• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sand Cone

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sand Cone"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERIKSAAN KEPADATAN

DENGAN SAND CONE

AASHTO T – 191 – 61 ASTM D – 15556 – 64

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ilmu tentang tanah sejauh ini sudah semakin berkembang dan ilmu tanah merupakan sebuah ilmu pasti yang dapat menentukan keadaan tanah secara keseluruhan dengan sekali pengujian, tetapi karena tanah tidak sama, maka pengujian harus dilakukan beberapa kali jika lokasi tanah tersebut akan digunakan sebagai konstruksi. Dengan adanya percobaan-percobaan, kita dapat menentukan parameter yang akan berpengaruh terhadap tanah, baik terhadap sifat fisik maupun mekanisnya.

Tanah merupakan lapisan yang lunak juga mempunyai butiran yang lepas, sedangkan batuan merupakan lapisan yang keras dan melekat kuat. Karena itu tanah dianggap terdiri dari sebuah jaringan butiran yang padat dan mempunyai rongga atau pori. Rongga atau pori yang dapat terisi oleh air dan udara, dan kelakuan massa tanah tersebut bila menerima bermacam-macam gaya. Dalam mekanika tanah kita mempelajari kelakuan kondisi tanah yang berbeda-beda yang mana sering kita temukan dalam praktek.

Dalam praktikum kali ini kita akan membahas tentang pemadatan dengan metode Sand Cone. Setelah pembelajaran di dalam kelas secara teori mengenai pemadatan, maka untuk mengetahui cara menentukan kepadatan tersebut maka dilakukan pembelajaran melalui praktikum di laboratorium.

1.2. Maksud

Untuk menentukan kepadatan di suatu tempat dari lapisan tanah atau perkerasan yang telah dipadatkan dengan menggunakan ring gamma. Diharapkan setelah melakukan percobaan ini, praktikan dapat memahami tentang uji pemadatan ini, serta dapat mengaplikasikannya baik di dalam kegiatan laboratorium maupun di lapangan.

1.3. Tujuan

Memberikan gambaran sesungguhnya tentang kondisi tanah yang diselidiki (untuk kemudian dilanjutkan dengan percobaan compaction).

(2)

1.4. Definisi

Kepadatan lapangan adalah berat kering persatuan isi. Suatu proses dimana udara dan air yang terkandung didalam pori-pori dikeluarkan. Proses pemadatan sangat dipengaruhi oleh tingkat kandungan air yang terdapat didalam kepadatan lapangan.

1.5. Alat Yang Digunakan

1. Botol transparan untuk tempat pasir dengan isi  4 liter. 2. Corong kalibrasi pasir diameter 16,51 cm.

3. Pelat untuk corong pasir ukuran 30,48 cm × 30,48 cm dengan lubang bergaris tengah 16,51 cm.

4. Satu buah timbangan dengan kapasitas 10 kg (ketelitian 1,0 gram) dan kapasitas 500 gram (ketelitian 0,1 gram).

5. Palu. 6. Sendok semen. 7. Pahat. 8. Tin box. 9. Penggaris. 10. Plastik. 11. Oven.

1.6. Bahan Yang Digunakan

1. Pasir yang digunakan harus kering, bersih dan mengalir bebas, tidak mengandung bahan pengikat dan bergradasi lewat saringan no. 10 (2 mm) dan tertahan pada saringan no. 200 (0,075 mm).

(3)

2. CARA PENGUJIAN 2.1. Prosedur Percobaan

1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Setelah alat dan bahan siap, kemudian lakukan penentuan isi botol pasir. 3. Menentukan isi botol pasir.

a. Timbang alat (botol dan corong) = W-1 (gram).

b. Setelah alat (botol dan corong) ditimbang, lalu letakkan alat (botol dan corong) pada tempat yang datar, bukalah kran dan isi dengan air jernih sampai penuh diatas kran.

c. Tutup kran dan bersihkan kelebihan air.

d. Kemudian timbang alat (botol dan corong) yang terisi air = W-2 (gram). Berat isi air = isi botol pasir.

e. Lakukan percobaan tersebut diatas sebanyak tiga kali.

f. Setelah menentukan isi botol pasir lalu menentukan kadar isi air. 4. Menentukan kadar isi air.

a. Letakkan alat (botol dan corong) pada tempat yang datar, lalu tutup kran dan isi corong pelan-pelan dengan pasir sehingga pasir memenuhi corong.

