• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Value Engineering Buk Nurul

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tugas Value Engineering Buk Nurul"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan

1.1.1 Jurnal I

Jurnal I dengan judul Aplikasi Value Engineering pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Gedung BPKP Yogyakarta) yang bertujuan sebagai berikut :

1. Untuk melakukan penghematan biaya dalam usaha mencapai efisiensi penggunaan dana, terutama dengan adanya kecenderungan terus meningkatnya biaya konstruksi.

2. memberikan sesuatu yang optimal bagi sejumlah uang yang dikeluarkan dengan memakai teknik yang sistematis untuk menganalisis dan mengendalikan total suatu produk.

1.1.2 Jurnal II

Jurnal II dengan judul Penerapan Value Engineering pada Pembangunan Proyek Universitas Katolik Widya Mandala Pakuwon City - Surabaya yang bertujuan sebagai berikut :

1. Mendapatkan item pekerjaan yang memiungkinkan dilakukan value engineering,

2. Mendapatkan alternaif pengganti yang dapat dipilih untuk menggantikan item pada desain awal,

3. Mengetahui besar penghematan biaya yang diperoleh dari penerapan Value Engineering pada proyek ini.

1.1.3 Jurnal III

Jurnal III dengan judul VALUE ENGINEERING IN RESIDENTIAL HOUSE CONSTRUCTION yang bertujuan sebagai berikut :

1. Value engineering aims to value improvements through cost reduction and or improve quality and enhance design features for the customer.

(2)

2. value improvement and that may not result in an immediate reduction in cost. Value engineering can be used for the following benefits.

1.2 Latar Belakang

Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi bangunan atau struktur lainnya diperlukan biaya agar proyek tersebut dapat berjalan. Sebelum pemilik bangunan memutuskan untuk melanjutkan proyek ke tahap desain dan konstruksi, anggaran biaya perlu dipersiapkan terlebih dahulu. Anggaran biaya ini sering menjadi kendala, karena merupakan batas jumlah uang yang harus dibelanjakan untuk melaksanakan suatu proyek konstruksi. Namun setiap orang tertarik untuk menghemat biaya dan setiap orang berusaha mencari suatu investasi yang dapat menghasilkan pengembalian investasi yang sebesar-besarnya (Soeharto,1997).

Pada pembangunan gedung Kantor Badan Pemeriksa Keuangan Pembangunan (BPKP) Yogyakarta juga diperlukan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu akan dilakukan penghematan biaya dalam usaha mencapai efisiensi penggunaan dana, terutama dengan adanya kecenderungan terus meningkatnya biaya konstruksi.

Usaha penghematan biaya pada pembangunan Gedung Kantor BPKP Yogyakarta tersebut dilakukan dengan metode Value Engineering. Value Engineering atau rekayasa nilai adalah suatu teknik manajemen yang menggunakan pendekatan sistematik untuk mencari keseimbangan fungsional antara biaya, keandalan dan kinerja suatu produk atau proyek. Dengan kata lain, Value Engineering bermaksud memberikan sesuatu yang optimal bagi sejumlah uang yang dikeluarkan dengan memakai teknik yang sistematis untuk menganalisis dan mengendalikan total suatu produk (Kaming, 2008).

Value Engineering bukan merupakan konsep yang baru. Teknik yang timbul pada masa Perang Dunia II ini konsepnya merupakan hasil pemikiran General Electric Company, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufacturing. Penerapannya di dalam industri konstruksi dimulai sejak akhir tahun 1960-an atau awal 1970-an (Barrie, 1992).

(3)

Dasar pemikiran yang mendasari perlunya Value Engineering adalah bahwa pada setiap kegiatan konstruksi selalu terdapat biayabiaya yang tidak diperlukan. Biaya tersebut tidak terlihat atau disadari oleh pemilik, perencana, maupun pelaksana kegiatan tersebut. Merupakan suatu hal yang tidak mungkin untuk melakukan analisis yang sempurna untuk semua detail perencanaan yang begitu banyak dari suatu proyek untuk mencapai keseimbangan fungsional yang terbaik antara biaya, penampilan, reabilitas tanpa mengadakan Value Engineering Review. Menurut Sabrang (1998) kunci keberhasilan studi Value Engineering adalah penggunaan pendekatan yang sistematik dan terorganisir dari Value Engineering Job Plan. Rencana kerja ini merupakan rencana yang terarah untuk melaksanakan studi Value Engineering. Dengan job plan ini dapat dilakukan identifikasi bagian-bagian yang mempunyai biaya yang tinggi dan bagian-bagian-bagian-bagian yang mempunyai biaya yang tidak diperlukan pada suatu perencanaan. Selain itu dapat dicari pula alternatif-alternatif desain yang baru dan kreatif yang akan memberikan kinerja yang sama dalam menjalankan fungsi yang diinginkan dengan desain awal.

