• Tidak ada hasil yang ditemukan

MIOP GRAVIOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MIOP GRAVIOR"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I LAPORAN

LAPORAN KASUSKASUS

I.

I. IDENTITAS IDENTITAS PASIENPASIEN

•  Nama Nama : : Nn. K Nn. K  •

• JJeenniis s kkeellaammiinn : : PPeerreemmppuuaann •

• UUmmuurr : : 224 4 ttaahhuunn •

• AAggaammaa : : IIssllaamm •

• SSuukkuu : : BBuuggiis s / / IInnddoonneessiiaa •

• PPeekkeerraaaann : : !!aahhaassiiss""aa •

• AAllaammaatt : : !!aakkaassssaar  r   •

•  No. #egister No. #egister : : $%&$'$$%&$'$ •

• (a(anggal nggal pemeriksaan pemeriksaan : : 22 22 Agustus Agustus 2$'%2$'% •

• ##uummaah h ssaakkiitt : : PPoolli i ##S S UUnnii))eerrssiittaas s **aassaannuuddddiin n !!aakkaassssaar r 

II. ANAMNESIS II. ANAMNESIS

• KKeelluuhhaan n UUttaammaa ::

Penglihatan ka+ur pada mata kiri se,ara ti+a-ti+a Penglihatan ka+ur pada mata kiri se,ara ti+a-ti+a A

Annaammnneessiis s ((eerrppiimmppiinn ::

  Pasien mengeluh penglihatan ka+ur pada kedua mata dan menurun   Pasien mengeluh penglihatan ka+ur pada kedua mata dan menurun  pada

 pada mata mata kiri kiri se,ara se,ara ti+a-ti+a ti+a-ti+a seak seak satu satu minggu minggu terakhir. terakhir. PenglihatanPenglihatan dirasakan tidak elas sehingga pasien sering memi,ingkan mata untuk melihat dirasakan tidak elas sehingga pasien sering memi,ingkan mata untuk melihat dengan le+ih elas. Pasien uga mengaku mata ,epat lelah pada saat melihat dengan le+ih elas. Pasien uga mengaku mata ,epat lelah pada saat melihat dan mengatakan kedua matana sering +erair namun mata gatal dan mata dan mengatakan kedua matana sering +erair namun mata gatal dan mata mer

merah ah disdisangangkal kal oleoleh h paspasienien. . Se+Se+eluelumnmna a paspasien ien menmengguggunaknakan an ka,ka,amaamatata seak  tahun ang lalu dengan ka,amata +erukuran 0$1& dan seak 3 tahun seak  tahun ang lalu dengan ka,amata +erukuran 0$1& dan seak 3 tahun ang lalu

ang lalu menggmenggunakunakan an ka,amatka,amatan an +eruk+erukuran -'$. uran -'$. KeluhKeluhan an sakit kepalasakit kepala turut dirasakan pasien namun keluhan dirasakan hilang tim+ul dan tidak terlalu turut dirasakan pasien namun keluhan dirasakan hilang tim+ul dan tidak terlalu mengganggu. #i"aat neri -51 ri"aat trauma -51 ri"aat alergi -5. #i"aat mengganggu. #i"aat neri -51 ri"aat trauma -51 ri"aat alergi -5. #i"aat keluarga menggunakan ka,amata 65 aitu aah pasien.

(2)

III.

III. PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN FISIK FISIK  Satus Generalis

Satus Generalis Ke

Keadadaaaan n UmUmumum : : sasakikit t seseddanangg/g/gi7i7i i ,u,ukukup/p/,o,ommpopos s mmenentitiss (

(aanndda a 88iittaall : : ((eekkaannaan n aarraahh : : ''''$$//$ $ mmmm**gg  Nadi

 Nadi : 9$/menit: 9$/menit P

Peerrnnaappaassaann : : ''99//mmeenniitt S

Suuhhuu : : 33%%11&&oo;;

Foto Klinis Foto Klinis

<,uli

<,uli etra etra <,uli <,uli SinistraSinistra

IV.

IV. PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN OFTALMOLOGIOFTALMOLOGI A.

A. IInnspspeessii

 PEMER

 PEMERIKSAAIKSAAN N OD OD OS OS 

Palpe!ra

Palpe!ra ==ddeemma a --55 ==ddeemma a --55 Apparatus

Apparatus Lari"alis Lari"alis

>

>aakkrriimmaassi i --55 >>aakkrriimmaassi i --55

Silia

Silia SSeekkrreet t --55 SSeekkrreet t --55 Kon#un$ti%a

Kon#un$ti%a **iippeerreemmiis s --55 **iippeerreemmiis s --55

Bola

(3)

Meanis"e "us&ular ' ODS

' OD ' OS

 Normal ke segala arah : Normal ke segala arah :

Kornea Jernih Jernih

Bili Mata Depan  Normal Normal

Iris ;oklat1 kripte 65 ;oklat1 kripte 65

Pupil Bulat1 sentral1 #; 65 Bulat1 sentral1 #;65

Lensa Jernih Jernih

Palpasi

Pe"erisaan OD OS

Tensi ouler (n (n

N(eri tean -5 -5

Massa tu"or -5 -5

Glan)ula preauriuler (idak ada pem+esaran (idak ada pem+esaran

B. Visus

8<   '/%$ Pin *ole tidak mau

8<S   '/3$$  Pin *ole tidak mau

*. Pen(inaran O!li 

Pe"erisaan OD OS

Kon#un$ti%a *iperemis -5 *iperemis -5

Kornea Jernih Jernih

BMD  Normal Normal

Iris ;oklat1 kripte 65 ;oklat1 kripte 65 Pupil Bulat1 sentral1 #;65 Bulat1 sentral1 #;65

(4)

Slit La"p

S>< : konungti)a hiperemis -51 kornea ernih1 silia normal1 Bilik !ata epan kesan normal1 Iris ,oklat1 kripte 651 pupil +ulat sentral1 #; 651 lensa ernih S><S : konungti)a hiperemis -51 kornea ernih1 silia normal1 Bilik !ata epan

kesan normal1 Iris ,oklat1 kripte 651 pupil +ulat sentral1 #; 651 lensa ernih.

