• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. dengan menggunakan Strategi Pembelajran Inkuiri. Berdasarkan kepada pengamatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. dengan menggunakan Strategi Pembelajran Inkuiri. Berdasarkan kepada pengamatan"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Deskripsi Data Awal Penelitian

Kegiatan ini dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan tentang pembelajaran IPS dengan menggunakan Strategi Pembelajran Inkuiri. Berdasarkan kepada pengamatan peneliti, kondisi pembelajaran IPS yang selama ini dilakukan adalah lebih menonjolkan hafalan dan kemampuan berfikir siswa yang masih rendah dan tidak diikuti dengan pemahaman atau pengertian yang mendalam terhadap keterkaitan antara materi pembelajaran yang diterima siswa disekolah dengan kenyataan yang mereka temui dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, dari hasil wawancara peneliti dengan beberapa siswa ditemukan bahwa siswa kelas V SDN Cimanggu II masih menganggap mata pelajarean IPS Sebagai sebuah pelajaran yang membosankan, karena terlalu banyak yang harus di hapalkan dan difahami. Bahkan ada siswa yang secara ektrem menyebutkan bahwa selama ini metode pembelajaran IPS hanya terpaku pada ceramah, diskusi dan latihan saja. Sehingga yang terjadi adalah one man-show dimana guru saja yang berperan sentral dalam proses KBM itu. Siswa kurang diberikan porsi yang tepat dan memadai, hanya dijadikan objek penderita dalam proses pembelajaran dengan mencatat, menghapal, mengerjakan ulangan dan lain sebagainya yang sesungguhnya itu semua akan membunuh kreativitas dan aktifitasnya.

Disamping melakukan pengamatan dan wawancara, pada tahap ini peneliti juga mengadakan tes sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan tingkat keberhasilan pembelajaran awal. Tes ini lebih bersipat kelengkapan pengetahuan tiap siswa tentang pokok bahasan menghargai keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia.

(2)

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan tersebut menunjukan bahwa pemahaman tentang materi keragaman suku bangsa dan budaya Indodnesia kurang baik secara kualitatif dan kuantitatif. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa siswa kurang memiliki partisipasi aktif dalam proses pembelajaran yang akan dijadikan acuan pelaksanaan tindakan kelas dengan focus meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan strategi pembelajaran inkuiri. Penelitian tindakan siklus 1 akan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 02 Mei 2012 pada pukul 07.30 – 08.40 wib, yang di dahului dengan sosialisasi antara peneliti dengan rekan guru tentang langkah-langkah yang akan dikembangkan sebelum pelaksanaan tindakan dalam siklus tersebut. Kami juga bersepakat bahwa peneliti sebagai pelaksana pembelajaran sementara rekan guru sebagai observer.

B. Deskripsi Hasil Pelaksanaan

Berikut ini akan diuraikan mengenai hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas Siklus mulai dari tahap perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observing) hingga refleksi (reflecting).

1. Deskripsi Hasil penelitian siklus 1 a. Tahap Perencanaan (planning)

Berdasarkan hasil temuan awal peneliti dan rekan sejawat secara bekerjasama (kolaboratif) merancang rencana tindakan. Adapun langkah-langkah yang dikembangkan dalam tahap ini adalah sebagai berikut.:

1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi pembelajaran menghargai keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia, yang memiliki indicator

 Mengidentipikasi keragaman suku yang terdapat di Indonesia

(3)

 Mengembangkan sikap menghormati keragaman suku bangsa 2. Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS)

3. 3. Mempersiapkan kelengkapan proses pembelajaran yang berkaitan dengan materi menghargai keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia

4. Menyusun instrument penelitian berupa lembar observasi

b. Pelaksanaan Tindakan (Action)

Tindakan pertama ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 02 Mei 2012 dengan alokasi waktu 2 X 35 menit (dua jam pelajaran). Seluruh siswa hadir. Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, setelah sebelumnya berdo’a bersama dipimpin oleh Ketua Murid (KM).

