• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Kalimantan Timur Triwulan II Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Kalimantan Timur Triwulan II Tahun 2016"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

No. 66/08/64/TA XIX, 1 AGUSTUS 2016

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur

Provinsi Kalimantan Timur

Triwulan II Tahun 2016

1. PENDAHULUAN

Industri Manufaktur adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar mekanis, kimia atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi/setengah jadi, atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya dan sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir. Termasuk dalam kegiatan ini adalah jasa industri/makloon dan pekerjaan perakitan (assembling).

Adapun pengelompokkan Perusahaan Industri yang ditetapkan sesuai dengan hasil pembahasan team Inter Departemen pada Sensus Industri 1974, adalah sebagai berikut:

a. Industri Rumah Tangga/mikro adalah perusahaan industri dengan tenaga kerja 1-4 orang.

c. Industri Kecil adalah perusahaan industri dengan tenaga kerja 5 -19 orang.

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

 Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang di Kalimantan Timur (termasuk Kalimantan Utara) pada triwulan II tahun 2016 tumbuh sebesar 4,38 persen (y-on-y) dan 1,20 persen (q-to-q)

 Produksi Industri Mikro dan kecil pada triwulan II Tahun 2016 periode tahunan (y-on-y) Provinsi Kalimantan Timur tumbuh sebesar 26,09 persen dan triwulanan (q-to-q) tumbuh sebesar 10,30 persen.

Provinsi Kalimantan Utara periode tahunan tumbuh sebesar 30,29 persen dan triwulanan tumbuh sebesar 7,96 persen.

(2)

d. Industri Sedang adalah perusahaan industri dengan tenaga kerja sebanyak 20 orang sampai dengan 99 orang.

e. Industri Besar adalah perusahaan industri dengan tenaga kerja sebanyak 100 orang atau lebih.

Dari empat kategori industri di atas, maka Industri Manufaktur Mikro dan Kecil mempunyai peran yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi. Hal ini di sebabkan intensitas tenaga kerja yang relatif lebih tinggi dan jumlah investasi yang relatif kecil. Oleh sebab itu, industri Mikro dan Kecil dapat lebih fleksibel dan dapat beradaptasi terhadap perubahan pasar. Industri Mikro dan Kecil tidak terlalu terpengaruh oleh tekanan eksternal, karena dapat tanggap menangkap peluang ekspor dalam rangka meningkatkan devisa negara maupun untuk subsitusi impor dan meningkatkan (Supply) persediaan domestik. Pengembangan industri Mikro dan Kecil dapat memberikan kontribusi pada diversifikasi usaha dan percepatan perubahan struktur, sebagai prakondisi pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang lebih stabil dan berkesinambungan.

Sektor Industri Pengolahan (manufacturing industri) merupakan salah satu dari tiga sektor yang menjadi the leading economic sector di Provinsi Kalimantan Timur, dan mempunyai peran yang sangat penting dalam pembangunan. Nilai tambah yang tercipta (value added) dan dihasilkan dari sektor Industri Pengolahan (manufacturing

industri) adalah yang terbesar kedua kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi

Kalimantan Timur setelah sektor pertambangan dan penggalian, dengan kontribusi pada triwulan I-2016 sekitar 21,65 persen. Namun kontribusi sebesar itu, didominasi oleh industri Migas (Pengolahan LNG dan Kilang Pertamina). Sementara Industri non migas hanya memberikan kontribusi sekitar 5,62 persen.

Kegiatan sektor Industri Pengolahan di Provinsi Kalimantan Timur, tersebar hampir di seluruh Kabupaten/Kota yang ada. Beberapa wilayah yang menjadi kantong produksi dari kegiatan Industri adalah Kota Balikpapan, Kota Samarinda, Kota Bontang, Kota Tarakan dan beberapa wilayah kabupaten dengan spesifikasi kegiatan industri masing-masing yang berbeda-beda. Kota Balikpapan dengan Industri Pengolahan Migas, Mesin dan Peralatan, Kota Samarinda dengan Industri Pengolahan Kayu, Mesin dan Peralatan, Kota Bontang dengan Industri Pupuk dan Kimia, serta Gas, Kota Tarakan dengan Industri Pengolahan Ikan, dan beberapa kabupaten seperti Kutai Kartanegara, Paser serta Kutai Timur dengan komoditas andalan Crude Palm Oil(CPO).

