• Tidak ada hasil yang ditemukan

ORGANISASI DAN TEORI ORGANISASI. Ade Heryana, SST, MKM Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ORGANISASI DAN TEORI ORGANISASI. Ade Heryana, SST, MKM Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1

ORGANISASI DAN TEORI ORGANISASI Ade Heryana, SST, MKM

Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari artikel ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menjelaskan pengertian Organisasi

2. Menjelaskan prinsip-prinsip umum dari Organisasi

3. Menjelaskan perbedaan sudut pandang konvensional dengan modern terhadap Organisasi

4. Menjelaskan pembagian teori Organisasi

5. Menjelaskan karakteristik teori Organisasi yang berfokus pada kinerja dan struktur 6. Menjelaskan karakteristik dan perbedaan antara teori organisasi Scientific Management, teori Administratif Fayol, teori Birokrasi Weber, dan teori Perilaku Administratif Simon

PENGERTIAN ORGANISASI

Jobplanet, sebuah perusahaan jasa karir online merilis lima belas perusahaan jenis korporasi terbaik sepanjang 2016 di Indonesia dilihat dari aspek pekerjaannya. Dirilis pada situs jobplanet.com, terdapat dua perusahaan yang menonjol di sini yaitu Kementerian BUMN dan Chevron Pacifi Indonesia. Kementerian BUMN tertinggi pada aspek jenjang karir dan manajemen, sedangkan Chevron Pacific Indonesia pada aspek work-life balance, work-life balance, serta gaji dan tunjangan. Sebuah perusahaan harus terus memantau situasi lingkungan tempat ia beraktivitas untuk mendapatkan daya kompetetif, daya ketertarikan pelamar, dan bernilai bagi karyawannya (Levy, 2009). Lalu bagaimana dengan perusahaan tempat Anda bekerja apakah sudah memuaskan dalam memenuhi kebutuhan hidup baik secara fisik dan mental?

(2)

2

Kedua perusahaan terbaik tersebut merupakan metamorfosis dari apa yang disebut organisasi. Mereka telah mengalami perkembangan berpuluh-puluh tahun dari organisasi yang kecil hingga besar dengan jumlah karyawan ratusan hingga ribuan. Sebuah organisasi yang baik memiliki empat karakteristik yakni appropiate (proses pengambilan keputusan sesuai dengan kondisi lingkungan), adequate (kecukupan sumberdaya), effective (tepat sasaran/tujuan), dan efficient (dapat menggunakan sumberdaya dengan baik). Sedangkan organisasi yang terlambat atau kurang baik dalam mengambil keputusan, tidak mampu bereaksi terhadap perubahan lingkungan, dan sering terdapat pertentangan kepentingan antar anggotanya akan berkembang menjadi organisasi yang kurang baik.

Organisasi tempat Anda bekerja atau belajar memiliki tujuan profitabilitas dan berkembang ke arah yang lebih baik. Kesamaan lainnya, perusahaan tersebut dan organisasi tempat Anda bekerja/belajar terdiri dari orang-orang yang memiliki tujuan berbeda-beda. Pekerjaan rumah manajemen adalah bagaimana agar tujuan hidup masing-masing orang selaras dengan tujuan organisasi. Dalam artikel ini pengertian organisasi dibatasi pada konteks tempat bekerja, sehingga pekerja merupakan orang-orang yang ada di dalam organisasi tersebut.

Untuk apa mahasiswa mempelajari organisasi? Seperti kita ketahui, dalam kehidupan manusia terdapat berbagai organisasi atau kelompok yang turut berperan dalam menentukan tujuan dan keputusan. Organisasi tersebut berproses atau beroperasi dengan cara-cara yang unik. Sehingga dengan mempelajari organisasi, mahasiswa dapat memahami bagaimana proses operasional yang ada dalam organisasi. Harapannya adalah mahasiswa dapat mengantisipasi berbagai jenis masalah yang mungkin akan dihadapi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab baik di tempat kerja maupun di tempat aktivitas lainnya. Pada akhirnya, mahasiswa akan memberikan kontribusi yang berguna bagi kelangsungan organisasi.

(3)

3

1. Organisasi adalah sistem dimana manusia saling tergantung atau terkait.

2. Organisasi adalah kerangka kerja bagi manajemen dalam bekerja. Artinya organisasi merupakan wadah, lembaga, atau kelompok fungsional ketika proses manajemen berlangsung.

3. Organisasi adalah strategi komplek yang melibatkan manusia yang didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sehingga organisasi merupakan wadah dimana sekumpulan orang diarahkan untuk tujuan-tujuan spesifik dari organisasi. Sebuah organisasi terdiri dari tiga unsur pokok yakni orang-orang, tujuan, dan struktur. Sehingga fungsi utama organisasi adalah: a) sebagai wadah bagi orang-orang dalam bekerja sama mencapai satu tujuan; b) sebagai wadah bagi orang-orang dalam pembentukan perilaku dan budaya organisasi; dan c) sebagai wadah untuk mencapai sasaran yang sulit dicapai seorang diri.

