• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai dan Norma Sosial.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Nilai dan Norma Sosial.pdf"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Nilai dan Norma Sosial Dalam Masyarakat

hal.... 12

BAB II

NILAI DAN NORMA DALAM MASYARAKAT

A. NILAI SOSIAL 1. PENGERTIAN

a. Kimball Young, nilai sosial adalah asumsi-asumsi abstrak dan sering tidak disadari mengenai apa yang benar dan apa yang penting.

b. Woods, nilai sosial adalah petunjuk-petunjuk umum yang telah berlangsung lama mengarahkan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.

c. Robert M. Z. Lawang, nilai sosial adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan yang pantas, berharga, yang mempengaruhi perilaku sosial orang yang memiliki nilai itu.

d. Pepper, nilai sosial adalah segala sesuatu mengenai yang baik atau yang buruk.

e. A. W. Green, nilai sosial adalah kesadaran yang secara efektif berlangsung disertai emosi terhadap obyek, ide, dan individu

f. Anthony Giddens, nilai adalah gagasan-gagasan yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok tentang apa yang dikehendaki, apa yang layak, dan apa yang baik atau buruk

g. Horton dan Hunt, nilai adalah gagasan-gagasan tentang apakah suatu tindakan itu penting atau tidak penting

h. Richard T. Schaefer dan Robert P. Lamm, nilai adalah gagasan kolektif (bersama-sama) tentang apa yang dianggap baik, penting, diinginkan, dan dianggap layak, serta kebalikannya.

i. Theodorson, nilai adalah sesuatu yang abstrak dan dijadikan pedoman serta prinsip-prinsip umum dalam bertindak atau bertingkah laku

j. Koentjoroningrat, nilai adalah konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar warga masyarakat mengenai hal-hal yang dianggap amat mulia

k. Cylde Kluckhohn (buku “Common Humanity and Diverse Cultures”), nilai adalah konsensi umum yang terorganisasi, mempengaruhi perilaku yang berhubungan dengan alam, kedudukan manusia dalam alam, hubungan orang dengan orang, dan hal-hal yang diingini dan tidak diingini yang mungkin bertalian dengan hubungan antara orang dengan lingkungan dan sesama manusia.

l. W. J. S. Purwadarminta (buku “Kamus Umum Bahasa Indonesia”), nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan.

2. CIRI-CIRI NILAI

1) Merupakan hasil interaksi sosial antarwarga masyarakat. 2) Bukan bawaan sejak lahir melainkan penularan dari orang lain.

Contohnya: seorang anak bisa menerima nilai menghargai waktu, karena orang tua mengajarkan disiplin sejak kecil. Nilai ini bukan nilai bawaan lahir dari sang anak.

3) Terbentuk melalui proses belajar (sosialisasi).

Contohnya: nilai menghargai persahabatan dipelajari anak dari sosialisasinya dengan teman-teman sekolah.

4) Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial manusia. 5) Bervariasi antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain.

Contohnya: di negara-negara Barat waktu itu sangat dihargai sehingga keterlambatan sulit diterima (ditoleransi). Sebaliknya di Indonesia, keterlambatan dalam jangka waktu tertentu masih dapat dimaklumi.

6) Dapat mempengaruhi pengembangan diri seseorang baik positif maupun negatif. 7) Memiliki pengaruh yang berbeda antarwarga masyarakat.

8) Cenderung berkaitan antara yang satu dan yang lain sehingga membentuk pola dan sistem sosial.

9) Dapat mempengaruhi kepribadian individu sebagai anggota masyarakat.

Contohnya: nilai yang mengutamakan kepentingan pribadi akan melahirkan individu yang egois dan kurang peduli pada orang lain. Adapun nilai yang mengutamakan kepentingan bersama akan membuat individu lebih peka secara sosial.

10) Berupa ukuran atau peraturan sosial yang turut memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial Contoh : nilai menghargai antrian yang ada menjadi ukuran tertib tidaknya seseorang sekaligus menjadi aturan yang wajib dipatuhi

11) Melibatkan emosi atau perasaan

12) Selalu memberikan pilihan dari sistem-sistem nilai yang ada sesuai dengan tingkatan kepentingannya

(2)

Nilai dan Norma Sosial Dalam Masyarakat

hal.... 13

3. FUNGSI NILAI SOSIAL

1) Sebagai petunjuk arah untuk bersikap dan bertindak bagi warga masyarakat. Misalnya, kejujuran dan kadilan yang menjadi petunjuk atau anutan masyarakat yang bersifat demokratis.

