• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lebih Dari Segalanya. Semarang, 1 September 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lebih Dari Segalanya. Semarang, 1 September 2012"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Siapakah Tuhan kita Yesus Kristus itu? Pertanyaan ini penting untuk dijawab oleh kita semua. Jawaban yang benar atas pertanyaan ini mendatangkan dampak besar dalam kehidupan kita. Jawabannya diberikan oleh Alkitab sendiri, yang intinya adalah bahwa Ia lebih dari segalanya. Baik kasih, kuasa, pengajaran, dan karya penebusan-Nya lebh dari segalanya. Pengenalan dan pemahaman yang benar terhadap Tuhan kita Yesus Kristus mampu membuat kita tetap bersukacita di tengah segala situasi dan kondisi. Kita bisa tetap tegar di masa sukar. Mengapa? Sebab Ia adalah Sang Imanuel, “Allah beserta kita”. Ia berjanji menyertai kita senantiasa oleh Roh Kudus-Nya. Jika Ia di pihak kita, siapakah lawan kita? Tak ada sesuatu pun yang dapat memisahkan kita dari kasih-Nya yang melebihi segalanya. Tetaplah di dalam Dia, karena Ia tetap di dalam kita. 

Lebih Dari Segalanya

Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut,

Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar Kasih, Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP

Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana Saudara

dengan berkat-Nya yang melimpah.

Semarang, 1 September 2012

Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Budhi Wibowo  Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati  Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Lukas Budijana, Pdt. Agus Sutrisno, Pdt. Anon D. Lukito  Sekretaris : Bibit Gunawan  Bendahara : Bambang Santoso  Penulis : Pdt. Indrawan Eleeas (IE), Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra Militanto (SM), Pdt. Lie Yun Ling (YL), Leny Pancaningrum (LP), Imeiliana (MI), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Teng Yoe Hong (YH), Pdm. Yurianto (YR)  Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda  Pengganti ongkos

email : renungan _sk@yaho o.com webs ite : www .sinarkas ih.net Ruang T anya J awab :

sinarkasihsm ash@gma il.com Jl. Pringgading 13 Semarang-50135 Telp. 024-3540563 Fax. 024-3559861

(2)

Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim): Jawa dan Bali : 6 bulan Rp 33.000,- 12 bulan Rp 65.000,-Luar Jawa : 6 bulan Rp 36.000,- 12 bulan Rp 71.000,-Pembayaran dapat melalui:

Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH

Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135

Bank : BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381

Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.

Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.

Tanda tangan pelanggan

(_____________________)

Harap diisi dengan huruf cetak

Nama : _____________________________________________ Alamat : _____________________________________________ _____________________________________________ Kota & Kode Pos : _____________________________________________ Telepon/HP : _____________________________________________

Adakah allah lain yang sempurna seperti Tuhan

kita Yesus Kristus?

Untuk orang-orang yang masih mempertanyakan

siapakah Yesus. Masih ingatkah ketika kita duduk di bangku sekolah mendapat pelajaran Fisika? Kita dapat mengenal huruf-huruf bahasa Yunani yang digunakan sebagai simbol-simbol. Kitab Perjanjian Baru juga menggunakan bahasa Yunani dan dalam Kitab Wahyu, Tuhan menyatakan diri-Nya dengan menggunakan dua huruf yaitu Alfa (A) dan Omega (Ω). Kedua huruf tersebut menurut urutannya berada pada bagian awal dan ba-gian akhir dari 24 huruf Yunani. Apa arti dan maksud dari simbol-simbol itu?

Arti dari pernyataan Yesus “Aku adalah Alfa dan Omega” dijelaskan dalam Wahyu 21:6 dan 22:13 yaitu Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir." Sedangkan maksudnya tertulis dalam Wahyu 1:4 dan 8, bahwa Tuhan Yesus ingin menyatakan diri sebagai Allah Yang Mahaada. Ia benar-benar ada dan sudah ada sebelum segala sesuatu ada. Kita tidak perlu meragukan keberadaan-Nya. Tuhan Yesus sebagai yang mula-mula atas segala sesuatu. Ia bukan diciptakan tetapi Ia adalah Allah Pencipta, Penguasa alam semesta, Sang pembuat sejarah. Dialah yang mengawali segala sesuatu. Tuhan Yesus bukan saja yang pertama dan yang mengawali segala sesuatu, tetapi Ia juga yang akan mengakhiri segala sesuatu yang ada di dunia ini. Jika semuanya sudah berakhir, maka Ia 'Yang Terkemudian' tidak ikut berakhir. Ia masih terus berkarya yaitu menjadikan langit dan bumi yang baru. Seluruh umat-Nya akan menikmati kehidupan kekal dalam sukacita dan damai sejahtera karena Allah berdiam di dalamnya. Mereka juga akan dipuaskan dengan mata air kehidupan yang terus memancar.

Saudara, mari dengan penuh iman kita mempercayai pernyataan Tuhan Yesus di atas karena “Segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! (Roma 11:36). (LL)

Yeremia 50-51

Bacaan Alkitab Setahun

sabtu, 1 september 2012 D O A r e n u n g a

Alfa dan Omega

Wahyu 21:1-8

… Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. …. Wahyu 21:6

(3)

Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim): Jawa dan Bali : 6 bulan Rp 33.000,- 12 bulan Rp 65.000,-Luar Jawa : 6 bulan Rp 36.000,- 12 bulan Rp 71.000,-Pembayaran dapat melalui:

Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH

Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135

Bank : BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381

Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.

Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.

Tanda tangan pelanggan

(_____________________)

Harap diisi dengan huruf cetak

Nama : _____________________________________________ Alamat : _____________________________________________ _____________________________________________ Kota & Kode Pos : _____________________________________________ Telepon/HP : _____________________________________________

Adakah allah lain yang sempurna seperti Tuhan

kita Yesus Kristus?

Untuk orang-orang yang masih mempertanyakan

siapakah Yesus. Masih ingatkah ketika kita duduk di bangku sekolah mendapat pelajaran Fisika? Kita dapat mengenal huruf-huruf bahasa Yunani yang digunakan sebagai simbol-simbol. Kitab Perjanjian Baru juga menggunakan bahasa Yunani dan dalam Kitab Wahyu, Tuhan menyatakan diri-Nya dengan menggunakan dua huruf yaitu Alfa (A) dan Omega (Ω). Kedua huruf tersebut menurut urutannya berada pada bagian awal dan ba-gian akhir dari 24 huruf Yunani. Apa arti dan maksud dari simbol-simbol itu?

Arti dari pernyataan Yesus “Aku adalah Alfa dan Omega” dijelaskan dalam Wahyu 21:6 dan 22:13 yaitu Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir." Sedangkan maksudnya tertulis dalam Wahyu 1:4 dan 8, bahwa Tuhan Yesus ingin menyatakan diri sebagai Allah Yang Mahaada. Ia benar-benar ada dan sudah ada sebelum segala sesuatu ada. Kita tidak perlu meragukan keberadaan-Nya. Tuhan Yesus sebagai yang mula-mula atas segala sesuatu. Ia bukan diciptakan tetapi Ia adalah Allah Pencipta, Penguasa alam semesta, Sang pembuat sejarah. Dialah yang mengawali segala sesuatu. Tuhan Yesus bukan saja yang pertama dan yang mengawali segala sesuatu, tetapi Ia juga yang akan mengakhiri segala sesuatu yang ada di dunia ini. Jika semuanya sudah berakhir, maka Ia 'Yang Terkemudian' tidak ikut berakhir. Ia masih terus berkarya yaitu menjadikan langit dan bumi yang baru. Seluruh umat-Nya akan menikmati kehidupan kekal dalam sukacita dan damai sejahtera karena Allah berdiam di dalamnya. Mereka juga akan dipuaskan dengan mata air kehidupan yang terus memancar.

Saudara, mari dengan penuh iman kita mempercayai pernyataan Tuhan Yesus di atas karena “Segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! (Roma 11:36). (LL)

Yeremia 50-51

Bacaan Alkitab Setahun

sabtu, 1 september 2012 D O A r e n u n g a

Alfa dan Omega

Wahyu 21:1-8

… Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. …. Wahyu 21:6

(4)

Kasih sayang dan perhatian orang tua kepada anaknya berdampak baik pada pertumbuhan mentalitas maupun pribadi si anak. Namun, sebesar apa pun kasih orang tua kepada anaknya tak dapat melampaui kasih setia Tuhan kepada umat-Nya. Tuhan mendengar teriak bangsa Israel saat mereka mengalami penderitaan di Mesir. Maka Tuhan menuntun mereka keluar dari perbudakan Mesir dengan banyak mukjizat. Bahkan Ia menyediakan tempat terbaik di negeri perjanjian yang limpah dengan susu dan madu. Bangsa Israel dapat menikmati persekutuan dengan Allah.

Sukacita yang dialami bangsa Israel sangat menggelegar bergema. Bersama Musa, rakyat Israel memuji-muji Tuhan. Mereka berseru “Tuhan tinggi luhur; Tuhan kekuatanku dan mazmurku; Tuhan keselamatanku; Tuhan pahlawan perang…dan seterusnya.” Nyanyian itu dinaikkan dengan penuh antusias, sukacita meluap dan kesungguhan hati. Tak terbayangkan megahnya dan gemuruhnya suasana ketika segenap umat Tuhan menyanyi sambil mengelu-elukan dan membesarkan nama Tuhan.