D. O+tal"osopi

<: <S:

(5)

V. RESUME

Seorang "anita +erusia 22 tahun datang ke poliklinik rumah sakit Uni)ersitas *asanuddin dengan keluhan penglihatan ka+ur pada kedua mata dan menurun se,ara ti+a-ti+a pada mata kiri seak satu minggu terakhir. Penglihatan dirasakan tidak elas sehingga pasien sering memi,ingkan mata untuk melihat dengan le+ih elas. Pasien uga mengaku mata ,epat lelah pada saat melihat dan mengatakan kedua matana sering  +erair namun mata gatal dan mata merah disangkal oleh pasien. Se+elumna pasien menggunakan ka,amata seak  tahun ang lalu dengan ka,amata +erukuran 0$1& dan seak 3 tahun ang lalu menggunakan ka,amatan +erukuran -'$. Keluhan sakit kepala turut dirasakan pasien namun keluhan dirasakan hilang tim+ul dan tidak terlalu mengganggu. #i"aat neri -51 ri"aat trauma -51 ri"aat alergi -5. #i"aat keluarga menggunakan ka,amata 65 aitu aah pasien.

ari pemeriksaan o?talmologi1 didapatkan 8<: '/%$ dan 8<S: '/3$$ dengan koreksi pin hole tidak mau. Pada pemeriksaan slit lamp didapatkan <S segmen anterior: Konungti)a hiperemis -51 silia normal1 kornea ernih1 B! normal1 iris ,oklat1 kripte 651 pupil +ulat1 sentral1 #; 651 lensa ernih. Pada pemeriksaan o?talmoskopi didapatkan

VI. DIAGNOSIS KER,A

<S !I<PIA @#A8I<# P<S( >ASIK6<S #=(INA> =(A(;*!=N(

VII. DIAGNOSIS BANDING

VII. PENATALAKSANAAN >ASIK <S 22 A@US(US 2$'%5 lamar ' gtt/9am

lamar &$ mg/9 am/hari #en,ana <S 8itrektomi VIII. FOLLO- UP 2% Agustus 2$'%: Pemeriksaan 8isus: <: 2$/2$$ S-.$$ <S: '/3$$

(6)

I. PROGNOSIS

• Cuo ad 8itam : Bonam

Cuo ad 8isam : Bonam

• Cuo ad Sanationam : Bonam

(7)

BAB II

DISKUSI

!iopia merupakan kelainan re?raksi dimana +erkas sinar seaar ang memasuki mata tanpa akomodasi atuh pada ?okus ang +erada di depan retina. <+ek ang auh tidak dapat dilihat se,ara teliti karena sinar ang datang saling +ersilangan pada +adan ka,a1 ketika sinar

terse+ut sampai di retina sinar-sinar ini menadi di)ergen mem+entuk lingkaran ang di?us dengan aki+at +aangan ang ka+ur. !iopia @ra)ior dapat ditegakkan melalui a namnesis dan  pemeriksaan opthalmologi pada pasien. ari anamnesis pasien didapatkan penglihatan ka+ur  pada kedua mata dan menurun pada mata kiri se,ara ti+a-ti+a seak satu minggu terakhir.

Penglihatan dirasakan tidak elas sehingga pasien sering memi,ingkan mata untuk melihat dengan le+ih elas1 mata ,epat lelah serta ri"aat penggunaan ka,amata seak  tahun ang lalu.

(8)

BAB III

TIN,AUAN PUSTAKA

I. PENDA/ULUAN

;ahaa merupakan +agian dari gelom+ang elektromagnetik ang +isa terlihat dengan mata manusia. ;ahaa +isa di+agikan mulai dari ultra)iolet sehingga sinar in?ra merah1 mulai dari 4$$ nm pada sinar )iolet sehingga $$ nm pada sinar in?ra merah. !edium dari mata  permea+le terhadap sinar ang mempunai panang gelom+ang ,ahaa dari %$$ nm sehingga

3$ nm dimana kornea menga+sor+si ,ahaa dengan panang gelom+ang kurang dari 2& nm dan lensa menga+sor+si ,ahaa dengan panang gelom+ang kurang dari 3&$ nm. #e?leksi dari ,ahaa adalah satu ?enomena dimana +erlakuna peru+ahan alur ,ahaa tanpa se+arang  peru+ahan medium. #e?raksi pula merupakan satu ?enomena dimana +erlakuna peru+ahan  alur ,ahaa pada saat ,ahaa +eru+ah dari satu medium ke medium ang +er+eda. !ata ang normal dise+ut se+agai mata emetropia dan pada mata normal kornea dan lensa mem+elokkan sinar pada titik ?okus ang tepat pada sentral retina. Keadaan ini memerlukan susunan kornea dan lensa ang sesuai dengan panangna +ola mata. Pada kelainan re?raksi sinar tidak di+iaskan tepat pada +intik kuning akan tetapi dapat +erada di depan atau di  +elakang +intik kuning dan malahan tidak terletak pada satu titik ang elas1 keadaan ini

dise+ut ametropia. (erdapat tiga keadaan ang dapat mene+a+kan ametropia aitu: '. !iopia

2. *ipermetropia dise+ut uga hiperopia5 3. Astigmat

Kelainan re?raksi ang pertama dise+ut miopia se+agai ra+un auh aki+at +erkurangna kemampuan untuk melihat auh akan tetapi dapat melihat dekat dengan le+ih +aik.

Kelainan re?raksi ang kedua dise+ut hipermetropia atau dikenal uga se+agai hiperopia atau ra+un dekat. Pada keadaan ini pasien mengalami kesukaran untuk melihat dekat aki+at  +erkurangna daa akomodasi. Keluhan akan +ertam+ah dengan +ertam+ahna umur ang diaki+atkan melemahna otot siliar untuk +erakomodasi dan +erkurangna kekenalan lensa.

Kelainan re?raksi ang ketiga dise+ut astigmat atau silinder. Keadaan seperti ini dise+a+kan oleh sinar-sinar ang masuk ke mata tidak dapat di?okuskan pada satu titik retina aki+at per+edaan kelengkungan kornea atau lensa.

