PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK, BRAND AWAREN DAN BRAND
IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA
MEREK BEAT
( Studi Kasus Di PT Hayati Cabang Pasaman Simpang Empat Kabupaten
Pasaman Barat)
JURNAL
Oleh:
DEVI PRATAMA
12090003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK, BRAND AWARENESS DAN BRAND
IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA
MEREK BEAT
(Studi Kasus Di PT Hayati Cabang Pasaman Simpang Empat Pasaman Barat)
Oleh
,
1)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi
STKIP-PGRI Sumatera Barat
2)Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi
STKIP-PGRI Sumatera Barat
Email :
Devipratama93@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh diferensiasi produk terhadap Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Beat, pengaruh Brand Awareness Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Beat, pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Beat, pengaruh diferensiasi produk, Brand Awareness dan Brand Image secara bersama-sama Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Beat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara diferensiasi produk () terhadap Keputusan pembelian (Y) pada PT Hayati Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat dengan nilai koefisien regresi 0,278 dan thitung(7,780) > ttabel(1,99123). 2) terdapat pengaruh positif
dan signifikan antara Brand Awareness () terhadap Keputusan pembelian (Y) pada PT Hayati Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat dengan nilai koefisien regresi 0,190 dan thitung(3,027) > ttabel(1,99123). 3) terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara Brand Image () terhadap keputusan pembelian (Y) pada PT Hayati Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat dengan nilai koefisien regresi 0,364 dan thitung (4,276) > ttabel(1,99123). 4)
terdapat pengaruh positif dan signifikan antara diferensiasi produk, Brand Awareness dan Brand Image secara bersama-sama terhadap keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Merek Beat dengan Fhitung(44,173) > dari Ftabel
(2,72). Besarnya pengaruh variabel diferensiasi produk, Brand Awareness dan Brand Image terhadap keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Merek Beat yaitu sebesar 63,6% dan sisanya 37,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini. Disarankan kepada PT Hayati agar selalu berusaha menyesuaikan diferensiasi produk sesuai apa yang di inginkan konsumen.
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of product differentiation on the Buying Decision Against Motorcycles Honda Beat, the effect of Brand Awareness Against Buying Decision Motorcycles Honda Beat, influence brand image Buying Decision Against Motorcycles Honda Beat, the effect of product differentiation, Brand Awareness and Brand Image collectively -Same Buying Decision Against Motorcycles Honda Beat. The results showed that: 1) there is positive and significant correlation between product differentiation (x_1) to the Decision pembelian (Y) on PT Biological Simpang Empat, West Pasaman with regression coefficient 0.278 and thitung (7.780)> t table (1.99123). 2) there is positive and significant correlation between Brand Awareness (X_2) on the purchase decision (Y) on PT Biological Simpang Empat, West Pasaman with regression coefficient 0.190 and thitung (3.027)> t table (1.99123). 3) there is positive and significant correlation between Brand Image (X_3) on purchase decisions (Y) on PT Biological Simpang Empat, West Pasaman with regression coefficient 0.364 and thitung (4.276)> t table (1.99123). 4) there is positive and significant correlation between product differentiation, brand awareness and brand image together against the decision of purchase of the Honda Motorcycle Brand Beat with Fhitung (44.173)> from F table (2.72). The magnitude of the effect of variable product differentiation, brand awareness and brand image of the Purchasing decision Motorcycle Brand Honda Beat is equal to 63.6% and the remaining 37.4% is influenced by other factors not included in this study. It is suggested to PT Conservation to always strive to adjust the product differentiation as what consumers want.
PENDAHULUAN
Pada saat ini, persaingan di dunia
usaha semakin ketat dan kompleks.
Banyak perusahaan yang berlomba
untuk
mendapatkan
posisi
dalam
persaingan bisnis dengan tujuan untuk
memperoleh
keuntungan.