Dewasa ini sudut pandang orang terhadap organisasi telah mengalami pergeseran dari pandangan konvensional menjadi sudut pandang modern. Perbedaan terebut disajikan pada tabel 1 berikut:

Tabel 1. Perbedaan Organisasi menurut Sudut Pandang Konvensional dan Modern

PANDANGAN KONVENSIONAL PANDANGAN MODERN

Stabil Dinamis

Tidak fleksibel Fleksibel

Berfokus pada pekerjaan Berfokus pada keahlian Definisi pekerjaan berdasarkan

posisi/jabatan

Definisi pekerjaan berdasarkan tugas

Berorientasi individu Berorientasi tim

Pekerjaan yang tetap Pekerjaan bersifat sementara Berorientasi perintah Berorientasi partisipasi

Pengambilan keputusan oleh manajemen Paritisipasi karyawan dalam pengambilan keputusan

Berorientasi peraturan Berorientasi konsumen

Pekerja homogen Pekerja beragam

Waktu kerja ditentukan Tidak ada batasan waktu kerja

Hubungan hirarki Hubungan lateral dan jaringan

Bekerja di fasilitas organisasi selama jam kerja tertentu

(4)

4 TEORI ORGANISASI

Teori organisasi merupakan sejumlah pemikiran dan konsep yang menjelaskan atau memperkirakan bagaimana organisasi/kelompok dan individu di dalamnya “berperilaku” dalam berbagai jenis struktur dan kondisi tertentu (Shafritz & Ott dalam Levy, 2009). Dari definisi tersebut, organisasi seperti juga manusia memiliki perilaku yang bisa diamati dengan baik oleh orang di dalamnya maupun oleh pihak luar.

Ahli manajemen dan organisasi menyatakan teori organisasi berakar dan telah ada sejak zaman purbakala atau abad pertengahan. Namun studi formal tentang teori organisasi baru dilakukan ketika pabrik-pabrik mulai dikenal di Inggris Raya (Shafritz & Ott dalam Levy, 2009). Terdapat berbagai jenis teori organisasi dari berbagai literatur dan sumber pustaka. Scott dalam Legaard (2010) membagi teori organisasi ke dalam tiga level analisis, yaitu: 1) Level sosial-psikologis, yakni teori organisasi yang berfokus pada hubungan individu dan antar personal/individu; 2) Level struktural, yakni teori organisasi yang berfokus pada organisasi secara umum dan subdivisi dari organisasi seperti departemen, tim, dan sebagainya; dan 3) Level makro, yakni teori organisasi yang berfokus pada peran organisasi dalam hubungannya dengan organisasi dan komunitas lainnya.

Sementara Legaard sendiri membagi teori organisasi ke dalam tiga perspektif yang merupakan wilayah utama yang menjadi pusat studinya (Legaard, 2010), yaitu: a. Teori organisasi yang berfokus pada kinerja dalam menjalankan tugas dan

struktur;

b. Teori organisasi yang berfokus pada motivasi karyawan; dan

c. Teori organisasi yang berfokus pada penyesuaian dengan lingkungan sekitar. Pembagian teori organisasi tersebut disajikan pada tabel 2 berikut berdasarkan perspektif Scott dan Legaard.

(5)

5

Tabel 2. Teori Organisasi menurut Perspektif Legaard dan Scott Perspektif Legaard (2010)

Persepktif Scott Kinerja dan Struktur Motivasi terhadap lingkungan Penyesuaian

Scientific Management (Taylor) – 1911 Expectancy theory (Vroom) – 1976 Administrative theory (Fayol) – 1925 Self-efficacy Management by Objective (Drucker) – 1968 Needs theories Motivational theories Qualifications and personality

Level analisis sosio-psikologis 2 Factors theory (Herzberg) – 1966 Reward/Reinforcement theory (Skinner) Pathfinder theory Cultural theories (Schein, Martin and Albert & Whetten) – 1992 Bureaucracy model (Max

Weber) – 1922

Job Design Loose-coupled

organizations (Weick) – 1995

Administrative theory (Fayol) – 1925

Job Characteristics (Hackman & Oldham)

External environment Factors & Organizational Structures (Mintzberg) – 1981

Level analisis struktural

Organizational Learning (March & Olsen)

Level analisis makro The Learning

Organization (Argyris & Senge) – 1990

Stepen P. Robbins (1995) membuat pembagian teori organisasi ke dalam empat kategori antara lain sebagai berikut:

1. Teoretikus Tipe 1

a. Dikenal dengan aliran klasik

b. Mengembangkan model organisasi universal

c. Melihat organisasi sebagai sistem tertutup untuk mencapai tujuan dengan efisiensi

(6)

6

d. Para ahli: scientific management (Frederick W. Taylor), prinsip-prinsip organisasi (Henry Fayol), teori birokrasi (Max Weber), dan teori pencanaan rasional (Ralph Davis).

