• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORMAT LAMPIRAN TINDAK TUTUR ILOKUSI GURU KELAS DUA SD 138/I JANGGA BARU DALAM KOMUNIKASI PEMBELAJARAN A. :... B. :... C. :... D. :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FORMAT LAMPIRAN TINDAK TUTUR ILOKUSI GURU KELAS DUA SD 138/I JANGGA BARU DALAM KOMUNIKASI PEMBELAJARAN A. :... B. :... C. :... D. :"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

FORMAT LAMPIRAN TINDAK TUTUR ILOKUSI GURU KELAS DUA SD 138/I JANGGA BARU DALAM KOMUNIKASI PEMBELAJARAN

PERCAKAPAN ... ... I. KONTEKS A. :... B. :... C. :... D. :... II. KETERANGAN ... ... III. FUNGSI ... ... ...

(2)

PERCAKAPAN 1

Ketika pelajaran matematika guru memberikan dua buah soal latihan kepada siswanya, guru berjanji akan memberikan nilai 100 untuk setiap soal yang benar dan tercepat.

I. KONTEKS

Guru : “sekarang, ibu bagikan soal ini sama anak-anak Ibu semua, dan tugasnya adalah menjawab dua soal yang kolomnya belum terisi ya. Semua bisa?”.[1.1]

Elsa : “ yang bisa jawab tercepat dan benar dapat nilai kan bu?”. [1.2] Guru : “Ya, siapa yang tercepat dan benar ibu beri nilai 100”. [1.3] II. KETERANGAN

Tindak berjanji terungkap pada tuturan [1.3]. tindak tutur ini merupakan tindak ilokusi komisif, tuturan tersebut mendeskripsikan seorang guru berjanji akan memberikan nilai 100 apabila siswanya mampu menjawab dua soal dengan benar dan tercepat.

III. FUNGSI

Tindak berjanji ini memiliki fungsi tukar menukar informasi faktual, tuturan ini sebagai alat untuk menimbulkan tindakan. Tuturan tersebut mendeskripsikan seorang guru berjanji akan memberikan nilai 100 apabila siswanya mampu menjawab dua soal dengan benar dan tercepat.

(3)

Seorang siswa bertanya kepada gurunya tentang tugas yang diberikan.

I. KONTEKS

Liza : “tugasnya bawa bunga ya bu?”. [2.1]

Guru : “iya, bunganya langsung diisi dengan pupuk kandang ya?”.[2.2] Liza : “Ibu..bunganya lupa dikasi pupuk. Minta maida boleh?”.[2.3] Guru : “Boleh, tapi besok-besok jangan lupa lagi ya ”. [2.4]

II. KETERANGAN

Tindak menyetujui terungkap pada tuturan [2.4] tindak tutur ini merupakan tindak ilokusi asertif, tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru menyetujui Liza pot bunganya diisi dengan pupuk maida.

III. FUNGSI

Tindak menyetujui ini berfungsi tukar menukar informasi intelektual, tindak ini tercermin pada sikap penutur atau guru yang menyetujui keinginan siswanya untuk mengisi pot bunganya diisi dengan pupuk milik maida.

(4)

Seorang siswa meminta izin pergi ke WC sedangkan Dua orang siswa baru saja meminta izin kepada gurunya untuk pergi ke WC ketika proses komunikasi pembelajaran sedang berlangsung.

I. KONTEKS

Rahman : “Permisi keluar ya bu guru? ”. [3.1] Guru : “Rahman mau kemana nak?”.[3.2] Rahman : “Mau ke WC bu guru”. [3.3]

Guru : “Nanti ya nak. Tunggu temannya masuk dulu bergantian ya?”. [3.4]

Rahman : “ iya bu”. [3.5]

II. KETERANGAN

Tindak tidak menyetujui terungkap pada tuturan [3.4]. Tindak tutur ini merupakan tindak ilokusi asertif, tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru tidak menyetujui siswanya pergi keluar kelas untuk ke WC karena dua orang temannya masi permisi pergi ke WC.