(9)

II. ANATOMI MATA

Pada penglihatan1 terdapat proses ang ,ukup rumit oleh aringan ang dilalui1 seperti mem+elokkan sinar1 mem?okuskan sinar1 dan meneruskan sinar ang mem+entuk   +aangan sehingga dapat dilihat. Dang memegang peranan pem+iasan sinar pada mata atau

angdise+ut media penglihatan adalah: 0. Kornea

- Bentuk kornea melengkung - Si?atna transparan

- !erupakan endela paling depan

- Sinar masuk dan di?okuskan ke dalam pupil 1. Iris

- !enghalangi sinar masuk ke dalam mata

- Iris mengatur umlah sinar masuk ke dalam mata dengan +esarna pupil 2. Pupil

- !engatur umlah sinar masuk ke dalam +ola mata 3. Lensa

' >ensa +ersi?at ernih

' Peranan lensa ang ter+esar adalah pada saat melihat dekat atau +erakomodasi ' >ensa ini +ertam+ah kaku dengan +ertam+ahna umur sehingga akan terlihat

seperti pres+iopia

4. Retina

#etina adalah selem+ar tipis aringan sara? ang semitransparan1 multilapis ang melapisi +agian dalam dua per tiga posterior dinding +ola mata. #etina mem+entang

(10)

ke depan hampir sama auhna dengan korpus siliare1 dan +erakhir di tepi ora serrata. Pada orang de"asa1 ora serrata +erada sekitar %1& mm di +elakang garis S,h"al+e pada sisi temporal dan &1 mm di +elakang garis ini pada sisi nasal. Permukaan luar retina sensorik +ertumpuk dengan lapisan epitel +erpigmen retina sehingga uga  +ertum+uk dengan mem+rane Bru,h1 koroid dan sklera. ise+agian +esar tempat1 retina dan epitelium pigmen retina mudah terpisah hingga mem+entuk suatu ruang su+retina1 seperti ang teradi pada a+lasio retina. (etapi pada diskus optikus dan ora serrata1 retina dan epitelium pigmen retina saling melekat kuat sehingga mem+atasi  perluasan ,airan su+retina pada a+lasio retina.

>apisan-lapisan retina mulai dari sisi luar ke dalam adalah se+agai +erikut: '. =pitelium pigmen retina

!erupakan lapisan terluar dari retina. =pitel pigmen retina terdiri dari satu lapisan sel mengandung pigmen dan terdiri atas sel-sel silindris dengan inti di +asal. aerah +asal sel melekat erat mem+ran Bru,hdari koroid. otoreseptor dipelihara oleh epitel pigmen retina1 ang +erperan pada proses penglihatan. =pitel pigmen ini  +ertanggung a"a+ untuk ?agositosis segmen luar ?otoreseptor1 transportasi )itamin1 mengurangi ham+uran sinar1 serta mem+entuk sa"ar selekti? antara koroid dan retina. 2. >apisan ?otoreseptor segmen dalam dan luar +atang dan keru,ut.

Sel-sel +atang dan keru,ut di lapisan ?otoreseptor mengu+ah rangsangan ,ahaa menadi suatu impuls sara? ang dihantarkan oleh aras-aras penglihatan ke korteks penglihatan o,ipital. otoreseptor tersusun sehingga kerapatan sel-sel keru,ut meningkat di di pusat makula ?o)ea51 dan kerapatan sel +atang le+ih tinggi di peri?er. Pigmen ?otosensiti? di dalam sel +atang dise+ut rodopsin. Sel keru,ut mengandung tiga pigmen ang +elum dikenali sepenuhna ang dise+ut iodopsin ang kemungkinan menadi dasar kimia"i +agi tiga "arna merah1hiau1+iru5 untuk   penglihatan "arna. Sel keru,ut +er?ungsi untuk penglihatan siang hari ?otopik5.

Su+grup sel keru,ut responsi? terhadap panang gelom+ang pendek1 menengah1 dan  panang +iru1 hiau merah5. Sel +atang +er?ungsi untuk penglihatan malamskotopik5. engan +entuk penglihatan adaptasi gelap ini terlihat +eragam ,orak a+u-a+u1 tetapi "arnana tidak dapat di+edakan.Eaktu sena mesopik5 diperantarai oleh kom+inasi sel keru,ut dan +atang.

3. !em+rana limitans eterna

4. >apisan inti luar sel ?otoreseptor1 Ini terdiri dari inti dari  +atang dan keru,ut.

(11)

&. >apisan pleksi?ormis luar1 ang mengandung sam+ungan 0 sam+ungan sel  +ipolar dan sel hori7ontal dengan ?otoreseptor

%. >apisan inti dalam +adan sel +ipolar1 amakrin dan sel hori7ontal

. >apisan pleksi?ormis dalam1 ang mengandung sam+ungan 0 sam+ungan sel ganglion dengan sel amakrin dan sel +ipolar .31%

9. >apisan sel ganglion1 Ini terutama mengandung sel +adan sel ganglionurutan kedua neuron )isual  path"a5. Ada dua enis sel ganglion.31%

. >apisan serat sara?1 ang mengandung akson 0 akson sel ganglion ang  +eralan menuu ke ner)us optikus.31%

'$. !em+rana limitans interna. Ini adalah lapisan paling dalam dan memisahkan retina dari )itreous. Itu ter+entuk oleh persatuan ekspansiterminal dari serat ang !uller1 dan pada dasarna adalah dasar mem+ran.

5. Ner%us Opti 

- Ner)us optik meneruskan rangsangan listrik ke pusat penglihatan di otak atau korteks )isual untuk dikenali +aanganna.

(12)

;ahaa masuk melalui kornea diteruskan ke pupil. Pupil merupakan lu+ang +undar  anterior di +agian tengah iris ang mengatur umlah ,ahaa ang masuk ke mata. Pupil mem+esar +ila intensitas ,ahaa ke,il +ila +erada di tempat gelap51 dan apa+ila +erada di tempat terang atau intensitas ,ahaana +esar1 maka pupil akan menge,il. Dang mengatur   peru+ahan pupil terse+ut adalah iris. Iris merupakan ,in,in otot ang +erpigmen dan

tampak di dalam aFueous humor1 karena iris merupakan ,in,in otot ang +erpigmen1 maka iris uga +erperan dalam menentukan "arna mata.

Setelah melalui pupil dan iris1 maka ,ahaa sampai ke lensa. >ensa ini +erada diantara aFueous humor dan )itreous humor1 melekat ke otot0otot siliaris melalui ligamentum suspensorium. ungsi lensa selain menghasilkan kemampuan re?rakti? ang +er)ariasi selama +erakomodasi1 uga +er?ungsi untuk mem?okuskan ,ahaa ke retina.

