• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of AKSELERASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA GONDANG MELALUI OPTIMALISASI PEMANFAATAN POTENSI LOKAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "View of AKSELERASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA GONDANG MELALUI OPTIMALISASI PEMANFAATAN POTENSI LOKAL"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1095 Maryono

Dosen Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Pacitan email: maryono@yahoo.com

Abstract:

The main target of the obligatory rural social internships for university students’ program (KKN-PPM) is to increase the gross enrollment rate (APK) of secondary and higher education in Gondang village society, which can directly improve the Human Development Index (HDI). In addition, KKN-PPM is projected to create society self-reliance, by optimizing the local potency of the village. KKN program for society empowerment is an option to raise the potency and overcome all the existing problems in the Gondang village as well as strengthen the global commitment of the year 2000, on the establishment of aims and targets of the Millennium Development Ages or Millenneum Development Goals (MDGs). This community empowerment is established, guided and developed as a social institution in the form of friendship forums, advocacy, communication, education and, activity medium to strengthen integrated family functions that is established and carried out from, by and for their families and communities. Thus, the principle of transfering science and technology can be fulfilled. Because there is a flow of solution from the campus intellectuals, and as a consequence, three is a challenge flow from the society. Having KKN, for community service of civitas academicians STKIP PGRI Pacitan, forms a response to the dynamic society that is always closely correlated with the developing issues, needs and faced challenges.

Keywords:

acceleration, community development, optimization, local potential.

Abstrak:

(2)

sebagai imbalannya tantangan mengalir masuk dari masyarakat. Dengan memiliki, KKN pengabdian masyarakat oleh sivitas akademika STKIP PGRI Pacitan merupakan wujud respons terhadap dinamika kehidupan masyarakat yang senantiasa berkorelasi erat dengan berkembangnya persoalan, kebutuhan dan tantangan yang dihadapi.

Kata kunci:

akselerasi, pemberdayaan masyarakat, optimalisasi, dan potensi lokal.

Desa Gondang merupakan salah satu desa di Kecamatan Nawangan, yang berada di sebelah selatan, berbatasan dengan Kecamatan Arjosari. Desa Gondang berjarak + 30 km dari pusat kota Pacitan. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Berdasarkan data dari pemerintah Desa Gondang, tercatat 92% penduduknya sebagai pet ani, 7% sebagai pegawai negeri (Guru, Polisi, TNI), dan sisanya 1% pengusaha.

Desa Gondang terdiri dari enam dusun, yakni Dusun Krajan, Semen, Pule, Gabeng, Klepu, dan Joso. Dari semua dusun yang ada, masyarakatnya mayoritas adalah petani. Hasil utama pertanian yang ada adalah cengkih, padi, dan pala wija. Selain itu, tanaman bahan obat-obatan yang alami, seperti temulawak, kunyit, sembung, tanaman kaca piring, tanaman cingcao, tanaman sirih, kunyit, brotowali dan masih banyak lagi yang juga sangat melimpah. Namun hingga saat ini, hasil pertanian tersebut belum mampu dimanfaatkan secara optimal.

Lokasinya yang berada di perbukitan dan di dukung dengan cuaca yang selalu sejuk membuat berbagai macam jenis tanaman obat bisa ditemui di sini, misalnya Tanaman Sembung, Tanaman Kaca Piring, Tanaman Cingcao, Tanaman Sirih, Kunyit, Brotowali dan masih banyak lagi yang bisa dijumpai sepanjang perjalanan Pacitan-Nawangan.

Secara spesifik, Desa Gondang terdiri dari 1.474 kepala keluarga, dengan jumlah jiwa 2.476 laki-laki dan 2.497 perempuan. Sebanyak 50 orang bekerja sebagai PNS, 104 orang bekerja sebagai wiraswasta, dan sisanya sebagai petani. Dari segi usia, masyarakat Desa Gondang yang sudah berusia lanjut sejumlah 681 orang (13,7%), yang usia sekolah sejumlah 695 orang (14%), dan yang usia produktif sejumlah 3.462 orang (69 %). Sedangkan dari segi pendidikan, jumlah penduduk yang berpendidikan tertinggi sekolah

dasar sebanyak 2.096 orang (42 %), sekolah menengah pertama sebanyak 1.284 orang (25%), sekolah menengah atas sebanyak 383 orang (7%), dan lulusan perguruan tinggi sebanyak 61 orang (1,2 %). Desa Gondang memiliki 83,95 ha/ m2 luas pekarangan dan secara akumulatif belum termanfaatkan.

Mencermati potensi dari desa dampingan tersebut, maka program KKN pemberdayaan masyarakat menjadi pilihan untuk mengangkat potensi dan mengatasi segala persoalan yang ada. Banyak upaya yang dapat dilakukan untuk melakukan akselerasi pemberdayaan masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan potensi lokal yang ada di Desa Gondang.

METODE

Mekanisme pelaksanaan kegiatan KKN-PPM ini dimulai dari rekrutmen mahasiswa. Pemilihan mahasiswa peserta KKN merupakan hal yang sangat menentukan kesuksesan pelak-sanaan KKN-PPM. Sehingga seleksi dilakukan, dengan memprioritaskan mahasiswa yang memi-liki kemampuan berorganisasi tinggi, kemam-pu an berwirausaha, dan kemampuan khusus penunjang kelancaran KKN-PPM lainnya

Pun demikian, mahasiswa pelaksana KKN-PPM perlu mendapatkan pembekalan yang cukup. Pembekalan yang direncanakan meliputi tentang mekanisme pelaksanaan KKN-PPM, merancang strategi menggerakkan dan memberdayakan masyarakat, melakukan analisis SWOT, etika berkehidupan di masyarakat, dan hal-hal teknis lainnya.

(3)

desa dapat lebih mandiri dalam menghadapi permasalahan di dalam kehidupan sehari-hari, untuk menuju keluarga dan masyarakat yang sejahtera.

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL

Setelah secara resmi kepanitiaan pen-dukung KKN PPM ditetapkan melalui SK Ketua STKIP PGRI Pacitan nomor 437/STKIP PGRI/ KP/IV/2014 tanggal 23 April 2014, tim pengusul melakukan rapat koordinasi untuk menyusun perencanaan kegiatan lanjutan. Kegiatan lanjut-an tersebut meliputi pembentuklanjut-an keplanjut-ani tia-an pendukung, penyusuntia-an SOP, penyelesaitia-an per izinan, rekrutmen mahasiswa, pembekalan mahasiswa, observasi lokasi KKN oleh mahasiswa bersama Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), penyerahan mahasiswa, pelaksanaan program oleh mahasiswa, monitoring dan evaluasi, dan juga pelaporan. Kesemuanya t erjadwalkan dengan baik dalam standard operational procedure (SOP) KKN PPM Tahun 2014.