® Kegiatan Awal

Kehadiran guru dan rekan sejawat dengan penampilan yang berbeda dari biasanya menjadi perhatian utama semua siswa di kelas V, sebagian siswa menunjukan muka keheranan, untuk mengatasi keadaan seperti itu peneliti mencoba menjelaskan dengan segenap kemampuam yang dimiliki tentang keberadaan kami berdua saat ini, dengan cara seperti ini pula pembukaan awal proses pembelajaran pun menjadi lebih focus dan penuh perhatian. Selanjutnya guru memulai pembelajaran dengan apersepsi berupa pengkondisian siswa kearah pembelajaran yang lebih baik sesuai materi dan mencoba memberikan informasi tujuan pembelajaran tersebut.

(4)

® Kegiatan Inti

Pada saat memulai kegiatan pembelajaran, guru menjelaskan pokok bahasan pelajaran yang akan di pelajari hari itu, kemudian

dikembangkan pula proses Tanya jawab tentang pengetahuan awal siswa terhadap materi yang akan di bahas.

1) Adakah diantara kalian yang tahu apa yang dimaksud dengan keragaman budaya di Indonesia.?

2) Coba sebutkan jenis keragaman budaya yang ada di Indonesia?

Pada kegiatan Tanyajawab ini respon siswa masih minim, karena mereka masih belum memiliki pemahaman yang mendalam akan arti dan pengertian keragaman suku bangsa dan budaya

Indonesia, melihat hasil awal berupa respon dan jawaban siswa terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut, kemudian guru

berusaha mengeksplorasi kelas dalam hal menemukan pengertian dan contoh-contoh keragaman suku bangsa dan budaya yang ada di Indonesia yang mereka temukan dalam kehidupan sehari-hari.

Mengantisipasi kenyataan kelas seperti itu, guru

berusaha mencari formula lain untuk menjelaskan pengertian dan cirri-ciri dari keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia secara runtut dan terperinci

Berikit ini adalah sebagian kutipan dari proses pembelajaran tentang pokok bahasan keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia

(5)

Guru : “anak-anak, hari ini sebagaimana hari Rabu sebelumnya, jam pelajaran pertama adalah mata pelajaran IPS, pada pertemuan hari ini kita akan membahas tentang materi keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia, mungkin diantara kalian ada yang tahu apa yang dimaksud dengan keragaman budaya? Siswa : “Macam-macam budaya, Pak”

Siswa :”Perbedaan budaya, Pak”

Guru : “Baik …. Sebelum Bapak meluruskan jawaban kalian tadi tentang keragaman budaya di Indonesia, mungkin ada yang tahu jenis-jenis keragaman budaya itu?” Siswa : “Macam-macam suku bangsa Pak.”

Siswa :” Macam-macam bahasa Pak ”

Guru :” Begini anak-anak, Negara Indonesia merupakan Negara kepulauan. Pulau-pulaunya ada yang besar ada yang kecil, contoh pulau yang besarnya adalah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Setiap pulau didiami oleh suku yang berbeda, kadang satu pulau didiami oleh lebih dari satu suku bangsa. Contohnya Pulau Jawa didiami oleh suku Jawa,Sunda, Betawi dan Tengger. Keragaman pulau-pulau itu menyebabkan keragaman adat dan budayanya.

Mendengar penjelasan dari guru seperti itu, sebagian besar siswa tampak kebingungan, belum mengerti apa yang di jelaskan oleh gurunya, sehingga guru pun melanjutkan penjelasanya.

(6)

Guru : “Begini maksudnya, Apakah kamu tahu semboyan “Bhinneka Tunggal Ika “? Istilah Bhineka Tunggal Ika diambil dari buku Sutasoma karangan MPu Tantular dari kerajaan Majapahit. Kalimat lengkapnya adalah Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa. Semboyan itu dapat diartikan walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Maksudnya walaupun Negara Indonesia memiliki suku, adat, budaya dan bahasa daerah yang berbeda-beda, tetapi bangsa Indonesia adalah satu. Jumlah suku bangsa di Indonesia merupakan yang terbanyak didunia.menurut ensiklopedia suku bangsa Indonesia, jumlah suku bangsa yang terdapat di Indonesia mencapai 656 suku.

