• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA PATUNG IKAN HIU DENGAN MEDIA LIMBAH ANORGANIK :Limbah Anorganik Besi sebagai Sumber Media Berkarya Patung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KARYA PATUNG IKAN HIU DENGAN MEDIA LIMBAH ANORGANIK :Limbah Anorganik Besi sebagai Sumber Media Berkarya Patung."

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KARYA PATUNG IKAN HIU DENGAN MEDIA LIMBAH ANORGANIK

(Limbah Anorganik Besi sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Seni Rupa

Oleh:

IPAN NURFAHMIL ULUM 0907057

JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

(2)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KARYA PATUNG IKAN HIU DENGAN MEDIA LIMBAH ANORGANIK

(Limbah Anorganik Besi sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Oleh:

IPAN NURFAHMIL ULUM

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni di Jurusan

Pendidikan Seni Rupa

© Ipan Nurfahmil Ulum 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul KARYA PATUNG IKAN HIU DENGAN MEDIA LIMBAH ANORGANIK ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/ sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2013 Yang membuat pernyataan

(4)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IPAN NURFAHMIL ULUM

0907057

KARYA PATUNG IKAN HIU DENGAN MEDIA LIMBAH ANORGANIK

(Limbah Anorganik Besi sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Drs. Maman Tocharman, M.Pd NIP. 194811251974121001

Pembimbing II,

Dadang Sulaeman, S.Pd. M.Sn NIP. 197904292005011003

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Rupa

(5)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IPAN NURFAHMIL ULUM

0907057

KARYA PATUNG IKAN HIU DENGAN MEDIA LIMBAH ANORGANIK

(Limbah Anorganik Besi sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Penguji I

Drs. Agus Nursalim, M.T NIP. 196108181993011001

Penguji II

Drs. Taswadi, M.Sn NIP. 196501111994121001

Penguji III

(6)

i

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

IPAN NURFAHMIL ULUM 0907057

KARYA PATUNG IKAN HIU DENGAN MEDIA LIMBAH ANORGANIK

(Limbah Anorganik Besi sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Skripsi: Program Studi S1 Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Pendidikan Bahasa dan

Seni, Universitas Pendidikan Indonesia.

Karya Patung Ikan Hiu dengan Media Limbah Anorganik ini dilatar belakangi oleh ketertarikan penulis terhadap ikan hiu, dan pemanfaatan limbah anorganik besi yang penulis wujudkan dalam karya seni patung. Ikan hiu adalah ikan yang bersifat agresif dalam bertahan hidup. Penulis menganalogikan sikap tersebut pada kehidupan manusia dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Limbah anorganik besi adalah limbah yang bersifat solid sehingga sulit diurai. Selain itu juga, limbah tersebut mempunyai bentuk yang menarik sehingga penulis tertarik untuk mengolahnya. Pembuatan kerangka ikan hiu dengan menggunakan besi beton ukuran lima milimeter adalah proses awal. Setelah pembuatan kerangka, penulis memilih beberapa macam limbah anorganik besi seperti limbah mesin mobil (matahari, kopling, laher, bel klakson dan lain sebagainya), mesin motor (kanvas rem, gear, cakram, rantai, shock braiker, dan lain sebagainya), sepeda kayuh (gear, sadel, pengayuh dan lain sebagainya) untuk dirangkai dengan teknik konstruksi las listrik pada kerangka menjadi patung ikan hiu. Dalam proses penempelan limbah besi pada kerangka, ada limbah yang bentuknya dipotong (tidak utuh) dan ada pula yang tidak mengalami pemotongan (utuh). Penulis menampilkan tiga karya ikan hiu yang bersifat saling berkesinambungan satu dengan lainnya. Yakni patung gesture mengintai mangsa, patung gesture siap-siap menerkam mangsa dan patung gesture setelah menerkam mangsa.

(7)

ii

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

H. Sistematika Penulisan ... 10

(8)

iii

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Pengolahan Ide ... 43

D. Langkah-langkah Pembuatan ... 44

E. Persiapan Alat-alat Bahan ... 47

F. Proses Pembuatan Karya... 61

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 69

A. Pengembangan Konsep Karya Ikan Hiu ... 69

B. Proses Penciptaan (Pengolahan Bahan Anorganik Besi) ... 72

C. Analisis Karya Patung Ikan Hiu dari Limbah Anorganik Besi ... 72

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 83

A. Kesimpulan ... 83

B. Rekomendasi ... 84

(9)

iv

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR BAGAN

Bagan Hal

(10)

v

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

2.21. patung teknik konstruksi ... 26

2.22. Limbah besi ... 27

2.23. Hiu paus ... 30

2.24. Basking shark ... 31

2.25. Withe shark ... 32

(11)

vi

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.27. Hammerhead shark ... 34

2.35. Patung ikan hiu dengan limbah besi... 38

2.36. Patung ikan hiu dengan bahan resin ... 38

2.37. Patung ikan hiu dengan batu marmer ... 38

2.38. Patung ikan hiu dengan bahan resin ... 39

3.1. Pensil ... 47

3.2. Penggaris, jangka dan meteran ... 47

3.3. Alat potong besi ... 48

3.10. Alat Pemotong (blander) ... 51

3.11. Tuas las listrik dan Asetelin ... 52

3.12. Mesin pembangkit listrik tenaga diesel ... 52

3.13. Travo ... 52

3.14. Alat pengaman ... 53

3.15. Alat pembengkok besi beton ... 53

3.16. Rantai ... 54

(12)

vii

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.18. Gear speda motor ... 55

3.29. Pembersihan limbah ... 63

3.30. Pembuatan model ... 64

3.31. Pembuatan rangka ... 65

3.32. Konstruksi barang bekas ... 65

3.33. Pembuatan base ... 66

3.34. Proses penggurindaan... 67

3.35. Proses pengkorosian ... 68

4.1. Sketsa karya I ... 73

4.2. Karya I ... 73

4.3. Karya I dari berbagai sudut pandang ... 75

4.4. Sketsa karya II. ... 76

4.5. Karya II ... 76

4.6. Karya II dari berbagai sudut pandang ... 78

4.7. Sketsa Karya III... 79

4.8. Karya III ... 79

(13)

1

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ciri dari kemajuan zaman atau peradaban adalah berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang diimplementasikan pada pembangunan dan penciptaan sebuah benda. Salahsatunya adalah produktivitas kendaraan bermotor meningkat. Dengan adanya kejadian seperti ini maka limbah kendaraan yang diproduksi akan lahir dan akan menjadi permasalahan baru untuk kelangsungan hidup manusia.

