• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBERDAYAAN KELUARGA DI DESA ARJASARI KABUPATEN BANDUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBERDAYAAN KELUARGA DI DESA ARJASARI KABUPATEN BANDUNG"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Pengabdian MIS 2016 1 Warna sampul: kuning (FE), merah (FH), putih (FISIP), biru doker (FT), abu-abu (FF), oranye (FTI), biru muda (FTIS)

(Kegiatan Pengabdian Internal UNPAR)

PEMBERDAYAAN KELUARGA

DI DESA ARJASARI KABUPATEN BANDUNG

Disusun Oleh:

Dr. Gandhi Pawitan

Dr. Sukawarsini Djelantik

Dr. Tutik Rachmawati

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Universitas Katolik Parahyangan

(2)

Laporan Pengabdian MIS 2016 5

Laporan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat

Pemberdayaan Keluarga Di Desa Arjasari

Kabupaten Bandung

1. Latar Belakang

Permendagri RI Nomor 7 Tahhun 2007 tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat dinyatakan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah suatu strategi yang digunakan dalam pembangunan masyarakat sebagai upaya untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Pasal 1 , ayat (8)). Pada ayat 9 dilanjutkan bahwa

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa/Kelurahan adalah upaya untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian masyarakat desa dan kelurahan yang meliputi aspek ekonomi, sosial budaya, politik dan lingkungan hidup melalui penguatan pemerintahan desa dan kelurahan, lembaga kemasyarakatan dan upaya dalam penguatan kapasitas masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat merupakan proses membangun peran masyarakat melalui penguatan kemandirian masyarakat lapisan bawah dalam menghadapi aspek kesehariannya. Masyarakat tidak dipandang hanya sebagai obyek penerima manfaat saja, melainkan juga mempunyai peran dan posisi sebagai pelaksana ataupun perancang. Hal ini menunjukkan kemandirian masyarakat dalam membangun komunitasnya sendiri ataupun lainnya. Selain itu juga akan memunculkan ruang dan kapasitas mengembangkan potensi-kreasi, mengontrol lingkungan dan sumberdayanya sendiri, menyelesaikan masalah secara mandiri, serta ikut menentukan proses politik di ranah negara. Pada dasarnya masyarakat memiliki peran sentral untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan dan

(3)

Laporan Pengabdian MIS 2016 6 pemerintahan.

Pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan oleh banyak elemen: pemerintah, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, pers, partai politik, lembaga donor, aktor-aktor masyarakat sipil, atau oleh organisasi masyarakat lokal sendiri. Proses pemberdayaan bisa berlangsung lebih kuat, komprehensif dan berkelanjutan bila berbagai unsur tersebut membangun kemitraan dan jaringan yang didasarkan pada prinsip saling percaya dan menghormati.

2. Relevansi Pembangunan Masyarakat Arjasari

Pemberdayaan sebagai proses mengembangkan, memandirikan, menswadayakan, memperkuat posisi tawar menawar masyarakat lapisan bawah terhadap kekuatan-kekuatan penekan di segala bidang dan sektor kehidupan. Konsep pemberdayaan (masyarakat desa) dapat dipahami juga dengan dua cara pandang. Pertama, pemberdayaan dimaknai dalam konteks menempatkan posisi berdiri masyarakat. Posisi masyarakat bukanlah obyek penerima manfaat (beneficiaries) yang tergantung pada pemberian dari pihak luar seperti pemerintah, melainkan dalam posisi sebagai subyek (agen ataupartisipan yang bertindak) yang berbuat secara mandiri. Berbuat secara mandiri bukan berarti lepas dari tanggungjawab negara. Pemberian layanan publik (kesehatan, pendidikan, perumahan, transportasi dan seterusnya) kepada masyarakat tentu merupakan tugas (kewajiban) negara. Masyarakat yang mandiri sebagai partisipan berartiterbukanya ruang dan kapasitas mengembangkan potensi-kreasi, mengontrol lingkungan dan sumberdayanya sendiri, menyelesaikan masalah secara mandiri, dan ikut menentukan proses politik di ranah negara. Masyarakat ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan dan pemerintahan.

