BAB 4
KONSEP PERENCANAAN INTERIOR
4.1 KONSEP PERANCANGAN 4.1.1 Konsep Gaya dan Tema
Dalam tahapan perancangan, konsep desain merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan. Konsep berperan penting untuk membuat sebuah desain menjadi hidup dan memiliki citra tertentu.
Pada perancangan interior stasiun Sudirman Baru ini adalah gaya modern dengan tema “Heritage of Betawi in Urban Lifestyle”. Gaya
modern didapat berdasarkan analisa lokasi tapak, gaya hidup masyarakat
sekitar, serta transportasi yang selalu mengikuti perkembangan zaman dan teknologi. Heritage juga didapatkan berdasarkan hasil analisa dari lokasi tapak yang berada di ibu kota Jakarta yang merupakan asal dari suku Betawi. Heritage memiliki arti sempit yaitu kebudayaan turun temurun. Untuk pemilihan konsep Urban Life Style, konsep urban ditujukan untuk mewakili pola dan gaya hidup masyarakat yang beragam dengan karakteristiknya yang berbeda-beda.
Jadi, maksud dari tema “Heritage of Betawi in Urban Lifestyle” berarti warisan budaya Betawi turun temurun yang tetap tumbuh pada masyarakat urban di zaman modern. Selain itu dengan mengangkat konten lokal, kita juga ikut berpartisipasi untuk melestarikan kekayaan budaya Indonesia.
a. Gaya Modern
Gaya modern diterapkan pada penggunaan material dengan teknik modern, seperti laser cutting, kaca, alumunium, stainless steel, warna, furniture, material finishing, dan aksesoris interior.
b. Tema Heritage
Diterapkan pada penggunaan furniture serta bentuk yang mengadopsi dari ragam hias betawi, dan elemen estesis pada dinding.
4.1.2 Konsep Bentuk
Karakter garis di stasiun Sudirman Baru dominan menggunakan garis-garis lengkung yang memberikan kesan lembut dan halus. Selain itu di stasiun Sudirman Baru juga banyak menggunakan garis lurus untuk mempertajam dan mempertegas ruangan tersebut.
Gambar 4.1 Garis Lengkung (Sumber : Google Images Photo)
Tekstur pada desain interior stasiun Sudirman Baru ini lebih dominan memakai tekstur halus dan glossy, namun pada beberapa bagian area juga ada bagian tekstur yang kasar untuk menunjukan kesan natural.
Bidang pada perancangan interior stasiun Sudirman Baru yakni, menggunakan bidang geometris, dimana bidang tersebut merupakan bentuk dasar dari ragam hias betawi
Gambar 4.2 Bidang Geometris (Sumber : Google Images Photo)
Pada perancangan interior Stasiun Sudirman Baru, bentuk yang diterapkan yakni mengambil bentuk transformasi atau metafora ragam hias Betawi kepada bentukan elemen interior dalam gaya modern urban agar tidak terkesan kuno, seperti maksud dari tema perancangan, yaitu
membawa warisan budaya Betawi turun temurun yang tetap tumbuh pada masyarakat urban di zaman modern. Peran faktor sosial perilaku, gaya hidup, dan karakteristik sosial sebagai calon penumpang kereta api cukup berpengaruh terhadap interior stasiun ini, gaya hidup masyarakat urban yang serba simple, instan, praktis, dan cepat juga mempengaruhi desain stasiun Sudirman Baru. Pemilihan bentuk ini sebagai penguat dari tema ruang yang diinginkan yakni Betawi.
No Ragam Hias Betawi
Ragam Hias Betawi Arti/ Makna Simbol Awal
1.
Tumpal/ Gunung
Kekuatan dan keseimbangan alam.
Tumpal/ Gunung
2.
Matahari
Menunjukkan harapan si pemilik rumah agar hatinya senantiasa diterangi seperti matahari yang menerapi bumi (mendapatkan rezeki atau kebahagiaan yang banyak).
3.
Gigi Balang
Bentuk penghormatan pemilik rumah kepada tamu yang
berkunjung. Gigi Balang
4.
Tapak Dara
Kedekatan masayarakat Betawi dengan alam serta pengetahuan masyarakat Betawi mengenai
5.
