• Tidak ada hasil yang ditemukan

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Nilai Tukar Petani (NTP) Gabungan bulan Februari 2015 Provinsi Kalimantan Barat sebesar 97,48 poin naik 0,69 poin atau berubah 0,71 persen dibanding NTP bulan Januari 2015 yaitu 96,79 poin. Hal ini disebabkan karena Indeks Harga yang Diterima Petani naik sebesar 0,55 persen, sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani turun sebesar 0,17 persen.

NTP Tanaman Padi dan Palawija (NTPP) Februari 2015 sebesar 101,60 poin mengalami kenaikan 0,25 persen dibandingkan NTP bulan Januari 2015, sebesar 101,34 poin.

NTP Hortikultura (NTPH) Februari 2015 sebesar 103,50 poin mengalami kenaikan sebesar 2,94 persen dibandingkan NTP bulan Januari 2015 yaitu sebesar 100,55 poin.

NTP Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Februari 2015 sebesar 93,01 poin naik sebesar 0,80 persen dibandingkan NTP bulan Januari 2015, yaitu sebesar 92,28 poin.

NTP Peternakan (NTPT) Februari 2015 sebesar 95,08 poin mengalami penurunan sebesar 0,09 persen dibandingkan dengan bulan Januari 2015, sebesar 95,17 poin.

NTP Perikanan (NTPN) Februari 2015 sebesar 99,12 poin mengalami kenaikan sebesar 0,88 persen.dibandingkan dengan bulan Januari 2015 yaitu sebesar 98,26 poin.

Secara rinci NTP Perikanan dapat dipisahkan menjadi 2 subsektor, yaitu NTP Ikan Tangkap dan NTP Ikan Budidaya.

- NTP Perikanan Tangkap Februari 2015 sebesar 99,63 poin naik sebesar 1,34 persen dibandingkan dengan bulan Januari 2015 yaitu sebesar 98,32 poin.

- NTP Perikanan Budidaya Februari 2015 sebesar 98,32 poin naik sebesar 0,17 persen dibandingkan dengan bulan Januari 2015 yaitu sebesar 98,16 poin.

Dari empat Provinsi di Pulau Kalimantan yang dilaporkan pada bulan Februari 2015, Provinsi Kalimantan Barat naik sebesar 0,71 persen, NTP Kalimantan Tengah turun sebesar 0,38 persen, NTP Kalimantan Selatan naik sebesar 1,03 persen, dan NTP Kalimantan Timur naik sebesar 1,45 persen.

Nilai Tukar Petani (NTP) Nasional bulan Februari 2015 tercatat sebesar 102,19 poin, naik 0,33 poin atau berubah 0,33 persen dibanding NTP Nasional bulan Januari 2015 yaitu sebesar 101,86 poin.

No. 18/03/61/Th.XVIII, 2 Maret 2015

PERKEMBANGAN

NILAI

TUKAR

PETANI

KALIMANTAN

BARAT

BULAN : FEBRUARI 2015

(2)

Nilai Tukar Petani (NTP) diperoleh dari perbandingan antara Indeks Harga yang Diterima Petani (It) dengan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dalam persentase. Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan biaya produksi pertanian, merupakan salah satu Indikator Proxy untuk melihat tingkat kesejahteraan petani. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, relatif semakin sejahtera tingkat kehidupan petani.

NTP berfluktuasi setiap bulannya selama periode Januari - Februari 2015. Penurunan NTP umumnya terjadi pada saat panen tanaman pangan, tanaman hortikultura (tanaman bahan makanan) maupun tanaman perkebunan rakyat, tetapi naik kembali pada waktu sesudahnya. Penurunan NTP di Kalimantan Barat terjadi pada bulan November 2014 (95,91 poin) karena penurunan harga jual bahan makanan ataupun hasil tanaman bahan makanan ataupun hasil tanaman perkebunan rakyat. Meskipun demikian, fluktuasi harga komoditas konsumsi rumah tangga dan biaya produksi serta penambahan barang modal (BPPBM) juga mempengaruhi tinggi rendahnya NTP.

1.1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It)

Indek Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada bulan Februari 2015, It Kalimantan Barat mengalami kenaikan sebesar 0,55 persen dibandingkan It bulan sebelumnya, yaitu dari 112,51 poin pada bulan Januari 2015 menjadi 113,12 poin pada bulan Februari 2015. Kenaikan It tersebut dipengaruhi oleh naiknya indeks Tanaman Pangan sebesar 0,01 persen, kenaikan indeks Hortikultura sebesar 2,45 persen, kenaikan indeks Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,81 persen, penurunan indeks Peternakan sebesar 0,18 persen dan kenaikan indeks Perikanan sebesar 0,10 persen.

1.2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)

Melalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.

