• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.

Sistem informasi merupakan kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas manusia yang menggunakan teknologi tersebut untuk mendukung operasi dan manajemen dalam mendukung pengambilan keputusan. Perkembangan sistem informasi dewasa ini semakin tumbuh berkembang. dimana banyak sekali inovasi-inovasi maupun gagasan-gagasan yang lahir sebagai akibat dari terus berkembangnya teknologi. Aktivitas dan berbagai kegiatan dalam kehidupan sehari-hari, terhubung dengan teknologi informasi. Tidak hanya terhubung dengan komputerisasi, teknologi informasi saat ini semakin mudah dijumpai sepertihalnya perkembangan smartphone, tablet, ataupun device lainya yang wearable.

Perkembangan teknologi informasi didalam era globalisasi yang telah lama masuk kedalam lingkungan sosial di Indonesia memberi dampak yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan teknologi internet. Dimanna teknologi internet saat ini dimanfaatkan untuk mendapatkan perluasan media informasi yang membantu beragam lapisan masyarakat. Dari data statistic APJII tahun 2012 pengguna pemakaian internet naik menjadi 65.000.000 user. Dari tahun sebelumnya pada tahun 2011 sebesar 55.000.000.

Perkembangan dunia teknologi yang meningkat pesat mendorong dan mempengaruhi dalam peningkatan kualitas sosial, politik, dan juga perkembangan teknologi informasi mempengaruhi dunia pendidikan kearah yang lebih baik. Peningkatan tersebut meningkatkan produktifitas, efisiensi, dan efektifitas serta sebagai keunggulan kompetitif. Dengan persaingan yang semakin ketat serta tuntutan pasar yang terus meningkat maka dibutuhkan strategi yang tepat guna agar dapat terus bersaing dan berkembang seiring perkembangan teknologi yang ada. Dalam dunia pendidikan sebagai satu tempat untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas baik secara akademis maupun secara sosial. Teknologi informasi dapat di terapkan untuk meningkatkan sistem pendidikan yang sudah ada.

Dengan kemajuan teknologi, dunia pendidikan dapat memanfaatkan teknologi informasi berbasi elektronik maupun internet yaitu dengan menerapkan

(2)

e-Learning.e-Learning memungkinkan para siswa dan siswi untuk dapat memanfaatkan waktunya dengan baik untuk memperdalam ilmu pengetahuan yang dapat mereka dapatkan, dan dapat di arahkan. Melalu e-Learning diharapkan segala keterbatasan yang menghambat perluasan pengetahuan dapat diminimalisasikan sehingga pengetahuan yang didapat lebih luas, tidak terbatas dan dapat diarahkan.

Electronik Learning atau di sebut e-Learning dapat diartikan sebagai proses pembelajaran siswa siswi dengan menggunakan suatu media elektronik yaitu komputer dan elektronik lainya yang dapat mengakses internet. Dimana melalui penerapan e-Learning para murid dapat dengan mandiri memperoleh bahan materi yang diajarkan di sekolah, untuk dapat dipelajari dirumah / diluar jam kelas. Sehingga waktu belajar menjadi lebih banyak dan juga pengetahuan yang didapat siswa bertambah.

SMA Presiden (Boarding School) di Jl. Ki Hajar Dewantara, Kota Jababeka, Cikarang Baru, Bekasi merupakan salah satu sekolah bergaya semi militer. Yang mendidik siswa-siswi agar memiliki karakter mandiri, disiplin dan bertanggung jawab.SMA Presiden (Boarding School) Cikarang Di dirikan sejak tahun 2003, saat ini memiliki 350 murid yang tersebar dari berbagai Propinsi di Indonesia. SMA Presiden (Boarding School) saat ini telah menerapkan kurikurum baru yaitu kurikulum 2013 yang ditetapkan pada tanggal 15 juni 2013. Kurikulum 2013 ini merupakan pengganti dari Kurikulum.Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013 ini telah diterapkan pada murid murid kelas X, sedangkan murid murid kelas XI dan XII masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Selama ini metode belajar mengajar masih dilakukan secara konvensional, dimana guru mengajar dan siswa belajar dilaksanakan didalam ruang kelas dengan jam belajar yang sudah ditetapkan. Waktu pembelajaran dalam 1 mata pelajaran selama 45menit. Akan tetapi bila dilihat banyaknya kegiatan yang dilakukan para siswa dari kegiatan non kelas. Pertemuan 1 mata pelajaran yang dilakukan 2x45 menit untuk mata pelajaran wajib. Terbatasnya waktu bila siswa ingin mengulang kembali belajar mengenai salah satu materi dengan Guru yang bersangkutan didalam lingkungan asramah, karena tidak semua guru melakukan piket tiap harinya. Guru mendapat giliran piket sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Sebagai sekolah yang menjadi benchmark bagi sekolah lainnya, tentu SMA Presiden (Boarding School) Cikarang perlu untuk

(3)

meningkatkan kualitas manajemen pendidikan dan pengolahan sumber daya eksternal maupun internal. Berdasarkan hasil observasi pada SMA Presiden (Boarding School) Cikarang, penerapan e-Learning pada SMA Presiden (Boarding School) Cikarang dapat menjadi solusi permaslaahan yang ada dan dapat mendukung sistem belajar-mengajar yang telah berjalan saat ini.