Dalam
menghadapi
persaingan
tersebut,
manajemen perusahaan harus memiliki
keahlian yang baik dan peka terhadap
persaingan yang terjadi agar mampu
mengantisipasi
dan
memenangkan
persaingan
usaha
sehingga
dapat
menjalankan perusahaan dengan efektif
dan efisien (Siregar, 2013)
Indonesia
sebagai
negara
berkembang, dewasa ini menunjukan
laju perkembangan diberbagai bidang
yang semakin tinggi, hal ini berakibat
pada
tingginya
tingkat
kebutuhan
masyarakat akan sarana transportasi
terutama kendaraan bermotor roda dua.
Kendaraan bermotor roda dua atau biasa
dikenal sepeda motor merupakan salah
satu sarana transportasi yang dapat
menunjang kelancaran bagi masyarakat
untuk mengankut hasil produksi ke pasar
atau
sebagai
kendaraan
ketempat
beraktivitas.
Kendaraan bermotor roda dua
menjadi
salah
satu
jawaban
atau
alternatif dan pelengkap untuk mengisi
kebutuhan akan sarana transportasi.
Sepeda motor memiliki fungsi untuk
menambah jaringan transpotasi dan
dapat mengisi kebutuhan akan sarana
transportasi
tersebut
secara
efisien,murah dan cepat.selain iti sepeda
motor juga memilki jangkauan yang
lebih fleksibel. Sepeda motor juga
dijadikan sebagai modal alternatif bagi
pengguna transportasi pada kawasan
tertentu yang sering terkena masalah
kemacetan. Besarnya peluang pangsa
pasar
sepeda
motor
di
indonesia
membuat perusahaan-perusahaan sepeda
motor
saling
berlomba
untuk
meningkatkan pangsa pasar motor adari
berbagai merek. Promosi sepeda motor
pun ditingkatkan sesuai perusahaan,
asuransi
kredit
motor
pun
saling
bersaing untuk mendapatkan konsumen
(Mirza,2007).
Motor matic saat ini memang
sudah menjadi salah satu motor paling
banyak
diminati
oleh
masyrakat
indonesia baik wanita maupun laki-laki
dan bahkan lanjut usiapun demikian.
Semenjak kemunjulanya motor matic
mendapat respon yang sangat baik,
karena motor matic sangatlah mudah
untuk dikendarai dan juga nyaman sekali
dikendarai
.
Berdasarkan penjelasan di atas
dapat
diketahui
bahwa
banyak
masyrakat yang
berminat memilih
honda matic di bandingkan motor bebek
berikut ini data Top Brand Indek Motor
Matic
Tabel 1: Top Brand Indek Kategori Motor Matic tahun 2015
No
Merek
Unit
Persentase
1
Honda Beat FI
984. 276 Unit
60,92%
2
Yamaha Mio M3
304. 357 Unit
40,23%
3
Honda Vario 125 eSP
285. 884 Unit
31,63%
4
Honda Vario 125 eSP
257. 278 Unit
30,52%
5
Scoopy FI
163. 259 Unit
20,09%
Berdasarkan
tabel
1
terjadi
persaingan antar sepeda motor matic
dimana motor matic Beat FI menduduki
posisi atas dengan unit penjualan sebesar
984. 276 unit dengan persentase 60.92%
dan di posisi kedua diduduki oleh
Yamaha Mio M3 dengan unit penjualan
sebesar 307. 357 unit dengan persentase
40,23% dan honda Vario 125 eSP
dengan penjualan sebesar 285. 884 unit
dengan persentase penjualan 31,63%
dan Honda vario 150 eSP dengan
penjualan
257,278
unit
dengan
persentase
penjualan
30,52%
dan
diposisi terakhir Scoopy FI dengan
penjualan sebesar 163. 259 unit dengan
persentase 20.09%.
Berdasarkan tabel tersebut maka
sepeda motor honda pada saat ini
menduduki posisi teratas untuk kategori
motor
matic.
Sepeda
motor Beat
merupakan jenis sepeda motor matic
yang banyak digemari oleh masyarakat.