Pada bulan Februari 2015 Ib Kalimantan Barat mengalami penurunan sebesar 0,17 persen dibandingkan Ib bulan sebelumnya, yaitu dari 116,24 poin pada bulan Januari 2015 menjadi 116,04 poin pada bulan Februari 2015. Penurunan Ib dimana komponen pendukungnya yaitu Indeks Konsumsi Rumah Tangga mengalami penurunan sebesar 0,10 persen, sedangkan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) Pertanian mengalami penurunan sebesar 0,38 persen.

(3)

Naiknya Indeks Konsumsi Rumah Tangga pada bulan Febuari 2015 dibandingkan Januari 2015 juga menunjukkan terjadinya Deflasi perdesaan pada bulan Februari 2015, indeks ini mengalami penurunan sebesar 0,10 persen dibanding Januari 2015, yang disebabkan oleh ketujuh pendukung subkelompok Konsumsi Rumah Tangga, yaitu subkelompok Bahan Makanan naik sebesar 0,59 persen, subkelompok Makanan jadi, Minuman,Rokok dan Tembakau naik sebesar 0,43 persen, subkelompok Perumahan turun sebesar 0,28 persen, subkelompok Sandang naik sebesar 0,81 persen, subkelompok Kesehatan naik sebesar 0,10 persen, subkelompok Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga naik sebesar 0,12 persen dan subkelompok Transportasi dan Komunikasi turun sebesar 3,93 persen.

Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) Pertanian pada bulan Februari 2015 tercatat sebesar 110.82 poin mengalami penurunan sebesar 0,38 persen dibandingkan Januari 2015 yaitu sebesar 111,24 poin. Dari keenam komponen pendukung pada subkelompok indeks ini, subkelompok Bibit naik sebesar 0,58 persen, subkelompok Pupuk,Obat-obatan & Pakan turun sebesar 0,23 persen, subkelompok Biaya Sewa & Pengeluaran lain turun sebesar 0,15 persen, subkelompok Transportasi turun sebesar 3,06 persen, subkelompok Penambahan Barang Modal naik sebesar 0,68 persen, dan subkelompok Upah Buruh Tani naik sebesar 0,01 persen.

2. NTP Subsektor Tanaman Padi dan Pelawija (NTPP)

Pada bulan Februari 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Tanaman Padi dan Palawija Provinsi Kalimantan Barat tercatat 101,60 poin, naik 0,26 poin atau berubah 0,25 persen dibanding NTP Januari 2015 yaitu 101,34 poin.

Hal ini disebabkan karena Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Tanaman Padi dan Palawija naik sebesar 0,01 persen, dibandingkan It bulan sebelumnya, yaitu dari 118,97 poin pada bulan Januari 2015 menjadi 118,98 poin pada bulan Februari 2015,dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) turun sebesar 0,24 persen, dibandingkan Ib bulan sebelumnya, yaitu dari 117,39 poin pada bulan Januari 2015 menjadi 117,11 poin pada bulan Februari 2015.

3. NTP Subsektor Hortikultura (NTPH)

Pada bulan Februari 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat tercatat 103,50 poin naik 2,95 poin atau berubah 2,94 persen dibanding NTP Januari 2015 yaitu 100,55 poin.

Hal ini disebabkan karena Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Hortikultura naik sebesar 2,45 persen, dibanding It bulan sebelumnya.yaitu dari 117,90 poin pada bulan Januari

(4)

2015 menjadi 120,79 poin pada bulan Februari 2015, dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) turun sebesar 0,47 persen, dibandingkan Ib bulan sebelumnya, yaitu dari 117,26 poin pada bulan Januari 2015 menjadi 116,70 poin pada bulan Februari 2015

4. NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR)

Pada bulan Februari 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Perkebunan Rakyat Provinsi Kalimantan Barat tercatat 93,01 poin naik 0,73 poin atau berubah 0,80 persen dibanding NTP Januari 2015 yaitu 92,28 poin.

Hal ini disebabkan karena Indeks Harga yang diterima Petani (It) Perkebunan Rakyat naik sebesar 0,81 persen, dibandingkan It bulan sebelumnya, yaitu dari 106,71 poin pada bulan Januari 2015 menjadi 107,57 poin pada bulan Februari 2015, dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,01 persen, dibandingkan Ib bulan sebelumnya, yaitu dari 115,64 poin pada bulan Januari 2015 menjadi 115,65 poin pada bulan Februari 2015

5. NTP Subsektor Peternakan (NTPT)

Pada bulan Februari 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Peternakan Provinsi Kalimantan Barat tercatat 95,08 poin mengalami penurunan sebesar 0,09 poin atau berubah 0,09 persen dibanding NTP Januari 2015 yaitu 95,17 poin.

