RIP QE, Fed mengakhiri stimulus!.
Laba Bank Permata turun 6,1% jadi Rp 1,24 triliun.
DSNG anggarkan capex tahun depan US$ 80 juta.
Kuartal III, Matahari raup laba bersih Rp 1,06 T.
DAILY RESEARCH
Statistics
Highlight
Opening Today Nikkei AORD
Change
Market Preview
S
etelah tiga sesi perdagangan
terkoreksi,
IHSG
kemarin
berhasil rebound dan ditutup di
atas 5050 (MA-100) yakni di
5074,056 atau menguat 72,752
poin (1,45%). Dana asing kembali
mengalir ke pasar saham dengan
pembelian bersih di Pasar Reguler
mencapai
Rp565,2
miliar.
Pembelian terutama menyasar
saham-saham
unggulan
di
sektornya seperti BBRI, ASII, UNVR
dan ADRO. Penguatan IHSG
kemarin terutama terimbas faktor
positif pergerakan pasar saham
global dan kawasan Asia. Selain itu,
pasar juga mengantisipasi rilis laba
kuartal tiga emiten yang banyak
keluar menjelang akhir Oktober
pekan ini. Penguatan pasar saham Asia kemarin dipicu spekulasi pemodal hasil
The Fed Meeting akan memberikan sinyal bank sentral AS tersebut tetap
mempertahankan kebijakan bunga murah.
Harga minyak kembali menguat untuk hari kedua di pasar Asia hingga
1% menjadi USD82,23/barel turut menopang aksi beli atas saham berbasiskan
komoditas. Indeks MSCI Asia-Pasifik kemarin menguat 1,3%. Sementara Wall
Street tadi malam ditutup terkoreksi tipis. Indeks DJIA setelah naik 60 poin
dan turun 110 poin akhirnya ditutup di 16974,31 turun 31 poin (0,18%). Indeks
S&P turun 0,14% di 1982,30.
Sedangkan dolar AS naik, harga emas turun 1,4% di USD1211,70/t.oz
dan harga minyak naik 0,96% di USD82,20/barel. Koreksi pasar saham,
kenaikan dolar AS dan turunnya harga emas sebagai respon hasil pertemuan
The Fed tadi malam yang kembali mengkonfirmasi akan mengakhiri program
stimulus (QE) sebesar USD4 triliun menyusul perekonomian AS yang sudah
membaik. The Fed masih menahan tingkat bunganya pada level rendah saat
ini 0-0,25%.
Diperkirakan hingga pertengahan tahun depan The Fed belum akan
menaikkan tingkat bunganya. Mencermati hasil The Fed pasar saham Asia
diperkirakan akan kembali berfluktuasi menyusul antisipasi atas dimulainya
kenaikan tingkat bunga di sana. IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi
namun masih berpeluang melanjutkan penguatan. Kepastian kenaikan harga
BBM sebelum awal tahun bisa menjadi sentimen positif di pasar. IHSG
diperkirakan bergerak dengan support di 5050 dan resisten di 5110
berpeluang menguat.
IHSG : S1 5050 S2 5000 R1 5090 R2 5110
Index Last Chg % DJIA 16974.31 (31.44) (0.18) S&P 500 1982.30 (2.75) (0.14) FTSE 100 6453.87 51.70 0.81 CAC 40 4110.64 (2.03) (0.05) DAX 9082.81 14.62 0.16 NIKKEI 225 15648.24 240.33 1.56 HANGSENG 23819.87 299.51 1.27 STI 3228.39 16.74 0.52 SHENZHEN 1349.98 16.45 1.23 SHANGHAI 2373.03 35.16 1.50 Commodities Price Chg % Oil (US$/barrel) 81.88 0.35 0.43 CPO (RM/M.T) 2263.00 97.00 4.48 Gold (USD/T.oz) 1214.30 (14.20) (1.16) Nikel (USD/M.T 15310.00 535.00 3.62 Timah (USD/M.T) 19750.00 175.00 0.89 Coal (USD/M.T) 64.85 (0.10) (0.15) Exchange Rates Chg % IDR/USD 12175.00 53.00 0.44 USD/EUR 1.262 (0.01) (0.90) JPY/USD 109.08 0.90 0.84 IDR/SGD 9520.13 (5.22) (0.05) IDR/AUD 10672.18 (67.37) (0.63) TLKM USD IDR Chg % TLK.NYSE 44.74 2724 0.04 0.09Top Gainers IDR % Chg
MSKY 1,600 21.67 285 SSTM 98 16.67 14 MGNA‐W 44 15.79 6
NELY 159 9.66 14 DPNS 424 8.72 34
Top Losers IDR % Chg
BWPT 460 (14.81) (80)
GTBO 575 (12.88) (85)
TKIM‐W 221 (11.60) (29)
AMAG‐W 50 (10.71) (6)
ARTA 220 (8.33) (20) Top Value IDR % (miliar)
BMRI 10,050 (4.51) 633.903 BBRI 10,350 (3.94) 572.557 ASII 7,000 (2.44) 359.420 SMGR 15,125 (5.17) 277.409 BBNI 5,500 (4.76) 269.140
Top Volume IDR % (juta)
ENRG 106 (2.75) 328.895 BWPT 460 (14.81) 223.434 BKSL 103 (6.36) 133.797 PNLF 275 (4.18) 110.767 META 200 (0.50) 105.568 IHSG 5,074.06 Change 72.75 Change (%) 1.45 Change (%/ytd) 17.55
Total Value (IDR triliun) 12.021 Total Volume (miliar saham) 5.782 Net Foreign Buy (IDR miliar) 1,930.000
News Update
2