2. Teoretikus Tipe 2

a. Pengakuran sifat sosial organisasi

b. Membentuk aliran hubungan antar manusia (human relations school)

c. Memandang organisasi sebagai seseuatu yang terdiri dari tugas-tugas maupun manusia

d. Para ahli: teori/kajian Hawthorne (Elton Mayo), teori sistem kerjasama (Chester Bernard), teori X dan Y (McGregor), dan teori anti birokrasi (Warren Bennis). 3. Teoretikus Tipe 3

a. Pendekatan kontinjensi antara mekanistik dan humanistik

b. Para ahli: teori perspektif lingkungan (Katz & Kahn), kasus teknologi, teori besaran organisasi (kelompok Aston)

4. Teoretikus Tipe 4

a. Memusatkan perhatian pada sifat politis organisasi

b. Para ahli: batas-batas kognitif terhadap rasionalitas (March & Simon), teori arena politik (Jeffrey Pfeffer)

TEORI ORGANISASI YANG BERFOKUS PADA KINERJA DAN STRUKTUR SCIENTIFIC MANAGEMENT

Teori ini lahir pada awal abad 20, dikembangkan oleh Frederick W. Taylor. Karakteristik dari aliran ini adalah:

1. Ide dasar scientific management adalah proses yang sistematis dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi produksi yang diperoleh melalui analisis ilmiah dan berbagai percobaan.

(7)

7

2. Taylor meyakini bahwa ouput yang maksimal dari sustu proses dapat dihasilkan dengan input yang minimal (energi, sumberdaya).

3. Titik awal pemikiran Taylor adalah proses kerja individu yang akan bergabung dalam suatu sistem proses.

4. Struktur organisasi terbentuk mengikuti proses kerja yang ada

5. Dibutuhkan staff yang memiliki spesialisasi untuk mengoptimalkan proses kerja, sehingga peran manajer dalam memerintah akan berkurang

6. Dikategorikan sebagai pendekatan bottom-up, karena memulai dari proses kerja individu.

Pemikiran scientific management akhirnya diadopsi oleh perusahaan industri manufaktur skala besar. Salah satu yang mengadopsi adalah Henry Ford (perusahaan otomotif Ford) yang akhirnya melahirkan revolusi industri. Melalui berbagai studi tentang waktu dan dengan keterampilan pekerja, saat itu pembuatan mobil mulai bisa diproduksi secara massal (jumlah besar) dengan proses kerja menggunakan mesin. Fenomena ini menciptakan aliran baru yang disebut Fordism.

Scientific management memiliki pengaruh yang menentukan dan panjang terhadap praktik industri dan terhadap teori organisasi secara keseluruhan. Pada akhirnya teori ini mendapat kritik keras dari pegawai dan manajer yang menerapkan pendekatan ini, karena studi ini mengabaikan pendapat dan pemikiran mereka. Akibat dari pertentangan ini dan berkembanganya pandangan/aliran humanity, teori scientific management tidak dapat bertahan lama sebagai ideologi yang diikuti manajemen. Namun pandangan-pandangan scientific management masih tetap dipakai sebagai pedoman kerja bukan hanya di sektor industri tetapi juga di sektor jasa.

(8)

8 ADMINISTRATIVE THEORY

Pada waktu yang hampir bersamaan dengan Taylor, Henri Fayol mengembangkan pendekatan lain yang bersifat rasional yang fokusnya berlawananan dengan scientific management. Karakteristik dari teori administratif Fayol antara lain: 1. Prinsip-prinsip administratif yang membentuk struktur hirarkis organisasi

berbentuk piramida, berfungsi sebagai dasar organisasi dalam menjalankan aktivitas, yaitu dengan pendekatan top-down. Bandingkan dengan scientific management yang menggunakan pendekatan bottom-up dengan titik awal dari pekerjaan individu.

2. Pendakatan administratif memfokuskan pada dua prinsip dalam organisasi yaitu Koordinasi dan Spesialisasi. Gambar 1 berikut menjelaskan prinsip-prinsip Koordinasi dan Spesialiasi pada pendekatan administratitf Fayol.

Gambar 1. Prinsip Koordinasi dan Spesialisasi (Teori Administratif Fayol)

Teori administratif yang dikemukan Fayol mendapat kritik karena terlalu menyederhanakan kondisi administratif. Seorang ahli yang mengkritik cukup keras adalah Herbert Simon yang akan didiskusikan pada sub bab mendatang.