Semua limbah bersifat jahat jika dalam penangananya tidak tepat, baik limbah organik maupun anorganik. Perlu banyak penanganan terhadap limbah agar sifat limbah bisa berubah menjadi bahan yang ramah terhadap lingkungan. Salah satunya pemanfaatan limbah anorganik besi yang akan digunakan oleh penulis sebagai media dalam berkarya seni patung. Selain kegiatan tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap peremajaan lingkungan, penulis bertujuan untuk bereksplorasi dalam berkarya khususnya seni patung sehingga menghaasilkan gaya baru dalam dunia keseni rupaan. Dengan adanya pemanfaatan limbah anorganik maka tugas seniman dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam pengolahan limbah, dengan demikian dapat menghasilkan karya yang mempunyai nilai estetika tinggi.

(14)

bahan-Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahan non hayati baik berupa produk sinterik maupun hasil prosses teknologi pengelolahan bahan tambang atau sumber daya alam dan tidak dapat diuraikan oleh alam, Contohnya: botol plastik, tas plastik, kaleng, limbah besi dan sebagainya.

Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Lingkungan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kelangsungan makhluk hidup di muka bumi ini. Dengan lingkungan yang sehat maka manusia akan terhindar dari penyakit dan dengan lingkungan yang baik maka bumi ini akan jauh dari bencana alam yang akan berdampak fatal pada kelangsungan hidup manusia. Masalah mengenai lingkungan menjadi perhatian berbagai kalangan, sebab dampak dari kerusakan lingkungan sudah semakin terasa. Seperti yang sedang banyak dibicarakan, yaitu mengenai Global Warming.

(15)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hancur dan diuraikan oleh alam, tentunya hal ini dapat menjadi bencana bagi bumi dan seluruh umat manusia itu sendiri.

Kejadian di atas begitu miris sehingga penulis memiliki keinginan untuk membuat suatu karya tiga dimensi berbentuk patung yang dibuat dengan cara mendaur ulang sampah anorganik menjadi bentuk gesture binatang laut ikan hiu. Dalam pemilihan sebagian bahan-bahan untuk mewujudkan karya patung ikan hiu tersebut, penulis menggunakan sampah anorganik besi yang sudah tidak terpakai guna untuk mengurangi limbah yang tidak dapat diurai oleh bumi secara singkat. Proses daur ulang ini, secara tidak langsung akan berdampak positif bagi lingkungan sekitar yakni pengurangan Global Warming.

Dari gagasan di atas, penulis ingin mencoba membuat skripsi penciptaan dengan menciptakan suatu karya patung dari limbah anorganik besi yang disajikan dengan beberapa model bentuk, diantaranya model postur ikan hiu dengan bermacam-macam bentuk gesture. Ikan hiu tersebut dipilih karena memiliki nilai filosofis yang begitu agresif dan memiliki nilai sejarah unik sehingga sebagian kelompok di dunia ada yang menganggap ikan hiu tersebut sebagai hewan yang diagungkan.

Ikan hiu adalah sekelompok (Superordo Selachimorpha) ikan dengan kerangka tulang rawan yang lengkap dan tubuh yang ramping. Mereka bernapas dengan menggunakan lima liang insang (kadang-kadang enam atau tujuh, tergantung pada spesiesnya) di samping atau dimulai sedikit di belakang kepalanya. Hiu mempunyai tubuh yang dilapisi kulit dermal denticles untuk melindungi kulit mereka dari kerusakan, dari parasit, dan untuk menambah dinamika air. Mereka mempunyai beberapa deret gigi yang dapat digantikan.

Fatria mengatakan bahwa ikan hiu memiliki nilai filosofi transenden diantaranya:

1. Sirip ikan hiu yang selalu diposisi atas mengartikan bersyukur selalu kepada Tuhan

(16)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Sebuah cahaya merah mengartikan selalu ada semangat dan jalan keluar untuk sebuah harapan

4. Gambar ikan hiu berwarna biru mengartikan pemimpin yang memimpin dengan tegas, bijaksana dan disegani

5. Fast mengartikan sebuah kecepatan dalam mengambil keputusan yang tepat dan baik

6. Intensify mengartikan memiliki atau mempunyai suatu kelebihan dan kemampuan yang luar biasa.

http://cheyalways.blogspot.com/2010/10/filosofi.html .[31 Januari 2013][14:03] Berdasarkan filosofi ikan hiu tersebut, penulis begitu tertarik untuk membuat sebuah karya seni patung ikan hiu dengan berbagai gesture sebagai sumber berkarya seni patung. Pemilihan karya seni patung dalam misi ini tergugah setelah membaca kutipan dari G. Sidarta Soegijo dalam bukunya “Disekitar Seni Patung Dewasa Ini”, menjelaskan bahwa:

Seni patung merupakan bentuk seni rupa yang perkembangannya sangat memprihatinkan di Indonesia. Bila dibandingkan dengan seni lukis, seni patung berjalan sangat lambat, banyak ditinggalkan oleh para penggemarnya dan bahkan oleh para pematungnya. Gejala ini sudah berjalan cukup lama dan tidak satupun pihak atau pun lembaga yang dapat berbuat sesuatu. Akibatnya, seni patung semakin tersingkir, dan selalu kalah dalam persaingan untuk merebut hati para penggemarnya yang sudah terlanjur cinta pada seni lukis. (Soegijo, 1992:124)

Seni patung adalah cabang seni rupa yang hasil karyanya berwujud tiga dimensi. Biasanya diciptakan dengan cara memahat, modeling (misalnya dengan bahan tanah liat) atau kasting (dengan cetakan). Seiring dengan perkembangan seni patung modern, maka karya-karya seni patung menjadi semakin beragam, baik bentuk maupun bahan dan teknik yang digunakan, sejalan dengan perkembangan teknologi serta penemuan bahan-bahan baru.

