• Tidak ada hasil yang ditemukan

10. Pegas Dan Spiral

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "10. Pegas Dan Spiral"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

KULIAH

KULIAH

KESEPULUH

KESEPULUH

PEGAS DAN SPIRAL HELIX

(2)
(3)

PEGAS DAN SPIRAL HELIKS

PEGAS DAN SPIRAL HELIKS

(4)

Aplikasi Penggunaan Pegas

Aplikasi Penggunaan Pegas

(5)

MACAM DAN JENIS PEGAS

MACAM DAN JENIS PEGAS

(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)

NOTASI DIAMETER

Diameter luar (OD),

Diameter dalam (ID), aDiameter kumparan (D

w ).

Pada perhitungan tegangan dan

defleksi digunakan diameter rata-rata (mean diameter ) , (Dm).

Diameter pegas

OD = D

m+ Dw  • ID = D

(13)

PANJANG PEGAS

 L : panjang pegas tanpa terkena gaya

 Ls : panjang pegas yang terkena gaya maksimum sehingga pegas colaps

.

 Sebaiknya pegas jangan dikenai gaya sampai panjangnya mencapai Ls.

 Panjang terpendek pegas selama operasi normal dinyatakan dengan (Lo).

 Rancangan penggunaan pegas dilakukan

(14)

PANJANG PEGAS

Source: Associated Spring, Barnes Group, Inc. Engineering Guide to Spring

Design. Bristol, CT, 1987. Carlson, Harold. Spring Designer's Handbook. New York: Marcel Dekker, 1978. Oberg, E., et al. Machinery's Handbook.

(15)

Contoh :

 Pada saat klep terbuka, keadaanya diasumsikan pada panjang pegas terpendek (Lo).

 Pada saat klep tertutup, pegas masih cukup panjang, tetapi masih mampu menerima gaya, sehingga klep masih aman pada kedudukan ini.

 Pada keadaan ini panjang pegas dinamakan panjang terpasang (installed lenght ) (L).

 Panjang pegas berubah dari dari Lo ke Lselama operasi normal, sehingga pegas bisa kembali

(16)
(17)

GAYA :

 F = merupakan simbol gaya yang mengenai pegas.

 F s = gaya maksimum yang mengenai pegas sampai panjang pegas terpendek.

 F o = gaya yang mengenai pegas pada saat panjang pegas sebesar Lo; merupakan gaya maksimum pegas pada kerja normal.

 F  = gaya pada pada saat panjang terpasang sebesar L.

 Gaya bervariasi antara F o dan F untuk pegas bolak balik.

 F  = gaya pada saat pegas tidak terkena gaya atau

(18)

Spring Rate

 Hubungan antara gaya paksa pegas dan

lendutan/defleksi disebut dengan spring rate (k ).

 Perubahan gaya dibagi dengan perubahan lendutan/defleksi dapat digunakan juga untuk menghitung spring rate.

 Jika spring rate diketahui, maka gaya pada berbagai defleksi dapat dihitung.

(19)

Contoh :

 Sebuah pegas mempunyai (spring rate)

sebesar 42 lb/in, panjang pegas pada saat

gaya paksa pegas tidak menyebabkan pegas terdefleksi sebesar 2.25 in.

 Berapa gaya pegas tersebut ?

 Gaya paksa pegas pada saat panjangnya mencapai 2.25 :

(20)

Contoh

(21)

SPRING INDEX

 Perbandingan antara diameter rata-rata (mean diameter ) pegas terhadap diameter lilitan disebut Indeks Pegas (spring index ), diberi notasi (C ).

C  = D 

m  / D w 

 Direkomendasikan bahwa nilai C > 5.0

 Tipikal pegas untuk mesin-mesin variasi nilai C antara 5 - 12.

(22)

JUMLAH LILITAN

 Jumlah lilitan pegas diberi notasi N 

 Perhitungan tegangan dan defleksi dari pegas, beberapa pegas tidak aktif dan dapat diabaian.

 Sebagai contoh, pegas bentuk persegi dan berakhir pada tanah, tiap akhir lilitan tidak aktif, dan jumlah lilitan yang aktif diberi notasi,

a, = N - 2.

 Untuk akhir datar, semua lilitan aktif, sehingga : N a = N .

