• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN AKTUALISASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANGAN AKTUALISASI"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANGAN AKTUALISASI

Optimalisasi Sistem Penyimpanan Arsip administrasi kepegawaian

dengan aplikasi Google Spreadsheet di Lingkungan Dinas

Kesehatan Kabupaten Melawi

DISUSUN OLEH :

DONATUS SUKAMTO, S.IP NIP. 199012312020121016

10

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUAS HULU

BEKERJASAMA DENGAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

(2)
(3)
(4)
(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat, rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan

penyusunan laporan rancangan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Sistem

Penyimpanan Arsip administrasi kepegawaian dengan aplikasi Google Spreadsheet di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi”. Penulisan

rancangan aktualisasi merupakan salah satu tugas dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan LXXIX di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2021. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan Terima Kasih kepada:

1. Bapak Dadi Sunarya Usfa Yursa selaku Bupati Kabupaten Melawi; 2. Bapak Drs. Paulus Sekertaris Daerah Kabupaten Melawi

3. Bapak H. Sarbani, S.E., M.A.P selaku Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kapuas Hulu

4. Bapak Sagitarisman, S.IP selaku Coach yang telah memberikan bimbingan, masukan dan pengarahan

5. Bapak Abdurrohman Bisri, A.Md Selaku Penguji Rancangan Aktualisasi

6. Ibu Endang Susilawati, S.Sos selaku Kabid Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kab. Melawi sekaligus mentor yang telah memberikan bimbingan dan motivasi

7. Orangtua dan keluarga yang selalu memberikan semangat dan dukungan kepada saya

8. Rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan LXXIX yang telah memberikan bantuan dan motivasi.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kelemahan dan kekurangan. Dengan segala kerendahan hati, penulis berharap laporan rancangan aktualisasi ini dapat diterapkan pada nilai-nilai dasar ANEKA, serta pengambilan isu dengan mengacu pada nilai peran dan kedudukan yaitu manajemen ASN, WoG dan pelayanan publik.

Kapuas Hulu, 19 April 2021

(6)

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN i

BERITA ACARA SEMINAR RA ii

LEMBAR PENGESAHAN iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR BAGAN ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Tujuan 2

C. Tempat dan Waktu 3

BAB II GAMBARAN UMUM

A. Profil Instansi 3

1. Keadan Umum 3

2. Visi dan Misi Organisasi 3

3. Nilai-nilai Organisasi 4

4. Stuktur Organisasi 6

B. Tugas dan Fungsi 7

C. Uraian Tugas 8

BAB III KONSEP DASAR ASN

A. Identifikasi Nilai-nilai Dasar ASN 10

1. Akuntabilitas 10

2. Nasionalisme 11

3. Etika Publik 12

4. Komitmen Mutu 13

5. Anti Korupsi 14

B. Kedudukan dan Peran ASN 16

1. Manajemen ASN 16

2. Pelayanan Publik 16

(7)

vi

BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Masalah dan Gagasan 20

B. Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan 24

C. Jadwal Implementasi dan Konsultasi 31

1. Jadwal Implementasi Aktualisasi 31

2. Jadwal konsultasi Dengan Coach 32

3. Jadwal konsultasi dengan Mentor 33

DAFTAR PUSTAKA BIODATA

(8)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Analisis Isu Dengan Teknik APKL ... 16

Tabel 4.2 Analisi Isu Dengan Teknik USG ... 17

Tabel 4.3 Rancangan Aktualisasi ... 19

Tabel 4.4 Jadwal Implementasi Aktualisasi ... 25

Tabel 4.5 Jadwal Konsultasi Dengan Coach ... 26

(9)

viii

DAFTAR BAGAN

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai upaya dalam mewujudkan birokrasi yang profesional dan berkarakter, pemerintah melalui Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) telah bertekad untuk mengelola Aparatur Sipil Negara menjadi semakin professional sebagaimana yang telah disebutkan dalam salah satu nilai dasar seorang Aparatur Sipil Negara. Kemudian dalam menjalankan tugasnya, seorang ASN harus selalu berlandaskan kode etik dan kode perilaku.

Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam Undang-undang ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah. Kode etik dan kode perilaku yang terdapat didalamnya yaitu melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab dan berintegritas tinggi. Dalam pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya, Pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Sejalan dengan itu Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil pada Pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah pengelolaan pegawai negeri sipil untuk menghasilkan pegawai negeri sipil yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Maka untuk mewujudkan Aparatur Sipil Negara yang profesional, pelatihan dasar merupakan kunci penting sebagai sarana pembentukan karakter.

(11)

2

Dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Peserta Pelatihan Dasar juga diharapkan mampu untuk menjalankan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa.

Para peserta Pelatihan Dasar CPNS juga dituntut untuk mampu membangun karakter melalui penerapan nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi). Managemen ASN, WOG (Whole of Government) dan Pelayanan Publik pada instansi tempat bekerja masing-masing.

Melalui Kegiatan habituasi, peserta pelatihan dasar sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS) dapat membiasakan diri untuk menerapkan nilai-nilai dasar ASN, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dilingkungan kerjanya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa. Dalam hal ini, penulis merupakan peserta pelatihan dasar yang akan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) di Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Informasi Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi.

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama agenda habituasi

tertuang di dalam rancangan aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Sistem

Penyimpanan Arsip administrasi kepegawaian dengan aplikasi Google Spreadsheet di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi”.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari pelaksanaan pelatihan dasar CPNS ini adalah sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur

(12)

3

Sipil Negara yaitu pada ketentuan Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) UU ASN, CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.