Oleh karena itu skripsi ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan dan juga perancangan sistem e-Learning pada SMA Presiden (Boarding School) Cikarang dengan judul skripsi “ANALISA DAN PERANCANGAN SYSTEM E-LEARNING PADA SMA PRESIDEN (BOARDING SCHOOL) CIKARANG” dengan penerapan e-Learning ini diharapkan dapat mendukung srta meningkatkan kualitas belajar mengajar didalam SMA Presiden (Boarding School) Cikarang.

1.2 Formulasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, serta dokumentasi dan refrensi seputar analisa dan perancangan sistem e-Learning, maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana analisa proses sedang berjalan di SMA Presiden (Boarding School) Cikarang. Dan apakah permasalahan yang ada dari hasil analisis tersebut?

2. Apakah rancanan aplikasi e-Learning yang tepat dan sesuai bagi SMA Presiden (Boarding School) Cikarang yang berguna untuk menunjang proses pembelajaran yang ada?

1.3 Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup penulisan skripsi ini, yaitu:

1. Dilakukan di jenjang SMA dari SMA Presiden (Boarding school) Cikarang. 2. Perancangan e-Learning ini difokuskan pada Learning Management System

yang diperuntukan bagi pada siswa, staf dan guru. 3. Cakupan e-Learning yang dirancang dibuat untuk :

- mengetahui pengumuman dan kegiatan sekolah bagi staf, guru dan murid SMA Presiden (Boarding School) Cikarang.

- informasi data pribadi siswa, informasi data pribadi guru yang diperuntukan untuk memudahkan pencatatan data diri guru murid keladam komputerisasi.

(4)

- materi pembelajaran dalam bentuk digital learning untuk para siswa belajar diluar kelas.

- jadwal kegiatan belajar-mengajar, jadwal ujian siswa, dan nilai tugas. Untuk memudahkan informasi untuk siswa maupun guru dalam melihat jadwal maupun nilai sementara.

4. Pengguna yang menggunakan e-Learning ini adalah guru, siswa, siswi dan staf dari SMA Presiden (Boarding school) cikarang. Dimana guru terbagi menjadi : Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Wali kelas, guru mata pelajaran, guru ekstrakurikuler. Dan Staf adalah Tata Usaha, admin, Ibu dan Bapak asramah. 5. E-Leanring ini hanya pada tahap analisis dan perancangan saja, tidak termasuk

tahap implementasi dan evaluasi.

6. Perancangan e-Learning ini tidak termasuk system keuangan, system keamanan dan system pendaftaran online.

1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan ini antara lain:

1. Menganalisa proses pembelajaran yang sedang berjalan saat ini di dalam SMA Presiden (Boarding School)Cikarang.

2. Mengindentifikasikan permasalahan dari hasil analisis.

3. Merancang aplikasi e-Learning yang tepat dan sesuai bagi SMA Presiden (Boarding School)Cikarang untuk menunjang proses pembelajaran yang ada.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penulisan ini, antara lain:

1. Mengembangkan aplikasi e-Leaning untuk membantu proses belajar mengajar yang belum sesuai dengan target kepuasan kegiatan belajar mengajar.

2. Memberikan keunggulan kompetitif bagi SMA Presiden (Boarding School) Cikarang dalam proses belajar mengajar, dibading SMA lain yang belum memiliki e-Learning.

(5)

1.5 State of theArt

Table 1. 1 State of Art

No. Metode

Penelitian

Nama Pengarang

Jurnal Hasil Penelitian

1. 1. Identifikasi dan Seleksi Proyek 2. Inisialisasi dan Prencanaan Proyek 3. Analisa 4. Desain 5. Implementasi 6. Pengujian Maria Ulfa Jurnal Sarjana Institut Teknologi Bandung bidang Teknik Elektro dan Informatika Volume 1, Number 1, April 2012 Interactive e-learning untuk Belajar Mandiri Anak

