• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel 1. Produksi Perikanan Di Danau Tondano pada Tahun Jenis Produksi. Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten Minahasa s

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tabel 1. Produksi Perikanan Di Danau Tondano pada Tahun Jenis Produksi. Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten Minahasa s"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di danau Tondano, Sulawesi Utara, terdapat ikan-ikan kecil berukuran 10-30 mrn, yang ditangkap dan dimakan orang sepanjang tahun. Ikan ini disebut nike oleh pen- duduk sekitar danau. Produksi nike sekitar 150 ton per tahun atau sekitar 8% dari seluruh produksi danau (lihat

Tabel 1). I

Semula nike dianggap sebagai ikan kecil yang tidak akan mencapai ukuran besar, seperti misalnya ikan seribu (Lebistes sp.). Soerjani, Wargasasmita, Abdurrahman, Djalil dan Soesilo (1979) yang meneliti ekologi danau Tondano, masih belum mengetahui nama nike tersebut. Baru pada tahun 1979 nike berhasil penulis identifikasi, yang ternyata adalah anak ikan payangka, O~hieleotris aporos (Bleeker). Produksi ikan payangka atau nike besar itu sendiri adalah sekitar 500 ton per tahun, maka gabungan produksi nike dan ikan payangka dapat mencapai sekitar 35% dari seluruh produksi danau, sehingga merupakan ikan terbanyak yang ada di danau.

Pada tahun 1980 harga nike dan ikan payangka masing- I

masing adalah Rp 500,- dan Rp 750,- per kg, sehingga produksi keduanya bernilai sekitar Rp 450 000 000,- setiap tahun. Berdasarkan data dari Dinas Perikanan Propinsi Sulawesi Utara, ikan ini mencapai 22.7% dari

(2)

Tabel 1. Produksi Perikanan Di Danau Tondano pada Tahun 1980

Jenis Produksi Bobot

I

kan :

Payangka (Ophieleotris a ~ o r o s ) Nike (Ophieleotris aporos)

Mujair dan Nila (Oreochromis

'

rnossambicus dan 0.niloticus) Gabus (nEh;icephalug striatus) Nilem (Osteochilus hasselti) Sepat (Trichogaster

Betok (Anabas testudineus) Mas (Cvvrinus c a r ~ i o )

Tawes (Puntius ~onionotus) Crustacea:

Udang waor (Caridina spp.) Moluska:

Renga dan Kolombi (Annulvanra c o s t a t a dan

Pila

m ~ u l l a c e a )

( ton 1

Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten Minahasa

s

seluruh nilai produksi perairan umum di Kabupaten Minahasa, atau memberikan andil sekitar 4.7% dari seluruh nilai produksi ikan (laut dan air tawar) di Minahasa.

(3)

Walaupun nike banyak ditangkap, namun masyarakat

tidak pernah meresahkan populasinya karena dianggap

seakan-akan "tidak pernah habis". Anggapan ini bertolak dari kenyataan bahwa nike sangat mudah dijumpai dan

ditangkap di pinggir-pinggir danau sepanjang tahun.

Besarnya populasi nike beserta ikan payangka haruslah ditunjang oleh reproduksi yang sukses dan makanan yang cukup di danau.

Ikan payangka termasuk ke dalam famili Eleotridae, ordo Gobioidea (Weber dan de Beaufort, 1953). Penyebar- annya sangat luas, yaitu meliputi daerah Indo-Pasifik, Australia dan pulau-pulau Oseania seperti Fiji, Samoa dan

Tahiti. Ikan ini terdapat di perairan tawar seperti

sungai-sungai, danau, rawa-rawa, juga di air payau, muara

sungai bahkan di laut (Herre, 1927; Weber dan de

Beaufort, 1953; dan Munro, 1967).

Ikan payangka merupakan pemakan di daerah dasar dan mempunyai tipe atau bentuk ikan buas (Soeroto, Budiarso,

Dundu, Alamsyah, Sinurat dan Marangkey, 1975). Walaupun

demikian, penelitian pendahuluan terhadap contoh ikan payangka sebanyak 55 ekor yang diperoleh dari para nelayan, dirasakan bahwa contoh ikan tersebut belum cukup

banyak, lagi pula hanya ikan-ikan besar saja yang

diambil. Meskipun diketahui ikan ini adalah pemakan di

(4)

bersifat pelagis dan besar kemungkinan pemakan zooplank- ton, sebagaimana umumnya kebiasaan anak-anak ikan yang

masih sangat muda. Mengingat bahwa nike ini begitu

banyak terdapat di danau (keterangan dari Dinas Perikanan dan nelayan setempat), pastilah ia merupakan salah satu mata rantai yang sangat penting dalam rantai makanan di danau. Informasi mengenai makanan nike, seperti misalnya zooplankton yang merupakan makanan pokok nike, pemilihan

7

makanannya, dan ketersediaan makanan di danau belumlah diketahui.

