadapi bersama, mudah-mudahan pandemi ini segera bisa selesai dan kita bisa menunaikan pekerjaan- pekerjaan seperti biasa. Allahuma amin.

Menurut laporan dari sekretariat, Pak Dadang menyampaikan bahwa sekarang paling tidak ada 22 anggota dan dari 9 fraksi. Jadi ini kuorum berarti sebagaimana Pasal 281 ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib telah terpenuhi. Dengan seizin pimpinan, anggota, dan hadirin semuanya dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim perkenankan kami membuka rapat dengar pendapat dari ini dan rapat dinyatakan terbuka untuk umum.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 09.15 WIB)

Bapak/Ibu hadirin yang kami hormati.

(6)

Agenda rapat dengar pendapat hari ini yaitu:

1. Tindak lanjut hasil rapat dengar pendapat tanggal 30 Maret ini yang terakhir 2021. Penjelasan lebih lanjut terkait penyelesaian honorer yang sudah lulus menjadi PPPK utamanya guru 34.317 sisa guru PPPK untuk mendapatkan penggajian.

2. Informasi terkini mengenai rekrutmen 1 juta PPPK.

3. Lain-lain.

Apakah agenda ini disetujui Bapak/Ibu?

(RAPAT: SETUJU) Terima kasih.

PIMPINAN KOMISI/F-P. GOLKAR (Dr. Ir. HETIFAH SJAIFUDIAN, MPP.):

Setuju Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Ibu Hetifah terima kasih.

Bapak/Ibu hadirin yang kami hormati.

Rapat ini merupakan kelanjutan dari tiga RDP sebelumnya yaitu RDP tanggal 24 November 2020, RDP tanggal 18 Januari 2021 dan RDP tanggal 30 Maret 2021. Pada rapat terakhir Komisi X DPR RI mendapatkan data dan informasi bahwa perkembangan penetapan NIP (Nomor Induk Pegawai) PPPK tahap 1 per pada 29 Maret 2021 dari informasi yang ada yang sudah lulus 34.317 PPPK adalah sebagai berikut:

1. Jumlah guru PPPK yang mendapatkan SK pengangkatan adalah 33.881 guru PPPK.

2. Dari jumlah guru yang sudah mendapatkan SK PPPK terdapat 212 guru yang belum diusulkan oleh instansi daerah ke BKN.

3. Kemudian ada informasi yang menyedihkan karena 111 SK PPPK belum diterbitkan oleh instansi daerah karena Pejabat Pembina Kepegawaiannya atau PPK-nya meninggal dunia. Hal ini harus segera ditindaklanjuti oleh Kemendagri RI dengan menunjuk penggantinya.

Kondisi tersebut Komisi X DPR RI dalam keputusan rapat sebelumnya mendesak:

1. Masing-masing pejabat dan dari Kemendikbud-ristek RI, Kemendagri, Kemenpan RB memberikan penjelasan lebih lanjut terkait penyelesaian formulasi percepatan terhadap 34.317 sisa guru PPPK untuk mendapatkan SK dan penggajian sesuai dengan hasil RDP tanggal 18 Januari 2021.

2. Pejabat dari BKN RI menyampaikan secara tertulis jumlah guru PPPK

yang sudah dan belum mendapatkan SK dan penggajiannya

disertakan data lengkap.

(7)

Terkait hal tersebut Komisi X DPR RI sampai saat ini belum dapatkan penjelasan tertulis terkait dua poin keputusan rapat tersebut. Untuk itu melalui rapat hari ini kami ingin mendapatkan penjelasan mengenai perkembangan guru-guru PPPK tersebut untuk mendapatkan SK dan penggajiannya. Hal-hal yang perlu mendapatkan penjelasan dari para pejabat kementerian/lembaga yang hadir dalam rapat virtual hari ini adalah terkait keputusan rapat bahwa pemerintah perlu membuat skema kebijakan afirmatif bagi guru dan tenaga kependidikan honorer baik yang sisa kategori maupun non kategori usia di atas 35 tahun dengan mempertimbangkan lama pengabdian, keadilan, proporsionalitas, dan menghindari diskriminasi pendidik dan tenaga kependidikan atau opsi lain yang memungkinkan.

Bapak/Ibu hadirin yang kami hormati.

Itulah catatan-catatan, yang kedua informasi terkini mengenai rekrutmen 1 juta PPPK. Kami mendapatkan data dan informasi terkait rekrutmen 1 juta PPPK yaitu usulan formasi yang disampaikan pemerintah daerah sesuai Dapodik Kemendikbud-ristek adalah 523.122 dengan beberapa catatan antara lain: terdapat 17 daerah tidak mengajukan formasi, 8 di antaranya Papua dan Papua Barat dan terdapat 19 daerah di luar Papua dan Papua Barat belum mengusulkan formasi guru PPPK, serta terdapat 195 daerah mengusulkan formasi kurang dari 50% kuota. Terkait hal tersebut Komisi X DPR RI perlu mendapatkan penjelasan mengenai perkembangan rekrutmen 1 juta PPPK baik dari sisi kesesuaian data, ketercapaian kuota, serta ketersediaan anggarannya.

Bapak/Ibu hadirin yang kami hormati.

Sebelum kita mendengarkan paparan dan penjelasan Kepala Badan Kepegawaian Negara RI, Dirjen GTK Kemendikbud-ristek, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Dirjen Anggaran Kemenkeu, Dirjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu, dan Deputi Bidang SDM Aparatur Kemenpan RB kita perlu sepakat waktu. Sekarang ini sudah jam 09.00 WIB, hampir jam 09.30 WIB, kemudian kita akan menyelesaikan sampai jam 11.00 WIB atau 12.00 WIB? Total semua sampai jam 12.00 WIB ya maksimal? Jam 12.00 WIB iya Mbak Esti terima kasih. Jam 12.00 WIB biar agak longgar ini 2,5 jam toh kita dari rumah masing-masing jadi tidak dibatasi tidak terlalu seperti di ruangan. Saya kira begitu kita sepakati sampai jam 12.00 WIB, harapannya semua menyampaikan dan semua merespons dan nanti ini tuntas ya sampai jam 12.00 WIB.

(RAPAT: SETUJU)

Selanjutnya untuk efektivitas waktu kami persilakan kepada Kepala

Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia mungkin atau lebih dahulu

mana? Ini kalau sesuai dengan urutan PAN RB, baru kemudian Dirjen GTK

Kemendikbud, kemudian Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri,

Kemudian Dirjen Anggaran Kemenkeu, Dirjen Perimbangan Keuangan

Kemenkeu, dan Deputi Bidang SDM Aparatur. Silakan mungkin karena

disebut tadi Badan Kepegawaian Negara silakan Pak Harmen ini

(8)

langganannya Komisi X ini. Silakan Pak Suharmen jangan bosan ya Pak Suharmen. Silakan Pak Suharmen, belum dibuka mic-nya Pak Suharmen.

DEPUTI BIDANG SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN BKN RI (SUHARMEN, S.Kom., M.Si.):

Terima kasih.

Pak Ketua Komisi X dalam hal ini adalah dipimpin oleh Bapak Wakil Ketua Komisi X, Bapak Abdul Fikri Faqih.

Yang kami hormati Bapak/Ibu Anggota Komisi X DPR RI.

Yang kami hormati rekan-rekan dari pemerintah.

Ada Pak Dirjen Pak Isa.

Ada Ibu Sesdirjen GTK, Ibu Prof Nunuk.

Kemudian Pak Adriyanto dari Dirjen Perimbangan Keuangan.

Kemudian juga ada rekan-rekan kami dari Kementerian Dalam Negeri Dirjen Keuangan Daerah.

Serta dari Kementerian PAN RB yang dalam hal ini adalah diwakili oleh Asisten Deputi Bidang Perencanaan dan Pengadaan SDM.

Pak Ketua izinkan kami untuk share terkait dengan progres yang sudah dilakukan oleh Badan Kepegawaian Negara terkait dengan bagaimana kita menyelesaikan penetapan nomor induk PPPK yang beberapa waktu yang lalu sudah kami laporkan juga kepada Bapak Ketua. Mohon izin host-nya kami boleh dikasih akses untuk bisa share screen?

KETUA RAPAT:

Silakan. Siapa ini di sekretariat Pak Dadang? Pak Suharmen biar jadi host atau co-host.

DEPUTI BIDANG SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN BKN RI (SUHARMEN, S.Kom., M.Si.):

Oh ya sudah.

KETUA RAPAT:

Sudah ya? Silakan.