Henry Fayol juga mengembangkan prinsip-prinsip yang harus dimiliki organisasi, sebagai berikut:

Koordinasi (Struktur organisasi piramida)

• Setiap pekerja hanya diawasi oleh satu supervisor

• Seorang supervisor hanya

memiliki bawahan sesuai yang ia kelola (span of control)

• Pekerjaan rutin sebaiknya dikerjakan oleh bawahan, sehingga supervisor dapat

mengerjakan tugas lain yang lebih spesifik

Spesialisasi (pembagian kegiatan/tugas dalam organisasi) • Pembagian kelompok dilakukan

berdasarkan

• Tujuan (departemen pemasaran atau pengembangan)

• Proses (Menulis, Membuka tutup botol, dsb)

• Pelanggan (pelanggan besar, menengah, kecil)

• Geografis (pelayanan

(9)

9

1. Terdapat kejelasan dalam merumuskan tujuan organisasi. Tujuan yang jelas memudahkan anggota organisasi untuk bekerjasama mencapai tujuan akhir yang diharapkan;

2. Terdapat pembagian kerja, sehingga harus disusun struktur organisasi yang jelas dan sesuai dengan kebutuhan/tujuan yang ditetapkan. Fungsi atau posisi dalam organisasi dapat digolongkan dengan berbagai cara, antara lain:

- Menurut kesamaan fungsi. Misalnya sebuah rumah sakit dapat menggabungkan kesamaan suatu fungsi dalam organisasinya, sehingga semua kegiatan yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan pasien akan pelayanan kesehatan masuk dalam fungsi pelayanan.

- Menurut macam jasa yang dihasilkan. Misalnya jasa pelayanan resep dokter masuk dalam fungsi farmasi

- Menurut produk yang dihasilkan. Misalnya unit menghasilkan makanan/minuman yang higienis bagi pasien dikelompokkan dalam fungsi gizi;

- Menurut pelanggan yang dilayani. Misalnya unit khusus yang melayani kelompok usia di atas 60 tahun digabungkan dalam fungsi/klinik geriatri; - Menurut tata kelola. Misalnya unit yang melayani pengiriman dokumen medik

pasien dan menyimpannya secara sistematis dikelompokkan dalam fungsi layanan rekam medik;

- Menurut pembagian wilayah. Misalnya unit pemasaran rumah sakit terbagi atas wilayah barat atau timur.

3. Terdapat kontinuitas dan fleksibilitas. Kontinuitas berarti kelangsungan hidup dan sikap suatu organisasi harus terjamin. Jaminan kelangsungan tertuang dalam perencanaan jangka panjang, serta program dan kegiatan pelaksanaan. Sedangkan fleksibillitas berarti mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang selalu berubah-ubah (dinamis) tanpa mengubah tujuan organisasi.

(10)

10

4. Terdapat kejelasan dan keseimbangan antara delegasi, wewenang, dan tanggung jawab (chain of command). Delegasi merupakan pembagian tugas/wewenang pimpinan kepada bawahannya dengan memperhatikan ketentuan dan tujuan organisasi. Wewenang merupakan hak prerogatif seseorang untuk memerintah, mengarahkan, dan bertindak sesuai dengan tujuan organisasi. Sedangkan tanggung jawab merupakan kewajiban anggota organisasi dalam melaksanakan tugasnya.

5. Terdapat kesatuan arah (unity of direction). Artinya seluruh kemampuan, pikiran, keahlian, waktu, dan kegiatan anggota organisasi ditujukan untuk mencapai satu sasaran yaitu mencapai tujuan dengan cara yang efektif dan efisien.

6. Terdapat kesatuan komando (unity of command). Pengertian kesatuan komando adalah terjaminnya kerjasama anggota organisasi, dengan memusatkan pengendalian pada manajemen tingkat atas. Dengan demikian, seorang bawahan hanya memiliki satu atasan.

7. Terdapat rentang pengawasan/kekuasaan (span of control). Pengertian rentang pengawasan adalah sebarapa banyak bawahan/orang yang sesuai berada di bawah sebuah posisi/jabatan. Span of control dijalankan untuk menjamin efektifitas dan kesinambungan sebuah organisasi. Namun perlu dipahami bahwa setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam mengendalikan orang-orang yang ada dalam lingkaran kekuasaannya untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik.

Akibat dari span of control dan tujuan organisasi untuk mencapai tujuan secara bersama-sama maka terdapat konsep sentralisasi dan desentralisasi. Bila pengambilan keputusan seluruhnya diserahkan kepada manajemen tingkat atas, maka hal ini disebut dengan sentralisasi. Bila pengambilan keputusan sebagian diserahkan kepada manajer tingkat bawah, maka disebut dengan desentralisasi.