RIP QE, Fed mengakhiri stimulus!. The Federal Reserve mengakhiri program quantitative easing (QE) mereka yang bersejarah pada Rabu (29/10). Artinya, bank sentral AS itu mengakhiri pembelian obligasi bulanan senilai US$ 15 miliar. Tujuannya tak lain untuk menjaga pertumbuhan ekonomi AS. Meskipun mengakhiri program ini, the Federal Open Market Committee tetap mempertimbangkan periode waktu yang menjadi patokan bagi investor terkait kapan suku bunga AS akan dinaikkan. Waktu yang dipertimbangkan itu mengacu pada kapan the Fed akan mulai menaikkan suku bunga setelah mengakhiri program QE. Berkaitan hal tersebut, bank sentral AS menyatakan bahwa pihaknya akan menahan suku bunga jangka pendek mendekati level nol hingga ekonomi AS semakin membaik. "Komite mengantisipasi, berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, bahwa akan sangat tepat jika mempertahankan 0 hingga 1/4 persen kisaran target untuk suku bunga acuan selama beberapa waktu ke depan menyusul diakhirinya program pembelian aset pada bulan ini, khususnya jika proyeksi inflasi terus berada di bawah target 2% Komite. The Fed masih menetapkan ekspektasi inflasi jangka panjang masih tetap," jelas the Fed. The Fed juga mengatakan bahwa pasar tenaga kerja AS semakin menguat sehingga diharapkan mampu bertahan saat program QE dihentikan. Bank sentral AS ini juga tidak menghiraukan terjadinya perlambatan ekonomi global dan konflik regional yang mengguncang pasar saham. (Kontan Online)
Laba Bank Permata turun 6,1% jadi Rp 1,24 triliun. Bank Permata mencatat pendapatan operasional (konsolidasi dan tidak diaudit) dalam periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2014 sebesar Rp 5,32 triliun, meningkat 7% year-on -year (yoy) dari Rp 4,98 triliun dalam periode yang sama pada tahun 2013. Sayang, laba bersih setelah pajak bank terafilisasi grup Astra ini mencapai turun 6,1% dari Rp 1,32 triliun menjadi Rp 1,24 triliun. Dalam keterangan yang dirilis Rabu (29/10), Bank Permata menjelaskan, kenaikan pendapatan didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang tipis, mengingat tekanan pada biaya pendanaan yang tinggi, serta pertumbuhan yang kuat pada pendapatan berbasis biaya (fee based income). Pendapatan Bunga Bersih tumbuh 2% yoy menjadi Rp 4,1 triliun ditopang oleh pertumbuhan kredit sebesar 12% yoy meskipun di-offset dengan penurunan margin.Sementara itu pendapatan fee based naik 28% yoy menjadi Rp 1,2 triliun didukung kinerja yang lebih kuat di bisnis Bancassurance dan Trade Finance serta aktivitas transaksi berbasis biaya lainnya. Namun, Bank Permata juga secara terus menerus berinvestasi pada pengembangan sumber daya manusia, teknologi, jaringan dan kantor cabang, sehingga biaya operasional mencapai Rp 3,3 triliun, meningkat 9% yoy dibandingkan periode yang sama tahun 2013. Dalam sembilan bulan, kredit Bank Permata, termasuk pembiayaan syariah tumbuh 12% yoy (10% yoy bila tidak termasuk dampak dari depresiasi rupiah) menjadi Rp 130 triliun pada akhir September 2014. (Kontan Online)
DSNG anggarkan capex tahun depan US$ 80 juta. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) berencana kembalimenganggarkan belanja modal (capex) senilai US$ 80 juta tahun 2015 mendatang. Capex DSNG tahun depan akan mengandalkan dana sendiri dan pinjaman bank dengan rasio 1:2. Dengan demikian, tahun depan DSNG berencana kembali meminjam bank sekitar US$ 53 juta. Wakil Direktur DSNG, Andrianto Oetomo mengatakan perseroan cenderung konservatif dalam menarik pinjaman. Saat ini DSNG juga belum tertarik untuk menerbitkan obligasi lantaran kondisi ekonomi global yang belum stabil. Sekitar pertengahan tahun ini, DSNG telah menandatangani fasilitas kredit dari BCA senilai Rp 967,24 miliar. Pinjaman tersebut memiliki jangka waktu mulai dari 5 tahun hingga 10 tahun. DSNG juga mendapat tambahan fasilitas pinjaman senilai Rp 117,1 miliar dan US$ 1 juta yang merupakan tambahan fasilitas pinjaman dari BCA yang diterbitkan akhir tahun lalu. Saat itu, BBCA memberikan kredit senilai Rp 475 miliar dalam jangka waktu 6 tahun. Jika ditotal, utang baru yang diperoleh perseroan tahun ini mencapai Rp 1,09 triliun.Tahun depan DSNG berencana kembali menanam tanaman inti dan plasma di lahan seluas 8.000 ha. Selain itu, DSNG juga akan kembali membangun pabrik baru berkapasitas 60 ton per jam. Pembangunan pabrik ini rencananya akan dimulai kuartal IV-2015. Dengan tujuh pabrik, DSNG berharap kapasitas produksi mencapai 450 ton per jam. (Kontan Online)
