B
B E S
E S T
T P R A
P R A C T
C TIIC E
C E
MANAJEMEN LINGKUNGAN PERKOTAAN
MANAJEMEN LINGKUNGAN PERKOTAAN
NEGARA SINGAPURA
NEGARA SINGAPURA
M
Muhuhamammamad d WWafafa a 2108210800111121214040141422 A
Annnnisisa a SeSekakar r SaSari ri 2121080801011313141400006767 In
Indrdriaiantnti i SuSusasannto to 2108210800111414112020003388 A
Anniissa a KKaammiilla a 2211008800111144113300006622
D
Dhhiiaan n GGllaaddyys s F F 2211008800111144113300006688 A
Annnnisisa a KuKususuma ma WW. . 2121080801011414131300008282 K
Kaattririn n SSeerraaffiinna a 2211008800111144113300009900 Ang
Angelica elica OktavOktaviana iana M. M. 2108021080111141304130100100 Yanuar
Yanuar Ari Nugroho Ari Nugroho 2108011210801141401044140104 Tug
Tugasas MatMata a KulKuliaia ManManajeajememe LiLingkngkunungaga
Oleh Oleh
Kota memiliki 4 fungsi dasar:
Kota memiliki 4 fungsi dasar: sebagai wahana pelayanan daerah belakang, pusat perhubungan antar daerah, tempatsebagai wahana pelayanan daerah belakang, pusat perhubungan antar daerah, tempat industri pengolahan, dan sub-pusat pemukiman.
industri pengolahan, dan sub-pusat pemukiman.
(Managing Fast Growing Cities, 1993) (Managing Fast Growing Cities, 1993) dikemuk
dikemukakan bahwa percuma saja akan bahwa percuma saja disusun suatu rencana kota yang baik disusun suatu rencana kota yang baik bila tidak didukung bila tidak didukung oleh sistem manajemenoleh sistem manajemen perkot
perkotaan dengan aan dengan pengelola yang profesional.pengelola yang profesional.
Diperlukan manajemen yang baik serta
Diperlukan manajemen yang baik serta pemerintah yang kuat dalam pengelolaan perkotaan. Manajemen yang baikpemerintah yang kuat dalam pengelolaan perkotaan. Manajemen yang baik memiliki tujuan agar tahap-tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
memiliki tujuan agar tahap-tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrpengontrolan dapat berjalanolan dapat berjalan sesuai prosedur yang telah dibuat.
sesuai prosedur yang telah dibuat.
Singapura telah memiliki perencanaan yang matang dalam memanajemen lingkungan hingga 40-50 tahun ke depan, Singapura telah memiliki perencanaan yang matang dalam memanajemen lingkungan hingga 40-50 tahun ke depan,
menjadikan Singapura mampu memaksimalkan wilayah yang ada.
menjadikan Singapura mampu memaksimalkan wilayah yang ada. Dengan demikian, Singapura cocok apabilaDengan demikian, Singapura cocok apabila ditetapkan sebagai daerah percontohan sebagai pedoman manajemen lingkungan perkotaan yang berlandaskan ditetapkan sebagai daerah percontohan sebagai pedoman manajemen lingkungan perkotaan yang berlandaskan
GAMBARAN UMUM
• Singapura adalah negara maju yang
terletak di Asia Tenggara dengan luas wilayah 697 km² serta memiliki jumlah penduduk 5.781.728 jiwa.
• Singapura berbatasan dengan Malaysia
di sebelah utara yang dipisahkan oleh Selat Johor. Sedangakan di sebelah selatan berbatasan dengan Indonesia dengan Selat Singapura sebagai batas pemisahnya.
• Manajemen lingkungan perkotaan di
Singapura dapat menunjukkan ketetapan kelayakan ekosistemnya meskipun setiap potensi untuk terdegradasi masih ada dengan adanya urbanisasi dan industrialisasi yang sangat cepat.