(17)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

patung. Proses mendaur ulang banyak dilakukan hampir di segala bidang. Termasuk dalam pembuatan benda pakai, kerajinan tangan, hingga dapat menjadi sebuah gagasan untuk menciptakan sebuah karya seni rupa.

Dengan bekal kemampuan kreativitas yang ada pada diri penulis, dalam merealisasikan karya akhir ini, penulis mencoba untuk menyuguhkan sebuah karya seni patung dari limbah anorganik besi yang merupakan awal dari sebuah kepedulian penulis terhadap lingkungan dan berbagai isu tentang pemanasan global guna menyelamatkan lingkungan sekitar.

Pada akhirnya penulis berharap agar karya yang disajikan nantinya dalam judul “Karya Patung Ikan Hiu dengan Media Limbah Anorganik” ini dapat menjadi inspirasi dan refleksi dari kondisi bumi saat ini. Sehingga timbul suatu keinginan dan motivasi untuk senantiasa bersama-sama melestarikan alam sekitar dengan potensi setiap individu yang dimiliki.

B. Fokus Masalah Penciptaan

Terciptanya sebuah karya seni diawali dengan adanya gerakan hati serta motivasi dari luar, misalnya pada kehidupan sehari-hari ketika berkegiatan, kejadian-kejadian yang begitu berkesan, pengalaman dan lain-lain yang bisa mempengaruhi perasaan dan pikiran, ini tercipta dari hasil ungkapan batin penciptanya sendiri. Kenyataan ini tidak datang begitu saja tanpa pengalaman artistik senimannya. Disamping itu, gagasan kreatif berkesenian yang muncul didasarkan atas kesenjangan yang terjadi dikehidupan nyata tentang limbah anorganik besi yang sudah tidak terpakai dan tidak berdaya guna.

Dari latar belakang di atas, penulis dapat menarik beberapa poin yang dapat dijadikan sebagai suatu rumusan/simpulan permasalahan yang akan penulis gagas, yakni:

(18)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagaimana mengolah bahan anorganik besi sehingga dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk gestur ikan hiu?

3. Bagaimanakah hasil dari pemanfaatan limbah anorganik besi dalam berkarya patung ikan hiu?

C. Tujuan dan Manfaat Penciptaan

1. Tujuan

a. Mengembangkan konsep dan gagasan berkarya patung objek ikan hiu dengan media limbah anorganik.

b. Mengolah bahan anorganik besi pada proses visualisasi konsep berkarya dengan gagasan ikan hiu ke dalam karya seni patung.

c. Menghasilkan hasil karya seni patung yang mengekspresikan gagasan ikan hiu.

2. Manfaat

a. Manfaat bagi peneliti

1) Dapat mengembangkan dan mengasah proses kreatif dan kemampuan berinovasi dalam proses karya penciptaan patung ini. 2) Sebagai media penyampaian ide dan gagasan untuk kepuasan batin

dalam berkarya seni patung

3) Mengetahui postur ikan hiu dari limbah besi yang diaplikasikan pada media patung.

4) Mengetahui teknik dalam proses pembuatan patung ikan hiu.

5) Mendapatkan pengalaman estetis dari proses media berkarya patung ikan hiu.

b. Manfaat bagi Jurusan Pendidikan Seni Rupa, sebagai bahan kajian untuk mata kuliah seni patung

(19)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Manfaat penciptaan bagi masyarakat umum adalah dapat menciptakan karya seni visual tiga dimensi dengan menggunakan sampah anorganik sebagai media utama dalam keseluruhan karya, yang secara tidak langsung dapat pula memvisualisasikan sebuah gagasan pelestarian lingkungan di masyarakat.

D. Kajian Sumber Penciptaan

Dalam membuat karya tugas akhir ini berdasarkan ide atau gagasan yang terinternalisasi dalam diri dengan melakukan inovasi dalam karya yang akan dibuat dan juga melakukan eksplorasi material. Sedangkan pendalaman berkarya yang dilakukan dengan studi pustaka yang meliputi penelaahan serta pengkajian buku serta landasan teori lain diantaranya, buku-buku seni dan melalui internet. Dalam pembuatan karya ini juga tidak terlepas pada keindahan yang ingin di tampilkan, seperti keindahan dalam arti artistik bersifat subyektif, artinya keindahan tersebut merupakan hasil hubungan antara pikiran dengan benda yang diamati. Keindahan artistik ditentukan oleh unsur dinamis berupa kesan yang berubah akibat dunia yang selalu berubah-ubah. Unsur dinamis menyebabkan keindahan artistik juga dinamis, artinya keindahan dinilai sesuai dengan tempat dan zamannya. Dengan demikian, keindahan dalam arti artistik merupakan hasil hubungan antara pikiran dengan benda yang diamati yang selalu berubah kesannya sesuai tempat dan zamannya.

E. Proses Penciptaan

(20)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Beberapa proses yang dilakukan dalam penciptaan karya tugas akhir ini meliputi, kegiatan persiapan, dimana penulis sebelumnya melakukan pengamatan mengenai segala hal yang berhubungan dengan pemanfaatan sampah anorganik dalam penciptaan karya seni rupa tiga dimensi. Mengumpulkan barang-barang bekas yang sekiranya bisa dipakai untuk bahan membuat patung. Mengumpulkan referensi studi literatur baik dari buku maupun internet untuk menunjang proses pembuatan karya patung. Mengumpulkan berbagai informasi dari bermacam-macam sumber mengenai Junk art, Found object, Bentuk Imajinasi, Patung ikan hiu, Sampah Anorganik, Karya Seni tiga Dimensi, Patung, hingga perkembangan seni kontemporer/post-modernisme. Lalu menemukan sebuah gagasan mengenai hal apa dan mengapa hal tersebut pantas diangkat untuk menjadi sebuah karya seni rupa. Kegiatan di atas merupakan kegiatan sintesis, yakni sebuah kegiatan dimana terdapat proses pengamatan, pengumpulan informasi, referensi dan studi lingkungan yang mencangkup tiga ranah, yaitu pengamatan alam, manusia, media referensi (alat dan bahan).

