• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDUGAAN KEBUTUHAN AIR DI DAS BABON, SEMARANG JAWA TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENDUGAAN KEBUTUHAN AIR DI DAS BABON, SEMARANG JAWA TENGAH"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENDUGAAN KEBUTUHAN AIR DI DAS BABON, SEMARANG – JAWA TENGAH

Oleh :

FATIMAH NURUL AFIFAH F14060811

2010

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

PENDUGAAN KEBUTUHAN AIR DI DAS BABON, SEMARANG – JAWA TENGAH

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Oleh :

FATIMAH NURUL AFIFAH F14060811

2010

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(3)

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PENDUGAAN KEBUTUHAN AIR DI DAS BABON, SEMARANG – JAWA TENGAH

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

FATIMAH NURUL AFIFAH F14060811

Dilahirkan pada tanggal 5 Maret 1986 Di Jakarta

Menyetujui, Bogor, Juli 2010

Dr. Ir. M. Yanuar J. Purwanto, MS Dosen Pembimbing

Mengetahui, Dr. Ir. Desrial, M.Eng

Ketua Departemen Teknik Pertanian

Tanggal Ujian : Tanggal lulus :

16 Juli 2010

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan draft skripsi dengan judul “Pendugaan Kebutuhan Air di DAS Babon, Semarang- Jawa Tengah”. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan mulia Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa risalah dan tuntunan kepada umat manusia.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada : 1. Dr. Ir. M. Yanuar J.Purwanto, MS. Selaku dosen Pembimbing Akademik

yang telah memberikan arahan serta dukungan moril kepada penulis 2. Umi tercinta atas doa dan motivasi serta kasih sayangnya dan Abi tercinta

atas segala arahan dan nasehatnya agar penulis menjadi pribadi yang lebih baik serta tak lupa adik-adikku tercinta Luthfi, Asiyah dan Syafik semoga bisa jadi kakak terbaik untuk kalian

3. Nenek Uti dan Mbah Uti yang telah melimpahkan kasih sayangnya dan doanya serta mendukung penulis dalam hal moril maupun materi

4. Sahabat-sahabatku yang tercinta: Ratih, Ida, Fina, Dj, dan Dewi atas motivasi dan kebersamaannya selama ini, semoga persahabatan ini dapat utuh sampai kapanpun

5. Teman-teman di kosan pongah : Ida, Bale, Maya dan Dewi atas kebahagiaa dan kebersamaan serta motivasinya, semoga kita bisa reunian lagi 5 tahun setelah lulus

6. Ibu kosan atas perhatian dan dukungannya kepada penulis, terimakasih atas bantuannya

7. Teman satu bimbingan (Puji dan Nana), terimakasih atas masukan dan bantuannya

8. Teman – teman seperjuangan TEP 43 atas kebersamaan dan motivasinya.

(5)

Penulis masih menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan yang terdapat di dalam penyusunan tulisan ini. Oleh karena itu, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya. Segala saran, kritik dan pendapat yang sifatnya membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan guna kesempurnaan tulisan ini. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, Juni 2010

Penulis

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 5 Maret 1988.

Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan Nurhadi Purnomo dan Elfi Anis Saati.

Penulis mengawali pendidikan formal di SD Muhammadiyah 08, Dau-Malang lulus pada tahun 2000. Penulis melajutkan pendidikan menengah pertama di MTs Negeri 1 Malang dan lulus pada tahun 2003. Penulis menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMU Negeri 1 Malang dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun yang sama penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor, melalui jalur USMI. Pada tahun 2007 penulis diterima di Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian melalui seleksi Mayor Minor Institut Pertanian Bogor (IPB).

Selama menjadi mahasiswa, penulis cukup aktif di bidang organisasi yaitu pengurus HIMATETA dan Agriaswara. Kemudian pada tahun 2008 diberi tanggung jawab sebagai Kepala departemen public relation (PR) di HIMATETA.

Selain itu penulis juga aktif dalam bidang kerohanian dengan menjadi pengurus Rohis.

(7)
(8)

Fatimah NA. F14060811. Pendugaan Kebutuhan Air di DAS Babon, Semarang- Jawa Tengah. Dibawah Bimbingan Dr. Ir. M. Yanuar. J. Purwanto, MS. 2010

RINGKASAN

Air merupakan sumber daya alam terbaharui, tetapi ketersediaannya tidak selalu sejalan dengan kebutuhannya dalam artian lokasi, jumlah, waktu dan mutu.