Kuartal III, Matahari raup laba bersih Rp 1,06 T. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mampu meraup laba bersih sebesar Rp 1,06 trilun pada kuartal III-2014. Nilai ini tumbuh 27,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan dobel digit juga berhasil dicapai pada pos pendapatan bersih sebesar 6,03 triliun. Angka ini tumbuh 18,2% dibanding periode yang sama tahun lalu. Adapun, penjualan kotor tercatat sebesar Rp 10,98 triliun atau 14,0% lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara, pencapaian strong same store sales growth (SSSG) sebesar 11,3% di sembilan bulan ini, didukung oleh tetap tingginya permintaan dari segmen kelas menengah yang merupakan target pasar Perseroan. Per 30 September 2014 Matahari mengoperasikan 126 gerai di 62 kota di Indonesia, termasuk dua gerai baru yang dibuka di Jakarta dan Sampit di tahun ini. Matahari merencanakan untuk membuka tujuh gerai tambahan sampai akhir tahun ini. Perseroan juga terus melakukan percepatan pembayaran hutang banknya. Sehingga, total hutang menurun menjadi Rp 1,28 triliun per 30 September 2014, dibanding Rp 1,969 triliun per 30 September 2013. (Kontan Online)
Laba SRTG tertopang bisnis minyak. PT Saratoga Investama Tbk (SRTG) berhasil membukukan pertumbuhan kinerja sepanjang kuartal III tahun ini. SRTG berhasil meraih laba bersih Rp 762 miliar. Padahal, kuartal III-2013, SRTG mencatat rugi bersih Rp 91 miliar. Maklum, pendapatan SRTG naik 105% menjadi Rp 4,65 triliun. Presiden Direktur SRTG Sandiaga Uno, dalam rilis, mengatakan, kinerja SRTG ditopang peningkatan kapasitas produksi PT Tri Wahana Universal. Perusahaan yang berbisnis kilang minyak ini membukukan peningkatan penjualan 82% jadi Rp 4,7 triliun. Selain itu, SRTG terus menjajaki investasi baru. Juli lalu, SRTG membeli perusahaan konsumer, PT Gilang Agung Persada. (Kontan Online)Stock Picks
3PTBA 12250-12750.
Membaiknya kondisi pasar dan rebound harga komoditas energi membuat harga
saham sektor energi terutama batubara berhasil rebound pada perdagangan kemarin. Saham PTBA termasuk
yang berhasil rebound setelah sehari sebelumnya sempat koreksi ke Rp11800 (28/10). PTBA dinilai relatif
lebih kuat pencapaian labanya tahun ini ketimbang emiten batubara lainnya karena penjualan didominasi di
pasar domestik sebesar 50% dengan harga kontrak di awal tahun sehingga terhindar dari fluktuasi harga
komoditas yang kurang menggembirakan saat ini. Tahun ini manajemen menargetkan volume penjualan
batubara mencapai 24,7 juta ton dimana hingga paruh pertama 2014 (1H14) perseroan berhasil menjual 8,83
juta ton baru 35,75% dari target tahun ini. Kinerja perseroan hingga paruh pertama tahun ini mencatatkan
pertumbuhan laba hingga 33% mencapai Rp1,16 triliun dibandingkan periode yang sama 2013 sebesar
Rp870 miliar. Pencapaian laba bersih ini mencerminkan 46% dari proyeksi laba bersih perseroan tahun ini
yang kami perkirakan mencapai Rp2,49 triliun atau tumbuh 36% dari 2013 sebesar Rp1,83 triliun. Perolehan
laba 1H14 terutama ditopang pertumbuhan penjualan bersih 18,29% mencapai Rp6,43 triliun dari 1H13
sebesar Rp5,43 triliun. Pencapaian penjualan bersih 1H14 mencerminkan 44% dari proyeksi penjualan bersih
tahun ini yang mencapai Rp14,67 triliun atau tumbuh 30,80% dari 2013 sebesar Rp11,21 triliun. Kenaikan
penjualan bersih perseroan terutama ditopang kenaikan harga jual rata-rata tertimbang batubara 17%
mencapai Rp726.766/ton dari 1H13 sebesar Rp621.792/ton. EPS proyeksi 2014 PTBA sebesar Rp1082,21.