 Untuk pegas datar dengan akhir tanah maka : N a = N - 1.

(23)

PITCH / JARAK LILITAN

 Pitch ( p), = merupakan jarak aksial dari satu titik

pada lilitan pegas dengan titik pada lilitan berikutnya

 Hubungan antara pitch, panjang pegas bebas,

diameter lilitan, dan jumlah lilitan aktif adalah sebagi berikut :

(24)

PITCH ANGLE / SUDUT PITCH

 Sudut ( ) : merupakan sudut pitch yaitu kenaikan

lilitan....

(25)
(26)
(27)

Pegas Heliks

Pegas heliks kumparan

tertutup, diperpanjang dengan

beban aksial P.

Pegas terdiri dari

kawat/batang bulat diameter d

dan dibelit menjadi heliks

dengan jari-jari R.

Sudut heliks kecil, sehingga

setiap lilitan pegas terletak

pada bidang tegak lurus

(28)

Pegas Heliks

Pegas dipotong pada bagian

mn untuk menetapkan

tegangan yang dihasilkan P.

Menetapkan gaya tahan

untuk mencapai

kesetimbangan di potongan mn.

Akan timbul gaya P dan

momen puntir T

(29)

Pandangan Penampang diperbesar

Memperlihatkan

distribusi tegangan

yang ditimbulkan oleh

gaya tahan

Dua tipe tegangan

geser dihasilkan :

a. Teg. geser langsung Ʈ1 b. Teg. geser torsi Ʈ2

(30)

1. Karena P

=

2. Karena T

A P 1

   2 1 . 4 1 P d         2 . P . 4 d     3 3

P.R 

.

16

.

T

.

16

d  d         

(31)

 

 

 

 

4

1

P.R 

.

16

P

.

16

P

.

4

3 max 3 2 max 2 1 max d  d  d  d                         

(32)

Yang ditinjau pada rumus diatas adalah pegas

lurus, tetapi pada kenyataannya bentuknya

berupa lengkung.

Maka rumus pegas yang dianggap lurus perlu

dimodifikasi , sehingga berlaku untuk pegas

(33)
(34)

 

 

 

 

4

1

P.R 

.

16

3 max d  d        Jika 2.R 

m , maka d 

 

 

 

 

m

5

,

0

1

.

P.R 

.

16

3 max d     

(35)

Menurut Wahl, koreksi karena pegas berbentuk lengkung dapat di nyatakan dengan rumus :

 

 

 

 

m

615

,

0

4

m

4

1

-m

4

.

P.R 

.

16

3 max

 

 

(36)

Untuk m yang besar, kedua rumus tersebut akan memberikan hasil yang sama (hampir sama).

M besar

R >>>

lengkung pada pegas kurang.

 besar 

.

2

(37)

FAKTOR WAHL BERDASARKAN INDEKS PEGAS

UNTUK KAWAT BULAT

(38)

LENDUTAN / DEFLEKSI

(39)

LENDUTAN / DEFLEKSI PADA PEGAS

Misalnya pertambahan panjang hanya

pada dL, sedang bagian-bagian lain kaku.

Ujung A akan berotasi kearah D melalui

sudut kecil dƟ

Proyeksi B ke As C

Proyeksi E ke As D

AE / AD = BC /AB

Sudut ABD =

Untuk dƟ yang kecil, maka AD = AB

•  ADE ~BAC

AE = d= Lendutan/defleksi pada

pegas.

(40)

J.G

L

.

PR 

2 d  d   

JG L R.P.R. JG L T R. R  JG L . T atau JG TL : Lalu mengenai Rumus Torsi Yang Kuliah Pada Rumus R  AB R.AB A.B A.B R  A.B A.B .C B A.B. . A.D A.E A.B B.C A.D A.E d  d  d  d  d  d  d  d  d  d  d  d  d  d  d  = = = = = = = = = = = = = δ Ɵ δ Ɵ Ɵ δ Ɵ δ Ɵ Ɵ δ R  Ɵ δ

(41)

Jika pertambahan panjang tidak hanya pada dL, tetapi sepanjang L (solid) 32 J L J.G P.R  L J.G P.R  J.G L P.R  L J L PR  : maka L, sepanjang tetapi L, . hanya tidak  p anjang an  p erkembang Jika 4 2 2 2 2 d  d  d  d  d  d                      

(42)

L = panjang seluruh spiral, dan jika n adalah kumparan (jumlah kumparan) dengan jari-jari R.