Bangsa Israel lolos dari upaya pembantaian pasukan Firaun, bahkan berbalik menjadi kemenangan mutlak. Itu sebabnya mereka menyanyi bagi Tuhan. Mereka tahu persis, bukan karena kemampuan mereka sehingga dapat mengalahkan Mesir, tetapi tangan Tuhan yang berpihak kepada mereka. Tuhanlah yang berperang dan memberikan kemenangan gemilang. Pengalaman ini membuat Israel memuji-muji nama-Nya.

Pengalaman ditolong oleh Tuhan, menyadarkan Israel terhadap kasih setia Tuhan yang berkelimpahan. Bagaimana dengan hidup Saudara hari ini? Tengok pengalaman masa lalu saat Tuhan menolong hidupmu. Ingatlah selalu dan bersyukurlah untuk kasih setia-Nya yang berlimpahan. (LB)

Kasih setia Tuhan tidak berubah oleh perubahan

zaman.

Para pekerja tambang agar disertai Tuhan. Dengan kasih setia-Mu Engkau menuntun umat yang telah Kautebus; dengan kekuatan-Mu Engkau membimbingnya ke tempat kediaman-Mu yang kudus. Keluaran 15:13

Limpah Kasih Setia-Nya

Keluaran 15:1–19

Yeremia 52-Ratapan 2

Bacaan Alkitab Setahun minggu, 2 september 2012

Pemenuhan kebutuhan kita bersumber dari Tuhan.

Terima kasih Bapa atas berkat-berkat-Mu. Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan." Kejadian 22:14

Jehovah Jireh

Kejadian 22:6-14

Setibanya di tempat pengorbanan, Ishak bertanya kepada Abraham, "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?" Abraham menjawabnya, "Allah yang akan menyediakan anak domba.” Jawaban Abraham yang spontan tidak sekedar basa-basi. Namun jawaban Abraham merupakan jawaban iman. Dengan kata lain jawaban yang berdasarkan iman yang sungguh-sungguh kepada Tuhan. Abraham percaya Tuhan pasti menyediakan domba sebagai korban bakaran. Mengapa iman? Mengapa percaya? Karena Abraham maupun Ishak tidak membawa domba. Yang menjadi korban sebenarnya adalah Ishak, putera Abraham. Di tempat pengorbanan tersebut juga tidak ada domba. Namun akhirnya, muncul seekor domba yang tanduknya tersangkut pada belukar. Kata-kata iman Abraham menjadi kenyataan. Tuhan menyediakan atau Jehovah Jireh.

Di sepanjang tulisan Kitab Suci, kita membaca sejumlah pengalaman orang-orang beriman yang kebutuhannya disediakan Tuhan secara ajaib. Misalnya, saat Hagar dan Ismael mengembara di padang gurun Bersyeba. Mereka kehabisan air minum. Di sekitarnya tidak ada air. Mereka kehausan. Di saat yang kritis, Tuhan menyediakan sumur. Air berlimpah. Mereka dapat minum sepuas-puasnya. Umat Israel dalam perjalanan di padang gurun selama 40 tahun, semua kebutuhan mereka: makanan, minuman, pakaian, sepatu, disediakan oleh Tuhan. Mereka tidak kekurangan apa-apa.

Sebab itu Tuhan Yesus bersabda, “Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu” (Matius 6:25,32). Tuhan kita adalah Jehovah Jireh. (IE)

Ratapan 3-5

Bacaan Alkitab Setahun

senin, 3 september 2012 D O A r e n u n g a D O A r e n u n g a

(5)

Kasih sayang dan perhatian orang tua kepada anaknya berdampak baik pada pertumbuhan mentalitas maupun pribadi si anak. Namun, sebesar apa pun kasih orang tua kepada anaknya tak dapat melampaui kasih setia Tuhan kepada umat-Nya. Tuhan mendengar teriak bangsa Israel saat mereka mengalami penderitaan di Mesir. Maka Tuhan menuntun mereka keluar dari perbudakan Mesir dengan banyak mukjizat. Bahkan Ia menyediakan tempat terbaik di negeri perjanjian yang limpah dengan susu dan madu. Bangsa Israel dapat menikmati persekutuan dengan Allah.

Sukacita yang dialami bangsa Israel sangat menggelegar bergema. Bersama Musa, rakyat Israel memuji-muji Tuhan. Mereka berseru “Tuhan tinggi luhur; Tuhan kekuatanku dan mazmurku; Tuhan keselamatanku; Tuhan pahlawan perang…dan seterusnya.” Nyanyian itu dinaikkan dengan penuh antusias, sukacita meluap dan kesungguhan hati. Tak terbayangkan megahnya dan gemuruhnya suasana ketika segenap umat Tuhan menyanyi sambil mengelu-elukan dan membesarkan nama Tuhan.

Bangsa Israel lolos dari upaya pembantaian pasukan Firaun, bahkan berbalik menjadi kemenangan mutlak. Itu sebabnya mereka menyanyi bagi Tuhan. Mereka tahu persis, bukan karena kemampuan mereka sehingga dapat mengalahkan Mesir, tetapi tangan Tuhan yang berpihak kepada mereka. Tuhanlah yang berperang dan memberikan kemenangan gemilang. Pengalaman ini membuat Israel memuji-muji nama-Nya.

Pengalaman ditolong oleh Tuhan, menyadarkan Israel terhadap kasih setia Tuhan yang berkelimpahan. Bagaimana dengan hidup Saudara hari ini? Tengok pengalaman masa lalu saat Tuhan menolong hidupmu. Ingatlah selalu dan bersyukurlah untuk kasih setia-Nya yang berlimpahan. (LB)

Kasih setia Tuhan tidak berubah oleh perubahan

zaman.

Para pekerja tambang agar disertai Tuhan. Dengan kasih setia-Mu Engkau menuntun umat yang telah Kautebus; dengan kekuatan-Mu Engkau membimbingnya ke tempat kediaman-Mu yang kudus. Keluaran 15:13

Limpah Kasih Setia-Nya

Keluaran 15:1–19

Yeremia 52-Ratapan 2

Bacaan Alkitab Setahun minggu, 2 september 2012

Pemenuhan kebutuhan kita bersumber dari Tuhan.

Terima kasih Bapa atas berkat-berkat-Mu. Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan." Kejadian 22:14

Jehovah Jireh

Kejadian 22:6-14

Setibanya di tempat pengorbanan, Ishak bertanya kepada Abraham, "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?" Abraham menjawabnya, "Allah yang akan menyediakan anak domba.” Jawaban Abraham yang spontan tidak sekedar basa-basi. Namun jawaban Abraham merupakan jawaban iman. Dengan kata lain jawaban yang berdasarkan iman yang sungguh-sungguh kepada Tuhan. Abraham percaya Tuhan pasti menyediakan domba sebagai korban bakaran. Mengapa iman? Mengapa percaya? Karena Abraham maupun Ishak tidak membawa domba. Yang menjadi korban sebenarnya adalah Ishak, putera Abraham. Di tempat pengorbanan tersebut juga tidak ada domba. Namun akhirnya, muncul seekor domba yang tanduknya tersangkut pada belukar. Kata-kata iman Abraham menjadi kenyataan. Tuhan menyediakan atau Jehovah Jireh.

Di sepanjang tulisan Kitab Suci, kita membaca sejumlah pengalaman orang-orang beriman yang kebutuhannya disediakan Tuhan secara ajaib. Misalnya, saat Hagar dan Ismael mengembara di padang gurun Bersyeba. Mereka kehabisan air minum. Di sekitarnya tidak ada air. Mereka kehausan. Di saat yang kritis, Tuhan menyediakan sumur. Air berlimpah. Mereka dapat minum sepuas-puasnya. Umat Israel dalam perjalanan di padang gurun selama 40 tahun, semua kebutuhan mereka: makanan, minuman, pakaian, sepatu, disediakan oleh Tuhan. Mereka tidak kekurangan apa-apa.

Sebab itu Tuhan Yesus bersabda, “Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu” (Matius 6:25,32). Tuhan kita adalah Jehovah Jireh. (IE)

Ratapan 3-5

Bacaan Alkitab Setahun

senin, 3 september 2012 D O A r e n u n g a D O A r e n u n g a

(6)

Ada suatu pola pendidikan yang salah yang sering dilakukan oleh

orang tua terhadap anak-anak di rumah, atau oleh seorang guru terhadap anak didiknya. Pola yang dimaksud adalah pemberian hukuman berat terhadap anak yang salah, sekalipun telah mengaku. Seharusnya hukuman atau disiplin yang lebih berat diberikan kepada mereka yang telah melakukan kesalahan dan tidak mau mengakuinya sebaliknya malah menyalahkan orang lain.

Rasul Yohanes sedang berbicara tentang indahnya persekutuan di dalam Tuhan dan di antara orang-orang percaya. Salah satu unsur penting dalam persekutuan adalah pengakuan dosa. Pengampunan dari Tuhan Yesus hanya akan diperoleh ketika seseorang mengakui dosa yang dilakukannya. Pengakuan dosa bukan hanya disampaikan kepada Tuhan, melainkan juga kepada siapa ia bersalah jika memang berkenaan dengan orang lain dalam persekutuan tersebut. Ini bukan merupakan hal yang mudah, sebab manusia cenderung melakukan pembenaran atas diri sendiri, dan melemparkan kesalahan pada orang lain.

Allah yang setia berkenan memberikan pengampunan atas dosa yang kita lakukan dan kemudian Ia lanjutkan dengan menyucikan hati kita dari segala kejahatan. Itulah pengampunan Allah yang berlimpah. Dengan demikian persekutuan dengan Allah dan dengan sesama kita dapat kembali terjalin dengan indah.