Pada harga saat ini di Rp12550 saham PTBA ditransaksikan dengan PE 11,6x. Harga saham perseroan
berpeluang ditransaksikan dengan PE 12x atau mencapai Rp12990. Trading Buy, SL 11900
Stock Picks
4
INDF 6500-6700. Setelah mengalami tekanan jual sejak 20 Oktober lalu, harga saham Indofood Sukses
Makmur Tbk (INDF) kemarin berhasil mengalami technical rebound ditutup di Rp6575. Peluang rebound
lanjutan akan menguji resisten di Rp6700. Sedangkan level support ada di Rp6425. Tekanan jual terhadap
saham sektor konsumsi terutama dipicu kekhawatiran terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)
oleh pemerintahan baru yang bisa menggerus daya beli. Sedangkan di sisi lain meningkatkan biaya produksi
dan operasional perusahaan. Tren pelemahan rupiah atas dolar AS juga meningkatkan biaya impor bahan
baku. Namun di tengah meningkatnya kekhawatiran akan kenaikan biaya akibat rencana kenaikan harga
BBM dan pelemahan rupiah, perseroan seperti INDF, tetap optimis bisa meningkatkan pertumbuhan
bisnisnya dengan menaikkan harga jual dan diversifikasi produk. Perseroan mulai kuartal tiga tahun ini telah
menaikkan harga jual rata-rata produknya seperti produk mie instan sekitar 5%-6%. Penjualan mie instan
diharapkan tumbuh sekitar 3%-5% tahun ini mengingat penetrasi mie instan sudah cukup tinggi. Penjualan
INDF dikontribusikan dari lima kelompok usaha strategis seperti grup produk konsumen bermerek (CBP)
44%, bogasari 24%, agribisnis 17%, distribusi 7%, serta budidaya dan pengolahan sayur 8%. Tahun ini
penjualan neto perseroan diproyeksikan mencapai Rp69,28 triliun naik 20% dari 2013 sebesar Rp57,73
triliun. Sedangkan laba bersih tahun ini diperkirakan mencapai Rp4,85 triliun atau tumbuh 94% dari 2013
sebesar Rp2,50 triliun. EPS proyeksi tahun ini Rp552,31. Pada harga saat ini di Rp6575, saham INDF
ditransaksikan hanya dengan PE 11,9x (E/14). Saham INDF berpeluang ditransaksikan dengan PE 14,5x atau
mencapai Rp8000 atau punya ruang penguatan 21,7% dari harga saat ini. Maintain Buy, SL 6400
5
Stock Picks
CTRA 1085-1125.
Harga saham Ciputra Development Tbk (CTRA) kemarin berhasil menguat di tengah pasar yang
kondusif mengantisipasi rilis laba kuartal tiga menjelang akhir Oktober. Kemarin harga sahamnya menguat menembus
resisten sederhana Rp1090 ditutup di Rp1100. Secara technical level support sepekan terakhir di Rp1070. Peluang
penguatan akan menguji resisten di kisaran Rp1025 hingga Rp1045. Target pendapatan usaha tahun ini diperkirakan
tumbuh 43% mencapai Rp Rp7,3 triliun dari 2013 lalu Rp5.1 triliun. Proyeksi pendapatan tersebut akan ditopang 10
proyek baru perseroan tahun ini, diantaranya berlokasi di Kemayoran, Fatmawati, Maja, Malang, Pontianak, Samarinda,
dan Bali. Sedangkan laba bersih diproyeksikan sebesar Rp1,2 triliun atau naik 22,86% dari tahun lalu sebesar Rp976,71
miliar. EPS proyeksi tahun ini diperkirakan sebesar Rp78,78. Hingga paruh pertama tahun ini (1H14) perseroan baru
membukukan pendapatan Rp2,81 triliun atau 38,5% dari proyeksi pendapatan tahun ini. Sedangkan di bottom line, laba
1H14 mencapai Rp600,57 miliar naik 40% dari periode yang sama 2013 sebesar Rp428,43 miliar. Pencapaian laba 1H14
tersebut mencerminkan 50% dari proyeksi laba tahun ini sebesar Rp1,2 triliun. Pada harga saat ini di Rp1100, CTRA
ditransaksikan dengan PE 13,9x (E/14) dan PBV 1,6x. Saat ini harga saham emiten properti yang memiliki ekuitas di atas
Rp10 triliun ditransaksikan dengan rata-rata PE 12,1x (E/14) dan PBV 2x. Harga saham CTRA berpeluang ditransaksikan
dengan PBV 2x atau mencapai target harga di Rp1335 atau punya ruang penguatan 21,4% dari harga saat ini di Rp1100.
