• Tidak ada hasil yang ditemukan

Petanda Tumor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Petanda Tumor"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

Daftar

Daftar Isi...Isi... 11 I.

I. PendaPendahuluahuluan....n...2...2 II.

II. Penggunaan Penggunaan PetandPetanda Ta Tumoumor...r...4.4 III.

III. KlasifiKlasifikasi kasi PetandPetanda a TuTumor..mor...10...10 IV

IV.. Metoda PemMetoda Pemeriksaaeriksaan Laboraton Laboratorium ...rium ...1....1 V

V.. PetandPetanda Ta Tumoumor !r !ang ang "e#ara "e#ara KliniKlinis Pens Penting.ting...40..40 VI.

VI. $ingk$ingkasan..asan...4...4 Daftar

Daftar Pustaka...Pustaka...4%...4%

1 1

(2)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Petanda tumor adalah substansi !ang terda&at dalam atau dihasilkan oleh Petanda tumor adalah substansi !ang terda&at dalam atau dihasilkan oleh tum

tumor or sensendirdiri atau dihi atau dihasilasilkan olekan oleh &en'h &en'amu (amu (host host ) ) sebsebagaagai i res&res&ons ons terterhadhada&a& tumor* !ang da&at digunakan untuk membedakan tumor dengan 'aringan normal tumor* !ang da&at digunakan untuk membedakan tumor dengan 'aringan normal atau untuk menentukan keberadaan tumor berdasarkan &engukuran dalam darah atau untuk menentukan keberadaan tumor berdasarkan &engukuran dalam darah atau sekret. +ebera&a substansi da&at ditemukan dalam sel* 'aringan atau #airan atau sekret. +ebera&a substansi da&at ditemukan dalam sel* 'aringan atau #airan tubuh. Pengukuran dilakukan se#ara kualitatif dan kuantitatif dengan &emeriksaan tubuh. Pengukuran dilakukan se#ara kualitatif dan kuantitatif dengan &emeriksaan kim

kimia,ia,i* i* imimunounologlogi i atau atau metmetode ode biobiologlogi i molmolekuekuler ler untuntuk uk menmengidgidentientifikfikasiasi keberadaan

keberadaan tumor.tumor.

+ebera&a &etanda adalah s&esifik untuk satu tumor indi-idual* ta&i lebih +ebera&a &etanda adalah s&esifik untuk satu tumor indi-idual* ta&i lebih  ben!ak ditemukan &ada tumor !

 ben!ak ditemukan &ada tumor !ang berbeda dari ti&e 'aringan !ang sama. Petandaang berbeda dari ti&e 'aringan !ang sama. Petanda in

ini i teterdrda&a&at at dadalalam m 'u'umlmlah ah leblebih ih bebesar sar &a&ada da 'ar'ariningagan n kakanknker er atatau au dadararah h dadariri  &enderita

 &enderita kanker kanker dibanding tumor dibanding tumor 'inak 'inak atau atau dalam dalam darah darah orang orang ormal. +ebera&aormal. +ebera&a  &etanda

 &etanda tumor stumor s&esifik &esifik untuk organ untuk organ dimana dimana tumor terstumor tersebut berada. ebut berada. "alah "alah satun!asatun!a adalah P" !ang han!a dihasilkan oleh 'aringan &rostat. Petanda !ang dihasilkan adalah P" !ang han!a dihasilkan oleh 'aringan &rostat. Petanda !ang dihasilkan tumor meli&uti en/im* isoen/im* hormon* antigen onkofetal* e&ito& karbohidrat tumor meli&uti en/im* isoen/im* hormon* antigen onkofetal* e&ito& karbohidrat !ang dikenali

!ang dikenali antiboantibodi di monmonoklonoklonal* al* rese&trese&tor* &roduk or* &roduk onkoonkogen gen dan dan &erub&erubahanahan genetik.

genetik.

Protein +en#e ones adalah &etanda tumor !ang &ertama !ang diketahui Protein +en#e ones adalah &etanda tumor !ang &ertama !ang diketahui diikuti dengan hormon* en/im* isoen/im dan &rotein* analisis kromosom tumor  diikuti dengan hormon* en/im* isoen/im dan &rotein* analisis kromosom tumor   'uga

 'uga dilakukan. dilakukan. Kadang Kadang &etanda &etanda tumor tumor berguna berguna dalam dalam diagnosis diagnosis tumor tumor se#arase#ara indi-idual* ta&i a&likasi se#ara umum &etanda tumor untuk monitoring kanker  indi-idual* ta&i a&likasi se#ara umum &etanda tumor untuk monitoring kanker   &ada

 &ada &asien &asien belum belum dimulai dimulai sam&ai sam&ai ditemukann!a ditemukann!a feto&rotein feto&rotein (3P) (3P) di di tahuntahun 1%5 dan 67 &ada tahun 1%8. Produksi &etanda selama &erkembangan 'anin 1%5 dan 67 &ada tahun 1%8. Produksi &etanda selama &erkembangan 'anin se&erti &ada

se&erti &ada tumotumor r membmemba,a a,a istilah &etanda onkode-istilah &etanda onkode-elo&melo&mental. Pada ental. Pada tahuntahun 1%98

1%98* * antiboantibodi di monomonoklonaklonal l dikemdikembangbangkan kan untuuntuk k mendmendeteksi eteksi antigantigen en onkoonkofetalfetal dan deri-at antigen dari sel tumor. khirn!a &erkembangan genetika molekuler  dan deri-at antigen dari sel tumor. khirn!a &erkembangan genetika molekuler  den

dengan gan &en&engguggunaanaan n &ro&robe be molmolekuekuler ler se&ese&erti rti antantiboibodi di momonoknoklonlonal al digdigunaunakankan untuk mendeteksi &erubahan kromosom atau &rodukn!a* termasuk studi tentang untuk mendeteksi &erubahan kromosom atau &rodukn!a* termasuk studi tentang

(3)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Petanda tumor adalah substansi !ang terda&at dalam atau dihasilkan oleh Petanda tumor adalah substansi !ang terda&at dalam atau dihasilkan oleh tum

tumor or sensendirdiri atau dihi atau dihasilasilkan olekan oleh &en'h &en'amu (amu (host host ) ) sebsebagaagai i res&res&ons ons terterhadhada&a& tumor* !ang da&at digunakan untuk membedakan tumor dengan 'aringan normal tumor* !ang da&at digunakan untuk membedakan tumor dengan 'aringan normal atau untuk menentukan keberadaan tumor berdasarkan &engukuran dalam darah atau untuk menentukan keberadaan tumor berdasarkan &engukuran dalam darah atau sekret. +ebera&a substansi da&at ditemukan dalam sel* 'aringan atau #airan atau sekret. +ebera&a substansi da&at ditemukan dalam sel* 'aringan atau #airan tubuh. Pengukuran dilakukan se#ara kualitatif dan kuantitatif dengan &emeriksaan tubuh. Pengukuran dilakukan se#ara kualitatif dan kuantitatif dengan &emeriksaan kim

kimia,ia,i* i* imimunounologlogi i atau atau metmetode ode biobiologlogi i molmolekuekuler ler untuntuk uk menmengidgidentientifikfikasiasi keberadaan

keberadaan tumor.tumor.

+ebera&a &etanda adalah s&esifik untuk satu tumor indi-idual* ta&i lebih +ebera&a &etanda adalah s&esifik untuk satu tumor indi-idual* ta&i lebih  ben!ak ditemukan &ada tumor !

 ben!ak ditemukan &ada tumor !ang berbeda dari ti&e 'aringan !ang sama. Petandaang berbeda dari ti&e 'aringan !ang sama. Petanda in

ini i teterdrda&a&at at dadalalam m 'u'umlmlah ah leblebih ih bebesar sar &a&ada da 'ar'ariningagan n kakanknker er atatau au dadararah h dadariri  &enderita

 &enderita kanker kanker dibanding tumor dibanding tumor 'inak 'inak atau atau dalam dalam darah darah orang orang ormal. +ebera&aormal. +ebera&a  &etanda

 &etanda tumor stumor s&esifik &esifik untuk organ untuk organ dimana dimana tumor terstumor tersebut berada. ebut berada. "alah "alah satun!asatun!a adalah P" !ang han!a dihasilkan oleh 'aringan &rostat. Petanda !ang dihasilkan adalah P" !ang han!a dihasilkan oleh 'aringan &rostat. Petanda !ang dihasilkan tumor meli&uti en/im* isoen/im* hormon* antigen onkofetal* e&ito& karbohidrat tumor meli&uti en/im* isoen/im* hormon* antigen onkofetal* e&ito& karbohidrat !ang dikenali

!ang dikenali antiboantibodi di monmonoklonoklonal* al* rese&trese&tor* &roduk or* &roduk onkoonkogen gen dan dan &erub&erubahanahan genetik.

genetik.

Protein +en#e ones adalah &etanda tumor !ang &ertama !ang diketahui Protein +en#e ones adalah &etanda tumor !ang &ertama !ang diketahui diikuti dengan hormon* en/im* isoen/im dan &rotein* analisis kromosom tumor  diikuti dengan hormon* en/im* isoen/im dan &rotein* analisis kromosom tumor   'uga

 'uga dilakukan. dilakukan. Kadang Kadang &etanda &etanda tumor tumor berguna berguna dalam dalam diagnosis diagnosis tumor tumor se#arase#ara indi-idual* ta&i a&likasi se#ara umum &etanda tumor untuk monitoring kanker  indi-idual* ta&i a&likasi se#ara umum &etanda tumor untuk monitoring kanker   &ada

 &ada &asien &asien belum belum dimulai dimulai sam&ai sam&ai ditemukann!a ditemukann!a feto&rotein feto&rotein (3P) (3P) di di tahuntahun 1%5 dan 67 &ada tahun 1%8. Produksi &etanda selama &erkembangan 'anin 1%5 dan 67 &ada tahun 1%8. Produksi &etanda selama &erkembangan 'anin se&erti &ada

se&erti &ada tumotumor r membmemba,a a,a istilah &etanda onkode-istilah &etanda onkode-elo&melo&mental. Pada ental. Pada tahuntahun 1%98

1%98* * antiboantibodi di monomonoklonaklonal l dikemdikembangbangkan kan untuuntuk k mendmendeteksi eteksi antigantigen en onkoonkofetalfetal dan deri-at antigen dari sel tumor. khirn!a &erkembangan genetika molekuler  dan deri-at antigen dari sel tumor. khirn!a &erkembangan genetika molekuler  den

dengan gan &en&engguggunaanaan n &ro&robe be molmolekuekuler ler se&ese&erti rti antantiboibodi di momonoknoklonlonal al digdigunaunakankan untuk mendeteksi &erubahan kromosom atau &rodukn!a* termasuk studi tentang untuk mendeteksi &erubahan kromosom atau &rodukn!a* termasuk studi tentang

2 2

(4)

onk

onkogeogen n dan dan gen gen su&su&resoresor r menmengguggunaknakan an istiistilah lah !a!ang ng te&te&at at dan dan &en&engguggunaanaann  &enanda

 &enanda tumor tumor di di tingkat tingkat molekular. Petanda molekular. Petanda tumor tumor meningkat meningkat &engunaann!a &engunaann!a didi tingkat seluler dan bebera&a digunakan untuk mendiagnosis kanker dari &e#ahan tingkat seluler dan bebera&a digunakan untuk mendiagnosis kanker dari &e#ahan D: seluler.