Honda Beat adalah sepeda motor yang
langsung menarik perhatian konsumen
karena Honda Beat FI mengusung mesin
4 Tak OHC yang berkapasitas 110 cc
serta berpendingin udara agar sepeda
motor tidak cepat panas, Honda Beat FI
memiliki performace dan tenaga yang
handal, konsumsi BBM Beat Fi semakin
irit dengan adanya teknologi PGM-Fi
yang mengatur pembakaran supalai
bahan bakar pada motor, Honda Beat
juga Di dukung dengan desain body
yang ramping dan ringan selain itu
Honda Beat FI juga dilengkapi dengan
fitur side stand switch yang berfungsi
memberi keamanan bagi pengendara
yang sering lupa mengangkat standar
samping sepeda motor honda beat.
Karena fitur tersebut berfungsi untuk
mematikan mesin serta memutus arus
stater
elektrik
saat
posisi standar
samping diturunkan.
Pengambilan
keputusan
oleh
konsumen
untuk
melakukan
pembelian suatu produk diawali oleh
adanya kesadaran atas pemenuhan
kebutuhan
dan
keinginan.
Selanjutnya
jika
sudah
adanya
kebutuhan dan keinginan, maka
konsumen akan mencari informasi
mengenai keberadaan produk yang
diinginkannya.
Proses
pencarian
informasi ini akan dilakukan dengan
mengumpulkan
semua
informasi
yang berhubungan dengan produk
yang
diinginkan.
Dari
berbagai
informasi yang diperoleh konsumen
melakukan seleksi atas
alternative-alternatif
yang
tersedia.
Proses
seleksi inilah yang disebut sebagai
tahap evaluasi informasi.
proses evaluasi belum berakhir
karena konsumen akan melakukan
evaluasi pasca pembelian. Proses
evaluasi ini akan menentukan apakah
konsumen akan merasa puas atau
tidak
puas
atas
keputusan
pembeliannya.Seandainya konsumen
merasa puas maka kemungkinan
untuk melakukan pembelian kembali
pada masa akan terjadi. Sementara
itu jika konsumen tidak puas atas
keputusan pembeliannya, dia akan
mencari kembali berbagai informasi
produk yang dibutuhkannya. Proses
itu akan terus berulang sampai
konsumen merasa terpuaskan atas
keputusan pembelian produknya.
KAJIAN PUSTAKA
Teori Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian konsumen
adalah sebuah proses pendekatan
penyelesaian masalah yang terdiri
dari pengenalan masalah, mencari
informasi
beberapa
penilaian
alternative,
membuat
keputusan
pembelian
dan
perilaku
setelah
membeli yang di lalui konsumen
(Kotler, 2008: 212). Pengambilan
keputusan merupakan suatu kegiatan
individu
yang
secara
langsung
mempergunakan
barang
yang
ditawarkan.
Proses
keputusan
pembelian
merupakan proses yang terdiri dari
beberapa tahap yang digunakan para
konsumen dalam melakukan pembelian.
Semua proses tidak berakhir dengan
dilakukannya
suatu
pembelian
dan
semua keputusan konsumen tidak selalu
mencapi
lima
tahap.
Pengambilan
keputusan konsumen pada dasarnya
merupakan proses pemecahan masalah.
Kebanyakan konsumen, baik konsumen
individu maupun pembeli organisasi
melalui proses mental yang hampir sama
dalam memutuskan produk dan merek
apa yang akan dibeli, walaupun nyata
bahwa berbagai konsumen akhirnya
memilih untuk membeli barang-barang
yang
berbeda
disebabkan
oleh
perbedaan
karakteristik
pribadi
(kebutuhan, manfaat yang dicari, sikap
nilai, pengalaman masa lalu dan gaya
hidup) pengaruh sosial (perbedaan kelas
sosial, kelompok rujukan atau kondisi
keluarga), (Harper,200:120)
Teori Diferensiasi Produk
Diferensiasi adalah tindakan
merancang serangkaian perbedaan
yang berarti untuk membedakan
tawaran perusahaan dengan tawaran
pesaing (Kotler, 2002:328). Menurut
Raharjo
(2007:126)
Diferensiasi
adalah tindakan merancang satu set
perbedaan
yang
berarti
untuk
membedakan penawaran perusahaan
dari penawaran pesaing.