Lebih jauh, dengan semakin bertambah besarnya nike, tentu akan berubah pula pola makannya, dari pemakan zoo- plankton di daerah permukaan sampai akhirnya menjadi pemakan di daerah dasar dan lebih banyak hidup di daerah

dasar daripada di permukaan. Tidaklah diketahui mulai

ukuran berapa nike ini menjadi pemakan di daerah dasar, dan apa makanannya pada saat transisi ini.

Soeroto

ffi

&.

(1975) mendapatkan bahwa ikan payang-

ka dewasa (besar) memakan moluska yang berupa keong,

udang, ikan kecil serta alga benang. Walaupun demikian

jenis organisme yang dimakan tersebut belum diteliti, demikian juga keselektifan ikan payangka terhadap orga- nisme tersebut, baik dari segi ukuran maupun bentuknya. Karena itu preferensi makanan ikan payangka dan nike yang

(5)

ikan payangka memilih keong yang dimakannya berdasarkan pada ketersediaan (availability) keong yang banyak ter- dapat di daerah itu, atau pada ukuran tertentu yang masih dapat masuk ke mulutnya, ataukah pada bentuk-bentuk keong

tertentu yang sangat digemari? Demikian pula halnya

dengan jenis makanan lainnya. Karena itu untuk studi ini diperlukan pengamatan mengenai frekuensi/kepadatan re- latif jenis-jenis makanan tersebut di alam, kemudian mem-

I

bandingkannya dengan yang terdapat di dalam isi perut

ikan

.

Karena ikan payangka merupakan ikan terbanyak di danau Tondano, maka studi mengenai makanan ikan ini akan dapat mengungkapkan bagaimana ia memanfaatkan makanan

(sumberdaya hayati) yang terdapat di danau. Juga karena

jenis-jenis ikan di danau diketahui, maka studi ini akan

dapat memberikan informasi (walaupun tidak secara

lengkap) tentang sumberdaya hayati danau yang mana yang belum cukup banyak dimanfaatkan oleh ikan maupun oleh manusia. Dengan adanya informasi ini, maka arah kebijak- sanaan pengelolaan danau akan dapat ditetagkan.

Herre (1927) menyebutkan bahwa di Filipina ikan

payangka merupakan ikan yangakatadromus, yaitu berpijah di laut kemudian juvenilnya memasuki aliran sungai untuk seterusnya hidup di air tawar, sampai datang waktunya

(6)

danau Tondano masih belum banyak diketahui. Tetapi meng- ingat bahwa nike didapatkan sepanjang tahun, maka diduga bahwa ikan payangka berpijah sepanjang tahun juga. Pengamatan terhadap tingkat kematangan gonad ikan ini sepanjang tahun diharapkan akan dapat digunakan menduga waktu-waktu pemijahannya.

Berlainan dengan di Filipina, ikan payangka danau Tondano jelas berpijah di danau air tawar, seperti terlihat dengan adanya jumlah nike yang berlimpah di danau. Nike ini tidak mungkin berasal dari laut atau sungai yang masuk atau keluar danau, karena satu-satunya sungai yang mengalir ke luar danau (outlet) mempunyai tiga buah air terjun yang sangat tinggi (lebih kurang 50

meter), sehingga tidak mungkin dinaiki oleh nike dari laut atau sungai. Perlu diingat bahwa danau Tondano mem- punyai ketinggian sekitar 620 m dari atas permukaan laut, dan berjarak sekitar 40 km dari laut. Dengan demikian nampak bahwa ikan payangka Tondano ini mengalami isolasi (landlocked). Menurut keterangan Dinas Perikanan Propinsi Sulawesi Utara, ikan ini didatangkan dari danau Limboto di Gorontalo pada tahun 1902.

Meskipun berpijah di dinau, musim pemijahan ikan payangka belurnlah diketahui. Juga ternpat pemijahannya belum diketahui apakah berpijah di dasar perairan atau pada kedalaman tertentu; kemudian apakah berpijah di

(7)

pinggir atau di tengah atau pada sembarang tempat. Lebih lanjut, sifat-sifat telur ikan payangka juga belum diketahui apakah selain bersifat tenggelam di dasar (demersal) juga bersifat melekat pada tumbuhan (fitofil), melekat pada batu-batuan di dasar (litofil) ataukah pada benda-benda padat lainnya di dalam air.

Pengetahuan tentang tempat pemijahan, sifat-sifat telur dan jumlah telur yyng dihasilkan oleh induk (fekunditas) disertai dengan pengetahuan tentang makanan payangka di danau, akan dapat membantu memberikan gambar- an mengapa ikan ini dapat berkembang dengan sukses di danau Tondano. Selain itu pengetahuan tersebut akan dapat menjelaskan relung (niche) mana yang ditempati payangka, sehingga dapat dilihat di bagian mana terjadi tumpang- tindih relung di danau. Dalam ha1 ini tentunya relung makanan dan relung pemijahan ikan di danau yang harus di- perhatikan dan dibahas.