DEPUTI BIDANG SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN BKN RI (SUHARMEN, S.Kom., M.Si.):

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pertama-tama izinkan kami untuk menyampaikan permohonan maaf

Bapak Kepala BKN karena pada pagi hari ini Beliau juga ada kegiatan di luar

kota kebetulan menerima hibah dari Pemerintah Donggala terkait dengan

pembangunan unit pelayanan terpadu BKN di Kabupaten Donggala. Kami

(9)

akan mencoba menyampaikan bagaimana progres penyampaian PPPK guru tahap satu yang tadi sudah disampaikan oleh Bapak Ketua atau pimpinan sidang.

Sebelum kami masuk ke sana kami ingin menggambarkan sedikit terlebih dahulu bagaimana posisi statistik aparatur sipil negara kita sampai dengan tanggal 23 Mei 2021 ini. Jumlah PNS kita saat ini adalah 4.099.276 orang dan PPPK-nya yang sudah ditetapkan nomor induk kepegawaiannya itu adalah 49.859 orang sehingga secara keseluruhan jumlah ASN kita adalah 4.149.135 orang. Kualifikasi pendidikan maupun usia itu bisa dilihat dari bahan paparan yang sudah kami share kepada Bapak/Ibu Anggota Komisi X yang terhormat dan kami tidak akan bacakan satu per satu mengenai kualifikasi pendidikan dan usia yang ada sekarang.

Ini adalah terkait dengan statistik guru kita yang tercatat di dalam database kepegawaian yang ada di Badan Kepegawaian Negara. Posisi data jumlah PNS guru kita ini adalah 1.400.993 orang yang terdiri dari ASN Pusat itu adalah yang di bawah Kementerian Agama, guru-guru yang berada di bawah Kementerian Agama yaitu 127.158 orang atau 9% dari total jumlah guru kita semuanya. Kemudian guru yang daerah yaitu sebanyak 1.273.835 orang atau 91%. Ini terdiri dari guru SMK, SMA, dan SMP maupun SD dan PAUD.

Secara komposisi dari sisi jenis gender yang terbesar adalah kelompok perempuan yaitu 882.625 orang dan laki-laki sebanyak 518.368 orang. Pada sepanjang 2021-2025 ini itu akan cukup banyak yang memasuki usia pensiun. Totalnya itu lebih kurang untuk pegawai pusat atau guru-guru di instansi pusat yang di lingkungan Kementerian Agama sebanyak 12.668 orang, sementara yang akan memasuki usia pensiun untuk di daerah guru- guru daerah sebanyak 365.085 orang. Yang tahun 2021 ini komposisinya lebih kurang sekitar 15% yang akan pensiun, kemudian 2022 nanti yang cukup besar yaitu sebanyak 38% dari jumlah yang akan memasuki usia pensiun itu ada di tahun 2022.

Kami ingin menggambarkan juga berdasarkan data yang tercatat di BKN. Ini adalah sebarannya per provinsi jumlah guru kita. Jadi yang terbesar itu adalah di Jawa Timur yaitu sebanyak 153.018 orang, kemudian Jawa Barat sebanyak 144.403 orang, dan Jawa Tengah 140.573 orang. Sementara di beberapa wilayah kita yang lain seperti di Papua misalnya, Papua Barat itu jumlah guru kita masih sangat sedikit di sana baru 8.955 orang. Jadi kalau melihat data seperti ini, ini menggambarkan bahwa distribusi guru kita itu sangat tidak merata dan sebagian besar itu memang masih terkonsenterasi di wilayah Jawa. Kalimantan Utara yang paling rendah 5.651 orang jumlah guru PNS yang ada di Kalimantan Utara. Ini gambaran berdasarkan data yang ada di Badan Kepegawaian Negara sebarannya berdasarkan provinsi.

Bagaimana sekarang proses penetapan NIP dari PPPK? Jadi ini yang

kami ingin me-remind kembali, mengingatkan kembali bahwa yang mengikuti

seleksi PPPK tahap satu tahun 2019 yang lalu itu terdiri dari satu

kementerian/lembaga, dalam hal ini adalah Kementerian Dikbud khusus untuk

(10)

dosen dan tenaga pendidik, itu langsung di bawah koordinasi teman-teman di Kementerian Dikbud. Kemudian ada provinsi sebanyak 23 provinsi dan kabupaten/kota sebanyak 347 kabupaten/kota.

Jumlah yang mendaftar pada seleksi tahap pertama sebanyak 90.580 orang dan yang lulus passing grade itu sebanyak 51.293 orang. Khusus untuk guru yang lulus passing grade itu sebanyak 34.954 orang. Kalau kita lihat dari 34.954 orang ini sebaran usianya itu yang di bawah 57 tahun 34.818 orang, 57-58 tahun itu 97 orang, dan 59 sampai 64 tahun 39 orang dengan tingkat pendidikan yang juga bervariasi walaupun sebagian besar adalah yang sudah pendidikan strata 1. Tetapi masih ada guru-guru honorer yang tenaga PPPK ini yang kualifikasi pendidikannya SMA atau SMK.

Ini adalah progres penetapan NIP yang kemarin sudah kami sampaikan dan ini adalah update yang dari kami sampaikan beberapa waktu yang lalu. Dari 34.954 orang yang lulus passing grade yang mengusulkan formasi ke Kementerian PAN RB itu sebanyak 34.317 orang, ini adalah yang mengusulkan formasi, artinya apa? Artinya dari yang lulus passing grade itu ada selisih sebanyak 637 orang yang tidak diusulkan formasinya oleh instansi daerah. Dari 637 orang ini sebagian besar itu ada di wilayah Provinsi Banten.

Jadi di Provinsi Banten itu ada terutama di Kabupaten Pandeglang itu jumlahnya 504 orang itu tidak diusulkan formasinya. Kami tidak tahu kenapa tidak diusulkan tetapi sebagian besar alasan yang diajukan itu adalah ketidaksediaan anggaran untuk membayar gaji dari guru-guru ini walaupun mereka sebenarnya sudah lulus passing grade.

Namun demikian dari 34.317 yang sudah ditetapkan oleh teman-teman di Kementerian PAN RB formasinya, usul yang masuk kepada BKN yang di- input oleh seluruh instansi itu sebanyak 34.019 orang. Dari 34.019 orang ini sudah ditetapkan oleh BKN sebanyak 33.987 orang. Namun ada beberapa di antaranya itu yang bersangkutan tidak memenuhi syarat. Tidak memenuhi syaratnya alasannya macam-macam ada yang mereka sudah lulus seleksi CPNS sehingga mereka memilih menjadi CPNS daripada menjadi PPPK, kemudian mereka mengundurkan diri. Mereka juga sudah lulus di PPPK-nya tetapi kemudian mengundurkan diri karena diterima menjadi CPNS. Yang kedua ada yang karena mereka meninggal dunia, terutama meninggal dunia karena Covid-19. Jadi mereka banyak yang kemudian tidak memasukkan usulannya.

Selain itu ada juga yang selisih usul. Jadi dari yang ditetapkan oleh Kemenpan sebanyak 34.317 orang tadi itu ada yang tidak diusulkan. Tidak diusulkan ini alasannya juga bisa macam-macam. Alasannya ada yang mereka terkena hukuman disiplin, kemudian ada yang mereka karena sudah memasuki batas usia pensiun sehingga tidak lagi bisa diproses, kemudian ada yang memang sudah mengundurkan diri dari tenaga honorer atau dia berhenti menjadi guru honorer. Ini jumlahnya sebanyak 298 orang.

Tadi pertanyaan Pak Ketua, dari yang sudah ditetapkan NIP-nya

apakah kemudian sudah ditetapkan juga SK-nya oleh PPK? Dari data yang

masuk ke kami, memang beberapa waktu yang lalu pertemuan kita

(11)

sebelumnya itu kami juga menyampaikan bahwa masih ada PPK yang belum mau menyampaikan SK-nya. Pada saat ini sudah semua yang ditetapkan nomor induk PPPK-nya sudah mendapatkan SK PPPK-nya. Jadi yang sudah mendapatkan nomor induk PPPK 100% sudah mendapatkan SK-nya. Artinya sesuai dengan Perpres Nomor 98 Tahun 2020 tentang Gaji dan Tunjangan PPPK maka seluruh yang sudah ditetapkan nomor induk PPPK sudah berhak mendapatkan gaji dan tunjangan PPPK-nya karena sudah semua ditetapkan SK-nya oleh Pejabat Pembina Kepegawaian di daerah.

Ini adalah instansi-instansi yang kurang atau yang belum memasukkan, menyampaikan usul formasinya Pak Ketua. Jadi yang 637 orang tadi itu ada di Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 3 orang ini karena mereka meninggal dunia. Jadi 3 orang ini tidak ada lagi sudah dihubungi ternyata sekolahnya mengatakan mereka sudah meninggal dunia.