Seleksi calon peserta KKN-PPM dilakukan untuk mendapatkan 60 orang mahasiswa peserta KKN-PPM, dari 73 orang calon peserta. Seleksi tersebut dilakukan oleh Tim Seleksi yang ber-anggotakan 6 orang. Seleksi dilakukan dalam dua tahap, yakni administrasi dan tes wawancara. Track record mahasiswa menjadi salah satu aspek penilaian, yang nantinya diakumulasikan sebagai nilai General Test (GT). Track record tersebut meliputi pengalaman dalam mengikuti organisasi kemahasiswaan, pengalaman dalam program-program kemahasiswaan, dan juga prestasi akademik maupun non akademik yang pernah diraih ketika menjadi mahasiswa. Aspek yang kedua adalah tes wawancara. Wawancara dilakukan untuk memberikan nilai komitmen mahasiswa, wawasan mahasiswa t ent ang pemberdayaan masyarakat, dan keahlian khusus mahasiswa yang dapat mendukung kelancaran proses KKN-PPM.

Berbagai program kerja KKN-PPM yang direncanakan telah dapat terlaksana baik, tentu dengan berbagai penyesuaian sesuai dengan kondisi dan problematika pada masing-masing lokasi KKN.

Sebagian besar masyarakat Desa Gondang menggantungkan kehidupannya pada bidang

pertanian. Komoditas utama hasil pertanian yang menjadi unggulan di Desa Gondang adalah cengkih, ketela, dan empon-empon seperti jahe, kunyit, temulawak dan lain sebagainya yang biasanya digunakan sebagai ramuan tradisional. Problematika yang muncul adalah ketika pada saat panen raya, masyarakat —khususnya para petani—tidak memiliki persediaan untuk konsumsi yang cukup, sehingga ‘terpaksa’ harus menjual produk-produk hasil pertaniannya, sekalipun dengan harga yang terendah.

Para mahasiswa memberikan edukasi kepada para masyarakat di masing-masing dusun lokasi KKN-PPM untuk menyadarkan masyarakat akan terjadinya permainan pasar akan harga komoditas hasil pertanian. Sehingga dengan pemahaman yang baik, masyarakat akan menjual produk-produk hasil pertaniannya tidak pada saat panen raya karena pada saat tersebut harga berada pada titik terendah. Sehingga, agar penghasilan masyarakat meningkat, maka penjualan harus dilakukan pada saat harga mulai meningkat dan lebih utama pada saat harga melambung tinggi. Hal ini perlu mendapat perhatian dari pemerintah, untuk menghindari terjadinya fluktuasi harga yang sangat tajam. Pemerintah perlu mendirikan koperasi-koperasi pert anian yang mampu menampung dan menyalurkan komoditas hasil pertanian dengan harga yang optimal.

Program pelatihan pakan ternak merupakan salah satu program yang telah dilaksanakan oleh KKN PPM 2014 angkatan ke-23. Tujuan dari kegiatan ini adalah terselenggaranya pelatihan pembuatan pakan ternak yang nantinya akan berdampak pada perubahan peternakan tradisi-onal menuju peternakan modern.

Sosialisasi dan edukasi pengelolaan ternak dimulai dari bagaimana proses pemilihan hewan ternak yang baik dan berpotensi memiliki keturunan yang baik. Kemudian dilanjutkan dengan pembuat an pakan t ernak melalui fermentasi. Masyarakat Desa Gondang masih terlalu awam akan pengetahuan yang berkaitan dengan peternakan, khususnya dalam pembuatan pakan ternak. Umumnya, ternak hanya diberikan konsumsi secara tradisional—sekadar diberikan dedaunan hijau—tanpa memperhatikan asupan gizi dan protein bagi ternak tersebut.

(4)

Desa Gondang dalam membuat pakan ternak yang lebih efektif guna peningkatan kualitas hewan t ernaknya. Tujuan akhirnya adalah munculnya kemandirian masyarakat dalam beternak dan peningkatan kualitas hewan ternak yang sehat dan layak untuk dijual.

Pelatihan pakan ternak ini dilakukan oleh seluruh kelompok KKN, dengan sasaran masing-masing dusun lokasi di mana mahasiswa tinggal. Berikut adalah deskripsi pelatihan pembuatan pakan ternak pada masing-masing kelompok.

Kekeringan menjadi problematika rutin yang dihadapi masyarakat Desa Gondang setiap musim kemarau. Lebih dari 75% masyarakat kekurangan air bersih dan air untuk mencuci. Selama ini, sumber air berasal dari kali ‘nama sumber mata air yang digunakan secara bersama-sama’. Umumnya tiap RT atau lingkungan memiliki satu buah kali yang digunakan secara bersama-sama, baik untuk minum, mandi, maupun untuk mencuci. Sehingga pada saat musim kemarau tiba, debit air yang semakin mengecil mengakibatkan pemenuhan kebutuhan semakin sulit tercapai.

Keenam dusun yang digunakan sebagai lokasi KKN-PPM, kesemuanya memiliki permasalahan dengan ketersediaan air bersih. Berbagai upaya telah dilakukan mahasiswa peserta KKN-PPM untuk menyelesaikan problematika ini. Baik untuk program jangka pendek maupun program jangka panjang. Program jangka pendek yang dilakukan adalah dengan merawat kali-kali yang ada, dan melengkapinya dengan fasilitas yang lebih layak. Hal ini dilakukan dalam bentuk pemberian pipa saluran air, pemberian bak tempat penampungan, pemberian saluran pembuangan air yang memadai, dan pemberian dinding-dinding kali.

Program jangka panjangnya adalah dengan melakukan hearing dengan berbagai instansi, utamanya PDAM Kabupaten Pacitan dan Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan. Sekalipun belum mendapat respons secara langsung, tetapi minimal permasalahan sudah dapat terpetakan, dan menjadi prioritas pada tahun-tahun yang akan datang. Oleh karena itu, salah satu rekomendasi kepada Pemerintah dari pelaksanaan KKN-PPM ini adalah penyelesaian problematika ketersediaan air bersih di Desa Gondang Kecamatan Nawangan.

Pendidikan di Desa Gondang belum ter-distribusi secara merata. APK pendidikan anak usia dini dan pendidikan menengah atas belum optimal. Terlebih angka pendidikan tinggi, dapat dikatakan masih sangat rendah dan belum merata. Angka melanjutkan pada jenjang pendi-dikan tinggi pada masing-masing dusun ber-variasi, dengan kisaran antara 5-15 orang per dusun. Bahkan, ada yang kurang dari 5 orang per dusun.