Menurut
Kotler dalam Raharjo (2007:126)
penawaran
pasar
dapat
didiferensiasikan
menurut
lima
merancang perbedaan yang berarti untuk
membedakan
penawaran
perusahaan
dari penawaran pesaingnya. Strategi
diferensiasi adalah suatu strategi yang
dapat memelihara loyalitas pelanggan
dimana dengan menggunakan strategi
diferensiasi, pelanggan mendapat nilai
lebih dibandingkan dengan produk
lainnya.
Aaker dalam Ferdinand (2003)
menyatakan bahwa strategi diferensiasi
yang sukses haruslah strategi yang
mampu:
(a)
menghasilkan
nilai
pelanggan, (b) memunculkan persepsi
yang bernilai khas dan baik serta (c)
tampil sebagai wujud berbeda yang sulit
untuk ditiru.
Teori Brand Awareness
Kesadaran merek menunjukkan
kesanggupan seorang calon pembeli
untuk
mengenali
atau
mengingat
kembali bahwa suatu merek merupakan
bagian dari kategori produk tertentu
(Durianto dkk, 2001). Sedang menurut
Shimp (2003) Kesadaran merek ( brand
awareness) adalah dimensi dasar dalam
ekuitas
merek.
Berdasarkan
cara
pandang, sebuah merek tidak memiliki
ekuitas hingga konsumen menyadari
keberadaan merek tersebut.
Menurut
Kotler
(dalam
Citranuari, 2015) kesadaran
merek
adalah kesanggupan
seorang
calon
pembeli
untuk
mengenali
atau
mengingat kembali bahwa suatu merek
merupakan bagian dari kategori produk
tertentu. Kesadaran merek merupakan
suatu
penerimaan
dari
konsumen
terhadap suatu merek dalam benak
mereka, dimana hal itu ditunjukkan dari
kemampuan konsumen dalam mengingat
kesadaran adalah suatu mekanisme
untuk meningkatkan pangsa pasar merek
Menurut
Kotler
(dalam
Citranuari, 2015) Merek adalah nama,
simbol, rancangan, atau kombinasi dari
hal-hal tersebut
yang dimaksudkan
untuk mengidentifikasikan barang atau
jasa dari seorang atau sekelompok
penjual
dan
membedakannya
dari
produk pesaing merek terbaik dapat
memberikan
jaminan
kualitas
bagi
konsumennya
Teori Brand Image
Citra merek adalah citra tentang
sesuatu merek yang dianggap sebagai
sekelompok
asosiasi
yang
menghubungkan pemikiran konsumen
terhadap suatu nama merek. Citra merek
yang positif diciptakan oleh suatu
asosiasi merek yang kuat, unik dan baik
(Keller, 2003
menurut
Fandy
Tjiptono
(2005) adalah deskripsi tentang
asosiasi dan keyakinan terhadap
merek tertentu. Sedangkan menurut
Kotler dalam darmawan dkk (2012)
citra merek yang efektif dapat
mencerminkan tiga hal,
yaitu:
1) Membangun karakter produk
dan memberikan value
proposition.
2) Menyampaikan karakter produk
secara unik sehingga berbeda
dengan para pesaingnya.
3) Memberi kekuatan emosional
dari kekuatan rasional.
Setiap perusahaan berlomba-lomba
menciptakan produk postif atas produk,
layanan, nama perusahaan, dan merek,
agar produk layanan, nama perusahaan,
dan merek dikenal dan diterima baik
oleh pelanggan dapat memiliki image
produk, image layanan, image nama
perusahaan dan image merek atau brand
image (Darmawan,dkk 2012).
HIPOTESIS
Berdasarkan
dari
uraian
landasan maka dapat ditarik hipotesis
sebagai berikut:
1.
Diduga terdapat Pengaruh yang
signifikan Diferensiasi produk
(X1)
terhadap
keputusan
pembelian ( Y)
Ho: β
1= 0
Ha : β
1≠ 0
2.
Diduga
terdapat
terdapat
pengaruh yang signifikan brand
awareness
(X2)
terhadap
keputusan pembelian (Y)
Ho : β
2= 0
Ha : β
2≠ 0
3.
Diduga terdapat pengaruh yang
signifikan
Brand
Image(X3)
terhadap keputusan pembelian
(Y).
Ho : β
3= 0
Ha: β
3≠ 0
4.