Kemudian di Banten juga banyak sekali 496 orang. Ini terutama di Kabupaten Pandeglang, itu yang 400-an sendiri itu ada di Kabupaten Pandeglang.

Kemudian di Jawa Barat ada 8 orang, ini juga alasannya bermacam-macam yang 8 orang ini karena ada yang faktor mereka sudah mengundurkan diri setelah mereka mengikuti seleksi tapi mengundurkan diri karena diterima menjadi CPNS. Kemudian Jawa Tengah 87 orang terutama ini di Kabupaten Kudus, jadi dari 87 orang ini utamanya adalah di Kabupaten Kudus yang tidak mengusulkan. Kemudian di Jawa Timur 26 orang dan seterusnya Sumatera Utara 1 orang, 1 orang, dan Riau ada 6 orang.

Untuk yang sisa usul ini ada 298 orang itu terdistribusi di beberapa wilayah. Ada di Aceh 5 orang, kemudian di DIY ada 2 orang, Jawa Barat 114 orang yang belum mengusulkan sampai sekarang. Alasannya juga macam- macam karena ada yang meninggal dunia, ada yang kemudian sudah masuk batas usia pensiunnya, kemudian ada yang juga kena hukuman disiplin, ada yang sampai sekarang tidak memenuhi persyaratan kualifikasi pendidikan.

Misalnya tadi yang bersangkutan masih SMA padahal mereka harus mengajar salah satu syarat di dalam undang-undang kita, Undang-Undang Pendidikan untuk bisa mengajar guru adalah harus sarjana misalnya, walaupun Undang-Undang Pendidkan Guru mengatakan harus sarjana pendidikan. Tetapi kemudian khusus untuk PPPK ini kita buka untuk yang di luar sarjana pendidikan, jadi yang penting mereka adalah tenaga honorer. Ini adalah distribusi sampai dengan per provinsi. Di tiap kabupaten/kotanya kami juga punya datanya, nanti kami akan coba tampilkan sampai dengan detail kabupaten/kotanya di excel-nya.

Kemudian di dalam pertanyaan beberapa waktu yang lalu, berapa sih

sebetulnya yang sisa THK2 yang masih khusus untuk guru? Jadi berdasarkan

database BKN yang khusus untuk THK2 sisanya adalah sebanyak 121.954

orang yang terdiri dari perempuannya sebanyak 79.883 orang atau 66% dan

laki-lakinya sebanyak 42.071 orang. Itu kira-kira gambaran Pak Ketua terkait

dengan progres penetapan nomor induk PPPK dan SK PPPK bagi guru yang

sudah ditetapkan oleh pemerintah.

(12)

Izinkan kami untuk share mengenai instansinya mana saja? Ini adalah instansi yang kami stop share screen dahulu di sini. Kemudian kami akan coba share instansinya mana saja. Ini adalah instansi per kabupaten/kota Pak Ketua. Jadi ini misalnya yang tadi yang kami sampaikan, sebagian besar selisih yang formasi yang tidak mengusulkan formasi itu ada di Kabupaten Kudus misalnya itu ada 72 orang itu tidak diusulkan. Kemudian ada di Kabupaten Pandeglang ada 494 orang tidak diusulkan dari 529 orang yang lulus passing grade yang diusulkan hanya 35 orang. Ini yang kami berusaha untuk mengejar Kabupaten Pandeglang tetapi alasannya adalah ketidaksediaan anggaran untuk membiayai PPPK ini. Sedangkan yang lain- lain 1-2, 1-2 seperti itu. Nah ini jumlahnya 638 tadi.

Sementara yang sisa usul ini adalah per kabupaten/kotanya. Datanya ada detail semua. Sisanya adalah 1-2, 1-2 yang mereka tidak mengusulkan.

Yang terbesar itu ada di Kabupaten Cianjur itu 24 orang di Kabupaten Cianjur yang mereka sudah ditetapkan formasinya tetapi kemudian tidak diusulkan karena alasannya tadi macam-macam, karena ada yang sudah masuk di batas usia pensiun, karena ada yang sudah meninggal dunia, karena ada yang kena hukuman disiplin, dan segala macam. Itu kira-kira Pak Ketua yang dapat kami sharing kepada Komisi X terkait dengan bagaimana progres penetapan NIP PPPK dan SK PPPK yang sudah ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian seluruh instansi.

Demikian Pak Ketua. Terima kasih.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Terima kasih Pak Suharmen. Itu tadi mungkin bermanfaat juga untuk Komisi X Pak Suharmen itu tadi data-data meskipun tentu dinamis ya.

DEPUTI BIDANG SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN BKN RI (SUHARMEN, S.Kom., M.Si.):

Betul.

KETUA RAPAT:

Sekarang tentu berbeda dengan nanti akan datang. Tapi untuk kepentingan daerah saya kira mengingatkan tadi ada Banten, ada Cianjur, dan seharusnya saya kira kalau disusulkan lebih bagus Pak Suharmen.

DEPUTI BIDANG SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN BKN RI (SUHARMEN, S.Kom., M.Si.):

Baik segera kami share screen Pak Ketua, share di chat Pak Ketua.

(13)

KETUA RAPAT:

Terima kasih.

Selanjutnya dari Kemendikbud, Prof. Nunuk silakan.

SESDIRJEN GTK KEMENDIKBUD-RISTEK RI (Prof. Dr. NUNUK SURYANI, M.Pd.):

Terima kasih Pak dan mohon izin untuk bisa share screen.

KETUA RAPAT:

Silakan Ibu.

SESDIRJEN GTK KEMENDIKBUD-RISTEK RI (Prof. Dr. NUNUK SURYANI, M.Pd.):

Baik sambil menunggu akses untuk share screen dari host, sebelumnya saya menyampaikan permohonan maaf dari Pak Dirjen GTK yang seharusnya hari ini Beliau yang memimpin. Tapi beliau sedang memimpin delegasi Indonesia untuk Education World Bank Group di Catania, Italia. Menugaskan saya untuk memaparkan pada RDP hari ini.

Yang saya hormati Pak Fikri selaku Wakil Pemimpin RDP saat ini, Wakil Komisi X.

Kemudian seluruh Anggota dan Pimpinan Komisi X yang saya hormati.

Juga Pak Harmen dari BKN.

Kemudian Bapak Isa, Dirjen Anggaran.

Kemudian Pak Bina Keuangan Daerah.

Kemudian Pak Adriyanto dari DJPK.

Serta Pak Katmoko Ari.

Saya izin menyampaikan paparan hari ini sesuai dengan agenda yang dibagikan pada kami saat ini, jadi ada dua agenda yang akan saya sampaikan. Yang pertama sesuai dengan yang telah disampaikan oleh Pimpinan penyelesaian formasi 34.317 PPPK 2020 serta perkembangan persiapan rekrutmen seleksi ASN PPPK tahun 2021. Terkait dengannya agenda yang pertama tadi terima kasih Pak Harmen semua informasinya sangat bermanfaat untuk kami juga. Ini memang ranahnya Pak Harmen terkait dengan hal ini tapi saya hanya sedikit menambahkan saja dari data yang tadi Pak Harmen sampaikan. Ada sisa K2 yang terdaftar di Dapodik itu kalau di catatan Kemenpan ada 115.191, di data kami Dapodik terdata 64.239 guru dan ini nanti yang menjadi peserta dari seleksi ASN PPPK Tahun 2021.

Namun Bapak/Ibu yang saya hormati, dari data ini memang seperti

yang tadi disampaikan oleh Pak Harmen banyak yang belum memenuhi

kriteria untuk sesuai dengan Undang-Undang Guru dan Dosen terkait dengan

kualifikasi dan kompetensi. Jadi yang belum S1 pun masih banyak dari data

itu dan kami paparkan data terkait dengan status mereka ada di sekolah

(14)

negeri atau swasta termasuk apakah mereka sudah S1 atau belum S1.

Paparan ini sudah kami sampaikan ke Bapak/Ibu yang terhormat Anggota Komisi X dan Pimpinan.

Lalu terkait data yang tadi disampaikan Pak Harmen bahwa yang lulus passing grade, posisi kami saat ini adalah menunggu kami akan mendapatkan informasi individu yang diangkat oleh pemda melalui web service data BKN. Sedangkan individu-individu yang tadi siapa dan di mana mereka yang sudah mendaftarkan datanya ada di Pak Ari. Posisi kami masih menunggu informasi tersebut dari web service data BKN sesuai dengan alur yang ada di dalam tayangan.

