RISET HARIAN RISET HARIANRISET HARIAN RISET HARIAN
RISET HARIAN Selasa, 10 Mei 2011Selasa, 10 Mei 2011Selasa, 10 Mei 2011Selasa, 10 Mei 2011Selasa, 10 Mei 2011 HIGHLIGHT
HIGHLIGHTHIGHLIGHT HIGHLIGHT HIGHLIGHT
MARKET PREVIEW MARKET PREVIEWMARKET PREVIEW MARKET PREVIEW MARKET PREVIEW BEI STATISTIC BEI STATISTIC BEI STATISTIC BEI STATISTIC BEI STATISTIC
TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE
GLOBAL MARKET GLOBAL MARKET GLOBAL MARKET GLOBAL MARKET GLOBAL MARKET COMMODITIES COMMODITIES COMMODITIES COMMODITIES COMMODITIES
DUAL LISTED STOCK DUAL LISTED STOCK DUAL LISTED STOCK DUAL LISTED STOCK DUAL LISTED STOCK
EXCHANGE MARKET EXCHANGE MARKET EXCHANGE MARKET EXCHANGE MARKET EXCHANGE MARKET GRAFIK IHSG
GRAFIK IHSGGRAFIK IHSG GRAFIK IHSG GRAFIK IHSG
Perdagangan saham awal pekan berlangsung
mixed. Saham-saham lapis dua dan tiga ramai
ditransaksikan. Sementara saham unggulan bergerak konsolidasi dengan kecenderungan aksi ambil untung. IHSG ditutup turun 13 poin ke posisi 3785,450. Perdagangan kemarin relatif kurang bergairah dengan rentang pergerakan IHSG hanya 25 basis poin. Asing kemarin mencatatkan nilai penjualan bersih Rp.87,88 miliar. Nilai transaksi di pasar Reguler kemarin mencapai Rp.3,25 triliun.Saham batubara, perbankan cenderung dilanda aksi ambil untung. Hari ini pelaku pasar diperkirakan akan kembali mengakumulasi sejumlah saham yang diuntungkan dengan kenaikan kembali harga komoditas. Perkembangan bursa kawasan dan global yang kembali bergerak di teritori positif diperkirakan akan memicu aksi beli selektif. Tadi malam indeks Dow Jones di Wall Street ditutup
rebound, naik 45,94 poin (0,36%) dipicu
saham-saham komoditas dan material setelah harga minyak dan beberapa komoditas lainnya kembali menguat. Menguatnya kembali harga minyak di atas USD101/ barrel dan harga komoditas logam seperti nikel dan timah bisa memicu aksi beli balik atas sejumlah saham sektor energi, terutama saham batubara dan saham tambang logam. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam rentang sekitar 30-50 poin dengan
support di level 3750 dan resisten di 3810.
IHSG 3785-3810
- BNBR akan kuasi reorganisasi.
- S&P pangkas peringkat utang Yunani menjadi B - Ekspor timah April 2011 naik 7,25%
BERITA TERKINI BERITA TERKINI BERITA TERKINI BERITA TERKINI BERITA TERKINI
Panin Sekuritas Bagi Dividen Rp 80 per Saham.
PT Panin Sekuritas Tbk (PANS) membagikan dividen tunai Rp 80 per lembar atau setara dengan Rp 57,6 miliar dari total laba bersih di tahun buku 2010, Rp 239 miliar. Sisa laba bersih, akan digunakan untuk investasi dan kebutuhan modal sebesar Rp 181,727 miliar. Sementara Rp 200 juta sebagai dana pencadangan. (Detikcom)
INDX Beli Kapal Tongkang Senilai US$ 7,5 Juta.