Berdasarkan observasi awal pada program pengabdian tahun 2015 yang lalu, didapatkan bahwa masih rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai sistem UKM dan tingginya potensi yang ada di desa Arjasari. Sehingga peningkatan kesejahteraan masyarakat secara ekonomi, membutuhkan tindakan ataupu aktifitas terstruktur untuk memperkaya pengetahuan masyarakat dan mendukung usaha yang selama ini telah dilakukan oleh masyarakat Desa Arjasari Kabupaten Bandung. Proyek Community Development ini juga berkaitan dengan sesanti UNPAR yaitu “Bakuring Hyang Mrih Guna Santyaya Bhakti” Berdasarkan Ketuhanan Menuntut Ilmu untuk Dibaktikan kepada Masyarakat. Salah satu perwujudannya adalah melalui proyek pengabdian kepada masyarakat.

Sebagai salah satu tonggak dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, dosen dan mahasiswa di lingkungan Program Studi Magister Ilmu Sosial khususnya, Sekolah Pasca Sarjana UNPAR pada umumnya, perlu melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah untuk

(4)

Laporan Pengabdian MIS 2016 7 dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Para mahasiswa MIS sebagai kelompok akademisi muda perlu menunjukkan kepedulian dan keprihatinan mengenai masalah-masalah sosial dan ekonomi yang terjadi di Provinsi Jawa Barat.

Selain itu juga, kegiatan pengabdian ini dapat menjadi sarana bagi dosen dan mahasiswa MIS, agar mendapatkan pengalaman berinteraksi langsung dengan masyarakat.

3. Sasaran dan Tujuan Kegiatan Sasaran

Kegiatan community development terkait dengan pemberdayaan masyarakat ini dikhususkan untuk masyarakat di Desa Arjasari Kabupaten Bandung. Fokus selanjutnya adalah ibu-ibu rumah tangga dan yang memiliki usaha mikro dan kecil. Selain itu, kegiatan ini pun menyasar pada institusi Desa Arjasari, dalam upayanya untuk mewujudkan Desa Wisata Arjasari.

Tujuan

Menumbuhkan landasarn yang kuat sehingga masyarakat sasarn memiliki kemampuan untuk mandiri dan mengatasi keterbelakangan, terutama mandiri dalam hal mencukupi kebutuhan dasar sehari-hari. Kebutuhan dasar mencakup pangan, pakaian, papan, kesehatan, pendidikan, dan transportasi.

Sedangkan keterbelakangan, misalnya produktivitas yang rendah, sumberdaya manusia yang terbatas, akses pada tanah yang terbatas padahal ketergantungan pada sektor pertanian masih sangat kuat.

Selain itu, melemahnya peran pasar-pasar lokal/tradisional karena dipergunakan untuk memasok kebutuhan perdagangan internasional. Dengan perkataan lain masalah keterbelakangan menyangkut struktural (kebijakan) dan kultural (Usman, 2004). Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan dari proyek pemberdayaan ini adalah:

1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Arjasari Kabupaten Bandung secara ekonomi.

2. Meningkatkan tingkat sosial warga melalui program capacity building yang ada. 3. Memaksimalkan poteni yang ada di Desa Arjasari Kabupaten Bandung.

Pelaksanaan

Pelaksana kegiatan pemberdayaan masyarakat di Desa Arjasari Kabupaten Bandung ini adalah tim kerja yang terdiri dari dosen dan mahasiswa magister ilmu sosial program

(5)

Laporan Pengabdian MIS 2016 8 pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan. Kegiatan tersebut akan melibatkan peangku kepentingan yang lain yaitu:

1. Masyarakat di desa Arjasari, Kabupaten Bandung. 2. Perwakilan dari NGO Wadah Foundation.

3. Tim ahli yang terdiri atas dosen-dosen FISIP dan FTI Unpar.

1. Mitra Kerjasama : Yayasan Wadah Titian Harapan.

Yayasan Wadah Titian Harapan pada program pengabdian ini adalah bertindak sebagai wakil dari masyarakat di Arjasari. Program pengabdian yang diselenggarakan mengacu pada integrasi program pengabdian Yayasan Wadah Titian Harapan.