Jumlah kebutuhan akan air untuk keperluan domestik (rumah tangga), industri dan pertanian selalu meningkat dengan meningkatnya jumlah penduduk dan juga karena peningkatan taraf hidup akibat pembangunan. Sebaliknya, potensi ketersediaan air relatif tetap dan beragam menurut tempat dan waktu. Keadaan ini sering mengakibatkan timbulnya masalah karena tidak seimbangnya ketersediaan dan kebutuhan pada tempat dan waktu tertentu.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan air, khususnya pada kawasan penduduk, industri dan pertanian dengan menggunakan model kebutuhan air kawasan, mengevaluasi antara ketersediaan dan kebutuhan air dalam suatu kawasan DAS.

Pendugaan kebutuhan air untuk penduduk, industri dan pertanian di kawasan DAS Babon dapat disusun dengan menggunakan persamaan matematis dari kebutuhan air tanaman, Etc = 0,1666 x ETo x Kc (liter/detik), kebutuhan air penduduk dengan persamaan, KAP = ∑ P x KADp x CP (liter/detik), dan untuk menghitung kebutuhan air industri menggunakan persamaan KAI = ∑ I x KADi x CI (liter/detik), dimana kebutuhan air untuk industri dipengaruhi oleh luas lahan industrinya.

Langkah pertama dalam analisis ini adalah mengumpulkan data sekunder berupa data potensi desa di DAS Babon yang meliputi data jumlah penduduk, luas lahan untuk pertanian irigasi, luas hutan, dan data jumlah untuk industri, serta data dan data curah hujan bulanan. Kemudian dilakukan analisis pendugaan kebutuhan air yang meliputi kebutuhan air penduduk, industri dan pertanian. Kemudian dilakukan analisis ketersediaan air (supply) yang merupakan fungsi dari hutan dengan curah hujan, setelah dilakukan uji validasi untuk mengetahui tingkat kebenaran dari pendugaan kebutuhan air yang dilakukan kemudian dilakukan analisis keseimbangan air yang informasinya disajikan dalam bentuk spasial.

(9)

Hasil dari uji validasi yang dilakukan dengan menggunakan data pada tahun 2005 dan tahun 2008 didapatkan kebutuhan air penduduk (KAP) aktual sebesar 1394,8 liter/detik sedangkan kebutuhan air penduduk (KAP) model sebesar 1398,89 liter/detik, sehingga nilai efisiensinya (Eff) sebesar 0,99.

Kebutuhan air industri (KAI) aktual sebesar 907 liter/detik, sedangkan kebutuhan air industri (KAI) model secara perhitungan didapatkan sebesar 907 liter/detik, sehingga nilai efisiensinya 1. Sedangkan ketersediaan air supply secara aktual dari sungai adalah 2064,27 liter/detik dan ketersediaan air model sebesar 2150, 33 liter/detik dengan nilai efisiensnya 0,99.

Prediksi kebutuhan air tahun 2030 didapatkan dengan membandingkan dua data dari tahun yang berbeda kemudian dari selisih perbedaan tersebut dihitung besar persentasenya. Persentase yang didapat dihitung kembali dengan metode pendekatan eksponensial untuk mendapatkan prediksi jumlah penduduk, luas lahan industri dan luas lahan irigasi. Setelah diproyeksikan jumlah penduduk dan jumlah industri maka tahap selanjutnya adalah membuat skenario presentase berdasarkan klas sosialnya (untuk jumlah penduduk) dan skala industrinya (untuk jumlah industri) dengan skenario yang sama. Skenario pertama adalah 50%, 40%

dan 10%, untuk skenario ke dua 40%, 50% dan 10%, sedangkan untuk skenario ke tiga 30%, 60% dan 10% secara berurutan berdasarkan kelas sosialnya yaitu, tinggi, menengah dan rendah dan untuk industri secara berurutan yaitu, besar, sedang dan kecil.

Berdasarkan perhitungan kebutuhan air penduduk, industri dan pertanian untuk tahun 2005 dan juga tahun-tahun kedepan, dapat disimpulkan bahwa pasokan air dari DAS Babon belum bisa mencukupi kebutuhan air tersebut. Solusi efektif untuk jangka panjang adalah dengan menambah 30% luar areal hutan dan mengkombinasikan dengan skenario 3.