Sementara itu, kegiatan selanjutnya ialah melakukan kegiatan Elaborasi, yakni sebuah kegiatan untuk menemukan sebuah gagasan penciptaan, yang kemudian akan dijadikan gagasan pokok dalam penciptaan karya seni.

Setelah kegiatan elaborasi, maka langkah selanjutnya penulis memilih langkah kontemplasi, dimana kegiatan perenungan ide atau gagasan yang telah tersirat sehingga ide tersebut terolah dalam lubuk jiwa dan terancang dalam fikiran penulis. dan gagasan yang telah dihasilkan/direnungkan lalu dipadukan dengan kegiatan elaborasi yang telah menghasilkan sebuah gagasan pokok penciptaan karya seni rupa. Semua itu dipadukan hingga menghasilkan satu kesatuan untuk mewujudkan sebuah konsep dalam penciptaan karya seni rupa.

(21)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diangkat (ikan hiu), sehingga akan mempermudah untuk menentukan limbah besi apa saja yang bisa digunakan.

Kegiatan yang tidak kalah pentingnya dari proses penciptaan karya patung ini ialah kegiatan realisasi, yakni sebuah proses perwujudan konsep ke dalam suatu media seni, yang di dalamnya terdapat berbagai kegiatan, seperti perwujudan ide dan konsep, eksplorasi, eksperimentasi, penggunaan, dan pencarian alat dan bahan yang akan digunakan, penggunaan teknik dalam proses penciptaan karya seni hingga tahap akhir secara keseluruhan.

(22)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bagan 1.1

Proses Penciptaan

F. Teknik

Teknik yang digunakan dalam proses berkarya patung tiga dimensi ini adalah dengan menggunakan teknik potong, sambung, konstruksi, tempel, lepas, dan sebagainya. Dengan display akhir berupa penataan karya pada suatu tempat. Dengan harapan dapat menciptakan sebuah karya inspiratif visual tiga dimensi hingga dapat menyampaikan pesan lingkungan dan kehidupan juga mencapai penggambaran imajinasi penulis mengenai sepeda imajinasinya.

G. Media

Media yang digunakan adalah media tiga dimensi yaitu dari sampah anorganik yang memiliki kekuatan dan ketebalan yakni sampah anorganik besi. Sedangkan alat dan bahan yang digunakan berupa:

1. Alat:

Penggaris, gergaji besi, tang, gunting kertas, gunting plat, cutter, palu, ampelas, kikir, ragum, gurinda, semawar, butane gas, glue gum, kompresor, spray gum, obeng dan sebagainya.

(23)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sampah anorganik pilihan seperti: gir motor, rantai, kopling mobil, kampas rem, pelati, sochbreaker, dan kepingan besi lainnya yang mendukung terciptanya patung ikan hiu.

H. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika dan penyusunan tugas akhir penciptaan ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini meliputi latar belakang penciptaan, rumusan masalah, tujuan penciptaan, manfaat penciptaan, kajian sumber penciptaan, proses penciptaan dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN SUMBER PENCIPTAAN

Bab ini menjelaskan landasan yang mendasari proses penciptaan atau rancangan dengan mengkaji berbagai sumber pustaka dan meninjau data informasi lapangan. Bab ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kajian teoritik, tinjauan dan gagasan awal.

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

Bab ini meliputi proses uraian proses perancangan dimulai dari kelengkapan alat dan bahan, pembuatan sketsa, pembuatan model, pengerjaan karya dan pengemasan karya.

BAB IV VISUALISASI DAN ANALISIS KARYA

Bab ini menjelaskan, menggambarkan, dan menganalisis hasil karya yang dikaitkan dengan gagasan awal.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(24)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

(25)

41

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

PROSES PENCIPTAAN

Proses penciptaan karya yang penulis ciptakan, tidak terlepas dari konsep yang menjadi dasar pemikiran dalam membuat suatu karya. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Lingkungan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kelangsungan makhluk hidup di muka bumi ini. Dengan lingkungan yang sehat maka manusia akan terhindar dari penyakit dan dengan lingkungan yang baik maka bumi kita ini akan jauh dari bencana alam yang akan berdampak fatal pada kelangsungan hidup manusia. Masalah mengenai lingkungan menjadi perhatian berbagai kalangan, sebab dampak dari kerusakan lingkungan sudah semakin terasa. Seperti yang sedang banyak dibicarakan, yaitu mengenai Global Warming.

(26)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

indah. Selain itu juga, untuk dapat merenungkan lalu diungkapkan melalui sebuah media dan pada akhirnya dapat dijadikan sebuah karya yang akan ditampilkan kepada publik untuk dapat dinikmati.

Setelah melalui tahap pencarian ide dalam pembuatan karya ini, selanjutnya penulis menentukan jenis karya serta teknik yang akan digunakan dalam pembuatan karya tersebut. Dan jenis karya yang akan dibuat merupakan jenis karya yang bersifat tiga dimensi (patung), dimana kali ini penulis memakai bahan limbah anorganik besi sebagai bahan berkarya patung

A. Kontemplasi

Kontemplasi adalah proses merenungkan atau berpikir untuk mencari nilai-nilai yang bermakna. Kontemplasi bias dengan cara berdoa kepada tuhan dengan penuh konsentrasi.