Apa+ila mata mem?okuskan pada o+ek ang dekat1 maka otot0otot siliaris akan  +erkontraksi1 sehingga lensa menadi le+ih te+al dan le+ih kuat. an apa+ila mata mem?okuskan o+ek ang auh1 maka otot0otot siliaris akan mengendur dan lensa menadi le+ih tipis dan le+ih lemah. Bila ,ahaa sampai ke retina1 maka sel0sel +atang dan sel0sel keru,ut ang merupakan sel0sel ang sensiti? terhadap ,ahaa akan meneruskan sinal0  sinal ,ahaa terse+ut ke otak melalui sara? optik.

(13)

2.0 De+inisi

!iopia merupakan kelainan re?raksi dimana +erkas sinar seaar ang memasuki mata tanpa akomodasi atuh pada ?okus ang +erada di depan retina. alam keadaan ini o+ek ang  auh tidak dapat dilihat se,ara teliti karena sinar ang datang saling +ersilangan pada +adan

ka,a1 ketika sinar terse+ut sampai di retina sinar-sinar ini menadi di)ergen mem+entuk  lingkaran ang di?us dengan aki+at +aangan ang ka+ur. Pasien miopia mempunai  pungtum remotum  titik terauh ang masih dilihat elas5 ang dekat sehingga mata selalu dalam atau +erkedudukan kon)ergensi ang akan menim+ulkan keluhan astenopia kon)ergensi. Bila kedudukan mata ini menetap maka penderita akan terlihat uling ke dalam atau esotropia.

@am+ar ': #e?raksi pada mata dengan miopia

Pada mata dengan miopia tinggi akan terdapat kelainan pada ?undus okuli seperti miopik kresen aitu +er,ak atro?i koroid ang +er+entuk +ulan sa+it pada +agian temporal ang +er"arna putih kea+u-a+uan kadang-kadang +er,ak atro?i ini mengelilingi  papil ang dise+ut annular patch. iumpai degenerasi dari retina +erupa kelompok   pigmen ang tidak merata menerupai kulit harimau ang dise+ut ?undus tigroid1

degenerasi makula1 degenerasi retina +agian peri?er degenerasi latis5.19

egenerasi latis adalah degenerasi )itreoretina herediter ang paling sering diumpai1 +erupa penipisan retina +er+entuk +undar1 o)al atau linear1 disertai pigmentasi1 garis putih +er,a+ang-,a+ang dan +intik-+intik kuning keputihan. Perkiraan insiden se+esar G dari populasi umum. egenerasi latis le+ih sering diumpai pada mata miopia dan sering disertai a+lasio retina1 ang teradi hampir '/3 pasien dengan a+lasio retina. (anda utama penakit adalah retina ang tipis ang ditandai oleh +atas tegas

dengan perlekatan erat )itreoretina di tepina.

(14)

Klasi+iasi Miopia6 Besarn(a )era#at re+rasi

'. !iopia ringan/le)ior : Spheris -$12& ioptri s/d Spheris -31$$ ioptri 2. !iopia sedang/moderat : Spheris -312& ioptri s/d -%1$$ ioptri 3. !iopia tinggi/gra)ior: H Spheris -%12& ioptri

Klasi+iasi Miopia6 La#u peru!a7an !esarn(a )era#at se&ara lini  '. !iopia simplek/statsioner/?isiologik 

!iopia tipe ini +iasana tim+ul pada usia ang masih muda kemudian akan +erhenti. (etapi dapat uga naik sedikit demi sedikit kemudian +erhenti. !iopia tipe ini +isa  uga naik sedikit pada masa pu+er sampai sekitar umur 2$ tahun. Besar dioptrina kurang dari S-&1$$ ioptri atau S 0 %1$$ ioptri. (etapi miopia tipe ini sekirana dikoreksi dengan lensa ang tepat dapat men,apai normal aitu %/% atau 2$/2$.

2. !iopia progresi? 

!iopia tipe ini ditemukan pada setiap peringkat umur. Pada miopia tipe ini teradina kelainan ?undus ang khas untuk miopia tinggi  miopia le+ih dari Spheris -%1$$ ioptri5.

3. !iopia maligna

!iopia tipe ini +isa uga dise+ut dengan miopia patologis atau degenerati? karena disertai penuaan dari koroid dan +agian lain dalam +ola mata aitu lensa1koroid dan  +adan siliar.

Klasi+iasi Miopia6 Fator Pen(e!a! '. !iopia Aial

!iopia aial teradi aki+at dari +ertam+ahna panang antero-posterior dari +ola mata. Pada orang de"asa panang aial +ola mata normal adalah 221% mm. Peru+ahan diameter anteroposterior +ola mata se+anak ' mm akan menim+ulkan peru+ahan re?raksi se+esar 3 ioptri. !iopia aial ini dapat teradi seak lahir oleh karena ?aktor  hereditas ataupun +isa dise+a+kan oleh komplikasi penakit lain seperti gondok1 (B;1 dan ,ampak. Selain itu dapat uga dise+a+kan karena anak ang suka mem+a,a dalam  arak ang terlalu dekat sehingga mata luar dan polus posterior ang paling lemah dari  +ola mata memanang. !iopia ini dapat +ertam+ah terus seiring dengan usia anak.

2. !iopia Kur)atura

!iopia tipe ini teradi aki+at peningkatan kur)atura dari lensa atau kornea atau kedua-duana. Kur)atura dari kornea +ertam+ah kelengkunganna1 misalna pada keratokonus dan kelainan kongenital. Kenaikan kelengkungan lensa +isa uga mene+a+kan miopia kur)atura1 misalna pada stadium intumesen dari katarak.

(15)

Peru+ahan kelengkungan kornea se+esar ' mm akan menim+ulkan peru+ahan re?raksi se+esar % dioptri.

3. !iopia Positional

!iopia tipe ini teradi aki+at peru+ahan posisi lensa kearah anterior setelah tindakan  +edah terutama glaukoma +erhu+ungan dengan teradina miopia.

4. !iopia Indeks #e?raksi

!iopia tipe ini adalah dise+a+kan +erlakuna peningkatan indeks +ias dari lensa diikuti dengan dengan teradina nuklear sklerosis. Peningkatan indeks +ias media re?raksi sering teradi pada penderita dia+etes melitus ang kadar gula darahna tidak  terkontrol.