Hal ini disebabkan karena Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Peternakan turun sebesar 0,18 persen, dibandingkan It bulan sebelumnya, yaitu dari 108,35 poin pada bulan Januari 2015 menjadi 108,15 poin pada bulan Februari 2015, dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) turun sebesar 0,09 persen, dibandingkan Ib bulan sebelumnya, yaitu dari 113,85 poin pada bulan Januari 2015 menjadi 113,74 poin pada bulan Februari 2015

6.

NTP Subsektor Perikanan (NTPN)

Pada bulan Februari 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Perikanan Provinsi Kalimantan Barat tercatat 99,12 poin naik 0,86 poin atau berubah 0,88 persen dibanding NTP Januari 2015 yaitu 98,26 poin.

Hal ini disebabkan karena Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Perikanan naik sebesar 0,10 persen, dibandingkan It bulan sebelumnya, yaitu dari 116,21 poin pada bulan Januari 2015 menjadi 116,32 poin pada bulan Februari 2015, dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) turun sebesar 0,77 persen, dibandingkan Ib bulan sebelumnya, yaitu dari 118,27 poin pada bulan Januari 2015 menjadi 117,35 poin pada bulan Februari 2015

(5)

7.

NTP Subsektor Perikanan Tangkap

Pada bulan Februari 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Perikanan Tangkap Provinsi Kalimantan Barat tercatat 99,63 poin naik 1,31 poin atau berubah 1,34 persen dibanding Januari 2015 yaitu 98,32 poin.

Hal ini disebabkan karena Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Perikanan Tangkap naik sebesar 0,17 persen, dibandingkan It bulan sebelumnya, yaitu dari 118,37 poin pada bulan Januari 2015 menjadi 118,57 poin pada bulan Februari 2015, dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) turun sebesar 1,15 persen, dibandingkan Ib bulan sebelumnya, yaitu dari 120,40 poin pada bulan Januari 2015 menjadi 119,01 poin pada bulan Februari 2015

8. NTP Subsektor Perikanan Budidaya

Pada bulan Februari 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Perikanan Budidaya Provinsi Kalimantan Barat tercatat 98,32 poin naik 0,16 poin atau berubah 0,17 persen dibanding NTP Januari 2015 yaitu 98,16 poin.

Hal ini disebabkan karena Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Perikanan Budidaya turun sebesar 0,01 persen, dibandingkan It bulan sebelumnya, yaitu dari 112,98 poin pada bulan Januari 2015 menjadi 112,96 poin pada bulan Februari 2015, dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) turun sebesar 0,18 persen, dibandingkan Ib bulan sebelumnya, yaitu dari 115,10 poin pada bulan Januari 2015 menjadi 114,89 poin pada bulan Februari 2015.

Lebih rinci mengenai perbandingan lt, lb dan NTP bulan Januari 2015 dan Februari 2015 dapat dilihat pada tabel 1.

(6)

Tabel 1.

Perubahan Nilai Tukar Petani Provinsi Kalimantan Barat

Bulan Januari - Februari 2015

(2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN SUBSEKTOR

GABUNGAN

(NTPP, NTPH, NTPR, NTPT &NTPN)

Indeks

Perubahan

(%)

Januari

2015

Februari

2015

(1)

(2)

(3)

(4)

1. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI

112,51

113,12

0,55

2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI

116,24

116,04

-0,17

2.1. KONSUMSI RUMAH TANGGA

117,84

117,72

-0,10

2.1.1. Bahan Makanan

121,95

122,67

0,59

2.1.2. Makanan Jadi

113,72

114,22

0,43

2.1.3. Perumahan

111,37

111,06

-0,28

2.1.4. Sandang

115,57

116,50

0,81

2.1.5. Kesehatan

115,72

115,84

0,10

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga

104,46

104,59

0,12

2.1.7. Transportasi dan Komunikasi

122,13

117,33

-3,93

2.2. INDEKS BIAYA PRODUKSI DAN

111,24

110,82

-0,38

PENAMBAHAN BARANG MODAL

(BPPBM)

2.2.1. Bibit

112,81

113,46

0,58

2.2.2. Obat-obatan dan Pupuk

110,68

110,42

-0,23

2.2.3. Sewa Lahan, Pajak dan lainnya

105,97

105,81

-0,15

2.2.4. Transportasi

122,42

118,67

-3,06

2.2.5. Penambahan Barang Modal

108,99

109,73

0,68

2.2.6. Upah Buruh Tani

108,91

108,92

0,01

(7)

Tabel 2.