Jika saat ini kita memiliki masalah dalam relasi dengan sesama kita, mulai dari keluarga hingga dengan orang lain, mari kita segera membereskannya. Jika kita yang salah kita mau mengakuinya, namun jika pihak lain yang bersalah kita mau mengampuninya.(PF)

Orang yang sadar dosanya telah diampuni akan mudah mengampuni

Kedamaian di Papua. …, sehingga Ia akan mengampuni kita, …

1 Yohanes 1:9

Berlimpah

Pengampunan-Nya

1 Yohanes 1:1-10 selasa, 4 september 2012 Yehezkiel 1-4

Bacaan Alkitab Setahun rabu, 5 september 2012 Bacaan Alkitab Setahun Yehezkiel 5-9

Berhentilah berbuat dosa! Jangan menyalah-gunakan

kesabaran Tuhan.

Orang-orang yang masih suka bermain-main dengan

dosa.

Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”

Yohanes 8:11b

Kesabaran-Nya

Kesempatanku

Yohanes 8:2-11

Kesabaran Allah sungguh luar biasa. Dengan kesabaran-Nya, ia

memberi kesempatan kepada setiap orang untuk bertobat dan memperbaiki kelakuannya yang jahat. Ia menuntun manusia kepada jalan yang benar. Ia mengembalikan harkat dan martabat manusia kepada hakikatnya yang semula yaitu sebagai ciptaan yang termulia.

Para ahli Taurat dan orang Farisi bermaksud mencobai Yesus dengan cara mencari-cari kesalahan-Nya. Mereka menghadapkan kepada Yesus seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka minta pendapat-Nya tentang hukum Musa yang mengharuskan menghukum perempuan berzinah dengan cara melemparinya dengan batu. Dalam memberikan jawaban, ternyata Yesus memiliki jurus yang jitu. Pertama, Yesus bukan menghakimi perempuan itu, tetapi Ia justru menyinggung hati orang-orang yang “sok suci”. Bukan berarti Yesus setuju dengan perbuatan zinah. Ia mengakui bahwa perempuan itu memang bersalah. Perkataan Yesus, "Barangsiapa di antara kamu tidak

berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu," membuat mereka malu dan menyadari bahwa mereka

pun adalah orang berdosa. Maka tidak ada seorang pun yang berani melempari perempuan itu. Kedua, meskipun perempuan itu berbuat dosa, Yesus tidak menghukumnya, melainkan disuruhnya pergi dan jangan berbuat dosa lagi.

Setiap orang yang hidup tentu masih bisa melakukan kesalahan dan berbuat dosa di hadapan Tuhan. Oleh sebab itu melalui kesabaran Tuhan yang tidak memberikan hukuman kepada kita, jangan kita pakai untuk saling menghakimi. Melainkan jadikanlah kesabaran Tuhan sebagai kesempatan untuk bertobat dan berbuat yang benar. (ADL)

D O A r e n u n g a D O A r e n u n g a

(7)

Ada suatu pola pendidikan yang salah yang sering dilakukan oleh

orang tua terhadap anak-anak di rumah, atau oleh seorang guru terhadap anak didiknya. Pola yang dimaksud adalah pemberian hukuman berat terhadap anak yang salah, sekalipun telah mengaku. Seharusnya hukuman atau disiplin yang lebih berat diberikan kepada mereka yang telah melakukan kesalahan dan tidak mau mengakuinya sebaliknya malah menyalahkan orang lain.

Rasul Yohanes sedang berbicara tentang indahnya persekutuan di dalam Tuhan dan di antara orang-orang percaya. Salah satu unsur penting dalam persekutuan adalah pengakuan dosa. Pengampunan dari Tuhan Yesus hanya akan diperoleh ketika seseorang mengakui dosa yang dilakukannya. Pengakuan dosa bukan hanya disampaikan kepada Tuhan, melainkan juga kepada siapa ia bersalah jika memang berkenaan dengan orang lain dalam persekutuan tersebut. Ini bukan merupakan hal yang mudah, sebab manusia cenderung melakukan pembenaran atas diri sendiri, dan melemparkan kesalahan pada orang lain.

Allah yang setia berkenan memberikan pengampunan atas dosa yang kita lakukan dan kemudian Ia lanjutkan dengan menyucikan hati kita dari segala kejahatan. Itulah pengampunan Allah yang berlimpah. Dengan demikian persekutuan dengan Allah dan dengan sesama kita dapat kembali terjalin dengan indah.

Jika saat ini kita memiliki masalah dalam relasi dengan sesama kita, mulai dari keluarga hingga dengan orang lain, mari kita segera membereskannya. Jika kita yang salah kita mau mengakuinya, namun jika pihak lain yang bersalah kita mau mengampuninya.(PF)

Orang yang sadar dosanya telah diampuni akan mudah mengampuni

Kedamaian di Papua. …, sehingga Ia akan mengampuni kita, …

1 Yohanes 1:9

Berlimpah

Pengampunan-Nya

1 Yohanes 1:1-10 selasa, 4 september 2012 Yehezkiel 1-4

Bacaan Alkitab Setahun rabu, 5 september 2012 Bacaan Alkitab Setahun Yehezkiel 5-9

Berhentilah berbuat dosa! Jangan menyalah-gunakan

kesabaran Tuhan.

Orang-orang yang masih suka bermain-main dengan

dosa.

Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”

Yohanes 8:11b

Kesabaran-Nya

Kesempatanku

Yohanes 8:2-11

Kesabaran Allah sungguh luar biasa. Dengan kesabaran-Nya, ia

memberi kesempatan kepada setiap orang untuk bertobat dan memperbaiki kelakuannya yang jahat. Ia menuntun manusia kepada jalan yang benar. Ia mengembalikan harkat dan martabat manusia kepada hakikatnya yang semula yaitu sebagai ciptaan yang termulia.

Para ahli Taurat dan orang Farisi bermaksud mencobai Yesus dengan cara mencari-cari kesalahan-Nya. Mereka menghadapkan kepada Yesus seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka minta pendapat-Nya tentang hukum Musa yang mengharuskan menghukum perempuan berzinah dengan cara melemparinya dengan batu. Dalam memberikan jawaban, ternyata Yesus memiliki jurus yang jitu. Pertama, Yesus bukan menghakimi perempuan itu, tetapi Ia justru menyinggung hati orang-orang yang “sok suci”. Bukan berarti Yesus setuju dengan perbuatan zinah. Ia mengakui bahwa perempuan itu memang bersalah. Perkataan Yesus, "Barangsiapa di antara kamu tidak

berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu," membuat mereka malu dan menyadari bahwa mereka

pun adalah orang berdosa. Maka tidak ada seorang pun yang berani melempari perempuan itu. Kedua, meskipun perempuan itu berbuat dosa, Yesus tidak menghukumnya, melainkan disuruhnya pergi dan jangan berbuat dosa lagi.

Setiap orang yang hidup tentu masih bisa melakukan kesalahan dan berbuat dosa di hadapan Tuhan. Oleh sebab itu melalui kesabaran Tuhan yang tidak memberikan hukuman kepada kita, jangan kita pakai untuk saling menghakimi. Melainkan jadikanlah kesabaran Tuhan sebagai kesempatan untuk bertobat dan berbuat yang benar. (ADL)

D O A r e n u n g a D O A r e n u n g a

(8)

Pada saat seseorang membaca tentang berbagai mukjizat yang telah dilakukan oleh Tuhan Yesus, ada pertanyaan yang perlu diajukan, yakni “Apakah ia percaya akan semuanya itu?” Ada kemungkinan ia akan mengatakan, “Aku 'kan tidak melihat sendiri mukjizat-mukjizat yang dilakukan Yesus pada waktu itu.” Namun jika ia melihat sendiri mukjizat-mukjizat yang dilakukan oleh Yesus, apakah ia juga mau percaya pada Yesus?

Kenyataan membuktikan, walau pada waktu itu banyak orang yang sebenarnya telah melihat sendiri mukjizat-mukjizat yang telah dilakukan Yesus, namun mereka tidak percaya bahwa Yesus adalah Mesias. Mereka malah ingin membunuh Yesus karena Yesus menyamakan diri-Nya dengan Allah. Apa sebenarnya tujuan Yesus melakukan berbagai mukjizat? Tujuannya adalah untuk menyatakan diri-Nya sebagai Anak Allah, Juruselamat dunia yang memberikan hidup-Nya untuk menebus dosa dunia. Semua dilakukan oleh Yesus semata-mata karena kasih dan anugerah-Nya bagi manusia yang telah jatuh dalam dosa.

Sebagai orang percaya yang telah ditebus-Nya, kita juga rindu mengalami kuasa Allah yang sempurna. Kesempurnaan kuasa-Nya adalah sebuah standar yang tidak akan dapat dicapai oleh siapa pun kecuali melalui pengorbanan-Nya yang agung. Ia menebus, membenarkan dan menyempurnakan setiap orang yang percaya kepada-Nya. Ia menguduskan mereka menjadi milik-Nya untuk selama-lamanya.

Telah terbukti bahwa kuasa-Nya sempurna, tidak terbatas. Apakah Saudara mau mengalami kuasa-Nya yang sempurna? Percayalah pada Tuhan Yesus Kristus dan kuasa-Nya, saudara pasti akan mengalami mukjizat-Nya. (AS)

Percaya pada Tuhan Yesus Kristus akan memperoleh

keselamatan dan mengalami mukjizat.