Siswa : “Oh…begitu Pak, Jadi banyak sekali suku bangsa yang terdapat Negara

Kita.”

Guru : “Benar sekali, Jadi bisa kamu bayangkan keragaman yang terdapat di

Indonesia”

Siswa : “ Pak, kalau begitu apa sebenarnya yang disebut keragaman budaya

Itu?

Guru : “ Begini saja anak-anak, Bapak telah menyiapkan Lembar Kerja Siswa

(7)

(LKS) yang harus kalian isi secara berkelompok, nah sekarang bapak akan membagi kalian menjadi 6 kelompok yang masing-masing terdiri dari 5 orang berurutan sesuai absen.tugas kalian adalah

mendiskusikan bersama tentang keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia serta persebaranya. Setelah terbentuk menjadi 6 kelompok, guru sebagai peneliti memberikan arahan tentang tugas yang harus dilakukan oleh setiap kelompok secara terperinci, yakni dengan menggunakan peta Indonesia, siswa harus menyebutkan daerah asal suku bangsa,lagu daerah, tarian daerah, rumah adat,upacara adat, dan senjata tradisional yang mereka miliki.setiap kelompok siswa yang mengumpulkan LKS yang telah mereka kerjakan bersama dalam kelompok masing-masing. Kemudian guru memberikan penilaian tugas kelompok tersebut dan memajang hasil kerja kelompok mereka di papan pajangan yang terdapat di dalam kelas. ® Kegiatan akhir

Sebagai kegiatan akhir siswa bersama guru menyimpulkan hasil kerja kelompok tersebut. Dan sebagai kegiatan tindak lanjut guru memberikan penilaian akhir setiap siswa dengan memberikan soal. Berikut ini adalah hasil dari penilaian siklus I….

c. Pengamatan (Observing)

Pada kegiatan ini rekan sejawat selaku observer melakukan pengamatan terhadap aktifitas pembelajaran, baik proses mengajar oleh guru maupun

(8)

maupun proses belajar oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung, dimana ditemukan hasil sebagai berikut:

1) Proses mengajar guru selama siklus 1 berlangsung guru melakukan pengelolaan kelas secara baik, menyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajaran secara sedang, sementara itu dalam menyajikan materi secara garis besar, menyediakan bahan pengajaran, pengorganisasian kelompok siswa dan memandu diskusi siswa sedang,dan penggunaan waktu untuk diskusi belum efektif, membimbing kerja kelompok dan apresiasi terhadap kinerja kelompok masih kurang, sedangkan dalam menyimpulkan hasil pembelajaran siswa dan evaluasi akhir siswa, guru malakukannya secara sedang dan untuk melakukan tindak lanjut masih kurang.

2) AQktifitas siswa dalam proses pembelajaran belum menunjukan antusiasme sehingga kurang adanya partisipasi aktif siswa dalam memahami materi pembelajaran. Hal ini selain dipengaruhi oleh factor guru yang dalam penilaian observer masih belum optimal dan maksimal dalam menegaskan fungsinya dalam proses pembelajaran tersebut,

d. Refleksi (Reflecting)

Setelah selesai melaksanakan proses pembelajaran, guru dalam hal ini peneliti beserta rekan sejawat sebagai observer mengadakan diskusi tentang refleksi kegiatan atau tindakan yang akan dilakukan setelah menelaah bersama temuan-temuan yang disepakati, yakni:

1) Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran selama siklus 1 masih belum menunjukan hasil yang diharapkan. Masih banyak siswa yang

(9)

belum berani untuk mengemukakan pendapat ataupun bertanya tentang pokok bahasan menghargai keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia, sehingga harus diperkenalkan penggunaan strategi pembelajaran yang sesuai