Lalu ini tadi juga sama kami ambil dari portal BKN bahwa data guru seperti ini dan seperti disampaikan oleh sudah mendapatkan SK sebanyak 33.881 orang atau 99,6% dari formasi yang disediakan. Dalam hal ini kami menyampaikan rekognisi data dari angka tadi angka yang 33.881 lalu dilihat dari data Dapodik.

Bapak/Ibu yang saya hormati.

Terkait dengan rekognisi tersebut yang ada di non Dapodik itu dari 33.881 itu tidak ditemukan datanya di Dapodik sebanyak 422 orang atau 1%.

Nah tidak ditemukannya ini dimungkinkan karena perbedaan NIK yang di- input oleh sekolah dengan yang ada di sistem. Kami sampai sekarang masih berusaha mencari ya karena ini sudah lulus dan namun di data kami belum ditemukan data itu sejumlah 422 orang. Kemungkinan adalah hanya kesalahan input dari operator sekolah karena perbedaan satu digit dari NIK itu menyebabkan perbedaan data ini dan menyebabkan kami tidak menemukan data di Dapodik.

Sedangkan sisanya sebesar 33.459 atau 99%-nya sudah ada di data kami dan 15% sudah bersertifikat pendidik dan 88%-nya sudah valid.

Sedangkan 85% dari jumlah tersebut atau sejumlah 28.462-nya belum bersertifikat. Informasi ini kami sampaikan terkait dengan kewajiban untuk pemberian tunjangan profesi dan tambahan penghasilan di tahun ini. Terkait dengan perkembangan agenda satu saya rasa itu Bapak/Ibu yang saya hormati.

Bapak Pimpinan dan Anggota Komisi X yang terhormat.

Saya akan melaporkan terkait dengan perkembangan persiapan rekrutmen guru ASN PPPK 2021. Ini sudah beberapa kali kami sampaikan terkait dengan big data kami jumlah guru, kepala sekolah dan pengawas yang ada di Dapodik seperti yang kami paparkan dan kita akan membaca secara detail. Mohon berkenan untuk membaca pada paparan yang sudah kami kirimkan. Jika ada yang ingin ditanyakan terkait data ini kami siap untuk mengonfirmasi.

Kemudian terkait dengan kebutuhan 1 juta guru di sekolah negeri,

seperti ini Bapak/Ibu betapa pentingnya seleksi ASN PPPK itu karena jika

(15)

tidak terpenuhi, tahun ini jelas tidak terpenuhi. Karena sebenarnya kekurangan guru kami sampai di tahun 2021 itu adalah 1.090.678 itu berdasarkan perhitungan. Namun seperti yang sudah kami laporkan pada pertemuan-pertemuan sebelumnya bahwa sampai sejauh ini formasi yang tersedia baru sekitar 516.000. Artinya kami sangat berharap bahwa seleksi ASN PPPK gurunya akan dilanjutkan di tahun depan karena kalau melihat kebutuhan guru ini jika tidak terpenuhi sampai tahun 2024 itu bisa menjadi 1.312.059 kekurangan guru.

Selanjutnya Bapak/Ibu yang saya hormati, ini adalah lini masa seleksi guru ASN PPPK yang terbaru. Jadi kami dapatkan informasi dari Panselnas bahwa dari lini masa yang sudah ditetapkan pada Juni nanti adalah pendaftaran untuk calon peserta seleksi guru ASN PPPK, kemudian ada seleksi administrasi, dan masa sanggah di Bulan Juni, kemudian di bulan Agustus ini adalah seleksi yang tahap satu. Kemudian diharapkan pada bulan September 2021 sudah ada pe-ranking-an, pengumuman, masa sanggah peserta pemberkasan untuk lulus ujian pertama sampai daftar ulang, serta pemilihan formasi bagi yang tidak lulus pada ujian kedua. Kemudian pada bulan Oktober 2021 itu adalah ujian seleksi kesempatan kedua. Kemudian sama di bulan November harapannya adalah sudah sampai pada pemberkasan bagi yang lulus dan bulan Desember seleksi kesempatan ketiga.

Bapak/Ibu yang saya hormati.

Ini saya skip saja terkait dengan peraturan guru ASN PPPK karena sudah beberapa kali kami sampaikan. Sedangkan ini concern kami untuk menyampaikan halaman ini adalah bahwa seperti yang tadi paparkan sebelumnya terkait dengan kekurangan guru yang akan terus terjadi bertambah sampai tahun depan. Maka kami berharap rekrutmen guru ASN PPPK ini dilanjutkan di tahun depan dan di anggaran pagu indikatif yang kami ajukan di tahun 2022, rekrutmen guru ASN PPPK sudah direncanakan untuk dianggarkan dan di tabel bawah itu adalah kebutuhan anggaran tahun 2022 terkait dengan alokasi gaji formasi tahun 2021, tahun 2022, dan total kebutuhan gaji PPPK di tahun 2022. Memang cukup besar Bapak/Ibu yang saya hormati.

Bapak/Ibu yang saya hormati.

Terkait dengan jumlah formasi yang sampai saat ini adalah 516 ribuan itu masih bergerak, kami sudah memikirkan terkait dengan PPG maupun tambahan penghasilan buat guru yang akan lulus seleksi guru ASN PPPK tahun ini, di tahun 2022. Jadi perkiraan kami alokasi untuk lulusan formasi daerah itu di dalam DAK non fisik itu sebanyak 346.128 guru dan jika yang mempunyai sertifikat pendidik itu diprediksi semua itu jumlah mereka adalah 17.490 guru dan sisanya mendapatkan kami alokasikan untuk tambahan penghasilan sebesar 328.699 guru.

Terkait dengan penganggarannya ini mungkin nanti dari Dirjen

Anggaran lebih bisa memaparkan lebih jauh terkait dengan surat edaran ini

(16)

juga serta dari Kemendagri juga sudah disusul dengan SE Kemendagri tentang penyediaan anggaran belanja, gaji, dan tunjangan PPPK dalam APBD 2021, serta Surat Edaran dari Dirjen GTK terkait dengan kualitas akademik dan sertifikat pendidik dalam pengadaan guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja. Maksud kami memaparkan ini adalah bahwa kami sudah berusaha mengidentifikasi mendaftarkan ijazah para calon guru ASN PPPK itu agar mereka semua terpenuhi dari kualifikasinya dan ini sudah kami perbaharui dalam surat edaran tentang kualifikasi akademik dan sertifikat pendidik dikhususkan untuk seleksi guru ASN PPPK.

Bapak/Ibu yang saya hormati.

Bapak/Ibu Pimpinan dan Anggota Komisi X yang kami muliakan.

Tayang adalah jumlah formasi terakhir adalah 516.000. Ini kami masih menyesuaikan dengan data yang kami peroleh 4 hari yang lalu sejumlah 516.972. Mungkin nanti dari Kemenpan RB kami akan menyesuaikan data terbaru dari Kemenpan RB terkait dengan jumlah formasi ini dan ini memang pekerjaan besar buat kami Kemendikbud khususnya dan Panselnas karena 516.972 itu adalah formasi terbesar dalam sejarah perekrutan guru ASN PPPK.

Bapak/Ibu yang saya hormati.

Ini adalah data sosialisasi yang kami dilakukan. Namun berbagai bentuk sosialisasi sudah kami kerjakan termasuk coaching, pendampingan, dan konsultasi. Sampai saat ini pun kami masih membuka jalur untuk koordinasi dan komunikasi baik melalui, virtual, telepon, maupun WA, maupun kunjungan. Jadi kami menerima kunjungan dari daerah terkait dengan pertanyaan mereka sekitar perekrutan guru ASN PPPK tahun 2021.

Bapak/Ibu yang saya hormati.

Ini adalah data terakhir Bapak/Ibu terkait dengan formasi yang tadi saya sebut adalah 516.972, di tabel sebelah kanan ini berdasarkan provinsi ini adalah jumlah usulannya dan yang warna kuning itu adalah sisa kuota yang tidak diusulkan oleh masing-masing dan ini kalau yang ini adalah seluruh guru sedangkan ini adalah untuk guru agama Bapak/Ibu. Jadi kalau guru agama saat ini formasi usulannya adalah 20.441 itu sebenarnya baru 8,4% usulan formasi dari kekurangan guru agama sejumlah 240.345 tersebar di seluruh Indonesia berdasarkan perhitungan rasio kebutuhan guru dan siswa menurut perhitungan Kemendikbud. Jadi masih jauh sekali dari pemenuhan kebutuhan khusus untuk guru agama. Ini adalah perincian usulan untuk guru setiap agama.

Bapak/Ibu.

Ini adalah data pemerintah daerah yang tidak mengajukan usulan.