Agar setiap orang percaya mengalami kuasa Allah

yang sempurna. “Tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.“ Yohanes 10:38

Kuasa-Nya Sempurna

Yohanes 10:22-42

kamis, 6 september 2012 Yehezkiel 10-13

Bacaan Alkitab Setahun

Jalan Tuhan adalah jalan kemenangan

Terima kasih Tuhan atas kemenangan yang diberikan kepadaku. Lalu Musa mendirikan sebuah mezbah dan menamainya:

"TUHANlah panji-panjiku!" Keluaran 17:15

Jehovah Nissi

Keluaran 17:10-16

Rahasia kemenangan Yosua dan umat Israel saat berperang

melawan orang Amalek terletak pada kuasa Tuhan sendiri. Kitab Suci menyatakan, “TUHAN berperang melawan Amalek turun-temurun"

(Keluaran 17:16). Pertanyaannya, apa rahasianya yang menyebabkan

Tuhan turut berperang? Rahasianya terletak pada seseorang yang mau berdoa kepada Tuhan. Orang itu bernama Musa. Berapa lama Musa berdoa? Kitab Suci menulis, Musa berdoa dari pagi sampai matahari terbenam. Luar biasa, karena doa Musa disertai dengan tangan yang terangkat.

Dalam kehidupan ini, kita menghadapi pelbagai “peperangan”. Musuh-musuh kita ada yang bernama kesulitan. Apa yang harus kita lakukan saat tidak ada jalan keluar sama sekali untuk mengatasi kesulitan? Ada yang bernama penyakit. Apa yang harus kita perbuat saat kematian sudah di ambang pintu? Sudah tidak ada cara untuk menyembuhkan penyakit yang sedang dihadapi. Masihkah ada jalan keluar? Barangkali saat Saudara membaca tulisan singkat ini, Saudara sedang menghadapi “peperangan” dahsyat dalam hidup Saudara.

Kita perlu sadar, tidak jarang “musuh” yang kita hadapi jauh lebih kuat. Akal budi kita terbatas. Kemampuan dan kekuatan kita juga terbatas. Timbul pertanyaan, siapakah yang mampu menolong kita? Jelas kita membutuhkan pertolongan Tuhan. Hal inilah yang benar-benar disadari oleh Musa. Secara perhitungan manusia, Yosua dan umat Israel tidak akan mungkin dapat mengalahkan tentara Amalek. Dibutuhkan campur tangan Tuhan. Untuk kebutuhan tersebut, Musa berdoa.

Doa menghasilkan kemenangan. Yang memberi kemenangan adalah Tuhan sendiri. Panji-panji kita adalah di dalam nama Tuhan “Jehovah Nissi”. Tuhan turut berperang. Kita menang. (IE)

jumat, 7 september 2012 Bacaan Alkitab Setahun Yehezkiel 14-16

D O A r e n u n g a D O A r e n u n g a

(9)

Pada saat seseorang membaca tentang berbagai mukjizat yang telah dilakukan oleh Tuhan Yesus, ada pertanyaan yang perlu diajukan, yakni “Apakah ia percaya akan semuanya itu?” Ada kemungkinan ia akan mengatakan, “Aku 'kan tidak melihat sendiri mukjizat-mukjizat yang dilakukan Yesus pada waktu itu.” Namun jika ia melihat sendiri mukjizat-mukjizat yang dilakukan oleh Yesus, apakah ia juga mau percaya pada Yesus?

Kenyataan membuktikan, walau pada waktu itu banyak orang yang sebenarnya telah melihat sendiri mukjizat-mukjizat yang telah dilakukan Yesus, namun mereka tidak percaya bahwa Yesus adalah Mesias. Mereka malah ingin membunuh Yesus karena Yesus menyamakan diri-Nya dengan Allah. Apa sebenarnya tujuan Yesus melakukan berbagai mukjizat? Tujuannya adalah untuk menyatakan diri-Nya sebagai Anak Allah, Juruselamat dunia yang memberikan hidup-Nya untuk menebus dosa dunia. Semua dilakukan oleh Yesus semata-mata karena kasih dan anugerah-Nya bagi manusia yang telah jatuh dalam dosa.

Sebagai orang percaya yang telah ditebus-Nya, kita juga rindu mengalami kuasa Allah yang sempurna. Kesempurnaan kuasa-Nya adalah sebuah standar yang tidak akan dapat dicapai oleh siapa pun kecuali melalui pengorbanan-Nya yang agung. Ia menebus, membenarkan dan menyempurnakan setiap orang yang percaya kepada-Nya. Ia menguduskan mereka menjadi milik-Nya untuk selama-lamanya.

Telah terbukti bahwa kuasa-Nya sempurna, tidak terbatas. Apakah Saudara mau mengalami kuasa-Nya yang sempurna? Percayalah pada Tuhan Yesus Kristus dan kuasa-Nya, saudara pasti akan mengalami mukjizat-Nya. (AS)

Percaya pada Tuhan Yesus Kristus akan memperoleh

keselamatan dan mengalami mukjizat.

Agar setiap orang percaya mengalami kuasa Allah

yang sempurna. “Tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.“ Yohanes 10:38

Kuasa-Nya Sempurna

Yohanes 10:22-42

kamis, 6 september 2012 Yehezkiel 10-13

Bacaan Alkitab Setahun

Jalan Tuhan adalah jalan kemenangan

Terima kasih Tuhan atas kemenangan yang diberikan kepadaku. Lalu Musa mendirikan sebuah mezbah dan menamainya:

"TUHANlah panji-panjiku!" Keluaran 17:15

Jehovah Nissi

Keluaran 17:10-16

Rahasia kemenangan Yosua dan umat Israel saat berperang

melawan orang Amalek terletak pada kuasa Tuhan sendiri. Kitab Suci menyatakan, “TUHAN berperang melawan Amalek turun-temurun"

(Keluaran 17:16). Pertanyaannya, apa rahasianya yang menyebabkan

Tuhan turut berperang? Rahasianya terletak pada seseorang yang mau berdoa kepada Tuhan. Orang itu bernama Musa. Berapa lama Musa berdoa? Kitab Suci menulis, Musa berdoa dari pagi sampai matahari terbenam. Luar biasa, karena doa Musa disertai dengan tangan yang terangkat.

Dalam kehidupan ini, kita menghadapi pelbagai “peperangan”. Musuh-musuh kita ada yang bernama kesulitan. Apa yang harus kita lakukan saat tidak ada jalan keluar sama sekali untuk mengatasi kesulitan? Ada yang bernama penyakit. Apa yang harus kita perbuat saat kematian sudah di ambang pintu? Sudah tidak ada cara untuk menyembuhkan penyakit yang sedang dihadapi. Masihkah ada jalan keluar? Barangkali saat Saudara membaca tulisan singkat ini, Saudara sedang menghadapi “peperangan” dahsyat dalam hidup Saudara.

Kita perlu sadar, tidak jarang “musuh” yang kita hadapi jauh lebih kuat. Akal budi kita terbatas. Kemampuan dan kekuatan kita juga terbatas. Timbul pertanyaan, siapakah yang mampu menolong kita? Jelas kita membutuhkan pertolongan Tuhan. Hal inilah yang benar-benar disadari oleh Musa. Secara perhitungan manusia, Yosua dan umat Israel tidak akan mungkin dapat mengalahkan tentara Amalek. Dibutuhkan campur tangan Tuhan. Untuk kebutuhan tersebut, Musa berdoa.

Doa menghasilkan kemenangan. Yang memberi kemenangan adalah Tuhan sendiri. Panji-panji kita adalah di dalam nama Tuhan “Jehovah Nissi”. Tuhan turut berperang. Kita menang. (IE)

jumat, 7 september 2012 Bacaan Alkitab Setahun Yehezkiel 14-16

D O A r e n u n g a D O A r e n u n g a

(10)

Seorang pengamen cilik berbekal alat musik terbuat dari tutup botol, mengamen di sebuah bus dengan menyanyikan lagu, “Yesus ajaib, Tuhanku ajaib…” dengan diulang-ulang. Hampir seluruh penumpang bis marah sambil berkata, “Diam kamu! Jangan menyanyi lagu itu. Saat turun dari bus, anak itu didorong hingga terjatuh. Seluruh kerumunan sambil marah berkata, "Sudah dibilang jangan menyanyi masih menyanyi terus! Apa mau dipukul?” Anak itu hanya terdiam. Setelah amarah mereka mulai reda, anak itu baru berbicara: "Bapak dan Ibu, jika mau memukul saya, pukul saja. Walaupun saya dipukul, saya akan tetap menyanyikan lagu itu." Kerumunan itu tiba-tiba terdiam. Kemudian ia melanjutkan: "Sudahlah, Bapak dan Ibu tidak perlu marah-marah lagi. Mari, saya doakan." Dan apa yang terjadi? Seluruh kerumunan itu didoakan satu per satu. Banyak yang tiba-tiba menangis dan akhirnya mau terima Tuhan Yesus.

Seperti halnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego saat nyawanya terancam, mereka tetap memiliki iman yang teguh kepada Tuhan. Mereka berani menolak titah raja yaitu menyembah dewa dan patung emas yang didirikan raja Nebukadnezar. Mereka lebih memilih dicampakkan ke dalam api yang menyala-nyala. Bahkan seandainya Tuhan tidak menolong pun, mereka tetap tidak bersedia menyembah dewa dan patung. Akibatnya, mereka dimasukkan ke dalam perapian yang panasnya ditinggikan tujuh kali dari biasanya. Tetapi pembelaan Allah sungguh luar biasa. Di dalam perapian itu tubuh mereka tidak mempan oleh api. Seluruh badan dari ujung rambut sampai telapak kaki tidak hangus sedikit pun. Allah menunjukkan diri-Nya sebagai pembela mereka.