2) Guru juga dituntut melakukan penguatan terhadap penguasaan materi dan pengelolaan kelas dalam proses pembelajaran pada pokok bahasan menghargai keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. 3) Untuk itulah kami (guru/peneliti dan rekan sejawat/observer)

bersepakat untuk melakukan tindakan pada siklus II. Hasil evaluasi penilaian tindakan pada siklus dapat terlihat pada grafik berikut ini

Gambar ……

Grafik hasil Penilaian Tindakan Siklus I 1. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II merupakan hasil dari refleksi pada tindaskan siklus I yang telah dilakukan sebelumnya antara guru sebagai peneliti dengan rekan sejawat sebagai observer. Dalam pelaksanaanya, tindakan siklus II tidak jauh berbeda dengan tindakan pada siklus I, yakni dimulai dari tahap perencanaan (planing), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting)

a. Tahap perencanaan (Planing)

Perencanaan tindakan siklus II dibuat setelah melaksanakan refleksi pada siklus I sebagai landasan dasar untuk melakukan tindakan lanjutan pada siklus II. Perencanaan yang disusun dalam siklus II ini meliputi:

(10)

× Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan menghargai keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia dengan indicator (1 Mengidentipikasi keragaman budaya yang terdapat di Indonesia), (2. Mengembangkan sikap menghormati budaya Indonesia)

÷ Menyusun Lembar kerja siswa (LKS)

÷ Mempersiapkan .perangkat pengajaran yang mendukung kepada pokok bahasan menghargai keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia ÷Menyusun instrument penelitian berupa lembar observasi

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (acting)

Tahap pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 09 Mei 2012, pukul 07.30 – 08.40 wib dengan alokasi waktu 2 X 35 menit. Guru mempersiapkan semua perangkat pembelajaran yang akan di gunakan dalam proses pembelajaran pada siklus II. Pembelajaran dilaksanakan setelah para siswa berdo’a bersama yang dipimpin oleh Ketua Murid (KM)

Rancangan strategi proses pembelajaran pada tahapan ini tidak jauh berbeda dengan siklus I, dimana KBM berlangsung dalam tiga tahap kegiatan yaitu. Kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

® Kegiatan Awal

Dalam kegiatan awal peneliti mencoba untuk menjelaskan terlebih dahulu langkah-langkah kegiatan pembelajaran tentang materi menghargai keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia kepada siswa, setelah itu guru guru melakukan apersepsi dengan mengadakan Tanyajawab seputar

(11)

Indonesia yang telah di terangkan pada pertemuan siklus 1, sehingga terlihat ada sedikit dinamisasi dalam proses KBM di kelas.

Guru : “Anak-anak hari ini kita akan membahas kembali tentang materi keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia, seperti yang telah kalian pahami pada pertemuan yang lalu, ada yang masih ingat apa yang dimaksud dengan budaya?”

Siswa : “Saya pak, budaya adalah hasil pikiran manusia, akal dan budi.” Guru “ Bagus……….. ada yang mau menambahkan?”

Siswa :” Ya, pak budaya adalah hasil pikiran ,akal dan budi manusia yang menghasilkan kebudayaan”

Guru :”Benar sekali, Hasil dari kegiatan dan penciptaan manusia menghasilkan kepercayaan,kesenian dan adat istiadat, nah sekarang apa yang dimaksud dengan kepercayaan,kesenian, dan adat istiadat?”

Siswa : “?????????? (kelihatan wajah para siswa kebingungan karena belum paham)

Sampai disini terjadi stagnasi proses pembelajaran, karena hamper seluruh siswa saling memandang, ternyata mereka belum mengerti sub materi pelajaran tentang menghargai keragaman suku bangsa dan budaya yang ada di Indonesia. Untuk memecah kebuntuan dalam proses kegiatan awal ini guru kembali

memberikan gambaran tentang keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia.