(11)

11

8. Terdapat tingkatan pekerja (employment hierarchies). Hirarki pekerja merupakan tata hubungan formal antara atasan dan bawahan, serta jaringan peranan yang diinginkan seseorang dalam melaksanakan pekerjaan untuk mencapai tujuannya. Dengan demikian, pendelegasian tugas/pekerjaan dilakukan sesuai dengan “tangga” jabatan. Sebuah hirarki jabatan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a) hampir selalu membentuk piramida; b) terbag-bagi ke dalam satu seri tingkatan horisontal; dan c) secara keseluruhan tetap ada sepanjang masa organisasi tersebut beroperasi/berdiri.

9. Terdapat koordinasi. Dalam organisasi, semua kegiatan untuk mencapai tujuan harus dikoordinasikan antara satu anggota dengan anggota lain. Dengan demikian, asas dalam koordinasi adalah kerjasama dan kesatuan untuk mencapai tujuan bersama. Fungsi koordinasi dijalankan untuk mencegah hal-hal sebagai berikut: konflik/kontradiksi, persaingan tidak sehat, pemborosan, kekosongan waktu dan ruang, serta perbedaan pendekatan dalam pelaksanaan.

Teori scientific management Taylor dan teori administratif Fayol termasuk dalam kelompok teori organisasi klasik. Teori organisasi klasik mengajukan empat ajaran/konsep utama dalam teori organisasi klasik (Shafritz & Ott dalam Levy, 2009) yakni:

1. Organisasi ada karena alasan ekonomis dan untuk mencapai tujuan produktif; 2. Cara terbaik untuk mencapai pruduktivitas diperoleh kajian dan analisis secara

ilmiah;

3. Terdapat spesialisasi dan pembagian kerja untuk memaksimalkan produksi; dan 4. Baik organisasi maupun manusia di dalamnya bertindak berdasarkan prinsip

rasional dan ekonomis.

Dari keempat ajaran tersebut dapat disimpulkan bahwa organisasi menurut teori organisasi kalsik merupakan sekumpulan orang yang bertindak secara

(12)

12

rasional/ekonomis dengan berbagai spsialisasi atau pembagian kerja, untuk mencapai tujuan produktif dengan cara berdasarkan analisis ilmiah.

TEORI BIROKRASI WEBER

Teori Birokrasi dipelopori oleh Max Webber (seorang sosiolog asal Jerman yang melakukan studi tentang organisasi antara tahun 1800-1900). Webber memiliki pandangan yang berbeda dibanding Taylor dan Fayol. Ia memasukkan perspektif sosial dan psikologis untuk memahami tentang organisasi. Menurut Webber untuk memahami organisasi dan strukturnya dapat dicari menggunakan konteks historis, dan ia mengembangkan norma-norma yang seharusnya dijalankan oleh suatu birokrasi (yang direfleksikan sebagai “pegawai publik”) antara lain: a) pegawai publik sebaiknya bertindak seolah-olah dirinya adalah pemilik birokrasi (kantor) dan tetap menjalankan tugas secara birokratis; dan b) birokrasi sebaiknya terdiri dari pegawai publik profesional yang netral sehingga struktur organisasi dapat berfungsi dengan lancar dan seefektif mungkin.

Sehingga menurut Weber, Birokrasi adalah sebuah struktur administrasi tertentu yang bekerja berdasarkan otoritas yang beorientasi legal dan peran (Scott dalam Legaard, 2010), dengan ciri-ciri antara lain:

1. Terdapat pembagian kerja di antara anggota organisasi 2. Terdapat hirarki secara administratif

3. Terdapat sistem yang berorientasi pada peran, yang menggambarkan kinerja 4. Terdapat pemisahan antara kepemilikan dan hak individu dengan kantor

5. Seleksi staff berdasarkan kualifikasi teknis, dan pekerja berusaha mencapai karir Berdasarkan ciri-ciri birokasi tersebut, Weber mengemukan empat pandangan mengenai organisasi yaitu:

a. Setiap pekerjaan pada organisasi birokrasi merupakan posisi khusus dengan tugas dan tanggung jawab tertentu. Pandangan ini disebut dengan division of labor.

(13)

13

Pandangan ini memungkinkan organisasi untuk memaksimalkan kemampuan anggotanya yang spesifik sesuai dengan pekerjaan atau tugas dipercayakan kepadanya. Namun terdapat kelemahan yang dihadapi yaitu terdapat kesulitan dalam mengkoordinasikan berbagai tugas yang dijalankan oleh masing-masing pekerja, termasuk memastikan produk yang dihasilkan oleh organisasi tersebut; b. Struktur pada organisasi birokrasi cenderung berbentuk piramida (top-down

pyramidal organizational) dengan satu orang berada di puncak, lihat gambar 1. Pada setiap level organisasi, pekerja melapor kepada orang yang berada di atasnya dalam rantai komando.