2. Pendekatan

Pendekatan yang dilakukan dalam pelaksanaan project ini adalah pendekatan pemberdayaan yang berdasarkan pada prinsip ‘belajar bersama untuk memecahkan masalah bersama’. Dengan prinsip tersebut, tim tidak menempatkan diri pada posisi yang dominan dalam hal pnegetahuan namun pada posisi dimana pelaksana kegiatan membantu masyarakat dengan belajar bersama masyarakat. Masyarakat dipandang juga sebagai salah satu sumber pengetahuan, dan pengetahuan tersebut dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat tersebut.

3. Rencana Pemantauan, Evaluasi dan Pembelajaran.

Pada proyek ini, akan dilakukan pemantauan, evaluasi dan pembelajaran secara berkala. Pemantauan dilakukan oleh anggota pelaksana kegiatan yang telah memiliki deskripsi tugas masing-masing. Berikut penjelasannya:

Pemantauan

Kegiatan pemantauan dilakukan oleh anggota pelaksana yang bertanggung jawab atas kegiatan ini, dan dilakukan secara berkala (satu kali dalam satu bulan). Dan biasanya dilakukan pada setiap kegiatan berlangsung, baik dari proses sebelum berlangsungnya acara, ketika Hari H kegiatan/acara, maupun pasca acara/kegiatan berlangsung.

Evaluasi dan Pembelajaran

Kegiatan evaluasi ini dilakukan dalam 2 periode yaitu:  Setelah Selesai Program

Evaluasi dan pembelajaran dilakukan dalam durasi 15-30 menit setiap per kegiatannya. Dan diikuti oleh panitia kegiatan, pengisi acara, serta masyarakat. Evaluasi ini dirancang seperti obrolan santai antara semua partisipan didalam acara, dengan tujuan sebagai media

(6)

Laporan Pengabdian MIS 2016 9 perbaikan kegiatan serta media sharing diantara anggota komunitas itu sendiri.

 Pada akhir setiap sub-program

Evaluasi dan pembelajaran ini dilakukan dengan durasi yang cenderung lebih lama dan bersifat lebih flexibel baik dari segi waktu, tempat, dan lain-lain. Diikuti oleh panitia atau pelaksana kegiatan saja, tanpa melibatkan masyarakat didalamnya. Evaluasi ini bisa dikonotasikan sebagai rapat akbar persub proyek, yang membahas progress dari masing-masing kegiatan, serta sebagai media untuk mencari solusi dari masalah yang telah diperoleh dari program “pemantauan”. Evaluasi ini bersifat cenderung lebih formal.

4. Sasaran

Proyek community development terkait dengan pemberdayaan masyarakat ini dikhususkan untuk masyarakat di Desa Arjasari Kabupaten Bandung. Fokus selanjutnya adalah ibu-ibu rumah tangga dan yang memiliki usaha mikro dan kecil.

5. Tujuan

Memampukan dan memandirikan masyarakat terutama dari kemiskinan dan keterbelakangan/kesenjangan/ketidakberdayaan. Kemiskinan dapat dilihat dari indikator pemenuhan kebutuhan dasar yang belum mencukupi atau layak. Kebutuhan dasar mencakup pangan, pakaian, papan, kesehatan, pendidikan, dan transportasi. Sedangkan keterbelakangan, misalnya produktivitas yang rendah, sumberdaya manusia yang terbatas, akses pada tanah yang terbatas padahal ketergantungan pada sektor pertanian masih sangat kuat. Selain itu, melemahnya peran pasar-pasar lokal/tradisional karena dipergunakan untuk memasok kebutuhan perdagangan internasional. Dengan perkataan lain masalah keterbelakangan menyangkut struktural (kebijakan) dan kultural.

Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah:

1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Arjasari Kabupaten Bandung secara ekonomi.

2. Meningkatkan tingkat sosial warga melalui program capacity building yang ada.

3. Memaksimalkan poteni yang ada di Desa Arjasari Kabupaten Bandung.

6. Pelaksana dan Peserta

Pelaksana kegiatan pemberdayaan masyarakat di Desa Arjasari Kabupaten Bandung ini adalah tim kerja yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Magister Ilmu

(7)

Laporan Pengabdian MIS 2016 10 Sosial Sekolah Pasca Sarjana Universitas Katolik Parahyangan. Kegiatan tersebut akan melibatkan peangku kepentingan yang lain yaitu:

1. Masyarakat di desa Arjasari, Kabupaten Bandung. 2. Perwakilan dari NGO Wadah Foundation.

3. Tim ahli yang terdiri atas dosen-dosen FISIP dan FTI Unpar, serta pihak eksternal yang relevan. Beberapa tenaga ahli yang dilibatkan adalah

a. Dr. Judy Retti Witono, Ir., MappSc (narasumber pengolahan jagung) b. Citra Puspitasari (narasumber produk kreatif dari jagun dan limbahnya) c. Dr. Catharina Ria Budiningsih, SH., MCL. (narasumber HKI).

