• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DATA DAN ANALISA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II DATA DAN ANALISA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

3 BAB II

DATA DAN ANALISA

2.1 Sumber Data

Dalam perancangan komunikasi visual film pendek animasi ini, penulis melakukan riset untuk memperoleh data yang mendukung dan referensi visual yang sesuai. Beberapa metode yang telah dilakukan diantaranya adalah: literature buku, literatur internet dan referensi video.

2.1.1 Buku

Dalam perancangan film pendek ini penulis menggunakan buku sebagai penunjang teori dan konsep cerita, , Penulis mengambil data dari buku-buku cerita legenda rakyat dapat memperkuat konsep cerita serta visual yang akan diangkat oleh penulis.

2.1.2 Internet

Penulis mengambil data yang bersangkutan dengan konsep cerita dan teknis diambil dari referensi yang telah di tulis dalam situs ataupun blog yang ada diinternet.

2.1.3Survey danWawancara

Penulis juga menambahkan data yang memperoleh data hasil wawancara tokoh dari beberapa sumber secara langsung, yaitu GatotPrakoso dan WahyuAditya.

(2)

2.1.4Video

Referensi cerita dan visual penulis diperolah dari berbagai film-film dan video-video yang di unggah pada situs internet youtube.com,tentang cerita legenda rakayat Malin kundang, Timun emas, Bawang putih dan Bawang merah, asal mula kota cianjur, Gunung tangkupan perahu, Keong emas, legenda Cindelaras, legenda selat bali, legenda candi prambanan, batu goloq. Selain itu penulis juga menggunakan referensi visual pop updari iklan TV Commercial – one millions trees for working (2010) dan cleantec city (2011) serta video yang berjudul Miss muffet (2009), The humming sun (2012).

Gambar 2.1 TV Commercial – one millions trees for working (2010)

Sumber :http://www.youtube.com/watch?v=sN3dlV-hs3g

Gambar 2.2 cleantec city (2011)

(3)

Gambar 2.3 Miss muffet (2009)

Sumber :http://www.youtube.com/watch?v=I_SzLPn6bWQ

Gambar 2.4The humming sun (2012) Sumber :http://www.youtube.com/watch?v=reeQcNaDmxM

(4)

2.2 Data Cerita

2.2.1 Cerita Rakyat

2.2.1.1 Pengertian Cerita Rakyat

Dalam KBBI 2005, cerita rakyat adalah legenda pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah. Menurut Emeis, Cerita rakyat adalah cerita kuno yang berisikan setengah sejarah dan yang setengah lagi berdasarkan angan-angan. Menurut William R. Bascom, cerita rakyat adalah cerita yang mempunyai ciri-ciri yang mirip dengan legenda, yaitu dianggap benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci. Menurut Hooykaas, cerita rakyat adalah dongeng tentang hal-hal yang berdasarkan sejarah yang mengandung sesuatu hal yang ajaib atau kejadian yang menandakan kesaktian.

2.2.1.2 Kategori Cerita Rakyat 1. Mitos

Mitos atau mite (myth) adalah cerita prosa rakyat yang ditokohi oleh para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain (kayangan) pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Mitos pada umumnya mengisahkan tentang

terjadinya alam semesta, dunia, manusia pertama, terjadinya maut, bentuk khas binatang, bentuk topografi, gejala alam dan sebagainya.

Mitos juga mengisahkan petualangan para dewa dengan manusia, kisah percintaan mereka, kisah perang mereka dan sebagainya. Selain berasal dari Indonesia, adapula mitos yang berasal dari luar negeri. Mitos yang berasal dari luar negeri pun pada umumnya sudah mengalami pengolahan lebih lanjut.

2. Mitologi

Istilah Mitologi telah dipakai sejak abad 15, dan berarti ilmu yang menjelaskan tentang mitos. Di masa sekarang, Mitologi

(5)

menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah ilmu tentang bentuk sastra yang mengandung konsepsi dan dongeng suci mengenai kehidupan Dewa dan makhluk halus di suatu kebudayaan.

2.2.1.3Cerita Rakyat Sebagai Kebudayaan Pembangun Moral

Indonesia mempunyai keanekaragaman budaya, suku, agama, adat-istiadatdan kesenian.Kesenian yang ada di Indonesia terbagi menjadi beberapa jenis. Antara lain, kesenian berbentuk fisik, contohnya seni lukis, seni pahat, seni ukir dll. Terdapat juga seni musik dan juga seni sastra.