Terdapat dua alasan rendahnya APK pendi dikan tinggi di Desa Gondang. Pertama, terkendala dengan masalah biaya. Tidak sedikit siswa yang berkeinginan untuk melanjutkan studinya, namun orang tua tidak mampu memb-iayainya sekalipun ‘hanya’ kuliah di Pacitan. Sehingga pemikiran praktis dari orang tua, cenderung mengajak anaknya untuk sekadar ber t ani at au bet ernak secara t radisional. Sebagian lagi, setelah lulus SMP atau SMA langsung menikah dan sisanya merantau ke luar Kabupaten Pacitan seperti Jakarta, Sumatra, dan Kalimantan.

Para mahasiswa peserta KKN-PPM telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan APK pendidikan anak usia dini dan APK pendidikan tinggi di Desa Gondang. Pertama, sosialisasi dan edukasi kepada orang tua atau calon orang tua secara langsung. Mereka disadar-kan adisadar-kan arti pentingnya pendididisadar-kan bagi masa depan putra-putri mereka. Lebih lanjut, mereka diberikan wawasan terkait dampak negatif yang akan dialami anak apabila tidak mampu melan-jut kan studi, utamanya yang berkaitan dengan prospek kerja dan muaranya pada kesejah-teraannya. Terlebih, apabila orang tua lebih memilih unt uk menikahkan putra-putrinya setelah lulus SMP dan atau SMA.

Sosialisasi dilakukan oleh mahasiswa di tiap RT dan lingkungan yang ada pada suatu dusun di mana para mahasiswa tinggal. Karena pelaksanaan KKN-PPM bertepatan dengan bulan Puasa, maka sosialisasi tentang arti pentingnya pendidikan dilakukan sehabis salat tarawih di masjid-masjid secara bergiliran. Adapun yang menjadi narasumber adalah mahasiswa itu sendiri, yang secara bergantian dijadwalkan untuk menyampaikan materi ini.

(5)

kepada anak-anak akan art i pent ingnya pendidikan. Para anak-anak diberikan motivasi untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya, agar kelak mampu bersaing dan berkompetisi, baik di kancah regional, nasional, atau bahkan internasional. Hasil umpan balik dan refleksi yang dilaporkan mahasiswa, diketahui bahwa antusiasme anak-anak di Desa Gondang untuk mengenyam pendidikan set inggi-t ingginya sangat baik.

Ketiga, sosialisasi secara tidak langsung dengan memberikan slogan-slogan motivasi dan inspirasi kepada masyarakat. Semisal ‘tuntutlah ilmu setinggi langit’, ‘tuntutlah ilmu mulai buaian hingga liang lahat’, ‘tuntutlah ilmu sampai ke negeri cina’, ‘kesuksesan Anda ditentukan oleh usaha Anda, dan salah satu usaha terbaik adalah melalui pendidikan’, dan masih banyak lagi yang lainnya. Slogan-slogan terpampang pada pinggir-pinggir jalan raya sepanjang Desa Gondang. Harapannya, slogan ini bisa terbaca dan memberikan inspirasi pada para pengguna jalan yang membacanya. Sehingga hal ini perlahan akan menggerus paradigma masyarakat yang masih ‘kolot’ terhadap pendidikan.

Organisasi merupakan suat u wadah untuk menjalani kehidupan menuju kesuksesan. Organisasi merupakan sekelompok orang yang terdiri dari dua orang atau lebih yang memiliki tujuan yang sama dalam menjalani suatu misi tertentu. Organisasi sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat unt uk merekat -kan per saudaraan ant ar anggot a masya-rakat khusus nya pemuda di masyamasya-rakat. Hal ini dikarenakan pemuda merupakan salah satu penunjang kesejahteraan masyarakat ke depannya. Sebagai generasi muda pemegang kunci kehidupan, perlunya dibekali dengan jiwa-jiwa keorganisasian untuk dilatih menjadi jiwa-jiwa kepemimpinan/leadership.

Program pelatihan pemuda dan keorgani-sasi an dilaksanakan dengan tujuan untuk mem-berikan sosialisasi t erhadap pemuda akan penting nya organisasi dalam kehidupan. Sebagai target dari program KKN-PPM ini adalah mening kat kan pemahaman akan kepemimpinan dan manajemen organisasi para pemuda sehingga karang taruna dapat berjalan optimal dan berke-sinambungan.

Adapun indikator pelaksanaan program ini adalah terbentuknya jiwa kepemimpinan para

pemuda dalam menjalani kehidupan, terciptanya lingkungan masyarakat yang sejahtera dengan berdirinya beberapa organisasi penunjang di dusun, berjalannya karang taruna yang sukses di mana dapat terorganisasi dengan manajemen yang baik dan memiliki program unggulan. Pelatihan keorganisasian dan kepemimpinan dilaku kan oleh seluruh kelompok KKN-PPM dengan sasaran para karang taruna di masing-masing dusun. Targetnya adalah peningkatan partisipasi dan peningkatan kapasitas pengurus karang taruna dan organisasi kemasyarakatan lain yang berada di Desa Gondang.

Secara umum, pelatihan telah berjalan dengan baik di mana peserta dapat mengikuti penjelasan dari pemat eri dan memberikan beberapa pendapat , pert anyaan, dan ide sebagai bentuk partisipasi dalam kegiatan tersebut. Setelah program pelatihan ini selesai, pemerintah desa untuk lebih memperhatikan kualitas organisasi yang ada di dusun-dusunnya seperti karang taruna, PKK, dan lain-lain. Untuk kedepannya, diharapkan organisasi yang ada di dusun-dusun mendapatkan fasilitas yang menunjang kesejahteraan masyarakat. Untuk LPPM, perlunya mempertahankan program pelatihan ini terhadap pemuda di dusun terpencil agar generasi penerus termotivasi untuk mening-kat kan kualitas dusunnya menjadi lebih maju.

Program Bimbingan Belajar di luar sekolah merupakan salah satu program pokok yang dicanangkan dalam program KKN PPM angkatan ke-23 STKIP PGRI Pacitan. Adapun yang melatarbelakangi kegiatan ini diantaranya adalah pendidikan merupakan salah sat u aspek terpenting dalam sebuah kehidupan. Pendidikan akan mempengaruhi t ingkat keberhasilan seseorang di masyarakat. Dengan demikian kesejahteraan masyarakat akan lebih berkembang dengan baik. Alasan lain adanya program bimbingan belajar di luar sekolah adalah keterbatasan waktu dalam belajar siswa. Proses belajar dan mengajar di kelas terkadang kurang ditangkap oleh siswa dengan baik karena tingkat daya serap siswa yang berbeda-beda. Hal ini dapat diatasi dengan mengadakan pelajaran tambahan di luar sekolah. Dengan adanya program bimbingan belajar di luar sekolah akan memotivasi anak untuk lebih rajin belajar.