III. FUNGSI

Tindak tidak menyetujui ini berfungsi tukar menukar informasi intelektual. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru tidak menyetujui siswanya pergi keluar kelas untuk ke WC karena dua orang temannya masi permisi pergi ke WC.

(5)

Guru memrintahkan siswanya untuk mengelurkan buku ketika pelajaran akan dimulai.

I. KONTEKS

Guru : “ Anak-anak ibu keluarkan bukunya ya. Hari ini kita belajar Iqra’ ”. [4.1]

Siswa : “Baik bu guru”. [4.2]

Lukman : “Saya tidak bawa buku Iqra’nya buguru”. [4.3]

Guru : “Waduh Lukman, kok tidak bawa bukunya kemarin sudah ibu beritahu kalau hari ini pelajaran Iqra’ ”. [4.4]

Lukman : “Maaf ya bu”. [4.2]

II. KETERANGAN

Tindak mengeluh terungkap pada tuturan [4.4]. tindak tutur ini merupakan tindak ilokusi asertif, tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru merasa kesal dengan tindakan Lukman yang tidak mendengarkan informasi yang diberikan ibu gurunya kemarin sehingga tidak membawa buku pelajaran Iqra’.

III. FUNGSI

Tindak mengeluh ini berfungsi sebagai alat menukar sikap emosi. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru merasa kesal dengan tindakan Lukman yang tidak mendengarkan informasi yang diberikan ibu gurunya kemarin sehingga tidak membawa buku pelajaran Iqra’.

(6)

Menjelang jam pelajaran berakhir, Guru mengajak siswannya untuk membaca hasil tulisannya secara seksama.

I. KONTEKS

Guru : “ Ayo nak cepat sedikit nulisnya, sebentar lagi istirahat”. [5.1] Desti : “ Asik... keluar sekarang ya bu”. [5.2]

Guru : “Belum, nanti sebelum keluar main bagaimana kalau kita sama-sama baca hasil tulisannya. Setuju ?”. [5.3]

Siswa : “ iya bu setuju bu..”. [5.4]

II. KETERANGAN

Tindak mengusulkan terungkap pada tuturan [5.3]. Tindak tutur ini merupakan tindak ilokusi asertif, tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru mengusulkan kepada siswanya untuk mengajak membaca secara sama-sama hasil tuliasannya

III. FUNGSI

Tuturan ini memiliki fungsi tukar menukar informasi intelektual. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru mengusulkan kepada siswanya untuk mengajak membaca secara sama-sama hasil tuliasannya.

(7)

Guru menghampiri siswa yang sedang mengerjakan tugas.

I. KONTEKS

Guru : “ Tugasnya sudah selesai Imam?”. [6.1] Imam : “ belum bu”. [6.2]

Guru : “ayo segera di kerjakan ya, tapi kalau bisa biar hasilnya rapi di garis menggunakan pensil dulu ya Imam”. [6.3]

Imam : “ iya bu”. [6.4]

II. KETERANGAN

Tindak menyarankan terungkap pada tuturan [6.3]. tindak tutur ini merupakan tindak ilokusi direktif. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru menyarankan kepada Imam agar hasil garis gambar rumahnya rapi digaris menggunakan pensil terlebih dahulu.

III. FUNGSI

Tindak menyarankan ini berfungsi untuk menyakinkan atau mempengaruhi petutur. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru menyarankan kepada Imam agar hasil garis gambar rumahnya rapi digaris menggunakan pensil terlebih dahulu.

(8)

Ketika pembelajaran dimulai, guru memberikan pengumuman untuk membwa bunga ke sekolah sedangkan murid asik bermain sendiri.

I. KONTEKS

Guru : “ ayo anak-anak perhatikan ibu, mulutnya di kunci tangannya di lipat”. [7.1]

Siswa : “ Baik bu guru…”. [7.2]

II. KETERANGAN

Tindak memerintah terungkap pada tuturan [7.1]. tindak tutur ini merupakan tindak ilokusi direktif, tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru memerintahkan kepada siswanya agar memperhatikan pengumuman yang diberikan.