Seperti tadi yang disampaikan oleh Pak Fikri terkait dengan banyak daerah

yang tidak mengajukan dan data yang kami peroleh ini adalah ada 11 provinsi

dan 11 kabupaten yang tidak mengajukan formasi sama sekali. Sementara

(17)

dari 11 tersebut formasi kekurangan jumlah sebenarnya adalah 6.116. Pak Ari mungkin ada data yang lebih update dari ini, mungkin nanti di kesempatan berikutnya Pak Katmoko Ari bisa memberikan informasi yang lebih jelas.

Ini terkait dengan alur proses pendaftarannya saat ini bahwa pendaftaran mereka semua melalui akun SSCASN BKN melalui NIK yang sinkron dengan data dukcapil dan kami akan melakukan verifikasi yang tadi seperti lini masa yang sebelumnya sudah saya paparkan. Ini mungkin nanti jika ada pertanyaan terkait dengan potensi peserta, saat ini dari data yang ada sebenarnya 231.758 atau 45%-nya itu sudah ada formasi yang tersedia.

Data yang diperebutkan oleh seluruhnya mulai seleksi kedua itu 285.214 atau 55%. Jika ada pertanyaan lebih lanjut tentang paparan ini kami siap menjawabnya untuk mempersingkat waktu.

Bapak/Ibu yang saya hormati.

Ini adalah perkembangan verval kualifikasi saat ini. Kalau tadi saya sampaikan dari 852.137 yang tidak melakukan verval tentang ijazahnya itu 53%. Yang tidak melakukan verval itu didominasi oleh guru dari sekolah swasta. Jadi 81%-nya atau 688.883 guru honorer atau guru non PNS yang di sekolah swasta tidak melakukan verval. Tapi meskipun tidak melakukan verval nanti tetap bisa mengikuti jika memenuhi syarat 1, 2, 3, 4 kriteria itu tetap bisa mengikuti seleksi.

Bapak/Ibu yang saya hormati.

Ini adalah 4 kriteria yang bisa mengikuti atau mendaftar dan mengikuti seleksi guru ASN PPPK, yang pertama adalah guru honorer sekolah negeri, yang kedua THK2 yang terdaftar di sistemnya BKN, kemudian guru honorer di sekolah swasta, dan lulusan PPG. Kemudian jika belum verval mereka tetap harus melakukan verval kualifikasi S1 pada lembaga (suara tidak jelas) kita.

Jika sudah verval langsung bisa melakukan pemindahan informasi Bapak/Ibu yang saya hormati dan di sini akan mengikuti tes. Jadi yang individu nomor 1 dan 2 itu bisa mengikuti tes pada tes pertama.

Untuk tes pertama ini adalah untuk guru existing linier yang tidak dapat diisi oleh peserta lain. Ini yang hanya untuk afirmasi untuk guru honorer di sekolah negeri. Kemudian sisa formasi yang tidak terdapat guru honorer di sekolah negeri atau guru non PNS di sekolah negeri itu dapat dipilih oleh peserta lain dari sekolah lain dalam satu daerah kewenangan. Sedangkan untuk tes kedua itu semuanya. Jadi untuk kriteria 1, 2, 3, 4 itu bisa memilih dan mulai bisa mengikuti kompetisi, ini di tes kedua dan seterusnya.

Jadi tes ketiga seluruh peserta dapat melamar kemudian jika masih

tersedia formasi kosong nanti Pak Katmoko Ari yang bisa menjelaskan lebih

lanjut. Dia sampai setelah tes ketiga formasi masih belum terisi dapat

melakukan optimalisasi formasi tersebut berdasarkan ranking penilaian yang

sudah lulus dan ditentukan ranking penilaian sekolah penempatannya

berdasarkan ranking penilaian sekolah yang akan ditentukan oleh

Kemendikbud.

(18)

Bapak/Ibu yang saya hormati.

Ini adalah beberapa kebijakan afirmasi. Sampai saat ini kami laporkan afirmasi yang bisa diberikan ada 4 kriteria. Yang pertama adalah sertifikat pendidik 100% dari mulai maksimal kompetensi teknis, kemudian dari afirmasi usia yaitu 35 ke atas itu yang berstatus aktif sebagai guru selama 3 tahun terakhir mendapatkan nilai kompetensi maksimal 15%, sedangkan penyandang disabilitas itu mendapat nilai maksimal 10% dari nilai kompetensi teknis dan guru honorer THK2 itu mendapat 10% dari nilai maksimal kompetensi teknisnya.

Kami juga masih melaporkan bahwa untuk guru belajar berbagi ini masih terbuka mempersiapkan guru-guru non ASN kita, guru honorer untuk mempersiapkan diri untuk belajar dan berbagi di halaman ini dan sampai saat ini saya laporkan sudah ada 2.514 yang mengakses tryout dan bergabung dalam forum diskusi. Terkait dengan pembiayaan Bapak/Ibu Pimpinan dan anggota yang saya muliakan, pembiayaan untuk seleksi guru ASN PPPK seperti yang pernah saya laporkan pada pertemuan sebelumnya itu pembiayaan ditanggung oleh Kemendikbud. Yaitu mulai penanggung jawab lembaga TUK, pengawas, proktor, proktor utama, teknisi, panitia dan penyelia, serta untuk kesehatan, keamanan dan kepolisian.

Demikian Bapak Pimpinan dan Bapak/Ibu Anggota Komisi X yang saya muliakan paparan dari kami. Terima kasih, waktu saya kembalikan ke Bapak.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Terima kasih Prof. Nunuk.

Nanti mungkin jadi catatan karena terutama yang rekrutmen 1 juta guru itu di 30 Maret itu kita dapat data tadi yang saya sampaikan saya baca tadi 523.120, sementara sekarang tadi Prof, Nunuk sampaikan 516.972. Nah ini berarti mungkin informasi kami yang kemarin keliru atau mungkin ada beberapa yang harus di ini. Tapi tetap saja berarti 1 juta itu baru perkembangannya sekitar 500 ribu, itu mungkin sungguhpun tadi disampaikan oleh Prof. Nunuk bahwa ini perkembangan yang luar biasa penyelesaian mungkin terhadap sisa honorer K1, K2, dan bahkan nanti masuk merambah ke non kategori dan yang nanti tentu guru-guru baru fresh graduate. Tapi tadi juga ada catatan-catatan mungkin ya dari Pak Suharmen karena dari 30 Maret 2021 itu tadi saya baca tadi ya di pengantar 33.881 dan sekarang 23 Juni 33.987, jadi perkembangannya dari 30 Maret sampai 23 Juni itu naik 106.

Ya itu begitu mungkin saya kira kita lanjutkan dahulu tadi karena satu

dengan yang lain tentu akan ada keterkaitan maka monggo dari Dirjen Bina

Keuangan Daerah Kemendagri. Silakan.

(19)

SESDIRJEN BINA KEUANGAN DAERAH KEMENDAGRI (Drs. KOMAEDI, M.Si.):

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita sekalian.

Yang kami hormati Bapak Pimpinan Rapat, Bapak Dr. H. Abdul Fikri.

Yang kami hormati Bapak/Ibu Pimpinan dan Anggota Komisi X.

Bapak/Ibu pejabat dari BKN, dari Kemendikbud, dari Kemenkeu yang kami hormati.

Yang pertama Bapak Pimpinan dan Bapak/Ibu sekalian kami sampaikan permohonan maaf dari Bapak Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah karena beliau sedang kurang sehat sehingga menugaskan kepada saya untuk menghadiri RDP pada kesempatan hari ini. Beliau menitipkan salam hormat pada Bapak/Ibu sekalian, mudah-mudahan Beliau segera dipulihkan kesehatannya. Amin.

Bapak Pimpinan dan Bapak/Ibu sekalian yang kami hormati.

Mungkin saya langsung saja kepada pokok bahasan pada kali ini di mana Kementerian Dalam Negeri ini sangat mendukung terkait dengan kebijakan PPPK antara lain kebijakan yang telah dikeluarkan ini mungkin kami me-review sedikit yaitu yang pertama adalah telah dikeluarkannya Permendagri Nomor 6 Tahun 2021 tentang Teknis Pemberian Gaji dan Tunjangan PPPK yang bekerja pada instansi daerah yang diundangkan atau Permendagri ini diundangkan pada tanggal 26 Januari 2021. Di mana di sana mulai dari penganggaran PPPK, pelaksanaan, pembinaan, sampai dengan pengawasannya ini sebenarnya sudah dikeluarkan sejak Januari 2021.

Lalu berikutnya Bapak Pimpinan yang kami hormati, terkait dengan tindak lanjut dari RDP tanggal 30 Maret 2021. Ini memang kami sudah menindaklanjuti yaitu dengan surat yang ditujukan kepada kepala daerah atau gubernur, bupati/wali kota seluruh Indonesia tertanggal 17 April 2021 hal penyediaan anggaran belanja gaji dan tunjangan PPPK dalam APBD Tahun Anggaran 2021.

