• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONFLIK ANTAR WARGA JEMAAT DALAM GMIT ANDRI MARLON AOME

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KONFLIK ANTAR WARGA JEMAAT DALAM GMIT ANDRI MARLON AOME"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

“KONFLIK ANTAR WARGA JEMAAT DALAM GMIT”

Studi Kasus terhadap Konflik Antar Warga Jemaat di GMIT Jemaat Lahai Roi Merdeka dan Jemaat Getsemani Babau-GMIT Klasis Kupang Timur

Oleh:

ANDRI MARLON AOME

752011045

FAKULTAS TEOLOGI

PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

(2)

PERPUSTAKAAN UNIVERS]TAS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

Jl. Diponegoro 52-50 Salatiga 50711 Jawa Tengah, lndonesia Telp. 0298-321212, Fax. 0298-321433 Email: library@adm.uksw.edu; http://library.uksw.edu

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT DAN PERSETUJUAN AKSES Sebagai sivitas akademik Universitas Kristen Satya Wacana, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama NIM Fakultas Judul Tesis

Andri Marlon Aome 752011045

Teologi

Email

Program Studi

:ttaa-(o n . dtt61ra OVdrw' "(aa,t

:

Magister Sosiologi Agama

KONFLIK ANTAR WARGA JEMAAT DALAM GMIT

Suatu Studi Kasus Terhadap Konflik Antar Warga Jemaat di GMIT Jemaat Labai Roi Merdeka

dan Jemaat Getsemani Babau-GMIT Klasis Kupang Timur

Dengan ini menyerahkan karya tersebut di atas untuk disimpan dalam Koleksi Digital Perpustakaan Universitas dengan

ketentuan akses tugas akhir elektronik sebagai berikut (beri tanda pada kotak yang sesuai):

g

a. Saya mengijinkan karya tersebut di atas untuk disimpan dalam Koleksi Digital Perpustakaan Universitas,

dan/atau portal GARUDA

I

b. Saya tidak mengijinkan karya tersebut di atas untuk disimpan dalam Koleksi Digital Perpustakaan Universitas,

dan/atau portal GARUDA *

Dengan ini saya juga menyatakan bahwa:

1. Hasil karya yang saya serahkan ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar kesarjanaan baik di Universitas Kristen Satya Wacana maupun di institusi pendidikan lainnya.

2. Hasil karya saya ini bukan saduran/terjemahan melainkan merupakan gagasan, rumusan, dan hasil pelaksanaan

penelitian/implementasi saya sendiri, tanpa bantuan pihak Iain, kecuali arahan pembimbing akademik dan narasumber penelitian.

3. Hasil karya saya ini merupakan hasil revisi terakhir setelah diujikan yang telah diketahui dan disetujui oleh pembimbing. 4. Dalam karya saya ini tidakterdapat karya atau pendapatyangtelah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali yang

digunakan sebagai acuan dalam naskah dengan menyebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka

5. Saya menyerahkan hak non-eksklusif kepada Perpustakaan Universitas - Universitas Kristen Satya Wacana untuk

menyimpan, mengatur akses serta melakukan pengelolaan terhadap karya saya ini dengan mengacu pada ketentuan akses tugas akhir elektronik di atas dan norma hukum yang berlaku.

Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terbukti ada penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya saya ini, serta sanksi lain yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Kristen Satya Wacana.

Z7

Bb^^ad

7aB

tsnllg{11 ilenyetchan Andri Marlon Aome

@r,aW^"

Dr. David Samiyono

pembimbing I

P T R PI,JSTAKAA N \ }1,}1V Y.N,ff A.S

Pdt. Dr. Thobias A. Messakh

pembimbing ll

(3)
(4)

HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam Tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila terdapat tindakan plagiasi dalam Tesis ini, maka penulis bersedia untuk dicabut gelar Magisternya.

Salatiga, 25 Februari 2013

(5)

MOTTO

!