b. Bukalah kran, isi botol sampai penuh dan dijaga agar selama pengisian corong selalu terisi paling sedikit setengahnya.

c. Tutup kran dan bersihkan kelebihan pasir diatas kran dan timbanglah, dicatat sebagai W-3 (gram).

d. Setelah menentukan kadar isi air lalu menentukan berat pasir dalam corong. 5. Menentukan berat pasir dalam corong.

a. Kurangi pasir dalam botol sehingga mendapat pasir dalam botol secukupnya dan timbanglah, sehingga didapat W-4 (gram).

b. Balikan alat (botol dan corong) dengan posisi corong tepat diatas pelat corong pada tempat yang rata dan bersih.

c. Kemudian buka kran pelan-pelan sampai pasir berhenti mengalir.

d. Tutup kran dan timbanglah alat (botol dan corong) berisi sisa pasir setelah dituang sehingga didapat W-5 (gram).

e. Hitunglah berat pasir dalam corong dengan cara W-4 (berat botol dan corong + pasir secukupnya) dikurangi W-5 (berat botol dan corong + sisa pasir setelah dituang) sehingga didapat W-6 (gram).

(4)

f. Setelah menentukan berat pasir dalam corong lalu menentukan berat isi tanah. 6. Menentukan berat isi tanah.

a. Untuk menentukan berat isi tanah, pertama-tama mencari lokasi untuk pengujian Sand Cone Test.

Lokasi : Lapangan Depan Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila.

b. Setelah sampai lokasi, ratakan permukaan tanah yang akan diperiksa. Letakkan

pelat corong pada permukaan yang telah rata tersebut. Jangan biarkan pelat corong bergeser pada saat penggalian lubang.

c. Galilah lubang sedalam 10 cm yang diukur dengan penggaris dan dengan

diameter seukuran pelat corong.

d. Seluruh tanah hasil galian dimasukkan ke dalam plastik yang tertutup yang telah

diketahui beratnya = W-11 (gram).

e. Letakkan alat pada tempat yang telah disiapkan pada point b. Lalu balikan botol

transparan beserta corong dengan posisi corong tepat diatas pelat corong dan buka kran pelan-pelan sehingga pasir masuk kedalam lubang. Setelah pasir berhenti mengalir pada saat corong dibalikkan tutup kran kembali dan timbang alat (botol dan corong) dengan sisa pasir = W-7 (gram).

f. Setelah menimbang alat (botol dan corong) dengan sisa pasir, kemudian timbang

plastik dan tanah hasil galian dilapangan, diketahui berat tanah dengan mengurangi (berat plastik + tanah) – berat plastik = W-10 (gram).

g. Setelah itu hitunglah berat pasir dalam corong dan lubang galian dengan cara

W-5 (berat botol dan corong + sisa pasir setelah dituang) dikurangi W-7 (berat botol dan corong + sisa pasir) sehingga didapat W-8 (gram).

W-8 = (W-5) – (W-7).

h. Kemudian hitung kembali berat pasir dalam lubang galian dengan cara W-8

(berat botol dan corong + pasir dalam lubang galian) dikurangi W-6 (berat pasir dalam corong) sehingga didapat W-9 (gram).

W-9 = (W-8) – (W-6).

i. Lakukan percobaan tersebut sebanyak tiga kali.

7. Setelah melakukan percobaan tersebut sebanyak tiga kali lalu lakukan percobaan untuk menetukan kadar air.

(5)

8. Menentukan Kadar Air.

a. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

b. Ambil tin box bersihkan lalu beri nomor pada masing-masing 1, 2, 3, 4 dan 5, lalu ditimbang. Maka didapat berat tin box kosong (A).

c. Ambil contoh tanah basah dari hasil pengujian lapangan, lalu masukkan contoh tanah tersebut ke masing-masing tin box secukupnya lalu timbang. Maka, didapat berat tin box + tanah basah (B).

d. Kemudian masukkan tin box yang sudah diisi contoh tanah tersebut ke dalam oven dengan suhu 105⁰C-110⁰C selama 24 jam ( hal ini dimaksudkan agar terjadi pengeringan air yang merata).

e. Setelah di oven selama 24 jam, tin box didinginkan sementara agar sesuai dengan temperatur ruang.

f. Kemudian di timbang dan diperoleh berat tin box + tanah kering (C). g. Lalu bersihkan alat dan kembalikan pada tempatnya.

h. Setelah semua data pengujian lengkap maka lakukan perhitungan kadar air, sehingga didapat nilai rata-rata Kadar Air = w (%).