Klasi+iasi Miopia 6 Variasi Klinis '. !iopia Kongenital

!iopia kongenital +iasana didapatkan seak lahir namun +aru dapat didiagnosa pada saat pasien anak men,apai usia 2-3 tahun. Biasana miopia tipe ini teradi se,ara unilateral dan mengaki+atkan anisometropia. Namun pada kasus ang arang terdapat kemungkinan miopia tipe ini teradi +ilateral. Anak ang mengalami miopia tipe ini ,enderung untuk melakukan kon)ergen sFuint untuk melihat o+ek ang auh '$-'2 ,m5 dengan le+ih elas. !iopia kongenital ini +iasana disertai dengan kelainan kongenital ang lain seperti katarak1 mikrophtalmus1 aniridia1 megalokornea dan separasi retina kongenital.

2. !iopia Simplek 

!iopia simplek atau de)elopmental merupakan tipe miopia ang sering teradi. !iopia tipe ini +iasana dianggap se+agai peru+ahan ?isiologis dan tidak ada kaitan dengan penakit mata lainna. Pre)alensi miopia tipe ini meningkat dari 2 G pada umur & tahun kepada '4 G pada umur '& tahun. ise+a+kan peningkatan signi?ikan kasus ini teradi pada usia sekolah aitu 9 0 '$ tahun1 miopia tipe ini uga dise+ut  school myopia.

2.' =tiologi

!iopia tipe ini merupakan suatu )ariasi +iologi normal dari perkem+angan mata dimana miopia tipe ini +isa +erkait dengan genetik maupun tidak. Be+erapa ?aktor   pene+a+ teradina miopia simplek ini adalah:

• !iopia simplek tipe aial : !erupakan )ariasi ?isiologis dari

 perkem+angan +ola mata atau +erhu+ungan dengan pertum+uhan neurologi prekok pada masa anak-anak 

• !iopia simplek tipe kur)atural : !iopia tipe ini dise+a+kan oleh tidak 

(16)

• Pengaruh genetik : @enetik +erperan dalam menentukan )ariasi

 pertum+uhan +ola mata dimana anak dengan kedua orang tua ang mempunai ri"aat miopia mempunai persentase se+anak 2$G mendapat miopia di+anding dengan anak dengan salah satu orang tua ang mempunai ri"aat miopia  '$G5 dan anak dengan orang tua tidak  mempunai ri"aat miopia &G5.

• (eori +ekera dengan penglihatan sangat dekat: !enurut teori ini1

sekirana dari 7aman anak masih ke,il mereka sudah ter+iasa dengan  +ekera dengan penglihatan sangat dekat ini dapat men,etuskan miopia.  Namun1 teori ini masih +elum ter+ukti se,ara medis.

2.2 @eala Klinis

• Smptom

- Ka+ur pada penglihatan auh

- @eala astenopia dapat teradi pada pasien dengan miopia ringan

- <rang tua sering mengeluh anak mereka sering menipitkan mata. (indakan ini dilakukan anak untuk mendapatkan penglihatan ang le+ih elas.

• Signs

- Bola mata tampak le+ih +esar dan menonol.

- Kamera okuli anterior tanpak le+ih dalam di+andingkan dengan mata normal

- Pupil tampak le+ih mele+ar 

- Pada pemeriksaan ?undus +iasana hasil ang didapatkan normal

- Biasana teradi pada usia & 0 '$ tahun dan meningkat sampai usia '9  0 2$ tahun dengan rata-rata -$1&  $13 per tahun.

3. !iopia Patologis / egenerati? 

!iopia tipe patologis/ degenerati?/ progresi? merupakan tipe miopia ang +eralan se,ara progresi? dan didapatkan mulai dari umur & 0 '$ tahun dan +erkem+ang menadi miopia deraat tinggi pada saat de"asa di mana keadaan ini +ere?ek pada  peru+ahan degenerasi pada mata.

3.' =tiologi

• Pengaruh herediter : >iteratur telah mem+uktikan +ah"a miopia tipe ini

sangat dipengaruhi ?aktor herediter dimana miopia tipe ini +ersi?at ?amilial1 le+ih sering teradi pada +angsa ara+1 ,ina1 epang dan ahudi dan miopia tipe ini sangat arang teradi pada +angsa negro1 nu+ian dan sudan. *al ini menunukkan hu+ungan herediter dalam perkem+angan retina namun koroid mengalami degenerasi aki+at dari peregangan mengaki+atkan degenerasi retina.

(17)

• Pengaruh pertum+uhan se,ara umum: Proses pertum+uhan ini merupakan

?aktor minor pada perkem+angan miopia. Perpanangan dari segmen  posterior +ola mata teradi hana sepanang masa pertum+uhan akti? dan diperkirakan +erhenti saat pertum+uhan akti? +erhenti. Pada saat  pertum+uhan ini terdapat +e+erapa ?aktor ang mempengaruhi seperti nutrisi1 de?isiensi1 gangguan hormonal dan penakit ang teradi saat  pertum+uhan akti? sehingga mempengaruhi perkem+angan miopia.

3.2 @eala Klinis

• Smptom

- Ka+ur pada saat melihat auh. Penurunan )isus pada miopie tipe  patologis +iasana le+ih parah dengan miopia simplek 

- Pasien mengeluh melihat sesuatu +e"arna hitam melaang pda lapang pandang na. *al ini teradi aki+at dari degenerasi )itreus. - #a+un pada malam hari dapat teradi pada pasien dengan miopia

tinggi.

• Signs

- Bola mata ang le+ih +esar dan menonol - Kornea terlihat le+ih +esar 

- Bilik kamera depan le+ih dalam di+anding dengan normal - Pupil le+ih mele+ar di+anding dengan normal

- @am+aran pada pemeriksaan ?undus:

 Badan ka,a: itemukan kekeruhan +erupa pendarahan atau degenerasi ang terlihat se+agai ?loaters atau +enda-+enda mengapung dalam +adan ka,a. Kadang ditemukan a+lasi  +adan ka,a ang dianggap +elum elas hu+unganna

dengan keadaan miopia.