Sumber Gambar: Singapore Tourist Map
Singapura memiliki sebuah program yang terkenal yaitu
Singapore’s Conservation Programmedimana merupakan program konservasi pertama dalam skala besar di
Asia Tenggara yang melindungi jalan dan area pemukiman.
Singapura telah menerapkan kebijakan dan teknologi lingkungan yang inovatif.
Dalam penerapan ini ada hubungan pararel dan terintegrasi antara publik dan
pemerintahan termasuk didalamnya kebijakan dan peraturan.
Singapura kini menjadi negara percontohan dalam hal pengembangan berkelanjutan
terutama dalam hal manajemen lingkungan perkotaan khususnya di kategori “Third World”.
•
Sebelum Didirikan Kementerian Lingkungan
Pembangunan
Jurong Industrial Estate
pada tahun
1961 menandai permulaan program industrialisasi di
Singapura. Pada tahun 1970, jumlah industri telah
meningkat secara drastis hingga 271 pabrik dan 103
pabrik dalam masa konstruksi (Hean,1991)
Sumber Gambar: Jurong Town Corporation
Setelah kemerdekaan pada tahun 1965, perencanaan lingkungan selama satu dekade memfokuskan pada area berikut ini :
• Pembersihan publik, khususnya saluran drainase dan jalanan • Pengaturan ijin dan kontrol terhadap penjual keliling
• Kontrol vektor penyakit khususnya malaria dan demam berdarah • Pengendalian banjir; dan
• Perluasan jaringan air limbah
Sejarah dan Gaya Perencanaan Lingkungan
Perkotaan Singapura
Pada
akhir
tahun
1960
Singapura
mengalami
permasalahan lingkungan yang berhubungan dengan
urbanisasi dan pertumbuhan ekonomi yaitu polusi air
dan udara, debu, kebisingan dan risiko industri.
(Leitmann, 2000).
Perdana Menteri Singapura membuat kampanye
“KeepSingapore
Clean”pada tahun 1968 dan menekankan
perlunya menjaga Singapura untuk bebas dari polusi.
(Tookey,1998)
Pada awal tahun 1970, peraturan perundang-undangan lingkungan menjadi alat penting untuk perencanaan lingkungan. Undang-undang yang disahkan: melarang merokok di tempat-tempat umum tertentu dan membatasi emisi polutan udara. Hal ini tertuang dalam Clean Air Act yang diberlakukan mulai
Sejarah dan Gaya Perencanaan Lingkungan
Perkotaan Singapura
Secara keseluruhan, gaya perencanaan lingkungan awal Singapura memiliki
karakteristik sebagai berikut:
Fokus awal dan berkelanjutan pada tema kesehatan lingkungan
Upaya-upaya untuk mengintegrasikan lingkungan dalam inisiatif pembangunan utama seperti proyek industri dan perumahan rakyat
Tingkat prioritas yang relatif tinggi pada perlindungan lingkungan, meskipun kurang begitu tinggi pada pengelolaan sumber daya alam
Meningkatnya penekanan pada peraturan dan tindakan komando dan kontrol lainnya untuk menangani isu yang berkaitan dengan lingkungan
•
Sesudah Didirikan Kementerian Lingkungan
Kementerian Lingkungan di Singapura dibagi menjadi
dua divisi yaitu Environmental Public Health yang
menangani pemeriksaan makanan, epidemiologi,
karantina, PKL, pengendalian vektor, pemakaman,
penelitian dan Environmental Engineering untuk
menangani pembuangan limbah, pembuangan limbah
padat, drainase, teknik kesehatan masyarakat.
• Karakteristik utama perencanaan lingkungan selama periode ini adalah sebagai berikut :
Penggunaan kampanye untuk memfokuskan sumber daya serta perhatian publik pada masalah prioritas
Menggunakan perencanaan penggunaan lahan sebagai sarana untuk mencegah pencemaran
Menggunakan pemantauan polusi sebagai alat penting untuk menegakkan peraturan
Inspeksi merupakan elemen penting dalam penegakan hukum.