2) Sebagai acuan dan sumber motivasi untuk berbuat sesuatu. Misalnya, penanaman nilai-nilai keagamaan melalui pengajian.

3) Alat solidaritas atau mendorong masyarakat untuk saling bekerja sama untuk mencapai sesuatu yang tidak dapat dicapai sendiri. Misalnya nilai-nilai yang ditanamkan di sebuah negara untuk melindungi negara dari ancaman negara lain.

4) Mengarahkan masyarakat untuk berpikir dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Misalnya, penanaman nilai-nilai dalam keluarga kewajiban untuk menghormati orang tua.

5) Pengawas, pembatas, pendorong, dan penekan individu untuk selalu berbuat baik. 6) Alat untuk menetapkan harga sosial dari pribadi dan kelompok.

7) Merupakan penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosialnya. 8) Sebagai benteng perlindungan atau penjaga stabilitas budaya kelompok atau masyarakat

4. MACAM-MACAM NILAI SOSIAL a. Menurut Notonegoro

1) Nilai material

Nilai material adalah segala sesuatu yang berguna bagi jasmani/unsur fisik manusia. 2) Nilai vital

Nilai vital adalah segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk melakukan suatu kegiatan dan aktivitas.

3) Nilai kerohanian

Nilai kerohanian adalah segala sesuatu yang berguna bagi batin (rohani) manusia. Nilai kerohanian manusia dibedakan menjadi empat macam, yaitu:

a) nilai kebenaran adalah nilai yang bersumber pada unsur akal manusia;

b) nilai keindahan adalah nilai yang bersumber pada perasaan manusia (nilai estetika); c) nilai moral (kebaikan) adalah nilai yang bersumber pada unsur kehendak atau

kemauan (karsa dan etika);

d) nilai religius adalah nilai ketuhanan yang tertinggi, yang sifatnya mutlak dan abadi. b. Menurut Cylde Kluckhohn

1) nilai mengenai hakikat hidup manusia; 2) nilai mengenai hakikat karya manusia;

3) nilai mengenai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu; 4) nilai mengenai hakikat hubungan manusia dengan alam;

5) nilai mengenai hakikat hubungan manusia dengan sesamanya.

c. Menurut Walter G. Everett, nilai dibagi menjadi lima bagian sebagai berikut:

1) Nilai-nilai ekonomi (economic values) yaitu nilai-nilai yang berhubungan dengan sistem ekonomi. Hal ini berarti nilai-nilai tersebut mengikuti harga pasar.

2) Nilai-nilai rekreasi (recreation values) yaitu nilai-nilai permainan pada waktu senggang, sehingga memberikan sumbangan untuk menyejahterakan kehidupan maupun memberikan kesegaran jasmani dan rohani.

3) Nilai-nilai perserikatan (association values) yaitu nilai-nilai yang meliputi berbagai bentuk perserikatan manusia dan persahabatan kehidupan keluarga, sampai dengan tingkat internasional.

4) Nilai-nilai kejasmanian (body values) yaitu nilai-nilai yang berhubungan dengan kondisi jasmani seseorang.

5) Nilai-nilai watak (character values) nilai yang meliputi semua tantangan, kesalahan pribadi dan sosial termasuk keadilan, kesediaan menolong, kesukaan pada kebenaran, dan kesediaan mengontrol diri.

d. Menurut Edward Spranger

1) nilai teori yang menentukan identitas sesuatu, 2) nilai ekonomi yang berupa kegunaan sesuatu,

3) nilai agama yang berhubungan dengan sesuatu yang bersifat ketuhanan, 4) nilai seni yang berhubungan dengan ekspresi keindahan,

5) nilai kekuasaan yang berhubungan dengan politik dan pemerintahan,dan

(3)

Nilai dan Norma Sosial Dalam Masyarakat

hal.... 14

e. Macam-macam nilai sosial berdasarkan intensitasnya

1) Nilai-nilai dominan, adalah nilai sosial yang dianggap masyarakat lebih penting daripada nilai sosial lainnya

Indikasi nilai dominan :

 banyaknya orang yang menganut nilai tersebut,  telah cukup lama dianut oleh para anggotanya,

 tingginya usaha (komitment) untuk mempertahankan nilai itu,

 adanya kebanggan warga masyarakat bila melaksanakan nilai tersebut Nilai-nilai dominan pada masyarakat Indonesia menurut Koentjoroningrat :  Positif :