Salah satu seni sastra yang mempunyai ciri khas ialah cerita rakyat atau folkfore. Menurut Danandjaja (1999), cerita rakyat adalah salah satu bentuk folkfor lisan. Folklor lisan yang dimaksud adalah sebuah cerita yang bentuknya memang murni lisan.Ciri khas yang ada dalam cerita rakyat adalah kemampuan dari isi ceritanya yang dapat merangkul seluruh masyarakat.Yaitu dapat diceritakan melalui lisan, tidak mengenal umur sehingga bisa diceritakan kepada siapa saja, dan mempunyai nilai luhur yang dapat dicontoh.

Perkembangan budaya barat yang mulai memasuki daerah di Indonesia, telah mengurangi nilai-nilai luhur yang ada di masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan melemahnya minat generasi muda pada budaya indonesia, salah satunya minat membaca cerita rakyat. Padahal, di dalam cerita rakyat terdapat banyak nilai luhur yang dapat digali.Misalnya, nilai moral, sopan santun, serta tata krama.Bahkan penerapan nilai luhur ini juga dirasa mampu untuk diimplementasikan dengan baik guna meningkatkan soft skills masyarakat umumnya serta generasi muda khususnya.

Perkembangan cerita rakyat di Indonesia sudah dapat dibuktikan dengan diterbitkannya kumpulan cerita rakyat, baik untuk keperluan cerita anak – anak, maupun untuk kepentingan dokumentasi dan inventarisasi. Di sisi lain, perkembangan cerita rakyat diikuti

(6)

pula oleh globalisasi. Globalisasi adalah perubahan dunia yang bersifat mendasar atau struktural dan akan berlangsung terus menerus mengikuti perubahan teknologi (Stoner, 2000). Adanya globalisasi, telah merubah sebagian pandangan hidup penduduk indonesia, terutama mengubah nilai-nilai luhur yang ada di masyarakat.

Adanya pengubahan nilai-nilai luhur di masyarakat, akan sangat dibutuhkan suatu cara untuk merevitalisasi nilai-nilai luhur masyarakat dengan menggunakan cerita rakyat. Revitalisasi adalah suatu proses atau cara perbuatan memvitalkan atau menjadikan vital (KBBI, 2002). Banyak cara yang dapat digunakan untuk merevitalisasi nilai luhur, diantaranya melalui melalui komik, novel, sinetron, ataupun cerpen. Namun banyak kelemahan yang ditemukan saat menggunakan media-media tersebut. Contohnya komik, komik Indonesia banyak mengalami eliminasi karena didominasi dengan kemunculan komik Jepang, yang nyata-nyata telah mengambil hati para remaja Indonesia, selain itu alur cerita serta gambar komik Jepang sendiri juga lebih menarik daripada komik Indonesia. selain media-media tersebut ada pula salah satu media yang dapat digunakan yakni, melalui seni kontemporer.

2.3 Data Produk

2.3.1 Animasi

2.3.1.1 Sejarah Animasi

Wayang Kulit diperkirakan merupakan bentuk animasi tertua.Karena wayangmemenuhi semua elemen animasi seperti layar, gambar bergerak, dialog dan ilustrasi music. Animasi mulai berkembang sekitar abad ke-18 di Amerika. Pada saat itu teknik stop motionanimation banyak disenangi. Teknik ini menggunakan serangkaian gambar diam/frame yang dirangkai menjadi satu dan menimbulkan kesan seolah-olah gambar tersebut bergerak.Teknik ini sangat sulit, membutuhkan waktu, juga biaya yang banyak. Karenauntuk menciptakan animasi selama satu dektik, kita

(7)

membutuhkan sebanyak 12-24 frame gambar diam. Bayangkan jika film animasi itu berdurasi satu jam bahkan lebih.

J. Stuart Blackton mungkin adalah orang Amerika pertama yang menjadi pionir dalam menggunakan teknik stop motion animation. Beberapa film yang telah diciptakannya dengan menggunakan teknik ini adalah The Enchanted Drawing (1900) dan Humorous Phases of Funny Faces (1906). Selanjutnya, setelah teknologi komputer berkembang, bermunculan animasi yang dibuat dengan teknologi komputer. Animasi itu macam-macam jenisnya. Ada yang 2 dimensi (2D) dan 3 dimensi (3D). Pada animasi 2D, figur animasi dibuat dan diedit di komputer dengan menggunakan 2D bitmap graphics atau 2D vector graphics. Sedangkan 3Dlebih kompleks lagi karena menambahkan berbagai efek di dalamnya seperti efek percahayaan, air dan api, dan sebagainya.