Selain daripada itu, hasil dari pelaksanaan pelatihan dasar CPNS diharapkan mampu menerapkan nilai-nilai ASN, yaitu :

1. Mampu menerapkan nilai-nilai akuntabilitas; 2. Mampu menerapkan nilai-nilai nasionalisme; 3. Mampu menerapkan nilai-nilai Etika Publik;

4. Mampu menerapkan nilai-nilai Komitmen Mutu; dan 5. Mampu menerapkan nilai-nilai Anti Korupsi.

C. Tempat dan Waktu

Pelatihan Dasar CPNS Angkatan LXXIX di selenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu. Sedangkan kegiatan aktualisasi di tempat kerja dilaksanakan pada tanggal 22 April 2021 s/d 5 Juni 2021 di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi.

(13)

4

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Frofil Instansi

1. Keadaan Umum Instansi

Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Melawi Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Melawi yang telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Melawi Nomor 1 Tahun 2012.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Melawi tersebut, Dinas Kesehatan adalah unsur staf Pemerintah Kabupaten yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan tugas pokoknya yaitu penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan masyarakat dan memberikan pelayanan administrasi, organisasi dan tata laksana serta memberikan pelayanan teknis administrasidi bidang kesehatan.

2. Visi dan Misi Organisasi a. Visi Kabupaten Melawi :

Adapun Visi Kabupaten Melawi, yaitu :

“Terwujudnya Masyarakat Yang Sejahtera dan Bersumberdaya,

Berdaulat, Berdikari dan Berkepribadian dengan Pelayanan

Pemerintahan yang Berkualitas”.

b. Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi

Dalam rangka mendukung Visi Kabupaten Melawi, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi menetapkan Visi sebagai berikut:

“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Melawi yang Mandiri Untuk Hidup Sehat”.

(14)

5

c. Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi

Adapun Misi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi, yaitu :

• Meningkatkan Pemerataan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas dan Bermutu;

• Meningkatkan Kinerja Pelayanan Kesehatan; dan

• Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam jaminan kesehatan nasional.

3. Nilai-nilai Organisasi

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Melawi Tahun 2016-2021, Kabupaten Melawi berpegang teguh pada nilai-nilai organisasi, antara lain:

a. Berdaulat

b. Berdikari

c. Berkepribadian

4. Struktur Organisasi

Dinas Kesehatan adalah unsur Pemerintah Kabupaten yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati.

(15)

6

Bagan 2.1

(16)

7

B. Tugas dan Fungsi Organisasi

Sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 40 Tahun 2016, tentang Struktur Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi, maka tugas pokok Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi adalah melaksanakan sebagian kewenangan Pemerintah Kabupaten Melawi di bidang kesehatan dan tugas kedinasan lainnya yang dilimpahkan oleh Bupati Melawi.

Untuk melaksanakan tugas-tugas pokok tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Penyelenggaraan perumusan kebijaksanaan teknis bidang Kesehatan, pembinaan, bimbingan, koordinasi dan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diserahkan oleh Bupati Kabupaten Melawi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Penyelenggaraan koordinasi dan pengawasan atas penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Kabupaten Melawi.

3. Penyelenggaraan tugas perencanaan dan pengendalian operasional bidang kesehatan di Kabupaten Melawi.

4. Penyelenggaraan promosi kesehatan kepada masyarakat di Kabupaten Melawi.

5. Penyelenggaraan pencegahan, pemberantasan, penanggulangan dan rehabilitasi terjadinya gangguan kesehatan kepada masyarakat di Kabupaten Melawi.

Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi

berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 40 Tahun 2016 :

a. Kepala Dinas b. Sekretariat :

❖ Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

❖ Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Informasi

c. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat:

❖ Kasi Kesehatan Keluarga, Ibu, Anak & Gizi

❖ Kasi Kesehatan Lingkungan,Kesehatan Kerja & Kes Olahraga ❖ Kepala Seksi Promosi dan pemberdayaan Masyarakat

(17)

8

d. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit :

❖ Kasi Surveilans dan Imunisasi

❖ Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular ❖ Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

e. Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Manusia :

❖ Kasi Pelayanan Kesehatan

❖ Kasi Kefarmasian dan Alat Kesehatan ❖ Kasi Sumber Daya Manusia Kesehatan

f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

❖ Unit Pelayanan Farmasi

❖ Laboratorium Kesehatan Daerah ❖ Puskesmas

g. Kelompok Jabatan Fungsional

Maksud penyusunan Program Kerja (uraian tugas) adalah sebagai panduan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi dari masing-masing unit kerja dan agar setiap kegiatan yang dilaksanakan mengacu pada DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) dan Anggaran Kas Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi Tahun Anggaran 2020 serta jadwal pelaksanaan kegiatan yang telah disusun guna optimalisasi target (output) pada setiap kegiatan yang telah direncanakan.

C. Uraian Tugas

Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan dipimpin oleh seorang kasubbag yang mempunyai Tugas memimpin, mengolah dan menyusun bahan perumusan kebijakan teknis, mengendalikan pelaksanaan kegiatan dan menyusun laporan administrasi keuangan, perencanaan program, pelaporan keuangan, dan melaksanakan pengelolaan keuangan sesuai tugas pokok dan fungsinya agar pelaksanaan tugas berjalan efektif dan efisien.