Langkah yang harus ditempuh untuk menanggulangi defisit air di DAS Babon secara jangka panjang yaitu penambahan luas areal hutan sebesar 10% dari luas hutan awal. Sebagai solusi jangka pendeknya bisa dilakukan penambahan sumber pengambilan air, penambahan jam kerja pompa, menerapkan pola tanam yang sesuai dengan musim yang ada, serta pemerintah harus mensosialisasikan progam penghematan air kepada masyarakat.

(10)
(11)

i   

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 3

A. Kebutuhan Sumberdaya Air ... 3

1. Kebutuhan Air Penduduk (KAP) ... 3

2. Kebutuhan Air Industri (KAI) ... 5

3. Kebutuhan Air Tanaman (KAT) ... 5

4. Model Kebutuhan Air Kawasan ... 7

B. Ketersediaan Sumberdaya Air ... 8

C. Daerah Aliran Sungai (DAS) ... 9

1. Kapasitas Sumberdaya Air DAS ... 9

2. Pengolahan Sumberdaya Air DAS ... 10

D. Model Hidrologi ... 11

III. METODOLOGI ... 15

A. Kerangka Pemikiran ... 15

B. Alat Dan Bahan ... 16

C. Tahapan Penelitian ... 16

1. Analisis Kebutuhan Air ... 16

2. Analisis Ketersedian Air ... 17

3. Uji Validasi ... 18

4. Pendugaan Kebutuhan Air ... 19

5. Analisis Keseimbangan Neraca Air ... 19

DIAGRAM ALIR ... 21

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 22

A. Kondisi Biofisik di DAS Babon ... 22

(12)

ii   

1. Lokasi Daerah Penelitian ... 22

2. Iklim ... 23

3. Kondisi Hidrologi ... 23

4. Tataguna Lahan DAS Babon ... 24

B. Kondisi Sosial dan Ekonomi ... 25

1. Penduduk ... 25

2. Industri-industri Penting di DAS Babon ... 25

C. Analisis Kebutuhan Air ... 26

1. Kebutuhan Air Penduduk (KAP) ... 27

2. Kebutuhan Air Industri (KAI) ... 28

3. Kebutuhan Air Tanaman (KAT)... 29

D. Analisis Ketersediaan Air Berdasarkan Fungsi Hutan ... 31

E. Uji Validasi ... 32

F. Kebutuhan Air Wilayah di DAS Babon ... 33

G. Pendugaan Kebutuhan Air ... 34

1. Penduduk ... 34

2. Industri ... 37

3. Pertanian ... 38

H. Analisis Keseimbangan Neraca Air ... 38

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 43

A. Kesimpulan ... 43

B. Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 46

LAMPIRAN ... 48  

         

(13)

iii   

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Ketersediaan air dan curah hujan per bulan di DAS Babon ... 32 Gambar 2. Grafik kebutuhan air penduduk, industri dan pertanian existing ... 33 Gambar 3. Grafik proyeksi jumlah penduduk di DAS Babon tahun 2005-2030 ... 35 Gambar 4. Grafik prediksi luas lahan irigasi pertanian DAS Babon tahun 2005- 2030. ... 38  

(14)

iv   

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Standar kebutuhan air rumah tangga ... 4

Tabel 2. Nilai Kc untuk tiap fase perencanaan ... 17

Tabel 3. Wilayah kelurahan yang termasuk DAS Babon ... 23

Tabel 4. Tata guna lahan di DAS Babon ... 24

Tabel 5. Sebaran jumlah penduduk di DAS Babon ... 25

Tabel 6. Beberapa industri yang terletak di DAS Babon ... 26

Tabel 7.Jumlah penduduk dengan kebutuhan air dasar penduduk berdasarkan tiap- tiap klas sosial berdasarkan survei ... 27

Tabel 8. Perbandingan antara kebutuhan air aktual dengan kebutuhan air model ... 28

Tabel 9.Jumlah industri dan kebutuhan air dasar industri berdasarkan skala industrinya. ... 29

Tabel 10. Hasil kalibrasi penggunaan air industri di DAS Babon ... 29

Tabel 11. Nilai Kc berdasarkan jenis komoditas tanaman dan fase perencanaan.. 30

Tabel 12. Jumlah kebutuhan air tanaman padi dan palawija ... 31

Tabel 13 . Hasil validasi kebutuhan air penduduk, industri, dan ketersediaan air ... 33