Kecubung
Kedekatan masayarakat Betawi dengan alam serta pengetahuan masyarakat Betawi mengenai
tanaman obat. Kecubung
6.
Bunga Delima
Berkaitan dengan tanaman yang kerap ditanam oleh masyarakat Betawi di halaman rumah yang berkhasiat untuk mengobati
penyakit. Bunga Delima
7.
Bunga Cempaka
Keagungan
Bunga Cempaka
Tabel 4.1 Ragam Hias Betawi. (Sumber : Penulis)
4.2 CITRA RUANG
Konsep citra ruang mengacu pada unsur yang melengkapi gaya dan tema desain interior. Konsep citra ruang memiliki pengaruh penting terhadap pemilihan gaya dan tema yang akan digunakan dan berpengaruh terhadap penumpang stasiun. Tema dari perancangan adalah “Heritage of Betawi in
Urban Lifestyle” berarti warisan budaya Betawi turun temurun yang tetap
tumbuh pada masyarakat urban di zaman modern. Citra ruang yang ingin ditampilkan oleh desain interior ini adalah modern, simpel, terbuka, serta ramah lingkungan, tanpa meninggalkan faktor kenyamanan.
Gambar 4.3 Image Citra Ruang Stasiun Sudirman Baru (Sumber : Google Images Photo)
a. Modern
Modern, adalah suatu kondisi yang berpola pikir mengikuti
perkembangaan saat ini dan untuk mengikuti gaya hidup masyarakat yang cukup dominan dengan hal-hal yang bersifat modernisasi, pemilihan konsep modern juga ditujukan untuk menggambarkan kemajuan dunia perkeretaapian yang selalu mengikuti kemajuan zaman dan teknologi yang telah berkembang sangat pesat dewasa ini. Modern dihadirkan dengan penggunaan material modern, warna modern, dan bentuk yang modern
b. Simpel
Simpel merupakan salah satu ciri dari desain modern yang menampilkan kesan bersih yang juga menjadi citra dari desain stasiun ini. Simpel di dapat dari gaya hidup masyarakat urban yang serba cepat, praktis, dan instan. Citra dari kata kunci simpel diterapkan pada furnitur dan dinding.
c. Terbuka (Open Space)
Ruangan memiliki citra terbuka, artinya ruangan tidak memiliki sekat antar ruang. Ruangan bersifat terbuka memiliki kesan yang dinamis, serta menjadi titik fokus utama pada stasiun. Ruangan bersifat terbuka akan diterapkan pada area yang dilalui banyak pengunjung, yakni area public stasiun Sudirman Baru agar ruang terkesan luas serta sirkulasi baik jalan maupun udara lancar sebab tidak ada sekat antar ruang.
d. Ramah Lingkungan
Citra ramah lingkungan didapatkan dari kereta api yang merupakan transportasi umum, dimana transportasi umum merupakan salah satu gerakan ramah lingkungan guna mengurangi dampak penggunaan energi dan polusi. Dengan adanya citra ramah lingkungan dapat menghadirkan rasa peduli masyarakat terhadapat perlunya menjaga lingkungan. Ramah lingkungan yang dimaksud adalah perancangan yang sangat memperhatikan efisiensi energi, air, material dan ergonomi manusia.
4.3 KONSEP WARNA
Warna memiliki peran penting dalam interior, karena warna sangat berpengaruh terhadap psikologi manusia. Konsep warna dalam perancangan interior stasiun Sudirman Baru menggunakan warna netral, yakni hitam, putih, abu-abu, dan coklat untuk mewakili warna modern. Sedangkan untuk warna biru, jingga, kuning, dan hijau sebagai warna aksen pendukung warna. Warna biru, jinggga, dan kuning diambil dari warna logo PT Railink, sedangkan warna hijau diambil untuk mewakili citra ramah lingkungan (Green Design).
Gambar 4.4 Konsep Warna (Sumber :Penulis)
Warna putih dijadikan sebagai dasar dari setiap desain perancangan stasiun, sebab warna putih terlihat bersih dan menjadikan ruangan terlihat luas dan rapi serta menjadikan ruangan terlihat sejuk.
