Neutrino Majorana dan Osilasinya
Oleh ;
Mahendra Satria H
1108 100 004
Dosen Pembimbing ;
Agus Purwanto, D.Sc
Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamLatar Belakang
1930 :Neutrino pertama kali dipostulatkan oleh Wolfgang Pauli untuk menjelaskan peluruhan β ( n p + e )
1932 :
James Chadwick menemukan neutron dalam reaksi inti 4He + 9Be12C + n Segera setelah penemuan neutron, W. Heisenberg, E. Majorana dan D. Ivane mengasumsikan bahwa komponen penyusun inti adalah proton dan neutron.
Teori peluruhan β pertama kali diajukan oleh Enrico Fermi ;
Didasarkan pada asumsi bahwa inti tersusun atas proton-neutron dan pada hipotesa Pauli tentang keberadaan partikel netral berspin ½,
Kemudian Fermi menamai partikel neutrino ( netral, kecil )
1933 :
Neutrino partikel elementer, spin 1/2 ( fermion ), massanya hampir nol. Eksperimen baru-baru ini ( Super-K, SNO dan KamLAND) menunjukkan bahwa massa neutrino sangat kecil dibandingkan dengan partikel lain.
Setiap partikel mempunyai anti-partikel ,
Bagaimana jika partikel tersebut adalah Neutrino ( q = 0 ),
diinterpretasikan sebagai partikel Majorana,
Jika neutrino q =0 dan m = 0 ( sangat netral ) konsekuensinya
Perumusan Masalah
Bagaimana sifat-sifat yang ditimbulkan dari keadaan neutrino yang
tidak bermassa dan tidak bermuatan
Sampai dimana osilasi dapat terjadi jika neutrino sebagai partikel
Majorana
Analisis karakteristik utama Neutrino Majorana dan Osilasinya
Batasan Masalah
Partikel tak bermassa
Model Standar,
Neutrino diasumsikan tak bermassa ( m=0 ), yang bergerak dengan ν ≈ c ( Ultra-relativistik )
Lebih lanjut, hasil dari observasi eksperimen selama peluruhan β, menunjukkan, neutrino mempunyai spin ½.
konsekuensinya
Tahun 1929, H. Weyl mengajukan persamaan 2 komponen untuk mendeskripsikan partikel tak bermassa berspin ½.
Dari Konsekuensi sebelumnya Persamaan Weyl,
Persamaan dasar dari persamaan gerak neutrino Persamaan Dirac untuk Neutrino
Persamaan Dirac Ultra-relativistik ( ν ≈ c m = 0 )
2.
mc
c
i
t
i
.
i
c
t
i
1,
2,
3
,
lenyap
Menjadi spinor 2 komponen
Analog persamaan Weyl,
p
c
t
i
.
i
c
.
Solusi persamaan ini diberikan
p u e E x p Et i . / 3 2 2 1
Dari persm.(2) disubstitusi ke persm.(1) lebih lanjut didapatkan
p
c
p
u
p
Eu
.
p
c
p
u
p
u
E
2
2
2
Persamaan ini dikali dari kiri
c
.
p
Dimana energi E merupakan energi relativistik untuk partikel tak bermassa
c
p
E
0 Lebih lanjut didapatkan
p
c
p
u
p
u
c
p
02 2
2
2
Dengan menerapkan persm.(3),
0
0
0
cu
p
Eu
0
.
c
p
u
Maka diperoleh
0
.
0
0
u
p
u
p
Dikarenakan partikel bergerak dalam arah sembarang, maka untuk lebih memudahkan persoalan, partikel bergerak dipilih dalam arah sumbu-z
k
p
p
zˆ
Lebih lanjut dari persm.(8)
0
0 0 u p u p z z
0
0 0 u p p u z z Kemudian diperolehUntuk mendapatkan helisitas kanan, ditentukan dahulu spinor 2-komponen, Dengan mencari nilai eigen dan vektor eigen
0 I z
1 0 0 1Maka diperoleh nilai eigen λ
1
Untuk λ = +1, vektor eigen diperoleh
0
0
u
u
z
b a b a 1 0 0 1
b
a
Didapatkan spinor 2-komponen untuk partikel tidak bermassa dengan helisitas kanan (helisitas positif)
0
1
0 a
u
0 1 0 uJadi, Untuk partikel anti-neutrino hanya memiliki helisitas kanan (helisitas positif)
Bahasa Spin, Spin-Up p σ Faktor normalisasi = 1 kˆ
Lebih lanjut dideskripsikan, p c t i
.
i
c
.