(4)

BAB II

METODELOGI PENELITIAN

2.1 Tahapan Penelitian

Metode analisis yang diterapkan adalah dengan menggunakan metode Value Engineering, yaitu dengan melakukan pendekatan sistematik dan terorganisir dari Value Engineering Job Plan (Rencana Kerja Value Engineering). Diantara ke-3 jurnal yang ada, semuanya menggunakan Value Engineering Job Plan yang berbeda-beda seperti berikut ini:

Jurnal 1 Jurnal 2 Jurnal 3

1. Tahap informasi 2. Tahap analisis fungsional 3. Tahap kreatif 4. Tahap evaluasi 5. Tahap pengembangan 6. Tahap penulisan 1. Tahap informasi 2. Tahap kreatif 3. Tahap analisa 4. Tahap pengembangan 5. Tahap pelaporan 1. Information phase 2. Investigation phase 3. Creative phase 4. Analytical phase 5. Judgment phase 6. Development phase 7. Recommendation phase

(5)

7. Tahap presentasi 8. Presentation phase 9. Implementation phase 10. Follow-up phase

BAB III

HASIL PEMBAHASAN

Perbandingan hasil dan pembahasan dari ketiga jurnal yang kami ambil dari masing-masing jurnal adalah sebagai berikut :

PERBANDINGAN HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal 1 Jurnal 2 Jurnal 2

Tujuan 1. Untuk melakukan penghematan biaya dalam usaha mencapai efisiensi penggunaan dana, terutama dengan adanya kecenderungan terus meningkatnya biaya konstruksi. 1. Mendapatkan item pekerjaan yang memiungkinkan dilakukan value engineering, 2. Mendapatkan alternaif pengganti yang dapat dipilih untuk menggantikan item pada desain awal, 3. Mengetahui besar

penghematan biaya yang diperoleh dari

1. Value engineering aims to value improvements through cost reduction and or improve quality and enhance design features for the customer.

However the real objective of value engineering is value improvement and that may not result in an immediate reduction in

(6)

penerapan Value Engineering pada proyek ini.

cost. Value engineering can be used for the following benefits. Lokasi

Yogyakarta Surabaya Institution Erode

Tamilnadu

Hasil pembahasan dipilih dari jurnal I 1. Tahap informasi

a. Pengumpulan data dan informasi Data-data dan informasi yang diperoleh berupa gambar rencana, spesifikasi bangunan, volume pekerjaan, kebutuhan bahan, harga satuan pekerjaan (HSP) dan rencana anggaran biaya.

b. Analisis terhadap data dan informasi Berdasarkan data-data yang diperoleh dari Rencana Anggaran Biaya, maka untuk mengetahui anggaran biaya total yang digunakan pada proyek pembangunan gedung Kantor BPKP Yogyakarta dilakukan rekapitulasi anggaran biaya total seperti yang dapat dilihat pada Tabel 1. Biaya total pada pekerjaan struktur yang digunakan dari tiap item pekerjaan secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 2.

2. Tahap analisis fungsional

a. Analisis Pareto Hukum Pareto menyatakan 80% biaya total dari suatu sistem ditentukan oleh biaya dari 20% komponennya untuk mendapatkan bagian yang paling strategis untuk dikaji (Sabrang, 1998). Berdasarkan hasil analisis Breakdown pada Tabel 2, item pekerjaan yang paling strategis untuk dikaji sesuai dengan Hukum Pareto diurutkan dari biaya item pekerjaan tertinggi ke biaya item pekerjaan terendah seperti yang dapat dilihat pada Tabel 3.

(7)

b. Diagram FAST Diagram FAST dilakukan pada item pekerjaan yang akan dikaji berdasarkan hasil analisis Pareto. Gambar 2 adalah contoh analisais diagram FAST pada item pekerjaan pasang pintu lapis teakwood.