D: seluler.

Terda&at &ergeseran dalam &engertian &etanda ganas !ang dianut bebera&a Terda&at &ergeseran dalam &engertian &etanda ganas !ang dianut bebera&a tahun !ang lalu dan &ada saat ini. Menurut &engertian lama* istilah &etanda tumor  tahun !ang lalu dan &ada saat ini. Menurut &engertian lama* istilah &etanda tumor  men!atakan berbagai substansi !ang disekresikan oleh sel kanker atau oleh sel men!atakan berbagai substansi !ang disekresikan oleh sel kanker atau oleh sel  'inak sebagai res&ons terhada& adan!a keganasan serta

 'inak sebagai res&ons terhada& adan!a keganasan serta da&at dideteksi atau diukur da&at dideteksi atau diukur  kadarn!a dalam darah atau #airan tubuh lain. Petanda tumor ini dahulu disebut kadarn!a dalam darah atau #airan tubuh lain. Petanda tumor ini dahulu disebut seb

sebagaagaii tumor marker tumor marker . Dengan &erkembangan ilmu &engetahuan dan teknologi. Dengan &erkembangan ilmu &engetahuan dan teknologi lab

laboraoratortorium ium !a!ang ng memmemungungkinkinkan kan detdetekseksi i berberbagbagai ai subsubstastansi nsi &ad&ada a tintingkagkatt mo

moleklekularular* * makmaka a &en&engergertiatian n &et&etandanda a tumtumor or saat saat ini ini adaadalah lah selaselain in subsubstanstansisi sub

substanstansi si eksekstra tra selseluleuler* r* 'ug'uga a menmen#ak#aku& u& berberbagbagai ai subsubstanstansi si molmolekuekuler ler !a!angng terda&at &ada &ermukaan sel mau&un intra seluler* !ang saat ini dikenal sebagai terda&at &ada &ermukaan sel mau&un intra seluler* !ang saat ini dikenal sebagai biomarker

(5)

BAB II BAB II

PENGGUNAAN PETANDA TUMOR  PENGGUNAAN PETANDA TUMOR 

Prinsi& &enggunaan &etanda tumor adalah untuk monitor &erkembangan Prinsi& &enggunaan &etanda tumor adalah untuk monitor &erkembangan dan res&ons setelah &embedahan dan atau radiotera&i* kemotera&i atau hormon dan res&ons setelah &embedahan dan atau radiotera&i* kemotera&i atau hormon tera&i* disam&ing untuk mengatasi masalah diagnosis dan &enentuan diagnosis tera&i* disam&ing untuk mengatasi masalah diagnosis dan &enentuan diagnosis mau&un &emantauan keganasan. Dengan &erkembangan teknologi laboratorium mau&un &emantauan keganasan. Dengan &erkembangan teknologi laboratorium khususn!a &erkembangan bioteknologi* saat ini dimungkinkan untuk mendeteksi khususn!a &erkembangan bioteknologi* saat ini dimungkinkan untuk mendeteksi  &etanda

 &etanda tumor tumor bukan bukan sa'a sa'a di di tingkat tingkat seluler seluler atau atau ekstra ekstra seluler* seluler* teta&i teta&i 'uga 'uga didi tingkat molekular sehingga &etanda tumor tidak sa'a digunakan untuk menun'ang tingkat molekular sehingga &etanda tumor tidak sa'a digunakan untuk menun'ang diagn

diagnosis* osis* &enen&enentuan tuan &rogn&rognosis osis dan dan &eman&emantauan* teta&i tauan* teta&i khukhususn!susn!a a identidentifikasiifikasi  &etanda

 &etanda tumor tumor molekular molekular untuk untuk mendeteksi mendeteksi sisa sisa sel sel ganas ganas ((minimminimal al resresidual idual  disease / 

disease /  M$D) bahkan keadaankeadaan tertentu da&at digunakan sebagai faktor  M$D) bahkan keadaankeadaan tertentu da&at digunakan sebagai faktor   &rediksi atau faktor risiko timbuln!a keganasan.

 &rediksi atau faktor risiko timbuln!a keganasan. +e

+ebebera&ra&a a &e&etatandnda a tutumomor r tetern!rn!ata ata dedemimikikian an sesensnsititif if dadan n s&s&esesifiifiknkn!a!a sehingga da&at di&akai untuk skrining atau follo, u& &enderita asim&tomatik. Ini sehingga da&at di&akai untuk skrining atau follo, u& &enderita asim&tomatik. Ini  berlaku

 berlaku untuk untuk alfa alfa feto&rotein feto&rotein (3P)* (3P)* ;6< ;6< mungkin mungkin 'uga 'uga antigenantigen karsin

karsinoemboembrional rional (67) dan (67) dan 6 128* 6 128* kemukemungkinngkinan an &eng&enggunaagunaan n lain lain &etan&etandada tumo

tumor r adalah mengenadalah mengenai ai diagndiagnosis diferensiaosis diferensial l inisiainisial* &enilaian efek l* &enilaian efek tera&i dantera&i dan  &enggunaann!a sebagai faktor &rogno

 &enggunaann!a sebagai faktor &rognostik.stik.

Petanda tumor meru&akan suatu kelom&ok heterogen berbagai substansi. Petanda tumor meru&akan suatu kelom&ok heterogen berbagai substansi. Pet

Petandanda a tumtumor or onkonkofeofetal tal adaadalah lah /at/at/at /at !a!ang ng daldalam am keakeadaadaan n nornormal mal terterutautamama dib

dibuat uat daldalam am ,ak,aktu tu kehkehiduidu&an &an fetfetal. al. PadPada a umumur ur de,de,asa asa &ro&rodukduksinsin!a !a &ra&raktiktiss  berhenti.

 berhenti. TeTeta&i ta&i kadar kadar !ang !ang rendah rendah dalam dalam darah darah masih masih ada ada dan dan &ada &ada &roses&roses ter

tertententu* tu* mismisalnaln!a !a infinflamlamasi asi dan dan regregeneenerasirasi* * terter'adi 'adi laglagi i kenkenaikaikan. an. +er+erbagbagaiai hormon da&at di&roduksi oleh tumor !ng berasal dari organ !ang dalam keadaan hormon da&at di&roduksi oleh tumor !ng berasal dari organ !ang dalam keadaan normal endokrin tidak aktif. Dari hormon ini !ang ter&enting adalah 6T;* !ang normal endokrin tidak aktif. Dari hormon ini !ang ter&enting adalah 6T;* !ang antara lain adalah seringkali di&roduksi oleh karsinoma &aru* sebagai &etanda antara lain adalah seringkali di&roduksi oleh karsinoma &aru* sebagai &etanda tumor kegunaann!a ke#il. Lain haln!a dengan korion gonadotro&in (;6<) !ang tumor kegunaann!a ke#il. Lain haln!a dengan korion gonadotro&in (;6<) !ang dal

dalam am keakeadaadaan n fisifisioloologik gik hanhan!a !a di&di&rodroduksuksi i oleoleh h &la&lasensenta. ta. ;6< ;6< mermeru&au&akankan  &etanda

 &etanda !ang !ang sensitif sensitif dan dan s&esifik s&esifik untuk untuk tumor tumor trofoblastik trofoblastik dan dan embrional.embrional.

4 4

(6)

+an!ak en/im !ang 'uga dalam keadaan normal terda&at dalam sel* oleh tumor  +an!ak en/im !ang 'uga dalam keadaan normal terda&at dalam sel* oleh tumor  dile&

dile&askan ke askan ke dalam &lasma dalam &lasma dalam konsentrdalam konsentrasi asi tinggtinggi. i. "ensit"ensiti-itai-itas s dan s&esifitasdan s&esifitas  &ada

 &ada umumn!a umumn!a terbatas. terbatas. "el "el tumor tumor da&at da&at mem&roduksi mem&roduksi substansi substansi !ang !ang se#arase#ara fi

fisiosiolologigik k tamtam&a&aknkn!!a a titidadak k adada. a. ntntigigen en tutumomor r s&s&esesifiifik k inini i teternrn!a!ata ta &a&adada  &emeriksaan

 &emeriksaan lebih lebih lan'ut lan'ut selalu selalu ada ada &ada &ada sel sel normal normal dan dan kelainan kelainan !ang !ang benigna.benigna. Meski&

Meski&un un begitbegitu u &erbed&erbedaan aan kuantkuantitatifnitatifn!a !a dengadengan n &rod&roduksi !ang uksi !ang normnormal al atauatau dalam mengikuti &erubahan !ang ter'adi bersama ,aktu da&at digunakan sebagai dalam mengikuti &erubahan !ang ter'adi bersama ,aktu da&at digunakan sebagai  &etanda