 Papil sara? optik: (erlihat pigmentasi peripapil1 kresen miopia1 papil terlihat le+ih pu,at ang meluas terutama k   +agian temporal. Kresen miopia dapat ke seluruh lingkaran  papil sehingga papil dikelilingi oleh daerah koroid ang

atro?i dan pigmentasi ang tidak teratur.

 egenerasi pada retina dan koroid: Keadaan ini ditandai dengan plak keputihan pada makula dengan sedikit pigmen ang mengelilingina. oster ?u,hs spot +erupa +er,ak  merah sirkuler ang dise+a+ kan oleh neo)askularisasi su+ retinal dan perdarahan koroid dapat terlihat di daerah makula. Adana degenerasi latis semata-mata tidak  ,ukup mem+eri alasan untuk mem+erikan terapi

(18)

 pro?ilaksis. #i"aat a+lasio retina pada keluarga1 a+lasio retina di mata ang lain1 miopia tinggi dan a?akia adalah ?aktor-?aktor risiko teradina a+lasio retina pada mata dengan degenerasi latis1 dan mungkin diindikasikan terapi  pro?ilaksis dengan +edah +eku atau ?otokoagulasi las er.

@am+ar 3 : Kresen !iopia

(19)

@am+ar 4: @am+aran ?undus pada miopia patologis 2.2 Pe"erisaan O+tal"olo$i

Pemeriksaan o?talmologi dilakukan se,ara umum seperti pada saat pertama kali  pasien datang aitu:

 Pemeriksaan ketaaman penglihatan dari arak auh menggunakan kartu Snellen dan dari arak dekat dengan menggunakan kartu Jaeger 

 Ui pem+iasan dilakukan untuk menentukan +enarna resep dokter dalam  pemakaian ka,amata.

 Ui penglihatan terhadap "arna

 Ui gerekan otot-otot mata

 Pemeriksaan ,elah dan +entuk tepat di depan mata

 !engukur tekanan ,airan di dalam mata

 Pemeriksaan ?unduskopi 2.3 Penatalasanaan Miopia

(20)

Ka,a !ata

Penggunaan ka,amata untuk pasien miopia tinggi masih sangat  penting. !eskipun +anak pasien miopia tinggi menggunakan lensa kontak1 ka,amata masih di+utuhkan. Pem+uatan ka,amata untuk miopia tinggi mem+utuhkan keahlian khusus. Bingkai ka,amata haruslah ,o,ok dengan ukuran mata. Bingkaina uga harus memiliki ukuran lensa ang ke,il untuk  mengakomodasi resep ka,amata ang tinggi. pengguanaan indeks material lensa ang tinggi akan mengurangi kete+alan lensa. Semakin tinggi indeks lensa1 semakin tipis lensa. Pelapis antisilau pada lensa akan meningkatkan  pengiriman ,ahaa melalui material lensa dengan indeks ang tinggi ini

sehingga mem+uat resolusi ang le+ih tinggi.

@am+ar &: #e?raksi pada miopia setelah diper+aiki dengan lensa konka? 

• >ensa Kontak 

;ara ang disukai untuk mengoreksi kelainan miopia tinggi adalah lensa kontak. Banak enis lensa kontak ang tersedia meliputi lensa kontak  sekali pakai ang sekarang telah tersedia le+ih dari -'%.$$ dioptri. >ensa kontak ada dua ma,am aitu lensa kontak lunak  soft lens5 serta lensa kontak  keras hard lens5. Pengelompokan ini didasarkan pada +ahan penusunna. >ensa kontak lunak disusun oleh hydrogels, *=!A hydroksimethylmetacrylate5 dan vinyl copolymer sedangkan lensa kontak  keras disusun dari P!!A  polymethylmetacrylate5. Keuntungan lensa kontak  lunak adalah naman1 singkat masa adaptasi pemakaianna1 mudah memakaina1 dislokasi lensa ang minimal1 dapat dipakai untuk sementara "aktu. Kerugian lensa kontak lunak adalah mem+erikan ketaaman  penglihatan ang tidak maksimal1 risiko teradina komplikasi1 tidak mampu mengoreksi astigmatisme1 kurang a"et serta pera"atanna sulit. Kontak lensa keras mempunai keuntungan aitu mem+erikan koreksi )isus ang +aik1 +isa dipakai dalam angka "aktu ang lama a"et51 serta mampu mengoreksi

(21)

astigmatisme kurang dari 2 dioptri. Kerugianna adalah memerlukan fitting ang lama1 serta mem+erikan rasa ang kurang naman.Pemakaian lensa kontak harus sangat hati-hati karena mem+erikan komplikasi pada kornea1 tetapi komplikasi ini dikurangi dengan pemilihan  +ahan ang mampu dile"ati gas <2. *al ini dise+ut k gas Diffusion

Coefficient 51 semakin tinggi k-na semakin +esar +isa mengalirkan oksigen1 sehingga semakin +aik +ahan terse+ut.

 +5 armakologis

<+at ang digunakan pada penderita miopia adalah o+at tetes mata untuk mensterilisasi kotoran ang masuk kedalam mata.

,5 (indakan operati? 

(22)

@am+ar %: >aser in-situ Keratomileusis

>ASIK adalah suatu tindakan koreksi kelainan re?raksi mata ang menggunakan teknologi laser dingin cold/non thermal laser 5 dengan ,ara meru+ah atau mengkoreksi kelengkungan kornea. Setelah dilakukan tindakan >ASIK1 penderita kelainan re?raksi dapat ter+e+as dari ka,amata atau lensa kontak1 sehingga se,ara permanen menem+uhkan ra+un  auh miopia51 ra+un dekat hipermetropia51 serta mata silinder astigmatisme5.

Untuk dapat menalani prosedur >ASIK perlu diperhatikan +e+erapa hal1 aitu:

 Ingin ter+e+as dari ka,amata dan lensa kontak 

 Kelainan re?raksi:

!iopia sampai -'.$$ sampai dengan - '3.$$ dioptri. *ipermetropia 6 '.$$ sampai dengan 6 4.$$ dioptri. Astigmatisme '.$$ sampai dengan &.$$ dioptri

(23)

 (idak sedang hamil atau menusui

 (idak mempunai ri"aat penakit autoimun

 !empunai ukuran ka,amata/ lensa kontak ang sta+il selama paling tidak % enam5  +ulan

 (idak ada kelainan mata1 aitu in?eksi1 kelainan retina sara? mata1 katarak1 glaukoma dan am+liopia

 (elah melepas lensa kontak Soft contact lens5 selama '4 hari atau 2 dua5 minggu dan 3$ tiga puluh5 hari untuk lensa kontak hard contact lens5

Kontraindikasi dari tindakan >ASIK adalah:

 Usia  '9 tahun / usia di+a"ah '9 tahun dikarenakan re?raksi +elum sta+il

 Sedang hamil atau menusui

 Kelainan kornea atau kornea terlalu tipis

 #i"aat penakit glaukoma

 Penderita dia+etes melitus

 !ata kering

 Penakit autoimun

 Kelainan retina atau katarak 

Se+elum menalani prosedur >ASIK1 pasien harus melakukan konsultasi atau pemeriksaan dengan dokter spesialis mata untuk dapat mengetahui dengan pasti mengenai prosedur / tindakan >ASIK +aik dari man?aat1 ataupun kemungkinan komplikasi ang dapat teradi. Setelah melakukan konsultasi / pemeriksaan oleh dokter spesialis mata1 mata pasien akan diperiksa se,ara seksama dan teliti dengan menggunakan peralatan ang +erteknologi tinggi

(24)

computerized 5 dan mutakhir sehingga dapat diketahui apakah seseorang laak untuk  menalankan tindakan >ASIK.