Trading Buy, SL 1050
Kamis, 30 Oktober 2014
Saham Pilihan
ASII 6800-7000 TB, SL 6700
UNTR 17400-18300 TB, SL 16800
BBNI 5700-5850 TB, SL 5600
LSIP 1845-1945 TB, SL 1800
TINS 1150-1250 Buy, SL 1110
INCO 3550-3725 TB, SL 3500
AALI 20800-21800 TB, SL 20700
Stock View
6
Kamis, 30 Oktober 2014
EMITEN LAST R1 R2 S1 S2 REV Q1 2014 G (%) EPS Q1 14 G (%) PE
IHSG
5074.06 5092.59 5111.12 5037.25 5000.44
PERKEBUNAN AALI 21075 21,425.00 21,775.00 20,375.00 19,675.00 3,725,866.00 36.80 485.51 114.55 10.85 BWPT 550 555.00 560.00 540.00 530.00 LSIP 1880 1,905.00 1,930.00 1,835.00 1,790.00 1,279,973.00 40.33 32.78 122.48 14.34 SGRO 2015 2,046.67 2,078.33 1,956.67 1,898.33 649,627.93 10.94 29.32 141.04 17.18 SIMP 750 760.00 770.00 735.00 720.00 3,171,052.00 2.40 12.14 92.44 15.44 UNSP 50 50.00 50.00 50.00 50.00 659,213.38 36.97 21.64 ‐571.51 0.58PERTAMBANGAN BATU BARA
ADRO 1100 1,126.67 1,153.33 1,056.67 1,013.33 9,632,947.40 33.83 45.68 269.20 6.02 BORN 71 72.67 74.33 69.67 68.33 BRAU 97 98.67 100.33 95.67 94.33 BUMI 139 141.33 143.67 136.33 133.67 9,572,406.53 4.50 191.78 ‐751.57 0.18 DEWA 50 50.00 50.00 50.00 50.00 631,292.51 8.52 ‐0.52 ‐77.95 ‐23.93 HRUM 1500 1,546.67 1,593.33 1,476.67 1,453.33 1,460,386.97 ‐32.82 45.54 81.61 8.23 ITMG 21850 22,050.00 22,250.00 21,500.00 21,150.00 5,742,974.57 5.02 968.54 ‐299.21 5.64 PTBA 12550 12,741.67 12,933.33 12,216.67 11,883.33 3,093,648.00 11.39 232.76 8.74 13.48 PTRO 1040 1,048.33 1,056.67 1,033.33 1,026.67 929,699.70 5.15 23.76 ‐67.39 10.94
PERTAMBANGAN MINYAK & GAS BUMI
BIPI 140 142.67 145.33 137.67 135.33 999,850.63 1,185.87 4.39 5,114.26 7.97 ELSA 530 551.67 573.33 516.67 503.33 918,296.00 ‐12.25 7.42 56.06 17.85 ENRG 111 114.33 117.67 106.33 101.67 2,210,590.04 27.13 4.86 2,610.69 5.71 ESSA 3195 3,220.00 3,245.00 3,145.00 3,095.00 126,590.83 22.89 42.71 28.12 18.70 MEDC 3870 3,890.00 3,910.00 3,840.00 3,810.00 2,303,371.50 7.08 122.83 131.12 7.88
PERTAMBANGAN LOGAM DAN MINERAL LAINNYA
ANTM 940 961.67 983.33 921.67 903.33 INCO 3610 3,650.00 3,690.00 3,590.00 3,570.00 2,430,306.44 ‐3.23 20.62 ‐33.11 43.78 TINS 1165 1,186.67 1,208.33 1,126.67 1,088.33 SEMEN INTP 24025 24,091.67 24,158.33 23,891.67 23,758.33 4,499,774.00 6.65 289.47 ‐7.03 20.75 SMCB 2425 2,448.33 2,471.67 2,408.33 2,391.67 2,356,126.00 9.11 42.23 75.57 14.36 SMGR 16025 16,133.33 16,241.67 15,808.33 15,591.67 6,177,992.74 11.44 219.66 5.39 18.24
LOGAM DAN SEJENISNYA
GDST 91 92.33 93.67 88.33 85.67 333,609.60 28.88 2.97 59.01 7.65 JPRS 241 242.67 244.33 238.67 236.33 158,603.63 98.78 6.50 ‐0.37 9.27 KRAS 475 477.67 480.33 473.67 472.33 5,240,035.36 ‐12.47 ‐33.57 ‐698.77 ‐3.54 PAKAN TERNAK CPIN 4240 4,255.00 4,270.00 4,210.00 4,180.00 6,719,521.00 19.02 40.34 ‐7.84 26.28 JPFA 1195 1,208.33 1,221.67 1,183.33 1,171.67 5,674,518.00 14.33 4.97 ‐72.07 60.16
OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA
ASII 6875 6,958.33 7,041.67 6,733.33 6,591.67 49,821,000.00 6.73 116.76 9.68 14.72 GJTL 1450 1,466.67 1,483.33 1,441.67 1,433.33 3,199,668.00 5.32 96.23 ‐2.66 3.77
INDUSTRI BARANG KONSUMSI
ICBP 11050 11,116.67 11,183.33 10,966.67 10,883.33 7,355,089.00 21.44 0.12 6.96 24.94 INDF 6575 6,641.67 6,708.33 6,466.67 6,358.33 16,365,578.00 27.30 156.42 90.13 10.51 MYOR 30000 30,233.33 30,466.67 29,533.33 29,066.67 3,498,158.85 30.25 133.69 ‐45.72 56.10 ROTI 1225 1,240.00 1,255.00 1,200.00 1,175.00 464,595.48 27.03 12.10 9.45 25.31 GGRM 56925 57,150.00 57,375.00 56,600.00 56,275.00 15,670,252.00 23.99 736.58 35.34 19.32 INAF 167 168.33 169.67 166.33 165.67 155,073.95 25.62 ‐12.39 250.04 ‐3.37 KAEF 1105 1,130.00 1,155.00 1,085.00 1,065.00 867,027.74 8.45 4.21 ‐4.38 65.66 KLBF 1705 1,715.00 1,725.00 1,685.00 1,665.00 4,066,502.64 16.52 10.52 11.04 40.52
KOSMETIK DAN BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA
7
EMITEN LAST R1 R2 S1 S2 REV Q1 2014 G (%) EPS Q1 14 G (%) PE
PROPERTI DAN REAL ESTAT
APLN 352 357.00 362.00 348.00 344.00 1,165,134.03 1.99 14.43 20.67 6.10 ASRI 458 462.33 466.67 454.33 450.67 871,134.65 ‐3.40 15.77 ‐23.45 7.26 BKSL 88 90.00 92.00 87.00 86.00 BSDE 1565 1,576.67 1,588.33 1,541.67 1,518.33 1,254,119.10 ‐39.62 27.93 ‐60.73 14.01 COWL 595 600.00 605.00 590.00 585.00 64,709.78 ‐6.38 1.59 ‐30.99 93.30 CTRA 1100 1,115.00 1,130.00 1,085.00 1,070.00 1,202,303.51 ‐10.35 15.01 5.45 18.32 CTRP 760 763.33 766.67 753.33 746.67 251,211.60 ‐58.80 4.89 ‐84.29 38.84 CTRS 2385 2,391.67 2,398.33 2,371.67 2,358.33 347,893.21 27.73 66.20 25.74 9.01 ELTY 50 50.00 50.00 50.00 50.00 KIJA 273 274.33 275.67 270.33 267.67 725,835.40 ‐3.64 15.03 51.33 4.54 MDLN 499 526.33 553.67 485.33 471.67 KONSTRUKSI BANGUNAN ADHI 2730 2,751.67 2,773.33 2,701.67 2,673.33 1,439,602.33 5.83 9.01 40.67 75.72 DGIK 180 182.00 184.00 177.00 174.00 480,924.22 52.77 1.81 ‐44.42 24.87 PTPP 2570 2,596.67 2,623.33 2,521.67 2,473.33 1,999,368.48 55.72 12.69 44.39 50.65 SSIA 755 763.33 771.67 748.33 741.67 918,070.21 ‐17.06 2.64 ‐93.80 71.54 TOTL 925 940.00 955.00 915.00 905.00 547,807.36 ‐6.30 11.12 ‐20.80 20.79 WIKA 2900 2,921.67 2,943.33 2,866.67 2,833.33 2,791,666.54 6.24 27.28 6.78 26.57
INFRASTRUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI
PGAS 5925 5,975.00 6,025.00 5,850.00 5,775.00
JALAN TOL, PELABUHAN, BANDARA DAN SEJENISNYA
CMNP 3200 3,256.67 3,313.33 3,136.67 3,073.33 262,850.17 17.13 53.83 8.63 14.86 JSMR 6275 6,308.33 6,341.67 6,208.33 6,141.67 2,079,705.80 ‐13.14 55.30 16.71 28.37 TELEKOMUNIKASI BTEL 50 50.00 50.00 50.00 50.00 471,133.26 ‐31.12 6.89 ‐316.19 1.81 EXCL 5475 5,633.33 5,791.67 5,358.33 5,241.67 5,512,751.00 9.78 44.41 20.12 30.82 ISAT 3690 3,696.67 3,703.33 3,686.67 3,683.33 5,773,177.00 ‐0.26 147.24 ‐1,224.62 6.27 TLKM 2720 2,736.67 2,753.33 2,696.67 2,673.33 21,250,000.00 8.71 36.20 4.95 18.78 TRANSPORTASI GIAA 530 538.33 546.67 518.33 506.67 9,206,681.81 17.35 ‐82.55 469.78 ‐1.61 MBSS 1215 1,225.00 1,235.00 1,210.00 1,205.00 435,871.55 21.78 59.94 3.87 5.07 WINS 1150 1,213.33 1,276.67 1,093.33 1,036.67 518,942.64 36.32 23.63 53.05 12.17