"

(6)

Tesis ini secara khusus dipersembahkan kepada:

Bu, Mama, Na dan Piyan

(7)

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Tuhan yang sudah memberikan kesempatan kepada penulis untuk bisa melangkah sejauh ini. Perjalanan hidup seorang mahasiswa bukan sebuah jalan yang panjang ataupun pendek, melainkan merupakan sebuah proses yang penuh dengan makna. Untuk sampai pada sebuah kata pengantar dalam tesis ini, penulis harus melewati masa empat tahun S1 dan 1,6 tahun S2 untuk melaksanakan proses belajar. Ini sangat melelahkan dan juga menantang fisik seorang mahasiswa. Untuk itu penulis perlu mengucapkan terimakasih kepada Tuhan Sang Pencipta yang telah menyertai penulis sampai pada saat ini. Hanya Dia yang paling mengerti dan mengetahui segala aspek kehidupan dari pada penulis sendiri.

Selain itu pada kesempatan ini juga penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, diantaranya:

1. Dr. David Samiyono, MTS, MSLS selaku pembimbing I, yang telah meluangkan waktu, sumbangan pemikiran, dan dukungan bagi penulis dalam penyusunan dan penyelesaian Tesis ini. Tuhan memberkati.

2. Pdt. Dr. Thoby A. Mesakh selaku pembimbing II, yang telah meluangkan waktu, sumbangan pemikiran, dan dukungan bagi penulis dalam penyusunan dan penyelesaian Tesis ini. Saya merasa bangga karena bisa dibimbing oleh Bapak. Tuhan memberkati tugas dan pelayanan yang Bapak lakukan.

3. Pdt. Dr. Eben Nuban Timo, yang telah memberikan sumbangan-sumbangan pemikiran yang sangat membantu dalam menjalankan proses pemantapan tesis ini serta yang bersedia menjadi penguji bagi penulis.

(8)

4. Dosen dan staf Tata Usaha Fakultas Teologi UKSW, Prof. Pdt. John Titaley, Prof. Haryono Semangun, Dr. Citra Laturiuw., Dr. Pdt. Thobias Mesakh, Dr. Pdt. Yusak B. Setyawan, Dr. Pdt. Daniel Nuhamara, Dr. Pdt. Retnowati, Dr. Pdt. Dien Sumiyatinigsih, Dr. Basuki Djati Utomo. Pdt. Iren Ludji, Pdt. Mariska Lauterboom, Pdt. Izaak Y.M. Lattu, Pdt. Hendrika Wattimena, Pdt. Totok Wiryasaputra, Pdt. Tonny Tampake, terima kasih untuk didikan baik itu ilmu dan pengalaman yang sangat bermakna dan berguna bagi penulis. Ibu Budi, Mba’ Liana, dan Mas Eko, terkhusus untuk Mba’ Liana untuk segala usahanya dalam memenuhi kebutuhan kami, terima kasih telah bekerja untuk melayani kami semua mahasiwa/i Magister Sosiologi Agama.

5. Mantan Dosen Fakultas Teologi UKSW, Prof. Pdt. Mesach Crisetya, M.Div, M.Th., Dr. Pdt. Agus Santoso, Dr. Pdt. Christian Gosweller, Pdt. Yossina Waspakrik, S.Th, M.Si, Pdt. Brotosudarmo M.Th, terima kasih untuk didikan baik itu ilmu maupun pengalaman yang sangat membantu kehidupan intelektual penulis. Tuhan memberkati pelayanan bapak/ibu di mana pun berada.

6. Buce Aome, David Aome dan Deby Bai, Dalfred Aome dan Emi Aome, Alexander Aome, Vera Aome dan Ananias Tameno, Lisda Aome dan Eduard Oematan, Christina Wolo Kada, terima kasih buat cinta dan kasih sayang yang sudah penulis dapatkan.

7. Pdt. Drs. Corpinus Oematan sebagai Kakek dan pembimbing di tempat penelitian.

8. Ibu Pdt. Vivi- Siar Ballo S.Th, sebagai pembimbing, nara sumber dan tante (Te’o). Terima kasih buat bantuannya.

(9)

9. Semua masyarakat Kelurahan Merdeka yang tak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih untuk sambutan yang hangat dan dukungan dalam memberikan data kepada penulis.