 &etanda tumor. Imunoglobin tumor. Imunoglobin !ang !ang di&roduksi di&roduksi oleh oleh kelainan kelainan limfo&roliferatif limfo&roliferatif ti&eti&e sel+* akan meru&akan &etanda tumor !ang baik untuk folo, u& tumor ini. ika sel+* akan meru&akan &etanda tumor !ang baik untuk folo, u& tumor ini. ika idioti&e tumor da&at ditemukan* sensitifitasn!a bahkan sam&ai 100=.

idioti&e tumor da&at ditemukan* sensitifitasn!a bahkan sam&ai 100=. d

da a susuatatu u gogololongngan an lalain in &e&etatandnda a tutumomor r !!anang g ninilalai i kekegugunanaanann!n!aa keban

keban!akan belum atau !akan belum atau tidak 'elas. Poliamin s&ermin* s&ermidin dan tidak 'elas. Poliamin s&ermin* s&ermidin dan &utri&utrisinsin mer

meru&au&akan kan &ro&roduk duk dekdekarbarboksoksilailasi si ornornitiitin. n. TTerer'ad'adin!in!a a memmem&un&un!a!ai i hubhubungunganan dengan &roliferasi seluler dan dalam hal ini kadar !ang meninggi da&at diteta&kan dengan &roliferasi seluler dan dalam hal ini kadar !ang meninggi da&at diteta&kan dalam darah dan urin. uga bebera&a nukleosid dan TP meru&akan &etanda !ang dalam darah dan urin. uga bebera&a nukleosid dan TP meru&akan &etanda !ang  berhubungan

 berhubungan dengan dengan &roliferasi* &roliferasi* !ang !ang nilain!a nilain!a harus harus diteta&kan. diteta&kan. TumTumor or  mem

mem&en&engargaruhi uhi &em&embekbekuan uan dardarah* ah* teruterutamtama a karkarena ena aktaktifiifitas tas &ro&rokoakoagulgulan an atauatau fib

fibrinrinoliolitiktik. . >'i >'i &em&embekbekuanuan* * kadkadar ar fakfaktor tor &em&embekbekuan uan indindi-ii-iduadual l dan dan tintingkgkatat

akti-akti-asi asi mekamekanisme nisme regulregulasi asi &ada &rinsi&n!&ada &rinsi&n!a a da&at digunakan sebagai &etandada&at digunakan sebagai &etanda tumor. Dalam &raktek tern!ata ini han!a &ada bebera&a &asien !ang interaksin!a tumor. Dalam &raktek tern!ata ini han!a &ada bebera&a &asien !ang interaksin!a deng

dengan an &emb&embekuan sangat ekuan sangat menomenon'ol. Petanda n'ol. Petanda tumotumor r &oten&otensial sial adalah enolaseadalah enolase neurons&esifik (untuk karsinoma &aru sel ke#il* neuroblastoma dan seminoma) neurons&esifik (untuk karsinoma &aru sel ke#il* neuroblastoma dan seminoma) dan rese&tor interleukin ? 2 dan beta ? 2 mikroglobulin &ada tumor sistim limfoid. dan rese&tor interleukin ? 2 dan beta ? 2 mikroglobulin &ada tumor sistim limfoid. Dalam keadaan normal &ertumbuhan dan diferensiasi sel diatur oleh &roto Dalam keadaan normal &ertumbuhan dan diferensiasi sel diatur oleh &roto onkogen (

onkogen ( growth promoting oncogenes growth promoting oncogenes ) !ang menghasilkan &roduk&roduk !ang) !ang menghasilkan &roduk&roduk !ang memeg

memegang ang &erana&eranan n &enti&enting ng dalam berbagai as&ek dalam berbagai as&ek &roli&roliferasi dan ferasi dan diferendiferensiasi selsiasi sel dan di

dan di lailain n &ih&ihak ak dikdikendendalialikan kan se#ase#ara ra ketketat at oleoleh h gen su&regen su&resor tumor sor tumor ((tumor tumor   suppresor

 suppresor genesgenes) !ang &rodukn!a berfungsi menghambat &ertumbuhan. Karena) !ang &rodukn!a berfungsi menghambat &ertumbuhan. Karena itu sering

itu sering disebudisebut t sebagasebagai i anti onkogenanti onkogen. . PertumPertumbuhabuhan n 'uga dikendal'uga dikendalikan ikan oleholeh mekanisme kematian sel ter&rogram (

mekanisme kematian sel ter&rogram (apoptosisapoptosis) dengan tu'uan men!ingkirkan) dengan tu'uan men!ingkirkan se

(7)

men!ebabkan selsel normal memiliki stabilitas genetik !ang sangat tinggi dan ke#e&atan &rofilerasi sel umumn!a da&at di&rediksi tidak melebihi 10 = dari  'umlah sel* tergantung dari 'umlah sel dan 'aringann!a. "edangkan tumor ganas ditandai dengan &ertumbuhan &o&ulasi sel abnormal !ang tidak taat &ada mekanisme kontrol &ertumbuhan.

+erbagai &enelitian membuktikan bah,a mutasi atau akti-asi@eks&resi onkogen dan atau inaktifasi mau&un mutasi gen su&resor da&at men!ebabkan  &roliferasi sel se#ara tidak terkendali dan diferensiasi sel se#ara abnormal. Mutasi gen da&at ter'adi antara lain karena satu atau lebih untaian D: bertambah (am&lifikasi)* hilang atau translokasi dari satu bagian genom ke bagian lain sehingga ter'adi rekombinasi D: !ang salah. Mutasi ini mengakibatkan gen  bersangkutan abnormal dan menghasilkan &roduk abnormal &ula. <en abnormal tersebut da&at diturunkan ke&ada selsel generasi berikutn!a sehingga &roliferasi dan diferensiasi sel !ang telah mengalami transformasi itu akan menghasilkan klon abnormal. +uktibukti inilah !ang kemudian digunakan sebagai dasar teori  &atogenesis kanker. Konse& ini sudah diterima se#ara luas* teta&i masih terlalu

sederhana untuk da&at men'elaskan se#ara lengka& &roses ter'adin!a kanker dan eks&resi &etanda&etandan!a. sal usul klonal neo&lasma tidak dengan sendirin!a  berarti bah,a mutasi gen tunggal langsung mengakibatkan ter'adin!a kanker.

Kanker ter'adi melalui &roses bertaha&* dimulai dengan inisiasi* &romosi dan  &rogresi dimana ter'adi serangkaian &erubahan genetik se#ara &rogresif sebelum klon itu menun'ukkan fenoti& ganas. "elama ini da&at dilihat fasefase &erubahan  &reneo&lastik !ang meru&akan &etanda ke#enderngan sel men'adi ganas. +ebera&a  'enis mutasi tidak men!ebabkan kanker se#ara langsung teta&i men!ebabkan instabilitas genetik dan memudahkan ter'adin!a mutasi kedua. Mutasi a,al dalam  gerunline cells memudahkan ter'adin!a mutasi ke dua !ang somatik se&erti !ang sering di'um&ai &ada kanker herediter. Mutasi &ada gen !ang berhubungan dengan defek &ada D: re&air* mutasi &ada gen !ang men'adi en/imen/im dalam 'alur  transduksi sin!al* atau gen !ang berhubungan dengan sistem imun 'uga da&at meningkatkan &redis&osisi kanker.

(8)

+ila mutasi gen ter'adi &ada sel germinal ( germline cells)* mutasi gen itu da&at ditemukan dalam setia& 'enis sel tubuh* dan tumor ganas !ang ter'adin!a  biasan!a bersifat herediter. Mutasi da&at 'uga ter'adi &ada sel somatik* &ada

keadaan ini mutasi gen da&at di'um&ai &ada tumor !ang berasal dari sel  bersangkutan setelah &rofilerasi klonal. +an!akn!a mutasi !ang di&erlukan untuk 

men!ebabkan sel normal men'adi kanker tidak diketahui* teta&i ban!ak &enelitian !ang mengungka&kan bah,a di&erlukan 2 atau lebih mutasi untuk &erubahan sel men'adi ganas. Pada saai ini sedikitn!a telah diketahui lebih dari 88 'enis kelainan gen &ada kanker !ang &ada umumn!a memberikan sifat &ertumbuhan !ang karakteristik &ada sel sedemikian ru&a sehingga sel tersebut mam&u tumbuh men'adi klon !ang terdiri atas ber'uta'uta sel.

Dengan menggunakan teknik biomolekuler sebagian dari &erubahan gen da&at digunakan sebagai &etanda tumor molekuler untuk deteksi dini* menentukan sisa sel kanker atau sebagai faktor &rediksi ter'adin!a kanker.

(9)

 Marker Screening Diagnosis Follow-up Prognosis CEA risk groups C-cell carcinoma Colon, breast,

lung, C-cell 

Colon

 AFP risk groups germ cell, CC germ cell, CC germ cell 

CA !"-" pancreas Pancreas, biliar#

ducts

CA$%-& stomach, o'ar#

CA!%( )'ar#

CA!(-* +reast  

 SE ung .small cell ung .small cell,

neuroblast, apudoma

SCC Cer'ical,

 E0 tumors,  Esophagus

C1F2A %!-! ung .non small  

cell,  +ladder 

 C3 2isk groups 3erm cell 

0rophoblastic tumour  3erm cell  0rophoblastic tumour  3erm cell  0rophoblastic 0umour   PSA Males 4 (5  #ears  prostate Prostase 0PA +ladder 

Calcitonin 2isk groups C-cell C-cell C-cell

 03 Di66use cancer o6 

the th#roid gland 

β  -%-5micro- globulin

 Multiple m#eloma .

0able (7a7 8ndications 6or tumour marker determinations

(10)

BAB III

KLASIFIKASI PETANDA TUMOR 

Dengan &erkembangan teknologi laboratorium khususn!a &erkembangan dalam bioteknologi* saat ini dimungkinkan untuk medeteksi &etanda tumor bukan sa'a di tingkat seluler atau ekstra seluler* teta&i 'uga di tingkat molekuler.