Tahap kontemplasi adalah tahap proses pendalaman ide dimana dengan melakukan penghayatan dan perenungan. Tahap kontemplasi ini merupakan tahap yang harus dilewati oleh setiap orang dalam menciptakan suatu karya seni, di dalamnya terjadi proses kepekaan, kepedulian, dan aksi, serta melalui keterampilan akal, jiwa, dan raganya, sebagai bentuk proses kontemplasi untuk mempresentasikan ide secara visual kedalam material yang dipilih sesuai dengan kemampuan teknik, penggunaan alat dan bahan, serta pengolahan unsur seni.

“Kontemplasi merupakan perenungan terhadap masalah yang dihadapi dengan perhatian penuh yang melibatkan perasaan dan pikiran” (Kamus Besar

Bahasa Indonesia, WJS Poerwadarminta). Pendalaman dan pengolahan ide dituangkan kedalam bentuk nyata. Dalam hal ini, penulis menghadirkan objek sepeda sebagai ide berkarya seni patung dengan menggunakan teknik potong, sambung, tempel, konstruksi, lepa, dan sebagainya.

(27)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sehingga proses kontemplasi tidak bisa diremehkan oleh seorang seniman. Pada jaman dahulu nenek moyang kita terbiasa dengan kontemplasi gaya paradoknya, maksud di dalamnya kontemplasi yang mereka lakukan seperti wujud tapa, mensucikan diri dengan berserah diri agar terilhami. Berbeda dengan adab berkesenian orang barat mereka lebih menggunakan media memposisikan diri pada area alam sadar dan tidak sadar untuk berkontemplasi salah satunya dicapai dengan mabuk.

Penulis merasakan banyak hal yang diaanggapnya melakukan kontemplasi, salah satunya pada waktu menjelang tidur ada proses penghayalan dalam proses imajinasi yang menggambarkan sebuah ide dan gagasan untuk menjadikan sebuah karya. Di samping itu juga, hal yang mendasari kontemplasi bekerja dengan lancar adalah ketenangan kesunyian dan kesenyapan yang dirasa oleh penulis pada malam hari.

B. Stimulus

Stimulus adalah rangsangan yang memberi inspirasi dalam menciptakan suatu karya seni. Pada tahap ini penulis melakukan beberapa kegiatan, diantaranya: objek visual karya yaitu ikan hiu merupakan proses paling utama, selain itu juga mencari informasi dengan melakukan studi literatur, dengan membaca buku-buku yang berkaitan yang dapat dijadikan acuan atau buku sumber dengan Tugas Akhir, mengamati lewat internet, membuat rencana karya berupa sketsa, dan membuat karya nyata, yaitu dengan membuat karya seni patung dengan objek visual ikan hiu.

Berbeda dengan kontemplasi stimulus merupakan rangsangan dari luar yang memberi inspirasi kepada penulis untuk melakukan sesuatu, rangsangan ini bisa berasal dari pengalaman maupun litelatur, beda halnya dengan kontemplasi yang mana kontemplasi merupakan proses perenungan untuk mencari nilai-nilai yang bermakna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan

(28)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ide atau gagasan senantiasa hadir disaat seniman berinteraksi dengan ruang lingkup kehidupan sekitar, baik itu dengan manusianya sendiri atau dengan alam lingkungan. Sudah sepantasnya naluri manusia selalu berfikir, dan dari perbuatan berfikirlah manusia mencipta. Sebagaimana yang dialami oleh penulis ketika melihat barang tak terpakai ujung-ujungnya hanya mencemari lingkungan. Maka dalam hal ini penulis mempunyai ide atau gagasan bagaimana caranya limbah sekitar khususnya limbah mesin motor dan mobil yang mempunyai bentuk unik bisa dimanfaatkan dengan tangan kreatif sehingga menjadi wujud estetik yang bernilai.

Penulis adalah seorang anak yang yang terlahir dari sosok orang tua yang memiliki hobi kendaraan bermotor, pantaslah jika limbah besi (limbah mesin sepeda, motor, mobil) menjadi pilihan media pembuatan karya seni patung tugas akhir ini, disamping penulis tidak kesusahan untuk mengumpulkan limbah tersebut, penulis pun sudah terbiasa dengan keadaan limbah tersebut. Mengenai objek yang diangkat, yaitu ikan hiu sebagai gagasan visual bentuk, penulis memposisikan ikan tersebut sebagai gaya kehidupan zaman sekarang, yang serba agresif, terarah dan penuh persaingan.

Ikan hiu adalah ikan pemangsa dengan sikap agresif mereka memangsa untuk mempertahankan kehidupanya di alam liar. Bahkan dari sejak berada dalam kandngan, bayi-bayi ikan hiu sudah dibekali insting untuk saling membunuh satu sama lain demi mempertaruhkan kehidupan. Dari sanalah penulis menganalogikan gagasan visual ikan hiu sebagai berkarya seni patung.

D. Langkah-langkah Pembuatan

(29)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

referensi studi literatur baik dari buku maupun internet untuk menunjang proses pembuatan karya patung. Mengumpulkan berbagai informasi dari bermacam-macam sumber mengenai Junk art, Found object, Bentuk Imajinasi, Patung Sepeda, Sampah Anorganik, Karya Seni tiga Dimensi, Patung, hingga perkembangan seni kontemporer/post-modernisme. Lalu menemukan sebuah gagasan mengenai hal apa dan mengapa hal tersebut pantas diangkat untuk menjadi sebuah karya seni rupa. Kegiatan diatas merupakan kegiatan sintesis, yakni sebuah kegiatan dimana terdapat proses pengamatan, pengumpulan informasi, referensi dan studi lingkungan yang mencangkup tiga ranah, yaitu pengamatan alam, manusia, media referensi (alat dan bahan).

Sementara itu, kegiatan selanjutnya ialah melakukan kegiatan Elaborasi, yakni sebuah kegiatan untuk menemukan sebuah gagasan penciptaan, yang kemudian akan dijadikan gagasan pokok dalam penciptaan karya seni.