Dalam melaksanakan tugasnya, seorang analis kepegawaian memiliki uraian tugas sebagai berikut :

1. Menyusun rencana kerja tahunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi agar pelaksanaan tugas berjalan dengan efektif dan efisien

(18)

9

2. Melaksanakan kegiatan Manajemen PNS dengan melaksanakan berbagai kegiatan seperti : persiapan pengadaan CPNS, mutasi pegawai, status dan kedudukan hukum kepegawaian PNS, daftar jabatan, mutasi lain-lain, pelaksanaan diklat, penggajian, tunjangan dan kesejahteraan pegawai, tata usaha kepegawaian, disiplin dan pengendalian kepegawaian dan pemberhentian PNS sesuai dengan tugas pokok dan fungsi

3. Melaksanakan kegiatan pengembangan sistem manajemen PNS seperti : sistem rekruitmen, sistem CAT, Sistem pengembangan jabatan, sistem ketatausahaan kepegawaian, penyusunan naskah akademik sebagai

anggota dan pelaporan sesuai dengan peraturan perundang – undangan

yang berlaku

4. Menyusun laporan pelaksanaan tugas yang kemudian disampaikan ke pimpinan sebagai bahan dalam penilaian kinerja

5. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan pimpinan baik lisan maupun tulisan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi

(19)

10

BAB III

KONSEP DASAR ASN

A. Nilai-nilai Dasar ASN

Dalam rangka menciptakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sesuai dengan cita-cita bangsa sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, serta berfungsi sebagai penyelenggara kebijakan public, pelayanan publik dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat dan pemersatu bangsa. Oleh karena itu, untuk mencapai terciptanya Aparatur Sipil Negara seperti yang disebutkan di atas, maka perlu adanya penerapan nilai-nilai dasar profesi ASN saat dilaksanakannya Latsar CPNS.

Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) Peraturan LAN RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar CPNS, Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Pelatihan Dasar CPNS juga bertujuan untuk membentuk ASN yang profesional, yaitu ASN yang karakternya dibentuk oleh nilai-nilai dasar ASN, sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai pelayan masyarakat.

Nilai-nilai dasar ASN yang dijadikan landasan dalam menjalankan profesi ASN adalah sebagai berikut :

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Adapun indikator dari Akuntabilitas yang akan digunakan dalam tabel rancangan aktualisasi adalah sebagai berikut :

a. Kejelasan target

Dalam menjelaskan cara, tindakan ataupun proses kegiatan untuk mencapai suatu tujuan.

(20)

11

b. Transparan

Krina (2003:13) mendefinisikan transparan sebagai prinsip yang

menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan proses pembuatan dan pelaksanaanya serta hasil-hasil yang dicapai.

c. Konsisten

Menurut Cambrige Dictionary Konsisten adalah sesuatu yang tidak berubah, atau selalu berbuat atau terjadi secara sama, utamanya dalam hal positif. Konsisten juga didefinisikan sebagai sebuah kesepakatan, atau mempunyai kesamaan dengan hal lain, atau bisa juga diartikan mempunyai prinsip yang sama dengan lainnya.

d. Partisipasi

Partisipasi adalah keterlibatan seseorang dalam situasi baik secara mental, pikiran atau emosi dan perasaan yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan dalam upaya untuk memberikan sumbangan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan dan ikut bertanggungjawab terhadap kegiatan pencapaian tujuan tersebut. (Syamsuddin Adam dalam Prasetya, 2008:54).

2. Nasionalisme

Menurut L. Stoddard : Nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang

dimiliki oleh sebagian terbesar individu di mana mereka menyatakan rasa kebangsaan sebagai perasaan memiliki secara bersama di dalam suatu bangsa.

Adapun nilai-nilai nasionalisme adalah sebagai berikut :

a. Kerja sama

Kerja sama diwujudkan dalam suatu perbuatan atau kegiatan yang bias dilakukan oleh beberapa individu dalam suatu kelompok ataupun suatu organisasi untuk mencapai suatu tujuan bersama yang telah disepakati sebelumnya. Biasanya kerja sama melibatkan pembagian tugas, dimana setiap orang mengerjakan setiap pekerjaan yang merupakan tanggung jawabnya demi tercapainya tujuan bersama (Sari, 2014)

(21)

12

b. Tidak Memaksakan Kehendak

Sebagai manusia tentu memiliki ambisi tersendiri, namun saat kita menjalani kehidupan sosial tentunya memaksakan kehendak pribadi bisa memberikan akibat buruk untuk diri sendiri maupun orang lain. Pendapat kita sendiri terkadang benar menurut sendiri namun belum tentu benar menurut orang lain. Jadi dalam menyikapi hal ini, peran penting dari musyawarah untuk menyatukan presepsi sangatlah penting.

c. Amanah (dapat dipercaya)

Amanah berasal dari bahasa arab yang diartikan berarti kondisi tenang dan tentram, karena terbebas dari bahaya dan bencana, atau tiada keraguan dan ketakutan akan terjadinya sesuatu yang buruk (Ma’luf, 2000)

d. Tanggung Jawab

Widagdho (1999) mengatakan bahwa Tanggung jawab adalah kesadaran manusia atas tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti perbuatan sebagai wujud dari kesadaran akan kewajibannya.

3. Etika Publik

Etika merupakan refleksi atas standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.

Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik, yakni a. Pelayan publik yang berkualitas dan relevan.

b. Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.

c. Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.

Adapun beberapa defenisi dari nilai-nilai etika publik adalah sebagai berikut:

(22)

13

1. Cermat

Berdasarkan KBBI adalah penuh minat, seksama, teliti sehingga dapat

disimpulkan cermat adalah memperhatikan atau teliti dalam

mengerjakan atau melakukan suatu pekerjaan.