(11)

1. Petanda tumor serologik (ekstra seluler)

"ubstansi !ang di&roduksi oleh sel kanker atau !ang disekresi dan dile&askan oleh sel 'inak sebagai res&ons terhada& adan!a kanker &ada umumn!a beru&a makromolekul atau &rotein dengan kom&onen karbohidrat atau &rotein dengan kom&onen karbohidrat atau li&id !ang kadarn!a dalam darah atau #airan tubuh lain da&at diukur se#ara kuantitatif. Kadar substansi ini dalam batasbatas tertentu menun'ukkan korelasi dengan &ertumbuhan tumor. ;ingga saat ini ban!ak sekali 'enis substansi !ang diketahui berkaitan dengan tumor (tumor ascociated antigen)* sehingga dalam a&likasin!a di klinik &etanda tumor sering dikelom&okkan dalam bebera&a kelom&ok A a. dihubungkan dengan res&ons &enderita ( host response marker ) b. berkaitan dengan &ertumbuhan dan destruksi sel (cell turno'er marker ) A #. Dihubungkan dengan &roliferasi ( proli6eration marker ) A d. &etanda diferensiasi atau asalusul sel (di6erentiaton marker )

Petanda res&ons &enderita &ada umumn!a dikaitkan dengan adan!a inflamasi* baik sebagai res&ons terhada& tumor itu sendiri* res&ons terhada&  &roses distruksi 'aringan normal akibat in-asi tumor ke 'aringan atau res&ons terhada& infeksi !ang berkaitan dengan kanker. Petanda tumor golongan ini !ang telah lama digunakan di klinik adalah fosfatase alkali* γ   <T* 6$P* α2 makroglobulin dan lainlain. Perkembangan terakhir telah mengungka&kan  bah,a berbagai 'enis sitokin dan rese&torn!a 'uga da&at digunakan sebagai  &etanda tumor* misaln!a IL2 dan sIL2$* 1L dan IL$* T:3α dan  berbagai 'enis sitokin lainn!a. Dinamika &erubahan kadar sitokin dalam serum sesuai dengan &rogresi dan regresi tumor. Disam&ing itu &ada &enderita kanker 'uga sering dile&askan tP (tissue plasminogen acti'ator ) sehingga ter'adi akti-asi kaskade koagulasi !ang men!ebabkan DI6 (disseminated  intra'askular coagulation) dan hi&erfibrinolisis !ang sering berakhir dengan  &erdarahan hebat. Pada &enderita kanker 'uga sering di'um&ai &ara endokrino&ati !ang ditandai dengan sekresi hormon oleh selsel !ang &ada

(12)

keadaan normal tidak di&rogramkan untuk mem&roduksi hormon tersebut dalam 'umlah fisiologis (ectopic hormone secretion)

Petanda &ertumbuhan dan destruksi sel !ang sudah lama dikenal adalah LD;* fosfatase alkali &lasenta dan asam sialat ( scialic acid ). +ebera&a diantaran!a meru&akan &roduk sel !ang mengalami destruksi* misal sitokeratin 6K* 6K1 dan 6K 1% atau 6!fra 21.1 !ang sering dile&askan ke dalam serum atau #airan tubuh akibat dekom&osisi 'aringan.

Petanda &roliferasi menggambarkan intensitas &roliferasi sel* !aitu 'umlah sel baru !ang dihasilkan setia& satuan ,aktu. Petanda ini dile&askan oleh sel sel !ang sedang membelah diri se#ara aktif dan mengindikasikan aktifitas  &ertumbuhan sel. +ebera&a #ontoh &etanda tumor golongan ini adalah Ki 9* P6: ( Proli6erasi cell nuclear antigen) dan TP" (tissue pol#peptide speci6ic antigen7 7ks&resi antigenantigen ini menun'ukkan korelasi baik dengan sintesis D:* sehingga da&at digunakan sebagai indeks &roliferasi sel.

Petanda diferensiasi adalah substansi !ang di&roduksi oleh sel atau  'aringan tertentu* termasuk diantaran!a berbagai 'enis &rotein* en/im dan isoen/im serta hormon. Tumor !ang berasal dari sel bersangkutan biasan!a mem&roduksi substansi ini se#ara berlebihan* ,alau&un &ada bebera&a kasus ada &engendalian. Peran ter&enting &engukuran kadar ini adalah menentukan asalusul tumor atau 'enis tumor &rimer &ada &asien dengan metastasis !ang asalusul tumorn!a tidak 'elas. +ebera&a diantaran!a !ang sudah lama dikenal adalah P" ( prostate speci6ic antigen) !ang digunakan sebagai &etanda kanker &rostat* β;6< (hormon chorionic gonodotropin) !ang digunakan untuk memantau &asien &as#a molahidatidosa dan deteksi dini choriocarcinoma. Protein lain !ang ban!ak digunakan adalah &rotein onkofetal misaln!a 3P (alfafeto&rotein) &ada kanker hati* 67 ( carcino embr#ogenic antigen) &ada kanker !ang berasal dari 'aringan embrional. 6 18.5* anti <L dan MM6 ? 1 ( breast cancer associated mucinous antigen)  &ada kanker &a!udara A ""6 ( s9uamous cell carcinoma antigen) untuk kanker 

leher rahim dan kanker lain !ang berasal dari sel skuamosa. 2. Petanda tumor seluler

(13)

Balau&un belum ada &etanda morfologis !ang han!a terda&at &ada sel kanker dan tidak terda&at &ada sel normal* ada bebera&a #iri !ang sering di'um&ai &ada &o&ulasi sel ganas. +ersamaan dengan &erubahan struktur  kom&onen seluler biasan!a 'uga ter'adi &erubahan sifat dan fungsi biologis sel !ang meneta&.

a. Morfologi sel

"el ganas !ang menun'ukkan ana&lasia dengan #iri#iri rasio antara -olume nukleus dengan sito&lasma lebih besar dari normal* &ola kromatin inti lebih halus dan maturasi sito&lasma terhambat. ;ilangn!a adesi antar  sel dan antara &o&ulasi sel dengan stroma di sekitarn!a 'uga da&at meru&akan &etanda &ertumbuhan ganas. 7-aluasi sel dan 'aringan dengan  &e,arnaan sitokimia dan histokimia meru&akan #ara menentukan &etanda tumor selular !ang &ertama digunakan* kemudian disusul dengan teknik  imuno sitokimia dan imuno histokimia. Teknik ini da&at memberikan informasi tentang asalusul sel kanker* 'enis sel dan stadium diferensiasin!a serta dera'at keganasan. Teknik ini meru&akan teknik !ang masih &enting untuk memastikan adan!a keganasan &ada satu s&esimen* namun tidak memberikan informasi tentang sifat biologis tumor. Karena itu di negaranegara dimana metode diagnostik dan tera&i kanker sudah sangat ma'u* &emeriksaan histo&atologik dan sito&atologik sa'a diangga& tidak #uku&. Mereka menuntut &ara meter !ang lebih ob!ektif* kuantitatif  dan reproducible serta da&at mengukur sifat dasar tumor !ang berkaitan langsung dengan sifat &ertumbuhan dan sifat biologis lain!a !ang men#erminkan agresi-itas tumor dan sensiti-itasn!a terhada& tera&i.

 b. 3enoti& dan &etanda &ermukaan sel.

Perubahan sel ke arah ganas da&at mengakibatkan eks&resi atau fenoti& !ang tidak la/im atau &roduksi berbagai antigen baru !ang mem&un!ai makna klinik dalam menun'ang diagnosis atau mem&rediksi  &rognosis kanker. Peranan antibodi monoklonal (bMo) &ada a,al tahun

(14)

1%0an meru&akan &enemuan !ang sangat &enting dalam dunia kedokteran* karena dimungkinkan menentukan antigen &ermukaan sel !ang meru&akan &etanda 'enis sel mau&un stadium diferensiasin!a se#ara s&esifik. "alah satu #ontoh &emanfaatan bMo adalah menentukan klasifikasi dan subklasifikasi leukemia. Dengan konsensus internasional antibodi dikelom&okkan dalam berbagai Clusters o6 Di66erentiation (6DCs) sesuai dengan antigen &ermukaan dideteksin!a. ;ingga saat ini telah diidentifikasi l 'enis 6D antigen* ,alau&un ban!ak diantaran!a !ang  belum diketahui 'elas fungsin!a.

"etia& 'enis sel dan setia& stadium maturasi mengeks&resikan 6D s&esifik  atau kombinasi s&esifik 6D !ang rele-an* misaln!a eks&resi 6D5 untuk  limfosit* 6D 14 untuk monosit* 6D 1%* 6D 20 atau 6D 22 untuk limfosit +. kombinasi 6D 10 dengan 6D 1% atau 6D 20 untuk sel &re+* eks&resi 6D 8 dan 6D 9 untuk limfosit T* 6D 15 dan atau 6D 55 untuk sel mieloid. Balau&un sel leukemik mengeks&resikan 'enis antigen &ermukaan !ang sama dengan sel normal* &ada sel leukemik antigen &ermukaan biasan!a dieks&resikan dengan densitas abnormal (eks&resi berlebihan). Dalam keadaan normal tidak lebih dari 50= antigen &ermukaan !ang rele-an dieks&resikan &ada &ermukaan sel.

+an!ak &enelitian men!atakan bah,a immunophenot#ping  &ada leukemia da&at digunakan untuk A a) membedakan sel normal dari sel leukemik b) menentukan lineage dan stadium diferensiasi #) mengidentifikasi adan!a koeks&resi antigen dari 2 lineage berbeda ( mi:ed lineage leukemia) d) mem&rediksi &rognosis. Telah dibuktikan bah,a sifat &rokoagulan !ang dieks&resikan oleh sel ganas dan dam&akn!a terhada& mekanisme koagulasifibrinolisis bukan han!a meru&akan e&ifenomena dari kanker* teta&i mem&un!ai fungsi &enting dalam alur bioregulasi kanker !ang  ber&engaruh &ada &roses in-asi* &roliferasi dan metastasik serta

meningkatkan &rogresi-itas kanker tertentu. #. Kinetik sel dan status &loidi

(15)

Tigadimensi &erubahan kanker !aitu &erubahan intrinsik*  &erubahan dalam hubungan dengan lingkungan baik dengan matriks

mau&un dengan substansi biokimia,i ekstra seluler. Dan &erubahan dalam  'umlah sel. "itokinetik men#aku& kinetik dari &roliferas i dan &ertumbuhan sel. Kemam&uan untuk ber&oliferasi se#ara autonom atau &roliferasi tidak  terkendali meru&akan salah satu &erubahan fenoti& sel !ang mengalami transformasi ganas. "istem c#clin-c#clin dipendent kinase  (#!#lin#dk) sangat ber&engaruh dalam &engaturan siklus sel. Kelainan &ada sistem #!#lin#dk &ada fase " da&at men!ebabkan re&likasi D: berulang lebih dari satukali &ada satu fase " tunggal sebelum siklus sel memasuki fase  berikutn!a dengan akibat kandungan D: abnormal atau dikenal sebagai

aneu&loidi. Ke#e&atan &ertumbuhan sel dalam satu tumor tidak sama. Kinetik sel menggambarkan &ertumbuhan dan agresi-itas tumor sehingga  &engukurann!a meru&akan &rosedur &enting untuk menentukan &rognosis dan sebagai dasar &emilihan tera&i !ang te&at. +ebera&a &arameter kinetik  sel !ang sudah ban!ak digunakan adalah &arameter fraksi fase " @ "P3 (&ro&orsi fraksi dalam fase " dan fase <2M* merefleksikan ke#e&atan

 &ertumbuhan tumor)* eks&resi Ki9* P6: dan TLI ( th#midine labelling  inde:).