Setelah kegiatan elaborasi, maka langkah selanjutnya penulis memilih langkah kontemplasi, dimana kegiatan perenungkan ide atau gagasan yang telah tersirat sehingga ide tersebut terolah dalam lubuk jiwa dan terancang dalam fikiran penulis. dan gagasan yang telah dihasilkan/direnungkan lalu dipadukan dengan kegiatan elaborasi yang telah menghasilkan sebuah gagasan pokok penciptaan karya seni rupa. Semua itu dipadukan hingga menghasilkan satu kesatuan untuk mewujudkan sebuah konsep dalam penciptaan karya seni rupa.

Sebelum beranjak pada proses penciptaan, ide/gagasan dengan media (alat dan bahan) dirangsang sehingga menciptakan gestur yang harmonis dalam karya seni. Proses perangsangan tersebut dilakukan dengan mengamati objek yang akan diangkat (ikan hiu), sehingga akan mempermudah untuk menentukan limbah besi apa saja yang bisa digunakan.

(30)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(31)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bagan 3.1

Langkah-langkah pembuatan patung ikan hiu

E. Persiapan Alat dan Bahan

Berikut ini adalah penjelasan alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan karya, yang akan menunjang kelancaran dalam pengerjaan karya secara keseluruhan.

1. Alat

Alat-alat yang di gunakan adalah : a. Alat gambar

(32)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2 Alat ukur

Gambar 3.2 Penggaris, jangka dan meteran (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

c. Alat potong, gunting besi beton/gunting plat

(33)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.4 Gunting kertas

(34)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.5 Gunting plat

(Dokumentasi Pribadi) d. Alat penjepit, tang

Gambar 3.6 Alat Penjepit

(35)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu e. Alat penghalus, gurinda

(36)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.8 Palu

(Dokumentasi pribadi) g. Obeng

Gambar 3.9 Obeng (Dokumentasi pribadi) h. Alat pemotong (blander)

(37)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Alat diatas adalah alat pemotong besi/baja yang menggunakan bahan bakar gas LPG dan oksigen. Tuas penghantar api dinamakan blander/semawar, sedangkan tabung disampingnya adalah tabung penyimpan oksigen dan gas LPG.

i. Tuas las listrik dan perekat las (Asetelin)

Gambar 3.11 Tuas las listrik dan Asetelin (Dokumentasi pribadi)

(38)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.12 Mesin Pembangkit listrik (diesel)

(Dokumentasi pribadi) k. Trafo (penghantar listrik pada tuas las listrik)

Gambar 3.13 Trafo (penghantar listrik pada tuas las listrik) (Dokumentasi pribadi)

(39)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.14 Alat pengaman

(Dokumentasi pribadi)

m. Alat pembengkok besi beton/Pen

Gambar 3.15 Alat pembengkok besi beton/Pen (Dokumentasi pribadi)

2. Bahan

Dalam proses pembuatan karya diperlukan beberapa jenis bahan utama berupa objek temuan sampah anorganik yang memiliki ketebalan, kekuatan, daya tahan, dan bentuk yang mendukung untuk di gunakan sebagai media inti dalam penciptaan karya kali ini

(40)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.16 Rantai

(Dokumentasi pribadi) b. Besi beton 10 mm

Gambar 3.17 Besi beton 10 mm (Dokumentasi pribadi)

(41)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar A Gambar B Gambar 3.18 Gear sepeda dan motor

(Dokumentasi pribadi) Gambar A: Gear speda kayuh Gambar B: Gear depan motor d. Dudukan kampas rem mobil

Gambar 3.19 Dudukan Kampas rem mobil (Dokumentasi pribadi)

(42)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.20 Busi mobil (Dokumentasi pribadi)

f. Mesin mobil (matahari)

(43)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu g. Struktur mesin kopling

Gambar 3.22 Struktur mesin kopling (Dokumentasi pribadi)

h. Plat besi

(44)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu i. Limbah sepeda kayuh

Gambar 3.24 Limbah sepeda kayuh (Dokumentasi pribadi) Gambar A: As Roda Speda kayuh

Gambar B: Rangka sadel speda j. Limbah besi lainnya.

(45)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.25

(46)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.26 Garam dapur

(Dokumentasi pribadi)

l. Asetelin (perekat las)

Gambar 3.27 Asetelin (Dokumentasi pribadi)

F. Proses Pembuatan Karya

Dalam karya tugas akhir ini, penulis melakukan beberapa tahapan dalam proses pembuatan karya, diantaranya:

1. Studi Gambar

Mencari referensi dari berbagai sumber sebagai acuan dalam pembuatan karya patung.

(47)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan tahapan-tahapan berkarya yang dialami penulis, proses berkarya dimulai dari bimbingan sketsa-sketsa gambar yang akan dijadikan acuan dalam berkarya seni patung.

3. Proses pencarian dan pemilahan bahan

Proses pencarian bahan sangat sederhana, karena bahan yang cari tentu limbah. Penulis mencari atau mengumpulkan bahan dari beberapa bengkel mobil motor sepeda dan pengepul rongsokan sekitar rumah.

4. Proses pembuatan patung

Dalam pembuatan patung limbah besi, penulis menggunakan teknik konstruksi, yang didalamnya terdapat beberapa proses rumit seperti pemotongan dan penyambungan bahan. Dalam proses penyambungan bahan teknik yang digunakan adalah teknik penyambungan dengan system las, dimana penulis menggunakan media las listrik.

5. Proses pembuatan base

Dikarenakan objek yang diangkat adalah benda dinamis (mahluk hidup), maka sebisa mungkin base yang diciptakan juga bersifat natural tidak membuat objek patung menjadi kaku.