2.2. Catatan

1. Dalam menentukan pemeriksaan ini jangan sampai ada getaran-getaran karena dapat mengakibatkan pasir memadat.

2. Dalam pengisian pasir baik kedalam wadah pasir ke dalam lubang harus dilakukan dengan pelan-pelan agar pasir tidak memadat setempat.

3. Pada saat melakukan penggalian diusahakan agar pelat tidak bergeser karena sudah dicari letak keseimbangannya.

4. Pada saat penggalian usahakan agar tidak bergelombang dinding galiannya, harus lurus dengan plat dan kedalaman 10 cm. Dan pada dasar galian permukaan harus rata.

5. Kepadatan maksimum laboratorium harus dikoreksi dengan kadar air agregat (ASTM C – 556 – 67).

(6)

3. PEMBAHASAN TEORI

Metode kerucut pasir (ASTM Designation D-1556). Kerucut pasir (sand cone) terdiri atas sebuah botol plastik atau kaca dengan sebuah kerucut logam dipasang di atasna. Botol plastik dan kerucut ini di isi dengan pasir Ottawa kering bergradasi buruk. Berat dari tabung, kerucut logam, dan pasir yang mengisi telah tertentu ( W1). Di lapangan, sebuah lubang

kecil digali pada permukaan tanah yang telah dipadatkan. Bila berat tanah basah yang di gali dari luban tersebut dapat ditentukan ( W2) dan kadar air dari tanah galian itu juga

diketahui, maka berat kering dari tanah ( W3) dapat dicari sebagai berikut:

100 (%) W 1 W W 2 3  

Dimana W = kadar air

Setelah lubang tersebut digali (tanah asli ditibang seluruhnya). Kerucut degan botol berisi pasir diletakkan di atas lubang itu. Pasir dibiarkan mengalir keluar. Dari botol mengisi sekuruh lbang dan kerucut, sesudah itu, berat dari tabung, kerusut, dan sisa pasir dalam botol ditimmbang ( W4). Jadi

4 1 5 W W

W  

Dimana W4  berat dari pasir yang mengisi lubang dan kerucut volume dari lubang yang digali dapat di tentukan sebagai berikut:

(pasir) d W W V 5 c   

Dimana:Wc berat pasir yang mengisi kerucut saja V

d

 berat volume kering dari pasir Ottawa yang dipakai.

Harga-hargaWcdan d(pasir)ditentukan dengan kalibrasi atau yang dilakukan oleh

labotarium. Jadi berat volume kering hasil pemadatan dilapangan dapat diditentukan sebagai berikut:1 V W lubang Volume gali di yang tanah dari kering Berat d c 

Tanah, selain berfungsi sebagai pendukung pondasi bangunan, juga digunakan sebagai bahan timbunan seperti tanggul, bendungan, dan jalan. Untuk situasi keadaan aslinya 1 Braja M. Das, Mekanika Tanah, Erlangga, Jakarta, 1995, hal.258.

(7)

membutuhkan perbaikan guna mendukung timbunan diatasnya, ataupun karena digunakan sebagai bahan timbunan, maka pemadatan sering dilakukan. Maksud pemadatan tanah antara lain Mempertinggi kuat geser tanah.

(1) Mengurangi sifat mudah mampat (kompresibilitas). (2) Mengurangi permeabilitas.

(3) Mengurangi perubahan volume.

Maksud tersebut dapat dicapai dengan pemilihan tanah bahan timbunan, cara pemadatan, pemilihan mesin pemadat, dan jumlah lintasan yang sesuai. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi pemadatan tanah yaitu kadar air, jenis tanah dan usaha pemadatan.

Pemadatan suatu tanah yang dilakukan untuk meningkatkan sifat-sifat tanah ini dapat dengan cara mengilas atau menumbuk dan menimbulkan pemampatan pada tanah dengan mengusir udara dari pori-pori, penambahan air pada tanah sedikit lembab membantu pemadatan dengan mengurangi tarikan permukaan.2

Percobaan kerucut pasir (sand cone) merupakan salah satu jenis pengujian yang dilakukan di lapangan untuk menentukan berat isi kering (kepadatan) tanah asli ataupun hasil suatu pekerjaan pemadatan yang dilakukan baik pada tanah kohesif maupun tanah non kohesif.