Proliferasi tidak terkendali mengandung risiko kesalahan dalam re&likasi D: dan menghasilkan kandungan D: abnormal (aneu&loidi). neu&loidi sering ditemukan &ada kanker dan diangga& mem&un!ai nilai  &rognostik. Pada umumn!a status &loidi din!atakan dengan indeks D: (ID). "tatus &loidi disbut di&loid bila ID E 0*%8 ? 1*08 dan aneu&loidi bila ID (0*%8 atau) 1*08. &ada umumn!a 'enis kanker dengan D: aneu&loidi mem&un!ai &rognosis lebih buruk dibanding kanker dengan D: di&loid. Balau&un aneu&loidi dalam sel atau 'aringan tidak selalu berarti keganasan* aneu&loidi meru&akan indikasi bah,a sel bersangkutan  &otensial men'adi ganas* bahkan sering diangga& sebagai status  &remalignan. Karena itu histogram D: meru&akan informasi !ang

(16)

 bermakna dan diangga& da&at mem&engaruhi ke&utusan klinik dalam kaitann!a dengan &enentuan &rognosis.

d. Kelainan struktur kromosom

Pada kanker sering di'um&ai kelainan karioti& atau struktur  kromosom abnormal !ang da&at diidentidikasi &ada selsel !ang  bermitosis. Kelainan sitogenetik ini da&at beru&a translokasi* kehilangan (deletion)* &en!isi&an (insertion)* in'ertion* am&lifikasi dan lainlain. Kelainan genetik &ada umumn!a ter'adi &ada kromosom di bagian !ang ra&uh dan letakn!a berdekatan dengan atau &ada lokasi onkogen !ang men!ebabkan disfungsi onkogen bersangkutan dan selan'utn!a berakibat transformasi ganas. Kelainan karioti& s&esifik telah diketahui se'ak lama  &ada keganasan tertentu* misaln!a kromosom &hiladel&hia (Ph) !ang di'um&ai &ada %0 = leukemia mielositik kronik dan &ada 1928 = leukemia linfositik akut. Kromosom Ph ter'adi akibat translokasi resi&rokal onkogen c-abl  dari kromosom % ke lokasi s&esifik &ada kromosom 22 !ang disebut b#r ( breakpoint cluster region) !ang kemudian melakukan fusi dan membentuk Cimerie bcr-abl gene.

<en abnormal ini diangga& bertanggung'a,ab atas ter'adin!a transformasi ganas. Petanda sitogenetik lain !ang sudah lama diidentidikasi adalah translokasi antara kromosom  dan 14 &ada +LL.

Kelainan karioti& 'uga da&at di'um&ai &ada tumor &adat. "ebagian besar  tumor &adat menun'ukkan delesi material genetik !ang lokasin!a &ada umumn!a sesuai dengan lokasi gen su&resor* sehingga hal itu meru&akan indikasi hilangn!a atau inaktifasi gen su&resor. +ebera&a #ontoh* diantaran!a delesi material genetik &ada kromosom 19 (19F) &ada kanker   &a!udara dan delesi &ada kromosom 5 (5&) &ada kanker &aru 'enis sel

ke#il ("6L6)

5. Petanda Tumor Molekular 

Penera&an teknologi D: telah memunginkan identifikasi &erubahan minimal &ada D: ( point mutation)* !aitu &erubahan satu atau bebera&a

(17)

nukelosida sa'a* bai karena hilang (deletion)* substitusi atau translokasi !ang tidak terdeteksi dengan &eentuan karioti& kromosom. Teknologi P6$  ( pol#merase chain reaction) meningkatkan kemam&uan deteksi kelainan molekuler sehingga da&at digunakan untuk deteksi dini dan deteksi sisa sel kanker (minimal residual disease, M2D). Teknik P6$ bahkan da&at digunakan untuk mendeteksi risiko ter'adin!a kanker tertentu* khususn!a &ada  'enis kanker heredifer* misaln!a delesi gen P6 dan D66 &ada kanker 

kolorektal* mutasi gen su&resor +$6 1 dan +$6 2 &ada kanker &a!udara dan kanker o-arium. Klasifikasi gen MD$ (multi drug resistant  dengan teknik ini 'uga bermanfaat sebagai &edoman tera&i.

+erbagai kelainan gen !ang unik sebagai akibat translokasi* deletion, insertion atau trans&osisi mau&un point mulation di lokasi !ang khas diketahui ada kaitann!a dengan keganasan tertentu. Mutasi onkogen C-m#c  dan ras meru&akan !ang &ertamakali diketahui akibat dalam mekanisme &ertumbuhan kanker. Translokasi C-m#c da&at di'um&ai antara lain &ada kanker &a!udara* kanker &aru dan kanker kolon. "etidakn!a se&ertiga dari semua 'enis kanker  mengandung gen ras mutant. Gnkogen ras memegang &eran &ada stadium a,al mau&un terminal &erkembangan tumor. Gnkogen lain !ang sering mengalami mutasi &ada berbagai 'enis kanker adalah b#l 2 !ang berfungsi sebagai gen antia&o&totik* 6erb +2 dan lainlain. Disam&ing mutasi onkogen* mutasi atau inaktifasi gen su&resor 'uga memiliki &eran &enting dalam tumorigenesisinakti-asi gen &85 !ang terletak &ada lengan &endek  kromosom 19* atau gen $b1 !ang terletak &ada lengan &an'ang kromosm 15 men!ebabkan disfungsi gengen tersebut dan berakibat &ertumbuhan tidak  terkendali. dan!a kerusakan D: akan menginduksi akti-itas &85 normal (wild t#pe) untuk menghentikan siklus sel &ada dase <1 dan memberi kesem&atan ke&ada gen  DA repair  mem&erbaiki D: !ang rusak* sebelum siklus sel berlan'ut ke fase sintesis dan re&likasi D:. Disfungsi gen &85 mengakibatkan disfungsi mekanisme D: re&air* sehingga D: !ang rusak  tidak sem&at di&erbaiki bahkan dire&likasi &ada fase " dan di,ariskan &ada selsel turunann!a. Disfungsi gen ini ,alau&un tidak selalu langsung

(18)

men!ebabkan transformasi ganas* mengakibatkan ketidakstabilan genetik. Mutasi lebih dari satu gen men!ebabkan sel tumbuh lebih tidak terkendali dibanding mutasi satu gen sa'a. 7ks&resi gen abnormal se#ara berlebihan dikaitkan dengan ke#enderungan in-asi atau metastasis* sedang bila hal itu ter'adi &ada kasuskasus tenang atau remisi* meru&akan indikasi bah,a  &en!akitn!a men'adi &rogresif. Dengan demikian* identifikasi mutasi gen  &ada lokasi tertentu da&at digunakan sebagai &arameter &rognosis* bahkan

(19)

BAB IV

METODA PEMERIKSAAN LABORATORIUM

PETANDA TUMOR SPESIFIK  ENZIM

Dengan bebera&a &enge#ualian* &eningkatan en/im atau isoen/im tidak  #uku& s&esifik atau sensitif untuk digunakan mengidentifikasi ti&e kanker atau keterlibatan organ !ang s&esifik. Dulu en/im digunakan sebagai &etanda tumor  sebelum ditemukan antigen onkofetal dan antibodi monoklonal. bnormalitas en/im sebagai &etanda kanker dieks&resikan sebagai bentuk fetal dari en/im (isoen/im) atau &roduk ekto&ik en/im.

Konsentrasi en/im lebih tinggi di dalam sel. 7n/im dile&as ke sirkulasi sistemik sebagai hasil dari nekrosis tumor atau &erubahan &ermeabilitas membran sel kanker. Kenaikan kadar en/im 'uga terda&at &ada sumbatan duktus biliaris atau  &ankreas se&erti &ada insufisiensi renal. Lokasi intraseluler en/im menentukan

nilai &ele&asan. Keban!akan en/im tidak unik untuk suatu organ s&esifik. "ehingga en/im lebih &antas disebut &etanda tumor non s&esifik.

Isoen/im dan berbagai bentuk en/im menambah kes&esifikan organ. 7n/im se#ara tradisional diukur dengan akti-itasn!a. Dengan intruduksi teknik  antibodi* bebera&a en/im se&erti P"* diukur sebagai antigen &rotein dari&ada akti-itas en/imn!a.

Alkaline Phosha!ase

lkaline &hos&hatase dihasilkan dari hati* tulang atau &lasenta. lkaline  &hos&hatase dalam serum de,asa normal berasal dari hati atau traktus biliaris.

Kenaikan kadar alkaline &hos&hatase he&ar terlihat &ada kanker hati &rimer atau sekunder. Kadar ini berguna untuk menge-aluasi metastase kanker !ang melibatkan tulang dan hati. Pada metastase he&ar* kadar serum alkaline  &hos&hatase mem&un!ai korelasi !ang lebih baik dari&ada tes fungsi hati !ang lain. Keganasan !ang lain se&erti leukemia* sarkoma dan limfoma dengan kom&likasi adan!a infiltrasi ke hati 'uga bermanifestasi dengan kenaikan kadar  alkaline &hos&hatase.