Diduga Diferensiasi produk (X1),
brand awareness (X2), dan Brand
Image (X3) berpengaruh secara
bersama-sama terhadap keputusan
pembelian (Y).
Ho : β
1,β
2.β
3= 0
Ha : β
1 ,β
2.β
3≠ 0
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang mengunakan sepeda motor Honda Beat.
Adapun variabel penelitian ini adalah keputusan pembelian sebagai variabel terikat (Y), Diferensiasi Produk (X1), Brand awareness (X2), Brand Image (X3) sebagai variabel bebas nya
Teknik analisis data yang di-gunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi berganda.
HASIL PENELITIAN
Deskripsi
Variabel
Keputusan
Pembelian (Y)
Dapat diketahui bahwa variabel keputusan pembelian memiliki rata-rata skor sebesar 4,25 dengan tingkat capaian responden sebesar 85,00% dengan kategori Baik, pencarian informasi dengan rata-rata skor sebesar 3,87 dan tingkat capaian responden sebesar 77,38% dengan kategori sedang, evaluasi alternatif dengan rata-rata skor 3,96 dengan tingkat capaian responden sebesar 79,25% dengan kategori sedang, keputusan pembelian dengan rata-rata skor sebesar 3,86 dan tingkat capaian responden sebesar 77,25% dengan kategori sedang, dan pembelian prilaku pascapembelian dengan rata-rata skor 3,89 dengan tingkat capaian responden sebesar 77,75% dengan kategori sedang.
Deskripsi Variabel Diferensiasi
Produk (X1)
Diketahui bahwa variabel Diferensiasi produk antara lain: Bentuk dengan rata-rata skor sebesar 4,06 dan tingkat capaian responden sebesar81,25% dengan kategori Baik , fitur dengan rata-rata skor sebesar 4,14 dan tingkat capaian responden sebesar 82,88% dengan kategori Baik, mutu kinerja dengan rata-rata skor4,20dengan tingkat capaian responden sebesar 84,00% dengan kategori Baik, mutu kesesuaian dengan rata-rata skor4,19dengan tingkat capaian responden sebesar 83,75% dengan kategori Baik, kehandalan dengan rata-rata skor4,23dengan tingkat capaian responden sebesar 84,50% dengan kategori Baik, mudah diperbaiki dengan rata-rata skor4,23dengan tingkat capaian responden sebesar 84,50% dengan kategori Baik, gaya dengan rata-rata skor4,16dengan tingkat capaian responden sebesar 83,29% dengan kategori Baik .
sebesar81,00% dengan ketegori Baik, Pengenalan merek dengan rata-rata skor sebesar 3,92 dan tingkat capaian responden sebesar 78,38% dengan kategori sedang, pengingatan kembali merek dengan rata-rata skor 4,04 dengan tingkat capaian responden sebesar 80,75% dengan kategori Baik, Puncak pikiran dengan rata-rata skor sebesar 4,05 dan tingkat capaian responden sebesar 81,08% dengan kategori Baik.
Deskripsi Variabel Brand Image (X3)
Diketahui bahwa variabel BrandImage antara lain: Citra
Korporat/perusahaandengan rata-rata skor sebesar 4,01dan tingkat capaian responden sebesar 80,25% dengan kategori baik, citra produkdengan rata-rata skor sebesar 4,01 dan tingkat capaian responden sebesar 80,13% dengan kategori Baik, citra pemakai dengan rata-rata skor sebesar 4,01 dengan tingkat capaian responden sebesar 80,21% dengan kategori Baik.
Dari model persamaan regresi
linear berganda diatas dapat diketahui
bahwa nilai konstanta sebesar 6,095
yang berarti bahwa tanpa adanya
pengaruh dari variabel terikat maka nilai
konstanta sebesar 6,095.
Hasil Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients StandardizedCoefficients
t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 6.095 2.890 2.109 .038 X1 .278 .036 .560 7.780 .000 X2 .190 .063 .240 3.027 .003 X3 .364 .085 .328 4.276 .000 a. Dependent Variable: Y Sumber: Olahan Data Primer, 2016
diferensiasi produk meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0,278 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.