Apakah saat ini Saudara menghadapi intimidasi? Jangan membalas. Tetaplah menaruh percaya kepada Tuhan. Ia pasti menolong dan membela kita. (DI)

Tuhan membela umatnya yang hatinya berpaut

kepada-Nya.

Setiap gereja-gereja Tuhan yang sedang mengalami

intimidasi.

“Berkatalah Nebukadnezar: “Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya…” Daniel 3:28

Daniel 3:12-30

sabtu, 8 september 2012 Yehezkiel 17-19

Bacaan Alkitab Setahun

Allah Pembela

minggu, 9 september 2012 Bacaan Alkitab Setahun Yehezkiel 20-22

Menjaga kesehatan lebih

baik daripada mengobati. kami dari pergaulan bebas.Tuhan, jauhkan anak-anak …. sebab Aku TUHANlah yang menyembuhkan engkau."

Keluaran 15:26

Keluaran 15:22-27

Seiring dengan perkembangan dunia kedokteran yang begitu pesat,

penyakit-penyakit baru pun bermunculan dan beberapa penyakit tertentu belum ditemukan obatnya. Sumber KOMPAS.com menyatakan bahwa berdasarkan Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebanyak 30 penyakit baru muncul sepanjang tahun 1976-2008 akibat perubahan iklim dan pemanasan global. Sedangkan sumber REPUBLIKA.co.id memberi informasi bahwa selain virus HIV/AIDS, selama ini kita mengenal 'Raja Singa' sebagai salah satu penyakit mematikan akibat seks bebas. Tapi kini, ada penyakit baru yang tak kalah berbahaya dari dua penyakit tersebut. Para ilmuwan menyebutnya 'Kutu Super' gonorea. Masih banyak lagi berita-berita tentang penyakit-penyakit yang mengerikan. Itulah kondisi dunia saat ini akibat ulah manusia sendiri.

Sebagai anak-anak Tuhan kita tidak perlu takut terhadap berita-berita tersebut. Kepada bangsa Israel, Tuhan berjanji tidak akan menimpakan penyakit apa pun seperti yang ditimpakan kepada orang Mesir asalkan pertama, mendengarkan suara Tuhan dengan sungguh-sungguh. Kedua, melakukan hal yang benar di mata Tuhan. Ketiga, memasang telinga kepada perintah-perintah-Nya. Keempat, tetap mengikuti segala ketetapan-Nya. Dia akan menjaga dan melindungi kita dari berbagai penyakit. Kita bisa mengalami kelemahan tubuh tetapi Dia akan menyembuhkan sakit kita karena Dia adalah 'Jehova Rapha' (bahasa Ibrani) yang artinya Allah Sang Penyembuh. Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus telah menanggung segala sakit penyakit kita dan oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh (Yesaya 53:4-5).

Mari kita menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Lakukan firman-Nya dengan cara hidup dalam kekudusan dan menjauhkan diri dari pergaulan yang tidak benar. (LL)

Jehova Rapha

D O A r e n u n g a D O A r e n u n g a

(11)

Seorang pengamen cilik berbekal alat musik terbuat dari tutup botol, mengamen di sebuah bus dengan menyanyikan lagu, “Yesus ajaib, Tuhanku ajaib…” dengan diulang-ulang. Hampir seluruh penumpang bis marah sambil berkata, “Diam kamu! Jangan menyanyi lagu itu. Saat turun dari bus, anak itu didorong hingga terjatuh. Seluruh kerumunan sambil marah berkata, "Sudah dibilang jangan menyanyi masih menyanyi terus! Apa mau dipukul?” Anak itu hanya terdiam. Setelah amarah mereka mulai reda, anak itu baru berbicara: "Bapak dan Ibu, jika mau memukul saya, pukul saja. Walaupun saya dipukul, saya akan tetap menyanyikan lagu itu." Kerumunan itu tiba-tiba terdiam. Kemudian ia melanjutkan: "Sudahlah, Bapak dan Ibu tidak perlu marah-marah lagi. Mari, saya doakan." Dan apa yang terjadi? Seluruh kerumunan itu didoakan satu per satu. Banyak yang tiba-tiba menangis dan akhirnya mau terima Tuhan Yesus.

Seperti halnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego saat nyawanya terancam, mereka tetap memiliki iman yang teguh kepada Tuhan. Mereka berani menolak titah raja yaitu menyembah dewa dan patung emas yang didirikan raja Nebukadnezar. Mereka lebih memilih dicampakkan ke dalam api yang menyala-nyala. Bahkan seandainya Tuhan tidak menolong pun, mereka tetap tidak bersedia menyembah dewa dan patung. Akibatnya, mereka dimasukkan ke dalam perapian yang panasnya ditinggikan tujuh kali dari biasanya. Tetapi pembelaan Allah sungguh luar biasa. Di dalam perapian itu tubuh mereka tidak mempan oleh api. Seluruh badan dari ujung rambut sampai telapak kaki tidak hangus sedikit pun. Allah menunjukkan diri-Nya sebagai pembela mereka.

Apakah saat ini Saudara menghadapi intimidasi? Jangan membalas. Tetaplah menaruh percaya kepada Tuhan. Ia pasti menolong dan membela kita. (DI)

Tuhan membela umatnya yang hatinya berpaut

kepada-Nya.

Setiap gereja-gereja Tuhan yang sedang mengalami

intimidasi.

“Berkatalah Nebukadnezar: “Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya…” Daniel 3:28

Daniel 3:12-30

sabtu, 8 september 2012 Yehezkiel 17-19

Bacaan Alkitab Setahun

Allah Pembela

minggu, 9 september 2012 Bacaan Alkitab Setahun Yehezkiel 20-22

Menjaga kesehatan lebih

baik daripada mengobati. kami dari pergaulan bebas.Tuhan, jauhkan anak-anak …. sebab Aku TUHANlah yang menyembuhkan engkau."

Keluaran 15:26

Keluaran 15:22-27

Seiring dengan perkembangan dunia kedokteran yang begitu pesat,

penyakit-penyakit baru pun bermunculan dan beberapa penyakit tertentu belum ditemukan obatnya. Sumber KOMPAS.com menyatakan bahwa berdasarkan Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebanyak 30 penyakit baru muncul sepanjang tahun 1976-2008 akibat perubahan iklim dan pemanasan global. Sedangkan sumber REPUBLIKA.co.id memberi informasi bahwa selain virus HIV/AIDS, selama ini kita mengenal 'Raja Singa' sebagai salah satu penyakit mematikan akibat seks bebas. Tapi kini, ada penyakit baru yang tak kalah berbahaya dari dua penyakit tersebut. Para ilmuwan menyebutnya 'Kutu Super' gonorea. Masih banyak lagi berita-berita tentang penyakit-penyakit yang mengerikan. Itulah kondisi dunia saat ini akibat ulah manusia sendiri.

Sebagai anak-anak Tuhan kita tidak perlu takut terhadap berita-berita tersebut. Kepada bangsa Israel, Tuhan berjanji tidak akan menimpakan penyakit apa pun seperti yang ditimpakan kepada orang Mesir asalkan pertama, mendengarkan suara Tuhan dengan sungguh-sungguh. Kedua, melakukan hal yang benar di mata Tuhan. Ketiga, memasang telinga kepada perintah-perintah-Nya. Keempat, tetap mengikuti segala ketetapan-Nya. Dia akan menjaga dan melindungi kita dari berbagai penyakit. Kita bisa mengalami kelemahan tubuh tetapi Dia akan menyembuhkan sakit kita karena Dia adalah 'Jehova Rapha' (bahasa Ibrani) yang artinya Allah Sang Penyembuh. Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus telah menanggung segala sakit penyakit kita dan oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh (Yesaya 53:4-5).

Mari kita menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Lakukan firman-Nya dengan cara hidup dalam kekudusan dan menjauhkan diri dari pergaulan yang tidak benar. (LL)

Jehova Rapha

D O A r e n u n g a D O A r e n u n g a

(12)

Ketika manusia diciptakan oleh Allah menurut gambar dan

rupa-Nya, Allah melengkapinya dengan kehendak bebas 'free will'. Dengan kehendak bebasnya itu manusia dapat memilih apa yang dianggapnya baik dan benar, serta bertanggungjawab atas pilihannya itu. Dari sini muncul konsep “demokrasi”, di mana kita bisa melakukan segala sesuatu dengan bebas dengan segala konsekuensinya. Namun dalam hubungan dengan Kerajaan Allah, ada sebuah prinsip di samping demokrasi, yaitu teokrasi. Allah adalah Raja! Sebagai Raja, Ia berdaulat penuh atas kehidupan umat-Nya, dan perintah-perintah-Nya harus ditaati. Perintah Allah ini tidak mungkin salah!

Di akhir kepemimpinannya, Yosua mengajak umat Tuhan untuk tetap beribadah kepada-Nya dalam kesetiaan dan melakukan perintah-Nya. Tanggapan umat Tuhan sungguh luar biasa. Mereka berkomitmen untuk beribadah dengan setia dan taat kepada Allah Abraham, Ishak, dan Yakub. Apa alasannya? Alasannya adalah karena mereka menyadari bahwa pertama, Ia adalah Allah yang telah menuntun perjalanan mereka hingga tiba di Tanah Perjanjian. Kedua, Allahlah yang telah menyediakan apa saja yang mereka butuhkan: makanan, perlindungan, kemenangan, dan sebagainya. Ketiga, Allah telah berjanji untuk terus menyertai mereka di Tanah Perjanjian dan menghalau bangsa-bangsa lain di sekitar mereka yang mengganggu mereka.