(20)

Kenaikan terbesar alkaline &hos&hatase !ang berasal dari tulang terda&at  &ada lesi osteoblastik se&erti &ada kanker &rostat dengan metastase ke tulang.

Kenaikan minimum terda&at &ada lesi osteolitik* se&erti kanker &a!udara dengan metastase ke tulang.

Pla#ental alkaline &hos&hatase (PLP) disintesa oleh trofoblas dan meningkat dalam serum ,anita hamil. PLP ditemukan &ertama kali sebagai isoen/im $egan oleh 3ishman dkk. PLP meningkat &ada berma#amma#am keganasan se&erti kanker o-arium* &aru* trofoblas dan gastrointestinal* seminoma dan &en!akit ;odgkin.

"#ea!inin Kinase

7n/im kreatinin kinase 1 (6K1) terda&at di otak* &rostat* traktus gastrointestinal* &aru* kandung kemih* uterus dan &lasenta. Peningkatan kadar  6K1 terda&at &ada 6a &rostat dan small #ell #ar#inoma &ada &aru. Meski&un kadarn!a 'uga meningkat &ada keganasan lain se&erti &a!udara* kolon* o-arium* lambung* &enggunaan klinik 6K1 memerlukan &enelitian lebih lan'ut.

Lak!a! Dehi$#ogenase

Laktat dehidrogenase (LD) adalah en/im dalam &roses glikolitik dan dihasilkan sebagai hasil kerusakan sel. Kenaikan laktat dehidrogenase &ada keganasan tidak s&esifik. Terda&at &ada berma#amma#am kanker termasuk  he&ar* nonseminomatous germ #ell testi#ular* &a!udara* kolon* lambung* kanker   &aru* limfoma non ;odgkin* leukemia akut* seminoma dan neuroblastoma. Kadar 

serum laktat dehidrogenase berhubungan dengan massa tumor &ada tumor   'aringan &adat (solid tumor) dan sebagai indikator &rognostik untuk &rogresi  &en!akit. :ilai dalam monitoring tera&i lebih terbatas. Isoen/im han!a memberikan s&esifisitas marginal untuk keterlibatan organ. "ebagai #ontoh* kenaikan LD8 berhubungan dengan metastase ke he&ar. Kenaikan LD8 dalam #airan s&inal meru&akan indikasi a,al adan!a metastase ke ""P.

Ne%#on&Se'i(i' Enolase

 :eurons&e#ifi# enolase (:"7) adalah bentuk !ang ditemukan di 'aringan saraf dan sel sistem neuroendokrin* 'aringan P>D ( amine precursor uptake and  decarbo:#lation). Ditemukann!a :"7 dalam tumor berhubungan dengan

(21)

neuroendokrin !ang berasal dari "L66 ( small cell lung cancer )* neuroblastoma*  &heo#hromo#!toma* #ar#inoid* karsinoma medulare tiroid* melanoma dan tumor 

endokrin &ankreas.

Kadar serum :"7 diukur dengan $I. +atas atas normal adalah 12*8

µg@ml. Pada &asien "6L6 sensiti-itasn!a adalah 0 =. "&esifisitasn!a &aling tidak 0=  %0=. Kadar :"7 berhubungan dengan stadium dan digunakan untuk   &rognosis dari &rogresi &en!akit. :ilai :"7 dalam mendeteksi kekambuhan  &en!akit tidak terbukti. :"7 digunakan dalam monitoring kemotera&i dan  berhubungan dengan dera'at &en!akit. Immunostaining :"7 'uga digunakan

untuk diferensial diagnosis antara "6L6 dan histologikal karsinoma ti&e lain. nakanak dengan neurublastoma taha& lan'ut* lebih dari %0= dila&orkan ter'adi kenaikan kadar serum :"7. Kadar :"7 !ang tinggi dihubungkan dengan  &rognosis !ang 'elek. Monitoring tera&i menggunakan :"7 adalah kontro-ersial*

terutama s&esifisitas res&ekn!a terhada& 'aringan. Kenaikan kadar :"7 &ada anak  dengan neurublastoma stadium IV dihubungkan dengan outcome !ang buruk 

P#os!a!i' A'i$ Phosha!ase

Prostati# a#id &hos&hatase (PP) &ertama kali digunakan sebagai &etanda tumor &ada tahun 1%5. Meski&un konsentrasi massa PP da&at diukur dengan $I* metode &ilihan untuk mengukur PP adalah dengan akti-itas en/imatikn!a. +ahan !ang biasa digunakan adalah th!mol&hthalein mono&hos&hate dan α na&hthol &hos&hate. Kenaikan serum PP terlihat &ada keadaan ganas se&erti se&erti sarkoma osteogenik* multi&el mieloma dan metastase kanker ke tulang. Peningkatan 'uga ter'adi &ada keadaan 'inak se&erti +P;* osteo&orosis dan hi&er&aratiroidism.

Penggunaan klinik PP digantikan oleh P" (&rostates&e#ifik antigen). PP tidak sesensitif P" untuk skrining dan deteksi dini kanker. Penggunaan klinik PP dibatasi untuk konfirmasi metastase kanker &rostat dan stadium kanker   &rostat.

P#os!a!e&Se'i(ik An!igen

Prostates&e#ifik antigen (P") adalah satu dari &etanda tumor !ang s&esifik !ang da&at digunakan untuk mendiagnosis kanker. Kanker &rostat adalah

(22)

kanker terban!ak &ada &ria usia tua. ika da&at terdeteksi dini* &otensial untuk  disembuhkan dengan radikal &rostatektomi.

 +iokimia

P" ditemukan oleh ;ara dkk tahun 1%91. Mereka men!ebutn!a seminal &lasma  &rotein γ semino&rotein7 Di tahun 1%9%* Bang dkk memurnikan &rotein dari  'aringan &rostat dan men!ebutn!a  prostate-speci6ic antigen. P" ditemukan di  'aringan &rostat normal* benigna* hi&er&lastik dan maligna* ta&i tidak 

ditemukan di 'aringan !ang lain. γ semino&rotein dan P" mem&un!ai struktur   biokimia !ang ham&ir sama. P" adalah rantai tunggal gliko&rotein dengan 9=

karbohidrat dan serin &rotease dari golongan kallikrenin. Mem&un!ai akti-itas se&erti #h!motr!&sin dan tr!&sin.

 Fisiologi

Di darah* P" terda&at dalam 2 bentuk A (1) kom&lek kom&onen ma!or  dengan &rotein inhibitorA α1anti #h!motr!&sin ( +M 0.000 ? %0.000 ) atau α2 makroglobulin* dan (2) kom&onen bebas minor (+M 50.000). :ilai klirens metabolik P" mengikuti eliminasi kinetis !ang &ertama. Karena ,aktu &aruh  &an'ang (25 hari)* dibutuhkan 25 minggu bagi P" kembali ke baseline setelah  &rosedur tertentu. Prosedur ini meli&uti bio&si transre ktal* >"< transrektal* T>$P ( Transurethral $ese#tion of the Prostate )* dan radikal &rostatektomi. Prostatitis dan retensi urin akut 'uga da&at meningkatkan konsentrasi P". Meski&un  &emeriksaan rektal se#ara digital tidak mem&un!ai efek klinik &enting terhada& kadar P"* &ada bebera&a &asien terlihat kenaikan dua kali li&at. Kadar serum P" tidak di&engaruhi -ariasi diurnal mau&un sirkadian.

 Metode

+ebera&a immunoassa! tersedia se#ara komersial. ,aln!a ban!ak studi menggunakan &emeriksaan Pros#he#k dari Hang Labs. Penggunaan klinik   &emeriksaan ini harus disetu'ui 3D (  Food and Drug Administration ). da 4  &emeriksaan !ang disetu'ui 3D !aitu A 0andem-2 atau 0andem-E immunometric

assa# dari ;!brite#h In#*  8m: immunometric assa# (M7I) dari bbot Laboratories*  A8A-!%55 immunometric assa# dari Tosoh In#* dan  ACS-!;5 chemiluminescent assa# dari 6iba 6ornig Diagnosti#s.

(23)

Karena tidak ada standar internasional untuk P"* ban!ak &abrik  mengkalibrasikan &emeriksaan mereka dengan ;!brite#h. Ke#uali Hang assa!* dimana hasiln!a 80= lebih tinggi dibanding metode lainn!a. Meski&un &ada umumn!a hasiln!a ham&ir sama* keem&at assa! !ang disetu'ui 3D ini menghasilkan hasil !ang berbeda &ada masing ? masing &asien. Pen!ebab ketidaksesuaian ini mungkin karena &erbedaan kom&onen reagen se&erti kalibrator* a#uan* dan antibodi !ang digunakan ,aktu inkubasi dan &engukuran molekul bebas dan kom&lek P". 3aktor lain meli&uti konsistensi suhu* -ariasi reagen* dan &erbedaan instrumen.

 Aplikasi <linik 

1. Deteksi dini kanker &rostat

Tes P" sa'a tidak efektif untuk skrining dan deteksi dini kanker &rostat karena P" s&esifik untuk 'aringan &rostat ta&i tidak untuk kanker &rostat. +P; (+enign &rostati# ;!&er&lasia) adalah &en!akit !ang umum ter'adi &ada  &ria berumur 80 tahun atau lebih. :ilai P" &ada +P; dan kanker &rostat sering tum&ang tindih* sehingga tidak mungkin menggunakan P" untuk  membedakan keduan!a. "ensiti-itas P" adalah 9= &ada #utoff -alue 4*0

µg@L. Dengan menurunkan #utoff -alue 2*µg@L* sensiti-itas meningkat men'adi %2=* sedang s&esifisitas turun 55=  25=. Dengan menaikan #utoff  -alue  µg@L* s&esifisitas men'adi %0=. Dengan analisa $G6* P" adalah  &rediktor !ang lebih baik dibanding PP untuk diagnosis kanker &rostat. Penggunaan P" bersama dengan &emeriksaan digital rektal* diikuti >"< transrektal* memberikan diagnosis !ang lebih akurat dan sensitif dibanding han!a &emeriksaan digital.