Persiapan ,alon pasien >ASIK:

• Pemeriksaan re?raksi1 slit lamp1 tekanan +ola mata dan ?induskopi • Pemeriksan topogra?i kornea / keratometri / pakhimetri <r+s,an

• Analisa a+erometer  Ea)e1 mengukur a+erasi kornea sehingga +isa

dilakukan Custumize >ASIK 

• !enilai kelaakan tindakan untuk menghindari komplikasi

Se+agian +esar pasien ang telah melakukan prosedur atau tindakan >ASIK menunukan hasil ang sangat memuaskan1 namun kemungkinan adana resiko aki+at dari prosedur atau tindakan >ASIK dapat teradi oleh se+agian ke,il dari +e+erapa pasien antara lain.

• Kele+ihan / Kekurangan Koreksi <)er / under ,orre,tion5. iketahui setelah

 pas,a tindakan >ASIK aki+at dari kurang atau +erle+ihan tindakan koreksi1 hal ini dapat diper+aiki dengan melakukan >ASIK ulang / #e->ASIK  enhancement 5 setelah kondisi mata sta+il dalam kurun "aktu le+ih kurang 3  +ulan setelah tindakan.

• Aki+at dari menekan +ola mata ang terlalu kuat sehingga ?lap kornea +isa

 +ergeser  Free flap, button hole, decentration flap5. lap ini akan melekat ,ukup kuat kira-kira seminggu setelah tindakan.

• @eala mata kering. *al ini akan teradi selama seminggu setelah tindakan dan

akan hilang dengan sendirina. Pada se+agian kasus mungkin diperlukan sema,am lu+rikan tetes mata.

• Silau saat melihat pada malam hari. *al ini umum +agi pasien dengan pupil

mata ang +esar dan pasien dengan miopia ang tinggi. @angguan ini akan  +erkurang seiring dengan +eralanna "aktu. Komplikasi sangat arang teradi1

dan keluhan sering mem+aik setelah '-3 +ulan. Kele+ihan Bedah #e?raksi >ASIK antara lain:

• Anestesi topikal tetes mata5

• Pemulihan ang ,epat  Magic Surgery5 • (anpa rasa neri  ainless5

(25)

• (anpa ahitan Sutureless ! "loodless5 • (ingkat ketepatan ang tinggi  #ccuracy5 • Komplikasi ang rendah

• Prosedur dapat diulang  $nhancement 5

2.4 Ko"pliasi

!iopia +oleh menim+ulkan +e+erapa komplikasi dari ang ringan sehingga ang  +er+ahaa +uat pasien. Komplikasi ang +isa teradi pada pasien dengan miopia adalah:

A!lasio Retina

o e?inisi

A+lasio retina retinal deta,hment5 adalah terpisahna sel keru,ut dan +atang retina dari sel epitel pigmen retina. Namun1 sel epitel pigmen retina masih melekat erat dengan mem+ran Bru,h. Antara sel keru,ut dengan sel +atang retina tidak terdapat suatu perlekatan struktur dengan koroid atau pigmen epitel sehingga merupakan titik  lemah ang potensial untuk lepas se,ara em+riologis. >epasna retina atau sel keru,ut dan +atang dari koroid atau sel pigmen akan mengaki+atkan gangguan nutrisi retina pem+uluh darah ang +ila +erlangsung lama akan mengaki+atkan gangguan ?ungsi penglihatan

o Klasi?ikasi

Berdasarkan pene+a+na a+lasio retina di+agi menadi: '. A+lasio #etina Primer A+lasio #etina #egmatogenosa5

A+lasi teradi pada mata ang mempunai ?aktor predisposisi untuk teradina a+lasi retina (rauma merupakan ?aktor pen,etus untuk teradina a+lasi retina  pada mata +er+akat. aktor predisposisi teradina a+lasio retina regmatogenosa

: '141

a. Usia dimana kondisi ini paling sering teradi pada umur 4$ 0 %$ tahun.  Namun usia tidak menamin se,ara pasti karena masih +anak ?aktor ang

mempengaruhi.

 +. Jenis kelamin. A+lasio paling sering teradi pada laki 0 laki dengan  per+andingan laki- laki : perempuan adalah 3 : 2

,. !iopia. Se+agian +esar a+lasio retina regmatogenosa teradi pada  pasien dengan miopia tinggi. Sklerosis dan sum+atan pem+uluh darah koroid

(26)

senil akan mene+a+kan +erkurangna perdarahan ke retina. *al ini dapat teradi pada miopia karena teregangna dan menipisna pem+uluh darah retina. (eradina degenerasi retina pada miopia le+ih a"al daripada pada emetropia. Pada mata

miopia dapat teradi sineresis dan pen,airan +adan ka,a. imana pen,ariran  +adan ka,a ini dapat mene+a+kan a+lasio retina.

d. A?akia. Pasien +edah katarak dapat mengalami a+lasio aki+at )itreus ke anterior selama atau setelah pem+edahan. #uptur kapsul saat +edah katarak  dapat mengaki+atkan pergeseran materi lensa atau seluruh lensa atuh ke dalam )itreus. Setelah ekstraksi katarak intrakapsular1 gerakan +adan ka,a pada gerakan mata le+ih kuat sehingga +ila teradi ro+ekan retina maka ,airan akan masuk ke su+retina sehingga neuroepitel terlepas dari epitel pigmen dan koroid. e. (rauma.