Tokoh yang dianggap berjasa besar mengembangkan film animasi adalah Walt Disney. Walt Disney banyak menghasilkan karya fenomenali Mickey Mouse, Donald Duck, Pinokio, Putri Salju, dan lainnya.Walt Disney pulalah yang pertama membuat film animasi

bersuara. Yakni, film Mickey Mouse yang diputar perdana di Steamboat Willie di Colony Theatre, New York pada

18 November 1928. Walt Disney juga menciptakan animasi berwarna pertama yakni, Flower and Trees yang diproduksi Silly Symphonies di tahun 1932.

Film animasi merambah pula ke negara-negara Asia. Jepang misalnya juga telah mengambangkan film animasi sejak tahun 1913 dimana pada waktu itu dilakukan FirstExperiments in Animation oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro pada tahun 1913. Selanjutnya, animasi di Jepang mengikuti pula perkembangan animasi di Amerika Serikat seperti dalam hal penambahan suara dan warna.Dalam perkembangan selanjutnya, kedua negara ini banyak bersaing dalam pembuatan animasi.Amerika dikenal dengan animasinya yang menggunakan

(8)

teknologi yang canggih dan kadang simpel.Sedangkan animasi Jepang mempunyai jalan cerita yang menarik.

2.3.1.2 Pengertian Animasi

Animasi diambil dari bahasa Latin, anima yang artinya jiwa, hidup, nyawa, semangat. Animasi adalah gambar 2 dimensiang seolah – olah bergerak, karena kemampuan otak untuk selalu menyimpan/ mengingat gambar yang terlihat sebelumnya. (Cinemags, The Making of Animation : Homeland, 2004, 6) Animasi juga secara luas berbicara masalah bentuk suatu benda yang berubah - ubah menciptakan gerak dan kehidupan. Oleh karena itu satu kata animasi menjadi suatu pengertian, yang berarti menciptakan suatu yang bisa hidup atau bergerak. (Gatot Prakoso, Animasi: Pengetahuan Dasar Film Animasi Indonesia, 2010, 39) Berdasarkan durasinya, animasi dibedakan menjadi dua yaitu Short Form Animation dan Long Form Animation. Short Form Animation (SFA) adalah animasi berdurasi pendek dan berdurasi mulai dari 1 menit, 30 detik, atau 15 detik. SFA termasuk cukup mudah dibuat dan hampir semua orang bisa membuatnya baik animator profesional atau 3D artist pemula. Sementara Long Form Animation ( LFA) adalah animasi berdurasi panjang dan karya animasi yang dihasilkan biasanya berdurasi di atas 5 menit. LFA sering dikenal sebagai istilah Feature Film Animation atau animasi bioskop atau juga film animasi untuk layar lebar.

2.3.2Buku Pop-Up

Buku Pop Up merupakan sebuah buku yang memiliki bagian yang dapat bergerak atau memiliki unsur tiga dimensi, buku Pop Up sekilas hampir sama dengan origami, dimana kedua seni ini mempergunakan tehnik melipat kertas, jenis buku Pop Up sangat beragam dari yang sederhana hingga yang sangat sulit membuatnya.

[Sumber : Ann Montaro,A Concise History of Pop-Up and Movable Books, http://www.broward.org/library/bienes/ lii13903.htm ,Jumat,19 juli 2013,16:54]

Penggunaan buku seperti ini bermula dari abad ke-13 pada awalnya pop-up digunakan untuk mengerjakan anatomi,matematika,membuat perkiraan astronomi , menciptakan sandi rahasia dan meramalkan nasib. Selama

(9)

berabad-abad lamanya buku seperti ini hanya digunakan untuk membantu pekerjaan ilmiah . hingga abad ke 18 tehnik ini mulai di terapkan pada buku yang dirancang sebagai hiburan terutama ditujukan untuk anak-anak. [Sumber :hort History of Pop-ups , www.markhiner.co.uk/history -text.htm, Jumat,19juli 2013, 20:19 ]

Waldo Hunt (1960) seorang warga amerika membuat iklan di majalah terinspirasi oleh Pop up book dari Cekoslowakia. Hunt mulai memproduksi sendiri pop up book untuk konsumsi publik dan turut mempopulerkan pop up book hingga saat ini. Hari ini, buku pop up sangat populer di kalangan anak-anak karena lebih menarik, kreatif, unik dan lebih nyata. Banyak kartu ucapan dan iklan menggunakan metode pop up. buku-buku astronomi, geologi,dan dinosaurus juga mulai dibuat dengan metode pop up agar anak lebih tertarik membacanya.