(8)
(9)
(10)
(11)

c. Indeks nilai Indeks nilai adalah perbandingan antara nilai tukar (Nt) atau harga barang atau jasa semula dengan nilai primer (Np) atau harga barang atau jasa untuk komponenkomponen yang mendukung fungsi primer barang atau jasa tersebut, dengan ketentuan sebagai berikut (Sabrang, 1998): 1) Nt/Np < 1, maka Value Engineering tidak layak dilakukan, upaya akan menombok. 2) Nt/Np = 1, maka Value Engineering tidak layak dipertimbangkan untuk dilakukan, upaya akan break even. 3) Nt/Np > 1, maka Value Engineering layak dipertimbangkan untuk dilakukan.

3. Tahap kreatif

Tahap ini mempunyai tujuan untuk mendapatkan dan mengembangkan alternatif sebanyak-banyaknya dari hal yang dikaji sehingga didapat suatu penghematan pada item-item pekerjaan yang telah dianalisa sesuai dengan Hukum Pareto pada tahap informasi. Adapun ide-ide atau alternatif-alternatif yang dihasilkan dari item-item pekerjaan yang akan dilakukan Value Engineering dapat dilihat pada Tabel 4. 4. 4.

4. Tahap evaluasi

Tahap ini bertujuan untuk mendapatkan alternatif yang memberikan penghematan paling tinggi, memberikan pelaksanaan yang paling mudah dan biaya yang paling rendah dari alternatif-alternatif yang telah didapatkan pada tahap kreatif. Untuk mendapatkan hasil yang baik diperlukan saringan berjenjang, berupa:

a. Analisis kelebihan dan kekurangan Untuk mendapatkan saringan cepat karena banyaknya alternatif yang tersedia.

b. Analisis kelayakan pengadaan Analisis pada Initial Investment akan lebih banyak dari segi supply-nya.

c. Analisis kelayakan pemanfaatan. Lebih pada masalah kegiatan penggunaan atas hal yang sudah dibuat.

(12)

5. Tahap pengembangan

Pada tahap pengembangan dilakukan analisis terhadap analisis-analisis sebelumnya dan dilakukam perhitungan biaya penghematannya. Adapun hasil analisisnya ditampilkan pada Tabel 5.

6. Tahap penulisan

Pada tahap ini dibuat laporan dari kegiatan Value Engineering yang telah dilakukan, termasuk manfaatnya. Manfaat dari kegiatan Value Engineering pada proyek tersebut adalah anggaran biaya yang dibutuhkan dapat digunakan secara optimal dan efisien, sehingga dapat dimungkinkan terjadinya penghematan biaya. 7. Tahap presentasi

Pada tahap ini disampaikan hasil kajian dan mendapatkan keyakinan akan kelayakan dilakukannya Value Engineering pada proyek pembangunan gedung Kantor BPKP Yogyakarta. Berdasarkan hasil analisis dari Value Engineering Job Plan, alternatif-alternatif yang dapat dipertimbangkan pada komponen dari tiap item pekerjaan yang dikaji adalah sebagai berikut:

1. Pekerjaan pelat lantai: mengganti pasir Merapi dengan pasir Kulonprogo. 2. Pekerjaan sloof, kolom dan balok: mengganti papan bekisting dari kayu

Meranti ke kayu Sengon.

Hal tersebut dilakukan karena pelaksanaan yang sangat mudah, biaya awal yang cukup murah dan cukup mendukung karakter bangunan. Selisih biaya awal dengan biaya setelah dilakukan penghematan dengan menggunakan Value Engineering adalah Rp 103.121.276,76 atau

(13)

BAB IV

KESIMPULAN

Jurnal 1 Jurnal 2 Jurnal 3

1. Item pekerjaan pada bagian struktur yang strategis untuk dikaji adalah pekerjaan pelat lantai 3 tebal 12 cm, pelat lantai 2 tebal 12 cm, pelat lantai atap tebal 12 cm, balok G1 (40x70) lantai 3, balok G1 (40x70) lantai 2, balok G1 (40x70) lantai atap, sloof/tie beam K-300, kolom K2B (60x60), kolom K1D (70x70), balok G2 (25x50) lantai 3, kolom K1C (70x70), balok G2 (25x50) lantai 2, balok G2 (25x50) lantai atap yang terdapat pada tahap analisis fungsional.