Warna hitam dijadikan warna dasar dari ruang tunggu karena dapat menonjolkan warna aksen serta menonjolkan kesan modern dan elegan. Dan menggunakan aksen coklat dengan tekstur kayu, dapat menimbulkan kesan nyaman dan hangat pada ruangan.
Warna biru, jingga, kuning, dan hijau dijadikan warna pada furniture serta pada beberapa bagian tertentu saja. Dengan menggunakan warna-warna dasar tersebut, warna biru, jingga, kuning, dan kuning dapat menimbulkan kesan warna yang menarik.
Warna kuning, hijau, biru, putih, dan hitam juga merupakan warna khas betawi yang mendukung tema dari perancangan stasiun Sudirman Baru ini. Warna kuning dalam etnis betawi yang melambangkan kehangatan, cerdik, dan berbakat dalam bisnis. Hijau yang melambangkan harmoni, biru yang
artinya konservatif, putih yaitu murni atau religius, dan hitam yang artinya petualang, imajinatif, serta misterius. Jika dihubungkan dengan perilaku masyarakat Betawi, warna-warni ini bisa diindikasikan sebagai perilaku yang senang berkelompok, supel, mudah bergaul, dan jujur atau mudah berterus terang. Beberapa hal yang sering kita rasakan jika memiliki kerabat atau teman yang berasal dari Tanah Betawi.
4.4 KONSEP MATERIAL (LANTAI, DINDING, PLAFOND)
Pemilihan material pada perancangan interior merupakan salah satu hal yang vital. Material yang sesuai dengan style dan konsep perancaganan akan menciptakan kesan yang sesuai. Dan pada perancangan kali ini mengikuti konsep modern yang digunakan. Baja, kaca, steel, serta alumunium merupakan beberapa material yang mencerminkan konsep modern. Kemudian material kayu yang biasa digunakan pada furniture memberikan kesan ruang yang lebih hangat dan nyaman
4.4.1 Material Lantai
Material lantai yang digunakan pada setiap ruangnya berbeda- beda sesuai dengan aktifitas dan suasana ruang yang ingin dibangun dari ruang itu sendiri. Berikut material lantai yang digunakan:
Area Material Keterangan
Ruang Tunggu, Loket, Commercial
Area, Welcoming Area (Mini Gallery),
Toilet
Homogenous Tile/Granit Tile
Digunakan pada area public yang sering dilalui oleh orang banyak. Alasan penggunaan material ini didasari dari ketahanan serta perawatan yang mudah. Penggunaan Homogenous Tile/Granit Tile untuk memberi nilai estesis
pada area public stasiun Sudirman Baru, selain karena motif nya yang beragam, homogenous tile memiliki nat yang kecil dan tidak terlihat.
Peron
Polished Concrete Floor
Merupakan material penutup lantai yang ramah lingkungan karena minimnya penggunaan material yang digunakan. Mempunyai daya tahan yang kuat dan mudah dibersihkan.
Customer Service,
Musholla, Bussiness
Center, Gallery
ATM
Wooden Floor
Penggunaan lantai kayu pada area customer service, Cafe, dan Musholla untuk membuat suasana ruang menjadi
hangat.Parquet yang dipilih yang sudah di beri sertifikat
green label. Meeting Room, Kantor PT Railink, Ruang Kepala Stasiun, Area Bermain Anak. Carpet Tile
Carpet tile bersifat lentur dan
material peredam suara yang baik. Mempunyai banyak motif yang dapat disesuaikan dengan konsep. Digunakan pada area Meeting Room, Kantor PT Railink, dan Ruang Kepala Stasiun sebagai
material lantai akustik untuk meredam suara dan hentakan kaki. Digunakan pada area
anak, karena dari segi
keamanan, material lantai ini sangat sesuai dan meredam hentakan kaki ketika anak-anak bermain. Kantor Pengawasan Peron, Security Room, Smoking Room, Janitor, ruang Laktasi, Ruang Kesehatan, Gudang. Keramik Tile
Alasan penggunaan material ini didasari dari ketahanan serta perawatan yang mudah, motif yang beragam, serta harga nya yang terjangkau, namun dari segi estesis kurang, karena keramik memiliki nat yang besar. Untuk itu
penggunaan keramik pada stasiun Sudirman baru hanya pada beberapa ruang yang tertutup. Keramik yang memiliki tekstur digunakan sebagai lantai pada toilet agar tidak licin.