Pendekatan lain untuk meningkatkan &enggunaan P" untuk deteksi dini kanker &rostat adalah mengukur kenaikan nilai P" se#ara serial. Pria usia  80 tahun disarankan untuk di&eriksa P" untuk menda&atkan nilai dasar  sehingga &eningkatan a,al da&at dideteksi. Dengan meneta&kan nilai dasar  P" &ada masingmasing &asien* kenaikan nilai P" da&at dihitung. Kenaikan P" &da orang sehat* +P;* dan &enderita kanker &rostat berbeda  beda dengan harga tertinggi (  0*98 µg@L @tahun ) terda&at &ada &enderita

(24)

kanker &rostat. Pendekatan lain adalah menggunakan densitas P" ( !aitu membagi konsentrasi P" dengan -olume &rostat !ang ditentukan dengan >"< transrektal ). Pasien dengan P" antara 4 ? 10 µg@L* hasil digital rektaln!a negatif* dan ter'adi kenaikan densitas P" mem&un!ai resiko kanker   &rostat !ang meningkat.

2. Penentuan dera'at@stadium kanker &rostat

P" digunakan untuk menentukan dera'at klinik kanker &rostat dari  sam&ai D2. Kadar P" !ang lebih tinggi atau kenaikan konsentrasi P"* menandakan stadium lan'ut. :amun tes P" tidak da&at untuk menentukan stadium &ada masingmasing indi-idu.

P" 'uga dihubungkan dengan dera'at &atologi dan metastase. "tadium lan'ut se#ara &atologi ditandai dengan kadar P" !ang lebih tinggi dalam serum. Karena ter'adi tum&ang tindih nilai P" &ada masingmasing stadium  &en!akit* &engukuran P" tidak da&at digunakan untuk menentukan der'at  &atologikal &ada masingmasing indi-idu. P" sendiri tidak da&at digunakan untuk menentukan a&akah kanker &rostat masih terbatas &ada organ atau  berubah sehingga &erlu dilakukan radikal &rostatektomi. Kadar P" da&at digunakan sebagai &anduan dan lebih berguna dalam e-aluasi metastase. Pasien dengan kadar P" kurang dari 20 µg@L 'arang mengalami metastase ke tulang. Penelitian menun'ukkan bah,a P" da&at menggantikan radionu#lide  bone s#an &ada &asien !ang baru didiagnosis tan&a tera&i kanker &rostat* !ang

mem&un!ai konsentrasi serum P" rendah ( J 10 µg@L ) dan tidak mem&un!ai ge'ala !ang berhubungan dengan sistem skeletal.

5. Monitoring tera&i

Penggunaan klinik terban!ak P" adalah dalam monitoring tera&i definitif  kanker &rostat* !ang meli&uti radikal &rostatektomi* tera&i radiasi dan tera&i antiandrogen.

$adikal &rostatektomi adalah o&erasi &engangkatan seluruh 'aringan  &rostat. Mengikuti o&erasi ini* kadar P" turun di ba,ah batas !ang da&at di&eriksa. ;al tersebut membutuhkan ,aktu 25 minggu untuk ,aktu &aruh P" 25 hari. ika ,aktu &aruh lebih lama dari normal* harus diasumsikan

(25)

 bah,a ada sisa tumor. 3ollo, u& &asien setelah o&erasi harus dikonfirmasikan dengan &enemuan ini. Disarankan &emeriksaan P" dilakukan tia& 5 bulan dalam 1 tahun &ertama &aska o&erasi* selan'utn!a tia& 4 bulan di tahun kedua* dan tia&  bulan &ada tahun sesudahn!a. :ilai kenaikan P" ber-ariasi &ada tia&tia& institusi dengan range antara 0*2 ? 0* µg@L. Pada bebera&a kasus* kenaikan kadar P" setelah radikal &rostatektomi meru&akan indikator kuat adan!a kekambuhan &en!akit. Baktu antara &eningkatan konsentrasi P" dengan ter'adin!a kekambuhan adalah antara 1?8 tahun.

Peranan P" dalam monitoring setelah tera&i radiasi definitif kurang baik  dibanding dengan monitoring setelah radikal &rostatektomi. "ebagian besar   &asien a,aln!a menun'ukan &enurunan kadar P" setelah tera&i radiasi.

"etelah 1 tahun* se&aro &enderita mem&erlihatkan kenaikan kadar P". Keban!akan dari &asien ini hasil bio&sin!a &ositif dan mengalami metastase. P" lebih baik dalam mendeteksi sisa kanker setelah tera&i radiasi dibanding  &emeriksaan rektal se#ara digital.

Tera&i antiandrogen meli&uti bilateral or#hie#tom! dan &engobatan dengan analog L;$; (luteini=ing hormone-releasing hormon)* dietistilbestrol dan flutamide. Tes P" berguna untuk mem&erkirakan &rognosis dan monitoring res&on terhada& tera&i antiandrogen &ada &asien kanker &rostat stadium D2. Kadar P" berbanding terbalik se#ara &ro&orsional dengan umur hara&an hidu&* meningkat &ada &rogresi kanker* menurun &ada remisi kanker* dan tidak berubah &ada &en!akit !ang meneta&.

Penghentian tera&i androgen mem&un!ai efek langsung terhada& kadar  P" !ang mana tidak tergantung &ada efek anti tumor. Produksi P" di&engaruhi oleh hormon se&erti dihidrotestosteron. "ehingga kadar P"  &asien !ang menda&at tera&i antiandrogen mem&un!ai arti !ang berbeda

dengan &asien !ang menda&at tera&i ti&e lain. ;G$MG:

Lebih dari setengah abad hormon dikenal sebagai &etanda tumor. Dengan adan!a immunoassa! dan &enggunaan antibodi monoklonal* &engukuran hormon dalam kanker terbagi men'adi 2 bagian. Pertama* 'aringan endokrin !ang dalam

(26)

keadaan normal mem&roduksi hormon. Kedua* hormon da&at dihasilkan oleh  'aringan nonendokrin !ang dalam kondisi normal tidak menghasilkan hormon keadaan ini disebut ectopic s#ndrome7 6ontohn!a* 6T; (adenocorticotropic hormon) di&roduksi se#ara normal oleh hi&ofise dan se#ara ekto&ik oleh small #ell. Kenaikan kadar hormon bukan meru&akan diagnostik kanker !ang s&esifik* karena hormon da&at di&roduksi oleh berma#amma#am kanker.

P>Doma adalah kelom&ok tumor embriologikal dari organ endokrin P>D singkatan dari  Amine Precusor >ptake and Decarbo:#lase. "el P>D mem&un!ai 'aringan saraf dan endokrin. aringan ini mensintesa hormon  &oli&e&tida se&erti 6T;* kalsitonin* gastrin* glukagon* insulin* melanoc#te  stimulating hormone* sekretin dan 'asoacti'e intestinal pol#peptide. 3rekuensi  &roduksi hormon berhubungan dengan dera'at hubungan embriologikal 'aringan

asal kanker dengan 'aringan lain dalam sistem P>D. A$#eno'o#!i'o!#oi' Ho#)one *A"TH+

+aik 6T; (5% asam amino* +M 4.800) dan &rekusorn!a !aitu &ro?  6T; (+M 22.000) da&at dihasilkan oleh tumor. Pro6T; memakai  8=  bioakti-itas dan imunoakti-itas. $I tradisional mengukur &rekusor dan hormon.

Penggunaan immunometri# assa! s&esifik untuk 6T;.

Peningkatan kadar 6T; adalah hasil &roduksi hi&ofise dan organ ekto&ik. Tahun 1%2* +ro,n menggambarkan &enderita dengan small #ell #ar#inoma &aru !ang mem&un!ai tanda dan ge'ala kelebihan kortisol* !ang kemungkinan besar disebabkan oleh &roduk ekto&ik 6T;. Kadar 6T; !ang tinggi (  200 ng@L ) berasal dari 'aringan ekto&ik. Kegagalan tes su&resi deksametason 'uga mengindikasikan adan!a &roduk ekto&ik. Kurang lebih se&aro  &roduk ekto&ik 6T; adalah hasil #ar#inoma small #ell &aru. Kondisi lain !ang

meningkatkan kadar 6T; adalah kanker &ankreas* &a!udara* gaster dan kanker  kolon* 'uga keadaan 'inak se&erti 6GPD ( chronic obstructi'e pulmonar# disease )* de&resi mental* obesitas* hi&ertensi* DM dan stres. :ilai 6T; dalam memonitor tera&i tidak 'elas .

(27)

Kalsitonin adalah &e&tida dengan 52 asam amino dan +M  5.400. Di&roduksi oleh sel 6 tiroid. :ormaln!a kalsitonin disekresi sebagai res&on terhada& &eningkatan kalsium. Kalsitonin akan menghambat release kalsium dari tulang dan menurunkan kadar serum kalsium. Baktu &aruh serum adalah  12 menit. Kadar &ada orang sehat J 0*1 µg@L. Peningkatan kadar biasan!a dihubungkan dengan karsinoma medula tiroid.

Kalsitonin sangat berguna dalam deteksi karsinoma medula tiroid familial* !ang meru&akan kelainan autosomal dominan. nggota keluarga !ang tidak  menun'ukan ge'ala mem&eroleh manfaat dari skrining kalsitosin karena nilai  basaln!a meningkat &ada masingmasing orang. Tes &ro-okatif dengan mengunakan kalsium dan &entagastrin intra-ena 'uga meningkatkan kadar  kalsitonin. Malignansi se#ara mikrosko&ik dideteksi &ada &enderita !ang mem&un!ai s#an radio isoto& negatif dan &ada &emeriksaan fisik kelen'ar  tiroidn!a normal.

Kadar kalsitonin digunakan sebagai indikator meluasn!a -olume tumor  dan keterlibatan tumor &ada metastase lokal dan 'auh. Kalsitonin berguna untuk  monitoring tera&i dan deteksi kekambuhan &en!akit.