10. Pdt. Martha M. Picarima/Siwabessy beserta Bu Yoppi Siwabessy dan Rani beserta semua masyarakat dan jemaat GPM Yamalatu, terima kasih untuk dukungan dan doa dari semuanya.

11. Min Giovannis Tahalele, terimakasih untuk semua kebersamaan yang penuh makna yang tak bisa digambarkan dengan apapun. Ik Hou Van Jou, Ik kan niet zonder Jou Scatje.

12. Teman-teman kost Cemara II no 51A, Yogi, Yoel, Niel, Arik, Ucup, Rein, Alon, berserta Oma dan Mas Agus terkasih. Terimakasih untuk kebersamaan kita. 13. Teman-teman Teologi angkatan 2007 mulai dari NIM 712007001 hingga

712007087, Terimakasih buat dukungan, doa dan kerjasamnya selama kita berkuliah.

14. Teman-teman MSA angkatan 2011 mulai dari NIM 752011001 hingga 752011051. Terima kasih buat dukungannya dan terutama buat Pdt. Firman Y. Zega sebagai teman dan sahabat yang baik.

15. Ikmasti, SEMA priode 2008-2009 dan 2009-2010, BPMF Periode 2010-2011, BPMU periode 2010-2011, GMKI, SM GKI, Pemuda GKI, terima kasih buat kerjasama teman-teman semua dalam dunia organisasi, Tuhan menyertai perjalanan organisasi kita.

16. PS. Imanuel, Satya Wacana Independent Choir, PS. Magnificat, Zensa Fine Ensamble, PIR Choir, Voice of Theology, PSP dan PSD Kota Salatiga, Tim

(10)

Jawa Tengah dalam Perparawi 2012 Kendari, PS. Pemuda Getsemani, VG. East Life, VG. Talenta, terima kasih untuk kebersamaan dan keakraban yang telah kita lalui bersama. Semoga kita diberikan kesempatan untuk bisa melayani lebih lagi.

17. Teologi FC, Ikmasti Junior FC, Ikmasti FC, Flobamora FC, GAM FC, Agas FC, Asia Ule FC, Alifuru FC, Yamalia FC, terima kasih untuk pertemuan yang pernah kita perjuangkan secara bersama-sama. Teruslah bermain bola walau berada dalam kekalahan.

18. Semua pihak yang tidak tersebutkan namannya, Terima kasih banyak atas bantuannya. Tuhan Yesus Berkati.

Salatiga, 25 Februari 2013

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………. i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING………. ii

HALAMAN PERNYATAAN………... iii

MOTTO………. iv HALAMAN PERSEMBAHAN……… v KATA PENGANTAR………... vi DAFTAR ISI……….. x ABSTRAKSI………... xiv BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Identifikasi Permasalahan... 1

1.2. Alasan Pemilihan Judul ... 5

1.3. Rumusan Masalah... 6 1.4. Hipotesa Penelitian... 6 1.5. Tujuan Penelitian... 6 1.6. Manfaat Penelitian……… 6 1.7. Kerangka Konseptual……… 8 1.8. Definisi Operasional 1.8.1. Konflik……… 8

1.8.2. Warga Jemaat dan Masyarakat……… 10

(12)

1.8.4. Lembaga Sosial……… . 12

1.9. Sistematika Penulisan………. 15

BAB II : TELAAH KEPUSTAKAAN 2.1. Pengertian Konflik dan Penyebab Konflik Sosial……….. 17

2.2. Macam-macam Konflik dan fungsi konflik sosial……… 23

2.3. Fungsi konflik sosial menurut Lewis Coser ……… 25

2.4. Konflik antar kelompok dan solidaritas…... 27

2.5. Konflik Realistik dan Non-Realistik……… 29

BAB III : SUASANA KONFLIK ANTAR WARGA JEMAAT GMIT JEMAAT LAHAI ROI MERDEKA Dan GMIT JEMAAT GETSEMANI BABAU 3.1. Gambaran Umumn Kelurahan Merdeka 3.1.1. Letak Geografis... 33