Koefisien regresi variabel Brand Awareness (X2) sebesar 0,190 yang bertanda
positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif Brand Awareness terhadap Keputusan pembelian, apabila nilai variabel Brand Awareness meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0,190 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan
Koefisien regresi variabel Brand Image (X3) sebesar 0,364yang bertanda positif. Hal
ini berarti adanya pengaruh positif Brand Image terhadap Keputusan pembelian, apabila nilai variabel Brand Image meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0,364 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan
Hasil Analisis Determinasi (R2)
Tabel 11 : Hasil Analisis Determinasi (R2)
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimat e 1 .797a .636 .621 2.5015 0 Sumber: Olahan data primer 2016
Berdasarkan hasil pada Tabel. 28 hasil pengolahan data yang dapat dilihat pada tabel model summary diperoleh hasil nilai Adjusted R Square sebesar 0,636 yang artinya 63,6% perubahan pada variabel dependen (keputusan pembelian) dapat dijelaskan oleh variabel independen (Diferensiasi Produk,Brand Awareness danBrand Image) sedangkan sisanya sebesar 37,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu uji t (parsial) dan uji F (simultan).
Hasil Uji t
Dari Tabel di atas dapat dilihat pengaruh masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah
:
a. Hipotesis 1, terdapat pengaruh positifdan signifikan Diferensiasi produk (X1)
terhadap keputusan pembelian (Y) diperoleh nilai thitungsebesar 7,780> ttabel
sebesar 1,99123 dengan nilai signifikan 0,000< 0,05, berarti Ha diterima dan H0
ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara Diferensiasi produk terhadap keputusan Pembeliann Sepeda Motor Honda Merek Beat. Berarti hal ini menunjukkan semakin baik Diferensiasi produk maka akan semakin baik keputusan pembelian di PT Hayati cabang Pasaman kabupaten pasaman Barat.
b. Hipotesis 2, terdapat pengaruh Positif dan signifikan antara Brand Awareness (X1) terhadap keputusan Pembelian (Y)
diperoleh nilai thitungsebesar 3,027> ttabel
sebesar 1,99123 dengan nilai signifikan 0,003<0,05, berarti Ha diterima dan H0
ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara Brand Awareness terhadap keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Merek Beat. Berarti hal ini menunjukkan semakin baik Brand Awareness maka akan semakin baik keputusan pembelian di PT Hayati cabang Pasaman simpang empat kabupaten pasaman barat.
Hasil Uji t
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 6.095 2.890 2.109 .038 X1 .278 .036 .560 7.780 .000 X2 .190 .063 .240 3.027 .003 X3 .364 .085 .328 4.276 .000 a. Dependent Variable: Yc. Hipotesis 3, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Brand Image (X3)
terhadapkeputusan pembelian (Y) diperoleh nilai thitungsebesar 4,276> ttabel
sebesar 1,99123 dengan nilai signifikan 0,000< = 0,05, berarti Haditerima dan H0
ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial Brand Image antara terhadap keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Merek Beat. Berarti hal ini menunjukkan semakin baik Brand Image maka akan semakin baik keputusan pembelian di PT Hayati cabang Pasaman
Hasil Uji F ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regressio n 829.231 3 276.410 44.173 .000a Residual 475.569 76 6.257 Total 1304.800 79
Sumber: Olahan data primer 2016
Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, dapat dilihat pada tabel 30 di atas menunjukkan bahwa nilai Fhitung 44,173974
> Ftabel2,72 dan nilai signifikan 0,000 <0,05.
Hal ini berarti H0 ditolak dan
Ha diterima. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa Diferensiasi produk,Brand Awareness, Brand Image berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Merek Beat, artinya semakin baik Diferensiasi produk,Brand Awareness, Brand Imagemaka keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Merek Beat akan semakin baik.
PENUTUP
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut
1. Terdapat pengaruh antara Diferensiasi
2. Terdapat pengaruh antara Brand Awareness (X2) terhadap keputusan
pembelian (Y) diperoleh nilai thitung
sebesar 3,027> ttabel sebesar 1,99123
dengan nilai signifikan 0,003< 0,05, berarti Haditerima dan H0ditolak.