(12)

Guru :”Anak-anak coba perhatikan oleh kalian orang yang sedang beribadah, macam –macam kesenian dan berbagai pakaian adat yang kalian ketahui?”

Siswa ; “Ya Pak, orang islam beribadah di mesjid, orang Kristen beribadah di gereja,”

Guru : “Benar sekali,…sekarang siapa yang tahu lagu apus e dan lagu yamko rambe yamko?”

Siswa : “Saya pak, itu lagu dari daerah Papua”

Guru :” Betul sekali,…..Masih banyak lagu, kesenian daerah yang belum kalian ketahui dari mana asal mulanya, agar lebih luas

pemahaman kita tentang keragaman suku bangsa dan cara menghargai kebudayaan tersebut, marilah kita bahas bersama dan kita coba untuk menggunakan peta Indonesia untuk

mengetahui persebaran daerah asal keragaman budaya tersebut.”

® Kegiatan inti

Pembelajaran berlangsung dengan semangat karena terlihat ada respon dan antusiasme siswa dalam pembukaan proses

pembelajaran, maka guru melanjutkan kepada tahap berikutnya yakni membagi siswa kedalam 6 kelompok sebagaimana yang telah terbentuk pada siklus ke1. Selanjutnya setiap kelompok secara bergiliran ditugaskan untuk melakukan pengamatan terhadap peta Indonesia, dalam hal ini guru hanya memberikan bimbingan dalam pengerjaan lembar kerja siswa.

(13)

Guru : “ Anak-anak, sekarang bapak persilahkan untuk setiap kelompok melakukan pemaparan dari apa yang kalian lihat pada peta” Siswa : “Baik Pak.”

Beberapa saat kemudian kelompok telah selesai melakukan presentasi tentang materi keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia dengan menggunakan peta, dan terjadilah perdebatan kecil diantara para siswa, mereka masing-masing merasa yang paling benar dalam melakukan presentasi dan merasa yang paling pintar dalam menemukan daerah asal tentang berbagai macam keragaman suku bangsa dan budaya yang ada di Indonesia.

Guru : “Nah anak-anak, bagaimana menurut kalian belajar dengan cara seperti ini menarik atau bagaimana?”

Siswa : “Ya Pak,……….Coba kalau setiap belajar kita suasanahya seperti ini pasti asyik pak, kita bisa belajar tanpa adanya tekanan dan kejenuhan.”

Guru : “Baiklah kalau itu yang kalian rasakan, mudah-mudahan untuk kedepannya Bapak dan guru yang lainnya akan mengajar kalian dengan menggunakan strategi pembelajaran seperti ini. Tapi ingat Bapak akan mencoba memberikan beberapa soal yang berkaitan dengan keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia.”

(14)

Dalam kegiatan akhir,setelah guru bersama dengan seluruh siswa yang terbagi kedalam 6 kelompok menyimpulkan materi bahasan, lalu guru memberikan pertanyaan tertulis dengan hasil sebaimana terlihat pada tabel berikut, sementara untuk memberikan motivasi dan dinamisasi pemahaman mereka tentang materi guru memberikan tugas pemberian PR (Pekerjaan Rumah)

Tabel …. Data Hasil Siklus I c. Tahap Pengamatan (Observing)

Sebagaimana yang terjadi pada tindakan siklus I, berdasarkan pengamatan observer terhadap proses pembelajaran yang terdapat dalam tindakan siklus II inipun masih terdapat beberapa kendala. Hal ini terjadi karena adanya perbaikan dalam strategi pembelajaran dan pemanfaatan media peta Indonesia. Dimana siswa diajak untuk terlibat aktif dalam proses proses penemuan kebenaran dengan mengamati langsung berbagai

keragaman suku bangsa dan budaya serta daerah persebarannya diwilayah Indonesia,meskipun dalam bentuk kelompok, tetapi hasil yang diperoleh menunjukan kenaikan dibandingkan dengan hasil tindakan pada siklus I. sehingga observer memberikan beberapa catatan tentang peningkatan skor dalam pormat pengamatanya sebagai berikut:

1) Dalam tahap kegiatan awal,menurut observer, guru telah mengelola kelas menyampaikan tujuan pembelajaran dan apersepsi dengan baik.

