Kalimantan Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia, yang berada di pulau Kalimantan, dengan ibu kota atau pusat pemerintahan berada di
kota pontianakLuas wilayah provinsi Kalimantan Barat adalah 147.307,00 km² (7,53% luas Indonesia). daerah Kalimantan Barat termasuk
salah satu daerah yang dapat dijuluki provinsi "Seribu Sungai". Julukan ini selaras dengan kondisi geografis yang mempunyai ratusan sungai besar dan
kecil yang di antaranya dapat dan sering dilayari. kalimantan barat berbatasan darat dengan negara bagian sarawak, malaysia. Sebagian kecil
wilayah Kalimantan Barat merupakan perairan laut.
1. Suku Dayak
Suku Dayak atau Daya adalah suku asli yang mendiami Pulau Kalimantan.
Suku ini diperkirakan berasal dari Yunan di Cina Selatan.Suku Dayak sendiri menjadi penduduk terbesar yang menempati Provinsi Kalimantan Barat. Meskipun demikian, Suku Dayak yang menempati Kalimantan Barat
memiliki sub suku, seperti Dayak Banyadu, Punan, Krio, Iban, Benuaq, Kenyah, dan Sebaruk.
2. Suku Jawa
Meskipun bukan asli penduduk Provinsi Kalimantan Barat, namun banyak penduduk Suku Jawa melakukan transmigrasi atau perpindahan penduduk.
Inilah yang membuat masyarakat Suku Jawa dapat mudah ditemui, terutama di Sintang dan Kubu Raya.
3. Suku Tionghoa
Masyarakat Tionghoa dapat ditemui di Provinsi Kalimantan Barat, terutama di daerah perkotaan seperti Pontianak dan Singkawang.
4. Suku Madura
Seperti masyarakat Suku Jawa, Suku Madura datang ke Kalimantan Barat karena migrasi. Perbedaannya adalah kebanyakan masyarakat Suku Madura
datang ke provinsi ini dengan biaya sendiri. Masyarakat Suku Madura di Kalimantan Barat dapat ditemui di kawasan Kubu Raya dan Mempawah.
5. Suku Melayu
Suku kedua yang mendominasi masyarakat Kalimantan Barat adalah Suku Melayu. Ciri khas dari penduduk Suku Melayu di Kalimantan Barat adalah
memeluk agama Islam. Suku Melayu di Kalimantan Barat sendiri juga memiliki sub suku, seperti Suku Melayu Pontianak dan Suku Sambas yang
menempati sebagian besar wilayah Sambas, Bengkayang, Singkawang, Mempawah, dan sebagian Landak.
1. King Baba
King Baba adalah nama pakaian adat yang digunakan oleh laki laki yang berasal dari suku Dayak. Pakaian ini bila dari segi bentuknya akan serupa
dengan pakaian milik perempuan, hanya saja dari segi bentuknya lebih sederhana. King Baba menjadi semakin unik karena bahan yang dipajau untuk membuat pakaian ini berasal dari kulit kayu yang sudah dipipihkan dan diberi nama King Baba. Tanaman yang dipakai untuk diambil kulitnya
ialah jenis tanaman ampuro atau kayu kapuo.
2. King Bibinge
Apabila King Baba merupakan pakaian yang digunakan untuk laki laki, King Bibinge adalah pakaian untuk perempuan. Cara pembuatan serta bahan
yang digunakan pada King Bibinge juga sama dengan yang dipakai oleh busana laki laki. hal yang membedakan King Baba dan King Bibinge adalah
King Bibinge dibuat lebih tertutup dan sopan. Ada juga perlengkapan yang dipakai untuk menutup bagian dada dengan menggunakan kain bawahan serta stagen. Hiasannya juga memakai manik-manik dan juga bulu burung
enggang.
3. Buang Kuureng
Pakaian adat dari Kalimantan Barat yang satu ini adalah pakaian adat yang berasal dari suku Melayu. Buang Kuureng adalah nama lain dari baju kurung yang juga dipakai oleh suku Melayu dari provinsi lain di Indonesia,
Malaysia, dan juga Brunei.Meski demikian, Buang Kuureng ini tetap mempunyai ciri khas tersendiri yang membedakan dengan baju kurung dari daerah lain. Ciri khas tersebut dapat dilihat dari segi corak, desain, maupun bahannya. Buang Kuureng sendiri ada dua macam yang keduanya dipakai
oleh perempuan.