Gambar 1. Struktur Organisasi menurut Teori Birokrasi

c. Penyelesaian pekerjaan pada organisasi birokrasi dilakukan dengan membagi sebagian tugas supervisor kepada bawahannya. Organisasi birokrasi tidak menyarankan supervisor menyelesaikan sendiri tugasnya namun sebagian tanggung jawab didelegasikan kepada bawahan. Prinsip ini disebut dengan delegation of authority. Menurut teori Birokrasi, perilaku manajer atau supervisor yang selalu ingin menyelesaikan seluruh pekerjaan yang diberikan kepadanya tanpa melibatkan bawahan disebut dengan micro-managers.

d. Pencapaian tujuan pada organisasi birokrasi disesuaikan dengan tingkat pengawasan yang dilakukan oleh supervisor/manajer yakni jumlah bawahan ideal yang melapor kepadanya, atau disebut span of control. Semakin tinggi span of

Manajer Level Atas

Manajer level menengah

Pekerja Pekerja Pekerja

Manajer level menengah

Pekerja Pekerja Pekerja

Manajer level menengah

(14)

14

control, maka kemampuan supervisor/manajer dalam mengelola bawahan semakin sulit. Namun bila terlalu kecil maka akan terjadi kekurangan beban kerja. TEORI PERILAKU ADMINISTRATIF (HERBERT SIMON)

Studi yang dilakukan Herbert Simon bertujuan mengkritisi pemikiran dan pemahaman individu yang dikemukakan teori scientific management Taylor. Teori ini memahami organisasi dari level analisis secara makro. Kritik Simon terhadap Taylor diibaratkan pertarungan antara economic man dengan administrative man dimana Simon melakukan pendekatan lebih humanis. Menurut Simon, meskipun setiap individu berusaha mencari apa yang ia inginkan, namun pada dasarnya ia tidak begitu peduli dengan keinginan dasarnya. Sehingga setiap individu tidak akan melakukan tindakan rasional secara menyeluruh, akan tetapi melakukan tindaka rasional yang terbatas.

Perbedaan pandangan antara economic man (Taylor) dengan administrative man (Simon) antara lain sebagai berikut:

1. Economic man (disebut juga Homo economicus) beranggapan individu melakukan tindakan rasional penuh, yaitu

a. Memiliki tujuan yang jelas dan konstan

b. Memperoleh pengetahuan dan informasi \secara penuh c. Mengoptimalkan nilai pemanfataan

2. Administrative man (disebut juga Homo organisans) beranggapan individu melakukan tindakan rasional yang terbatas, yaitu

a. Memiliki tujuan yang tidak jelas dan kemampuan menentukan prioritas yang lemah

b. Memiliki pengetahuan yang terbatas c. Memuaskan nilai pemanfaatan

Pemikiran Simon ini berdampak pada proses pengambilan keputusan individu dalam suatu organisasi, dengan karakteristik sebagai berikut:

(15)

15

a. Orang selalu memiliki model sederhana dalam proses pengambilan keputusan. Model ini disebut dengan “pemahaman situasional” atau “penentuan situasional” atau “penentuan masalah” atau “pendefinisian masalah”

b. Model ini tidak begitu saja diterapkan dalam menganalisis keputusan, namun akan dilibatkan dalam sejumlah proses psikologis dan sosiologis. Kemudian pengambil keputusan akan berusaha terlibat secara aktif dengan lingkungannya dan berusaha menemukan tindakan alternatif lainnya.

c. Proses keputusan individu dan organisasi difokuskan pada upaya mencari dan memilih antara alternatif yang “memuaskan”. Hanya pada beberapa kasus, keputusan difokuskan pada alternatif yang “mengoptimalkan”.

d. Keputusan yang diambil individu menurut pandangan administratif, diperoleh dengan keterbatasan pengetahuan akan lingkungan yang ditentukan.

KESIMPULAN

Ada 3 pendapat mengenai organisasi yaitu: a) organisasi adalah sistem dimana manusia saling tergantung atau terkait; b) organisasi adalah kerangka kerja bagi manajemen dalam bekerja; dan c) organisasi adalah strategi komplek yang melibatkan manusia yang didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebuah organisasi terdiri dari tiga unsur pokok yakni orang-orang, tujuan, dan struktur.

Fungsi utama organisasi adalah: a) sebagai wadah bagi orang-orang dalam bekerja sama mencapai satu tujuan; b) sebagai wadah bagi orang-orang dalam pembentukan perilaku dan budaya organisasi; dan c) sebagai wadah untuk mencapai sasaran yang sulit dicapai seorang diri.

Pandangan orang terhadap organisasi makin lama bergeser ke arah organisasi sebagai wadah yang dinamis, harus fleksibel, bersifat humanis dan harus bisa beradaptasi dengan perubahan lingkungan (disebut pandangan modern).