III. FUNGSI

Tuturan ini memiliki fungsi sebagai tukar menukar sikap meyakinakan/mempengaruhi. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru memerintahkan kepada siswanya agar memperhatikan pengumuman yang diberikan. Tuturan ini memiliki fungsi sebagai tukar menukar sikap meyakinakan/mempengaruhi.

(9)

Pada saat proses belajar, beberapa siswa mengganggu teman-teman nya dan berlari-larian di kelas.

I. KONTEKS

Guru : “haduuhh…kenapa pada lari-larian di dalam kelas? Nanti jatuh seperti imam kemarin. Ayo duduk yang rapi”. [8.1]

Siswa : “ya bu”. [8.2]

Guru : “yang bandel masih lari-larian juga ibu hukum tidak boleh istirahat”. [8.3]

II. KETERANGAN

Tindak melarang terungkap pada tuturan [8.1]. tindak tutur ini merupakan tindak ilokusi direktif, tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru melarang siswanya untuk berlari-larian di dalam kelas dan mengganggu teman-teman yang lain pada saat belajar.

III. FUNGSI

Fungsi sebagai alat tukar menukar sikap meyakinkan atau mempengaruhi. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru melarang siswanya untuk berlari-larian di dalam kelas dan mengganggu teman-teman yang lain pada saat belajar.

(10)

Guru bertanya kepada siswanya tentang gambar yang terdapat di dalam buku.

I. KONTEKS

Guru : “Ayo sekarang coba anak-anak ibu buka bukunya halaman 5”. [9.1]

Elsa : “yang mana bu guru, yang ada gambar rumah ini ya bu?”. [9.2]

Guru : “ya pintar Elsa. Nah, sekarang kalian perhatikan kedua gambar itu apa yang ada pada gambar sebelah kanan?”. [9.3]

Ratna : “ada gambar gubuk dan gedung tinggi bu”. [9.4]

Guru : “ya benar Ratna itu perumahan kumuh dan gedung-gedung, lalu gambar apa lagi yang ada di sebeah atas?”. [9.5]

Ardan : “bukit-bukit dan gunung bu ”. [9.6]

Guru : “pintar Ardan, ya itu gambar bukit dan gunung berapi”. [9.7]

II. KETERANGAN

Tindak bertanya terungkap pada tuturan [9.3] dan [9.5]. Tuturan ini merupakan tindak ilokusi komisif, tutran tersebut mendeskripsikan bahwa guru bertanya kepada siswanya tentang gambar-gambar apa saja yang terdapat di dalam buku halaman 5.

III. FUNGSI

Tindak ini berfungsi tukar menukar informasi faktual. Tutran tersebut mendeskripsikan bahwa guru bertanya kepada siswanya tentang gambar-gambar apa saja yang terdapat di dalam buku halaman 5 antara guru dan siswa. Siswa mengetahui bahwa gambar yang terdapat dalam buku adalah gambar pemukiman dan pemandangan bukit dan guning berapi.

(11)

Pada saat proses komunikasi pembelajaran sedang berlangsung, guru Memberikan nasihat kepada siswanya.

I. KONTEKS

Guru : “ Siapa disini anak-anak bu guru yang gak mau sakit ?”. [10.1] Siswa : “ Saya bu guru?”. [10.2]

Guru : “pintar, tapi ada gak ya anak-anak bu guru disini yang kukunya panjang-panjang ga mau potong kukunya di rumah?”. [10.3] Siswa : “Ada bu ada”. [10.4]

Guru : “Nanti ibu periksa satu-satu ya nak! Ibu guru kemarin sudah beri tau dan Ibu dokter kemarin juga pernah bilang, siapa yang panjang kukunya akan mudah sakit karena di dalam kuku banyak kumannya apali kalau makanya tidak pakai sendok bisa jadi kumannya masuk kedalam perut kita, jadi anak-anak besok harus sudah dipotong kukunya ya di rumah ya?”. [10.5]

Siswa : “Baik bu guru”. [10.6]

II. KETERANGAN

Tindak memberi nasihat terungkap pada tuturan [10.5]. Tindak tutur ini merupakan tindak ilokusi. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru member nasihat dan memberi informasi kepada siswanya jika kuku kita panjang akan banyak kumannya di dalam kukunya dakan menimbulkan penyakit.