4. Teluk Belanga
Selain baju Kurung, suku Melayu di Kalimantan Barat juga mempunyai pakaian adat yang dibedakan antara laki laki dan juga perempuan. Telok Belanga adalah pakaian Melayu yang khusus digunakan oleh laki-laki.
Umumnya, pakaian ini digunakan untuk acara acara resmi seperti upacar adat atau pesta pernikahan. Pakaian indah ini terdiri dari pakaian dalam
yang terbuat dari bahan satin dan umumnya berwarna kuning emas. Di mana, warna tersebut adalah warna yang identik dengan kerajayaan Melayu.
5. King Kabo
King Kabo sendiri adalah modifikasi dari pakaian adat King Baba yang dipakai oleh pria dari suku Dayak. Jika King Baba memakai bahan dasar
kulit pohon, pada King Kabo dipadukan menggunakan jenis kain yang bernama Kain Sungkit. Kain Sungkit sendiri adalah kain khas milik negara
tetangga, yaitu Brunei Darussallam. Perpaduan tersebut, menjadikan pakaian satu ini menjadi begitu memukau dan cantik.
1. Mandau
Mandau adalah salah satu senjata tradisional yang dimiliki oleh masyarakat Kalimantan Barat. Senjata ini memang cukup dikenal hampir ke berbagai
pelosok wilayah yang ada di tanah air. Selain karena kekuatannya, jenis senjata yang satu ini juga dikenal kental dengan aura mistis. Sepintas senjata
ini memang menyerupai senjata parang. senjata yang berasal dari kebudayaan Dayak ini konon telah digunakan oleh masyarakat Kalimantan
Barat sejak abad ke-17. Mandau sendiri menjadi salah satu senjata khas orang Dayak awal yang sangat ditakuti oleh bangsa lain. Senjata ini diketahui kerap digunakan untuk memenggal kepala musuh-musuhnya.
2. Lonjo atau Tombak
Lonjo adalah salah satu senjata tradisional suku Dayak yang berbentuk tombak panjang. Senjata ini terbuat dari besi yang diikat dengan anyaman
rotan pada tangkai yang dibuat dari bambu atau kayu keras. sama seperti Mandau, Lonjo juga kerap digunakan oleh masyarakat suku Dayak untuk
peperangan. Konon, setiap nyawa yang melayang akibat senjata ini akan membuat energi senjata ini semakin kuat. Nah, energi tersebut dipercaya
dapat memberikan kekuatan bagi pemegang senjata tersebut untuk memenangkan pertarungan saat berperang.
3. Sipet
Sipet atau sumpit adalah salah satu senjata khas suku Dayak yang masih bisa kita lihat sampai saat ini. Sipet biasa digunakan oleh masyarakat Dayak
untuk berburu hewan liar di hutan. Meskipun demikian, Sipet juga menjadi salah satu senjata yang sering digunakan dalam pertempuran saat melawan bangsa lain yang mencoba menduduki wilayah Kalimantan Barat.Senjata ini
dikenal cukup ampuh saat di Medan perang. Selain dapat melumpuhkan musuh dalam jarak jauh, senjata ini juga dikenal sangat mematikan. Orang yang terkena anak sumpit atau damek akan sangat tersiksa sebelum akhirnya
kehilangan nyawa. Hal itu disebabkan oleh racun yang berasal dari getah pohon Ipuh atau iren yang mereka oleskan pada anak sumpit atau damek
tersebut.
4. Dohong
Dohong adalah salah satu senjata khas dari suku Dayak Ngaju. Senjata ini biasa digunakan untuk serangan jarak dekat. Dohong adalah sejenis senjata
tikam dengan bilah yang simetris. Masyarakat suku Dayak Ngaju biasa menggunakan senjata ini sebagai alat pertahanan maupun untuk
melumpuhkan hewan buruan.
5. Talawang atau Perisai
Talawang atau perisai adalah alat yang digunakan oleh masyarakat Dayak untuk mempertahankan diri dari serangan musuh. Senjata ini berbentuk persegi panjang dengan bagian atas dan bagian bawahnya yang meruncing.
Talawang sendiri memiliki panjang sekitar 1- 2 m dengan lebar sekitar 50 cm. Senjata ini memiliki ciri khas ukiran Dayak yang bernilai seni tinggi.