2. Alternatif-alternatif yang dihasilkan dari item pekerjaan struktur adalah dengan menggunakan material kayu Sengon pada bekisting dan menggunakan pasir Kulonprogo yang terdapat pada tahap pengembangan.

3. Perincian biaya awal Rp

1. Item pekerjaan pada desain awal yang memungkinkan untuk dilakukan value engineering adalah enclosing walls dan finishes to ceiling.

2. Alternatif yang dipilih sebagai pengganti item pekerjaan enclosing walls adalah penggunaan Clover block 10x40x60 dengan perekat MU-380 dan plester MU-200 pada dinding eksterior, ruang pembelajaran, pertemuan, dan ruang privat lainnya, bata klinkers K24 pada dinding eksterior yang juga berfungsi sebagai fasad khas Universitas Kristen Widya Mandala, gypsum board 12mm dengan rangka metal stud pada ruang interior non-privat seperti ruang Organisasi Himpunan, ATM Centre, dan lainnya,serta aplikasi finishing berupa cat dinding, keramik,karpet, dan

1. The information phase, have much importance to know the problem well

2. The idea generation will be easier if the information are wide and plenty

3. Decisions on idea selection may vary upon the relevancy of the information collected.

4. For getting a better out for value engineering implementation in a house building the

following data are essential while information phase.

 Detailed Estimation  Current resource price in

market

 Basic building and site data

 Owner’s requirements  Activities involved  Collection and study of

(14)

4.079.166.944,17 dan setelah dilakukan usaha penghematan dengan menggunakan metode Value Engineering menjadi Rp 3.976.045.717,41. Besarnya penghematan yang terjadi adalah Rp 103.121.276,76 atau 2,53 % 4. Metode Value Engineering sangat

efektif untuk dilakukan dalam usaha penghematan biaya pada suatu proyek konstruksi, khususnya pada proyek pembangunan gedung Kantor BPKP Yogyakarta yaitu dapat menghasilkan alternatif-alternatif komponen dari item-item pekerjaan yang dikaji, sehingga anggaran biaya dapat digunakan secara optimal dan efisien.

batuan. Sedangkan alternatif yang dipilih sebagai pengganti item pekerjaan finishes to ceiling adalah penggunaan aluminium cell 100x100 mm tinggi 40mm tebal 0.5mm, suspender pada ruangan, plafon plat beton ekspos pada lantai semi basement.

3. Penghematan yang didapatkan dari item pekerjaan enclosing walls adalah sebesar Rp 159,138,100.25 dan dari item pekerjaan finishes to ceiling adalah Rp 2,104,255,876.62

 Problems involved  Miscellaneous data

(15)

Barrie D. S. P. B. C. Jr. (1992). Proffesional Contruction Management, Mc GrawHill.

Kaming, F. (2008). Aplikasi Value Engineering pada Proyek Perumahan, Prosiding Seminar Nasional MKTI, Surakarta, Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret. Sabrang, H. (1998), Value Engineering, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Soeharto, I. (1997). Manajemen Proyek, Jakarta: Erlangga.

Dell’Isola, Value Engineering in The Construction Industry. New York: Van Norstrand Company (1975)

Zimmerman dan Hart. Value Engineering A Practical Approach for Owners, Designers, and Contractors. New York: Van Nostrand Reinhold Company (1982)

SAVE, International. (2011, Juni). Value Engineering [Online]. Available: http://www.value-eng.org/value_engineering.php

J. Hutabarat, Diktat Rekayasa Nilai. Malang: Intitut Teknologi Nasional Malang (1995)

J. Baumgartner, The Complete Guide to Managing Traditional Brainstorming Events. Belgium: Bwiti (2007)

L. Saaty, “Decision Making with The Analytic Hierarchy Process,” International Journal of Services Sciences, Vol 1, 83-98

A. Ismail, R Aminzadeh, A. Aram and I.Arshad. (2010)“Using of value engineering in main road construction”. Journal of applied science, ISSN-1812-5654. 10(22) 2950-2953, Malaysia.