3.1.2. Penduduk dan Mata Pencaharian... 34

3.1.3. Bahasa dan Adat Istiadat………. 35

3.1.4. Sejarah Pemakaian Istilaah “Merdeka” dan Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Merdeka……… 37

3.2. Sejarah singkat perkembangan GMIT Jemaat Getsemani Babau dan GMIT Jemaat Lahai Roi Merdeka 3.2.1 Sejarah singkat GMIT Jemaat Getsemani Babau... 38

3.2.2 Sejarah Singkat GMIT Jemaat Lahai Roi Merdeka………… 40

3.3. Suasana Konflik antar warga jemaat GMIT Jemaat Lahai Roi Merdeka

(13)

di Kelurahan Merdeka……… 41

3.3.1. Latar belakang serta Penyebab terjadinya Konflik... 42

3.3.2 Masa konflik... . 45

3.4. Dampak konflik... . 46

3.4.1. Dampak konflik terhadap kehidupan bermasyarakat dan Kerjasama di Merdeka………... 46

3.4.2. Dampak konflik terhadap pergaulan kaum muda di Merdeka... . 48

3.4.3. Dampak konflik terhadap Gereja... 49

3.4.4. Dampak konflik terhadap Adat istiadat... 50

3.5. Usaha-usaha dalam Mediasi Konflik……… . 52

BAB IV : ANALISA HASIL PENELITIAN 4.1. Penyebab Konflik antar Warga Jemaat di Merdeka... 53

4.2. Kohesi dan Solidaritas Sosial... 55

4.3. Kohesi dan Solidaritas Parsial sebuah Kritik terhadap Teori Konflik Sosial Lewis Coser ... 58

4.4. Relasi antar warga jemaat Lahai Roi dan Getsemani sebelum dan sesudah konflik………. 60

4.5. Konflik yang realistik dan non-realistik di Merdeka………. 63

4.6. Kurangnya Pemahaman Eklesiologi……… 64

4.7. Pemuda dan Perubahan………... 68

(14)

yang disejajarkan dengan pengampunan –

Sebuah Refleksi Teologis... 71

4.9. Kesimpulan Analisa……… 75 BAB V : PENUTUP 5.1. Kesimpulan... 78 5.2. Saran... 88 KEPUSTAKAAN……….. 90 ABSTRAKSI

(15)

Konflik ini bermula dari pembentukkan jemaat yang baru, di mana sebelum pembentukkan ini jemaat tergabung dalam satu jemaat, yakni GMIT jemaat Getsemani Babau. Pembentukkan jemaat yang baru ini kemudian diikuti dengan pembangunan tempat beribadat. Pembangunan ini merupakan langkah lanjutan dari pembangunan pertama tahun 1979 yang tertunda karena adanya kelalaian panitia pembangunan dalam pembangunan pada waktu itu. Ketika proses pembentukkan jemaat yang baru serta pembangunan gedung beribadat yang baru dilaksanakan, terjadi interaksi antara semua warga jemaat. Ada yang berinisiatif untuk mengumpulkan warga jemaat untuk membangunan kembali tempat beribadat di kelurahan Merdeka. Untuk bisa mendapat perhatian dari warga jemaat maka beberapa tokoh masyarakat turut berpartisipasi dalam penghimpunan para warga jemaat. Usaha-usaha ini memiliki hasil yang cukup memuaskan karena banyak warga jemaat yang menyambut usulan untuk membangun gedung beribadat dengan baik. Mengawali pembangunan tersebut semua tua-tua adat dan tokoh-tokoh masyarakat yang ada di Merdeka berkumpul dan membicarakan rencana pembentukkan dan pembangunan tersebut.