7. Pendekatan

Pendekatan yang dilakukan dalam pelaksanaan project ini adalah pendekatan pemberdayaan yang berdasarkan pada prinsip ‘belajar bersama untuk memecahkan masalah bersama’. Dengan prinsip tersebut, tim tidak menempatkan diri pada posisi yang dominan dalam hal pnegetahuan namun pada posisi dimana pelaksana kegiatan membantu masyarakat dengan belajar bersama masyarakat. Masyarakat dipandang juga sebagai salah satu sumber pengetahuan, dan pengetahuan tersebut dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat tersebut.

8. Rencana Pemantauan, Evaluasi dan Pembelajaran.

Pada kegiatan pengabdian ini, akan dilakukan pemantauan, evaluasi dan pembelajaran secara berkala. Pemantauan dilakukan oleh anggota pelaksana kegiatan yang telah memiliki deskripsi tugas masing-masing. Berikut penjelasannya: 1. Pemantauan. Kegiatan pemantauan dilakukan oleh anggota pelaksana yang bertanggung jawab atas kegiatan ini, dan dilakukan secara berkala (satu kali dalam satu bulan). Dan biasanya dilakukan pada setiap kegiatan berlangsung, baik dari proses sebelum berlangsungnya acara, ketika Hari H kegiatan/acara, maupun pasca acara/kegiatan berlangsung.

2. Evaluasi dan Pembelajaran. Kegiatan evaluasi ini dilakukan dalam 2 periode yaitu:

a. Setelah Selesai Program. Evaluasi dan pembelajaran dilakukan dalam durasi 15-30 menit setiap per kegiatannya. Dan diikuti oleh panitia kegiatan, pengisi acara, serta masyarakat. Evaluasi ini dirancang seperti obrolan santai antara semua partisipan didalam acara, dengan tujuan sebagai media perbaikan kegiatan serta media sharing diantara anggota komunitas itu sendiri.

b. Pada akhir setiap sub-program. Evaluasi dan pembelajaran ini dilakukan dengan durasi yang cenderung lebih lama dan bersifat lebih flexibel baik

(8)

Laporan Pengabdian MIS 2016 11 dari segi waktu, tempat, dan lain-lain. Diikuti oleh panitia atau pelaksana kegiatan saja, tanpa melibatkan masyarakat didalamnya. Evaluasi ini bisa dikonotasikan sebagai rapat akbar persub proyek, yang membahas progress dari masing-masing kegiatan, serta sebagai media untuk mencari solusi dari masalah yang telah diperoleh dari program “pemantauan”. Evaluasi ini bersifat cenderung lebih formal.

9. Pelaksanaan Program

Ada dua program besan yang akan dijalankan, yaitu : A. Pembinaan terhadap Usaha Kecil dan Menengah

B. Pembinaan untuk perwujudan Desa Arjasari sebagai Desa Wisata

Partisipan

 Pemilik Usaha Kecil dan Menenagh  Masyarakat dan aparat desa.

 Panitia pelaksana program desa wisata  LSM Yayasan Wadah

Waktu Pelaksanaan

Kegiatan ini akan dilakukan secara sustainable dan konsisten dalam jangka waktu kurang lebih 10 bulan. Adapun rencana kegiatan ini dilakukan dari bulan Maret – Desember 2016. Jadwal Kegiatan Program :

Program pengabdian ini dilaksanakan pada Maret – Desember 2016

No Nama Program 2016

Mar April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des 1 Koordinasi dengan mitra dan mengidentifikasi

potensi pertanian dan industri lokal di Arjasari

X

2 Program Pengembangan produk lokal Arjasari X X 3 Penyuluhan Pengolahan limbah

pertanian/industri

X X

4 Penyuluhan mengenai hukum dan KDRT X X

5 Penyuluhan keuangan Penyuluhan pemasaran

X X

6 Evaluasi X

7 Penyuluhan mengenai turisme X X 8 Pelatihan Standar Kebersihan & Pengelolaan

Lingkungan

X X 9 Pelatihan Kesenian Daerah X X 10 Pelatihan Pembuatan Cenderamata X X 11 Penyuluhan Pemasaran/periklanan X

(9)

Laporan Pengabdian MIS 2016 12

10. Outcome

Short Term a. Knowledge.