KONSTRUKSI NON BANGUNAN
INDY 630 643.33 656.67 613.33 596.67 2,753,426.38 52.84 17.64 3.30 8.93 BANK BBCA 13375 13,433.33 13,491.67 13,283.33 13,191.67 10,261,849.00 32.93 148.65 26.73 22.49 BBKP 755 758.33 761.67 748.33 741.67 1,641,517.00 15.99 27.33 9.08 6.91 BBNI 5725 5,783.33 5,841.67 5,658.33 5,591.67 7,526,634.00 26.65 128.30 15.63 11.16 BBRI 10825 10,908.33 10,991.67 10,658.33 10,491.67 17,099,293.00 28.06 240.57 16.71 11.25 BBTN 1110 1,123.33 1,136.67 1,098.33 1,086.67 3,123,112.00 28.06 32.29 2.24 8.59 BDMN 4110 4,153.33 4,196.67 4,058.33 4,006.67 5,612,922.00 17.40 91.25 ‐13.01 11.26 BJBR 745 755.00 765.00 735.00 725.00 2,124,681.00 12.48 33.55 ‐12.29 5.55 BMRI 10175 10,225.00 10,275.00 10,075.00 9,975.00 14,313,290.00 25.54 211.05 10.27 12.05 BNGA 920 921.67 923.33 916.67 913.33 4,883,839.00 15.02 43.71 4.22 5.26
PERDAGANGAN BESAR BRANG PRODUKSI
AKRA 4765 4,821.67 4,878.33 4,726.67 4,688.33 5,630,170.96 3.52 46.44 14.36 25.65 INTA 274 274.67 275.33 273.67 273.33 398,931.00 ‐48.89 37.27 87.86 1.84 UNTR 17675 17,975.00 18,275.00 17,125.00 16,575.00 13,901,385.00 11.66 42.26 39.66 104.56 PERDAGANGAN ECERAN MAPI 5525 5,558.33 5,591.67 5,508.33 5,491.67 2,675,101.00 26.32 27.42 ‐27.88 50.38 RALS 815 820.00 825.00 805.00 795.00 1,184,904.00 9.45 5.73 ‐2.88 35.58
ADVERTISING, PRINTING DAN MEDIA
MNCN 2820 2,835.00 2,850.00 2,810.00 2,800.00 1,496,466.00 9.55 27.61 ‐7.99 25.53 PERUSAHAAN INVESTASI
BRMS 372 378.00 384.00 368.00 364.00 55,860.54 ‐9.06 ‐5.88 94.31 ‐15.83 BNBR 50 50.00 50.00 50.00 50.00 2,503,679.10 190.79 7.10 1,526.00 1.76
Corporate Action
8
RUPS
EMITEN
JENIS
TANGGAL
TEMPAT
BBNI
Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk.
AGM
06/03/2014
The Ballroom ‐ Four Season Hotel Jakarta
MTFN
Capitalinc Investment Tbk.
EGM
10/03/2014
SRIL
Sri Rejeki Isman Tbk
EGM
10/03/2014
Gd. Serbaguna ‐ Diamond Hotel, Jl. Slamet Riyadi No. 392
Solo
BNII
Bank Internasional Indonesia
Tbk.
EGM
12/03/2014
Function Room ‐ Sentral Senayan III Lt. 28, Jl. Asia Afrika No.
8 Senayan Gelora Bung Karno Jakarta 10270
ADHI
Adhi Karya (Persero) Tbk.
AGM
14/03/2014
Ruang Rapat PT. Adhi Karya Tbk, Jl. Raya Pasar Minggu Km.
18, Jakarta selatan
ARNA
Arwana Citramulia Tbk.
AGM
14/03/2014
Plant 2 ‐ PT Arwana Citramulia Tbk., Jl. Raya Gorda RT 004
RW 003 Kibin ‐ Cikande, Serang 42186
WSKT
Waskita Karya (Persero) Tbk
AGM
18/03/2014
Ruang Serbaguna Gd. Waskita Lt. 11, Jl. MT Haryono Kav. 10
Jakarta
CNKO
Exploitasi Energi Indonesia
Tbk
EGM
19/03/2014
Hotel Redtop ‐ Pecenongan
BLTA
Berlian Laju Tanker Tbk
AGM
19/03/2014
Ruang Seminar I‐II, Gedung BEI Tower II Lantai I, Jl. Jend.
Sudirman Kav. 52‐53, Jakarta
BTPN
Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk.
AGM
20/03/2014
GIAA
Garuda Indonesia (Persero)
Tbk
EGM
24/03/2014
MITI
Mitra Investindo Tbk.