Nilai berat isi tanah kering yang diperoleh dari percobaan ini biasanya digunakan untuk mengevaluasi hasil perkerjaan pemadatan di lapangan degree of compaction yaitu perbandingan antara γd (kerucut pasir) dengan γdmax hasil percobaan pemadatan di laboratorium.

Tujuan dari pemadatan adalah untuk memperoleh stabilitas tanah dan memperbaiki sifat-sifat teknisnya. Oleh karena itu, sifat teknis timbunan sangat penting untuk diperhatikan, tidak hanya kadar air dan berat keringnya. Pengujian untuk kontrol pemadatan di lapangan dispesifikasikan dan hasilnya menjadi standar untuk mengontrol suatu proyek.

Ada 2 spesifikasi untuk pekerjaan tanah yaitu : 1. Spesifikasi dari hasil akhir.

2. Spesifikasi untuk cara pemadatan.

Tanah sebagai dasar untuk suatu konstruksi harus mempunyai kepadatan yang mencukupi agar mampu untuk menerima beban-beban yang bekerja di atasnya. Untuk itu perlu diketahui kepadatan dari tanah tersebut sehingga akan didapat suatu kesimpulan apakah tanah tersebut memenuhi kepadatan yang diinginkan. Pengujian di lapangan untuk 2 Hary C. Hardiyatmo, Mekanika Tanah I , Gadjah mada University press, Yogyakarta, 2002, hal. 228.

(8)

menentukan kerapatan tanah setempat dapat bersifat destruksif atau tidak destruktif. Kerapatan tanah dapat ditentukan dengan memukul sebuah silinder ke dalam tanah untuk mendapatkan contoh tanah yang volumenya diketahui. Yang biasa dilakukan adalah dengan menggali sebuah lubang, cara ini disebut dengan “pemindahan tanah”.

Cara dengan pemindahan tanah adalah sebagai berikut : 1. Menggali lubang pada permukaan tanah. 2. Mengukur volume tanah yang digali. 3. Menentukan kadar airnya.

4. Menghitung berat volume basah.

Membandingkan berat volume kering (labor) dengan berat volume kering maximum yang diperoleh di lapangan, menghitung kepadatan tanah relatif. Kepadatan relatif yang diperoleh minimal 80 %, tetapi yang dianjurkan berkisar antara 90-100 %.

Selain dengan cara pemindahan tanah, kepadatan tanah di lapangan dapat dikontrol denga cara langsung yaitu dengan menggunakan isotop radioaktif yang disebut dengan metoda nuklir. Dengan cara ini pengujian kepadatan di lapangan dapat dilaksanakan dengan tepat. Secara garis besar teknik yang biasa dilakukan untuk menentukan kepadatan tanah di lapangan.3

4. DATA HASIL PENGUJIAN 4.1 Format Form

UNIVERSITAS PANCASILA

LABORATORIUM SIPIL FAKULTAS TEKNIK

MEKANIKA TANAH–UKUR TANAH–JALAN & ASPAL– KONST. BETON- HIDROLIKA

3 Ade pratama erdi, pengujian dengan menggunakan sand cone, di akses dari

http://adepratamaerdi.blogspot.com/2011/10/contoh-laporan-pengujian-dengan.html, pada tangal 19 april 2015 pukul 10:23.

(9)

Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan – 12640 Telp. (021) 7270086 www.univpancasila.ac.id, email: humas@univpancasila.ac.id

Lampiran Surat/Laporan No : ... Taggal Praktikum : ... No Lembar : ... Diperiksa : ... Pekerjaan : ... Dikerjakan Oleh : ... Unit Instansi : ...

SAND CONE TEST

PROSEDUR

PENGUJIAN BATAS SAND CONE

PERHITUNGAN

DATA

I

II

III

Berat alat (botol & corong)

kosong gr W1

Berat alat (botol & corong)

+ air gr W2

Berat alat (botol & corong)

+ pasir penuh gr W3

Berat alat (botol & corong)

+ pasir secukupnya gr W4

Berat alat (botol & corong)

+ pasir sisa dituang gr W5

Berat pasir dalam corong gr W6 = W4

W5 Berat alat (botol & corong)