3. Terdapat pengaruh antara Brand Image (X3) terhadap keputusan pembelian (Y)
diperoleh nilai thitung sebesar 4,276>
ttabel sebesar 1,99123 dengan nilai
signifikan 0,000<0,05, berarti Ha
diterima dan H0ditolak
4. Terdapat pengaruh antara diferensiasi produk,brand awareness dan brand image terhadap keputusan pembelian
menunjukkan bahwa nilai
Fhitung44,173> Ftabel 2,72 dan nilai
signifikan 0,000 < 0,05, Hal ini berarti H0ditolak dan Haditerima.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya, peneliti mengemukakan saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan keputusan pembelian. Adapun saran-saran tersebut ditunjukan kepada:
1. Dari hasil Skor rata-rata variabel diferensiasi produk dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 83,45%,. Hal ini menunjukan bahwa diferensiasi produk Sepeda Motor Honda Beat sudah dikatagorikan Baik. Hal ini dilihat dari sebaran jawaban konsumen Sepeda Motor Honda Beat. Dengan demikian dapat disarankan kepada PT. Hayati agar selalu berusaha menysuaikan diferensiasi produk sesuai dengan apa yang di inginkan oleh konsumen dan dapat meningkatkan keputusan pembelian.
2. Skor rata-rata variabel Brand awareness dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 80,30%. Hal ini menunjukan bahwa Brand awareness dari Sepeda Motor Honda Beat yang di tawarkan telah memiliki Brand awareness yang baik dan sudah
3. Skor rata-rata variabel Brand Image dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 80,21%. Hal ini menunjukan bahwa Brand Image yang telah di lakukan telah dapat meningkatkan keputusan pembelian terhadap produk Sepeda Motor Honda Beat dan sudah dikatagorikan Baik. Dengan demikian dapat disarankan kepada CV. Hayati agar selalu berusaha keras menjalankan Brand
Image kepada konsumen agar
meningkatkan keputusan pembelian 4. Skor rata-rata variabel Keputusan
Pembelian dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 79,33%. Hal ini menunjukan bahwa konsumen telah melaksanakan keputusan pembelian terhadap Sepeda Motor Honda Beat termaksud kategori Sedang.
5. Penelitian Selanjutnya, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan membahas hal yang sama pada tempat lain. Selanjutnya, bagi peneliti yang ingin meneliti tentang keputusan pembelian pada tempat yang sama disarankan untuk memperhatikan penyataan dan karakteristik respondennya agar mendapatkan hasil yang lebih baik.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. (2006).
ProsedurPenelitian, Edisi Revise VI. PT. RinekaCipta: Jakarta
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara
(2013). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Armstrong, P. K. D. G. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga Anisa Kurnia Sari, 2013. Pengaruh Citra
Merek Dan Keluarga
Terhadap Keputusan
Pembelian Honda Beat. Jurnal Azka, Nabila Islami. 2007. Pengaruh Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Produk Sophie Martin. Skripsi. Universitas Medan
Boyd, dkk. 2000. Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Strategis denganOrientasi Global. Terjemahan ImamNurmawan. Marketing Management.Jilid 1. Edisi Kedua. Jakarta:Erlangga. Darmawan. 2004. Pengaruh Citra Merek Terhadap Efektifitas Iklan, JurnalMedia Mahardika Vol 2 No.3 Hal41-49.
Fitriani, 2008. Pengaruh Brand Image Ultramilk terhadap proses
keputusan pembelian
konsumen pada Mahasiswa Universitas Widyatama. Skripsi.Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Widyatama Ferdinand, Augusty. 2000. Manajemen
Pemasaran Sebuah
Pendekatan Strategik. Semarang : Program Magister Manajemen UNDIP
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program
SPSS. Semarang Badan
Penerbit Universitas Diponegoro
Ikbal Anggio, (2013). Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Yamaha Mio Soul di Kota Gorontalo. Jurnal Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller.
(2009). Manajemen
Pemasaran, Jilid 1, (edisi Ketiga Belas), Terjemahan Bob Sabran, MM. Erlangga: Jakarta