6. Proses finishing

Dikarenakan media yang diangkat adalah limbah besi, maka finishing yang di poles oleh penulis adalah mengkorosikan patung sehingga kesan media limbah lebih terkesan.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai proses pembuatan patung secara terperinci:

1. Studi gambar

(48)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Pembuatan sketsa

Pembuatan sketsa dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari visualisasi karya patung sesuai dengan konsep yang telah dibuat. Penulis beberapa kali mengalami perubahan dalam penggambaran sketsa patung. Perubahan tersebut dilakukan karena penulis merasa belum mendapatkan visualisasi yang pas untuk mewakili konsep yang sebelumnya telah ditentukan. Penulis mengambil ikan hiu sebagai subjek yang akan dijadikan karya tugas akhir ini dikarenakan penulis ingin mempersentasikan zaman sekarang yang bersifat agresif dengan ikan hiu

3. Proses pencarian dan pemilahan bahan

Proses yang paling penting dalam pembuatan patung limbah adalah mengumpulkan limbah yang diperlukan sebanyak mungkin. Proses pencarian bahan butuh kejelian untuk memilah dan memilih bahan yang mana yang bisa dijadikan elemen estetis dalam pembuatan patung dan terutama bahan tersebut bisa di sambung dengan teknik las.

4. Proses pembuatan patung

Bahan-bahan yang telah dipilah, kemudian dipotong dan disesuaikan dengan ukuran dan bentuk yang telah di tentukan, setelah semuanya selesai dilakukan, tahap selanjutnya adalah menyusun dan merekatkan, bila untuk yang berbahan dasar kaleng direkatkan dengan menggunakan kuningan/ silver yang di lelehkan, jika untuk bahan yang terbuat dari plastik di rekatkan menggunakan lem bakar, dan bila bahan yang akan direkatkan adalah bahan yang berbeda maka digunakan baut, lem dan alat bantu lainnya. Adapun langkah-langkah pembuatan karya ini, diantaranya :

Langkah pertama, proses pencarian bahan patung

(49)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pencarian bahan membutuhkan kejelian untuk memilah dan memilih bahan yang mana yang bisa dijadikan elemen estetis dalam pembuatan patung dan terutama bahan tersebut bisa di sambung dengan teknik las.

Gambar 3.28 Pencarian bahan (Dokumentasi pribadi)  Langkah kedua, proses pencucian bahan

Fungsi dari pencucian bahan adalah untuk menghilangkan noda dan kotoran dari oli mesin, karena oli mesin bersifat lekat sehingga menyulitkan dalam proses rekonstuksi. Proses pencucian cukup menggunakan sabun detergen.

Gambar 3.29 Pembersihan (Dokumentasi pribadi)

Langkah ketiga, proses pembuatan model

(50)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rangka patung agar konsep yang telah di gambar dalam bentuk sketsa tidak terlalu kabur dan mudah difahami. Model yang dibuat mempunyai skala 1:1.

Gambar 3.30 Pembuatan Model (Dokumentasi pribadi)

Langkah keempat, proses pembuatan rangka

Dalam proses kali ini menggunakan teknik potong, bentuk dan tempel. Dan teknik pengelasan sudah mulai diterapkan dalam menyambungkan bagian rangka satu dengan yang lainya, media yang digunakan adalah besi ukuran diameter 5mm. Berikut ini gambar proses pembuatan rangka patung ikan hiu.

(51)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.31 Pembutan Rangka (Dokumentasi pribadi)

Gambar A: Proses memotong Gambar B: Proses membentuk Gambar C: Proses menempel (las)

Langkah kelima, Proses penempelan limbah mesin pada rangka (konstruksi

inti)

Bahan-bahan yang telah terkumpul dalam proses ini siap untuk dirangkai menurut volume dan iramanya, ini ditujukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Proses penempelan satu benda dengan benda yang lainya yaitu dengan cara mengelas (menggunakan las listrik).

Gambar 3.32 Konstruksi barang bekas (Dokumentasi pribadi)

(52)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Proses pembuatan base

Penulis menggunakan media limbah bekas pagar rumah untuk pembuatan base dan menggunakan besi beton dengan ukuran delapan mili meter sebagai penyangga. Sementara sebagai sentuhan dan wujud estetis penulis menggunakan bahan limbah rantai motor, kopling mobil dan potongan pipa ukuran enam centi meter. Teknik yang digunakan masih sama yaitu teknik potong sambung (konstruksi menggunakan las).

Gambar 3.33 Proses pembuatan base (Dokumentasi pribadi)

Gambar A: Proses pembentikan base

Gambar B: Proses apenyambungan base dengan patung Gambar C: Proses penempelan limbah besi pada base Gambar D: Proses penempelan limbah besi pada base 6. Proses finishing

a. Proses penggurindaan

Sebelum masuk pada pengkorosian atau pewarnaan patung, penggurindaan atau proses menghaluskan patung adalah proses

A

B

(53)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terpenting dalam pembuatan patung. Hal tersebut ditujukan untuk mendapatkan patung yang maksimal dan rapih. Penggurindaan menggunakan alat gurinda listrik tangan.

Gambar 3.34 Proses penggurindaan (Dokumentasi pribadi)

b. Proses pengkorosian

(54)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjaga ketahanan korosi dan memberhentikan pengkorosian secara terus menerus.

Gambar 3.35 Proses pengkorosian (Dokumentasi pribadi)

Gambar A: Proses menyiapkan garam dapur

Gambar B: Proses mencampurkan air panas pada garam Gambar C: Proses melarutkan garam dengan air

Gambar D: Proses pengkorosian dengn teknik oles

A B

(55)

83

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Setelah melaksanakan studi pengamatan yang dilakukan penulis pada objek ikan hiu, penulis mendapatkan ketertarikan besar pada ikan hiu untuk menjadikan objek berkarya patung dengan media limbah anorganik besi didasarkan pada beberapa hal, yakni sebagai berikut:

a. Penulis tertarik untuk mengangkat kehidupan ikan hiu yang mempunyai ciri atau sikap agresif dalam bertahan hidup. Penulis menganalogikan sikap tersebut pada kehidupan manusia dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan segala cara.

b. Limbah anorganik besi dipilih berdasarkan pemikiran yang matang. Limbah anorganik besi mempunyai sifat keras atau solid sehingga sulit untuk diurai ketika limbah tersebut sudah tidak terpakai sehingga dapat menyebabkan pemanasan global. Selain itu juga, limbah tersebut mempunyai karakteristik keras atau solid yakni sejalan dengan sifat ikan hiu yang keras dan kuat saat mempertahankan kehidupannya, sehingga pencitraan kesan keras dan kuat pada patung ikan hiu mudah dimunculkan.