Jadikan firman Tuhan Yesus Kristus, Raja segala raja itu sebagai yang terutama dalam hidup kita. Jangan terus berdalih ini dan itu yang membuat kita tidak taat bahkan menentang-Nya. Taati sepenuhnya dengan pertolongan Roh Kudus-Nya agar hidup kita menyenangkan hati-Nya. (PF)

Karena firman-Nya: Ya dan Amin, maka di dalamnya

hidup kita terjamin.

Ketaatan setiap orang percaya akan firman

Tuhan.

… “Kepada TUHAN, Allah kita, kami akan beribadah, dan firman-Nya akan kami dengarkan.” Yosua 24:24

Yosua 24:16-28

senin, 10 september 2012 Yehezkiel 23-25

Bacaan Alkitab Setahun

Titah Sang Raja

Merancang Masa Depan

Tuhan hadir dalam setiap hari yang dilalui oleh

orang percaya.

Pengendalian diri orang Kristen, agar bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok,

karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. Matius 6 : 34

Matius 6:25–34

Ketika tiba saatnya harus membayar sejumlah besar uang untuk masuk sekolah, sebagian orang tua menjadi panik. Mereka tidak memiliki persediaan uang untuk membayar, padahal memiliki pekerjaan dan ada penghasilan. Mengapa bisa begitu? Karena mereka tidak menyisihkan gaji dan menabung jauh-jauh hari.

Kekuatiran terjadi karena tidak bijaksana mengatur keuangan keluarga. Ada orang yang tidak bisa mengendalikan diri saat menerima gaji dari kantornya. Ketika menerima gaji, uang langsung dihabiskan untuk belanja. Orang Kristen harus belajar membedakan antara kebutuhan dan keinginan! Belanjakan uang untuk memenuhi kebutuhan lebih dahulu, dan kendalikan diri terhadap keinginan. Jangan paksakan diri belanja keinginan seperti membeli barang elektronik terbaru atau jalan-jalan ke luar negeri, apalagi memakai kartu kredit untuk memenuhi keinginan.

Kebutuhan jangka panjang seperti biaya sekolah anak, tabungan untuk hari tua dapat lebih diprioritaskan daripada memenuhi keinginan sesaat untuk memuaskan hati semata. Ini adalah cara yang bijaksana untuk menghindarkan diri dari rasa kuatir. Tuhan memberikan akal budi untuk kita berpikir secara benar, agar hidup tetap bisa bersyukur kepada Tuhan. Jangan sebaliknya, hidup selalu diliputi kekuatiran, karena tidak bijaksana mengatur diri sendiri.

Orang yang merencanakan masa depan dengan baik, tidak akan kuatir hidupnya. Dia bisa menyerahkan hari esok ke dalam pemeliharaan Tuhan dan menjalani setiap hari dengan ucapan syukur; menghadapi persoalan hari demi hari dengan sukacita, tanpa harus dibebani dengan kebingungan akan hari esok. Selamat merencanakan hari depan dan buktikan penyertaan Tuhan. (LB)

selasa, 11 september 2012 Bacaan Alkitab Setahun Yehezkiel 26-28

D O A r e n u n g a D O A r e n u n g a

(13)

Ketika manusia diciptakan oleh Allah menurut gambar dan

rupa-Nya, Allah melengkapinya dengan kehendak bebas 'free will'. Dengan kehendak bebasnya itu manusia dapat memilih apa yang dianggapnya baik dan benar, serta bertanggungjawab atas pilihannya itu. Dari sini muncul konsep “demokrasi”, di mana kita bisa melakukan segala sesuatu dengan bebas dengan segala konsekuensinya. Namun dalam hubungan dengan Kerajaan Allah, ada sebuah prinsip di samping demokrasi, yaitu teokrasi. Allah adalah Raja! Sebagai Raja, Ia berdaulat penuh atas kehidupan umat-Nya, dan perintah-perintah-Nya harus ditaati. Perintah Allah ini tidak mungkin salah!

Di akhir kepemimpinannya, Yosua mengajak umat Tuhan untuk tetap beribadah kepada-Nya dalam kesetiaan dan melakukan perintah-Nya. Tanggapan umat Tuhan sungguh luar biasa. Mereka berkomitmen untuk beribadah dengan setia dan taat kepada Allah Abraham, Ishak, dan Yakub. Apa alasannya? Alasannya adalah karena mereka menyadari bahwa pertama, Ia adalah Allah yang telah menuntun perjalanan mereka hingga tiba di Tanah Perjanjian. Kedua, Allahlah yang telah menyediakan apa saja yang mereka butuhkan: makanan, perlindungan, kemenangan, dan sebagainya. Ketiga, Allah telah berjanji untuk terus menyertai mereka di Tanah Perjanjian dan menghalau bangsa-bangsa lain di sekitar mereka yang mengganggu mereka.

Jadikan firman Tuhan Yesus Kristus, Raja segala raja itu sebagai yang terutama dalam hidup kita. Jangan terus berdalih ini dan itu yang membuat kita tidak taat bahkan menentang-Nya. Taati sepenuhnya dengan pertolongan Roh Kudus-Nya agar hidup kita menyenangkan hati-Nya. (PF)

Karena firman-Nya: Ya dan Amin, maka di dalamnya

hidup kita terjamin.

Ketaatan setiap orang percaya akan firman

Tuhan.

… “Kepada TUHAN, Allah kita, kami akan beribadah, dan firman-Nya akan kami dengarkan.” Yosua 24:24

Yosua 24:16-28

senin, 10 september 2012 Yehezkiel 23-25

Bacaan Alkitab Setahun

Titah Sang Raja

Merancang Masa Depan

Tuhan hadir dalam setiap hari yang dilalui oleh

orang percaya.

Pengendalian diri orang Kristen, agar bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok,

karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. Matius 6 : 34

Matius 6:25–34

Ketika tiba saatnya harus membayar sejumlah besar uang untuk masuk sekolah, sebagian orang tua menjadi panik. Mereka tidak memiliki persediaan uang untuk membayar, padahal memiliki pekerjaan dan ada penghasilan. Mengapa bisa begitu? Karena mereka tidak menyisihkan gaji dan menabung jauh-jauh hari.

Kekuatiran terjadi karena tidak bijaksana mengatur keuangan keluarga. Ada orang yang tidak bisa mengendalikan diri saat menerima gaji dari kantornya. Ketika menerima gaji, uang langsung dihabiskan untuk belanja. Orang Kristen harus belajar membedakan antara kebutuhan dan keinginan! Belanjakan uang untuk memenuhi kebutuhan lebih dahulu, dan kendalikan diri terhadap keinginan. Jangan paksakan diri belanja keinginan seperti membeli barang elektronik terbaru atau jalan-jalan ke luar negeri, apalagi memakai kartu kredit untuk memenuhi keinginan.

Kebutuhan jangka panjang seperti biaya sekolah anak, tabungan untuk hari tua dapat lebih diprioritaskan daripada memenuhi keinginan sesaat untuk memuaskan hati semata. Ini adalah cara yang bijaksana untuk menghindarkan diri dari rasa kuatir. Tuhan memberikan akal budi untuk kita berpikir secara benar, agar hidup tetap bisa bersyukur kepada Tuhan. Jangan sebaliknya, hidup selalu diliputi kekuatiran, karena tidak bijaksana mengatur diri sendiri.

Orang yang merencanakan masa depan dengan baik, tidak akan kuatir hidupnya. Dia bisa menyerahkan hari esok ke dalam pemeliharaan Tuhan dan menjalani setiap hari dengan ucapan syukur; menghadapi persoalan hari demi hari dengan sukacita, tanpa harus dibebani dengan kebingungan akan hari esok. Selamat merencanakan hari depan dan buktikan penyertaan Tuhan. (LB)

selasa, 11 september 2012 Bacaan Alkitab Setahun Yehezkiel 26-28

D O A r e n u n g a D O A r e n u n g a

(14)

Edmund Hillary (1919-2008) oleh majalah TIME dipandang sebagai

salah satu dari 100 orang paling berpengaruh di abad XX. Bersama dengan seorang pendaki gunung dari Nepal, yaitu Tenzing Norgay, ia berhasil mencapai puncak gunung tertinggi di dunia, yaitu Mount Everest. Pencapaian ini mampu menginspirasi banyak orang, sehingga kemudian muncul para pendaki gunung yang tangguh. Semua pendaki gunung menghadapi tantangan yang tidak mudah, namun dengan tekad membaja mereka bisa.

Kisah tentang Kaleb yang berusia 85 tahun dan tetap bersemangat dalam bacaan Akitab kita hari ini juga telah menginspirasi banyak orang. Bagaimana Kaleb bisa memiliki semangat semacam itu?

Pertama, karena sejak muda ia memiliki “jiwa yang lain” dan mengikut

Tuhan dengan sepenuhnya (Bil. 14:24; Yosua 14:8). Kedua, karena Kaleb memegang janji Tuhan, bahwa Tanah Perjanjian akan menjadi milik umat-Nya termasuk pegunungan Hebron tentunya (ayat 10).