PT Indoexchange Tbk (INDX) melalui anak usahanya, PT Pelayaran Indx Lines (PIL) telah membeli transloader barge atau kapal tongkang. PIL merupakan anak usaha yang sahamnya 99,95% dimiliki oleh INDX. Kapal itu dibeli PIL dari sebuah perusahaan asing Paternoster Group Ltd. Sumber dananya menurut Agung berasal dari setoran modal yang disuntikan INDX kepada PIL sebesar Rp 12 miliar dan kekurangannya akan didapatkan dari pinjaman bank. Rencanannya, pembayaran kapal tongkang ini akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama akan dibayar sebesar US$ 500.000 dulu. (Kontan Online)
S&P Pangkas Peringkat Utang Yunani Sebanyak Dua Level Menjadi B. Peringkat utang Yunani
dipangkas dua level menjadi B dari BB- pleh Standard & Poor's. Yang mengkhawatirkan, S&P juga bilang, pemangkasan peringkat lanjutan sangat dimungkinkan seiring dengan meningkatnya potensi gagal bayar oleh Yunani. Jika hal itu terjadi, maka Yunani akan menjadi negara dengan peringkat utang terendah di Eropa. Bahkan peringkatnya berada di bawah Belarus. Pemangkasan tersbeut membuat tingkat yield terhadap obligasi berjangkawaktu 10 tahun mengalami kenaikan sebesar 21 basis poin menjadi 15,7%. Level ini naik dua kali lipat ketimbang tahun lalu pada saat Yunani menerima bailout. (Kontan Online)
Ekspor Timah April Tumbuh 7,25%. Berdasarkan
data Kementerian Perdagangan (Kemdag), sepanjang April 2011 lalu, volume ekspor timah tercatat mencapai 9.708,45 ton, naik 7,25% ketimbang eksportir bulan sebelumnya yang sebesar 9.051,46 ton. Sehingga, sepanjang Januari - April lalu volume ekspor timah tercatat mencapai 32.275,97 ton dengan nilai US$ 910,729 juta.Nilai ekspor timah sepanjang April lalu mencapai US$ 292,3 juta. Nilai ekspor ini juga meningkat 11,6% ketimbang ekspor bulan sebelumnya yang sebesar US$ 261,9 juta. Ekspor timah terbesar dikirim ke Singapura, yaitu sebesar 7.384,73 ton. Selanjutnya, ekspor timah terbesar kedua dikirim ke Malaysia sebesar 841,82 ton dan Jepang sebesar 643,73 ton. (Kontan Online)
Industri Makanan dan Minuman Hanya Tumbuh 3%. Industri makanan dan minuman mencatat
pertumbuhan 3% yoy pada kuartal I/2011 atau lebih rendah daripada target pertumbuhan minimal 2011 sebesar 5%. Efek psikologis gejolak politik Timur Tengah dan bencana alam di Jepang menurunkan konsumsi pangan kemasan masyarakat, akan tetapi memang biasanya penjualan makanan dan minuman baru tumbuh tinggi di kuartal II dan kuartal III didorong oleh konsumsi hari raya. (Bisnis Indonesia)
Bakrie & Brothers Lakukan Kuasi Reorganisasi.
PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) menuturkan secara resmi telah melakukan kuasi reorganisasi kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) hari ini. Per Desember 2010, BNBR mencatatkan defisit dan selisih nilai restrukturisasi entitas sepengendali sebesar Rp38,2 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp27,7 triliun merupakan defisit Perseroan yang diakibatkan oleh kerugian investasi paska krisis 2008 yang lalu. Selain itu, perseroan akan memperoleh beberapa manfaat bagi pemegang saham, di antaranya nilai buku BNBR memperlihatkan kondisi yang sesungguhnya tanpa dibebani defisit. Perseroan juga dapat menilai kembali seluruh aset dan kewajiban, serta dapat membagi dividen kepada pemegang saham di masa datang. Hal ini mengacu pada Sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima secara umum di Indo-nesia, dalam hal ini PSAK No 51 dan peraturan Bapepam-LK mengenai kuasi reorganisasi. (Okezone)
General dan Zhonglian Resources Borong Batubara Borneo. Dua perusahaan asal China,
Gen-eral Nice dan Zhonglian Resources Company Ltd membeli batubara kokas sebanyak dua juta ton dari PT. Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN). Pembelian tersebut sekitar 55,5% dari target penjualan BORN tahun ini sebesar 3,6 juta ton. (Investor Daily)
Kementerian BUMN Prioritaskan IPO Tiga PTPN.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memprioritaskan tiga PT Perkebunan Nusantara (PTPN) untuk melaksanakan penawaran umum saham perdana setelah rampungnya pembentukan induk usaha (hold-ing) BUMN kebun. IPO tiga BUMN kebun tersebut ditargetkan bisa digelar pada tahun depan. Kementerian BUMN hingga saat ini masih menunggu finalisasi draft Peraturan Pemerintah (PP) terkait pembentukan holding BUMN kebun bersama dengan Menteri Keuangan. (Okezone)