(3)

Dalam release ini dijelaskan pertumbuhan produksi sektor Industri Pengolahan Non Migas, triwulan II tahun 2016 dimana provinsi Kalimantan Utara masih tergabung dengan Provinsi Kalimantan Timur untuk kelompok Industri Besar dan Sedang (IBS). Sementara pada kelompok Industri Mikro dan kecil (IMK) dijelaskan secara terpisah.

2. PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI PENGOLAHAN BESAR DAN SEDANG

2.1. Pertumbuhan Terhadap Triwulan Yang Sama (y-on-y)

Perkembangan kegiatan sektor Industri Pengolahan, khususnya kelompok Industri Besar dan Sedang pada periode triwulan II tahun 2016 mengalami pertumbuhan sebesar 4,38 persen. Angka ini menunjukkan bahwa pertumbuhan produksi IBS di Kalimantan Timur pada triwulan II mengalami perlambatan dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya, yang tumbuh sebesar 5,14 persen.

Tabel 1. Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Besar dan Sedang Triwulan II tahun 2016(y-on-y)

No Kode KBLI Jenis Industri

Pertumbuhan (%) y-on-y Triw II 2015 Triw II 2016 1 10 Industri Makanan 5,51 6,08 2 16

Industri Kayu, Barang dari Kayu, Anyaman (tidak termasuk furniture), dan

Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan sejenisnya

4,55 0,91 3 20 Kimia dan Barang-Barang dari Bahan Kimia 5,35 -0,55

IBS Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara 5,14 4,38

2.2. Pertumbuhan Produksi terhadap Triwulan Sebelumnya (q-to-q)

Perkembangan kegiatan sektor industri pengolahan industri besar sedang pada triwulan II tahun 2016 terhadap triwulan I tahun 2016 secara umum menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik. Kondisi ini ditandai dengan kenaikan pertumbuhan yang cukup besar yaitu sebesar 1,20 persen, dimana

(4)

triwulan sebelumnya mencatat pertumbuhan negative sebesar 0,11 persen. Hal ini ditunjang dari peningkatan pertumbuhan yang signifikan pada industri makanan. Pada triwulan II-2016, kelompok industri makanan mencatat pertumbuhan produksi sebesar 2,34 persen. Adanya peningkatan harga CPO selama triwulan II, mendorong kegiatan industri pengolahan CPO meningkatkan produksinya. Selain industri makanan, maka industri kimia dan barang dari bahan kimia juga cenderung membaik, meskipun masih mencatat pertumbuhan negative.

Tabel 2. Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Besar dan Sedang

Triwulan II tahun 2016 (q-to-q)

No Kode KBLI Jenis Industri

Pertumbuhan q-to-q (%) Triw I Triw II 1 10 Industri Makanan -0,14 2,34

2 16

Industri Kayu, Barang dari Kayu,Ayaman (tidak termasuk furniture), dan

Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan

sejenisnya 1,94 -0,76

3 20 Kimia dan Barang-Barang dari Bahan Kimia -0,82 -0,65

IBS Provinsi Kalimantan Timur dan

Kalimantan Utara -0,11 1,20

3. PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL (IMK)

Pertumbuhan Industri Mikro dan Kecil (IMK) memiliki arti penting dan strategis bagi pembangunan di daerah. Data Statistik Industri Mikro Kecil selama ini sudah memberi andil terhadap kebijakan pemerintah yang diarahkan pada pemberdayaan ekonomi kerakyatan, khususnya usaha IMK.

Sejak tahun 2011 penyelenggaraan Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) oleh BPS, dilaksanakan secara triwulanan. Pelaksanaan triwulan I periode Januari-Maret, triwulan II periode April-Juni, triwulan III periode Juli-September, dan triwulan IV periode Oktober-Desember.

(5)

pertumbuhan mencapai 6,56 persen (y-on-y) dan 5,74 persen (q-to-q). Sementara di Provinsi Kalimantan Timur (y-on-y) tumbuh sebesar 26,09 persen dan triwulanan (q-to-q) tumbuh sebesar 10,30 persen. Selanjutnya di Provinsi Kalimantan Utara periode tahunan (y-on-y) tumbuh sebesar 30,29 persen dan triwulanan (q-to-q) tumbuh sebesar 7,96 persen.