Nah ini Bapak/Ibu yang kami hormati di mana di sana adalah alokasi

anggaran PPPK ini adalah bersumber dari DAU sebagaimana penjelasan

Surat Direktur Jenderal Perimbangan ini kalau slide-nya mohon izin slide

nomor 5 atau 4, 5 satu lagi. Oh ini ya, atasnya lagi yang tadi. Ini alokasi

tersebut bersumber dari DAU sebagaimana penjelasan Surat Direktur

Jenderal Perimbangan Keuangan Nomor S-46 tertanggal 31 Maret 2001

bahwa alokasi dasar perhitungan Dana Alokasi Umum (DAU) tahun anggaran

2021 yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2020 tentang

APBN tahun anggaran 2021 telah memperhitungkan jumlah gaji Aparatur Sipil

Negara (ASN) daerah termasuk di dalamnya formasi Pegawai Pemerintah

dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2021.

(20)

Dari sini Bapak/Ibu sekalian, karena di daerah masih banyak juga yang belum menganggarkan maka tadi dalam surat edaran ini, ini adalah dalam hal pemerintah daerah belum menganggarkan atau belum cukup menganggarkan belanja gaji dan tunjangan PPPK tahun anggaran 2021 agar segera melakukan penyesuaian alokasi anggaran belanja pegawai dimaksud dalam APBD tahun anggaran 2021 sebagai berikut:

1. Melakukan pergeseran anggaran untuk menambah alokasi belanja gaji dan tunjangan PPPK daerah sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan.

2. Pergeseran anggaran terlebih dahulu diformulasikan dalam perubahan DPA SKPD dan ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah tentang perubahan penjabaran APBD tahun anggaran 2021, serta telah diberitahukan kepada pimpinan DPRD untuk selanjutnya ditampung dalam peraturan daerah tentang perubahan APBD tahun anggaran 2021.

Artinya bahwa Bapak/Ibu sekalian di sini sudah diberikan guidance, sudah diberikan petunjuk bagaimana cara menganggarkannya dan di sini juga tidak harus menunggu perubahan anggaran bisa mendahului dengan mekanisme yang seperti yang tadi kami sebutkan. Berikutnya adalah suratnya sebagaimana ini telah kami lampirkan dan isinya adalah tadi yang sudah kami sampaikan.

Berikutnya, nah ini Bapak/Ibu sekalian yang tadi kami sampaikan bahwa pada bulan Februari ini sebenarnya sudah diterbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2021 ini khusus terkait dengan pemberian gaji dan tunjangan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi daerah. Ini tadi dari Bab I sampai dengan Bab V ini sudah ada di sana sehingga secara regulasi sebenarnya daerah untuk menganggarkan ini sudah cukup. Kemudian yang terakhir terkait dengan tadi pembina kepegawaian yang meninggal. Ini sebagaimana kita ketahui bahwa di Kabupaten Luwu Timur ini meninggal sebenarnya ini sudah dilakukan pelantikan yaitu wakilnya menjadi bupati, ini sebagai laporan.

Mungkin itu Bapak/Ibu sekalian yang bisa kami sampaikan. Terima kasih, lebih kurangnya kami mohon maaf. Saya akhiri.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Terima kasih Pak Komaedi ya?

SESDIRJEN BINA KEUANGAN DAERAH KEMENDAGRI (Drs. KOMAEDI, M.Si.):

Iya Pak, Komaedi Sekretaris Ditjen Bina Keuangan Daerah.

(21)

KETUA RAPAT:

Iya Komaedi. Terima kasih Pak Komaedi.

Selanjutnya dari Dirjen Anggaran. Pak Dirjen Kementerian Keuangan monggo Pak Isa.

DIRJEN ANGGARAN KEMENKEU RI (ISA RACHMATARWATA, M.Math.):

Baik terima kasih Pak Ketua.

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang kami hormati Bapak/Ibu Pimpinan Komisi X.

Juga para Anggota Komisi X yang hadir mengikuti kegiatan rapat dengar pendapat pagi hari ini.

Pertama kami ucapkan terima kasih atas undangannya dan kami akan datang bersama kami adalah Pak Adriyanto yang mewakili Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan. Kami hari ini berbagi tugas Bapak/Ibu, Pak Dirjen Perimbangan Keuangan harus rapat dengan Bapak Wapres jadi kami mengkoordinasikan dari Kementerian Keuangan untuk pagi hari ini. Nanti paparan secara lebih detail akan disampaikan oleh Pak Adriyanto karena ini banyak menyangkut transfer ke daerah dan sebagainya.

Namun dapat kami sampaikan secara garis besar bahwa untuk guru PPPK ini anggaran gajinya ini sebetulnya sudah disediakan melalui dana transfer umum ke daerah-daerah dan demikian juga untuk tunjangan profesi gurunya yang saat ini baru bisa dinikmati oleh sekitar 4.409 guru yang sudah memiliki sertifikasi. Ini memang seharusnya lewat transfer ke daerah juga dana alokasi khusus. Namun untuk tahun 2021 ini karena memang belum dibuat pengaturan yang cukup dan anggarannya masih disalurkan lewat DIPA Kemendikbud-ristek tahun 2021.

Tentunya untuk tahun 2022 kami akan menyempurnakan pengaturannya sehingga kemudian bisa kita salurkan ke daerah lewat dana alokasi khusus yang non fisik. Untuk tunjangan profesi guru ini DIPA rasanya sudah memadai, besarannya cukup besar lebih dari 6 triliun rupiah untuk sekitar 255.558 orang, tinggal bagaimana kita mengalokasikan secara tepat.

Mengenai kekurangan dari anggaran di beberapa daerah sebagaimana tadi diindikasikan oleh Pak Suharmen dari BKN tentunya perlu informasi yang lebih rinci daerah mana sebetulnya yang mengalami kekurangan itu.

Mungkin Pak Ketua atas perkenan Bapak, kami akan meminta Pak Adriyanto langsung memberikan paparan yang lebih rinci.

KETUA RAPAT:

Monggo silakan Pak Adriyanto.

(22)

DIRJEN ANGGARAN KEMENKEU RI (ISA RACHMATARWATA, M.Math.):

Terima kasih Bapak.

DIREKTUR DTU KEMENKEU RI (ADRIYANTO, S.E., M.M., M.A., Ph.D.):

Terima kasih Pak Isa, Bapak Pimpinan Rapat.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati Bapak/Ibu Pimpinan dan Anggota Komisi X.

Bapak/Ibu yang mewakili dari K/L yang hadir bersama rapat pagi ini.

Tentunya seperti disampaikan oleh Pak Isa tadi kami di Kementerian Keuangan sangat mendukung Bapak/Ibu semua pelaksanaan pengangkatan PPPK ini dan sebagaimana Bapak/Ibu semua ketahui bahwa Kementerian Keuangan dari sisi penganggaran sudah konsisten menganggarkan pemberian penggajian untuk para guru PPPK ini. Izin Bapak/Ibu saya ingin menyampaikan ada sedikit slide, mungkin saya bisa di-allow untuk untuk share screen. Mohon host kalau bisa saya untuk di-able untuk bisa share screen. Oke.

KETUA RAPAT:

Bisa Pak, sudah?

DIREKTUR DTU KEMENKEU RI (ADRIYANTO, S.E., M.M., M.A., Ph.D.):

Sudah Pak.

Bapak/Ibu semua.

Mungkin saya akan langsung saja di slide nomor 4 ini. Jadi ini adalah, izin saya akan cerita dahulu flashback di tahun 2020 Bapak/Ibu semua. Di tahun 2020 penganggaran untuk penggajian pegawai ini sudah dilakukan lewat DAU tambahan sebesar 4,26 triliun Bapak/Ibu semua, hampir 4,3 triliun di tahun 2020. Pada saat itu dengan perkiraan formasi PPPK-nya kalau kita lihat di tabel di sini di tahun 2019 ini 128.262 calon PPPK dan 150.000 lebih untuk tahun 2020-nya. Akan tetapi dari alokasi DAU tambahan di tahun 2020 tersebut sebesar 4,260 triliun ini ternyata belum bisa terealisasi karena banyak PPPK-nya yang belum bisa diangkat di tahun tersebut sehingga anggaran ini menjadi tidak terpakai dan hangus di tahun 2020. Sehingga ini memang beberapa pengangkatan PPPK-nya yang tidak terjadi di tahun 2020 itu akhirnya dibawa ke tahun 2021.