Ketika proses pembangunan berlangsung, ada beberapa warga jemaat yang tidak bisa mengambil bagian dalam pekerjaan tersebut. Meskipun mereka tidak bisa hadir dalam pembangunan tersebut, mereka juga masih menaruh simpati terhadap pembangunan tersebut dengan memberikan sumbangan dana dan material. Melihat sikap seperti ini, beberapa tokoh jemaat yang berpengaruh di Merdeka murka dan menganggap sikap tersebut merupakan sikap yang tidak mendukung adanya pembangunan dan pembentukkan jemaat yang baru. Bagi mereka yang dibutuhkan adalah tenaga orangnya bukanlah sumbangan dana dan material. Kemarahan mereka memuncak ketika beberapa tokoh masyrakat dan tua-tua adat yang mengikuti rapat pembentukkan dan pembangunan tidak kunjung-kunjung datang dan membangun tempat beribadat telah disepakati bersama. Sikap yang tidak datang untuk membangun ini, dinilai oleh beberapa orang warga jemaat yang membangun pada waktu itu sebagai sikap yang tidak mendukung adanya persatuan dalam kampung tercinta mereka.

Dalam perkembangannya, gedung ibadat dan pembentukkan jemaat yang baru berhasil dilaksanakan sesuai dengan rencana. Keberhasilan ini kemudian membagi masyrakat Merdeka menjadi dua kelompok, yakni kelompok yang setia dalam membangun tempat beribadat dan pembentukkan jemaat yang baru dan kelompok yang tidak setia dalam membangun tempat beribadat dan pembentukkan jemaat yang baru. Kelompok yang setia biasa disebut dengan istilah “orang Lahai Roi,” nama ini sesuai dengan nama gedung tempat beribadat mereka, yakni gedung Gereja Lahai Roi Merdeka, sedangkan kelompok yang tidak setia dipanggil dengan sebutan, “orang Getsemani.” Orang Getsemani sesuai dengan nama gedung tempat beribadat mereka, yakni gedung Gereja Getsemani Babau. Dalam penamaan ini, orang Lahai Roi

(16)

merupakan masyarakat yang berada di kelurahan Merdeka dan beribadat di tempat yang sama, sedangkan orang Getsemani merupakan masyarakat yang berada di kelurahan Merdeka, dan beribadat di kelurahan Babau, karena gedung Gereja Getsemani berada di teritorial kelurahan Babau.

Permasalahan perbedaan kelurahan ini, yakni kelurahan Merdeka dan kelurahan Babau merupakan sebuah perbedaan yang bukan semata-mata perbedaan geografis. Lebih daripada itu, ini merupakan perbedaan identitas, yakni adat istiadat, suku, kebudayaan dan terutama kampung halaman tempat kelahiran. Sikap yang tidak setia dari “orang Getsemani” dinilai oleh “orang Lahai Roi” sebagai ketidaksetiaan bukan saja kepada Gereja melainkan juga terhadap budaya, adat istiadat dan terutama terhadap kampung halaman sendiri. Bagi sebagian besar “orang Lahai Roi,” sikap ini adalah tindakan membangun kampung orang lain. Kampung orang lain yang dimaksud adalah kelurahan Babau karena bagi “orang Lahai Roi,” simbol kekuatan atau kemegahan kelurahan Merdeka, adalah gedung Gereja yang beridiri megah di tengah-tengah kampung. Ketika ada gedung Gereja ada prestasi tersendiri bagi mereka serta ada kebanggan tersendiri.