2. Disiplin

Menurut KBBI adalah ketaatan atau kepatuhan kepada peraturan atau tata tertib dan sebagainya dapat disimpulkan disiplin adalah perwujudan sikap mental yang tercermin dalam perbuatan, tingkah laku individu dan kelompok serta masyarakat, baik berupa ketaatan atau kepatuhan kepada peraturan pemerintah atau etik, norma serta kaidah yang berlaku dalam masyarakat.

3. Bertanggung Jawab

Tanggung jawab menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2008) adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Artinya jika ada sesuatu hal boleh dituntut, dipersalahkan diperkarakan dan sebagainya. Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung resiko atas segala hal yang menjadi tanggung jawabnya, jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain, adil, bijaksana, tidak pengecut dan mandiri. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang bersangkutan akan selalu berusaha memenuhi kewajibannya melalui seluruh potensi dirinya. Orang yang bertanggung jawab adalah orang mau berkorban untuk kepentingan orang lain ataupun orang banyak.

4. Komitmen Mutu

Merujuk definisi dari Goetsch dan Davis (2006:6), manajemen mutu terpadu terdiri atas kegiatan perbaikan berkelanjutan yang melibatkan setiap orang dalam organisasi melalui usaha yang terintegrasi secara total untuk meningkatkan kinerja pada setiap level organisasi.

1. Berorientasi Mutu

Berorientasi Mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap produk/jasa berupa ukuran baik/buruk. Bidang apapun yang menjadi tanggungjawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder.

(23)

14

2. Efektif

Efektivitas organisasi merupakan sejauh mana sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan atau berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakannya.. efektivitas adalah ketercapaian target yang telah direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat memberikan kepuasan.(Modul Komitment mutu hal 8)

3. Efisien

Efisien organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasional. Efisiensi oerganisasi ditentukan oelh berapa banyak bahan baku, uang dan manusia yang dibutuhkan untuk menentukan jumlah keluaran tertentu. Efisiensi dapat dihitung sebaga jumlah sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. (Modul Komitment mutu hal 9)

Efisiensi diukur dari ketepatan realisasi pengunaan sumber daya dan bagaimana dan bagaimana perkerjaan dilaksanakan, sehingga dapat diketahui ada atau tidak adanya pemborosan sumber daya, peyalahgunaan alokasi, penyimpangan, prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.

Disimpulkan bahwa karakterisitik utama yang dijadikan dasar untuk mengukur tingkat sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan.

4. Inovasi

Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan

organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi disekitarnya (Modul Komitmen mutu hal 11). Di sisi lain, mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen atau pengguna.

(24)

15

5. Anti Korupsi

Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan Negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi terdiri dari kerugian negara, suap menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.

a. Jujur

Jujur adalah lurus hati, tidak berbohong (misalnya dengan berkata apa adanya) (sumber : KBBI) Menurutahli Mohammad Mustari, pengertian jujur adalah suatu perilaku manusia yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap dirinya maupun pihak lain.(sumber : Mohammad Mustari. (2011).

b. Kerja Keras

Kerja Keras menurut Mustari (2014:43) adalah merupakan perilaku atau tindakan uang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas (belajar atau pekerjaan) dengan sebaik-baiknya. Usaha pantang menyerah, yaitu tetap menjalankan tugas sekalipun menghadapi tantangan atau hambatan.

c. Mandiri

Mandiri adalah pembentukan karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak bergantung terlalu banyak kepada orang lain.

d. Tanggung Jawab

Widagdho (1999) mengatakan bahwa Tanggung jawab adalah kesadaran manusia atas tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti perbuatan sebagai wujud dari kesadaran akan kewajibannya.

(25)

16

B. Kedudukandan Peran ASN dalam NKRI 1. Manajemen ASN

Berdasarkan Undang-Undang Noomor 5 Tahun 2014 Pasal 11 mengatakan bahwa tugas dari ASN adalah melaksanakan kebijakan publik, memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas, dan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa. Peran ASN terdapat dalam pasal 12 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014, yaitu sebagai perencana, pelaksana dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Dari pernyataan diatas jelaslah bahwa ASN dibentuk untuk professional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat (Fatimah & Irawati, 2015).

Adapun beberapa nilai Manajemen ASN yaitu:

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas secara umum dapat diartikan sebagai permintaan pertanggungjawaban atas pemenuhan tanggung jawab yang diserahkan kepadanya.

2. Efektif

Efektif berarti penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya. (Modul Pelayanan Publik.

3. Keterbukaan

Keterbukaan adalah konsep atau filosofi menyeluruh yang ditandai dengan penekanan pada transparansi dan kolaborasi. (Wikipedia (Inggris)

2. Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian dalam rangka

pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan

perundangundangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas jasa, barang dan atau/ pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Ada 3 (tiga) unsur penting dalam pelayanan publik yaitu: 1) organisasi penyelenggara pelayanan publik, 2) penerima layanan

(26)

17

(pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, 3) kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).

Ada beberapa nilai-nilai pelayanan publik yang di antaranya sebagai berikut :

1. Efektif

Efektif berarti penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya. (Modul Pelayanan Publik, Halaman 33).

2. Efisien

Efisien berarti cara mewujudkan tujuan pelayanan public dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah (Modul Pelayanan Publik, Halaman 33).