(6)

yait u t umbuhnya kesadaran masyarakat terutama para orang tua di Desa Gondang untuk menjadikan pendidikan sebagai sebuah prioritas dan kebutuhan. Hal ini sangat penting, karena pendidikan merupakan pintu gerbang untuk menuju masa depan. Indikator yang lain adalah siswa-siswi dapat termotivasi untuk belajar yang tidak terfokus di sekolah saja. Mereka akan mampu mengembangkan kemampuannya untuk belajar yang lebih giat melalui bimbingan belajar. Dengan adanya bimbingan belajar yang dilaksanakan oleh kelompok KKN PPM di Desa Gondang ini bertujuan untuk membantu siswa dalam meningkatkan prestasinya maupun membantu siswa untuk mempelajari kembali materi yang belum dipahami.

Kegiat an bimbingan belajar di luar sekolah dilaksanakan secara bervariasi. Ada kelompok KKN-PPM yang melaksanakannya tiga kali dalam satu minggu, ada yang empat kali, ada yang lima kali, dan bahkan ada yang setiap hari. Peserta dari kegiatan bimbingan belajar ini adalah siswa-siswi sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Umumnya, bimbingan belajar dilakukan di rumah di mana para mahasiswa peserta KKN-PPM tinggal.

Program pelat ihan Life Planing dilatarbelakangi oleh rasa keprihatinan kami melihat banyaknya generasi muda yang tidak tahu akan ke mana mereka atau tujuan hidup mereka setelah menamatkan sekolah nantinya.

Indikator yang dicapai dalam kegiatan ini adalah tercapainya para pemuda atau anak-anak yang mampu merencanakan tentang pencapaian kesuksesan hidup mereka pribadi sekarang bahkan 10 tahun yang mendatang. Dengan adanya perencanaan kehidupan individu ini, diharapkan setiap generasi muda utamanya di Desa Gondang mampu merencanakan tentang cita-cita, pencapaian kehidupan dengan baik.

Sosialisasi dan pelatihan ini dilaksanakan oleh seluruh kelompok KKN-PPM pada masing-masing dusun. Adapun materi dalam sosialisasi meliputi pengertian life plan, manfaat life plan untuk kehidupan, contoh riil dalam kehidupan dalam membuat life plan, dan pemahaman pembuatan life plan yang disesuaikan dengan usia dan tingkat perekonomian.

Pada pelat ihan ini, para mahasiswa melatih pemuda untuk membuat konsep tentang perencanaan kehidupan terdekat yang ingin

dicapai oleh peserta pelatihan dan membuat rancangan kehidupan. Pelatihan ini berjalan dengan baik di mana peserta dapat mengikuti penjelasan dari pemat eri dan memberikan beberapa pendapat, pertanyaan, dan ide sebagai bentuk partisipasi dalam kegiatan tersebut.

Ke depan, LPPM STKIP PGRI Pacitan perlu senantiasa mengirim delegasi kelompok KKN unt uk memberikan pendampingan tentang pembuatan perencanaan kehidupan kepada generasi muda agar mampu menata kehidupannya dengan baik. Sehingga, fondasi yang sudah dibangun ini mampu dilanjutkan dan dikembangkan pada tahun-tahun berikutnya.

Program pelatihan pengolahan dan peman-faatan sampah merupakan salah satu program kegiatan yang dilaksanakan dalam KKN-PPM yang dilatarbelakangi oleh minimnya penge-tahuan masyarakat setempat pengelolaan sampah terpadu sehingga dalam membuang sampah masyarakat belum melakukan pemisahan sampah organik dan sampah anorganik. Dari sinilah seluruh kelompok KKN-PPM di Desa Gondang melakukan pelatihan dan edukasi tentang tata cara pengolahan dan pemanfaatan sampah secara baik dan benar.

Adapun indikator yang telah dicapai setelah melakukan kegiatan program pelatihan pengolahan dan pemanfaatan sampah adalah masyarakat Desa Gondang mampu mempraktik-kan pemisahan limbah sampah organik dan non organik melalui tempat sampah berbahan bambu yang ramah lingkungan yang telah disediakan di tempat-tempat umum seperti masjid dan balai dusun.

Kegiatan dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi, dan praktikum. Penyampaian materi meliputi pengertian, dampak sampah terhadap lingkungan serta pentingnya membuang sampah dengan proses pemisahan organik serta non organik melalui tong sampah yang telah disediakan. Setelah kegiatan pemberian materi, dilanjutkan dengan kegiatan penempatan tempat sampah organik dan non organik di beberapa tempat umum, misalnya mushola, pasar dan balai dusun.

(7)

dan pemanfaatan sampah dengan memfasilitasi tempat-tempat sampah organik dan non organik yang berukuran lebih besar untuk ditempatkan di tempat umum di Desa Gondang. Ke depan para pihak terkait perlu lebih lebih mengintensifkan pengadaan sosialisasi dan edukasi pemanfaatan dan penggolongan sampah sebagai program Kuliah Kerja Nyata, utamanya di daerah-daerah terpelosok, terbelakang, dan terpencil.

Kegiatan sosialisasi pemanfaatan TOGA (Tanaman Obat Keluarga) berawal dari kepri-hat inan t erhadap kondisi sebagian besar masyarakat Desa Gondang. Secara umum hampir sebagian besar wilayah pekarangan rumah warga masyarakat sudah ditanami dengan berbagai macam TOGA seperti: jahe, temulawak, kunyit, kencur, dan cengkeh. Namun demikian, masya-rakat setempat yang belum mengetahui tentang khasiat serta tata cara bagaimana memanfaatkan dan meracik TOGA secara baik dan benar.

Indikator dari kegiatan sosialisasi peman-faatan Tanaman Obat Keluarga adalah masya-rakat Desa Gondang mampu terlibat secara aktif memanfaatkan serta meracik sendiri Tanaman Obat Keluarga sebagai sarana pengobatan secara alami tanpa bahan kimia. Dengan demikian, secara tidak langsung masyarakat setempat mampu meningkatkan kualitas kesehatan mereka pribadi dengan biaya yang sangat terjangkau.

Kegiatan sosialisasi dan edukasi peman-faat an TOGA ini dilakukan oleh seluruh kelompok KKN-PPM dengan waktu pelaksanaan yang berbeda-beda. Adapun yang menjadi materi adalah besarnya potensi TOGA di Desa Gondang, dilanjutkan dengan deskripsi pemanfaatan bebe-rapa tanaman yang memiliki banyak khasiat-nya. Setelah sesi penyampaian materi, biasanya dilanjutkan dengan sesi tanya jawab inter-aktif antara narasumber dengan para peserta sosiali sasi pemanfaatan TOGA. Antusiasme peserta sosialisasi dan edukasi sangat besar, hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang disampaikan selama sesi tanya jawab pada masing-masing kelompok KKN-PPM.