Tabel 4.2 Material Lantai (Sumber : Penulis)
Berikut adalah konsep lantai dari ragam hias betawi yang ditransformasikan dalam perencanaan stasiun Sudirman Baru:
Gambar 4.5 Transformasi Motif Kecubung (Sumber : Penulis)
Gambar diatas adalah motif kecubung, yang ditransformasi menjadi furniture serta motif lantai yang digabung dilihat dari tampak atas. Motif kecubung sendiri memiliki makna karena kedekatan masayarakat Betawi dengan alam serta pengetahuan masyarakat Betawi mengenai tanaman obat dengan harapan agar pemilik rumah dijauhkan dari segala penyakit atau bahaya.
Gambar 4.6 Transformasi Motif Cempaka (Sumber :Penulis)
Gambar diatas adalah motif Cempaka, yang ditransformasi menjadi motif lantai dilihat dari tampak atas. Motif cempaka memiliki makna keagungan. Penerapannya dalam perancangan interior stasiun ini yaitu, agar pengunjung mendapat keagungan dari Yang Maha Kuasa dan senantiasa selalu dilindungi-Nya.
Berikut adalah contoh image konsep lantai yang akan diterapkan pada perancangan stasiun Sudirman Baru:
Gambar 4.7 Image Konsep Lantai (Sumber : Google Image Photo)
4.4.2 Material Dinding
Dinding harus memiliki permukaan yang kuat, rata, berwarna terang. Untuk dinding, pada beberapa tempat tertentu pada area public, menggunakan bentuk ragam hias betawi yang sudah ditransformasi kedalam bentuk modern yang dijadikan spot utama dengan material multiplek atau gypsum serta finishing yang mendukung gaya dan tema. Material dinding yang digunakan pada setiap ruangnya berbeda- beda sesuai dengan kebutuhan, aktifitas, dan suasana ruang yang ingin dibangun dari ruang itu sendiri. Berikut material dinding dan finishing yang digunakan:
Material Keterangan
Multiplek
Digunakan sebagai pembatas ruang atau backing pada treatment dinding.
Gypsum
Digunakan sebagai pembatas ruang atau backing pada treatment dinding.
Kaca
Digunakan sebagai pembatas ruang yang bersifat terbuka, seperti pada ruang Customer Service.
Tabel 4.3 Material Dinding (Sumber : Penulis Emultion Paint
Material finishing emultion paint menjadi material
finishing dinding dominan yang digunakan pada
hampir seluruh area. Cat yang digunakan yaitu cat yang tidak luntur dan tidak menggunakan cat yang mengandung logam berat serta yang sudah di sertifikat green label.
HPL
Material finishing HPL digunakan pada bagian tertentu pada stasiun Sudirman Baru. Penggunaan HPL yang memiliki motif kayu memberikan kesan hangat serta dapat menghemat penggunaan kayu utuh. Selain itu HPL memiliki banyak motif dan mudah dibersihkan. Pemilihan HPL yang sudah memiliki sertifikat green label.
Particle Board
Penggunaan Particle Board pada beberapa dinding area stasiun Sudirman Baru agar memberikan kesan yang lebih hangat dengan warna kayu natural. Untuk
Particle Board menggunakan material sisa sisa kayu
bekas yang sudah tidak terpakai yang didaur ulang, dipadatkan dengan resin. Penggunaan material daur ulang ini bertujuan untuk menciptakan sustainable
material, serta ramah lingkungan.
Penyerap Panel
Penggunaan material akustik penyerap panel pada dinding ruangan yang membutuhkan ketenangan seperti
Meeting Room, kantor PT Railink, Ruang Kepala
Stasiun, serta Customer Service untuk meredam suara bising yang berasal dari luar ruangan yang berasal dari bunyi speaker, kereta api, dan sebagainya.