Ketiga, karena Kaleb tahu bahwa Allah Abraham, Ishak dan Yakub

adalah Allah yang Mahakuasa. Memang ada tantangan di gunung Hebron, para raksasa, namun Allah yang menyertainya lebih dahsyat dari tantangan itu (ayat 12).

Apakah saat ini Saudara sedang menghadapi “gunung” persoalan yang begitu tinggi dan besar? Teruslah mendaki bersama Tuhan. Ia akan memberikan kepada Saudara kekuatan-Nya yang tak terbatas. Jangan hanya memandang keberhasilan masa lalu. Jangan pula hanya berhenti di kaki gunung, atau di pertengahan jalan. Jangan mudah putus asa. Teruslah mendaki sampai puncak. Allah yang menyertai Kaleb adalah Allah yang akan menyertai kita juga! (PF)

Teruslah mendaki, bersama Tuhan yang terus

menyertai.

Generasi muda agar tidak mudah putus asa. Oleh sebab itu, berikanlah kepadaku pegunungan, yang

dijanjikan TUHAN pada waktu itu, … Yosua 14:12

Yosua 14:6-15

rabu, 12 september 2012 Yehezkiel 29-32

Bacaan Alkitab Setahun

Tiada kuasa yang bisa kita andalkan selain kuasa

Tuhan Yesus Kristus.

Orang-orang yang sedang menghadapi kesesakan dan

goncangan hidup. Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan

kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Mazmur 46:2

Mazmur 46:1-12

Perubahan yang terjadi pada semua manusia dengan segala

keadaannya membuktikan bahwa manusia dengan segala keberadaannya tidak bisa diandalkan. Orang yang mengandalkan manusia akan kecewa dan mudah mengalami ketakutan, karena manusia penuh dengan keterbatasan dalam segala hal. Segala kesemarakan dan kekuatan manusia selalu berubah-ubah dan bahkan bisa lenyap.

Pengakuan bani Korah mengenai Allah sebagai tempat perlindungan dan kekuatan dalam menghadapi kesesakan merupakan pengalaman iman yang luar biasa. Ia mengalami kuasa Allah yang selalu ada bagi umat-Nya. Bani Korah menyebutkan beberapa hal mengenai kehadiran Tuhan dengan kuasa-Nya yang selalu hadir. Pertama, Allah dan kuasa-Nya hadir dalam kota Allah, yaitu Sion. Bagi orang Israel bukit Sion merupakan tempat mereka beribadah, sehingga sering disebut juga sebagai bukit pujian dan kesucian. Ini berarti kuasa-Nya selalu ada dalam pujian dan kesucian umat-Nya. Kedua, Kuasa Allah yang hadir akan selalu menyertai umat-Nya. Allah menjadi benteng bagi mereka.

Ketiga, kuasa Allah memberikan kemenangan, damai dan sukacita. Empat, kuasa Allah akan selalu ada ketika umat-Nya berdiam diri dan

berdoa. Bukankah Allah telah berjanji, “Aku tidak akan membiarkan

engkau dan tidak akan meninggalkan engkau (Yosua 1:5)?

Apa yang membuat Saudara takut? Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus! Ia adalah Allah yang setia dan yang benar! Kuasa-Nya tetap sama, dahulu, sekarang dan sampai selama-lamanya. Ia akan selalu menyertai hidup Saudara dan menyatakan kuasa-Nya bagi orang yang

kamis, 13 september 2012 Bacaan Alkitab Setahun Yehezkiel 33-35

Mendaki Sampai Puncak

Kuasa-Nya Selalu Ada

D O A r e n u n g a D O A r e n u n g a

(15)

Edmund Hillary (1919-2008) oleh majalah TIME dipandang sebagai

salah satu dari 100 orang paling berpengaruh di abad XX. Bersama dengan seorang pendaki gunung dari Nepal, yaitu Tenzing Norgay, ia berhasil mencapai puncak gunung tertinggi di dunia, yaitu Mount Everest. Pencapaian ini mampu menginspirasi banyak orang, sehingga kemudian muncul para pendaki gunung yang tangguh. Semua pendaki gunung menghadapi tantangan yang tidak mudah, namun dengan tekad membaja mereka bisa.

Kisah tentang Kaleb yang berusia 85 tahun dan tetap bersemangat dalam bacaan Akitab kita hari ini juga telah menginspirasi banyak orang. Bagaimana Kaleb bisa memiliki semangat semacam itu?

Pertama, karena sejak muda ia memiliki “jiwa yang lain” dan mengikut

Tuhan dengan sepenuhnya (Bil. 14:24; Yosua 14:8). Kedua, karena Kaleb memegang janji Tuhan, bahwa Tanah Perjanjian akan menjadi milik umat-Nya termasuk pegunungan Hebron tentunya (ayat 10).

Ketiga, karena Kaleb tahu bahwa Allah Abraham, Ishak dan Yakub

adalah Allah yang Mahakuasa. Memang ada tantangan di gunung Hebron, para raksasa, namun Allah yang menyertainya lebih dahsyat dari tantangan itu (ayat 12).

Apakah saat ini Saudara sedang menghadapi “gunung” persoalan yang begitu tinggi dan besar? Teruslah mendaki bersama Tuhan. Ia akan memberikan kepada Saudara kekuatan-Nya yang tak terbatas. Jangan hanya memandang keberhasilan masa lalu. Jangan pula hanya berhenti di kaki gunung, atau di pertengahan jalan. Jangan mudah putus asa. Teruslah mendaki sampai puncak. Allah yang menyertai Kaleb adalah Allah yang akan menyertai kita juga! (PF)

Teruslah mendaki, bersama Tuhan yang terus

menyertai.

Generasi muda agar tidak mudah putus asa. Oleh sebab itu, berikanlah kepadaku pegunungan, yang

dijanjikan TUHAN pada waktu itu, … Yosua 14:12

Yosua 14:6-15

rabu, 12 september 2012 Yehezkiel 29-32

Bacaan Alkitab Setahun

Tiada kuasa yang bisa kita andalkan selain kuasa

Tuhan Yesus Kristus.

Orang-orang yang sedang menghadapi kesesakan dan

goncangan hidup. Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan

kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Mazmur 46:2

Mazmur 46:1-12

Perubahan yang terjadi pada semua manusia dengan segala

keadaannya membuktikan bahwa manusia dengan segala keberadaannya tidak bisa diandalkan. Orang yang mengandalkan manusia akan kecewa dan mudah mengalami ketakutan, karena manusia penuh dengan keterbatasan dalam segala hal. Segala kesemarakan dan kekuatan manusia selalu berubah-ubah dan bahkan bisa lenyap.

Pengakuan bani Korah mengenai Allah sebagai tempat perlindungan dan kekuatan dalam menghadapi kesesakan merupakan pengalaman iman yang luar biasa. Ia mengalami kuasa Allah yang selalu ada bagi umat-Nya. Bani Korah menyebutkan beberapa hal mengenai kehadiran Tuhan dengan kuasa-Nya yang selalu hadir. Pertama, Allah dan kuasa-Nya hadir dalam kota Allah, yaitu Sion. Bagi orang Israel bukit Sion merupakan tempat mereka beribadah, sehingga sering disebut juga sebagai bukit pujian dan kesucian. Ini berarti kuasa-Nya selalu ada dalam pujian dan kesucian umat-Nya. Kedua, Kuasa Allah yang hadir akan selalu menyertai umat-Nya. Allah menjadi benteng bagi mereka.

Ketiga, kuasa Allah memberikan kemenangan, damai dan sukacita. Empat, kuasa Allah akan selalu ada ketika umat-Nya berdiam diri dan

berdoa. Bukankah Allah telah berjanji, “Aku tidak akan membiarkan

engkau dan tidak akan meninggalkan engkau (Yosua 1:5)?

Apa yang membuat Saudara takut? Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus! Ia adalah Allah yang setia dan yang benar! Kuasa-Nya tetap sama, dahulu, sekarang dan sampai selama-lamanya. Ia akan selalu menyertai hidup Saudara dan menyatakan kuasa-Nya bagi orang yang

kamis, 13 september 2012 Bacaan Alkitab Setahun Yehezkiel 33-35

Mendaki Sampai Puncak

Kuasa-Nya Selalu Ada

D O A r e n u n g a D O A r e n u n g a

(16)

Singa adalah binatang yang dapat melukai dan membunuh manusia. Di beberapa tempat pernah terjadi singa menerkam manusia. Di hutan rimba Afrika beberapa penduduk kedapatan tewas diterkam singa. Di kebun binatang pernah ada singa yang mendadak lepas dari kurungan dan menerkam pengunjung. Juga di pertunjukan sirkus, singa menerkam pelatihnya. Singa merupakan jenis binatang buas.

Tentunya kita paham kisah Daniel yang mampu terlepas dari terkaman sejumlah singa yang kelaparan. Tuhanlah yang menjinakkan singa-singa yang berhadapan dengan Daniel. Barangkali di sepanjang kehidupan kita tidak pernah berhadapan secara terbuka dengan singa yang sedang kelaparan. Namun ada bentuk singa lain yang siap menerkam kita. Siapa gerangan singa tersebut?

Kitab Suci menyatakan, “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya (1 Petrus 5:8). Bentuk singa yang lain ini adalah Iblis. Kita diminta sadar dan berjaga-jaga. Sadar bahwa Iblis memang ada. Sadar bahwa kita sebagai manusia merupakan mangsa utama Iblis. Pada abad ke-21 ini semakin banyak orang yang menolak adanya Iblis dengan mengatakan bahwa sumber permasalahan yang menghasilkan tragedi yang memilukan adalah kesalahan manusia itu sendiri. Di pihak lain, semakin banyak orang yang bersahabat akrab dengan Iblis. Masa kini, Iblis dengan mudah telah menelan banyak manusia.