Perubahan Nilai Tukar Petani Provinsi Kalimantan Barat

Dirinci Menurut Sub Sektor

Bulan Januari - Februari 2015

( 2012=100 )

URAIAN SUB SEKTOR

Indeks

Perubahan

Januari

2015

Februari

2015

(%)

(1)

(2)

(3)

(4)

1.INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI

112,51

113,12

0,55

1.1. Petani Padi Palawija

118,97

118,98

0,01

1.2. Petani Hortikultura

117,90

120,79

2,45

1.3. Petani Perkebunan Rakyat

106,71

107,57

0,81

1.4. Petani Peternakan

108,35

108,15

-0,18

1.5. Petani Perikanan

116,21

116,32

0,10

1.5. 1.Petani Perikanan Tangkap

118,37

118,57

0,17

1.5. 2.Petani Perikanan Budidaya

112,98

112,96

-0,01

2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI

116,24

116,04

-0,17

1.1. Petani Padi Palawija

117,39

117,11

-0,24

1.2. Petani Hortikultura

117,26

116,70

-0,47

1.3. Petani Perkebunan Rakyat

115,64

115,65

0,01

1.4. Petani Peternakan

113,85

113,74

-0,09

1.5. Petani Perikanan

118,27

117,35

-0,77

1.5. 1.Petani Perikanan Tangkap

120,40

119,01

-1,15

1.5. 2.Petani Perikanan Budidaya

115,10

114,89

-0,18

3. NILAI TUKAR PETANI

96,79 97,48 0,71

1.1. Petani Padi Palawija (NTPP)

101,34

101,60

0,25

1.2. Petani Hortikultura (NTPH)

100,55

103,50

2,94

1.3. Petani Perkebunan Rakyat (NTPR)

92,28

93,01

0,80

1.4. Petani Peternakan (NTPT)

95,17

95,08

- 0,09

1.5. Petani Perikanan (NTPN)

98,26

99,12

0,88

1.5. 1.Petani Perikanan Tangkap

98,32

99,63

1,34

(8)

9. Perbandingan Antar Provinsi (Kalimantan) dan Indonesia (Nasional)

Bila dibandingkan Nilai Tukar Petani (NTP) antar Provinsi di pulau Kalimantan dari empat provinsi dan NTP Indonesia (Nasional) yang dilaporkan pada bulan Februari 2015 Provinsi Kalimantan Barat naik sebesar 0,71 persen, Provinsi Kalimantan Tengah turun sebesar 0,38 persen, Provinsi Kalimantan Selatan naik sebesar 1,03 persen, dan Provinsi Kalimantan Timur naik 1,45 persen. Sedangkan NTP Indonesia (Nasional) naik sebesar 0,33 persen.

Perbandingan perubahan NTP untuk Pulau Kalimantandan dan NTP Nasional dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3.

Perbandingan Nilai Tukar Petani (NTP)

Desember 2014-Januari 2015 dan Januari-Februari 2015

Di Pulau Kalimantan dan Indonesia(2012=100

)

No Provinsi

N T P Perubahan ( % )

Desember

2014 Januari 2015 Februari 2015 & Januari 2015 Desember 2014 Februari 2015

Januari-(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Kalimantan Barat 96,01 96,79 97,48 0,82 0,71 2 Kalimantan Tengah 98,69 99,30 98,93 0,62 -0,38 3 Kalimantan Selatan 98,47 99,77 100,80 1,32 1,03 4 Kalimantan Timur 99,33 99,33 100,78 0,01 1,45 5 Indonesial (Nasional) 101,32 101,86 102,19 0,53 0,33

(9)

Informasi lebih lanjut hubungi:

Edi Rahman Asmara, SSi, MM Kepala Bidang Statistik Distribusi

Telepon: 0561-735345 E-mail : distribusi 6100@bps.go.id

Website : http://kalbar.bps.go.id

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

VISI BPS : Pelopor Data Statistik Terpercaya Untuk Semua

Informasi lebih lanjut hubungi:

Edi Rahman Asmara, SSi, MM Kepala Bidang Statistik Distribusi

Telepon: 0561-735345 E-mail : distribusi 6100@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dapat dijelaskan bahwa apabila mahasiswa memiliki daya ledak lengan, daya ledak tungkai dan koordinasi mata tangan yang baik maka akan bagus dalam

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas berkat-Nya yang berlimpah dan kasih karunia yang selalu tercurah di setiap waktu sehingga penulis

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan metode Logika Fuzzy sangat efisien untuk pengisian baterai asam timbal dengan nilai rata-rata

URAIANKEGIATAN PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN 4011 Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Ketergnggn ; 01 Meningkatnya penelitian dan pengembangan

Hujan konvektif musiman di atas wilayah pulau Jawa paling banyak terjadi pada musim hujan (DJF) dengan waktu kejadian dominan dari pukul 19.00 WIB sampai tengah malam. 5.2

Mohyi, M.M, selaku dosen pembimbing yang penuh kesabaran yang telah meluangkan waktunya serta dengan penuh kesabaran telah memberikan bimbingan serta petunjuk hingga

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai pengembangan metode statistik khususnya penaksiran parameter dan statistik uji model MGWBGPR yang

Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini adalah : (1) memberikan pelatihan singkat penggunaan teknologi informasi dengan media internet untuk kegiatan