Nah di tahun 2021 ini Bapak/Ibu semua, kami juga sudah

menganggarkan untuk penggajian PPPK ini. Jadi kalau kita lihat di tahun

2021 kami berdasarkan surat dari Kemendikbud yang dengan nomor 62791

tanggal 17 2020 itu menyampaikan akan ada kebutuhan guru non PNS tahun

2021 atau guru PPPK sebanyak 1.002.616 calon PPPK. Nah ini adalah isu

(23)

yang sangat strategis maka pemerintah menyediakan alokasi pembayaran gaji untuk 1 juta PPPK ini di dalam perhitungan DAU tahun 2021 ini.

Jadi berbeda dengan tahun sebelumnya Bapak/Ibu semua. Kalau tahun lalu untuk penggajian PPPK ini kita alokasikan lewat DAU tambahan yang ternyata tidak ada yang terealisir, di tahun 2021 ini kita masukkan di dalam DAU-nya sendiri. Jadi sudah masuk di dalam perhitungan di awal tahun ini sebanyak 1 juta pegawai calon PPPK dengan nilai kebutuhan gajinya sekitar hampir 19,4 triliun rupiah dan ini juga pengangkatannya perhitungannya jumlah gajiannya adalah berdasarkan progres dari pengangkatan dan tiap triwulan yaitu 25% untuk selama satu tahun, kemudian 25% untuk 9 bulan, 25% 6 bulan di tahun 2021, dan 25% untuk 3 bulan di tahun 2021.

Akan tetapi Bapak/Ibu semua ini sampai hari ini belum ada pengangkatan untuk 1 juta guru yang disampaikan tadi. Nah ini tentunya kami juga kemarin pada bulan Maret juga hadir rapat di Komisi X juga mengenai isu PPPK ini yang 1 juta dan kami juga sudah menerbitkan surat lewat Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan yang mengingatkan kembali kepada seluruh kepala daerah agar segera mempercepat pengangkatan dari PPPK ini khususnya PPPK guru dan dari Kemendagri tadi juga disampaikan sudah mengingatkan juga kepada para kepala daerah yang juga dari Kemendikbud juga sudah menyampaikan mengingatkan juga kepada kepala- kepala daerah agar segera mempercepat proses pengangkatan ini.

Bapak/Ibu semua Anggota Komisi X yang saya hormati.

Sebagaimana Bapak/Ibu ketahui semua walaupun kita sudah mengalokasikan sebesar 19,4 triliun ini di dalam DAU, semua daerah-daerah yang diproyeksikan akan mengangkat guru sebanyak 1 juta orang ini dan dengan kondisi di mana bahwa setiap bulan 19,4 triliun ini kami salurkan.

Artinya mekanisme penyaluran DAU ini dilakukan setiap bulan Bapak/Ibu semua seper dua belas selama 1 tahun. Nah tentunya ini uangnya sudah masuk ke APBD, sedangkan di lain pihak kita lihat sampai sekarang ini belum ada pengangkatan.

Nah ini tentunya ada dua hal saya kira yang perlu nanti juga menjadi perhatian kita. Pertama adalah terus mengingatkan kepada kepala daerah untuk mempercepat proses pengangkatan para PPPK ini. Kemudian yang kedua adalah kita akan terus mengingatkan bahwa angka 19,4 triliun yang sudah diperhitungkan untuk PPPK di tahun 2021 itu tidak boleh digunakan untuk belanja yang lain Bapak/Ibu semua. Karena uang ini memang khusus diperuntukkan untuk para PPPK yang kita akan angkat di tahun 2021.

Jadi ini adalah saya kira kami nanti juga akan berkoordinasi dengan

Kemendagri untuk kembali mengingatkan. Pertama mengingatkan kepala

daerah mempercepat belanja atau pengangkatan, kemudian mengingatkan

kembali bahwa anggaran atau lokasi dari DAU untuk PPPK ini tidak boleh

digunakan untuk belanja-belanja yang lain. Jadi Bapak/Ibu semua tentunya

dari sisi penganggaran ini sudah dianggarkan secara cukup besar akan tetapi

(24)

penyerapannya dan realisasinya sampai hari ini belum ada realisasinya.

Tentunya ini saya kira menjadi tugas besar untuk kita memastikan bahwa percepatan pengangkatan yang 1 juta PPPK guru di tahun bisa segera terealisasi dan tentunya anggaran yang sudah tersedia ini bisa dimanfaatkan dan tentunya tidak boleh digunakan untuk belanja yang lain.

Saya kira itu Bapak/Ibu semua yang bisa kami sampaikan dari sisi penganggaran untuk PPPK ini dan mudah-mudahan ini kita bisa segera mempercepat proses pengangkatan untuk guru PPPK di tahun 2021 ini.

Demikian Bapak/Ibu semua dari saya. Terima kasih banyak.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Terima kasih Pak Adriyanto, Direktur Anggaran Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

DIREKTUR DTU KEMENKEU RI (ADRIYANTO, S.E., M.M., M.A., Ph.D.):

Izin Pak saya Direktur Dana Transfer Umum.

KETUA RAPAT:

Oh salah ya? Direktur Dana Transfer Umum, DTU berarti ya. Oke, jadi terima kasih Pak Adriyanto dan Pak Dirjen Pak Isa Rachamtarwata.

Ini mungkin titik krusialnya ada di sini karena yang di lapangan sama sesuai dengan harapan Bapak-bapak tadi disampaikan bahwa segera untuk bisa dicairkan dan penerimaannya. Tetapi memang dalam proses inilah yang kemudian di Komisi X menjadi ramai terus karena berbeda antara kebutuhan dengan yang diajukan oleh daerah-daerah bahkan daerah itu mengaku bahwa tidak ada tambahan dana alokasi umum, bahkan tahun-tahun ini semakin dikurangi dan seterusnya. Kemudian juga tidak berani mengajukan honorer yang ada sesuai dengan formasi yang dibutuhkan bahkan tadi hanya 10%-15% begitu kira-kira dan juga ada kendala kemudian mereka harus membuat komitmen kesanggupan untuk membiayai dan bahkan ada pengakuan bahwa ini mereka kemudian membuat ABK (Analisis Beban Kerja ) dan itulah menjadi alasan kenapa mereka mengajukan hanya sedikit.

Nah sekarang ini ketika kita banyak dorong di Komisi X atas juga desakan dari para honorer terutama guru dan tenaga kependidikan ini kemudian ketika mengajukan banyak lantas konon katanya dicoret atau dipangkas atau dirasionalisasi oleh Kementerian PAN RB. Ini makanya selanjutnya saya kira langsung saja ke Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Monggo silakan selanjutnya dari Kemenpan RB.

(25)

ASDEP PERENCANAAN DAN PENGADAAN SDM APARATUR KEMENPAN RB RI (Dr. Ir. KATMOKO ARI SAMBODO, M.Eng.):

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang kami hormati Bapak Pimpinan dan Anggota DPR Komisi X.

Kemudian Bapak/Ibu pejabat dari BKN, Kementerian Keuangan, Kemendagri, Kemendikbud.

Izinkan saya Ari mewakili Bapak Deputi SDM Aparatur Kementerian PAN RB Bapak Alex yang berhalangan hadir pada saat ini dan izinkan saya untuk melakukan paparan beberapa hal yang barangkali sudah disampaikan sebelumnya baik oleh BKN maupun oleh Kemendikbud. Jadi secara singkat akan saya sampaikan kembali beberapa hal yang menjadi poin penting.

Mohon maaf saya mohon diizinkan share screen, host. Saya belum bisa mohon maaf.

KETUA RAPAT:

Ini siapa namanya yang di komisi untuk dijadikan co-host? Sudah jadi co-host Pak dari Kemenpan?

KABAGSET KOMISI X (DADANG PRAYITNA, S.IP., M.H.):

Sudah Pak.

KETUA RAPAT:

Pak Ari, monggo Pak Ari.

ASDEP PERENCANAAN DAN PENGADAAN SDM APARATUR KEMENPAN RB RI (Dr. Ir. KATMOKO ARI SAMBODO, M.Eng.):

Siap Pak, powerpoint saya belum bisa saya share. Sudah muncul Bapak/Ibu sekalian?

KETUA RAPAT:

Sudah-sudah.

ASDEP PERENCANAAN DAN PENGADAAN SDM APARATUR KEMENPAN RB RI (Dr. Ir. KATMOKO ARI SAMBODO, M.Eng.):

Sudah ya Pak ya?

KETUA RAPAT:

Sudah Pak Ari.

(26)

ASDEP PERENCANAAN DAN PENGADAAN SDM APARATUR KEMENPAN RB RI (Dr. Ir. KATMOKO ARI SAMBODO, M.Eng.):

Baik terima kasih, mohon maaf.