III. FUNGSI

Tindak tutur ini berfungsi sebagai tukar menukar sikap meyakinkan/mempengaruhi. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru member nasihat dan memberi informasi kepada siswanya jika kuku kita panjang akan banyak kumannya di dalam kukunya dakan menimbulkan penyakit.

(12)

Ketika proses pembelajaran sedang berlangsung. Maida belum menyelasaikan tuganya karena pensilnya tertinggal.

I. KONTEKS

Guru : “ Maida kenapa belum ditulis tugas kamu?”. [11.1] Miada : “ Maida tidak punya pensil bu guru”. [11.2]

Guru : “Kenapa tidak membawa pensil dua tadi nak?”. [13.3] Maida :”Pensilnya ketinggalan semua bu”. [11.4]

Guru :”Ya.. sudah, maida pinjam pensil nita ya terus kamu kerjakan tugasnya. Kalau tidak dikerjakan nanti ibu beri nilai nol”. [11.5] Maida : “Baik bu”. [11.6]

II. KETERANGAN

Tindak mengancam terungkap pada tuturan [11.5]. tuturan ini merupakan tindak komisif. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru mengancam Maida jika tugasnya tidak dikerjakan akan diberi nilai nol.

III. FUNGSI

Tindak tutur ini berfungsi sebagai tukar menukar sikap emosi. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru mengancam Maida jika tugasnya tidak dikerjakan akan diberi nilai nol. Tindak tutur ini berfungsi sebagai tukar menukar sikap emosi.

(13)

Ketika pelajaran sedang berlangsung dua orang siswa keluar kelas tanpa permisi kepada gurunya.

I. KONTEKS

Guru : “ Kalian berdua sini dulu nak”. [12.1] Siswa : “ iya bu..”. [12.2]

Guru : “ Kalian berdua mau keluar ya, kalau mau keluar seharusnya permisi dahulu ya nak?”. [12.3]

Imam :”iya bu guru. Mau ke WC sebentar”. [12.4]

Guru :”ya.. sudah pergilah. Hati-hati kalian berdua ya nak”. [12.5]

II. KETERANGAN

Tindak memaafkan terungkap pada tuturan [12.5]. tindak tutur ini merupakan tindak ilokusi ekspresif, tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru memaafkan Imam dan Rifa’i serta tidak memarahinya karena mereka akan keluar kelas tanpa permisi.

III. FUNGSI

Tindak tutur memaafkan ini berfungsi sebagai alat tukar menukar moral. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru memaafkan Imam dan Rifa’i serta tidak memarahinya karena mereka akan keluar kelas tanpa permisi.

(14)

Ketika pembelajaran akan berakhir, guru mengumumkan nilai latian terbaik hari ini.

I. KONTEKS

Nita : “ Bu guru.. bell sudah bunyi, keluar ya bu..?”. [13.1]

Guru : “ Sebentar ya nak, sebelum keluar ibu akan umumkan tulisan siapa yang paling bagus?”. [13.2]

Imam : “saya ya bu guru”. [13.3]

Guru : “ya baik yang tulisanya paling bagus adalah Elsa, Ayo ucapkan selamat pada Elsa anak-anak ibu”.[13.4]

II. KETERANGAN

Tindak mengucapkan selamat terungkap pada tuturan [13.4]. tindak tutur ini merupakan tindak ekspresif, tutran tersebut mendeskripsikan bahwa guru meminta kepada teman-teman Elsaagar memberikan ucapan selamat kepada dia.