SAHAM PILIHAN
INTP 16350-17100. Harga saham INTP kemarin ditutup turun Rp.300 (1,76%) ke Rp.16700. Harga saham produsen semen tersebut sudah melemah sekitar 5% sejak transaksi 25 April lalu yang masih ditransaksikan di Rp.17800. Penurunan ini dipicu kinerja usahanya sepanjang 1Q11 yang di bawah ekspektasi pelaku pasar sebelumnya. Pendapatan bersih INTP sepanjang 1Q11 mencapai Rp.2,94 triliun meningkat 15,45% dari periode yang sama 2010 sebesar Rp.2,55 triliun. Namun pencapaian tersebut masih di bawah perkiraan pelaku pasar sebelumnya sebesar Rp.3,33 triliun. Di bottom line, INTP membukukan kenaikan laba 10% mencapai Rp.235,06 miliar. EPS mencapai Rp.235. Meskipun masih di bawah ekspektasi, namun pertumbuhan laba bersih INTP tersebut lebih tinggi ketimbang SMGR ataupun SMCB yang masing-masing hanya tumbuh 8% dan 2% pada periode yang sama. Saat ini INTP tengah menyelesaikan penambahan kapasitas produksi di pabrik Tarjun yang diharapkan selesai pertengahan tahun ini. Apabila selesai, maka pabrik ini akan menambah kapasitas produksi sebanyak 1 juta ton. Saat ini kapasitas produksi INTP mencapai 18,6 juta ton per tahun. Tahun lalu volume penjualan INTP mencapai 13,9 juta ton dan tahun ini diperkirakan akan tumbuh sekitar 8% atau mencapai 15,01 juta ton. Pendapatan tahun ini diperkirakan tumbuh 18,9% mencapai Rp.13,24 triliun. Laba bersih diperkirakan mencapai Rp.3,82 triliun, naik 18,6% dengan EPS mencapai Rp.1041,94. Pada harga Rp.16700, saham INTP ditransaksikan dengan PE 16,03x proyeksi laba 2011. Berdasarkan EV/ton kapasitas, saat ini INTP ditransaksikan dengan EV sebesar USD356/ton, lebih tinggi ketimbag SMGR pada harga Rp.9400 yang ditrasaksikan dengan EV USD316/ton. Namun marjin bersih INTP yang sebesar 29,5% masih lebih tinggi ketimbang SMGR 24,5%. Rata-rata PE sektor industri semen di Asia Tenggara dengan market caps di atas USD1 miliar saat ini sebesar 18,17x. Berdasarkan rata-rata sektor tersebut harga saham INTP berpeluang menguat dengan target price Rp.18900. Secara technical saham INTP saat ini cenderung konsolidasi dengan level support di Rp.16350 dan resisten di Rp.17100. Perseroan untuk tahun buku 2010 diperkirakan akan membagikan dividen tunai sebesar 30% laba bersih atau sekitar Rp.263/saham. Untuk jangka pendek disarankan akumulasi pada level di bawah Rp.16300 dengan target take profit di Rp.17000. Untuk investasi 3 bulan hingga 6 bulan ke depan Maintain Buy
SAHAM PILIHAN
ENRG 165-185. Harga saham ENRG dalam beberapa sesi perdagangan terakhir kembali melanjutkan penguatannya. Kemarin harganya tembus resistensi di Rp167 dan berpeluang melanjutkan ke resisten berikutnya di Rp.185. Sejak pekan terakhir April, harga saham ENRG telah menguat hampir 24% dari Rp.139 (20/4). Penguatan harga sahamnya kemarin juga ditopang naiknya volume transaksi yang mencapai 930,69 juta saham dibandingkan volume hariannya dalam sebulan terakahir yang hanya 304,50 juta saham. Penguatan harga saham salah satu anak usaha Bakrie ini seiring dengan pencapaian hasil kinerja kuartal pertama 2011 yang tumbuh di atas perkiraan sebelumnya. Laba usaha ENRG sebelum beban bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) pada 1Q11 tumbuh 374% mencapai Rp.194,68 miliar. Laba bersih mencapai Rp.14,4 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang masih menderita rugi bersih Rp.21,7 miliar. Pertumbuhan laba tersebut dipicu kenaikan harga jual migas dan volume rata-rata produksi. Tahun ini laba bersih ENRG diperkirakan mencapai Rp.252,61 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang menderita rugi Rp.62,32 miliar. Pada harga Rp.172, saham ENRG ditransaksikan dengan PE 16,7 kali proyeksi EPS 2011, masih lebih murah ketimbang saham sejenis seperti MEDC yang saat ini ditransaksikan dengan PE 21,3x. Untuk jangka panjang hingga akhir tahun ENRG berpeluang mencapai Rp.210. Maintain Buy.
Perhatikan : BORN 1660-1710
ADRO 2275-2425
PTBA 20.950-22.550
BNBR 69-79
TINS 2700-2850
ANTM 2175-2375
INCO 4775-5050
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.