Kehidupan bermasyarakat-pun menjadi kacau dan terjadi sikap untuk tidak saling berinteraksi antara satu dengan yang lain. Warga jemaat Lahai Roi menganggap warga jemaat Getsemani sebagai musuh dalam selimut, dan karena musuh, warga jemaat Getsemani tidak boleh mengikuti acara-acara yang diselenggarakan oleh warga jemaat Lahai Roi, seperti pernikahan dan kematian. Saat terjadi situasi seperti ini, maka adat istiadat yang sudah dikonstruksi oleh para leluhur menjadi hancur dan tidak lagi terlaksana sampai saat ini. Konflik ini terus berlanjut sampai saat ini dan tidak mendapatkan jalan keluar yang terbaik. Usaha-usaha untuk mempersatukan kembali sempat dilakukan namun semua usaha itu menemui jalan buntu. Sejak usaha-usaha itu tidak berhasil, konflik sudah berubah menjadi konflik yang kehilangan identitasnya tersnediri. Konflik menjadi non-realistik dan kehilangan tujuan yang ingin dicapai oleh warga jemaat yang berkonflik. Warga jemaat masih berkonflik sampai saat ini, tanpa mengetahui apalagi tujuan yang ingin dicapai. Dengan kata lain, saat ini kedua warga jemaat terjerumus dalam satu rumah dan tak tahu dimana pintu untuk keluar. Mereka terjebak dalam romantisme konflik yang sepertinya membuat mereka terasa nyaman, padahal ini bukan merupakan kenyamanan yang dibutuhkan oleh sebagai besar masyarakat di Kupang- Nusa Tenggara Timur.

Gereja Masehi Injili di Timor yang ada dalam posisi konflik seperti ini, harus mempertanyakan eksistensi ajaran Kristus yang mereka sampaikan kepada warga jemaat. Sikap warga jemaat merupakan pemikiran yang sempit karena warga jemaat tidak memahami gereja itu sendiri. Pada masa konflik masih realistik majelis jemaat dan pendeta tidak berusaha untuk memberi pemahaman kepada warga jemaat tentang

(17)

pengertian Gereja dan nilai-nilai Kekristenan, yang ada para majelis justru memicu terciptanya konflik dan bersikap seolah-olah memberika stimulus dan menjaga konflik agar tetap awet. Sikap para pekerja gereja seperti ini, menunjukkan bahwa orang Kristen belum sepenuhnya memahami tentang Kristus dan terutama tentang sesama mereka sendiri. Sikap para pekerja gereja dan warga jemaat Lahai Roi, merupakan salah satu tantangan tersendiri bagi Gereja dalam memarangi etnosentrime para warga gereja.

Penelitian ini, mencoba menyediakan salah satu bukti kepada sinode Gereja Masehi Injili di Timor tentang konflik dalam tubuh sendiri dan bagaimana cara mengelola konflik seperti ini. Selain itu, penelitian ini juga menyediakan salah satu contoh konflik sosial yang harus dipelajari oleh masyarakat luas. Bahwasanya kesamaan identitas primordial dan bahkan kesamaan aliran gereja tidak menjamin terciptanya kehidupan yang kondusif dan damai, karena di atas semua itu bertahta kepentingan-kepentingan untuk mencari sumber daya yang lebih langkah daripada apa yang sudah dimiliki oleh masyarakat.

Referensi

Dokumen terkait

Ana kang dadi wigati ing kene yaiku sepira sastra kuwi dadi pandangan masyarakat wektu karya sastra ditulis ing kene uga sastra sing wis ditulis bisa didadekakae pedoman kedadeyan

MATEMATIKA SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU Sri Rejeki, M.Pd., M.Sc.. MATEMATIKA SMK MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA Sri Rejeki,

berdasarkan perhitungan Location Quotient Analysis (LQ) yang besar dan sektor Perdagangan Ritel dengan nilai LQ yang lebih besar, dan dari Shift Share Component

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kehilangan tinggi tekan eksisting di Perumnas Talang Kelapa Blok III.Mengetahui proyeksi jumlah penduduk di Perumnas Talang kelapa Blok

Hasilnya memberikan bukti bahwa rasio aktivitas, rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan rasio solvabilitas secara parsial tidak terdapat pengaruh terhadap

Sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.35 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum, pada Pasal 6 ayat (1)

Direct Instruction dengan siswa yang diberi model pembelajaran Guide Note Taking untuk meperoleh hasil belajar yang paling efektif

Orang tua sangat berperan penting untuk memberikan contoh bertingkah laku baik, bertutur kata yang baik, berpikir yang positif dan patut memberikan teladan kepada