Solusi persamaan ini diberikan
p u e E x p Et i . / 3 2 2 1
Dari persm.(2) disubstitusi ke persm.(1) lebih lanjut didapatkan
p
c
p
u
p
Eu
.
Maka diperoleh
0
.
0
0
u
p
u
p
Dikarenakan partikel bergerak dalam arah sembarang, maka untuk lebih memudahkan persoalan, partikel bergerak dipilih dalam arah sumbu-z
k
p
p
zˆ
Lebih lanjut dari persm.(4)
0
0 0 u p u p z z
0
0 0 u p p u z z Kemudian diperolehUntuk λ = -1, vektor eigen diperoleh
0
0
zu
u
d c d c 1 0 0 1
d
c
Didapatkan spinor 2-komponen untuk partikel tidak bermassa dengan helisitas kiri (helisitas negatif)
1
0
0 d
u
1 0 0 uJadi, Untuk partikel neutrino hanya memiliki helisitas kiri (helisitas negatif)
Bahasa Spin, Spin-Down p -σ Faktor normalisasi = 1 kˆ
Helisitas neutrino dapat diketahui melalui eksperimen M. Goldhaber, L. Grodzins dan A. Sunyar
Partikel tak bermuatan & Partikel massif bermuatan
Setiap partikel mempunyai anti-partikel ( lepton dan quark ),
Lepton , quark
Bagaimana jika partikel tersebut ??
Tidak bermuatan ( q = 0 )
,
,
,
,
,
,
,
,
e ee
e
b
s
d
b
s
d
t
c
u
t
c
u
,
,
,
,
,
,
,
,
Bagaimana hasil transformasinya, karena muatan partikel neutrino dan anti-neutrino sama ( kedua-duanya netral ) ?
Menginterpretasikan sebagai partikel yang disebut
Partikel Majorana
konsekuensinya
Dapat terjadi, jika neutrino tidak bermuatan q = 0 dan tidak bermassa m = 0 ( sangat netral )
Persamaan Dirac, dimana solusinya menghasilkan,
Keberadaan elektron dan anti-partikelnya yaitu positron. Kemudian jika dipengaruhi oleh medan elektromagnetik Aμ
Diidentifikasi melalui
0
m
A
e
i
Untuk elektron q = - eUntuk positron akan diuraikan sebagai berikut
Perbandingan persamaan ini ...
0
m
A
e
i
c
0
m
A
e
i
Kedua persamaan ini
diinterpretasikan sebagai
persamaan Dirac untuk Elektron dan Positron dalam medan
elektromagnetik dimana muatannya berlawanan, dan Fungsi gelombang ψ,
menyatakan bahwa partikel elektron berbeda dengan anti-partikelnya ( positron ).
Terjadi jika melalui,
transformasi sekawan muatan
c
C
ˆ
TJika muatan e = q = 0 maka , didapat
e
e
0
i
m
0
c
0
m
i
c
konsekuensinya
Fungsi gelombangnya identik,
( Partikel & anti-partikelnya sama )
Diidentifikasi sebagai Partikel Majorana
Representasi Dirac
Dari persamaan Dirac sebelumnya,
i
m
0
Memenuhi matriks Dirac, 0 0 , 0 0 , 0 0 0 0 5 0
D i i i D D I I i i 0 0, Representasi Weyl atau Kiral
. .
c i t i c i t i
2 . mc c i t i
e u
p E x p Et i . / 3 2 2 1 2x1 Solusinya 2x1 2x1
Persm. Weyl Partikel m=0 dg Helisitas kanan & kiri
.
i
c
t
i
didefinisikan,
p c pu
p Eu .
p c pu
p Eu .
p u p u p c p u p u E . 0 0
0 0 I I
didefinisikan, Didefinisikan sebagai dan 3 2 1 0 5 W W W W W
i
I
I
0
0
Memenuhi sifat-sifat
T i W i W T W W W W x W i * * 0 0 5 4 4 2 5 0 , 1
i
0, , Sehingga diperoleh Matriks ϒμ W 0 0
WRepresentasi Majorana
Dibangun dari persamaan Dirac riil,
0
.