Jadi mohon izin ada beberapa hal yang kami sampaikan terkait dengan RDP kali ini. Yang pertama adalah sesuai dengan undangan progres penyelesaian PPPK seleksi tahun 2019 yang tadi juga sudah sampaikan Pak Harmen. Kemudian juga informasi terkait pengadaan PPPK guru TA 2021 di antaranya terkait dengan progres penetapan kebutuhan formasi, kemudian di sisi kami telah kami tetapkan juga Permenpan terkait dengan pengadaan di tahun 2021. Ada tiga Permenpan pengadaan yang kami tetapkan dan yang khusus untuk terkait dengan pengadaan PPPK untuk jabatan fungsional guru ini telah terbit juga Permenpan Nomor 28 Tahun 2021. Kemudian nanti susulannya kami juga akan menerbitkan Keputusan Menteri PAN RB tentang nilai ambang batas seleksi kompetensi pengadaan PPPK untuk JF guru tahun anggaran 2021 yang akan kami tetapkan menyusul.

Baik terkait dengan pengadaan PPPK 2019 saya tidak akan terlalu banyak mengulang yang disampaikan Pak Harmen. Ada beberapa PP kemudian Permenpan yang telah diterbitkan untuk landasan hukum terkait tersebut. Permenpan RB Nomor 2 Tahun 2019, kemudian Permenpan RB Nomor 4 Tahun 2019. Kemudian terkait dengan jumlah tadi juga disampaikan Pak Harmen ada 51.253 dari guru, dosen, dan tenaga kependidikan, medis, dan penyuluh pertanian. Secara jumlah instansinya ada 370 instansi daerah dan satu instansi pusat yakni Kementerian Ristekdikti waktu itu.

Kemudian dari sisi progres Bapak/Ibu sekalian memang waktu itu kita sudah laksanakan seleksi di tahun 2019 namun terkendala belum terbitnya Perpres terkait gaji dan tunjangan sehingga pada tanggal 28 September 2020 kemudian Presiden telah menetapkan dan berdasarkan itu kami juga telah turunkan berbagai macam peraturan Menteri PAN RB sebagai tindak lanjut Perpres Nomor 98 Tahun 2020 yakni Permenpan RB Nomor 70 Tahun 2020 tentang Masa Hubungan Perjanjian Kerja PPPK, kemudian Permenpan RB Nomor 71 Tahun 2020 tentang Pemberian Kuasa Pengangkatan Pegawai PPPK, kemudian Permenpan RB Nomor 72 Tahun 2020 yang ini mengatur khusus untuk bagaimana proses pengangkatan mereka yang telah lulus di tahun 2019 tadi.

Juga kami telah menerbitkan Keputusan Menteri PAN RB terkait dengan penetapan kebutuhan atau formasinya untuk 371 instansi yang ini kemudian sebagai dasar pemberkasan dan penetapan NIP PPPK di BKN yang tadi sudah disampaikan Pak Harmen. Kalau secara jumlah formasi tadi sudah klop dengan Pak Harmen ada 34.317 yang sudah kami tetapkan formasinya dan ada yang tidak diusulkan pemda. Ini sebagian besar dari Pandeglang, kemudian ada yang sudah meninggal, mengundurkan diri, dan sebagainya.

Baik kemudian di bagian kedua Bapak/Ibu sekalian terkait dengan

progres seleksi guru di tahun 2021. Kami juga telah menerbitkan Permenpan

(27)

RB Nomor 28 Tahun 2021 Tentang Pengadaan PPPK JF Guru pada instansi daerah tahun 2021 yakni sebelumnya sebelum kami sampaikan detail terkait dengan apa Permenpan tersebut garis besarnya ini posisi terakhir terkait dengan informasi yang sudah kami tetapkan Bapak/Ibu sekalian. Jadi untuk seluruh formasi yang kita tetapkan sampai saat ini ada 701.590, kemudian untuk pusat ada 74.648, kemudian untuk daerah ada 626.942 di mana 525.667 itu merupakan guru PPPK. Jadi memang ada sedikit penambahan dari yang disampaikan oleh Ibu Sesdirjen GTK karena memang datanya masih bergerak dan ini cut off yang tadi malam sampai dengan tadi malam.

Kita sampaikan bahwa khusus untuk guru dari 525.667 itu dari pemerintah provinsi sejumlah 128.651, kemudian dari kabupaten/kota sejumlah 370.036 itu terdiri dari 487 pemerintah kabupaten/kota. Jadi untuk provinsi seluruh provinsi mengadakan seleksi guru, sedangkan untuk kabupaten/kota ada 10 provinsi yang tidak usul guru. Maaf, 10 kabupaten/kota sedangkan ada 11 instansi sisanya kabupaten/kota yang sudah mengusulkan tapi kemudian membatalkan usulan tersebut untuk seluruh seleksi ASN jadi baik CPNS maupun PPPK guru mereka batalkan.

Ini terkait dengan isi dari Permenpan tadi mungkin secara garis besar saja kami sampaikan Bapak/Ibu sekalian, ada tahap perencanaan, pengumuman lowongan, pelamaran, kemudian seleksi, pengumuman hasil seleksi, dan pengangkatan PPPK. Di mana pada prinsipnya untuk proses pendaftaran dan sebagainya nanti akan dilaksanakan di SSCASN BKN dan kemudian juga datanya sudah diinterkoneksikan antara Kemendikbud dan BKN dan khusus untuk seleksi nanti akan menggunakan seleksi kompetensi dengan CAT UNBK. Jadi tidak menggunakan CAT BKN tapi menggunakan CAT UNBK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Saya kira untuk pengumuman lowongan saya tidak akan secara detail sampaikan. Untuk peserta yang bisa ikut tadi disampaikan Prof. Nunuk juga ada 4 jenis. Pertama dan guru non ASN yang masih aktif mengajar di sekolah negeri di bawah kewenangan pemerintah daerah dan daftar di Dapodik.

Kemudian THK2 sesuai dengan database BKN, kemudian guru swasta yang sudah terdaftar di Dapodik, yang keempat adalah lulusan pendidikan profesi guru atau PPG yang belum menjadi guru dan terdaftar di database lulusan pendidikan profesi guru di Kemendikbud-ristek.

Sedangkan nanti secara umum hanya ada dua jatah seleksi yang akan diadakan. Berbeda dengan CPNS kalau CPNS itu ada tiga, seleksi administrasi, kemudian seleksi kompetensi dasar dan seleksi kompetensi bidang sedangkan untuk PPPK hanya dua seleksi yakni seleksi administrasi dan seleksi kompetensi. Seleksi kompetensinya sendiri akan dilaksanakan sebanyak tiga kali dengan materi berupa kompetensi teknis, manajerial, sosiokultural, dan wawancara terkait integritas dan moralitas dan seluruh rangkaian seleksi ini akan menggunakan sistem UN BK Kemendikbud-ristek.

Kemudian terkait sertifikasi pendidik dengan kualifikasi pendidikan ini

merujuk pada SE Dirjen GTK Nomor 1460 B.1 GT 02.01.2021 tanggal 15

Maret 2021.

Referensi

Dokumen terkait

Siswa kelas rendah yaitu mereka yang berada di rentang antara kelas satu hingga kelas 3 Sekolah Dasar. Dalam perkembangan intelektualnya siswa yang berusia antara

Demikian pendapat akhir pemerintah atas RUU Panas Bumi dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia hari ini. Kepada Pimpinan Sidang dan Anggota Dewan

Akhirnya, atas nama seluruh anggota Direksi Perseroan, kami ingin menghaturkan terima kasih kepada semua pemangku kepentingan, mitra bisnis, Dewan Komisaris yang telah dengan

Misalnya tidak ditemukan kasus yang relevan dengan sistem pembakaran injeksi, maka HDOs bisa mencoba untuk mengganti sistem pembakaran tersebut dengan sistem pembakaran

LEGENDA KI AGENG BANYI^IRU dan JOKO TINGKIR 13.. karena Sultan Trenggana tidak menyetujui hubungan tersebut dimana seorang putri raja memadu kasih dengan seorang tamtama yang hanya

Kedua, faktor-faktor yang menyebabkan adanya minat masyarakat di Kecamatan Banjarmasin Tengah untuk membeli minyak goreng curah didapat 21 orang atau 70% mengatakan bahwa

Segala dokumen yang berkaitan dengan perjanjian reksa dana sertifikat dan aset harus disimpan oleh bank kustodion agar aman.Bank kustodion hanya berkewajiban mengawasi

dan Adriana Parera yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan moral dan materi, serta selalu mendoakan dan mengingatkan penulis agar menyelesaikan karya tulis