(16)

16

Teori organisasi merupakan sejumlah pemikiran dan konsep yang menjelaskan atau memperkirakan bagaimana organisasi/kelompok dan individu di dalamnya “berperilaku” dalam berbagai jenis struktur dan kondisi tertentu. Teori organisasi dapat dikelompokkan berdasarkan fokus pemikirannya, level analisis, dan tipenya. Salah satu teori organisasi yang dijelaskan pada artikel ini adalah teori yang berfokus pada struktur dan kinerja (scientific managemen, theory of administrative, bureaucracy theory dan administrative behavior theory). Ringkasan pandangan keempat teori organisasi tersebut terhadap unsur pokok organisasi yaitu orang, struktur dan hubungan disajikan pada tabel lampiran.

REFERENSI

Legaard, Jorgen (2006), Organizational Theory, NP: Mille Bindslev & Ventus Publishing Levy, Paul E. (2010), Industrial Organizational Psychology: Understanding the

Workplace, New York: Worth Publisher

Robbins, Stephen P. (1995), Teori Organisasi: Struktur, Desain, dan Aplikasi, Jakarta: Penerbit Salemba

Yonker, Robert D., “Organizational Behavior” dalam Steven G. Rodelberg, Encyclopedia of Industrial and Organizational Psychology, California: Sage Publications

LATIHAN SOAL

1. Sebutkan dan jelaskan sebuah organisasi yang ideal !

2. Sebutkan prinsip-prinsip organisasi yang saat ini sulit dijalankan di perusahaan atau organisasi yang Anda tempati !

3. Menurut Anda, apakah pandangan konvensional tentang organisasi masih tetap relevan dijalankan untuk saat ini. Jika iya, sebutkan contoh kasusnya !

(17)

17

5. Apakah terdapat pandangan organisasai menurut scientific management yang masih relevan dengan kondisi perusahaan atau organsisasi Anda?

6. Menurut pandangan Fayol, sebuah organisasi yang ideal seharusnya seperti apa? 7. Setelah membaca teori birokasi Max Weber, apakah menurut Anda istilah

“birokrasi” memang benar berkonotasi negatif? Jelaskan jawaban Anda.

8. Apakah pandangan-pandangan tentang organisasi menurut Herbert Simon dalam teori Perilaku Administratif-nya?

(18)

18 LAMPIRAN

Tabel Perbandingan Pandangan Teori Organisasi yang Berfokus pada Kinerja dan Struktur terhadap Unsur Pokok Organisasi (Orang, Struktur, dan Hubungan)

No Teori Organisasi Pandangan terhadap Unsur Pokok Organisasi

Orang (SDM) Struktur Organisasi Hubungan Kerja

1 Scientific Management (F.W. Taylor)

- Disebut juga manajemen ilmiah

- Penggunaan SDM seminimal mungkin untuk menghasilkan output yang optimal;

- Staff diwajibkan memiliki spesialisasi dan mampu mengoptimalkan proses kerja sehingga peran manajer dalam mengarahkan akan berkurang; - Individu melakukan tindakan

rasional menyeluruh,

memperoleh informasi penuh, dan mengoptimalkan

pemanfaatan.

- Struktur terbentuk mengikuti proses kerja yang ada,

bertitik awal dari proses kerja individu (bottom-up approach);

- Hubungan kerja terjadi melalui proses sistematis melalui analisis ilmiah untuk mencapai efisiensi

2 Administrative theory (Henri Fayol)

- Disebut juga teori Administratif

- Setiap pekerja hanya diawasi satu supervisor;

- Setiap supervisor memiliki bawahan sesuai dengan rentang pengawasan (span of control) yang ditetapkan;

- Bawahan mengerjakan pekerjaan yang sifatnya rutin, sedangkan supervisor sifatnya spesifik agar dapat menjalankan tugas lain

- Struktur terbentuk mengikuti prinsip-prinsip administratif yang berfungsi sebagai pedoman dalam menjalankan aktivitas. Organisasasi berbentuk piramida hirarkis top-bottom approach);

- Pembagian kelompok berdasarkan prinsip

- Hubungan kerja terjadi melalui Koordinasi dan Spesialisasi; - Organisasi memiliki tujuan yang

jelas dan perencanaan jangka panjang untuk menjaga kontinuitas;

- Kejelasan dan keseimbangan antara delegasi, wewenang dan tanggung jawab;

(19)

19

No Teori Organisasi Pandangan terhadap Unsur Pokok Organisasi

Orang (SDM) Struktur Organisasi Hubungan Kerja

Ketiga hal di atas merupakan prinsip Koordinasi

- Memiliki kesatuan arah (unity of direction) dan kesatuan komando (unity of command)