1
m
i
t
i
I
I
D i i i0
0
,
0
0
0
dengan Jika persamaan ini dikalikan ( -i ), didapat0
.
m
i
t
Riil, Jika
2 3 1,
4
4
imajiner
x
riil
matriks
iKemudian jika di atur,
3 3 1 1 2
,
,
Representasi Dirac 1 0 0 1 , 0 0 , 0 1 1 0 2 3 1 i i 0 D
Dari sifat matriks ϒμ, kita mendapatkan matriks ϒμ dalam representasi
Majorana
1 1 3 3 2 2 2 2 3 3 1 1 2 2 00
0
,
0
0
0
0
,
0
0
i
i
i
i
M M M M
0 1 2 3 2 2 50
0
Mi
M M M M Dan, 2
Representasi Dirac
Representasi Weyl
Representasi Majorana
0
0
0
0
0
0
0 0 5 0
D i i i D DI
I
3 2 1 0 5 W W W W Wi
I
I
0
0
1 1 3 3 2 2 2 2 3 3 1 1 2 2 00
0
0
0
0
0
0
0
i
i
i
i
M M M M 0 1 2 3 2 2 5 0 0 M i M M M M 0 0
W
I
I
0
0
0
0
0
0
0
0
I
I
Dirac
Dirac
2 3 1,
Model Standar
,Teori yang mendeskripsikan tiga interaksi partikel elementer, yaitu interaksi elektromagnetik, interaksi lemah dan interaksi kuat.
Pada peluruhan β, arus bermuatan hanya melibatkan medan fermion helisitas kiri sehingga diasumsikan doublet sedangkan medan fermion helisitas kanan diasumsikan singlet
Tidak diikutsertakan medan neutrino heisitas kanan, karena
pengukuran terhadap helisitas neutrino (Goldhaber, Grodzins dan Sunyar) neutrino di alam hanya memiliki helisitas kiri.
L L L L L L L L L L L L L L L L eL eL b t s c d u e 3 2 1 , , , ,
Sektor Quark,
Lepton dan quark berspin ½.
Persamaan lagrangian interaksi quark dan medan vektor
dengan
Kemudian dipisahkan bagian bermuatan dan bagian netral, akan didapatkan lagrangian arus bermuatan
Dengan arus bermuatan
x
gj
x
A
x
L
I
3 1 2 1 x x j L L . . 3 3 2 2 j W hc gj A g LI CC
L L L L L L
CC b t s c d u j 2
dan
Persamaan ini adalah persamaan medan boson bermuatan W±.
Kemudian arus jα3 diberikan
Hanya memenuhi pada komponen helisitas kiri
2 1 2 1 i A W
t c u u d d sb L L L L u d d u j , , 1 1 , , 1 1 3 1 2 1 1 2 1 Sektor Lepton
,Model standar untuk neutrino dan lepton bermuatan sama dengan model standar untuk quark.
Lagrangian interaksi lepton diberikan
dengan
dimana
Persamaan ini adalah persamaan arus elektromagnetik dari lepton bermuatan A g j B gj Llep Y 2 1
, , 3 2 1 , 2 1 e l em Y lL lL j j j j
l em l l j 1 Neutrino Dirac
1. Neutrino ≠ Anti-neutrino
(Pasangan Lepton Bermuatan) 2. Bilangan Lepton Konservatif 3. Suku Massa Dirac
* Dengan Suku Massa
atau
Neutrino Majorana
1. Neutrino = Anti-neutrino
(ini dapat terjadi jika Neutrino tidak bermuatan dan tidak bermassa) atau sangat netral
2. Perbedaan hanya di “Handedness’’ * ѵ Left-Handed
* ѵ Right-Handed
Bilangan Lepton tidak Konservatif 3. Suku Massa Majorana
atau
R L L R
m
R
T L L T Rm
*
*
L
c L c L Lm
2
* 2* 2
2 T T i i m Tahun 1937, E. Majorana mengajukan paper yang berjudul “Teori Simetrik untuk elektron dan positron” melalui prinsip medan.
Jika teori ini diaplikasikan kedalam fermion netral yang memiliki p tertentu maka hanya ada 2 keadaan helisitas.
Lebih lanjut persamaan gerak untuk fermion netral namun dengan menggunakan teori 2 komponen yang dikembangkan oleh Case.