 Gotong royong (tolong menolong)  Tahan penderitaan  Berikhtiar  Toleransi  Kebersamaan  Negatif :  Meremehkan mutu  Suka menerabas  Tidak percaya diri  Tidak berdisiplin murni  Tidak bertanggungjawab

Nilai-nilai dominan pada masyarakat Barat (khususnya Amerika) menurut Robin Williams (Macionis, 1997) :

 Kesempatan yang sama (equal opportunity)

 Berprestasi dan berhasil (achievement and success)  Kenyamanan material (material comfort)

 Aktivitas dan kerja (activity and work)

 Kepraktisan dan efisiensi (practicality and efficiency)  Kemajuan (progress)

 Keilmuan (science)

 Demokrasi dan kebebasan berusaha (democracy and free enterprice)  Kebebasan (freedom)

 Rasisme dan superioritas kelompok (racism and group superiority)

2) Nilai yang mendarah daging (internalized value), adalah nilai yang menjadi kepribadian bawah sadar dan mendorong timbulnya tindakan tanpa dipikirkan lagi.

f. Pengelompokkan nilai yang lain

1) Nilai yang berhubungan dengan keindahan (Estetika)

Terdapat dalam segala bidang dan merupakan salah satu aspek budaya. Misal : seni suara, seni lukis, sastra, tari, dan seni-seni yang lain

2) Nilai yang berhubungan dengan pengetahuan

 Mengutamakan dan selalu menuntut kebenaran sesuai konsep keilmuan pada umumnya.

 Berpedoman pada nalar atau logika

3) Nilai yang berhubungan dengan agama atau kepercayaan  Sumber nilai : agama atau kepercayaan

 Berisi ajaran tentang benar atau salah yang erat kaitannya dengan sikap, perilaku, dan perbuatan sesuai ajaran agama.

4) Nilai yang berhubungan dengan kebendaan (Ekonomis)

Diukur dengan daya guna terhadap usaha manusia dalam mencukupi kebutuhannya, mengingat akan laba rugi, dan segala cara dalam memperoleh benda-benda kebutuhan. 5) Nilai yang berhubungan dengan kesehatan -> erat kaitannya dengan unsur biologis 6) Nilai yang berhubungan dengan undang-undang atau peraturan negara -> menjadi

pedoman bagi setiap warga agar mengetahui hak serta kewajibannya.

B. NORMA SOSIAL 1. PENGERTIAN

a. John J. Macionis, norma adalah aturan-aturan dan harapan-harapan masyarakat yang memandu perilaku anggota-anggotanya

b. Richard T. Schaefer dan Robert P. Lamm, norma adalah standard perilaku yang mapan dan dipelihara oleh masyarakat

c. Craig Calhoun, norma adalah aturan atau pedoman yang menyatakan tentang bagaimana seseorang seharusnya bertindak dalam situasi tertentu

(4)

Nilai dan Norma Sosial Dalam Masyarakat

hal.... 15

d. Broom dan Selznic, norma adalah rancangan ideal perilaku manusia yang memberikan

batas-batas bagi anggota masyarakat dalam mencapai tujuan hidupnya

e. Giddens, norma adalah prinsip atau aturan yang konkret yang seharusnya diperhatikan oleh warga masyarakat

2. CIRI-CIRI NORMA SOSIAL

Norma sosial atau norma masyarakat memiliki ciri-ciri, yaitu: a. umumnya tidak tertulis;

b. hasil dari kesepakatan masyarakat;

c. warga masyarakat sebagai pendukung sangat menaatinya;

d. apabila norma dilanggar maka yang melanggar norma harus menghadapi sanksi;

e. norma sosial kadang-kadang bisa menyesuaikan perubahan sosial, sehingga norma sosial bisa mengalami perubahan.

3. MACAM-MACAM NORMA SOSIAL

a. Tingkatan Norma Sosial dalam Masyarakat

Tingkatan norma sosial yang ada di masyarakat dibagi menjadi 4 yaitu:

1) Cara (Usage)

Proses interaksi yang terus menerus akan melahirkan pola tertentu yang disebut

cara (usage). Cara (usage) adalah suatu bentuk perbuatan tertentu yang

dilakukan individu dalam suatu masyarakat tetapi tidak secara terus-menerus.

Sanksi yang diberikan hanya berupa celaan. Norma ini mempunyai kekuatan yang

lemah dibanding norma lain. Misalnya, bersendawa dengan keras di kelas,

berpakaian seragam yang seksi ke sekolah, dan lain-lain.