Sebelum masuk pada proses konstruksi inti, penulis membuat kerangka ikan hiu dengan menggunakan besi beton ukuran lima milimeter untuk memudahkan pembuatan gesture ikan hiu. Setelah pembuatan kerangka cukup menyerupai gesture, penulis memilih beberapa macam limbah anorganik besi seperti limbah

(56)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

beberapa item limbah yang bentuknya dipotong (tidak utuh) dan ada pula item limbah yang tidak mengalami pemotongan (utuh).

Penulis menampilkan tiga karya ikan hiu yang bersifat saling berkaitan dan bertahap yakni bermula dari patung gesture mengincar atau mengintai mangsa, kemudian patung yang memiliki gesture siap-siap menerkam mangsa dan yang terakhir patung yang memiliki gesture setelah menerkam mangsa.

Hasil yang dibuat member kepuasan kepada peneliti. Hal tersebut dibuktikan pada bentuk ikan hiu yang hampir menyerupai robot sehingga merupakan pengalaman kesan baru dalam berkarya seni, khususnya pada seni patung. Selama perjalanan berkarya seni patung ikan hiu dengan limbah anorganik besi, banyak hal unik yang didapat oleh penulis.

B. Rekomendasi

Rekomendasi yang disampaikan terkait dengan penciptaan karya ini, diantaranya:

1. Bagi mahasiswa jurusan Pendidikan Seni Rupa FPBS UPI Bandung.

a. Menjadikan karya tulis ini sebagai referensi awal untuk dikembangkan menjadi penelitian yang lebih baik.

b. Penggunaan alat dan keamanan pada saat pembuatan patung, khususnya pada proses pembutan patung yang menggunakan teknik konstruksi las perlu memperhatikan tata cara menggunakan alat konstruksi las beserta keamanannya. Karena jika tidak memperhatikan tata cara penggunaannya resiko kecelakaan pada saat bekerja akan beresiko tinggi.

(57)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tertukar, maka dibutuhkan kehati-hatian pada saat pemilihan limbah anorganik besi khususnya limbah mesin motor dan mobil.

d. Bereksplorasi dalam berkarya, khususnya karya patung dengan material yang berbeda dan baru agar dapat memperkaya kekaryaan pada dunia seni rupa.

2. Bagi para Pendidik Seni Rupa.

a. Menjadi referensi untuk menjadikan alternatif berkarya, mengingat bahan yang digunakan cukup mudah didapat.

b. Menjadi salah satu contoh yang baik untuk diterapkan di kurikulum sekolah mengingat bahan yang digunakan sangat mudah didapat. c. Melakukan eksplorasi teknik-teknik dalam pembuatan karya seni, baik

dengan satu teknik atau menggabungkan dengan teknik yang lainnya.

(58)

86

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Dharma P, Sulasmi. (1997). Warna sebagai salah satu Unsur Seni dan Desain. Jakarta: Depdikbud.

Dosen UPI. (2013). Buku Panduan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Bumi Siliwangi.

Kartika S, Dharsono. (2004). Seni Rupa Modern Bandung. Bandung: Rekayasa Sains.

Knight, C. (1947). Animal Drawing. New York: Dover Publication.

Parlan, M. (1986). Pendidikan Seni Rupa SMTA. Surakarta: Widya Utama.

Sidarta, G, Soegijo, (1992). Di Sekitar Seni Patung Dewasa Ini, Yogyakarta: ISI.

Sugiyono. 2008. Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Susanto, M. (2001). Diksi Rupa kumpulan istilah seni rupa. Yigyakarta: Kanisus.

Sipahelut, Atisah. 1995. Seni Rupa dan Desain. Jakarta: Erlangga.

(59)

Ipan Nurfahmil Ulum, 2013

Karya Patung Ikan Hiu Dengan Media Limbah Anorganik (Limbah Anorganik Besi Sebagai Sumber Media Berkarya Patung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR INTERNET

fatria, Arief. (2010). Ikan Hiu dan Filosofinya.[ Online] Tersedia di http://cheyalways.blogspot.com/2010/10/filosofi.html .[31 Januari 2013]

_____.2011.Limbah (online). Tersedia: http:// www.google.com (16 Juni 2013 jam 15.20)

_____.2013. ikan hiu (online). Tersedia: http://www.wikipedia.org/wiki/seni patung (10 mei 2013 jam 19.00)

_____Teknik Patung (online). Tersedia: http:// www.google.com (30 mei 2013 jam 17.00)

http:/blogbelajar-pintar.blogspot.com/2013/05/pengertian-seni-patung.html(

Gambar

Gambar 2.1.   Garis  ......................................................................................................
Gambar 3.1 Pensil (Dokumentasi Pribadi)
Gambar 3.2 Penggaris, jangka dan meteran (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gambar 3.4 Gunting kertas (Dokumentasi Pribadi)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Setelah multimedia dirancang dan kemudian dikembangkan, dilakukan validasi ahli (dosen atau guru) yang terdiri dari validasi ahli media dan materi untuk

Skripsi, Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta.. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan

Keputusan Presiden No.55 Tahun 1993 tentang Pengadaan Tanah bagi. Pelaksanaan Pembangunan untuk

[r]

[r]

3 Saya lebih memilih produk Starbucks dibandingkan dengan produk merek lain.... 4 Bagi saya, kopi identik

Penelitian ini membahas tentang setting lingkungan pada Postulan Karmel Nabi Elia Sidikalang dan hubungan antara setting lingkungan fisik dengan perseptual Katolik..

Bhakti tri Gunarto (1006714), the influence of the application of Cooperative Learning Model Type Talking Stick to increased student learning Motivation on