3. Transparan

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut, seperti: persyaratan, prosedur, biaya, dan sejenisnya. Masyarakat juga harus diberi akses yang

sebesar-besarnya untuk mempertanyakan dan menyampaikan

pengaduan apabila mereka merasa tidak puas dengan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah (Modul Pelayanan Publik, Halaman 31)

4. Responsif

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya. Tidak hanya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan akan tetapi juga terkait dengan mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan. Sebagai klien masyarakat, birokrasi wajib mendengarkan aspirasi dan keinginan masyarakat yang menduduki posisi sebagai agen (Modul Pelayanan Publik, Halaman 32).

(27)

18

5. Aksesibel

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik (dekat, terjangkau dengan kendaraan publik, mudah dilihat, gampang ditemukan, dan lain-lain.) dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut. (Modul Pelayanan Publik, Halaman 33).

.

3. WoG (Whole of Government)

Definisi Whole of Government adalah suatu model pendekatan integrative fungsional satu atap yang digunakan untuk mengatasi wicked problems yang sulit dipecahkan dan di atasi karena berbagai jenis sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku. Didalam Whole of Government terdapat beberapa nilai indikator yaitu koordinasi, integrasi, kolaborasi, partisipasi, komunikasi, kerja sama, kemitraan, kepentingan bersama dan berkesinambungan.

Salah satu bentuk penerapan WoG di sektor pelayanan public adalah e-government. E-government adalah salah satu factor pendorong strategis (strategic enabler) yang memungkinkan WoG dapat dilaksanakan, karena peran dan fungsi e-government adalah menciptakan jejaring kerja (network) kolaboratif sehingga fungsi integrasi intra dan interagensi/instansi dapat dilaksanakan. Keberadaan jejaring kerja yang ditopang oleh

e-government berpotensi menjadituas pengungkit (leverage) bagi

pertumbuhan dan perkembangan ekonomi, social dan lingkungan, termasuk di dalamnya pelayanan publik. Berdasarkan hal itu, maka e-government harus dilaksanakan di berbagai level pelayanan publik (Suwarno & Sejati, 2017). Ada pun nilai-nilai WoG adalag sebagai berikut :

1. Koordinasi

George Robert Terry berpendapat bahwa pengertian koordinasi adalah suatu upaya yang sinkron dan teratur demi menyediakan jumlah serta waktu yang tepat, dan juga mengarahkan pelaksanaan untuk bisa

(28)

19

melahirkan suatu tindakan yang selaras dan harmonis pada tujuan yang sebelumnya sudah ditentukan.

2. Komunikasi

pengertian komunikasi adalah suatu aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide, dan gagasan, dari satu pihak ke pihak lainnya yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.

3. Kepentingan Bersama

Kepentingan bersama adalah sebuah keputusan yang sudah dipikirkan secara matang , untuk mewujudkan keinginan yang di inginkan secara bersama.

4. Partisipasi

Partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “participation” adalah

pengambilan bagian atau pengikutsertaan. Menurut Keith Davis, partisipasi adalah suatu keterlibatan mental dan emosi seseorang kepada pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab di dalamnya.

(29)

20

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Permasalahan dan Gagasan

Pemerintah Daerah Kabupaten Melawi terus berupaya mengevaluasi dan merumuskan strategi dan kebijakan dalam meningkatan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik sesuai dengan fungsinya sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Melawi Nomor 47 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, tentu masih ada beberapa isu yang jika tidak segera ditindaklanjuti dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas di Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi khususnya di Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Informasi.

Adapun beberapa isu yang terjadi di Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Informasi di antaranya sebagai berikut :

1. Masih adanya pengarsipan surat menyurat yang belum tersusun rapi di Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi.

Saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi masih belum memiliki gedung kantor, dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi menggunakan gedung instalasi Farmasi sehingga berakibat pada beberpa hal yang salah satunya penataan arsip yang menjadi tidak maksimal. Gedung yang kurang ideal menyebabkan penataan arsip tidak dapat dilakukan dengan baik karena terbatasnya tempat yang bisa digunakan.

2. Masih adanya pengarsipan administasi kepegawaian yang belum tersusun rapi di Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Pegawai Negeri Sipil juga tidak lepas dari urusan administrasi kepegawaian lain seperti Usulan Kenaikan Pangkat, Kenaikan Gaji Berkala, Cuti dan berbagai urusan administrasi kepegawaian lainnya. Dengan intensitas pekerjaan yang tinggi dibidang

(30)

21

kesehatan, menyebabkan para Pegawai Negeri Sipil kesulitan untuk melengkapi berkas-berkas tiap kali ada urusan yang berkaitan dengan administrasi kepegawaian. Hal ini terjadi karena belum adanya pengarsipan administrasi kepegawaian yang optimal di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi.

3. Belum lengkapnya Analisis Beban Kerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi.

Untuk mengatur jabatan di instansi pemerintah, Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) telah mengeluarkan Peraturan Menteri PANRB No. 1 Tahun 2020 tentang Pedoman Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja. Selain merupakan amanat UU No. 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), setiap instansi pemerintah wajib untuk menyusun analisis jabatan (anjab) dan analisis beban kerja (ABK) guna menyusun kebutuhan jumlah serta jenis jabatan dari PNS dan PPPK.

Namun Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi belum bisa menyusunnya secara maksimal.