Tabel 14. Skenario presentase jumlah penduduk berdasarkan klas sosial di DAS Babon tahun 2030 ... 36

Tabel 15. Jumlah penduduk dan Kebutuhan Air Penduduk (KAP) hasil skenario di DAS Babon tahun 2030. ... 36

Tabel 16. Skenario presentase jumlah industri kecil, menengah dan besar di DAS Babon ... 37

Tabel 17. Kebutuhan Air Industri (KAI) hasil skenario di DAS Babon tahun 2030 ... 37

Tabel 18. Perbandigan supply dan demand air kondisi existing tahun 2005 dan kondisi prediksi (2030) skenario 1, skenario 2 dan skenario 3……….39

Tabel 19. Perbandigan supply dan demand air kondisi existing tahun 2005 dan kondisi prediksi (2030) skenario 1, skenario 2 dan skenario 3 ... 40

(15)

v   

Tabel 20. Asumsi penambahan luas areal hutan terhadap peningkatan

baseflow ... 41 Tabel 21. Perbandingan supply dan demand air kondisi prediksi (2030) skenario 1, skenario 2 dan skenario 3 ... 42

(16)

vi   

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Gambar peta DAS Babon ... 48

Lampiran 2. Perhitungan kebutuhan air ... 51

Lampiran 3. Perhitungan uji validasi KAP, KAI dan ketersediaan air ... 54

Lampiran 4. Cakupan area administrative sub DAS Babon ... 56

Lampiran 5. Luas satuan wilayah sungai, luas hutan dan analisis hasil perhitungan ketersediaan air kondisi existing di DAS Babon... 57 

Lampiran 6. Jumlah penduduk, laju pertumbuhan dan prediksi jumlah penduduk di DAS Babon ... 58

Lampiran 7. Prediksi luas lahan irigasi beberapa tahun kedepan ... 59

Lampiran 8. Kebutuhan air irigasi tahun 2005 dan prediksi kebutuhan air irigasi tahun 2030 ... 59  

 

(17)

48   

Lampiran 1. Gambar peta DAS Babon

                               

Gambar 1. Peta adiministratif kecamatan DAS Babon

(18)

49   

                   

Gambar 2. Peta Komposisi tataguna lahan DAS Babon

         

(19)

50   

Gambar 3. Lokasi industri di DAS Babon   

               

(20)

51   

Lampiran 2. Perhitungan Kebutuhan Air

1. Perhitungan Kebutuhan Air Penduduk (KAP) a. Klas sosial tinggi

Diketahui :

Jumlah penduduk = 80282 jiwa Kebutuhan air aktual = 216 liter/jiwa/hari Kebutuhan air rata-rata = 127 liter/jiwa/hari Ditanya : CP tinggi dan KAP model ?

Jawab :

KAP tinggi = ∑P x CP-tg 17340912 = 80282 x 127 x CP-tg

CP-tg = 1.70

Sehingga KAP model :

KAP model = 80282 x 127 x 1.70

= 17332883.8 liter/hari b. Klas sosial menengah

Diketahui :

Jumlah penduduk = 885270 jiwa Kebutuhan air actual = 98 liter/jiwa/hari Kebutuhan air rata-rata = 127 liter/jiwa/hari Ditanya : CP menengah dan KAP model?

Jawab :

KAP menengah = ∑P x CP-mn

86756460 = 885270 x 127 x CP-mn

CP-mn = 0.77

Sehingga KAP model :

KAP model = 885270 x 127 x 0.77

= 86570553.3 liter/hari c. Klas social rendah

Diketahui :

Jumlah penduduk = 241382 jiwa Kebutuhan air aktual = 68 liter/jiwa/hari

(21)

52   

Kebutuhan air rata-rata = 127 liter/jiwa/hari Ditanya : CP menengah dan KAP model?

Jawab :

KAP rendah = ∑P x CP-rn

16413976 = 241382 x 127 x CP-rn

CP-rn = 0.53

Sehingga KAP model :

KAP model = 241382 x 127 x 0,53

= 16247422,4 liter/hari

2. Perhitungan Kebutuhan Air Industri (KAI) a. Industri besar

Jumlah industri = 8 industri Kebutuhan air actual = 55.25 liter/detik Kebutuhan air rata-rata = 22.12 liter/detik Ditanya : CI besar dan KAI model?