Pendidikan publik, di luar kampanye besar, merupakan alat manajemen yang penting untuk menciptakan
kesadaran dan memastikan kepatuhan
Keinginan politik sangat penting untuk mendukung inisiatif pembenahan lingkungan.
•
Model Kota Hijau
Pada tahun 1991, Kementerian Lingkungan membuat
sebuah rencana bernama
“Green Plan”
atau rencana
hijau yang menjadi landasan perencanaan dan
manajemen lingkungan sampai tahun 2000 dan
seterusnya. Tujuan dari Green Plan ini adalah
Singapura menjadi model green city pada tahun 2000
dan akan menjadi kota dengan standar kesehatan
masyarakat yang tinggi dan lingkungan yang
•
Instrumen peraturan atau regulasi di Singapura
berguna untuk melindungi dan mengatur lingkungan
perkotaan. Jumlah peraturan yang berkaitan dengan
lingkungan perkotaan yaitu kurang lebih sebesar 40
peraturan yang mencakup seperti udara bersih,
kesehatan lingkungan masyarakat, pemantauan
pencemaran air, drainase, pengelolaan limbah padat
(B3 dan non B3), dan sebagainya
Pemantauan Perencanaan
•
Pemantauan suatu perencanaan infrastruktur
dilakukan dimulai dari tahap perencanaan,
konstruksi, hingga keberlangsungan dari
infrastruktur tersebut dalam beberapa waktu
ke depannya.
•
Instrumen ekonomi yang digunakan pada
manajemen lingkungan di Singapura yaitu:
Biaya pengguna, Perizinan (
Licensing
), Nilai
Meningkatkan Kesadaran dan Partisipasi
Masyarakat
•
Upaya yang dilakukan di Singapura untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat yaitu
melalui:
Kampanye,
Sistem
Pendidikan,
Transportasi
Singapura
telah
sukses
mengimplementasikan
sistem
pemungutan biaya jalan tol secara
elektronik pertama di dunia. Sistem ini
berfungsi untuk mengelola kemacetan
lalu lintas. Pada tahun 2008, Dinas
Perhubungan Singapura berinisiatif
melakukan penelitian dan percobaan
solusi baru dalam mengelola lalu lintas
yang lebih baik, menginformasikan
informasi lalu lintas terkini kepada
pengguna jalan, dan memenuhi
beragam
kebutuhan
masyarakat
dengan
integrated user experience
Singapura telah membangun pasokan air yang
sehat dan berkelanjutan untuk masyarakat.
Air hujan dikumpulkan melalui saluran
drainase yang cukup besar dan kanal sebelum
disalurkan
ke
17
reservoir
untuk
penyimpanan. Untuk memenuhi kebutuhan
air berkelanjutan, dilakukan pendauran air
bekas dalam skala besar untuk memproduksi
NEWater yang merupakan pengolahan air
(
reclaimed water
dan desalinasi air laut) milik
Singapura yang menghasilkan air bermutu
tinggi
Pengelolaan Sampah
Menurut Tox (2016), pengelolaan
persampahan
di
Singapura
melibatkan
pihak
pemerintah
(
National Environment
Agency/NEA
yang merupakan organisasi publik
dan telah mendapat dukungan dari
pemerintah
khususnya
Menteri
Lingkungan Hidup dan Sumber Daya
Air) dan swasta. Perusahan swasta
tersebut bergerak pada tataran
teknis atau menjadi pelaksana di
lapangan.
Proses
pengelolaan
sampah di Singapura terdiri atas
•
Singapura adalah sebuah negara maju yang terletak di Asia Tenggara dan
merupakan negara pulau yang hanya memiliki luas wilayah 697 km²
dengan jumlah penduduk 5.781.728 jiwa, yang kini menjadi negara
percontohan dalam hal pengembangan berkelanjutan terutama dalam hal
manajemen lingkungan perkotaan khususnya di kategori
“Third World”
.
•