(15)

2) Sementara dalam tahap kegiatan inti, observer menilai bahwa penyajian guru tentang garis besar pengajaran, penggunaan waktu, persiapan materi,pengajaran ,bimbingan kelompok belajar dan apresiasi kerja siswa sudah baik, sedangkan dalam mengorganisasi kelompok belajar siswa dan pengetesan terhadap siswa sudah baik.

3) Pada tahap akhir kegiatan, observer menilai bahwa secara keseluruhan aspek guru telah melakukannya dengan sangat baik.

d. Tahap Refleksi (Reflecting)

Berdasarkan temuan data dalam setiap siklus tindakan yang dilakukan oleh peneliti dan rekan sejawat sebagai observer, maka disepakati bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran terhadap siswa selain harus menggunakan media atau alat belajar juga harus mampu menerapkan strategi pembelajaran . Karena terbukti dengan

melakukan penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak dua siklus dapat memberikan jawaban atas apa yang terjadi selama ini dalam proses pembelajaran, dimana siswa mengalami kejenuhan dalam belaja, guru kurang memahami situasi yang dihadapinya serta minimnya dukungan dari pihak-pihak lain.

Sebagaimana hasil yang ditunjukan oleh grafik semakin meningkat, maka penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siklus ini adalah yang terakhir, itulah kesepakatan yang dibuat oleh guru sebagai observer dengan rekan sejawat yang bertugas sebagai observer.

(16)

C. Analisis Hasil Penelitian Tentang Penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri Dalam meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Menghargai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Indonesia.Pada Mata Pelajaran IPS Kelas V Di SDN CIMANGGU II Kabupaten Subang Tahun Ajaran 2011/2012. Indikator yang digunakan untuk menilai peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri bagi kelas V SDN Cimanggu II Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang adalah dengan mengamati aktifitas belajar mereka selama di dalam dan di luar kelas khususnya ketika sedang mengamati terhadap media pembelajaran dan Tanya jawab dengan guru dan teman-teman sekelasnya.

Observasi yang dilakukan oleh rekan sejawat peneliti untuk mengetahui sejauh mana peningkatan aktivitas dan prestasi siswa baik secara berkelompok maupun individu dalam setiap siklus tindakan, dimana aspek-aspek yang menjadi penilaian adalah: 1) Kesiapan siswa dalam balajar

2) Keaktifan siswa selama proses kegiatan belajar mengajar

3) Kemampuan siswa menghubungkan materi pembelajaran dengan kenyataan yang ada

4) Keseriusan siswa dalam hal tanggungjawab selama proses pembelajaran, terutama dalam tugas kelompok

Pemanfaatan dua siklus tindakan adalah dalam rangka optimalisasi proses pembelajaran bagi guru dan siswa dalam meningkatkan prestasi mereka baik secara kualitatif berbentuk perubahan yang signifikan dalam kemampuan afektif, kognitif, dan psikomotorik, maupun secara kuantitatif dimana siswa dituntut

(17)

untuk mendapatkan nilai yang baik sebagai hasil dari sebuah kegiatan belajar mengajar.

® 1. Analisis soal

Soal yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 20 soal isian. Soal-soal tersebut diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. Hasil analisis soal isian adalah sebagai berikut:

a. Validitas soal

Berdasarkan hasil perhitungan, indeks validitas tiap soal adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Rekapitulasi indeks validitas soal

(18)