Jawab :

KAI besar = ∑I x CI-bsr 442 = 8 x 22.12 x CI-bsr

CI-bsr = 2.49

Sehingga KAI model :

KAI model = 8 x 22.12 x 2.49

= 442 liter/detik b. Industri Sedang

Jumlah industri = 13 industri Kebutuhan air actual = 22.69 liter/detik Kebutuhan air rata-rata = 22.12 liter/detik Ditanya : CI sedang dan KAI model?

Jawab :

KAI sedang = ∑I x CI-sdg

295 = 13 x 22.12 x CI-sdg

CI-sdg = 1.02

(22)

53   

Sehingga KAI model :

KAI model = 13 x 22.69 x 1.02

= 295 liter/detik c. Industri kecil

Jumlah industri = 20 industri Kebutuhan air actual = 8.5 liter/detik Kebutuhan air rata-rata = 22.12 liter/detik Ditanya : CI kecil dan KAI model?

Jawab :

KAI kecil = ∑I x CI-kcl 170 = 8.5 x 22.12 x CI-kcl

CI-kcl = 0.38

Sehingga KAI model :

KAI model = 10 x 22.12 x 0,38

= 170 liter/detik

Lampiran 3. Perhitungan Uji Validasi KAP, KAI dan Ketersediaan Air 1. Perhitungan Kebutuhan Air Domestik (KAP)

Diketahui

(23)

54   

a. Kebutuhan air aktual penduduk (Yi) = 1394,80 liter/detik b. Kebutuhan air model penduduk (yi) = 1390,63 liter/detik

Ditanyakan : Effisiensi (Eff) Jawab :

1 ∑

∑  

      

1

, , ,  

       = 0,99

2. Perhitungan Kebutuhan Air Industri (KAI) Diketahui

a. Kebutuhan air aktual industri (Yi) = 907 liter/detik b. Kebutuhan air model industri (yi) = 907 liter/detik Ditanyakan : Effisiensi (Eff)

Jawab :

1 ∑

∑  

       

1

  = 1

3. Perhitungan Ketersediaan Air Diketahui

a. Ketersediaan air aktual (Yi) = 2064,27 liter/detik

(24)

55   

b. Ketersediaan air model (yi) = 2150,33 liter/detik Ditanyakan : Effisiensi (Eff)

Jawab :

1 ∑

∑  

       

1

, ,

,  

= 0,97

 

                             

(25)

56   

Lampira n 4.

Cakupan Area Adminin istratif Sub DAS Babon No Sub DAS Kecamatan

Luas Total

(Ha) Kabupaten 1 Bb 01 Klepu 86, 1 Kab Semarang

Ungaran 1241,9 Kab Semarang

2 Bb 02 Ungaran 1449 Kab Semarang 3 Bb 03 Ungaran 517,4 Kab Semarang

Banyumanik 203,1 Kota Semarang 4 Bb 04 Banyumanik 969 Kota Semarang

Tembalang 1249 Kota Semarang

5 Bb 05 Ungaran 994 Kota Semarang

Mranggen 64 Kab Demak

6 Bb 06 Tembalang 1391 Kota Semarang Banyumanik 640 Kota Semarang

Ungaran 381 Kab Semarang

Mranggen 96,1 Kab Demak

7 Bb 07 Tembalang 1056 Kota Semarang Banyumanik 379 Kota Semarang Semarang Utara 205,2 Kota Semarang

Pedurungan 149 Kota Semarang

8 Bb 08 Mranggen 1013 Kota Semarang Pedurungan 460 Kota Semarang

Genuk 309 Kota Semarang

Sayung 1041,45 Kab Demak

9 Bb 09 Pedurungan 643 Kota Semarang

Genuk 552,6 Kota Semarang

10 Bb 10 Genuk 960,1 Kota Semarang

Sayung 9,1 Kab Demak

11 Bb 11 Genuk 654,9 Kota Semarang

Sayung 869,15 Kab Demak

12 Bb 12 Genuk 1091,5 Kota Semarang Semarang Utara 890 Kota Semarang Gayamsari 415,3 Kota Semarang Semarang Selatan 264,7 Kota Semarang 13 Bb 13 Pedurungan 653 Kota Semarang