[Sumber: http://purpygirl.blogspot.com/2011/12/membuat-pop-up-books.html,Jumat,19 juli 2013, 23:10]

Gambar 2.5buku pop up

(10)

Gambar 2.6 buku pop up

Sumber : http://purpygirl.blogspot.com/2011/12/membuat-pop-up-books.html

2.3.3Film Pendek

Short movie (Film pendek) ialah salah satu bentuk film paling simple dan paling kompleks. Di awal perkembangannya film pendek sempat dipopulerkan oleh comedian Charlie Chaplin. Secara teknis film pendek merupakan film yang memiliki durasi dibawah 50 menit. Mengenai cara bertuturnya, film pendek memberikan kebebasan bagi para pembuat dan pemirsanya, sehingga bentuknya menjadi sangat bervariasi.

Film pendek dapat saja hanya berdurasi 60 detik, yang penting ide dan pemanfaatan media komunikasinya dapat berlangsung efektif. Yang menjadi menarik justru ketika variasi-variasi tersebut menciptakan cara pandang-cara pandang baru tentang bentuk film secara umum, dan kemudian berhasil memberikan banyak sekali kontribusi bagi perkembangan sinema.

Menurut Gatot Prakoso, film pendek merupakan film-film yang memiliki durasi dibawah 50 menit (Derek Hill dalam Gotot Prakosa, 1997).film pendek juga merupakan film yang durasinya pendek, tetapi dengan kependekan waktu tersebut para pembuatnya semestinya bisa lebih selektif mengungkapkan materi yang ditampilkan. Dengan

(11)

demikian, setiap ‘shot’ akan memiliki makna yang cukup besar untuk ditafsirkan oleh penontonnnya. Ketika pembuat film terjebak ingin mengungkapkan cerita saja, film pendek seperti ini akan menjadi film panjang yang dipendekkan karena hanya terikat oleh waktu yang pendek.

Sedangkan bagi Wahyu aditya (2013) film pendek merupakan sebuah film pendek yang secra teknik itu bebas tapi secra durasi memang pendek kurang dari 30 menit, yang merupakan lompatan medium yang lebih panjang. Berfungsi sebagai media yang dapat di nikmati oleh para kaum urban, yang sibuk seperti kita.

Pada hakikatnya film pendek bukan merupakan reduksi dari film dengan cerita panjang, atau sebagai wahana pelatihan bagi pemula yang baru masuk kedunia perfilman.Film pendek memiliki ciri/karakteristik sendiri yang membuatnya berbeda dengan film cerita panjang, bukan karena sempit dalam pemaknaan atau pembuatannya lebih mudah serta anggaran yang minim.Tapi karena film pendek memberikan ruang gerak ekspresi yang lebih leluasa untuk para pemainnya.

2.4 Data Pembanding

Berkenaan dengan cerita yang akan diangkat oleh penulis, ada pula film yang memiliki cerita yang agak serupa cerita Timun Mas yang di produksi dari Glue studio yang di unggah pada situ www.youtube.compada tanggal 6 oktober 2011 dengan judul Timun Mas by Glue Studio,Malaysia.

(12)

Gambar 2.7 Timun mas, produksi Glue Studio Sumber :http://www.youtube.com/watch?v=OvcZtXiJulI

Gambar 2.8 Timun mas, produksi Glue Studio Sumber :http://www.youtube.com/watch?v=OvcZtXiJulI

Sebagai pembanding cerita dari dalam negeri, penulis membandingkan cerita filmTimun Masadalah film televisi yang dirilis pada tahun 1993. Dan untuk membiayain animasi ini perusahaan animasi Red pocket menggandeng produsen susu ternama merek Dancow. Tahun 2000 lalu film animasi ini di tanyangkan di indosiar . Menurut Popy palele,eksecutive producer red Rocker, film animasi bikinannya sukses dibanding tayangan animasi lain pada jam yang sama di stasiun lain.