Berpijak dari hasil pelaksanaan tersebut, perlu kiranya pemerintah bersama dengan stakeholder terkait untuk memfasilitasi ataupun peduli akan kebutuhan kesehatan masyarakat dengan pemberian sosialisasi dan pelatihan pembuatan jamu tradisional dengan mendatang-kan narasumber yang memiliki keahlian di

bidang pembuatan jamu tradisional. Hal ini dimaksudkan untuk menyehatkan masyarakat yang berdasar pada kemandirian. Muaranya adalah angka ketergantungan masyarakat pada obat-obatan generik dapat ditekan.

Pendampingan UKM merupakan salah satu program pokok KKN-PPM 2014 Angkatan ke-23 dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas dan kuantitas produk UKM yang ada di Desa Gondang, sehingga mampu bersaing dengan UKM yang lainnya. Latar belakang kegiatan ini adalah minimnya penge tahuan masyarakat yang berwirausaha tentang pembuatan label dan kemasan yang menarik dapat menambah daya jual dan bisa bersaing dengan UKM yang lain. Selain itu pem-buatan P-IRT juga sangat berpengaruh terhadap banyaknya produk yang dijual.

Pendampingan UKM memiliki target luaran untuk peningkatan kualitas dan kuantitas produksi, packaging, branding, perizinan, dan pemasaran, serta diversifikasi produk. Dalam kegiatan ini, tiap kelompok KKN-PPM harus melakukan pendataan UKM dengan koordinasi ke tiap ketua RT kemudian pada tahap kedua, mendatangi rumah warga yang menghasilkan produksi rumah tangga.

Indikator dari kegiatan pendampingan UKM adalah masyarakat mampu mengembangkan potensi kewirausahaannya secara mandiri. Secara tidak langsung masyarakat yang berwirausaha dapat memproduksi, berinovasi dalam rasa maupun kemasan serta dapat bersaing dengan UKM yang lainnya.

Kegiatan pendampingan UKM rata-rata dilakukan selama 5 minggu. Di mana dua kali setiap minggu, para mahasiswa mendampingi proses produksi, kemudian membuatkan label pada setiap UKM yang ada dan memperbaiki proses packaging dengan mengganti kemasan produk. Semula, pengemasan masih sangat tradisional. Kemudian, dengan kehadiran para mahasiswa KKN-PPM memberikan warna tersendiri pada UKM yang ada di Desa Gondang.

(8)

Dengan adanya pendampingan UKM yang telah dilakukan akan memberikan perubahan kepada pemilik UKM-UKM di Desa Gondang. Oleh karena itu, ke depan pemerintah perlu memberikan pelatihan-pelatihan kewirausahaan yang berkesinambungan. Hal ini dapat dilakukan dengan mendat angkan pemat eri yang ahli dalam bidang kewirausahaan untuk membahas tentang cara memproduksi, menambah kualitas dan kuantitas produk, kemasan yang baik dan tahan lama serta menarik, desain label produk, penggunaan alat penunjang proses produksi dan pemasarannya. Dinas Perizinan bersama Dinas Kesehatan perlu memberikan sosialisasi, edukasi, dan memfasilitasi masyarakat utamanya yang berkaitan dengan sertifikasi dan labelisasi. Selain itu, perbankan juga perlu memberikan perhatian, utamanya pemberian kredit untuk modal kerja lunak pada masyarakat. Sehingga UKM yang ada mampu berkembang dan bersaing dengan industri lain yang telah lama berdiri.

Program pelatihan kualitas dan kuantitas produk kerajinan merupakan hal yang penting dalam meningkatkan nilai jual produk kerajinan. Dengan adanya program pelatihan peningkatan kualitas dan kuantitas produk kerajinan. Salah satu yang melatarbelakangi adanya program ini adalah kerajinan anyaman di Desa Gondang hanya t erbat as pada produksi pembuat an keranjang pakan ternak dan kukusan masak. Dengan adanya program peningkatan kualitas dan kuantitas produk kerajinan anyaman ini masyarakat terdorong lebih kreatif dan inovatif dalam memproduksi produk kerajinan, sehingga lebih meningkatkan nilai guna dan nilai jual dari suatu produk tersebut.

Seluruh kelompok KKN-PPM mengadakan pelatihan kerajinan anyaman kepada masyarakat sesuai dengan spesifikasi potensi yang ada. Inovasi dalam proses produksi kerajinan anyaman ini sangat penting agar konsumen tidak bosan dengan produksi yang monoton. Inovasi yang kami lakukan diantaranya: membuat kipas dengan pola anyaman dua warna, serta ditambahi ornamen pita di sisi-sisinya. Selain itu, ada juga tempat pensil dengan dihiasi tali dikedua sisinya.

Pada tahun-tahun yang akan datang, pemerintah bersama perbankan perlu lebih memperhatikan kualitas dan kuantitas produk kerajinan guna untuk menunjang perekonomian masyarakat. Diharapkan masyarakat akan dapat

menciptakan inovasi dalam bidang anyaman sehingga akan tercipta sentra-sentra produksi kerajinan anyaman yang berdaya saing tinggi. Selain itu, LPPM juga perlu memberikan pen-dampingan terhadap masyarakat pedesaan yang belum sadar akan pentingnya peningkatan taraf hidup. Pihak yang memiliki keahlian dalam bidang kerajinan perlu memberikan pengarahan dan memotivasi masyarakat yang hidup di daerah berpotensi untuk mewujudkan pusat kerajinan di daerah sekitar.

Pola hidup sehat merupakan hal yang ut ama dalam kehidupan. Hal ini menjadi penting dalam kehidupan masyarakat di mana kesehatan adalah kunci kehidupan. Kesejah-teraan masyarakat akan tercipta apabila masya-rakat dapat menerapkan pola–pola hidup sehat. Pada umumnya, masyarakat di pedesaan kurang memahami akan pentingnya kesehatan. Masyarakat di desa yang telah memahami pentingnya kesehatan cenderung rendah untuk menerapkan budaya hidup sehat yang tepat untuk menjaga kebersihan. Dengan adanya tingkat kesadaran masyarakat yang relatif rendah tersebut, perlunya menjalankan kegiatan sosialisasi pola hidup sehat terhadap masyarakat di pedesaan.

Target dari pelaksanaan program ini adalah terselenggarakannya sosialisasi untuk hidup lebih sehat. Adapun indikator dari program ini adalah masyarakat memahami pentingnya hidup sehat sehingga mereka dapat menerapkan pola-pola hidup sehat. Masyarakat di pedesaan diharapkan mampu mengetahui apakah kebiasaan hidup yang diterapkan sehari-hari sudah sesuai atau belum untuk mendapatkan kategori sehat.

Adapun t ujuan dari sosialisasi yang dilaksanakan di masyarakat Desa Gondang ini adalah memberikan pengertian terhadap masya rakat untuk membudayakan hidup sehat dengan memberikan langkah-langkah hidup sehat, manfaat pola hidup sehat, dan menu yang seimbang. Program sosialisasi pola hidup sehat telah dilaksanakan oleh seluruh kelompok KKN-PPM.

(9)

menginginkan unt uk int ensit asnya lebih ditingkatkan dengan materi yang lebih luas lagi.

Pemerintah, instansi kesehatan, instansi pendidikan, dan stakeholder t erkait perlu lebih memperhatikan kesehatan masyarakat untuk menunjang kehidupannya. Diharapkan masyarakat akan peduli terhadap kesehatan dan menerapkan pola-pola hidup sehat yang tepat dalam kehidupan. Selain itu, LPPM perlu tetap memberikan penyuluhan terhadap masyarakat pedesaan yang belum sadar akan pentingnya kehidupan. Lembaga yang bernaung dalam bidang kesehatan perlu memfasilitasi masyarakat yang hidup di daerah terpencil untuk mewujudkan hidup sehat di lingkungannya.

Kegiatan pendampingan TPA TPQ di-tuju kan untuk menyelenggarakan sosialisasi, pendirian, pemilihan kader, pelatihan kader, dan pengajuan legalitas pendirian Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA). Latar belakang kegiatan ini didasari oleh keprihatinan akan sebagian besar TPA yang ada tidak berjalan sebagaimana mestinya. Terdapat berbagi alasan mengapa hal ini terjadi. Salah satunya adalah minimnya ketersediaan tenaga pengajar. Maka dari itu mahasiswa peserta KKN-PPM melaksanakan kegiatan, pengajaran, dan pendampingan TPA di seluruh mushola dan masjid yang ada di Desa Gondang.

Indikat or keberhasilan dari kegiat an ini adalah masyarakat Desa Gondang mampu terlibat aktif dan memperhatikan kegiatan pelaksanaan TPA TPQ yang ada. Dengan demikian secara tidak langsung masyarakat akan mampu membantu dan melaksanakan TPA secara baik dan berlanjut.

Materi yang disampaikan para mahasiswa tidak terbatas pada pengajaran dan pengenalan huruf Arab saja. Lebih dari itu, pendampingan juga dilakukan untuk hafalan do’a sehari-hari, hafalan surat pendek, latihan shalat, adzan, iqomah, berwudlu, dan bahkan qiroah. Pendampingan TPA ini juga diikuti oleh salah satu warga untuk pembentukan kader penerus dan takmir masjid. Keterlibatan anak-anak pada kegiatan TPA juga sangat tinggi. Seluruh anak usia sekolah dasar—bahkan anak-anak PAUD— juga turut berpartisipasi.

Selain pendampingan TPA dalam bentuk pendirian dan pengajaran, para mahasiswa juga mengupayakan adanya legalisasi TPA/TPQ yang

ada. Pada mahasiswa telah menyusun pendirian TPA ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pacitan, agar TPA yang ada mendapat perhatian dari pemerintah sehingga dapat berjalan dengan lancar. Namun, dengan alasan keterbatasan kuota TPA di Kabupaten Pacitan, usulan legalitas TPA tidak dapat terealisasikan.

Pemerintah, kementerian agama, dan para pemerhati pendidikan perlu secara bersama-sama dan berkesinambungan untuk mengadakan pembinaan dan pendampingan TPA/TPQ yang sudah mulai menjamur. Karena, apabila dibiar-kan tanpa ada pendampingan, tidak menutup kemungkinan TPA/TPQ yang ada akan layu dan tidak mampu eksis. Mengingat betapa pentingnya TPA/TPQ bagi anak-anak di masyarakat untuk membantu mempelajari dan memahami ajaran islam, maka kelayakan tempat pengajaran TPA perlu diperhatikan. Dengan ini, pihak kementerian agama perlu membantu mewujudkan legalitas TPA di tiap desa yang ada di Kabupaten Pacitan. Lebih dari itu, para pengajarnya perlu dibuatkan forum untuk silaturahmi, bertukar pengalaman, dilatih, dan diberikan transpor sehingga lebih baik dan intensif lagi dalam pengajarannya.

Kewirausahaan merupakan hal yang dapat menentukan kesejahteraan masyarakat. Kewirausahaan akan membantu meningkatkan t ingkat perekonomian di daerah karena kewirausahaan akan membantu masyarakat untuk mandiri dalam mencukupi kebutuhan hidup tanpa tergantung pada lowongan pekerjaan yang ada di daerah tersebut. Dengan adanya kemampuan masyarakat dalam berwirausaha, mereka akan mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dan membantu untuk mengurangi prosentase pengangguran dalam masyarakat tersebut.

(10)

kewirausahaan. Hingga kini, potensi-potensi sumber daya alam yang ada di Desa Gondang belum banyak yang memanfaatkan. Dengan adanya semangat kewirausahaan, diharapkan masyarakat akan mampu mengolah sumber daya alam sebagai bahan untuk membuka peluang kewirausahaan.

Pelatihan enterpreneurship bagi remaja potensial ini memiliki target luaran dengan terselenggaranya pelatihan bagi industri kecil skala rumah tangga, mulai dari segi produksi, packaging, perijinan dan pemasaran, serta diversivikasi produk. Pelat ihan ini t elah dilaksanakan oleh seluruh kelompok KKN-PPM.

Tingginya antusiasme masyarakat dalam mengikuti kegiatan ini perlu ditindak lanjuti oleh pemerint ah, LPPM, perbankan, dan berabagai stakeholder terkait. Kesemuanya harus lebih mengint ensifkan pelaksanaan pelatihan enterpreneurship di desa-desa terpencil sehingga mereka akan memiliki motivasi untuk menuju kesejaht eraan masyarakat . Dinas terkait seperti dinas perizinan perlunya untuk mewadahi masyarakat khususnya bagi calon UKM baru untuk lebih mengetahui faktor-faktor penunjang pelaksanaan produksi yang membantu mengembangkan suatu wirausaha.

Latar belakang kegiatan ini adalah berang-kat dari kebiasaan anak-anak sekarang yang bergaya hidup konsumerisme. Secara tidak langsung, gaya konsumerisme yang melanda para gene rasi muda utamanya anak-anak usia dini yang membuat mereka sulit untuk membiasakan diri untuk menabung sejak dini.

Adapun indikator yang dicapai dalam kegiatan ini adalah tercapainya pemahaman anak-anak dan orang tua akan manfaat dari menabung. Orang tua diharapkan dapat mendidik anaknya agar membiasakan diri untuk menabung. Mengajarkan anak menabung sejak dini dapat dapat dimulai dengan menjelaskan kepada anak akan pentingnya menabung dan manfaat yang dapat diperolehnya terlebih dahulu.

Kegiatan sosialisasi pentingnya menabung sejak dini telah dilaksanakan oleh seluruh kelompok KKN-PPM. Materi yang disampaikan meliputi pengertian menabung, pentingnya menabung, manfaat menabung, dan beberapa contoh pengalaman saat menabung agar anak memahami dan melihat bukti dari manfaat menabung. Untuk membuat suasana tidak bosan,

kegiatan dikemas dengan menarik yaitu dengan beberapa nyanyian dan yel-yel.

Berdasarkan laporan dari masing-masing kelompok, diketahui bahwa antusiasme peserta sangat baik. Apresiasi peserta dalam kegiatan ini cukup tinggi di mana anak tertarik mengikuti kegiatan sehingga kegiatan berjalan dengan lancar. Berpijak dari itu, kami rekomendasikan kepada Pemerintah Kabupaten Pacitan, dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan supaya ke depan mengadakan pendataan siswa sekolah dasar untuk kemudian didaftarkan dalam program tabungan khusus pelajar yang diselenggarakan oleh bank konvensional.

Program pelatihan budidaya jamur tiram merupakan hal yang penting bagi masyarakat pada umumnya. Latar belakang dari kegiatan ini adalah adanya keinginan sebagian besar masyarakat Desa Gondang untuk diadakannya pelatihan tentang budidaya jamur tiram, dan dapat menghasilkan/memproduksi jamur tiram. Dengan adanya program pelatihan budidaya jamur tiram diharapkan masyarakat Desa Gondang mampu mengembangbiakkan jamur t iram. Pelatihan ini merupakan program kelompok KKN–PPM tahun 2014 dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan terhadap masyarakat tentang cara mengembangbiakkan jamur tiram kepada masyarakat Desa Gondang. Jamur tiram merupakan suatu bentuk usaha kecil yang mudah dilakukan bagi masyarakat dan mampu untuk memperbaiki tingkat perekonomian.

Indikat or dari kegiat an ini adalah masyarakat mampu mendirikan sentra dan memproduksi baik secara kelompok maupun individu sebagai pembudidaya jamur tiram. Dengan pelatihan tersebut, masyarakat akan termotivasi untuk menjadi wirausaha jamur tiram baru yang muncul dari Desa Gondang. Secara tidak langsung dengan bertambahnya wirausaha jamur t iram akan menambah penghasilan masyarakat di Desa Gondang.

(11)

Kedepan, pemerint ah perlu lebih memperhatikan keinginan dan potensi masya-rakat untuk menunjang kehidupannya. Pen-dampingan oleh LPPM kepada masyarakat pedesaan perlu lebih diintensifkan lagi. Selain itu, lembaga yang bernaung dalam bidang pertanian perlu memfasilitasi masyarakat yang hidup di daerah terpencil untuk mewujudkan pertanian yang modern dengan sarana dan prasarana yang lengkap.

Program pelatihan ini merupakan salah satu program pokok KKN–PPM angkatan ke-23 STKIP PGRI Pacitan. Adapun latar belakang diadakannya kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organik adalah melimpahnya limbah pakan sapi yang terbuang begitu saja tanpa di manfaatkan kembali. Program pelatihan ditujukan untuk para petani dengan target memberdayakan masya-rakat agar mampu mengoptimalkan pemanfaatan pupuk dari limbah ternak yang semula hanya dibuang saja. Pemanfaatan limbah ternak ini digunakan untuk pembuatan pupuk tanaman ladang ataupun perkebunan.

Adapun indikator dari kegiatan ini adalah masyarakat Desa Gondang secara mandiri dapat membuat dan meracik pembuatan pupuk organik yang berasal dari sisa-sisa limbah pakan sapi serta kotoran ternak sapi. Pelatihan pembuatan pupuk organik ini dilakukan kepada para petani untuk meningkatkan hasil pertanian di Desa Gondang. Hal ini ditujukan untuk mengurangi tingkat ketergantungan para petani terhadap pupuk buatan pabrik/anorganik.

Setelah kegiatan terlaksana dan pemateri menyampaikan seluruh proses pembuatan pupuk organik, banyak masyarakat yang memberikan respons baik guna memaksimalkan pengelolaan kotoran ternak hewan untuk dijadikan sebagai pupuk organik guna meningkatkan hasil perta-nian nya.

Berpijak dari laporan mahasiswa, dapat diberikan rekomendasi pada para pihak terkait, utamanya Dinas Pertanian Kabupaten Pacitan, harus menyediakan program pelatihan pembuatan pupuk bagi para petani secara berkelanjutan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi dengan mengurangi angka ketergantungan masyarakat pada pupuk pabrik.

ODF (Open Defecation Free) menjadi salah satu isu santer di Kabupaten Pacitan

dalam beberapa tahun terakhir, mengingat telah bertahun-tahun kabupaten ini mendapat penghargaan adipura. Sehingga menjadi penting masyarakat di Kabupat en Pacit an unt uk memiliki jamban mandiri pada masing-masing kepala keluarga. Namun kenyataanya tidak sedikit masyarakat yang masih belum memiliki WC ‘jamban’ pribadi, tetapi masih menumpang pada keluarga lain atau bahkan buang air besar di sungai. Demikian halnya dengan sebagian masyarakat di Desa Gondang, yang masih belum kesemuanya memiliki jamban.

Menilik hal tersebut, para mahasiswa peserta KKN-PPM mengumpulkan data pen-duduk yang belum memiliki jamban. Selanjutnya data tersebut diajukan ke Yayasan Damandiri untuk mendapatkan bantuan jamban. Seusai mahasiswa KKN-PPM ditarik, program pengada-an jambpengada-an ypengada-ang diusulkpengada-an oleh mahasiswa, telah berhasil direalisasikan oleh Yayasan Damandiri. Sebanyak 85 jamban telah didistribusikan langsung kepada masyarakat, melalui perantara perangkat Desa Gondang.

Sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan, mahasiswa ditarik pada tanggal 6 September 2014. Acara dimulai sejak pagi hari dengan penyelenggaraan berbagai perlombaan, baik untuk anak-anak, remaja, dan dewasa. Khusus anak-anak, diselenggarakan festival anak saleh yang meliputi lomba azan, baca Quran, hafalan surat-surat pendek, dan hafalan doa serta lomba ala agustusan seperti lari kelereng, memecah balon, memasukkan paku ke dalam botol, lari membawa balon, dan makan kerupuk. Siang hari, dilaksanakan turnamen bola voli antar dusun dengan ditambah mahasiswa KKN-PPM. Turnamen diikuti oleh enam klub dari masing-masing dusun dan dua klub dari mahasiswa peserta KKN-PPM. Berlanjut pada malam hari, mahasiswa mengadakan pentas kesenian anak-anak yang dirangkaikan dengan pengajian akbar. Tingginya antusiasme warga masyarakat Desa Gondang ditandai dari tingginya partisipasi mereka pada setiap kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa, mulai dari kegiatan yang melibatkan anak-anak, remaja, maupun dewasa.

(12)

untuk mengetahui sejauh mana pemahaman dan peningkatan kapasitas mahasiswa. Hal ini dimaksudkan untuk mengukur ketercapaian target yang ditetapkan panitia KKN-PPM tahun 2014. Adapun yang menjadi materi responsi adalah wawasan tentang lokasi KKN, yang menyangkut potensi dan problematika masyarakat di lokasi KKN dan performa dalam mengikuti responsi, yang meliputi sikap dan penampilan mahasiswa. Responsi dilakukan oleh dua orang tim penguji, untuk mendapatkan hasil penilaian yang lebih objektif dan komprehensif.

Kerja keras mahasiswa bersama DPL dan seluruh panitia diberikan apresiasi oleh Kepala LPPM STKIP PGRI Pacit an. Pelaksanaan KKN-PPM disempurnakan dengan pemberian penghargaan bagi tiap kelompok yang dikemas dalam bentuk KKN-PPM award. Pemberian penghargaan dilakukan kepada kelompok-kelompok yang terbaik pada masing-masing bidang yang ditetapkan, yakni bidang pendidikan, bidang keagamaan, bidang kewirausahaan, bidang sosial, dan bidang lingkungan hidup, serta kelompok tertangguh. Penetapan ini dilakukan melalui SK Kepala LPPM nomor 115/ STKIP PGRI/KP/IX/2014 tanggal 22 September 2014 perihal Penetapan Kelompok Beserta Dosen Pembimbing Lapangan Terbaik Bidang Pendidikan, Terbaik Bidang Kewirausahaan, Terbaik Bidang Keagamaan, Terbaik Bidang Sosial, Terbaik Bidang Lingkungan Hidup, dan Kelompok Tertangguh Pada Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Angkatan Ke-23 Tahun Akademik 2013/2014.

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Berdasarkan serangkaian program KKN-PPM STKIP PGRI Pacitan tahun 2014 yang telah dilaksanakan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Pertama, KKN-PPM STKIP PGRI Pacitan tahun 2014 dapat berjalan dengan baik, namun mengalami beberapa penyesuaian dari proposal yang ditetapkan di awal. Penyesuaian tersebut terjadi pada waktu pelaksanaan yang didasarkan pada pengumuman Dirlitabmas Dirjen Dikti dan kalender akademik STKIP PGRI Pacitan. Perubahan lainnya terjadi pada anggaran pelaksanaan program yang disesuaikan

dengan besaran anggaran yang disetujui oleh Dirlitabmas Dirjen Dikti.

Kedua, serangkaian program KKN-PPM yang telah ditetapkan dapat terealisasi dengan baik sesuai rencana. Komitmen pihak yang terlibat seperti mahasiswa, perangkat desa, panitia, dan juga DPL menjadi salah satu kunci keterlaksanaan program KKN-PPM. Karakteristik masyarakat Desa Gondang cenderung lebih mudah menerima hal-hal baru, utamanya dalam hal pemberdayaan masyarakat sehingga menjadi salah satu kekuatan keterlaksanaan dan ketercapaian target program KKN-PPM.

Ketiga, potensi lokal yang dimiliki desa— khususnya Desa Gondang, dan tidak menutup kemungkinan terjadi di desa-desa lain—sangat melimpah, namun masih belum termanfaatkan dengan baik. Baik potensi yang berupa sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Hal ini memerlukan terobosan pemikiran untuk terciptanya akselerasi pemberdayaan masyarakat dengan mengoptimalkan potensi lokal yang ada pada suatu desa tersebut.

Keempat, KKN-PPM STKIP PGRI Pacitan tahun 2014 dapat diterima dengan baik oleh para perangkat desa dan seluruh masyarakat Desa Gondang Kecamatan Nawangan. Terbukti, pada saat di lokasi KKN-PPM mahasiswa sering kali dimintai bantuan untuk mengisi kegiatan yang diselenggarakan di lingkungan RT, RW, dusun maupun desa. Pemerintah desa—dalam hal ini Kepala Desa Gondang—meminta untuk diadakan lagi program KKN serupa di Desa Gondang pada tahun-tahun yang akan datang.

SARAN

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Dirlit abmas Dirjen Dikt i. 2013. Panduan Pelaksanaan Hibah Kuliah Kerja Nyta – Pembelajaran Masyarakat (KKN-PPM). Jakarta: Dirlitabmas Dirjen Dikti.

Haryono Suyono dan Rohadi Haryanto. 2007. Pedoman Kuliah Kerja Nyat a Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya). Jakarta: Citra Kharisma Bunda

Mukodi dkk. 2012. Panduan Pelaksanaan Program Kuliah Kerja Nyata Tematik Posdaya. Pacitan: LPPM Press.

Sudjarwadi dkk. 2007. Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Perguruan Tinggi di

Referensi

Dokumen terkait

< (α) 0.05, maka model regresi yang dihasilkan baik (layak) dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya. Pada 4 tabel.11 menunjukkan hasil uji parsial terhadap masing-masing

Abstrak: Dilakukanya penelitian ini karena dilatar belakangi oleh rendahnya aktivitas belajar dan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika di kelas II SDN 12

Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Pelaksanaan kegiatan eksrakurikuler taekwondo di PYP AL FIRDAUS WICS SURAKARTA sudah berjalan dengan baik; (2) Hambatan

Manajemen berbasis sekolah merupakan suatu konsep yang menawarkan otonomi pada sekolah untuk menentukan kebijakan sekolah dalam rangka meningkatkan mutu, efisiensi dan

Rata-rata hasil belajar siswa hanya 56.9, kemudian setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe NHT (siklus I), hasil belajar siswa meningkat dengan rata-rata

Hasil yang dilakukan oleh penulis adalah menerapkan aplikasi berbasis website untuk mempermudah pembeli atau user untuk melakukan pembelian barang kerajinan tembaga atau

Maka, alternatif bantuan yang dapat diberikan untuk membantu meningkatkan percaya diri siswa adalah dengan menggunakan konseling rasioanal emotif perilaku karena

KAT pada umumnya hidup dalam suatu kelompok - kelompok pada satu lokasi. Dimana kelompok – kelompok tersebut terbentuk berdasarkan sistem kekerabatan, satu keturunan, dan