Spesialisasi, sehingga dapat dibagi menurut tujuan departemen, proses kerja, jenis pelanggan, ukuran pelanggan, dan wilayah kerja;

- Struktur harus fleksibel dan beradaptasi tanpa

menggangu tujuan organisasi

- Ada sentralisasi dan desentralisasi

3 Bureaucracy theory (Max Webber)

- Disebut juga teori Birokrasi

- Direfleksikan sebagai pegawai publik (atau pegawai negeri sipil) - Pegawai publik sebaiknya

bertindak seolah-olah dirinya pemilik birokrasi, dan tetap mejalankan tugas sebagai birokrat;

- Birokasi sebaiknya terdiri dari pegawai publik profesional yang netral (tidak memihak antara negara dengan warga); - Seleksi staff berdasarkan

kualifikasi teknis, sehingga organisasi dapat

mengembangkan kemampuan spesifiknya;

- Pekerja dianjurkan berusaha mencapai karir setinggi-tingginya;

- Memahami struktur organisasi dengan konteks historis (pendekatan psikososial);

- Struktur organisasi yang efisien ditopang dengan pegawai publik yang profesional dan netral; - Terdapat pembagian kerja di

antara anggota organisasi dengan tugas dan fungsi tertentu, disebut prinsip division of labor;

- Terdapat hirarki secara administratif;

- Struktur cenderung berbentuk piramida (top-down pyramidal

- Terdapat sistem yang berorientasi peran/tugas

- Terdapat pemisahan antara hak dan kepemilikan individu dengan kantor;

- Sebagian tugas dan wewenang supervisor dibagi-bagi kepada bawahannya (delegation of authority)

- Span of control yang terlalu tinggi akan menyulitkan supervisor dalam mengeola bawahannya. Tetapi bila terlau rendah akan terjadi kekurangan beban kerja

(20)

20

No Teori Organisasi Pandangan terhadap Unsur Pokok Organisasi

Orang (SDM) Struktur Organisasi Hubungan Kerja

organizational) dengan satu orang berada di puncak; - Pada setiap level organisasi,

pekerja melaporkan

tugasnya kepada orang yang berada di atasnya

4 Administrative behavior theory (Herbert Simon)

- Pada dasarnya setiap individu tidak peduli dengan kebutuhan dasarnya, meskipun tetap berusaha untuk mencari apa yang diinginkan;

- Individu tidak melakukan tindakan rasional yang menyuluruh, tetapi terbatas; - Individu tidak memiliki tujuan

yang jelas, kemampuan menentukan prioritas lemah, pengetahuannya terbatas, dan memuaskan nilai pemanfaatan (tidak mengoptimalkan);

- Setiap individu selalu memiliki model sederhana dalam proses pengambilan keputusan

- Memahami organisasi dari level makro

- Proses pengambilan keputusan individu tidak hanya mengikuti model keputusan yang

dimilikinya, namun melalui proses sosial dan psikologis, untuk berusaha mendapatkan pendekatan alternatif, karena keterbatasan pengetahuannya; - Proses keputusan individu dan

organisasi difokuskan pada alternatif yang “memuaskan” kedua pihak

Gambar

Tabel 2. Teori Organisasi menurut Perspektif Legaard dan Scott  Perspektif Legaard (2010)
Tabel Perbandingan Pandangan Teori Organisasi yang Berfokus pada Kinerja dan Struktur terhadap Unsur Pokok Organisasi (Orang,  Struktur, dan Hubungan)

Referensi

Dokumen terkait

Biaya legal dan lobby Pengaruh terhadap harga jual produk/jasa Perusahaan tidak dapat menetapkan harga lebih tinggi atau lebih rendah dibanding harga pasar Selama konsumen

Sedangkan menurut penganut teori klasik suatu organisasi tergantung pada empat kondisi pokok

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa dari 98 responden/ bidan di 5 Puskesmas Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Tahun 2016 proporsi

Tingginya angka diare ini didukung juga dengan hasil pengamatan yang menunjukkan lingkungan sekolah yang masih bersanitasi buruk dan dari data didapatkan bahwa SD

Bila seseorang tidak minum air putih, tetapi minum minuman lainnya (seperti: teh,kopi, minuman 8kemasan, minuman ringan,dan lain-lain) dengan jumlah yang cukup, apakah.8. Lama

Buku Panduan Praktik Profesi Ners Keperawatan Jiwa ini disusun untuk membantu mahasiswa mencapai kompetensi klinik yang telah ditetapkan sehingga diharapkan mahasiswa

Mahasiswa mampu menguraikan konsep dasar manajemen mutu pelayanan kesehatan dengan benar... Dimensi Mutu

Tidak memahami dan tidak mampu memaparkan struktur sel dan fungsi fisiologis normal dari sel dengan baik.