[http://www.elosabethsteven.blogspot.com/2012_03_01_archive.html?m=1, sabtu,20 Juli 2013, 21:00]

(13)

Gambar 2.9 Timun mas ,produksi Red pocket

Sumber : http://www.youtube.com/watch?v=0g97USpXGA8

Gambar 2.10 Timun mas ,produksi Red pocket

Sumber : http://www.youtube.com/watch?v=0g97USpXGA8

Dari kedua data perbandingan yang penulis dapatkan memiliki kesamaan cerita yang diambil dari cerita rakya ,namun memiliki perbedaan dalam teknik visual yang dipakai. data animasi yang produksin Red pocket menggunakan teknik 2D sedangkan animasi yg di produksi Glue studio menggunakan teknik 3D yang membuat visal animasi tersebut tampak lebih menarik .

2.5 Target Audiens

Demografi : Laki-laki atau perempuan, berusia 4 sampai 12 tahun, anak-anak , berstatus ekonomi golongan B sampai golongan A.

Psikografi : Memiliki rasa keingintahuan, memiliki pemikiran yang terbuka, dan bisa memberikan gambaran kepada anak-anak betapa pentingnya sikap moral yang harus dimiliki sejak dini. Geografi : Berada di kota-kota besar Indonesia.

(14)

2.6 Analisa

2.6.1 Pertimbangan Pengangkatan Cerita

Melihat dari hasil pengumpulan sumber yang di dapatkan penulis merasa bahwa anak-anak sekarang kurang mengetahui tentang cerita rakyat, karena lebih sering menonton film animasi buatan luar. Penulis juga ingin memberitahukan bahwa film cerita rakyat Indonesia pun bisa menjadi keren seperti animasi luar, dan tidak kalah bagus.

Penulis ingin membuat cerita rakyat itu juga dikarenakan ingin meng-hak paten-kan cerita rakyat Indonesia, agar tidak dicuri oleh negara lain. Penggunaan teknik Pop-up digunakan oleh penulis, agar terlihat lebih menarik dimata anak-anak.

Melihat dari hasil pengumpulan sumber yang didapati penulis, dan untuk cerita rakyat indonesia belum ada yng memakai teknik pop-up.

2.7 Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

2.7.1 Faktor Pendukung

1. Anak-anak lebih menyukai animasi dibanding membaca buku 2. Ceritanya mudah dicerna oleh semua kalangan tanpa terkecuali 3. Pesan moral yang disampaikan cukup jelas untuk dipahami

2.7.2 Faktor Penghambat

1. Budaya Indonesia kurang dikenali dibanding budaya luar negeri 2. Kurang dikenalnya karya anak bangsa dibanding buatan luar.

Gambar

Gambar 2.2 cleantec city (2011)
Gambar 2.4The humming sun (2012)  Sumber : http://www.youtube.com/watch?v=reeQcNaDmxM
Gambar 2.5buku pop up
Gambar 2.6 buku pop up
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hampir seluruh keluarga di Bekasi maupun di Jakarta yang memiliki satu mobil dan beberapa sepeda motor yang secara langsung menjadikan kendaraan pribadi menjadi alat transportasi

3.4.1.8 Menyerahkan BRuMKK kepada Pengetua sekolah untuk disahkan bahawa calon telah menghasilkan kerja kursus Bahasa Arab dan kerja kursus itu telah ditaksir dan

4) Ikatan kerja dan surat perjanjian ijin/tugas belajar, surat perintah/tugas belajar/sk/surat ijin, surat-surat sponsor, laporan perkembangan studi, laporan

[r]

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Bambang Yuwono, Agus Sasmito Aribowo, Febri Arif Setyawan (2015) tentang Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis

Dalam rangka kesatupaduan visi, misi, persepsi dan tujuan gerak langkah Lembaga Dakwah Kampus maka kami Unit Kegiatan Mahasiswa Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al-Jami’ UIN

Dari hasil mengasosiasi tersebut, peserta didik diminta untuk melakukan percobaan/eksperimen pengambilan video dengan berbagai teknik sudut pandang/angle kamera dengan

kelompok sosial yang ada untuk bergerak maju menuju suatu kondisi kehidupan yang serba lebih baik, secara material maupun spiritual serta pemerintah juga