3.1. Pertumbuhan Terhadap Triwulan Yang Sama (y-on-y) 3.1.1. Provinsi Kalimantan Timur

Di tengah kondisi perekonomian Kaltim secara umum yang masih suram, maka kegiatan Industri Mikro dan Kecil tetap tangguh yang ditunjukkan oleh angka pertumbuhan produksi pada triwulan II-2016, sebesar 26,09 persen.

Tabel 3. Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Mikro dan Kecil Provinsi Kalimantan Timur Triwulan II tahun 2016

No Kode KBLI Jenis Industri triwulan II (%) Pertumbuhan q-to-q y-on-y

(1) (2) (3) (4) (5)

1 10 Industri Makanan 12,48 41,61

2 11 Industri Minuman 7,30 -12,51

3 13 Industri Tekstil -2,72 -24,79

4 14 Industri Pakaian Jadi 11,50 23,36

5 15 Industri Kulit, barang dari Kulit dan Alas kaki 26,21 59,64 6 16 Industri Kayu, Barang dari kayu, anyaman -7,11 -3,95 7 18 Ind. Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 7,58 21,94 8 21 Ind. Farmasi, Produk Obat Kimia Dan Obat Tradisional -3,98 -4,94 9 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik -8,23 -21,34 10 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 12,46 41,37 11 25 Ind, Barang Logam Bukan Mesin dan Peralatannya 5,47 4,34 12 30 Industri Alat Angkut Lainnya 12,11 6,91

13 31 Ind, Furniture -3,03 -28,52

14 31 Ind, Pengolahan Lainnya 9,77 26,65

IMK (Industri Mikro dan Kecil) 10,30 26,09

Pada triwulan II 2016 (y-on-y) Industri Mikro Kecil provinsi Kalimantan Timur memiliki produksi cukup baik, dimana beberapa kelompok industri terlihat mengalami peningkatan pertumbuhan yang sangat tinggi yaitu Industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki sebesar 59,64 persen, Industri makanan sebesar 41,61 persen, dan industri barang

(6)

galian bukan logam sebesar 41,37 persen. Hal ini didukung oleh peningkatan perbaikan jok kursi dan industri makanan selama ramadhan yang jatuh pada bulan Juni akhir triwulan II tahun ini. Sementara beberapa jenis industri mikro kecil masih mengalami pertumbuhan produksi yang negative, yaitu industri minuman menurun sebesar -12,51 persen, industri kayu, barang dari kayu dan gabus (bukan furniture) (-3,95 persen), industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional menurun sebesar -4,94 persen dan yang terbesar penurunannya adalah industri karet sebesar -21,34 persen.

3.1.2. Provinsi Kalimantan Utara

Sebagaimana dengan Kalimantan Timur, kondisi perkembangan kegiatan Industri Mikro dan Kecil pada triwulan II tahun 2016 di Provinsi Kalimantan Utara secara tahunan (y on y) berkembang cukup baik, hal ini ditunjukkan dengan angka pertumbuhan produksi sebesar 30,29 persen. Angka pertumbuhan yang positif ini, didorong oleh beberapa kelompok industri terlihat mengalami peningkatan pertumbuhan yang cukup tinggi seperti industri percetakan dan reproduksi media rekaman (kode KBLI 18) tumbuh 63,18 persen, kegiatan pada kode KBLI ini tumbuh tinggi didorong oleh usaha industri percetakan yang memiliki hubungan dengan permintaan masyarakat dan pemerintah akan barang cetakan seperti blangko, daftar, dan berbagai kertas cetakan surat lainnya. Meningkatnya proses lelang pengadaan barang kebutuhan pemerintah pada proyek pemerintah dapat mendorong peningkatan permintaan percetakan, fotocopy berkas lelang serta untuk kebutuhan administrasi pemerintahan. Selain itu modifikasi promosi berbagai usaha dalam beriklan mengalami trend yang lebih baik, sehingga memberi andil pembuatan spanduk mengalami peningkatan produksi. Industri barang galian bukan logam ( Kode KBLI 23) tumbuh 57,07 persen, industri furniture tumbuh sebesar 35,77 persen, dan industri pakaian jadi tumbuh 31,90 persen. Permintaan pesanan jahitan pakaian dan furniture meningkat di akhir triwulan II-2016, menjelang lebaran Idul Fitri.