Gayamsari 231 Kota Semarang

14 Bb 14 Candisari 630 Kota Semarang Semarang Utara 442 Kota Semarang Semarang Selatan 218 Kota Semarang Gayamsari 45 Kota Semarang Gajah Mungkur 39 Kota Semarang Tembalang 1,8 Kota Semarang

Total Luas 22418,3

(26)

57   

Lampiran 6. Jumlah penduduk, laju pertumbuhan penduduk dan prediksi jumlah penduduk DAS Babon tahun 2008-2030

Sub DAS Jumlah penduduk (jiwa)

r

Proyeksi jumlah penduduk (jiwa)

2008 2013 2018 2023 2030

Bb 01 10938 0,02 11607,49 12815,61 14149,4693 15622,15746 16253,29262 Bb 02 7861 0,02 8342,156 9210,414 10169,0417 11227,44375 11681,03248 Bb 03 11094 0,02 11773,04 12998,39 14351,272 15844,96387 16485,10041

Bb 04 49692 0,02 52733,55 58222,1 64281,9007 70972,41253 73839,698

Bb 05 5550 0,02 5889,704 6502,71 7179,5168 7926,766674 8247,008048

Bb 06 71596 0,02 75978,25 83886,13 92617,0603 102256,7183 106387,8898 Bb 07 71067 0,02 75416,87 83266,32 91932,7424 101501,1761 105601,8236 Bb 08 409750 0,02 434830 480087,4 530055,317 585223,8999 608866,9455 Bb 09 60590 0,02 64298,59 70990,84 78379,6257 86537,44014 90033,55272 Bb 10 30240 0,02 32090,93 35430,98 39118,6645 43190,16653 44935,04925 Bb 11 11723 0,02 12440,54 13735,36 15164,9505 16743,33076 17419,76132 Bb 12 252792 0,02 268264,9 296186,1 327013,407 361049,2254 375635,6141 Bb 13 106690 0,02 113220,3 125004,3 138014,891 152379,5922 158535,7277 Bb 14 107329 0,02 113898,4 125753 138841,506 153292,2415 159485,2481

total 1206912 1280785 1414090 1561269,37 1723767,535 1793407,744

Lampiran 7. Prediksi luas lahan irigasi beberapa tahun kedepan

(27)

58   

Sub

DAS Luas lahan irigasi (ha)

prediksi luas lahan irigasi (ha)

2008 2013 2018 2023 2030 Bb 01 183,7 172,897 156,2852 141,2694 127,6964 110,8565 Bb 02 42,1 39,62418 35,81712 32,37584 29,2652 25,40587 Bb 03 58 54,58914 49,34426 44,6033 40,31785 35,00095 Bb 04 45,2 42,54188 38,45449 34,75981 31,42012 27,27661 Bb 05 154,8 145,6965 131,6981 119,0447 107,6069 93,41634 Bb 06 303,9 286,0282 258,5469 233,7059 211,2516 183,3929 Bb 07 135,8 127,8139 115,5336 104,4332 94,39938 81,95051 Bb 08 361,2 339,9586 307,2956 277,7709 251,0829 217,9715 Bb 09 50,4 47,43608 42,87846 38,75873 35,03482 30,41462 Bb 10 47,7 44,89486 40,5814 36,68237 33,15796 28,78527 Bb 11 394,8 371,5826 335,8812 303,61 274,4394 238,2479 Bb 12 584,1 549,7502 496,9307 449,186 406,0285 352,4837

Bb 13 0 0 0 0 0 0

Bb 14 0 0 0 0 0 0

total 2361,7 2222,813 2009,247 1816,2 1641,701 1425,203

Lampiran 8. Kebutuhan air irigasi tahun 2005 dan prediksi kebutuhan air irigasi tahun 2030

KAT (liter/detik)

Bulan 2005 2030

Januari 1259,07 757,0662

Februari 786,9184 473,1664

Maret 550,8429 331,2165

April 550,8429 331,2165

Mei 747,5725 449,5081

Juni 566,5813 340,6798

Juli 0 0 Agustus 0 0

September 0 0

Oktober 1888,604 1139,704

November 1101,686 662,433 Desember 2179,223 1305,939

(28)

59   

                 

(29)

57   

Lampiran 5. Luas satuan wilayah sungai, luas hutan dan analisis hasil perhitungan ketersediaan air kondisi existing di DAS Babon