?. . Pas,a sindrom nekrosis akut retina dan sitomegalo)irus ;!85. #etinitis pada pasien AIS +erupa nekrosis retina dapat mengaki+atkan ,airan dari rongga )itreous mengalir melalui su+retina dan melepas retina tanpa ada hadir traksi )itreoretinal ter+uka.

g. #etina ang memperlihatkan degenerasi di +agian peri?er seperti >atti,e Snail tra,k degeneration1 Ehite-"ith-pressure and "hite-"ithout oro,,ult pressure1 a,Fuired retinos,hisis

@eala A+lasio retina aitu gangguan penglihatan ang kadang 0 kadang terlihat se+agai ta+ir ang menutupi ?loaters5 aki+at dari )itreous ,epat degenerasi dan terdapat ri"aat adana piaran api ?otopsia5 pada lapangan penglihatan aki+at sensasi +erkedip ,ahaa karena iritasi retina oleh gerakan )itreous.'14 A+lasi retina ang +erlokalisasi di daerah superotemporal +er+ahaa karena dapat mengangkat makula. Penglihatan akan turun se,ara akut +ila lepasna retina mengenai makula lutea. Pada pemeriksaan ?unduskopi akan terlihat retina ang terangkat +er"arna pu,at dengan pem+uluh darah diatasna dan terlihat adana ro+ekan retina +er"arna merah. Bila +ola mata +ergerak  akan terlihat retina ang lepas +ergoang. Kadang 0 kadang terdapat pigmen didalam +adan ka,a. Pada pupil terdapat adana de?ek a?eren pupil aki+at  penglihatan menurun. (ekanan +ola mata rendah dan dapat meninggi +ila telah

(27)

@am+ar . A+lasio retina tipe regmatogenosa horseshoe tear5. Earna merah merupakan "arna koroid ang tidak ditutup retina. >epasna retina ang +er"arna kuning menunukkan a+lasi retina aki+at ruptur.

o Penatalaksanaan

8itrektomi atau Pars Plana 8itre,tom

!erupakan ,ara ang paling +anak digunakan pada a+lasio retina aki+at dia+etes dan a+lasio regmatogenosa ang disertai traksi )itreus atau perdarahan )itreus. Pelaksanaanna dengan mem+uat insisi ke,il pada dinding +ola mata kemudian memasukkan instrumen ingL ,a)um )itreous melalui pars plana. Setelah itu dilakukan )itrektomi dengan )itreus ,utre untuk menghilangkan atau mengeluarkan  +erkas +adan ka,a )iteuos stands51 semua komponen penarikan epiretinal dan

su+retinal1 mem+ran1 dan perlengketan. >alu retina dilekatkan kem+ali dengan ,airan per?luoro,ar+on. e?ek pada retina ditutup dengan endolaser atau aplikasi eksokrio. (eknik dan instrumen ang digunakan tergantung tipe dan pene+a+ a+lasio.31'$

Keuntungan Pars Plana 8itre,tom :

a5 apat menentukan lokasi de?ek se,ara tepat

 +5 apat mengeliminasi media ang mengalami kekeruhan karena teknik  ini dapat dikom+inasikan dengan ekstraksi katarak 

,5 apat langsung menghilangkan penarikan dari )itreous. K  Kerugian Pars Plana 8itre,tom :

a5 !em+utuhkan tim ang +erpengalaman dan peralatan ang mahal. +5 apat mene+a+kan katarak.

,5 Kemungkinan diperlukan operasi kedua untuk mengeluarkan sili,on oil

d5 Perlu ?ollo" up segera karena dapt teradi reaksi ?i+rin pada kamera okuli anterior ang dapat meningkatkan tekanan intraokuler.

(28)

@am+ar . @am+aran hasil se+elum dan sesudah )itrektomi

Penatalaksanaan non pem+edahan a+lasio retina dilakukan pada a+lasio retina eksudasi. Pada enis ini dilakukan terapi sesuai dengan pene+a+ a+lasio retina terse+ut teradi. Pada  penderita dengan a+lasi retina non regmatogen1 ika penakit primerna sudah dio+ati tetapi masih terdapat a+lasi retina1 dapat dilakukan operasi ,er,lage aitu dengan mengurangi tarikan  +adan ka,a. Pada keadaan ,airan su+ retina ang ,ukup +anak1 dapat dilakukan pungsi le"at

sklera. '4

2.5 Pen&e$a7an

Pen,egahan dari miopi meliputi :

• !em+a,a pada arak ang +enar 3$ ,m5

• !em+a,a dalam ruangan ang mempunai pen,ahaaan ang ,ukup • !engistirahatkan mata pada saat mata merasa lelah

• Segera konsul ke dokter ika mempunai keluhan seperti penglihatan +uram

(29)

Gambar

Foto KlinisFoto Klinis

Referensi

Dokumen terkait

ang mengaki!atkan sirkulasi pada kedua ketel uap ta!ung air men$adi tidak alami. engan sekali melalui sirkulasi paksa !oiler dapat mengaki!atkan masalah pada

)indakan pembedahan pada lensa katarak dimana dilakukan pengeluaran isi lensa dengan memecah atau mer!bek kapsul lensa anteri!r sehingga massa lensa dan k!rteks lensa

Katarak adalah keadaan dimana terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa di dalam kapsul lensa atau juga suatu keadaan patologik lensa di mana lensa menjadi keruh akibat

Pada bagian kapsul anterior lebih tipis dibandingkan kapsul perifer lensa, dan serat zonular anterior sedikit lebih dekat dengan visual axis daripada serat zonular posterior,

Dengan tekhnik ekstraksi katarak intrakapsuler tidak terjadi katarak sekunder karena seluruh lensa bersama kapsul dikeluarkan, dapat dilakukan pada yang matur dan

Menjelaskan pada pasien &#34;ah&lt;a katarak tidak dapat dio&#34;ati dengan o&#34;at tetapi dapat disem&#34;uhkan dengan operasi dan pem&#34;erian lensa tanam pada mata,!.

Pada katarak hipermatur juga dapat terjadi degenerasi kapsul lensa sehingga bahan lensa ataupun korteks lensa yang cair akan keluar dan masuk ke dalam bilik mata

Glaukoma fakoantigenik yang dahulu dikenal sebagai glaukoma fakoanafilaktik → katarak stadium lanjut dapat mengalami kebocoran kapsula lensa anterior, dan memungkinkan protein-protein