+ pasir sisa dilapangan gr W7

Berat pasir dalam corong &

lubang galian dilapangan gr W8 = W5

W7 Berat pasir dalam lubang galian gr W9 = W8

W6 Berat tanah dalam lubang

galian gr W10

Berat plastik gr W11

Berat isi pasir gr/cm3 γ

p =         W1 W2 W1 W3 Volume pasir cm3 V p =        p γ W9

Berat isi tanah gr/cm3 γ

w=        p V W10

Berat isi tanah kering gr/cm3 100%

W % 100 λ γ w lap d          Derajat Kepadatan % D =

100%

λ

λ

lab d lap d





UNIVERSITAS PANCASILA

LABORATORIUM SIPIL FAKULTAS TEKNIK

(10)

Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan – 12640 Telp. (021) 7270086 www.univpancasila.ac.id, email: humas@univpancasila.ac.id

Lampiran Surat/Laporan No : ... Taggal Praktikum : ... No Lembar : ... Diperiksa : ... Pekerjaan : ... Dikerjakan Oleh : ... Unit Instansi : ...

KADAR AIR

PERCOBAAN KADAR AIR

Nomor tin box I II III IV V

Berat tin box (A) gr

Berat tin box + Tanah basah (B) gr Berat tin box + Tanah kering (C) gr Berat air (D) = ( B – C ) gr Berat tanah kering (E) = ( C – A ) gr Kadar air (W) =       E D

100% % Rata-rata 4.2 Hasil Pengujian

UNIVERSITAS PANCASILA

LABORATORIUM SIPIL FAKULTAS TEKNIK

(11)

Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan – 12640 Telp. (021) 7270086 www.univpancasila.ac.id, email: humas@univpancasila.ac.id

Lampiran Surat/Laporan No : ... Tgl Praktikum : 13 April 2015 No Lembar : 1 Diperiksa : Try Yuma Anggraini Pekerjaan : Sand Cone Test Dikerjakan Oleh : Kelompok IX Unit Instansi : Lab. Mekanika Tanah M. Lathiifullah P.P

SAND CONE TEST

PROSEDUR

PENGUJIAN BATAS SAND CONE

PERHITUNGAN

I

DATA

II

III

Berat alat (botol & corong)

kosong gr W1 2617 2618 2616

Berat alat (botol & corong)

+ air gr W2 6675 6678 6677

Berat alat (botol & corong)

+ pasir penuh gr W3 7985 7988 7985

Berat alat (botol & corong)

+ pasir secukupnya gr W4 7217 7470 7328

Berat alat (botol & corong)

+ pasir sisa dituang gr W5 5880 6075 5948

Berat pasir dalam corong gr W6 = W4

W5 1337 1395 1380

Berat alat (botol & corong)

+ pasir sisa dilapangan gr W7 2835 2788 2972

Berat pasir dalam corong &

lubang galian dilapangan gr W8 = W5

W7 3045 3287 2976

Berat pasir dalam lubang galian gr W9 = W8

W6 1708 1892 1596 Berat tanah dalam lubang

galian gr W10 2428,5 2673,4 2395,5

Berat plastik gr W11 6,5 6,6 6,5

Berat isi pasir gr/cm3 γ

p =         W1 W2 W1 W3 Volume pasir cm3 V p =        p γ W9

Berat isi tanah gr/cm3 γ

w=        p V W10

Berat isi tanah kering gr/cm3 100%

W % 100 λ γ w lap d          Derajat Kepadatan % D =

100%

λ

λ

lab d lap d





UNIVERSITAS PANCASILA

LABORATORIUM SIPIL FAKULTAS TEKNIK

MEKANIKA TANAH–UKUR TANAH–JALAN & ASPAL– KONST. BETON- HIDROLIKA

Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan – 12640 Telp. (021) 7270086

(12)

www.univpancasila.ac.id, email: humas@univpancasila.ac.id

Lampiran Surat/Laporan No : ... Tgl Praktikum : 13 April 2015 No Lembar : 2 Diperiksa : Try Yuma Anggraini Pekerjaan : Kadar Air Sand Cone Dikerjakan Oleh : Kelompok IX Unit Instansi : Lab. Mekanika Tanah M. Lathiifullah P.P

KADAR AIR

PERCOBAAN KADAR AIR

Nomor tin box I II III IV V

Berat tin box (A) gr 12,7 11,6 11,9 12 25,4

Berat tin box + Tanah basah (B) gr 53 50 65 55 85

Berat tin box + Tanah kering (C) gr 40 38 49,4 42 66,5

Berat air (D) = ( B – C ) gr Berat tanah kering (E) = ( C – A ) gr Kadar air (W) =       E D