Aplikasi interactive e-learning dapat diterapkan bagi siswa SD untuk membantu siswa dalam memahami pelajaran yang dianggap sulit dan mampu membantu anak dalam memahami konsep-konsep abstrak. Aplikasi dilengkapi fungsi evaluasi, karenanya membantu orang tua dan guru dalam pengawasan proses pembelajaran. Aplikasi ini menambah variasi media belajar anak dan membiasakan anak dengan teknologi sejak usia dini.. Pengetahuan siswa tentang komputer dan kemampuan

mengoperasikannya

memungkinkan aplikasi ini untuk dijadikan alternatif siswa untuk belajar mandiri.. Media belajar alternatif ini dapat meningkatkan ketertarikan anak terhadap pelajaran sekolah sehingga mendorong anak agar mau belajar secara mandiri tanpa pengawasan guru atau orang tua. 2. e-Learning dengan pendekatan Arif Setiawan, Zulfah Aprilianti Seminar Nasional Apliasi

Kesimpulan yang dapat diambil dari implementasi e-Learning dengan

(6)

Personal Learning Environments dan ADDIE Model Trimiarsih Teknologi Informasi 2012 ( SNATI 2012) Yogyakarta, 15-16 Juni 2012. Implementasi e-Learning Dengan Pendekatan Personal Learning Environments dan ADDIE Model pendekatan Personal Learning Environment dan ADDIE Model yaitu:

1. Implementasi dari e-Learning ini dapat menambah produktifitas dan interasi dari actor learning 2. Memungkinkan adanya sharing knowledge antar pengguna aplikasi. 3. Pengguna tetap dapat menggunakan aplikasi yang disukai dalam e-Learning ini. 4. Memerlukan waktu

yang lama untuk membiasakan anggota melakasanakan model pemebelajaran. 5. Memerlukan kesadaran untuk menjaga agar model pembelajaran tetap

(7)

berjalan dengan baiak. 6. Memungkinkan pelaksanaan penelitian portofolio secara online. 7. Memungkinkan perancangan konten yang sesuai dengan

karakterisitk pengguna. 3. ADDIE Model. Hussein Salem

Qasim, Talal Talib Jameel n, Saadi abas khdier and Tareq Nasser Mahdi AJPS, 2011, Vol. 9, No.1 158 Developing e-Learning Process Network (EPN) Prototype Using ADDIE Model for College Of Pharmacy University Of Mustansiriya

Dalam sistem kami dan sesuai dengan masalah kita yang di butuhkan untuk memecahkan dan tujuan penelitian, penelitian ini telah banyak mendapatkan terlibat dalam mengembangkan persyaratan untuk menyelesaikan metodologi Pengembangan Sistem berhasil melalui pengelolaan persyaratan dengan tujuan penelitian. E-Learning Proses Network (EPN) prototipe adalah prototipe yang kami desain untuk

(8)

membantu baru

siswa untuk belajar cepat dan untuk mengurangi biaya dan waktu kita. Kontribusi studi

The E-Learning Process Network (EPN) prototipe dengan memberikan kuliah

farmasi dengan informasi yang diperlukan dan membantu mereka untuk mengurangi dan

(9)

Contents

BAB 1 ... 1 PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang. ... 1 1.2 Formulasi Masalah ... 3 1.3 Ruang Lingkup ... 3

1.4 Tujuan dan Manfaat ... 4

1.4.1 Tujuan Penelitian ... 4

1.4.2 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 State of theArt ... 5

Gambar

Table 1. 1 State of Art  No.  Metode

Referensi

Dokumen terkait

H1: (1) Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan yang diberi insentif dengan karyawan yang tidak diberi insentif (2) Terdapat perbedaan

7.4.4 Kepala LPPM menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan pada periode Pelaporan Hasil Pengabdian kepada masyarakat berikutnya.. Bidang Pengabdian kepada masyarakat

Ketika orang-orang dari budaya yang berbeda mencoba untuk berkomunikasi, upaya terbaik mereka dapat digagalkan oleh kesalahpahaman dan konflik bahkan

Logo merupakan lambang yang dapat memasuki alam pikiran/suatu penerapan image yang secara tepat dipikiran pembaca ketika nama produk tersebut disebutkan (dibaca),

Seperti halnya dengan pengetahuan komunikasi terapeutik perawat, kemampuan perawat yang sebagian besar pada kategori cukup baik tersebut kemungkinan karena adanya

Penelitian yang dilakukan di TK AndiniSukarame Bandar Lampung betujuan meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan melalui media gambar pada usia

Ketersediaan informasi lokasi rumah sakit, fasilitas dan layanan yang tersedia di rumah sakit dan tempat kejadian dapat tersedia secara jelas dan terkini sehingga penentuan

Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji syukur dan sembah sujud, penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah, dan kasih sayang-Nya sehingga penyusun