(7)

Tabel 4. Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Mikro dan Kecil Provinsi Kalimantan Utara Triwulan II tahun 2016

No Kode KBLI Jenis Industri triwulan II (%) Pertumbuhan q-to-q y-on-y

(1) (2) (3) (4) (5)

1 10 Industri Makanan 2,85 16,71

2 11 Industri Minuman 26,30 27,68

3 14 Industri Pakaian Jadi 8,92 31,90

4 16 Industri Kayu, Barang dari kayu, anyaman 6,60 24,36 5 18 Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 14,28 63,18 6 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 11,89 57,07 7 25 Ind, Barang Logam Bukan Mesin dan Peralatannya -14,43 -1,60 8 30 Industri Alat Angkut Lainnya -14,96 -14,96

9 31 Ind, Furniture 21,10 35,77

10 32 Ind, Pengolahan Lainnya -0,84 -8,58

IMK (Industri Mikro dan Kecil) 7,96 30,29

Selanjutnya beberapa kelompok industri mengalami penurunan produksi, diantaranya yang terbesar adalah industri alat angkutan lainnya (kode KBLI 30) sebesar -14,96 persen, dan industri pengolahan lainnya sebesar -8,58 persen.

3.2. Pertumbuhan Produksi terhadap Triwulan Sebelumnya (q-to-q) 3.2.1. Provinsi Kalimantan Timur

Secara total perkembangan industri mikro dan kecil triwulan II-2016 terhadap triwulan sebelumnya (q-to-q) menunjukkan peningkatan produksi dengan tercatatnya angka pertumbuhan sebesar 10,30 persen, Apabila diamati berdasarkan kelompok Industri, terdapat sepuluh kelompok yang memicu terjadinya peningkatan pertumbuhan produksi IMK yaitu Industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki tumbuh 26,21 persen, Industri alat angkutan sebesar 12,11 persen, Industri barang galian bukan logam dengan pertumbuhan 12,46 persen, industri makanan sebesar 12,48 persen, industri pakaian jadi sebesar 11,50 persen, industri Kayu, Barang dari kayu, anyaman sebesar 7,29 persen, industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki sebesar 7,18 persen, industri alat angkutan lainnya sebesar 5,09 persen serta lima industri lainnya.

(8)

Tabel 5. Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Mikro dan Kecil Provinsi Kalimantan Timur Triwulan II tahun 2016

No Kode KBLI Jenis Industri

Pertumbuhan q-to-q (%) Tw-I 2016 Tw-II 2016 (1) (2) (3) (4) (5) 1 10 Industri Makanan 3,11 12,48 2 11 Industri Minuman 0,84 7,30 3 13 Industri Tekstil -9,01 -2,72

4 14 Industri Pakaian Jadi 9,14 11,50

5 15 Industri Kulit, barang dari Kulit dan Alas kaki 7,18 26,21 6 16 Industri Kayu, Barang dari kayu, anyaman 7,29 -7,11 7 18 Ind. Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 8,83 7,58 8 21 Ind. Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional -1,00 -3,98 9 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik -10,97 -8,23 10 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 21,38 12,46 11 25 Ind. Barang Logam Bukan Mesin dan Peralatannya 0,44 5,47 12 30 Industri Alat Angkut Lainnya 5,09 12,11

13 31 Ind. Furniture -20,78 -3,03

14 32 Ind. Pengolahan Lainnya 1,51 9,77

IMK (Industri Mikro dan Kecil) 5,46 10,30

3.2.2. Provinsi Kalimantan Utara

Pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil di wilayah Provinsi Kalimantan Utara mulai periode triwulan I tahun 2015 ini disajikan secara terpisah dengan provinsi Kalimantan Timur. Hal ini dilakukan guna memudahkan dalam menganalisa lebih lanjut tentang kegiatan IMK di Provinsi ke 34 di Indonesia ini. Selain itu juga dalam tahun 2015 terjadi peningkatan jumlah sampel IMK, sehingga terdapat beberapa KBLI baru yang muncul dan dapat dirilis untuk Provinsi Kalimantan Utara.