Penelitian ini dilakukan mengingat bahwa informasi tentang makanan payangka beserta aspek reproduksinya akan berguna dalam pengelolaan sumberdaya ikan, khususnya ikan payangka di danau ini. Pengelolaan di sini berarti meng- ambil manfaat yang sebesar-desarnya dari ikan payangka guna kepentingan manusia, tanpa mengabaikan kelestarian ikan ini di alam. Ini berarti memikirkan pengelolaan payangka di danau Tondano, yaitu misalnya memberikan

(8)

evaluasi tentang akibat penangkapan nike yang mungkin berlebihan terhadap populasi payangka. Juga dapat berarti memikirkan kemungkinan penyebaran payangka di perairan umum lainnya; ataupun kemungkinan penggunaan payangka untuk mengontrol atau memberantas beberapa parasit secara biologik, karena ikan ini adalah pemakan moluska atau

keong, dan sebagainya. Juga dapatberarti memikirkan

payangka untuk kepentingan akyakultur d i air tawar maupun di air payau.

1.2. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh

informasi tentang dua aspek biologi ikan payangka, yaitu makanan dan reproduksinya di danau Tondano.

Sasaran penelitian ini adalah:

( 1 ) Mengetahui makanan ikan payangka serta preferensi- nya, baik untuk ikan muda (nike) maupun untuk ikan yang lebih tua; kemudian dengan membandingkan makan- an tersebut dengan sumberdaya hayati danau, akan dapat dilihat bagaimana ikan ini memanfaatkan sumber tersebut, dan juga letaknya dalam jaringan makanan

di danau; @

( 2 ) Mendapatkan deskripsi dan informasi tentang alat

pencernaan ikan payangka, yaitu letak mulut, bentuk dan susunan gigi serta panjang ususnya, sehingga dapat ditelaah apakah alat-alat pencernaan ini sudah

(9)

cocok dengan jenis makanannya d i danau;

(3) Mengetahui perubahan ketersediaan makanan ikan payangka dan nike, kemudian ditelaah apakah makanan

ikan itu berubah dengan adanya perubahan ketersedia- an makanan;

( 4 ) Memperoleh keterangan tentang reproduksi ikan payangka, yaitu tentang tingkat kematangan gonad, fekunditas, diameter tqlur, musim pemijahan dan daerah pemijahannya di danau;

( 5 ) Mendapatkan deskripsi dan informasi tentang sifat-

sifat telur ikan payangka seperti bentuk, perlekat- an, ukuran, masa inkubasi dan perkembangan dininya; (6) Memperoleh gambaran tentang evolusi dan strategi

reproduksi ikan payangka, jika dilihat berdasarkan butir (4) dan (5);

( 7 ) Memperoleh gambaran tentang penyebab kesuksesan hidup ikan payangka di danau Tondano, jika dilihat dari pola reproduksi dan pola makannya di danau;

(8) Memberikan gambaran tentang kegunaan hasil-hasil penelitian yang diperoleh, baik yang menyangkut ikan payangka maupun organisme-organisme danau lainnya.

Gambar

Tabel 1.  Produksi Perikanan Di Danau Tondano  pada Tahun 1980

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahun 2011, hasil penghitungan proyeksi produksi tongkol adalah rata-rata 170,5 ton per bulan sehingga tidak dapat mencukupi kebutuhan industri pemindangan

Pada tahun 2013, panen raya produksi cabai besar di Provinsi Jawa Tengah terjadi pada triwulan I yaitu mencapai 44,38 ribu ton, sama dengan tahun sebelumnya (tahun 2012),

tawar yang mencapai 620.000 ton sedangkan sisanya dari ikan tangkapan perairan umum maupun laut. Sentra produksi budi daya ikan air tawar di Jawa barat

5.5.4 Produksi dan Nilai Produksi Penangkapan di Perairan Umum Menurut Jenis Produksi dan Jenis Perairan Tahun 2017..

Produksi Perikanan Budidaya Menurut Jenis Pemeliharaan Provinsi Jawa Barat Tahun 2006-2011

Untuk meningkatkan produ ksi perikanan pendapatan pembud idaya ikan dan apakah yang menyebabkan peningkatan produksi maka perlu suatu kajian hubungan antara

Produksi Ikan Mas di Provinsi Jawa Tengah dari budidaya sawah pada tahun 2010 mencapai 1.023 ton. Kabupaten Temanggung adalah kabupaten yang paling banyak membudidayakan Ikan

Indikator Kinerja konsumsi ikan pada tahun 2017 sebesar 17,78 kg/kapita/thn atau mencapai 104,17% dari target RPJMD tahun 2017, capaian tersebut sudah mencapai target RPJMD