L = 2 πR x n kawat diameter d geser  Modulus G Kumparan Jumlah n spiral kumparan  jari -Jari R   bekerja yang axial Beban P Spiral Lendutan G n PR  64 R  2 n x x . G 32 P.R  4 3 2 2                      d  d 

(43)
(44)

CONTOH SOAL :

n1 = 20 buah n2 = 15 buah d1 = 0,75 in d2 = 0,5 in R1 = 6 in R2 = 5 in

Modulus Geser = 12 .10^6 psi Total Defleksi = 3 inchi

Hitung : Tegangan maks yang terjadi ?

(45)

JAWABAN

                                 m 615 , 0 4 -m 4 1 -m 4 R  P 16 s lb 89 , 12 ) 653 . 43 .( 64 36.10 P 30.000) 13.653 ( 64. 10 36. P ) 0.5 ( 15 . 5 ) 0.75 ( 20 . 6 12.10 P 64 3 ) 5 . 0 ( 10 . 12 15 . ) 5 ( P 64 ) 0,75 ( 10 . 12 20 ) 6 ( P 64 3 G n R  P . 64 3 6 6 2 3 4 3 6 4 6 3 4 6 3 4 3 d  d          

(46)

 p si 1 0 0 0 , 9 2 6 ) 0 7 1 2 1 , 1 ( 9 3 4 , 3 8 8 0 3 8 4 3 , 0 6 1 6 3 9 3 4 , 3 8 8 1 6 6 1 5 , 0 4 -1 6 . 4 1 -1 6 . 4 3 (0,75) 6 . . 12,9 . 1 6 m2 6 1 5 , 0 4 -4 m 1 -m 4 3 1 PR1 1 6 s1 2 0 (0,5) 2 .5 2 R2 2 m2 1 6 ) 7 5 , 0 ( 6 . 2 1 R1 2 m1                        d  d  d 

(47)

 psi 2629,036 ) 07022 , 1 ( 2627,966 03075 , 0 76 79 2627,966 20 615 , 0 4 -20 . 4 1 -20 . 4 3 (0,5) 5. . 12,9 . 16 m2 615 , 0 4 -4m 1 -m 4 3 1 PR1 16 s2

         d 

(48)

CONICAL SPRING

R1 : jari-jari lingkaran dalamR2 : jari-jari lingkaran luar

R  . P m n 2 di tosi maksimum n 2 ) R  -R  ( R  P R  . P m n 2 ) R  -R  ( R  R  max 1 2 1 1 2 1                                

(49)

DEFLEKSI A PADA CONICAL SPRING

(

)

G

n

P

16

n

2

)

-(R 

G

P

32

2 1 2 2 2 1 4 2 0 3 1 2 1 4

 

 

 

 

d  d  d  n             

Referensi

Dokumen terkait

Kadar Gula Darah Tikus Hiperglikemi setelah Diberikan secara Oral Ekstrak Daun Kelor Dosis 100mg/Kg BB dengan Volume 1 ml/100gBB selama 7 hari ... Kadar Gula Darah Tikus

Telah lama diamati bahwa sejumlah racun menimbulkan efek biologis yang khas. Konsep zat “reseptor” sebagai tempat kerja zat kimia, pertama kali dikemukakan oleh John N. Dia

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi waktu radiasi terhadap karakteristik material GO hasil sintesis menggunakan kombinasi metode LE dan radiasi sinar-X

Mengusung seni Reyog ke dalam pembelajaran sekolah paling tidak dikarenakan oleh dua alasan: (1) maraknya kerusakan moral yang melanda masyarakat secara luas, termasuk di

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui berapa besar permintaan rumah, berapa besar total rencana investasi perumahan di Desa Jantiharjo, Kecamatan

- OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN

Bahasa yang digunakan adalah Arab dan Inggris, jangan heran orang Qatar lebih jago Bahasa yang digunakan adalah Arab dan Inggris, jangan heran orang Qatar lebih jago Inggrisnya

Tindak tutur ini merupakan tindak ilokusi asertif, tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru tidak menyetujui siswanya pergi keluar kelas untuk ke WC karena dua