2) Kebiasaan (Folkways)

Kebiasaan adalah sebuah bentuk perbuatan yang dilakukan berulang-ulang

dengan cara yang sama. Hal ini juga menunjukkan bahwa orang tersebut

menyukai perbuatan itu. Sanksi terhadap pelanggaran norma ini berupa teguran,

sindiran, dan dipergunjingkan. Sebagai contoh: berpamitan kepada orang tua

ketika keluar rumah, memberikan salam ketika bertemu dengan orang yang

dikenal, dan lain-lain.

3) Tata kelakuan (Mores)

Mores adalah sekumpulan perbuatan yang mencerminkan sifat-sifat hidup dari

sekelompok manusia yang dilakukan secara sadar guna melaksanakan

pengawasan oleh kelompok terhadap anggota-anggotanya. Pelanggaran terhadap

folkways (norma kebiasaan) akan dianggap aneh tetapi pelanggaran terhadap

mores akan dikucilkan atau dikutuk oleh sebagian besar masyarakat. sebagai

contoh:

mempekerjakan

anak

dibawah

umur,

suka

melakukan

perampasan/pemalakan, suka bertindak kekerasan, dan lain-lain.

Fungsi mores adalah:

a)

Memberikan batasan pada perilaku individu dalam masyarakat tertentu.

b)

Mendorong seseorang agar sanggup menyesuaikan tindakantindakannya

dengan tata kelakukan yang berlaku di dalam kelompoknya.

c)

Membentuk solidaritas antara anggota-anggota masyarakat dan sekaligus

memberikan perlindungan terhadap keutuhan dan kerja sama antara

anggota yang bergaul di dalam masyarakat.

4) Adat istiadat (Customs)

Tata kelakuan yang kekal dan kuat integrasinya dengan pola perilaku masyarakat

dapat mengikat menjadi adat istiadat (customs). Adat istiadat adalah kumpulan

tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena bersifat kekal dan

terintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang memilikinya. Pelanggaran

terhadap adat istiadat ini akan menerima sanksi yang keras dari anggota lainnya.

Misalnya tradisi upacara adat tentang siklus hidup yang berhubungan pada

sukusuku tertentu di Indonesia, ketika anak baru lahir, mulai menginjak tanah,

mulai berjalan dna seterusnya sampai ia dewasa dan mati maka akan selalu

diadakan upacara-upacara tertentu yang bersifat khusus. Tetapi kadang-kadang

pelanggaran terhadap norma adat tidak mempunyai akibat apa-apa misalnya

upacara adat perkawinan suku Jawa seperti siraman tidak banyak masyarakat

sekarang yang melakukannya karena biaya yang mahal dan telah bercampurnya

dengan kebudayaan lain.

(5)

Nilai dan Norma Sosial Dalam Masyarakat

hal.... 16

b. Menurut resmi tidaknya norma

1) Norma resmi (formal)

Norma resmi adalah patokan atau aturan yang dirumuskan dan diwajibkan dengan tegas oleh pihak yang berwenang kepada semua anggota masyarakat. Norma resmi ini bersifat memaksa bagi semua masyarakat. Contohnya seluruh hukum yang tertulis dan berlaku di Indonesia.

2) Norma tidak resmi (nonformal)

Adalah patokan atau aturan yang dirumuskan secara tidak jelas dan pelaksanaannya tidak diwajibkan bagi anggota masyarakat. Norma itu tumbuh dari kebiasaan yang berlaku pada masyarakat. Norma tidak resmi sifatnya tidak memaksa bagi masyarakat. Contohnya aturan makan, minum, dan berpakaian.

c. Menurut kekuatan sanksinya

1) Norma agama

Norma agama adalah peraturan sosial yang sifatnya mutlak dan tidak dapat ditawar-tawar atau diubah karena berasal dari wahyu Tuhan. Norma agama merupakan petunjuk hidup manusia dalam menjalani kehidupannya. Norma agama berasal dari ajaran agama dan kepercayaan-kepercayaan lainnya (religi). Pelanggaran terhadap norma ini adalah dikatakan berdosa. Contohnya melaksanakan sembahyang, penyembahan kepada-Nya, tidak berbohong, tidak berjudi, dan tidak mabuk-mabukan.