100% % Rata-rata

5. ANALISA DAN PEMBAHASAN

5.1 Perhitungan Data

(13)

LABORATORIUM SIPIL FAKULTAS TEKNIK

MEKANIKA TANAH–UKUR TANAH–JALAN & ASPAL– KONST. BETON- HIDROLIKA

Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan – 12640 Telp. (021) 7270086 www.univpancasila.ac.id, email: humas@univpancasila.ac.id

Lampiran Surat/Laporan No : ... Tgl Praktikum : 13 April 2015 No Lembar : 1 Diperiksa : Try Yuma Anggraini Pekerjaan : Sand Cone Test Dikerjakan Oleh : Kelompok IX Unit Instansi : Lab. Mekanika Tanah M. Lathiifullah P.P

SAND CONE TEST

PROSEDUR

PENGUJIAN BATAS SAND CONE

PERHITUNGAN

I

DATA

II

III

Berat alat (botol & corong)

kosong gr W1 2617 2618 2616

Berat alat (botol & corong)

+ air gr W2 6675 6678 6677

Berat alat (botol & corong)

+ pasir penuh gr W3 7985 7988 7985

Berat alat (botol & corong)

+ pasir secukupnya gr W4 7217 7470 7328

Berat alat (botol & corong)

+ pasir sisa dituang gr W5 5880 6075 5948

Berat pasir dalam corong gr W6 = W4

W5 1337 1395 1380

Berat alat (botol & corong)

+ pasir sisa dilapangan gr W7 2835 2788 2972

Berat pasir dalam corong &

lubang galian dilapangan gr W8 = W5

W7 3045 3287 2976

Berat pasir dalam lubang galian gr W9 = W8

W6 1708 1892 1596 Berat tanah dalam lubang

galian gr W10 2428,5 2673,4 2395,5

Berat plastik gr W11 6,5 6,6 6,5

Berat isi pasir gr/cm3 γp =

       W1 W2 W1 W3 1,323 1,322 1,322 Volume pasir cm3 V p =        p γ W9 1291,005 1431,165 1207,262

Berat isi tanah gr/cm3 γ

w=        p V W10 1,881 1,868 1,984

Berat isi tanah kering gr/cm3 100%

W % 100 λ γ w lap d          1,30 1,292 1,372 Derajat Kepadatan % D =

100%

λ

λ

lab d lap d





94,20 94,65 94,23

UNIVERSITAS PANCASILA

LABORATORIUM SIPIL FAKULTAS TEKNIK

(14)

Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan – 12640 Telp. (021) 7270086 www.univpancasila.ac.id, email: humas@univpancasila.ac.id

Lampiran Surat/Laporan No : ... Tgl Praktikum : 13 April 2015 No Lembar : 2 Diperiksa : Try Yuma Anggraini Pekerjaan : Kadar Air Sand Cone Dikerjakan Oleh : Kelompok IX Unit Instansi : Lab. Mekanika Tanah M. Lathiifullah P.P

KADAR AIR

PERCOBAAN KADAR AIR

Nomor tin box I II III IV V

Berat tin box (A) Gr 12,7 11,6 11,9 12 25,4

Berat tin box + Tanah basah (B) Gr 53 50 65 55 85

Berat tin box + Tanah kering (C) Gr 40 38 49,4 42 66,5

Berat air (D) = ( B – C ) Gr 13 12 15,6 13 18,5

Berat tanah kering (E) = ( C – A ) Gr 27,3 26,4 37,5 30 41,1

Kadar air (W) =       E D

100% % 47,62 % 45,45 % 41,60 % 43,33 % 45,01 % Rata-rata 44,60 % 5.2. Uraian Perhitungan PERCOBAAN I Keterangan :

(15)

W-1 = Berat botol kosong + corong. W-2 = Berat botol + corong + air penuh. W-3 = Berat botol + corong + pasir penuh. W-4 = Berat botol + corong + pasir secukupnya.

W-5 = Berat botol + corong + sisa sebagian pasir setelah dituang. W-6 = Berat pasir dalam corong (W4) – (W5).

W-7 = Berat botol + corong + sisa pasir setelah dari lapangan. W-8 = Berat pasir dalam corong dan lubang galian (W5) – (W7). W-9 = Berat pasir dalam lubang galian (W8) – (W6).