Berikut adalah konsep dinding dari ragam hias betawi yang ditransformasikan dalam perencanaan stasiun Sudirman Baru:
Gambar 4.8 Transformasi Motif Gigi Balang (Sumber :Penulis)
Gambar diatas adalah motif Gigi Balang, yang ditransformasi menjadi elemen estetis interior pada dinding kolom. Pada dinding kolom ini, motif Gigi Baling dibentuk dari motif Kecubung dan terbuat dari material
alumunium sheet. Motif Gigi Balang memiliki makna, yaitu bentuk
penghormatan pemilik rumah kepada tamu yang berkunjung. Sedangkan motif kecubung memiliki makna, yaitu kedekatan masayarakat Betawi dengan alam serta pengetahuan masyarakat Betawi mengenai tanaman
obat dengan harapan agar pemilik rumah dijauhkan dari segala penyakit atau bahaya.
Gambar 4.9 Motif Mural Mozaik (Sumber :Penulis)
Gambar diatas adalah motif mural mozaik betawi yang akan diaplikasikan pada dinding pada stasiun. Gambar mural tersebut menceritakan kebudayaan masyarakat betawi.
Berikut adalah contoh image konsep dinding yang akan diterapkan pada perancangan stasiun Sudirman Baru:
Gambar 4.10 Image Konsep Diniding (Sumber : Google Image Photo)
4.4.3 Material Plafond
Persyaratan plafond yang baik yakni plafonsd yang memiliki struktur yang kuat, tidak rapuh, dan terbuat dari bahan kuat.Dan harus selalu dalam keadaan bersih. Konsep material plafond pada perancangan stasiun Sudirman Baru menggunakan plafond gypsum dengan permainan up ceiling dan down ceiling agar terlihat dinamis dan menarik. Pada area yang membutuhkan ketenangan seperti kantor PRT Railink, ruang Kepala Stasiun, Meeting Room, serta Customer Service menggunakan Accoustic Tile, guna menyerap suara. Terdapat permainan up ceiling dan down ceiling pada area public, ceiling diberi treatment khusus, agar terlihat dinamis dan menarik . Berikut adalah contoh image konsep plafond yang akan diterapkan pada perancangan stasiun Sudirman Baru:
Gambar 4.11 Image Konsep Plafond (Sumber : Google Image Photo)
4.5 KONSEP FURNITURE
Konsep furniture dalam perancangan stasiun Sudirman Baru menggunakan konsep modern dengan bentuk-bentuk yang menarik, nyaman, dan aman digunakan serta menggunakan teori ergonomi, dikarenakan furniture digunakan pada area public. Berikut adalah tabel furniture dan fixture yang akan diterapkan pada perancangan interior stasiun Sudirman Baru.
No Ruang Jenis
Furnitur
Status Furnitur
Dimensi Gambar
1. Peron Bench Custom 240 cm x 45 cm
2. Ruang Tunggu Meja Informasi Custom 400 cm x 60 cm Kursi Informasi Custom 50 cm x 50 cm x 45 cm Bench Custom Sofa Custom 140 cm x 77 cm x 42 cm 3. Welcoming Area (Mini Gallery)
4. Loket Meja Counter Custom Kursi Manufacture Bench Custom 5. Meeting Room (Bisa Disewakan)
Meja Rapat Manufacture 100 cm x 180 cm x 70 cm Kursi Manufacture
Meja Kabinet Custom 400 cm x 50 cm 6. Customer
Service
Meja Custom 250 cm x 70 cm
Kursi Manufacture
Kursi Hadap Manufacture
Filling Cabinet Custom 45 cm x 45 cm 7. Lounge Area Sofa Custom 210 cm x 100 cm x 45 cm
Mini Pantry Custom 500 cm x 800 cm Charger Booth Custom 8. Smoking Room Meja Custom
Kursi Bar Manufacture
51 cm x 46 cm x 30 cm 9. Kantor Operasional Meja Custom Kursi Manufacture Filling Cabinet Manufacture 45 cm x 45 cm
Meja Rapat Manufacture D = 100 cm h = 70 cm
Kursi Rapat Manufacture
10. Kantor PT Railink
Meja Kerja Manufacture 120 cm x 60 cm x 73 cm
Mobile Pedestal Manufacture 114,5 cm x 60 cm 11. Ruang Kepala Stasiun
Meja Kerja Custom 150 cm x 90 cm
Kursi Kerja Manufacture
Kursi Hadap Manufacture
Meja Rapat Manufacture D = 100 cm h = 70 cm
Kursi Rapat Manufacture
Meja Kabinet Custom
Sofa Manufacture 208 cm x 89 cm x 44 cm
Coffee Table Manufacture 70 cm x 100 cm x
45 cm 12. Security Room Kursi Manufacture Meja Custom Filling Cabinet Custom 45 cm x 45 cm
Sofa Manufacture 154 cm x 95 cm x 49 cm
Coffee Table Manufacture 79 cm x 79 cm x 42 cm 13. Bussiness Center Charger Booth Custom Bench Manufacture 160 cm x 50 cm x 40 cm Etalase Kaca Custom 425 cm x 60 cm x
90 cm 14. Janitor Rak Penyimpanan Custom 1000 cm x 700 cm Kursi Manufacture 45 cm x 45 cm x 45 cm
15. Toilet Wastafel Manufacture
16. Mushola Lemari Mukena Custom 220 cm x 60 cm x 200 cm 17. Ruang Kesehatan Bed Manufacture 90 cm x 200 cm x 50 cm Rak Custom Meja Custom Kursi Manufacture 18. Ruang Laktasi Kursi Custom 800 cm x 600 cm x 45 cm Changing Diaper Bed Custom 800 cm x 600 cm x 750 cm Wastafel Manufacture
19. Area Anak Tempat Bermain
Manufacture
20. Gudang Rak
Penyimpanan
Manufacture 1000 cm x 700 cm
Tabel 4.4 Furniture dan Fixture (Sumber : Penulis)
Beberapa desain furniture yang ditampilkan pada perancangan interior stasiun ini adalah metamorfosa atau transformasi dari ragam hias betawi.
Gambar 4.12 Image Konsep Furniture (Sumber :Pinterest.com)
Gambar 4.13 Bentuk Transformasi Tapak Dara (Sumber : Penulis)
Gambar diatas adalah motif bunga Tapak Dara, yang ditransformasi menjadi furniture dilihat dari tampak atas. Motif bunga Tapak Dara memiliki makna, yaitu karena kedekatan masayarakat Betawi dengan alam serta pengetahuan masyarakat Betawi mengenai tanaman obat dengan harapan agar pemilik rumah dijauhkan dari segala penyakit atau bahaya. Sementara penerapannya pada perencanaan stasiun yaitu, agar pengunjung dijauhkan dari bahaya dan penyakit.
Gambar 4.14 Transformasi Motif Bunga Delima (Sumber :Penulis)
Gambar diatas adalah motif bunga Delima, yang ditransformasi menjadi furniture dilihat dari tampak atas. Motif bunga Delima memiliki makna yang sama dengan motif Kecubung dan Tapak Dara, yaitu memiliki makna karena kedekatan masayarakat Betawi dengan alam serta pengetahuan masyarakat Betawi mengenai tanaman obat dengan harapan agar pemilik rumah dijauhkan dari segala penyakit atau bahaya.
4.6 SHOP FRONT TENANT
Gambar 4.5 Desain Shop Front Tenant (Sumber :Penulis)
Gambar diatas merupakan desain shop front yang akan diterapkan pada perancangan interior stasiun Sudirman Baru. Shop front memiliki ketinggian 4 m, dengan area ketinggian signage 60 cm. Font signage yang diterapkan menggunakan huruf Arial dengan ketinggian 40 cm. Material huruf signage yang digunakan yaitu acrylic putih yang diberi lampu LED. Untuk bidang signage, material yang digunakan yaitu printed acrylic sticker sesuai desain yang sudah dibuat seperti diatas.
Bentuknya merupakan memorfosa dari motif tapak dara. Tapak dara sendiri memiliki makna karena kedekatan masayarakat Betawi dengan alam serta pengetahuan masyarakat Betawi mengenai tanaman obat, yang dimaknai dapat mengusir segala bahaya dan dijauhi dari penyakit. Warna yang diterapkan pada shop front yaitu warna kuning, karena menurut masyarakat betawi warna kuning membawa kehangatan, cerdik, serta berbakat dalam bisnis.