2) Norma hukum (laws)

Norma hukum adalah aturan sosial yang dibuat oleh lembaga-lembaga tertentu misalnya pemerintah atau negara. Oleh karena dibuat negara, norma ini dengan tegas dapat melarang dan memaksa orang untuk dapat berperilaku sesuai dengan keinginan pembuat peraturan itu sendiri. Norma hukum diberlakukan agar dalam masyarakat tercipta ketertiban, keamanan, ketenteraman, dan keadilan. Norma hukum ada dua yaitu hukum tertulis (pidana dan perdata) dan hukum tidak tertulis (hukum adat). Pelanggaran terhadap norma ini sanksinya berat berupa sanksi denda sampai hukuman fisik (misal dipenjara, denda, hukuman mati). Contohnya: wajib membayar pajak, bagi pengendara motor/mobil wajib memiliki SIM, dilarang mengambil barang milik orang lain, dilarang membunuh.

3) Norma kesopanan

Norma kesopanan adalah sekumpulan peraturan sosial yang mengarah pada hal-hal yang berkenaan dengan bagaimana seseorang harus bertingkah laku yang wajar dalam kehidupan bermasyarakat. Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapatkan celaan, kritik, dan lain-lain, tergantung pada tingkat pelanggaran. Contohnya: tidak membuang ludah sembarangan dan selalu mengucapkan terima kasih jika diberi sesuatu.

4) Norma kesusilaan

Norma kesusilaan adalah peraturan sosial yang berasal dari hati nurani. Norma ini menghasilkan akhlak, sehingga seseorang dapat membedakan apa yang dianggap baik apa yang dianggap jelek. Norma kesusilaan bersandar pada suatu nilai kebudayaan. Pelanggaran terhadap norma ini berakibat sanksi pengucilan secara fisik (diusir) ataupun batin (dijauhi). Contohnya berpegangan tangan, berpelukan di tempat umum antara lakilaki dengan perempuan, telanjang di tempat umum.

5) Norma kelaziman

Norma kelaziman adalah tindakan manusia mengikuti kebiasaan yang umumnya dilakukan tanpa harus pikir panjang karena kebiasaan itu dianggap baik, patut, sopan, dan sesuai dengan tata krama. Contohnya cara berpakaian dan cara makan.

6) Norma mode (fashion)

Norma mode (fashion) adalah cara dan gaya dalam melakukan dan membuat sesuatu yang sifatnya berubah-ubah serta diikuti banyak orang. Mode (fashion) biasanya dimulai dengan meniru terhadap sesuatu yang dianggap terbaru. Ciri utama mode adalah bahwa orang yang mengikutinya bersifat massal dan kalangan luas menggandrunginya. Dalam tingkah laku atau tindakan sosial ada kecenderungan bahwa manusia dipengaruhi oleh mode yang diikutinya. Tindakan yang cenderung mengikuti mode disebut modis. Contohnya: mode pakaian, mode rambut, meniru kacamata, dan model motor.

4. FUNGSI NORMA SOSIAL

a. Sebagai aturan atau pedoman tingkah laku dalam masyarakat. b. Sebagai alat untuk menertibkan dan menstabilkan kehidupan sosial. c. Sebagai sistem kontrol sosial dalam masyarakat.

Referensi

Dokumen terkait

Kebudayaan adalah suatu pola hidup menyeluruh (kompleks, abstrak dan luas) yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain

Berdasarkan hasil penelitian pada Kumpulan Syair Anak Negeri karya Muhammad Candra ada tiga nilai kultural yang terkandung yaitu nilai kultural yang berbentuk adat istiadat,

Wujud itu merupakan wujud hakiki dari kebudayaan atau yang sering disebut dengan adat, yang berfungsi sebagai tata kelakuan yang mengatur, mengendalikan dan memberi arah kepada

Fungsi struktur sosial, antara lain sebagai landasan atau wadah dari proses sosial yang berlangsung bagi para anggota masyarakatnya, sebagai pola tata kelakuan yang mengatur hubungan

Tradisi atau adat-istiadat Sasak Lombok banyak yang positif yang memiliki nilai-nilai luhur yang patut dikaji, dibanggakan dan dilestarikan sebagai warisan budaya, penguat

anak sebaliknya menganggap ia sebagai takdir Allah (muka surat 130). 2) Adat yang diadatkan - Peraturan, hukuman dan norma kepada segala pola kelakuan dan pemikiran manusia

Dalam penelitian hakikat dan peranan sanksi adat dalam meningkatkan kesadaran hukum masyarakat terhadap Awig-awig Desa Pakraman Keramas Kecamatan Blahbatuh

Hutan Larangan Adat Rumbio 530 ha dikelola secara adat istiadat dengan merupakan bentuk kearifan lokal masyarakat Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai