• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oil Lubricating System

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oil Lubricating System"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

KELOMPOK 6: KELOMPOK 6:

1.

1. YUNO YUNO PRIANDOKO PRIANDOKO 42101000604210100060 2.

2. ADE ADE PUTRI PUTRI AULIA AULIA WIJHARNASIR WIJHARNASIR 42111000184211100018

3.

3. AYUDHIA AYUDHIA PANGESTU PANGESTU GUSTI GUSTI 42111000894211100089

4.

4. RAHMAD RAHMAD BAYU BAYU OKTAVIAN OKTAVIAN 42111000684211100068

1

(2)
(3)

SISTEM

SISTEM

PELUMASAN

PELUMASAN

TEORI, FUNGSI, TEORI, FUNGSI, KARAKTERISTIK, TIPE, KARAKTERISTIK, TIPE, DAN KOMPONEN DAN KOMPONEN PELUMASAN, PELUMASAN,

GAMBAR SISTEM & GAMBAR SISTEM &

CONTOH PERHITUNGAN CONTOH PERHITUNGAN RULES & RULES & RECOMENDATION RECOMENDATION

(4)

 Tugas utama

 Tugas utama dari pelumas addari pelumas adalah membentualah membentuk lapisan film ank lapisan film antara benda yantara benda yangg saling bergerak satu sama

saling bergerak satu sama lain untuk menghindari kontak langsung padalain untuk menghindari kontak langsung pada material.

material.

Variabel yang berpengaruh pada pelumas antara lain

Variabel yang berpengaruh pada pelumas antara lain adalah:adalah:

a. a. ViskositasViskositas b. b. GayaGaya c. c. PutaranPutaran

(5)

 Parameter yang paling penting dari pelumas adalah viskositas. ViskositasParameter yang paling penting dari pelumas adalah viskositas. Viskositas

adalah ukuran kekentalan atau

(6)

 Di dalam mesin kendaraan bermotor, minyak pelumas diberikan untuk

(7)
(8)

Melumasi

Media pendingin

Pencegah korosi

Mencegah terjadinya kebocoran gas hasil pembakaran

Media pembersih kotoran

(9)

☺ Viscosity

☺ Viscosity Index: HVI, MVI, LVI ☺ Flash Point

☺ Pour Point

☺ Fire Point

☺ Total Base Number (TBN)

☺ Water Content ☺ Ash content

☺ Sediment content

☺ Carbon Residue

(10)

 Pada temperatur normal, pelumas dengan viskositas rendah akan cepat

mengalir dibandingkan pelumas dengan viskositas tinggi.

 Viskositas bergantung pada nilai dari SAE (Society of Automotive Engineer).

(11)
(12)

 Indeks Viskositas (Viscosity index )

merupakan kecepatan perubahan kekentalan suatu pelumas dikarenakan adanya perubahan temperatur. Makin tinggi angka indeks minyak pelumas, makin kecil perubahan viskositasnya pada penurunan atau kenaikan suhu. Nilai viscosity index  ini dibagi dalam 3 golongan, yaitu:

a. HVI (High Viscosity Index ) di atas 80. b. MVI (Medium Viscosity Index ) 40 –  80. c. LVI (Low Viscosity Index ) di bawah 40.

(13)

 Indek viskositas (IV) pelumas diperoleh dengan rumus seperti dibawah ini

dengan membandingkan viskositasnya dengan pelumas referensi. Indeks Viskositas (IV) = [(LU) / (LH)] * 100

Dimana :

L = viskositas (cSt) minyak pelumas referensi H = viskositas (cSt) minyak pelumas referensi U = viskositas (cSt) dari contoh

(14)

 Flash Point merupakan suhu terendah pada waktu minyak pelumas

menyala seketika.

 Pour point, merupakan suhu terendah dimana suatu cairan mulai tidak bisa

(15)

 Fire point adalah menunjukkan pada titik temperatur dimana pelumas akan

dan terus menyala sekurang-kurangnya selama 5 detik.

 Total Base Number menunjukkan tinggi rendahnya ketahanan minyak

pelumas terhadap pengaruh pengasaman. Biasanya MDO (TBN = 15 mg KOH/gr ) dan HFO (TBN = 30-40 mg KOH/gr ).

(16)

 Water Content merupakan kandungan air yang ada dalam minyak. Berasal

dari pembakaran dan penguapan/pengembunan.

 Ash Content adalah LO contaminant zat cair yang bekerja untuk

(17)

 Sediment Content adalah LO contaminant berupa zat padat, biasanya karena

gerusan material pada M/E.

 Carbon Residue adalah adalah sisa yang terbentuk dari material yang

(18)

 Densitas adalah perbandingan massa dari zat cair per volume pada suhu

(19)

LO System

(20)

1. Wet Sump:

adalah sistem pelumasan motor yang memanfaatkan karakternya sebagai penampung minyak pelumas. Tipe sistem sump basah yang umum

digunakan ialah:

a. Sistem percikan dan sirkulasi pompa b. Sistem percikan dan tekanan

(21)

2. Dry Sump:

Sistem pelumasan motor yang tidak memanfaatkan karakternya sebagai penampung minyak pelumas, tetapi menggunakan tanki tersendiri diluar motor.

Minyak pelumas yang jatuh ke dalam sump, selanjutnya dialirkan dengan pompa, melalui sebuah filter, dan dikembalikan lagi ke dalam

tangki supply  yang terletak diluar dari pada motor tersebut. Pompa ini

(22)
(23)

Rules dan recomendation yang digunakan pada pembuatan desain dari sistem ini adalah mengacu pada desain standar yang telah dibuat

(24)

LUBRICATING OIL SYSTEM L.O  TRANSFER SYSTEM L.O SYSTEM L.O PURIFYING SYSTEM L.O CYLINDER SYSTEM

(25)

 Storage Tank

Pemilihan storage tank berdasarkan volume kebutuhan top up + cadangan minyak pelumas

[(SLOC x Power x Time between filling

ρ ) + (1 x sump tank volume)]

 L.O Transfer Pump : Pemilihan berdasarkan kapasitas dan head fluida yang mengalir

(26)

 Service Tank : Pemilihan berdasarkan volume kebutuhan minyak pelumas

W LO = BHPMCR x SLOC x T x fG x 10-6

V LO = W LO /ρLO

Dimana : T = Voyage Time

SLOC = specifiec lubricating oil consumption BHP = engine power at MCR

ρ = density of LO

(27)

 Sump Tank : Pemilihan sump tank berdasarkan project guide sesuai dengan

(28)

 L.O pump

Pemilihan berdasarkan kapasitas dan head fluida yang mengalir (mengacu pada project guide)

a. Main pump

b. pre lubricating pump c. stand by pump

(29)

 Pipe

Pemilihan berdasarkan jenis fluida yang mengalir, kapasitas aliran fluida, diameter pipa, material, dan schedule.

(30)

 L.O Cooler : Pemilihan berdasarkan project guide dari engine dimana

parameter yang dilihat adalah kapasitas, dan heat release capacity.

 Filter : Pemilihan berdasarkan project guide dari engine dimana

parameter yang dilihat adalah ukuran mesh dan kapasitas.

 Valve : Pemilihan berdasarkan gambar sistem yang telah disediakan

(31)

 L.O Purifier feed pump : dipilih berdasarkan kapasitas yang dibutuhkan oleh

purifier sendiri. Umumnya, purifier feed pump di samakan dengan purifier oleh pabrik pembuat purifier tersebut.

 L.O Purifier pre heater : dipilih berdasarkan kebutuhan kapasitas dan suhu

(650C –  750C) feed pump pada sistem oil tank

 L.O Purifier : should preferably be of a type with controlled discharge of the

(32)

 Sludge Tank : Pemilihan berdasarkan volume kebutuhan penampungan

sludge / sedimen dari purifying system. Berdasarkan project guide sludge tank seharusnya terletak dibawah sistem. Perhitungan sludge tank

berdasarkan Annex I MARPOL 73/78 chapter II Regulation 17 menggunakan rumus:

V = K x C x D Dimana :

K1 = 0.015, for vessels where heavy fuel oil is purified for ME use or

0.005 for vessels using diesel oil or heavy fuel oil which doesn’t require purification before use.

C = Daily fuel oil consumption, m3

D = Maximum period of voyage between ports where sludge can be discharge ashore (days). In the absence of precise data a figure of 30 days is to be used.

(33)

 L.O Cylinder storage tank  L.O Cylinder service tank  L.O service tank

 L.O transfer pump  L.O Pump

 L.O Purifier  Sludge tank  Pre heater  L.O cooler

(34)

L.O. SYSTEM

LUBRICATING

SYSTEM

 TRANSFER

SYSTEM

LUBRICATING

CYLINDER L.O.

SYSTEM (2

STROKE ONLY)

PURIFYING

SYSTEM

(35)

 L.O Transfer System adalah suatu sistem penyaluran minyak pelumas dari

(36)
(37)

 Lubricating Oil System adalah sistem yang menggambarkan jalur masuknya

minyak pelumas dari service tank/storage tank menuju ke engine. Selain itu sistem ini juga menggambarkan jalur keluarnya minyak pelumas menuju engine kembali atau menuju purifying system.

Go to Dwg Go to Engine Guide

(38)

 Cylinder Lubricating Oil System adalah suatu system untuk melumasi

bagian silinder dari mesin.

 Sistem ini hanya terdapat di mesin 2 stroke.

 Sistem ini digunakan untuk melumasi bagian silinder mesin 2 stroke yang

memiliki ketinggian silinder yang cukup besar. Selain itu system ini juga

berfungsi untuk membilas sisa-sisa pembakaran di mesin 2 stroke agar tidak terbentuk kerak di silinder. Sebab kerak yang terbentuk dari sisa-sisa

pembakaran tidak sempurna tersebut dapat merusak material dari silinder dan piston mesin itu sendiri.

(39)

 Purifying Oil System adalah suatu sistem yang menunjukkan jalur keluarnya

minyak pelumas dari sump tank menuju purifier untuk dibersihkan. Minyak pelumas yang telah dibersihkan serta dipisahkan kandungan air dan

sedimennya dapat digunakan kembali.

(40)

 Pada dasarnya perhitungan L.O. System untuk menentukan

komponen-komponen yang digunakan pada L.O. System yang telah didesain.

Perencanaan L.O. System berpedoman kepada project guide dari engine itu sendiri, begitu pula dengan pemilihan komponen yang akan dipakai.

Gambar

GAMBAR SISTEM &

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dapat diambil dari penelitian ini adalah ukuran perusahaan terbukti mempengaruhi tingkat underpricing dengan arah negatif yang memiliki arti semakin

Berdasarkan hal tersebut di atas dan memperhatikan aspirasi masyarakat yang selanjutnya dituangkan dalam Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Riau Nomor

Penulis mencoba untuk membuat suatu aplikasi game gunting, batu dan kertas dengan menggunakan Java Netbeans IDE 5.5 dengan harapan dapat menghibur mereka yang dilanda stress

Mengingat banyaknya penggunaan citra digital dalam kalangan profesi graphic atau art designer, ataupun hanya semata koleksi saja, hard disk komputer banyak dipenuhi gambar-gambar

Pohon biner didefinisikan sebagai suatu kumpulan simpul yang mungkin kosong atau mempunyai akar dan dua subpohon yang saling terpisah yang disebut dengan subpohon kiri dan

Apabila kita mengacu pada teori terbentuknya sikap hemat maka dapat diidentifikasi alasan atau sebab-sebab mengapa siswa di SMA Negeri 1 Mojolaban kurang memiliki sikap hemat

SAR merupakan suatu kondisi ulser yang paling sering terjadi pada rongga mulut baik anak anak maupun dewasa.. 6 SAR minor merupakan jenis SAR yang paling

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui total hemosit dan sintasan udang vaname (L. vannamei) yang dipelihara pada salinitas 10 ppt dan dengan padat tebar yang berbeda..