No. Sub

Das Luas SWS (Ha)

Luas Hutan

(Ha) Baseflow Ketersediaan Air (liter/detik) kondisi existing

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des

1 Bb 01 1328,00 947,00 356,55 356,73 356,83 356,69 356,64 356,60 356,55 356,55 356,55 356,55 356,58 356,60 356,69 2 Bb 02 1449,00 1171,40 404,21 404,40 404,52 404,36 404,30 404,26 404,21 404,21 404,21 404,21 404,25 404,27 404,36 3 Bb 03 720,50 554,70 384,94 385,04 385,09 385,01 384,99 384,97 384,94 384,94 384,94 384,94 384,96 384,97 385,02 4 Bb 04 2218,00 527,30 118,87 119,16 119,34 119,09 119,01 118,95 118,87 118,87 118,87 118,87 118,92 118,96 119,10 5 Bb 05 1058,00 115,50 54,58 54,72 54,81 54,69 54,65 54,62 54,59 54,58 54,58 54,58 54,61 54,63 54,70 6 Bb 06 2508,10 470,90 93,88 94,21 94,41 94,13 94,04 93,97 93,88 93,88 93,88 93,88 93,94 93,97 94,14 7 Bb 07 1789,20 294,00 82,16 82,40 82,54 82,34 82,27 82,22 82,16 82,16 82,16 82,16 82,20 82,23 82,35 8 Bb 08 2823,45 494,60 87,59 87,96 88,19 87,87 87,77 87,69 87,60 87,59 87,59 87,59 87,66 87,70 87,89 9 Bb 09 1195,60 630,30 263,59 263,75 263,84 263,71 263,67 263,63 263,59 263,59 263,59 263,59 263,62 263,64 263,72 10 Bb 10 969,20 250,20 129,08 129,20 129,28 129,17 129,14 129,11 129,08 129,08 129,08 129,08 129,10 129,11 129,18 11 Bb 11 715,60 29,90 20,89 20,99 21,04 20,96 20,94 20,92 20,89 20,89 20,89 20,89 20,91 20,92 20,97 12 Bb 12 3469,95 112,10 16,15 16,61 16,89 16,51 16,38 16,28 16,16 16,15 16,15 16,15 16,24 16,29 16,52 13 Bb 13 884,00 195,70 110,69 110,81 110,88 110,78 110,75 110,72 110,69 110,69 110,69 110,69 110,71 110,72 110,78 14 Bb 14 1375,80 74,70 27,15 27,33 27,44 27,29 27,24 27,20 27,15 27,15 27,15 27,15 27,18 27,20 27,29

Total

22504,4  5868,3  2150,3  2153 2155,1 2152,6 2151,8 2151,1  2150 2150 2150,3 2150,3 2151 2151,2 2153 

Gambar

Gambar 1. Peta adiministratif kecamatan DAS Babon
Gambar 2. Peta Komposisi tataguna lahan DAS Babon
Gambar 3. Lokasi industri di DAS Babon                    

Referensi

Dokumen terkait

Nilai positif menunjukkan bahwa lahan pertanian tersebut memerlukan pemberian air irigasi dalam fase pengolahan maupun pertumbuhan karena curah hujan efektif yang ada tidak dapat

sesuai dengan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tanah Bumbu yaitu 3,74%, pertambahan dan pengurangan lahan pertanian disesuaikan dengan nilai rata

Tabel 4.25: Agihan Pemanfaatan Lahan Pertanian Tanaman Tahunan Berbasis. Agroekologi di

Berdasarkan hasil perhitungan statistik data hujan yang disajikan pada Tabel 2, ditetapkan bahwa jenis distribusi yang cocok dengan sebaran data hujan harian maksimum di Sub

Data yang digunakan adalah luas lahan sawah menurut kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah, jumlah penduduk, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor non pertanian,

Perhitungan dilakukan pada software Arc GIS menggunakan data intersect dari data poligon thiessen, data tutupan lahan yang telah diberi nilai koefisien run off dan

Hal ini disebabkan lahan pertanian (sawah, sawah tadah hujan dan tegalan/ladang) pada wilayah tersebut kecil (Tabel 2) karena luas wilayah kecamatan (yang berada di

Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan pengeluaran per kapita dan jumlah penduduk miskin berpengaruh negatif terhadap luas lahan pertanian sedangkan