Masyarakat dapat mempelajari banyak sekali pengetahuan terkait usaha kecil dan menengah

b. Aspirations.

Masyarakat dapat belajar untuk berorganisasi dan berani mengeluarkan pendapat selama kegiatan karena dilakukan dengan proses belajar bersama.

Long Term

Adapun yang dihasilkan pada program ini dalam jangka waktu panjang, yaitu usaha Kecil dan Menengah yang ditekuni oleh masyarakat dapat menjadi sumber penghasilan yang utama atau kebanggaan (khas) bagi Desa Arjasari Kabupaten Bandung

11. Penutup

Pengabdian terhadap masyarakat merupakan salah satu tanggung jawab universitas dalam aktivitasnya di tengah-tengah masyarakat. Demikian proposal ini kami buat dengan harapan, kegiatan di atas dapat terlaksana dengan lancar dan baik. Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan di atas.

(10)

Laporan Pengabdian MIS 2016 13 Pemaparan materi tentang “Gender” dan “Pengelolaan Keuangan Desa” oleh Suke Djelantik, Tutik Rachmawati, dan beberapa mahasiswa MIS, Juni 2016. Tim aparat desa Arjasari tidak tampak dalam foto ini.

Diskusi dengan peserta, Juni 2016.

(11)

Laporan Pengabdian MIS 2016 14 Diskusi Gender dan KDRT, Juni 2016.

(12)

Laporan Pengabdian MIS 2016 15 Komunitas Ibu Desar Arjasari yang memiliki antusias tinggi mengikuti acara diskusi Gender dan KDRT, Juli 2016.

Diskusi Gender dan KDRT, juli 2016.

Kunjungan Studi Banding ke Desa Sukalaksana, Garut, September 2016.

(13)

Laporan Pengabdian MIS 2016 16 Kunjungan ke sumber air desa Arjasari, November 2016

(14)

Laporan Pengabdian MIS 2016 17 Instalasi distribusi air.

Bak Penampungan Air Bersih, sebagai pusat distribusi air bersih desa Arjasari, November 2016.

(15)

Laporan Pengabdian MIS 2016 18 Kegiatan kunjungan/studi banding ke Desa wisata Sukalaksana – Garut (Juli 2016)

Referensi

Dokumen terkait

Pembuatan bioethanol dari ganyong dengan proses hidrolisis asam dan fermentasi sangat dipengaruhi oleh faktor antara lain: jenis katalis asam, konsentrasi katalis asam, dan

Hasil karakterisasi menggunakan X-Ray Diffraction (XRD) memperlihatkan terbentuknya selulosa dari olahan serat nanas, sedangkan hasil Transmission Electron Microscope (TEM)

Jika dibandingkan dengan koefisien serapan sinar β untuk aluminium maka koefisien serapan sinar β untuk papan komposit serat ijuk dengan fraksi berat 40% lebih besar sehingga

belajar di sekolah dan menuntun mereka untuk menghindari sekolah.Bila bullying berlanjut dalam jangka waktu yang lama, dapat mempengaruhi self-esteem siswa,

Dengan Peta , Anda dapat melihat lokasi Anda saat ini pada peta, menelusuri peta untuk menemukan berbagai kota dan negara, mencari alamat dan berbagai tempat tujuan,

Selain itu terdapat fasilitas tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang berada di ruas jalan Pogidon Raya yang dimanfaatkan oleh sebagian penduduk di

SF-36 eskala erabili duen ikerketa batean osasun mentala izan ezik, dimentsio guztiek erakutsi dute, bizi kalitatea baxuagoa dela gaixotasun aktiboa duten pazienteetan

Anda menyatakan mutlak setuju atas pemberitahuan dan pengungkapan informasi pribadi Anda (termasuk rincian terkait Keanggotaan, Akun, ID BIG Shot, BIG Point dan rincian apapun