Dari masalah-masalah tersebut dilakukan analisis menggunakan tehnik APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak) dengan skala penilaian 1 sampai 5, sebagai berikut :

Tabel 4.1 Analisis Isu dengan Teknik APKL

No. Isu Aktual Kriteria ∑ Rank A P K L

1. Masih adanya pengarsipan surat menyurat yang

belum tersusun rapi di Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi

3 3 3 3 12 III

2. Masih adanya pengarsipan administasi kepegawaian yang belum tersusun rapi di Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi

4 4 3 3 14 I

3. Belum lengkapnya Analisis Beban Kerja di Dinas

(31)

22 Keterangan : 5 : Sangat Tinggi 4 : Tinggi 3 : Sedang 2 : Rendah 1 : Sangat Rendah

Berdasarkan Tabel 4.1 diatas, isu aktual yang akan menjadi prioritas adalah “Masih adanya pengarsipan administasi kepegawaian yang belum tersusun rapi di Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi”. Isu ini diangkat karena sistem penataan arsip di Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Informasi masih belum berjalan dengan optimal.

Adapun aspek yang menjadi faktor penyebab terjadinya, yaitu :

1. Kurangnya Sumber Daya Manusia dalam pengelolaan arsip administrasi kepegawaian.

Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi memiliki tugas pokok untuk

melaksanakan sebagian kewenangan Pemerintah Kabupaten Melawi di bidang kesehatan. Namun dalam pengelolaan arsip masih belum optimal karena masih belum adanya Pegawai Negeri Sipil yang berfokus pada penataan arsip.

2. Belum optimalnya sistem penyimpanan arsip administrasi kepegawaian

Arsip administrasi kepegawaian juga merupakan hal yang penting, namun kadang terkesan terabaikan. Berdasarkan pengamatan penulis, ada banyak Pegawai Negeri Sipil yang datang ke Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Informasi untuk mencari arsip kepegawaian.

3. Kurangnya sarana pendukung dalam penataan arsip administrasi

kepegawaian.

Dinas Kesehatan menggunakan gedung instalasi farmasi juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan penataan arsip menjadi tidak diperhatikan dengan baik. Sarana seperti filing cabinet dan lainnya juga belum menunjang dalam penataan arsip yang sesuai.

Aspek-aspek tersebut kemudian dianalisa untuk menentukan mana aspek yang menjadi aspek prioritas yang harus segera ditangani karena berpotensi

(32)

23

menjadi masalah dengan menggunakan kriteria Urgency (Urgensi), Seriousness (Keseriusan) dan Growth (Perkembangan) atau biasa disingkat dengan USG dengan skala nilai 1 – 5 dapat dijabarkan pada Tabel 4.2 sebagai berikut.

Tabel 4.2 Aspek Prioritas No

.

Aspek U S G Rank

1. Kurangnya Sumber Daya Manusia dalam

pengelolaan arsip administrasi kepegawaian

3 3 3 9 III

2. Belum optimalnya sistem penyimpanan

arsip administrasi kepegawaian 4 4 4 12 I 3. Kurangnya sarana pendukung dalam

penataan arsip administrasi kepegawaian 3 4 3 10 II

Keterangan : 5 : Sangat Tinggi 4 : Tinggi 3 : Sedang 2 : Rendah 1 : Sangat Rendah

Dari analisis menggunakan teknik USG maka didapatkanlah penyebab utama dari isu adalah “Belum optimalnya sistem penyimpanan arsip administrasi

kepegawaian”. Dari hasil dua sistem analisa tersebut, ditetapkan judul penulisan

yaitu: “Optimalisasi Sistem Penyimpanan Arsip administrasi kepegawaian

dengan aplikasi Google Speadsheet di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi”.

Google Spreadsheets adalah aplikasi yang disediakan Google yang fungsinya sama dengan Excel yaitu sebagai perhitungan data berupa angka, memasukkan data dan formula, formatting cells, dan membuat chart. Adapun

dalam rancangan aktualisasi ini, penulis akan menggunakan Google

Spreadsheets sebagai media penyimpanan data arsip administrasi kepegawaian di Lingkungan Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi. Apabila ada PNS yang

(33)

24

akan mencari arsip administrasi kepegawaian, maka melalui Google

(34)

25

B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Penerapan nilai-nilai dasar profesi ASN, Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI terkait dengan kegiatan yang dilakukan di unit kerja tertera pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.3 Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi

Identifikasi Isu : Masih adanya pengarsipan administasi kepegawaian yang belum tersusun rapi di Dinas Kesehatan

Kabupaten Melawi

Isu yang Diangkat : Belum optimalnya sistem penyimpanan arsip administrasi kepegawaian

Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Sistem Penyimpanan Arsip administrasi kepegawaian dengan aplikasi Google Speadsheet

di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi

No.

Kegiatan dan Output/Hasil

Kegiatan

Tahapan Kegiatan Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar Proses Kegiatan Aktualisasi dan CPNS

Kontribusi terhadap Visi-Misi Organisasi dan Nilai-nilai

Organisasi 1 2 3 4 5 1. Membuat rencana kegiatan penataan arsip administrasi 1. Konsultasi dengan Kasubbag Umum, Kepegawaian dan

1. Saya akan membuat janji konsultasi

dengan Kasubbag Umum,

Kepegawaian dan Informasi

Kontribusi terhadap Visi-Misi:

Dengan adanya Catatan hasil

(35)

26 kepegawaian Output/Hasil Kegiatan: Adanya rencana kegiatan penataan arsip administrasi kepegawaian

Informasi (Akuntabilitas : Partisipatif).