4.7 KONSEP PENCAHAYAAN
Pencahayaan yang akan digunakan pada perancangan ini adalah pencahayaan buatan dan alami. Pencahayaan alami (skylight) yang digunakan memanfaatkan kaca-kaca besar yang menjadi dinding bangunan stasiun Sudirman Baru. Penggunaan pencahayaan alami ini bertujuan untuk menghemat energi listrik.
Gambar 4.12 Skylight (Sumber :Pinterest.com)
Pencahayaan buatan yang akan digunakan pada perancangan ini secara umum adalah general lighting yang berfungsi untuk menerangi seluruh bagian ruangan secara umum. Untuk mendukung general lighting. Selain itu, juga akan digunakan accent lighting yang berfungsi untuk menonjolkan bagian menarik dari ruangan tersebut dan Decorative Lighting sebagai elemen dekoratif dalam ruangan. Pencahayaan buatan pada perancangan ini secara keseluruhan akan menggunakan lampu LED, sehingga dapat menghemat penggunaan energi listrik.
No. Jenis Pencahayaan Area Keterangan A. General Lighting
1. Downlight Cool white:
Public area Ruang Kepala Stasiun Ruang Laktasi. Ruang Kesehatan. Smoking Room Meeting Room Customer Service Toilet Warm white: Welcoming Area (Mini Gallery of Betawi) Musholla Lounge Area
Berfungsi sebagai pencahayaan umum untuk menerangi
seluruh bagian ruangan. Menggunakan lampu LED untuk mengurangi energi listrik.
2. LED strip light Lounge
Meeting Room Welcoming Area (Mini Gallery of Betawi) Customer Service Ruang Tunggu
LED strip light akan dibuat sebagai indirect lighting
3. Flourescent Ruang Kerja Security Room Kantor Pengawasan Peron (Operasional) Janitor
Berfungsi sebagai pencahayaan umum untuk menerangi
seluruh bagian ruangan.
B. Accent Lighting
4. Mini Spot Welcoming Area
(Mini Gallery of Betawi)
Lounge Ruang Tunggu
Berfungsi untuk menonjolkan bagian tertentu dari ruangan.
5. Wall washer Welcoming Area
(Mini Gallery of Betawi)
Lounge Ruang Tunggu
Berfungsi untuk menampilkan tekstur dinding
C. Decorative Lighting
6. Pendant lamp Public Area Juga berfungsi sebagai penunjang dekorasi ruangan
7. Pendant lamp Public Area Juga berfungsi sebagai penunjang dekorasi ruangan
Tabel 4.5 Konsep Lampu (Sumber : Penulis)
4.8 KONSEP PENGHAWAAN
Penghawaan yang akan digunakan pada stasiun Sudirman Baru ini adalah penghawaan alami dan penghawaan buatan. Penghawaan alami yang digunakan akan memanfaatkan bukaan-bukaan besar yang ada di dalam ruangan, terutama pada posisi peron dan rel kereta api yang berada di ruang terbuka membuat udara/penghawaan alami masuk kedalam ruangan secara maksimal. Selain itu, penghawaan alami didapat dari ventilasi bangunan serta pintu stasiun Sudriman Baru yang memiliki bukaan besar untuk mendapatkan tingkat kenyamanan yang maksimal. Penghawaan alami ini selain bertujuan untuk menghemat biaya operasional juga bertujuan untuk memberikan kesan alami pada ruangan.
Untuk mendukung penghawaan alami, maka akan diperlukan penghawaan buatan, terutama pada area-area yang tertutup seperti Meeting Room,
Customer Service, Kantor PT Railink, Ruang Kepala Stasiun, serta ruang lain
yang tertutup dengan tingkat aktivitas tinggi yang menyebabkan kelembapan udara tinggi dan kondisi iklim tropis yang membuat suhu udara cenderung terasa panas. Oleh karena itu diperlukan penghawaan buatan untuk membantu menurunkan suhu di dalam ruang tersebut dengan menggunakan Air
4.9 KONSEP AKUSTIKA RUANG
Sistem akustik yang akan digunakan pada perancangan ini bervariasi, tergantung dari ruangan dan aktivitas di dalam ruangan tersebut. Pada ruang publik yang memiliki tingkat kebisingan tinggi pada umumnya tidak diperlukan sistem akustik khusus, hanya saja perlu dipertimbangkan untuk menggunakan material-material yang cukup keras sehingga dapat mengurangi pantulan suara.