Kadar kalsitonin 'uga ditemukan meningkat &ada bebera&a &asien #ar#inoid* kanker &aru* &a!udara* gin'al* dan hati. Kegunaan kalsitosin sebagai  &etanda tumor &ada keganasan tidak da&at di&er#a!a. Kenaikan kalsitonin dila&orkan &ada kondisi nonmaligna se&erti &en!akit &aru* &ankreatitis* hi&er&aratiroidism* anemia &ernisiosa* &en!akit Paget di tulang* dan kehamilan. H%)an "ho#ioni' Gona$o!#oin * H"G +

 +iokimia

;6< adalah gliko&rotein !ang disekresi oleh sel s!#!tiotro&hoblas &ada  &lasenta normal. ;6< terdiri dari 2 'enis subunit !aitu α dan β. "ubunit α umum terda&at &ada hormon L; (luteini=ing hormone)* 3"; ( 6ollicle stimulating  hormone) dan T"; (th#roid stimulating hormone). "ubunit β  khas untuk ;6< dan u'ung #arbo!ln!a bersifat antigenik. ;6< mem&un!ai +M 48.000.

 Fisiologi

(28)

Kenaikan kadar ;6< terlihat &ada kehamilan* &en!akit tro&hoblas* dan  bebera&a tumor germ #ell (lihat bab 1 untuk diskusi ;6< dan kehamilan). Kadar 

tertinggi ;6< ( 1 'uta I>@L) terlihat &ada tumor tro&hoblas. Peningkatan sedang terda&at &ada tumor germ #ell terutama nonseminomatous testi#ular #ar#inoma.

Produksi subunit ;6< diba,ah kontrol genetik. Perbedaan &roduksi subunit diobser-asi &ada &enderita knker. :amun han!a sedikit 'umlah &enderita !ang menghasilkan han!a subunit bebas sa'a. Keban!akan &enderita kanker  menghasilkan baik subunit β !ang bebas dan dalam molekul.

 Metode

Pengukuran serum ;6< !ang s&esifik untuk subunit β dan tan&a reaksi silang dengan hormon gliko&rotein lainn!a se&erti L;* 3"; dan T";* dilakukan  &ada tahun 1%90an. "ebagian besar &emeriksaan ;6< menggunakan format immunometri# (sand,i#h). Pemeriksaan ;6< mengukur whole molecule dimana antibodi untuk subunit α  dan β  digunakan dalam format immunometri#. Ti&e assa! ini tidak mengukur subunit α dan β !ang karena bebas tidak da&at dibentuk  sad,id#h dengan 2 antibodi. Total β  ;6< assa! mengukur ;6< inta#t dan subunitβ bebas. "ebagai &etanda tumor* total β ;6< assa! lebih disukai* karena !ang dihasilkan oleh kanker signifikan dengan 'umlah subunit β bebas. Tidak ada satu&un &emeriksaan ;6< komersial !ang disetu'ui oleh 3D untuk digunakan sebagai &emeriksaan &etanda tumor.

 Aplikasi klinik 

Peningkatan kadar ;6< ter'adi ham&ir &ada semua &asien dengan tumor  tro&hoblastik* 90= diantaran!a dengan nonseminomatous testi#ular tumor* lainn!a dengan seminoma. Peningkatan !ang rendah dila&orkan &ada kasus melanoma dan kanker &a!udara* traktus <I* &aru dan o-erium* 'uga &ada keadaan  'inak se&erti sirosis* ulkus duodenalis dan radang &erut. ;6< 'uga berguna untuk 

identifikasi tumor tro&hoblastik* bersama dengan 3P* dalam deteksi nonseminomatous testi#ular tumor.

Kadar ;6< berkorelasi dengan -olume tumor dan &rognosis &en!akit. Keberadaan ;6< &ada seminoma da&at mengindikasikan adan!a

(29)

#horio#ar#inoma. Karena ;6< tidak da&at mele,ati barier otak* ratio #airan serebros&inal A serum adalah 1 A 0. Kadar !ang tinggi dalam #airan serebros&inal mengindikasikan adan!a metastase ke otak. $es&on terhada& tera&i &enderita dengan metastase sistem saraf &usat da&at ditun'ukkan dengan monitoring kadar  ;6<.

;6< sangat berguna untuk monitoring &engobatan dan &rognosis &en!akit tro&hoblastik. Kadar ;6< berkorelasi dengan -olume tumor. Penderita dengan kadar ;6< a,al lebih besar dari 400.000 I>@L mem&un!ai resiko tinggi kegagalan tera&i. "etelah o&erasi &engangkatan tumor* kadar ;6< dihara&kan turun. Baktu &aruh normal serum ;6< antara 12 ? 20 'am. Penurunan !ang lambat atau kadar !ang meneta& menun'ukan adan!a kekambuhan &en!akit. "etelah kemotera&i direkomendasikan &engukuran ;6< mingguan. "etelah remisi dian'urkan &engukuran ;6< tahunan untuk mendeteksi kekambuhan. Deteksi  batas &emeriksaan sangatlah &enting* akti-itas sisa ;6< mengindikasikan adan!a tumor. "&esifisitas subunit β 'uga salah satu faktor* reakti-itas silang &ada kadar  rendah dengan L; atau 3"; da&at men!ebabkan hasil &ositif &alsu.

:TI<7: G:KG37TL

Penemuan α  feto&rotein (3P) dan #ar#inoembrioni# antigen (67) di tahun 1%0an membuat re-olusi &ada era modern &etanda tumor. 3P ditemukan  &ertama kali dari serum tikus dengan kanker hati oleh bele- dkk dan sesudahn!a di serum manusia dengan karsinoma he&atoseluler. 67 ditemukan oleh <old dan 3reeman.

ntigen onkofetal adalah &roduk &roduk &rotein selama &eriode fetal. Protein ini ada dalam konsentrasi tinggi dalam serum fetus dan menurun atau hilang setelah lahir. Pada &enderita kanker* &rotein ini mun#ul lagi.

& Fe!o#o!ein *AFP+  +iokimia

3P adalah &etanda untuk karsinoma he&atoseluler dan kom&onen !olk  sa# dari karsinoma germ #ell. 3P adalah gliko&rotein dengan +M 90.000. Mengandung rantai &oli&e&tida tunggal dan 4= karbohidrat. 3P disintesa dalam  'umlah besar selama &eriode embriogenik oleh hati dan !olk sa# 'anin.

(30)

 Metode

"erum 3P da&at ditentukan dengan immunometri# assa! baik  menggunakan label radioaktif atau&un en/im. "istem immunoassa! otomatis untuk mengukur 3P telah tersedia. +atas deteksi 3P dengan immunoassa! adalah 12µg@L.

 Aplikasi klinik 

Pada de,asa sehat kadar serum 3P kurang dari 10 µg@L. Disam&ing kehamilan* kenaikan kadar 3P dihubungkan dengan keadaan 'inak &ada hati se&erti he&atitis dan sirosis. "ebagian besar &enderita dengan &en!akit 'inak ini (%8=) mem&un!ai kadar 3P lebih rendah dari 200 µg@L. Kadar 3P lebih dari 1.000 µg@L menandakan adan!a kanker. Pada kadar ini* kurang lebih setengah karsinoma he&atoseluler da&at dideteksi. Karena kadar 3P berhubungan dengan ukuran tumor* deteksi karsinoma he&atoseluler lebih berguna &ada stadium a,al ketika tumor masih #uku& ke#il untuk diangkat (J8 #m) dari&ada 'ika tumor sudah  besar. >ntuk mendeteksi tumor !ang ke#il* cut-o66 le'el  3P &erlu diset ke kadar 

!ang lebih rendah dari 200 µg@L atau 1.000 µg@L. Disarankan #utoff &oint 10 ?  20 µg@L* ta&i &ada kadar ini he&atitis dan sirosis 'uga harus di&ertimbangkan sebagai kasus !ang mungkin ter'adi kenaikan.

"krining karsinoma he&atoseluler telah di#oba di daerah dengan insiden tinggi se&erti di frika* 6ina* Tai,an* e&ang dan laska. "krining a,al dalam  'umlah besar di 6ina dengan teknik !ang kurang sensitif (!aitu aglutinasi dan

imunodifusi dengan cut-o66 'alue 400 ? 1.000 µg@L) da&at mendeteksi se'umlah kasus baru dari ti&e kanker ini. Metode !ang lebih sensitif (10 ? 20 µg@L) menggunakan immunoassa!* ultrasonografi atau keduan!a* telah dilakukan di Tai,an dan e&ang dengan hasil !ang lebih baik dalam deteksi karsinoma he&atoseluler &ada stadium a,al.

3P 'uga berguna untuk menentukan &rognosis dan monitoring tera&i karsinoma he&atoseluler. Kadar 3P meru&akan indikator &rognosis kelangsungan hidu&. Peningkatan kadar 3P ( 10 µg@L) se&erti kadar serum bilirubin lebih dari 2 mg@dl* dihubungkan dengan kelangsungan hidu& !ang lebih &endek. Kenaikan

Referensi

Dokumen terkait

Kitting merupakan suatu &#34;enis penyele!engan dengan cara tidak mencatat pembayaran tetapi mencatat penyetorannya dalam hal melakukan transfer bank contoh bila

3.Makanan yang disajikan adalah makanan penuh sehari 3-4 kali makan sehari dengan atau tanpa makanan selingan. 4.Standar makanan memuat standar makanan orang sakit sesuai

Berdasarkan hasil pengujian kapasitas aksial-lentur kolom pada Tabel 8 dapat dilihat bahwa nilai rerata kapasitas beban aksial tekan pada kondisi maksimum untuk kolom beton

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Pengungkapan Indeks Islamic Social Reporting Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2010-2014”

Dari data dan informasi yang diperoleh serta penjelasan yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah diatas, maka penulis memilih Kelurahan Sei mati sebagai lokasi penelitian

• Setelah mendeklarasikan sebuah Structure, yang tidak kalah pentingnya adalah membuat fungsi operator (fungsi untuk mengoperasikan struct). • Fungsi operator bisa

Bahwa dengan telah ditetapkannya Undang-undang Nomor 18 tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II

Bila  benda tersebut tidak hitam, masalah radiasi akan menjadi lebih sulit dihitung, karena tidak semua  benda tersebut tidak hitam, masalah radiasi akan menjadi lebih sulit