Setelah itu saya akan melakukan konsultasi dengan Kasubbag Umum, kepegawaian dan Informasi (WoG :

Koordinasi). Kemudian saya akan

mencatat hasil konsultasi dengan Kasubbag Umum, Kepegawaian dan Informasi (Etika Publik : Cermat)

Kepegawaian dan Informasi, maka saya berkontribusi terhadap Visi-Misi

organisasi yaitu Meningkatkan

Kemandirian

Penguatan Nilai-nilai Organisasi:

Dengan adanya Catatan hasil

konsultasi menguatkan nilai

Berkepribadian 2. Membuat Rencana

Kegiatan

2. Saya akan menyampaikan rencana kegiatan penataan arsip administrasi kepegawaian (Anti Korupsi : Jujur)

(Manajemen ASN : Keterbukaan),

kemudian saya akan meminta

pendapat Kasubbag Umum,

Kepegawaian dan Informasi

(Nasionalisme :Tidak Memaksakan Kehendak), setelah itu saya akan

meminta persetujuan kegiatan agar perencanaan yang telah dibuat sesuai

(36)

27

dengan arahan (Komitmen Mutu :

Berorientasi Mutu) (Pelayanan Publik : Efektif) 2. Penataan arsip administrasi Kepegawaian Output/Hasil Kegiatan: Tertatanya arsip administrasi kepegawaian 1. Mengumpulkan arsip administrasi Kepegawaian

1. Saya akan menginformasikan kepada

PNS untuk mengumpulkan arsip

administrasi kepegawaian

(Akuntabilitas : Transparan) (WoG : Komunikasi), setelah itu saya akan

memilah arsip-arsip administrasi

kepegawaian yang telah ada (Etika

Publik : Bertanggung Jawab) dan

saya akan menerima pengumpulan arsip administrasi kepegawaian yang diserahkan oleh Pegawai Negeri Sipil

di Lingkungan Dinas Kesehatan

Kabupaten Melawi (Nasionalisme :

Kerjasama) (Pelayanan Publik : Responsif).

Kontribusi terhadap Visi-Misi:

Dengan penataan arsip administrasi Kepegawaian maka saya berkontribusi terhadap Visi-Misi organisasi yaitu : Meningkatkan Kinerja Pelayanan

Penguatan Nilai-nilai Organisasi:

Dengan penataan arsip administrasi Kepegawaian maka saya telah memberikan penguatan nilai-nilai organisasi yang Bersumberdaya

(37)

28

2. Menyusun arsip berdasarkan perihal dan tanggalnya

2. Saya akan mengelompokkan arsip

administrasi kepegawaian

berdasarkan jenisnya (Komitmen

Mutu : Efektivitas). Saya akan

menyusun arsip administrasi

Kepegawaian ke dalam gobi (Anti

Korupsi : Kerja Keras) (Manajemen ASN-Efektif) 3 Membuat file scanning arsip administrasi kepegawaian Output/Hasil Kegiatan:

Adanya file scanning

1. Menyiapkan alat-alat yang

diperlukanan

1. Saya akan menyiapkan arsip

administrasi kepegawaian yang akan

di scanning (Akuntabilitas :

Konsisten). Kemudian saya akan

menyiapkan alat pendukung yang

diperlukan untuk scanning arsip

administrasi kepegawaian (Pelayanan

Publik : Efisien) (Nasionalisme : Amanah).

Kontribusi terhadap Visi-Misi:

Dengan membuat file arsip

administrasi Kepegawaian maka saya telah memberikan kontribusi terhadap Visi-Misi organisasi yaitu:

Meningkatkan Kinerja Pelayanan

Penguatan Nilai-nilai Organisasi:

Dengan membuat arsip elektronik maka saya telah memberikan

(38)

29 arsip administrasi Kepegawaian 2. Melakukan Scanning pada arsip administrasi kepegawaian

2. Saya akan melakukan scanning

terhadap arsip administrasi

kepegawaian (Etika Publik : Disiplin)

(Manajemen ASN : Efektif). Setelah

itu saya akan membuat folder-folder

pada komputer sebagai tempat

penyimpanan file arsip administrasi

kepegawaian yang telah di-scan

(Komitmen Mutu : Efisiensi).

Kemudian saya akan menyimpan file arsip administrasi kepegawaian ke

dalam folder-folder yang telah

disiapkan (Anti Korupsi : Mandiri)

(WoG : Kepentingan Bersama).

penguatan nilai-nilai organisasi yang Bersumberdaya

4. Mengintegrasikan

data arsip dengan google spreadsheet

Output/Hasil

1. Membuat akun google spreadsheet

1. Saya akan meminta saran dan

masukan rekan kerja dalam

pembuatan akun google spreadsheet

(Akuntabilitas : Kejelasan Target) (WoG : Partisipasi). Lalu saya akan

Kontribusi terhadap Visi-Misi:

Dengan mengintegrasikan data arsip administrasi kepegawaian dengan google spreadsheet saya telah memberikan kontribusi terhadap

(39)

Visi-30 Kegiatan: Adanya pengelolaan arsip terintegrasi yang memudahkan pencarian arsip

membuat e-mail khusus untuk akun google spreadsheet (Nasionalisme :

Tanggung Jawab) setelah itu saya

akan membuat akun google

spreadsheet (Komitmen Mutu :

Inovasi) (Pelayanan Publik : Aksesibel).

Misi organisasi yaitu:

Pelayanan Pemerintahan yang Berkualitas

Penguatan Nilai-nilai Organisasi:

Mengintegrasikan data arsip dengan google spreadsheet saya telah Memberikan penguatan nilai organisasi yaitu Berkepribadian. 2. Mengentry data

arsip sesuai dengan jenis dan

tanggalnya

2. Saya akan memberikan kode angka

pada jenis file arsip administrasi kepegawaian (Etika Publik : Cermat) Kemudian saya akan mengentry daftar arsip administrasi kepegawaian yang telah diberi kode agar memudahkan dalam pencarian arsip (Anti Korupsi :

Tanggung Jawab) (Manajemen ASN : Akuntabilitas).