III. FUNGSI

Tuturan ini berfungsi sebagai alat tukar menukar sikap emosi antara penutur dan petutu. Ttutran tersebut mendeskripsikan bahwa guru meminta kepada teman-teman Elsaagar memberikan ucapan selamat kepada dia. Tuturan ini berfungsi sebagai alat tukar menukar sikap emosi antara penutur dan petutur.

(15)

Guru mendekati siswanya yang sedang menulis huruf Hijaiyah.

I. KONTEKS

Guru : “Elsa sudah nulisnya?”. [14.1] Elsa : “Belum bu guru”. [14.2]

Guru : “wah, bagus sekali tulisan Elsa diteruskan ya. Teman-teman nulisnya seperti Elsa yang rapi!”. [14.3]

Siswa : “Baik bu”. [14.4]

II. KETERANGAN

Tindak memberi pujian terungkap pada tuturan [14.3]. Tindak tutur ini merupakan tindak ilokusi ekspresif, tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru telah memuji hasil kerja Elsa dan memintanya untuk menyelesaikan tulisan Hijaiyahnya sampai selesai.

III. FUNGSI

Tindak memberi pujian ini berfungsi sebagai alat tukar menukar sikap emosi. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru telah memuji hasil kerja Elsa dan memintanya untuk menyelesaikan tulisan Hijaiyahnya sampai selesai.

(16)

Ketika proses pembelajaran sedang berlangsung, Imam tidak mau kedepan menulis di papan tulis huruf Hijaiyah secara bergantian.

I. KONTEKS

Guru : “ Imam sekarang giliran kamu?”. [15.1] Imam : “ sebentar bu guru!”. [15.2]

Guru : “ Imam... ayo giliran kamu kedepan nulisnya!”. [15.3] Lisa : “Imam tidak bisa nulisnya bu”. [15.4]

Guru : “Ayo.. imam kedepan. Kamu tidak boleh malas-malasan”. [15.5]

II. KETERANGAN

Tindak teguran terungkap pada tuturan [15.5]. Tindak tutur ini merupakan tindak ilokusi ekspresif, tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru memberi teguran kepada Imam ntuk lekas meju kedepan menulisakan huruf Hijaiyah secara bergantian.

III. FUNGSI

` Tindak teguran ini berfungsi sebagai alat tukar menukar sikap meyakinkan atau mempengaruhi. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru memberi teguran kepada Imam ntuk lekas meju kedepan menulisakan huruf Hijaiyah secara bergantian.

(17)

Guru lupa membawa kertas untuk melakukan mengerjakan soal-soal latian.

I. KONTEKS

Guru : “Widia sama Zahwa, bisa tolong ibu sebentar nak? Tolong ambilkan air pakai ember itu di WC sebentar untuk cuci tangan ya nak”. [16.1]

Siswa : “iya bu guru”. [16.2] Zahwa : “ini bu guru”. [16.3]

Guru : “Terimakasih ya nak, langsung lanjutkan tugasnya lagi ya nak.” [16.4]

II. KETERANGAN

Tindak mengucapkan terimakasih terungkap pada tuturan [16.4]. Tindak tutur ini merupakan tindak ekspresif. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru mengucapkan terimakasih kepada Widia sama Zahwa yang telah mengambilkan air di WC untuk cuci tangan ibu gurunya.

III. FUNGSI

Tindak mengucapkan terimakasih ini berfungsi sebagai alat tukar menukar sikap moral. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru mengucapkan terimakasih kepada Widia sama Zahwa yang telah mengambilkan air di WC untuk cuci tangan ibu gurunya.

(18)

Ketika siswa sedang berbaris bersalaman dengan guru hendak pulang, guru menenangkan Azizah karena didorong oleh imam hingga jatuh.

I. KONTEKS

Guru : “hei.. Imam tidak bole nakal seperti itu! ayo Imam, sekarang minta maaf sama Azizah. Imam sudah sengaja mendorong samapi Azizah jatuh. Ayo Imam, sekarang minta maaf sama Azizah”. [17.1]

Imam : “maaf ya Azizah”. [17.2] Azizah : “Iya mam”. [17.3]

Guru : “yang bagus jabat tanagan Azizah”. [17.4]

II. KETERANGAN

Tindak tutur meminta maaf terungkap pada tuturan [17.1]. Tindak tutur ini merupakan tindak ilokusi ekspresif, tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa Imam meminta maaf kepada Azizah karena telah Mendorong Azizah hingga jatuh.