Pada periode triwulan II tahun 2016 (q-to-q) pertumbuhan produksi IMK di wilayah ini menunjukkan peningkatan produksi dengan tercatatnya

(9)

kelompok Industri, terdapat tujuh kelompok industri yang dominan memicu terjadinya peningkatan pertumbuhan produksi yaitu industri minuman 26,30 persen, industri furniture sebesar 21,10 persen, industri percetakan 14,28 persen, industri barang galian bukan logam sebesar 11,89 persen. Industry pakaian jadi 8,92 persen dan industri makanan 2,85 persen.

Dan penyumbang terjadinya penurunan pertumbuhan terjadi pada tiga kelompok industri, yaitu industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar –14,43 persen, industri alat angkutan lainnya 14,96 persen dan industri pengolahan lainnya sebesar -0,84 persen.

Tabel 6. Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Mikro dan Kecil Provinsi Kalimantan Utara Triwulan II tahun 2016

No Kode KBLI Jenis Industri

Pertumbuhan q-to-q (%) Tw-I 2016 Tw-II 2016 (1) (2) (3) (4) (5) 1 10 Industri Makanan 5.33 2.85 2 13 Industri Minuman 1.10 26.30

3 14 Industri Pakaian Jadi -3.22 8.92

4 16 Industri Kayu. Barang dari kayu. anyaman 5.26 6.60 5 18 Ind. Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 5.73 14.28 6 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 8.70 11.89 7 25 Ind. Barang Logam Bukan Mesin dan Peralatannya 9.81 -14.43 8 30 Industri Alat Angkut Lainnya -0.99 -14.96

9 31 Ind. Furniture 5.87 21.10

10 32 Ind. Pengolahan Lainnya -7.95 -0.84 11 33 Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan -1.00 -

(10)

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Informasi lebih lanjut hubungi:

M. Habibullah

(Kepala BPS Provinsi Kalimantan Timur) Ub. Roosmawati

(Kepala Bidang Statistik Produksi)

Telpon: (0541) 732793. Fax: (0541) 201121 e-mail: bps6400@bps.go.id; produksi6400@bps.go.id

Gambar

Tabel 1. Pertumbuhan Produksi Industri  Pengolahan Besar dan Sedang  Triwulan II tahun 2016(y-on-y)
Tabel 3. Pertumbuhan Produksi Industri  Pengolahan Mikro dan Kecil  Provinsi Kalimantan Timur Triwulan II tahun 2016
Tabel 4. Pertumbuhan Produksi Industri  Pengolahan Mikro dan Kecil  Provinsi Kalimantan Utara Triwulan II tahun 2016
Tabel 6. Pertumbuhan Produksi Industri  Pengolahan Mikro dan Kecil  Provinsi Kalimantan Utara Triwulan II tahun 2016

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Ringkasan pengujian adalah masukkan benda uji ke dalam bak perendam selama 85 menit sampai dengan 95 menit, lepaskan benda uji dari pelat dasar dan langsung pasangkan ke mesin

• Contohnya seperti nilai dari atribut kepentingan dan kepuasan untuk ruang kelas praktikum yang nyaman, nilai atribut kepentingannya bernilai (3,95) dan nilai kepuasannya adalah

Melakukan Login Pelanggan Kasir Mem-BackUp Data Mengelola Daftar Pelanggan Mengelola Daftar Model Rambut Mengelola Reservasi Melihat Laporan Mengelola Transaksi Mengelola Daftar

Lampiran 8 Daftar Hasil Wawancara dengan Bagian Penjualan Lampiran 9 Daftar Belanja Rutin Rumah Makan Selera Baru Lampiran 10 Daftar Menu Makanan Rumah Makan Selera Baru

Telah dilakukan pengujian pada semikonduktor kapasitor metal oksida(MOS) dengan bahan oksida Strontium Titanat (SrTiO 3 ) yang disintesis menggunakan metode chemical

Memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan pelayanan penempatan tenaga kerja serta penguatan informasi pasar kerja dan pelayanan penempatan transmigrasi.

Di dalam estetika (filsafat keindahan), keindahan adalah sebuah prinsip yang penting yang membuat suatu karya seni yang bersifat indrawi (konkret) dapat