Pada fasilitas olahraga seperti kantor PT Railink, Kantor kepala stasiun,
customer service, dan meeting room. perlu menggunakan material-material
khusus yang dapat meredam suara baik dari dalam maupun luar ruangan seperti material penutup lantai berupa karpet, sehingga dapat mengurangi pantulan suara akibat hentakan kaki.Sleain lantai, dinding dan plafond juga memerlukan treatment khusus.
4.10 KONSEP SIGNAGE
Area pada sebuah stasiun biasanya terbuka tanpa banyak dinding pemisah didalamnya. Namun penggunaan signage tetap menjadi salah satu hal yang penting untuk diperhatikan dalam sebuah public space. Penggunaan signage yang baik akan memudahkan pengunjung selama berada didalamnya.
Pada perancangan kali ini desain signage yang akan digunakan tetap memunculkan konsep modern yang menjadi konsep utama. Material yang digunakan yakni metal dan acrylic. Yang kemudian konsep modern ini akan dipadukan dengan bentuk ragam hias Betawi.
Gambar 4.17 Konsep Signage
(Sumber :Pinterest.com)
4.11 KONSEP KEAMANAN DAN KESELAMATAN
Konsep Keamanan dan keselamatan adalah konsep untuk penanganan kebakaran, tindak kriminalitas dan pencegahan terror. Berikut konsep keamanan dan keselamatan yang di gunakan:
1. Fire alarm secara otomatis memberikan alarm tanda bahaya mengenai kebakaran. Bunyi alarm harus terdengar di seluruh ruangan.
Gambar 4.18 Fire Alarm (Sumber : Google Image Photo)
2. Smoke detector dan heat detector, pemadaman dengan cara mendeteksi asap yang muncul, kemudian disampaikan kepada fire alarm dan sprinkler. jarak antara smoke detector 75m2/unit.
Gambar 4.19 Smoke Detector dan Heat Detector (Sumber : Google Image Photo)
3. Sprinkler alat ini akan mengeluarkan air jika terkena api. Di letakkan di plafon, jarak antar sprinkler 25m2/unit.
Gambar 4.20 Sprinkler (Sumber : Google Image Photo)
4. Hydrant dan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) untuk pemadaman setempat, pemadaman yang bisa dilakukan sesegera mungkin.
Gambar 4.21 Hydrant dan APAR (Sumber : Google Image Photo)
5. Exit atau pintu keluar, pintu ini menghubungkan langsung keluar. Tahan api
selama 2 jam, shaft tertutup dan terbuat dari beton tahan api.
Gambar 4.22 Exit (Sumber : Google Image Photo)
6. CCTV camera, mengawasi aktivitas di dalam Indonesia food center. Dipadang di ceiling dan terletak di tempat trategis sehingga bisa memantau keseluruhan ruang.
Gambar 4.23 Kamera CCTV (Sumber : Google Image Photo)
7. Walk Through Metal Detector, Pemeriksaan badan dengan melewati metal detector jika membawa benda tajam dan bahan peledak maka akan berbunyi
Gambar 4.24 Walk Through Metal Detector (Sumber : Google Image Photo)
Aspek keselamatan lain yang juga perlu diterapkan pada perancangan stasiun Sudirman Baru ini adalah ruang kesehatan yang berfungsi untuk memberikan pertolongan pertama jika ada pengunjung yang mengalami kecelakaan. Ruang kesehatan sebaiknya memiliki perlengkapan standar untuk pertolongan pertama diantaranya: Kotak P3K; tabung oksigen; obat-obatan; dan tandu untuk mengangkat korban jika diperlukan.
4.11 ZONING, GROUPING, LAYOUT Zoning Terpilih
(Lantai Dasar)
(Lantai 1)
(Lantai 2)
Gambar 4.10 Zoning Terpilih (Sumber :Penulis) Grouping Terpilih Hall Barat Hall Timu r
(Lantai Dasar)
(Lantai 1)
(Lantai 2)
Gambar 4.11 Grouping Terpilih (Sumber:Penulis)
Gambar 4.27 Layout (Sumber:Penulis)