[2] AkintolaOmigbdun (Nov 2001), “Value engineering and optimal building construction”. Journal of architectural engineering vol.7, No. 2 paper no 17241.40-43Nigeria.

[3] ApurvaJ.Chavan “value engineering in construction industry.”(December 2013). International journal of application or innovation in engineering and management vol.2, Issue12, India.www.ijaiem.org.

Dina MahmoudMansour, Dr, Ibrahim Abd EL Rashid, Dr. Hisham Arafat (July 2013) “Value engineering analysis in the construction of box-girder

(16)

bridge”. International journal of latest trends in engineering and technology vol.2, Issue 4, Egypt.65-72

Fathoni U, Zakaria C M and Rohayu C O(2013) “Value engineering awareness study for sustainable construction in Malaysia”.IOPconference series Malaysia.

Fatma A. Agrama, Maher T. Al –Nemr and MohamadA.Abdu(Apr 2014)“Value engineering for low cost housing construction in Egyptian expansion Urban”. Advanced research in engineering science vol.2 (2), Egypt.www.aresjournal.org.

Nader Naderpajouh, Abbas Afshar, SeyedAlirezaMirmohammadsadeghi (December 2006) “Fuzzy decision support system for application of value engineering in construction industry”. International journal of civil engineering vol.4, no. 4, Narmak-Tehran.

Neetu B. Yadav, RakeshKacha,Neeraj D. Sharma and Hiren A. Rathod (December 2013). “A review on value engineering techniques in Indian context”.IJCSEIERD vol. 3, Issue 5, India.

SenayAtabay and NiyaziGalipogullari (December 2013) “Application of value engineering in construction projects”. Journal of traffic and transportation engineering vol. 1, no. 1, 39-48, Turkey.

V. Bharathi and Dr. Paranthaman (Apr 2014) “Application of value engineering in construction building”. Indian journal of applied science vol. 4, issue. 4, April. India.

YingweiRen and JingsongShan(Feb 2014) “decision of national and provincial highway asphalt pavement structure based on value engineering”. Article of mathematical problems in engineering. vol. 2014 article ID 369248. China.

Sidrat Ul Muntaha Anees and M. Sultan Bhat, “Assessment of The Seismic Vulnerability of Residential Buildings of Srinagar City Jammu and Kashmir” International Journal of Advanced Research in Engineering & Technology (IJARET), Volume 6, Issue 2, 2015, pp. 20 - 27, ISSN Print: 0976-6480, ISSN Online: 0976-6499.

(17)

Gurav R.D and Dolas D.R., “Integrating Value Stream Mapping Value Analysis and Value Engineering” International Journal of Mechanical Engineering & Technology (IJMET), Volume 3, Issue 3, 2012, pp. 331 - 336, ISSN Print: 0976 – 6340, ISSN Online: 0976 – 6359.

Referensi

Dokumen terkait

Komposit magnet lembut juga mempunyai batasan: pada satu bahagian ia memiliki kebolehtelapan dan aruhan magnet yang maksimum berbanding keluli berlapis, tetapi pada satu bahagian

Pertimbangan mengisi 1/3 bagian tube atas dengan pre-reformer untuk top fired steam reformer adalah pada 1/3 bagian tube atas reaksi belum terlalu banyak terjadi karena

Data tingkat konsumsi oksigen ikan ban- deng yang dipelihara pada media yang terpapar merkuri dengan perlakuan salinitas berbeda se- lama percobaan dapat dilihat

a. Hipertermi berhubungan dengan infeksi virus. Tujuan: Suhu tubuh dapat kembali normal selama 2-3 hari berturut-turut. 4) Anjurkan menggunakan pakaian tipis. 5)

An.V masuk RSUD Surakarta pada tanggal 14 April 2015 karena perut terasa mual, muntah dan badanya panas dengan diagnosa medis Dengue Hemoragic Fever Grade I.. Pada riwayat

dengan keadaan klinis pasien DHF (Dengue Hemorrhagic Fever) di mana jumlah trombosit mulai menurun pada hari ke 3 demam, dan mengalami trombositopenia pada

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media sosial dan orientasi pasar terhadap kinerja bisnis sektor UMKM yang ada di Kota Pematangsiantar, Sumatera

Dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut: 1) Apabila mau melaksanakan proses pembelajaran pada mata pelajaran Agama Hindu, penggunaan metode kuis t