Kontras dengan fermion Dirac, fermion Majorana hanya dideskripsikan melalui spinor 2 komponen. Untuk
menunjukkan hal itu, diasumsikan berangkat dari medan fermion bebas relativistik Persm. Dirac
0
m
i
Kemudian diperkenalkan dua operator proyeksi
Dan definisi kiral,
2 1 2 1 5 5
R L P P
L RP
P
Dua persamaan untuk komponen kiral dari medan fermionik
Dua persamaan untuk komponen kiral dari sekawan muatan
Dengan hubungan L R R L
m
i
m
i
c L c R c R c L m i m i
L R c c L R c R L c R L c R L c c L R R L R L R L L R c c L R c R L c R L c R L P P P P P P P , , , , , , , , , , , , , , Kemudian didefinisikan syarat Majorana
Dengan adalah konstanta faktor fase Majorana kompleks, dimana memiliki peran yang sangat penting pada aplikasi dari teori Majorana
Menyatakan bahwa partikel Majorana merupakan anti-partikelnya sendiri
Komponen kiral Medan Majorana
Didapat persamaan Majorana 2 komponen
c
i e T L R T R L
C
C
,
2 *
0
x
m
x
Kuantisasi Medan Majorana
Fermion Kiralitas Kiri 2 Komponen Sekawan Muatannya
Medan Majorana
Persamaan Gerak Medan Majorana
x x L
0
0 * 2 x i x c L
x
x
L
x
Lc
x
M
x
x
i
2 *
0
ii
x m
2
*
x
0
i
i
2
*
x
m
x
Dari persm.(3) dapat ditulis sebagai
Diambil
Sehingga Medan Majorana dapat ditulis sebagai Didefinisikan dahulu
t i
t m
t t * 2 . k k k k
t b t a t t b t a t k k k k * * * , k k
k t i k t i k t e c e e a
i t k k t i k t e d e f b
k x k.x * * . * * 3 3 2 i k k k i k k k M e e c d e c e f k d N x Asumsi awal untuk Solusi Energi Positif dapat ditulis
Untuk Solusi Energi Negatif
Secara lengkap diberikan Persamaan Medan Majorana 4 komponen
Persamaan ini dapat ditulis
sebagai Superposisi dari keadaan
energi positif dan energi negatif k k m c a m c a d c e f k k k k k k 2 1 * * k k m c a m c a f e c d T k T k k k k k 2 * 1 * * *
x ik h T x ik h h h M e h m m h h h a e h m m h h a k d N x . * . 1 , 1 3 3 2 2 2 k k k k Jika Neutrino merupakan partikel Majorana
Bilangan lepton tidak konservatif
Maka Osilasi dan Bauran antara keadaan Neutrino flavor adalah
Keadaan Neutrino dan ditransformasi ke dalam superposisi
dari keadaan neutrino bermassa dan
Osilasi antara neutrino dan terjadi dengan Probabilitas Transisi
1 2 2 1cos
sin
sin
cos
c e e
c
e e c e e c e e L A A P
, *
m2Osilasi Neutrino tangan kiri ( Pendekatan Ultra-relativistik )
Didefinisikan keadaan flavor awal yang merupakan superposisi dari keadaan neutrino bermassa
Dimana
Diasumsikan, saat produksi neutrino, tercipta neutrino elektronik dengan momentum-4 diberikan
Keadaan neutrino elektronik awal dapat ditulis sebagai
Osilasi Neutrino Majorana
0
1
2
t
A
B
1 2 2 B A
E p p ,
2 2 1 1 , 1 2 01
1
i he
t
Faktor fase MajoranaKeadaan neutrino bermassa didapat dari keadaan vakum
Dimana dimasukkan faktor fase
Faktor fase ini memberikan informasi kepada kita tentang ruang-waktu dimana neutrino tercipta
,
0
* 0a
p
h
e
ip x T
0 x ipe
Dengan keadaan vakum didefinisikan
Dari persm sebelumnya akan didapat
Kemudian akan didapatkan probabilitas transisi
1 0 , 0 0 *T a a
1 , 1 . 2 3 3 1 1 , 2 h x ik e u k h e k d N x
ik x i e e h k u . 2 2 1 ,
2 0 0 x t L P e e e
L E m 4 sin 1 2 1 2 1 2 12 2 2 2 3
2 0 0 x t L P
m L 4 sin 1 2 2 1 2 12 2 2 2 3 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan, dapat ditarik kesimpulan ;
1. Sifat utama yang menarik disini adalah partikel neutrino tidak bermassa dan tidak bermuatan begitu juga anti-partikelnya. Sehingga diidentifikasi sebagai partikel Majorana
2. Persamaan Weyl merupakan persamaan dasar dari persamaan gerak neutrino, dimana dapat dikatakan, persamaan Weyl
diturunkan dari persamaan Dirac ultra-relativistik ( ν ≈ c m = 0 ) 3. Persamaan Weyl akan menghasilkan satu keadaan helisitas dari
masing-masing neutrino dan anti-neutrino, dimana untuk
neutrino hanya memiliki helisitas kiri ( left-handed ), sedangkan anti-neutrino hanya memiliki helisitas kanan ( right-handed ) 4. Pengamatan peluruhan 0νββ akan didapat hasil langsung bahwa