Valid 13

Tidak valid 7

Jumlah soal 20

Soal yang mempunyai validitas sangat rendah dibuang dan tidak dipergunakan

B. Pembahasan

Hasil analisis terhadap nilai rata-rata pre test pada siklus 1 dengan menggunakan uji t, seperti tercantum pada tabel ……menunjukan bahwa hasil pre test pada siklus 1 tidak ada peningkatan secara signifikan. Pada saat proses belajar mengajar yang diberikan pada siklus 2 dengan materi yang sama, indicator dan instrument yang yang sama. Hanya berbeda pada siklus 2 proses pembelajaran menggunaka strategi pembelajaran inkuiri

Berdasarkan analisis nilai post test terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara hasil belajar pada siklus 1 dan hasil belajar pada siklus 2. Apabila dilihat dari rata-rata nilai post test, Pada siklus 1 nilai rata-rata post testnya berbeda bila dibandingkan dengan nilai rata-rata pada siklus 2. Perbedaan nilai rata-rata kedua siklus tersebut cukup besar. Perbedaan ini diperkuat dengan hasil uji t, yang dapat dilihat pada tabel….Hasil uji t untuk data post test menunjukan hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara dari kedua siklus tersebut.

Hasil analisis nilai pre tes dan post test pada siklus tersebut terdapat perbedaan, rata nilai pre tesnya berbeda apabila dibandingkan dengan

(19)

rata-rata nilai post test, nilai rata-rata-rata-rata post test lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata pre test. Perbedaan nilai rata-rata tersebut cuykup besar dan mempunyai pengaruh yang signifikan.

Perbedaan hasil belajar antara siklus 1 dan siklus 2, dapat disebabkan beberapa factor. Salah Satu faktornya yaitu pada saat proses belajar mengajar. pada siklus 2 yaitu saat proses pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran Inkuiri pada pokok bahasan Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Sedangkan pada siklus 1 proses pembelajaran tidak menggunakan strategi pembelajaran Inkuiri.

Hasil dari analisis ini terlihat jelas bahwa pada siklus 2 yang diberikan strategi pembelajaran inkuiri rata-rata nilainya lebih tinggi dibandingkan dengan siklus 1 yang tidak menggunakan strategi pembelajaran inkuiri. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata pada siklus 2 lebih besar apabila dibandingkan dengan nilai rata-rata pada siklus 1, maka penggunaan strategi pembelajaran inkuiri pada pokok bahasan menghargai keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia pada proses pembelajaran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa.

Dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri pada pokok bahasan menghargai keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia (hasil post test siklus 2) nilai rata-ratanya lebih tinggi apabila dibandingkan dengan ( hasil post test siklus 1) yang tidak menggunakan strategi pembelajaran inkuiri pada pokok bahasan menghargai keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia.

Gambar

Grafik hasil Penilaian Tindakan Siklus I  1.  Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Sistem pakar yang didesain dengan e2gLite Expert System Shell untuk diagnosis penyakit THT, dapat bekerja sesuai yang diharapkan. Sistem dapat mengidentifikasikan 23 jenis penyakit

Persamaan tersebut didasari bahwa asumsi besarnya proporsi dana untuk semua saham dalam portofolio adalah sama. Portofolio saham risiko tidak sistematis akan semakin

Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan disajikan dalam laporan laba rugi dan

Sequence diagram menjelaskan secara detil urutan proses yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case: interaksi yang terjadi antar class, operasi apa

PESTEL adalah singkatan untuk politik (political), ekonomi (economical), sosial budaya (sosiocultural), teknologi (technollogical), lingkungan hidup (environment), dan hukum

selanjutnya, Yang Mulia juga telah memberikan perhatian kepada kami dengan meneliti duduk perkara yang berkaitan dengan soppeng, dan untuk itu kami sangatlah berterima kasih

Hasil Wawancara dengan Ibu Nur Azizah Selaku pembeli atau pelangan hasil budidaya ikan tambak, wawancara dilakukan tgl.. Indramanyu, Subang, Sumedang, Bandung, Sukabumi, Bogor

Setelah dilakukan analisis data penelitian variabel UTAUT yang mempengaruhi minat mahasiswa melakukan akses ke dalam sistem informasi Akper Alkautsar dan variabel