III. FUNGSI

Tindak tutur memaafkan ini berfungsi sebagai alat tukar menukar moral. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa Imam meminta maaf kepada Azizah karena telah Mendorong Azizah hingga jatuh.

(19)

Ketika proses belajar akan berakhir, guru mengajak siswanya bersiap-siap untuk berdoa bersama, akan tetapi Imam masih saja ribut berlarian akan menangkap burung gereja yang hinggap di jendela.

I. KONTEKS

Guru : “Bel sudah berbunyi, saatnya kita pulang. Tetapi seperti biasa kita berdoa dulu”. [18.1]

Imam : “ihh... burung gereja”. [18.2]

Guru : “weiihh.. Imam ribut saja kamu ya! karena Imam ribut tidak mau diam dari tadi, sekarang Imam pimpin doa pulang”. [18.3]

II. KETERANGAN

Tindak memberi hukuman terungkap pada tuturan [18.3]. Tindak tutur ini merupakan tindak ilokusi deklaratif. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru memberikan hukuman kepada Imamkarena ribut tidak mau diam.

III. FUNGSI

Pada tuturan ini tindak memberi hukuman sebagai alat tukar menukar sikap emosi. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru memberikan hukuman kepada Imamkarena ribut tidak mau diam.

(20)

Guru meminta siswa melaporkan cerita dari hasil menggambar bebas yang dibuat mereka.

I. KONTEKS

Guru : “Ayo..siapa yang sudah selesai dengan tulisannya nya, laporkan hasil tulisanya ke meja ibu nak. Ayo anak-anak ibu pintar-pintar semua kan?”. [19.1]

Elsa : “ Saya bu..”.[ 19.2]

Siswa : “iya pintar bawa kedepan nak”. [19.3]

II. KETERANGAN

Tindak melaporkan terungkap pada tuturan [19.1]. Tindak tutur ini merupakan tindak ilokusi. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru ingin siswa melaporkan hasil tulisannya yang mereka buat ke pada gurunya.

III. FUNGSI

Tindak tutur melaporkan ini memiliki fungsi tukar menukar informasi faktual. bahwa guru ingin siswa melaporkan hasil tulisannya yang mereka buat ke pada gurunya.

Referensi

Dokumen terkait

Saturasi adalah perbandingan antara volume pori-pori batuan yang terisi fluida formasi tertentu terhadap total volume pori-pori batuan yang terisi fluida atau jumlah kejenuhan

Dalam hal ini Microsoft Office Excel yang kami sajikan adalah berupa aplikasi surat, dimulai dari memberi pengertian surat, isi surat dapat mengisi data umum, data master,

Indeks harga konsumsi rumah tangga (inflasi pedesaan) Bulan Juni 2011 naik sebesar 0,24 persen dari 132,53 pada bulan Mei 2011 menjadi 132,84 bulan Juni 2011, Kenaikan indeks

Isoterm Freundlich digunakan pada energi permukaan yang heterogen dengan konsentrasi yang berbeda-beda mempengaruhi kapasitas adsorpsi dan dapat menentukan jenis interaksi pada

Melakukan penyiapan bahan pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur, kriteria, serta pemantauan dan evaluasi di

Tabel 4.1 Isi Komunikasi dalam Forum Diskusi Online 45 Tabel 4.2 Daftar Pencarian Informasi e-WOM Mengenai

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tata kelola anggaran desa yang bersumber APBN dalam rangka mewujudkan pembangunan masyarakat pinggiran berbasis

Sedangkan saluran pemasaran yang paling efisien untuk ikan sagela asap asal Desa Pasalae dan Pentadu Barat adalah saluran yang langsung dari produsen ke konsumen sedangkan di