EGM
24/03/2014
Ruang Serbaguna BEI
BBRM
Pelayarang Nasional Bina
Buana Raya Tbk
AGM
25/03/2014
BBRM
Pelayarang Nasional Bina
Buana Raya Tbk
EGM
25/03/2014
BJBR
Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan B
AGM
26/03/2014
Ballroom Hotel Hilton, Jl. HOS Tjokroaminoto No. 41‐43
Bandung
BJBR
Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan B
EGM
26/03/2014
Ballroom Hotel Hilton, Jl. HOS Tjokroaminoto No. 41‐43
Bandung
BJTM
Bank Pembangunan Daerah
Jawa Timur Tbk
AGM
26/03/2014
Isyana Ballroom Hotel Bumi Surabaya
BBRI
Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk.
AGM
26/03/2014
INAF
Indofarma Tbk.
AGM
26/03/2014
ITMA
Sumber Energi Andalan Tbk
EGM
27/03/2014
WIKA
Wijaya Karya (Persero) Tbk.
AGM
27/03/2014
Gd. WIKA ‐ Ruang Serbaguna Lt. 11, Jl. DI Panjaitan Kav. 9
Jakarta Timur
BNGA
Bank CIMB Niaga Tbk
AGM
27/03/2014
Soehanna Hall ‐ The Energy Building Lt. 2, Jl. Jend Sudirman
Kav. 52‐53 SCBD Lot 11 A, Jakarta
AGRO
Bank Rakyat Indonesia
Agroniaga Tbk
AGM
27/03/2014
DEWA
Darma Henwa Tbk
AGM
28/03/2014
Ballroom 2 Lt. 1 ‐ JS Luwansa Hotel, Jl. HR Rasuna Said Kav. C
‐22 Jakarta 12940
DEWA
Darma Henwa Tbk
EGM
28/03/2014
Ballroom 2 Lt. 1 ‐ JS Luwansa Hotel, Jl. HR Rasuna Said Kav. C
‐22 Jakarta 12940
IGAR
Champion Pacific Indonesia
Tbk
AGM
28/03/2014
Gd. Pasadenia, Jl. Pacuan Kuda Raya No. 27 Jakarta
Kamis, 30 Oktober 2014
Corporate Action
9
EMITEN
JUMLAH
DIVIDEN
CUM DIVIDEN RECORDING DATE
PEMBAYARAN
DIVIDEN
KETERANGAN
NELLY 4 01/09/2014 02/09/2014 18/09/2014 ACST 40 29/08/2014 01/09/2014 17/09/2014 JAWA 2 29/08/2014 01/09/2014 17/09/2014 RDTX 105 22/08/2014 25/08/2014 10/09/2014 DGIK 3 12/08/2014 15/08/2014 22/08/2014 RUIS 8 12/08/2014 13/08/2014 29/08/2014 KIAS 2 12/08/2014 13/08/2014 29/08/2014 SMAR 5 08/08/2014 11/08/2014 27/08/2014 TPMA 11 07/08/2014 08/08/2014 26/08/2014 GGRM 800 06/08/2014 07/08/2014 25/08/2014 LMSH 200 06/08/2014 07/08/2014 25/08/2014 LION 400 06/08/2014 07/08/2014 25/08/2014 DART 28 06/08/2014 07/08/2014 25/08/2014 MDRN 2 04/08/2014 05/08/2014 21/08/2014 ETWA 2 04/08/2014 05/08/2014 21/08/2014 GEMA 7 04/08/2014 05/08/2014 21/08/2014 DPNS 20 04/08/2014 05/08/2014 21/08/2014 PANR 8 04/08/2014 05/08/2014 21/08/2014 MASA 1 25/07/2014 04/08/2014 20/08/2014 BFIN 0 02/07/2014 02/07/2014 02/07/2014 1(satu) saham akan memperoleh Rp.122.21 Rasio Final akan di informa‐ sikan pada saat Recording Date TSPC 75 24/07/2014 25/07/2014 19/08/2014 ASBI 25 23/07/2014 24/07/2014 19/08/2014 PEGE 10 22/07/2014 23/07/2014 15/08/2014 ASDM 57 18/07/2014 21/07/2014 12/08/2014 ULTJ 12 18/07/2014 02/07/2014 02/07/2014 ALDO 2 17/07/2014 18/07/2014 12/08/2014 FORU 10 17/07/2014 18/07/2014 12/08/2014 PWON 5 17/08/2014 18/07/2014 22/08/2014 CLPI 0 17/07/2014 18/07/2014 12/08/2014 USD0.0018 GPRA 2 17/07/2014 18/07/2014 12/08/2014 FAST 30 15/07/2014 16/07/2014 05/08/2014 INDF 142 14/07/2014 15/07/2014 07/08/2014 MFIN 20 14/07/2014 15/07/2014 07/08/2014 DYAN 3 14/07/2014 15/07/2014 06/08/2014 AMFG 80 11/07/2014 14/07/2014 24/07/2014 KBLI 4 10/07/2014 11/07/2014 25/07/2014Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor dalam memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.