Lalu, bagaimana kita sebagai umat percaya? Jelas kita percaya Tuhan jauh lebih berkuasa dari singa Iblis. Justru bersama Tuhan, kita sanggup mematahkan terkaman singa Iblis. Sebagaimana Daniel yang tidak dapat diterkam oleh singa-singa, demikian juga kita! Puji Tuhan! (IE)

Di dalam Kristus Iblis dipatahkan.

Ya Tuhan, aku mau selalu berlindung di dalam

Engkau.

Dan ketika ia sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu. Berkatalah ia kepada Daniel: "Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?" Daniel 6:21

Daniel 6:20-25

jumat, 14 september 2012 Yehezkiel 36-38

Bacaan Alkitab Setahun

Allah adalah sumber kekuatan melewati badai

kehidupan.

Agar setiap anak Tuhan kuat imannya di tengah badai

kehidupan. … seluruh rakyat itu telah pedih hati, masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan, Allahnya. 1 Samuel 30:6

1 Samuel 30:1-19

Dalam sebuah kesaksian, seseorang menceritakan tentang

keadaannya yang sangat sulit. Ia menderita sakit yang secara medis sulit disembuhkan. Ditambah lagi pada saat yang sama, anaknya juga menderita sakit yang mustahil bisa sembuh. Sungguh keadaan yang sangat berat! Di tengah pengobatan yang ada, walaupun sulit, ia terus mendorong dirinya dan anaknya untuk mengharapkan kemurahan Tuhan. Dengan keyakinan imannya, akhirnya Tuhan memulihkan mereka berdua.

Demikian pula dengan keadaan Daud. Bisa dibayangkan saat ia dan tentara-tentaranya pulang dari perjalanan ke beberapa daerah. Mereka dikejutkan oleh suatu hal yang sangat menyedihkan. Rumah dan harta mereka dibakar oleh bangsa Amalek. Keluarga mereka ditawan. Hal-hal ini membuat mereka pedih hati dan sampai tidak kuat lagi menangis. Orang-orang yang mengikuti Daud menjadi marah kepada Daud dan hendak melempari Daud dengan batu.

Dalam keadaan terjepit itu, Daud menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan. Ia meminta petunjuk Tuhan. Melalui seorang budak – yang sakit dan telah dilayani dengan baik oleh Daud dan tentara-tentaranya - Tuhan memakainya untuk menuntun Daud dan tentaranya menyerang ke perkemahan orang Amalek. Akhirnya Daud dapat membawa kembali segala sesuatu yang telah dirampas orang Amalek.

Apakah saat ini Saudara sedang mengalami banyak kesusahan yang terus-menerus seakan tak ada hentinya dan merasa terjepit sehingga seolah tak jalan keluar? Tak ada jalan lain yang terbaik selain memperkuat kepercayaan Saudara kepada Tuhan. Daripada-Nyalah sumber kekuatan! Ia dapat memberi jalan keluar yang ajaib. (AS)

sabtu, 15 september 2012 Bacaan Alkitab Setahun Yehezkiel 39-41

Terkaman Singa

Mematahkan

Sumber Kekuatan

D O A r e n u n g a D O A r e n u n g a

(17)

Singa adalah binatang yang dapat melukai dan membunuh manusia. Di beberapa tempat pernah terjadi singa menerkam manusia. Di hutan rimba Afrika beberapa penduduk kedapatan tewas diterkam singa. Di kebun binatang pernah ada singa yang mendadak lepas dari kurungan dan menerkam pengunjung. Juga di pertunjukan sirkus, singa menerkam pelatihnya. Singa merupakan jenis binatang buas.

Tentunya kita paham kisah Daniel yang mampu terlepas dari terkaman sejumlah singa yang kelaparan. Tuhanlah yang menjinakkan singa-singa yang berhadapan dengan Daniel. Barangkali di sepanjang kehidupan kita tidak pernah berhadapan secara terbuka dengan singa yang sedang kelaparan. Namun ada bentuk singa lain yang siap menerkam kita. Siapa gerangan singa tersebut?

Kitab Suci menyatakan, “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya (1 Petrus 5:8). Bentuk singa yang lain ini adalah Iblis. Kita diminta sadar dan berjaga-jaga. Sadar bahwa Iblis memang ada. Sadar bahwa kita sebagai manusia merupakan mangsa utama Iblis. Pada abad ke-21 ini semakin banyak orang yang menolak adanya Iblis dengan mengatakan bahwa sumber permasalahan yang menghasilkan tragedi yang memilukan adalah kesalahan manusia itu sendiri. Di pihak lain, semakin banyak orang yang bersahabat akrab dengan Iblis. Masa kini, Iblis dengan mudah telah menelan banyak manusia.

Lalu, bagaimana kita sebagai umat percaya? Jelas kita percaya Tuhan jauh lebih berkuasa dari singa Iblis. Justru bersama Tuhan, kita sanggup mematahkan terkaman singa Iblis. Sebagaimana Daniel yang tidak dapat diterkam oleh singa-singa, demikian juga kita! Puji Tuhan! (IE)

Di dalam Kristus Iblis dipatahkan.

Ya Tuhan, aku mau selalu berlindung di dalam

Engkau.

Dan ketika ia sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu. Berkatalah ia kepada Daniel: "Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?" Daniel 6:21

Daniel 6:20-25

jumat, 14 september 2012 Yehezkiel 36-38

Bacaan Alkitab Setahun

Allah adalah sumber kekuatan melewati badai

kehidupan.

Agar setiap anak Tuhan kuat imannya di tengah badai

kehidupan. … seluruh rakyat itu telah pedih hati, masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan, Allahnya. 1 Samuel 30:6

1 Samuel 30:1-19

Dalam sebuah kesaksian, seseorang menceritakan tentang

keadaannya yang sangat sulit. Ia menderita sakit yang secara medis sulit disembuhkan. Ditambah lagi pada saat yang sama, anaknya juga menderita sakit yang mustahil bisa sembuh. Sungguh keadaan yang sangat berat! Di tengah pengobatan yang ada, walaupun sulit, ia terus mendorong dirinya dan anaknya untuk mengharapkan kemurahan Tuhan. Dengan keyakinan imannya, akhirnya Tuhan memulihkan mereka berdua.

Demikian pula dengan keadaan Daud. Bisa dibayangkan saat ia dan tentara-tentaranya pulang dari perjalanan ke beberapa daerah. Mereka dikejutkan oleh suatu hal yang sangat menyedihkan. Rumah dan harta mereka dibakar oleh bangsa Amalek. Keluarga mereka ditawan. Hal-hal ini membuat mereka pedih hati dan sampai tidak kuat lagi menangis. Orang-orang yang mengikuti Daud menjadi marah kepada Daud dan hendak melempari Daud dengan batu.

Dalam keadaan terjepit itu, Daud menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan. Ia meminta petunjuk Tuhan. Melalui seorang budak – yang sakit dan telah dilayani dengan baik oleh Daud dan tentara-tentaranya - Tuhan memakainya untuk menuntun Daud dan tentaranya menyerang ke perkemahan orang Amalek. Akhirnya Daud dapat membawa kembali segala sesuatu yang telah dirampas orang Amalek.

Apakah saat ini Saudara sedang mengalami banyak kesusahan yang terus-menerus seakan tak ada hentinya dan merasa terjepit sehingga seolah tak jalan keluar? Tak ada jalan lain yang terbaik selain memperkuat kepercayaan Saudara kepada Tuhan. Daripada-Nyalah sumber kekuatan! Ia dapat memberi jalan keluar yang ajaib. (AS)

sabtu, 15 september 2012 Bacaan Alkitab Setahun Yehezkiel 39-41

Terkaman Singa

Mematahkan

Sumber Kekuatan

D O A r e n u n g a D O A r e n u n g a

Referensi

Dokumen terkait

Saran yang perlu dilakukan dari penelitian ini yaitu identifikasi senyawa aktif dari ekstrak etanol daun keladi tikus (Typhonium flagelliforme), kemangi (Ocimum sanctum L), dan

Dinding turap kayu, baja atau beton yang permanen, harus diukur sebagai jumlah dalam meter persegi yang dipasang memenuhi garis dan elevasi yang ditunjukkan pada gambar

Variabel adversity quotient, lingkungan keluarga, dan minat berwirausaha diukur dengan skala Likert, yaitu skala dipergunakan untuk mengetahui setuju atau tidak

Berdasarkan hasil dari penjualan buku Latihan Kalkulus I, maka diterbitkan pula buku-buku problem solution untuk matakuliah matematika lainnya yang banyak diambil dari jurusan

Penentuan besarnya ultrafiltrasi harus optimal dengan tujuan untuk mencapai kondisi pasien euvolemik dan normotensi Pada saat hemodialisis dilakukan ultrafiltrasi

Sistem pengontrolan yang dibangun dengan menggunakan Supervisory Control And Data Acquisition (SCADA) yang berbasis PLC dapat diterapkan dalam berbagai proyek akhir

Sifat penata yang senang menyendiri, tidak percaya diri dan suka memendam perasaan merupakaan watak yang terdapat pada watak melankolis yang sempurna dan

Dapat dilihat pada Gambar 3 bahwa persen ekstraksi tertinggi diperoleh pada persen padatan 20% dengan konsentrasi tiosulfat sebanyak 1.5 M dengan waktu proses