5. Membuat laporan

kegiatan

1. Membuat laporan

kegiatan

1. Saya akan membuat rancangan

laporan kegiatan optimalisasi sistem

penyimpanan arsip administrasi

Kontribusi terhadap Visi-Misi:

Dengan membuat laporan kegiatan saya telah memberikan kontribusi

(40)

31

Output

Tersedianya laporan kegiatan

kepegawaian (Anti Korupsi :

Tanggung Jawab) (Pelayanan Publik : Transparan). Kemudian

saya akan konsultasi terkait hasil kegiatan (Etika Publik : Jujur). Setelah itu saya akan meminta

pendapat, kritik dan saran

(Nasionalisme : Musyawarah) (WoG : Komunikasi).

terhadap Visi-Misi organisasi yaitu: Pelayanan Pemerintahan yang Berkualitas

Penguatan Nilai-nilai Organisasi:

Membuat laporan kegiatan

saya telah Memberikan penguatan nilai organisasi yaitu Berkepribadian.

2. Melaporkan hasil selama kegiatan

2. Saya akan mencetak hasil laporan yang telah dibuat (Komitmen Mutu :

Efektivitas). Saya akan melaporkan

hasil kegiatan yang dilaksanakan

kepada Kasubbag Umum,

Kepegawaian, dan Informasi untuk

ditindak lanjuti (Akuntabilitas :

Transparan) (Manajemen ASN : Akuntabel)

(41)
(42)
(43)
(44)

34

DAFTAR PUSTAKA

Fatimah, E. dan Irawati, E. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Manajemen Aparatur Sipil

Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Krina L.P.L. 2003. Indikator dan Alat Ukur Prinsip Akuntabilitas, Transparansi dan Partisipasi. Jakarta: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

Adi, Prasetyo, 2008. “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah BMT Kaffah Yogyakarta”, Surakarta, Skripsi FE STAIN.

Stoddard, L. (1966). ” The New World of Islam “Dunia Baru Islam. Jakarta:Panitia Bk.Sukarno.

Agustin, Estetika Arum Sari, Dkk. 2014.“Pengaruh Budaya Organisasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan”.Jurnal. Semarang: Universitas Diponegoro.

Al-Ma’luf. 2003. Al-Munjid Fi Al-Lughah wa Al-A’lam. Beirut: Darul Masyriq. Goetsch, David L. and Stanley B. Davis. 2006. 5th Edition. Quality Management. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Mustari, Mohammad. Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan, Jakarta: Grafindo Persada, 2014.

Widagdho, Djoko. dkk. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara, 1994. Suwarno, Y., & Sejati, T. A. (2017). Whole of Government : Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

R.Terry, George dan Leslie W.Rue. Dasar-Dasar Manajemen. (Jakarta: Bumi Aksara, 2010)

Keith, Davis, Jhon W. Newstrom, 1995. Perilaku Dalam Organisasi, Edisi Ketujuh, Erlangga, Jakarta.

(45)

35

BIODATA

1. Nama : Donatus Sukamto, S.IP

2. Jenis Kelamin : Laki-laki

3. Tempat/Tanggal Lahir : Guhung, 31 Desember 1990

4. NIP : 19901231 202012 1 016

5. Pangkat / Gol. Ruang : III/a

6. Status : Menikah

7. Agama : Katholik

8. Pendidikan : S1 – Ilmu Pemerintahan

9. Jabatan : Ahli Pertama-Analis Kepegawaian

10. Unit Kerja : Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi

11. Nomor Hp : 0858-2227-4655

12. Alamat Rumah : Dusun Lingkar Bandara Desa Kenual

Kec. Nanga Pinoh

Gambar

Tabel 4.1 Analisis Isu dengan Teknik APKL
Tabel 4.2 Aspek Prioritas  No
Tabel 4.3 Rancangan Aktualisasi  Unit Kerja  :  Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi

Referensi

Dokumen terkait

Guru merupakan salah satu komponen utama dalam mendukung peningkatan mutu sumber daya manusia, sehingga secara terus menerus berupaya meningkatkan kualitas

Berdasarkan tema tersebut maka arah kebijakan pembangunan Tahun 2016 memiliki sasaran utama, yaitu (a) peningkatan daya saing sumber daya manusia dan kelembagaan

Guna meningkatkan kapasitas kelembagaan petani dengan fokus dan basis kelompoktani Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian melalui Pusat

Semen Padang terus berupaya untuk memperkuat budaya kerja unggul, pengelolaan sumber daya manusia yang difokuskan pada program - program peningkatan kapabilitas

Dengan memperhatikan dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang dimiliki baik pada tingkatan sistem, kelembagaan, maupun individu, kemudian didukung dengan

KERANGKA ACUAN KERJA 11 Mewujudkan pelayanan satu atap, penguatan kelembagaan kelompok masyarakat, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, Pengembangan produk

Secara khusus dalam hubungannya dengan pelayanan publik, inovasi menjadi salah satu bagian dari arah kebijakan dan strategi berupa peningkatan kapasitas kelembagaan

Dan strategi komunikasi untuk memperkuat kapasitas kelembagaan melalui peningkatan sumberdaya manusia pada pengelolaan lahan gambut di sektor pertanian adalah peningkatan