W-10 = Berat tanah dalam lubang galian. W-11 = Berat plastik.

HASIL DATA PENGUJIAN W 1 = 2617 gr W 2 = 6675 gr W 3 = 7985 gr W 4 = 7217 gr W 5 = 5880 gr W 6 = 1337 gr W 7 = 2835 gr W 8 = 3045 gr W 9 = 1708 gr W10 = 2428,5 gr W11 = 6,5 gr

(16)

Berat pasir didalam lubang

W-9 = W8 – W6

= 3045 gr – 1337gr = 1708 gr

Berat isi pasir

P = 1 W 2 W 1 W 3 W   = 66757985gr gr 26172617grgr = 1,323 gr/cm 3

Volume tanah / pasir didalam lubang

Vp = P W9  = 1,323gr/cm3 gr 1708 = 1291,005 cm3

Berat isi tanah

w = p V W10 = 1291,005cm3 gr 2428,5 = 1,881 gr/cm3

(17)

Berat isi tanah kering dLap = W 10000 ) w % (100    = 100% % 44,60 % 100 gr 1,881   = 1,30 gr/cm 3 Derajat kepadatan D = 100% Lab Lap d d   = 100% % 38 , 1 % 30 , 1  = 94,20 %

(18)

PERCOBAAN II Keterangan :

W-1 = Berat botol kosong + corong. W-2 = Berat botol + corong + air.

W-3 = Berat botol + corong + pasir penuh. W-4 = Berat botol + corong + pasir secukupnya.

W-5 = Berat botol + corong + sisa sebagian pasir setelah dituang. W-6 = Berat pasir dalam corong (W4) – (W5).

W-7 = Berat botol + corong + sisa pasir setelah dari lapangan. W-8 = Berat pasir dalam corong dan lubang galian (W5) – (W7). W-9 = Berat pasir dalam lubang galian (W8) – (W6).

W-10 = Berat tanah dalam lubang galian. W-11 = Berat plastik.

HASIL DATA PENGUJIAN W 1 = 2618 gr W 2 = 6678 gr W 3 = 7988 gr W 4 = 7470 gr W 5 = 6075 gr W 6 = 1395 gr W 7 = 2788 gr W 8 = 3287 gr W 9 = 1892 gr W10 = 2673,4 gr W11 = 6,6 gr

(19)

Berat pasir didalam lubang

W-9 = W8 – W6

= 3287 gr – 1395 gr = 1892 gr

Berat isi pasir

P = 1 W 2 W 1 W 3 W   = 66787988gr gr26182618grgr = 1,322 gr/cm 3

Volume tanah / pasir didalam lubang

Vp = P W9  = 1,322gr/cm3 gr 1892 = 1431,165 cm3

Berat isi tanah

W = P V W10 = 1431,165cm3 gr 2673,4 = 1,868 gr/cm3

(20)

Berat isi tanah kering dLap = 100% ) w % (100 W   = 100% % 44,60 % 100 gr 1,868   = 1,292 gr/cm 3 Derajat kepadatan D = 100% Lab Lap d d   = 100% % 365 , 1 % 292 , 1  = 94,65 %

(21)

PERCOBAAN III Keterangan :

W-1 = Berat botol kosong + corong. W-2 = Berat botol + corong + air.

W-3 = Berat botol + corong + pasir penuh. W-4 = Berat botol + corong + pasir secukupnya.

W-5 = Berat botol + corong + sisa sebagian pasir setelah dituang. W-6 = Berat pasir dalam corong (W4) – (W5).

W-7 = Berat botol + corong + sisa pasir setelah dari lapangan. W-8 = Berat pasir dalam corong dan lubang galian (W5) – (W7). W-9 = Berat pasir dalam lubang galian (W8) – (W6).

W-10 = Berat tanah dalam lubang galian. W-11 = Berat plastik.

HASIL DATA PENGUJIAN W 1 = 2616 gr W 2 = 6677 gr W 3 = 7985 gr W 4 = 7328 gr W 5 = 5948 gr W 6 = 1380 gr W 7 = 2972 gr W 8 = 2976 gr W 9 = 1596 gr W10 = 2395,5 gr W11 = 6,5 gr

(22)

Berat pasir didalam lubang

W-9 = W8 – W6

= 2976 gr – 1380 gr = 1596 gr

Berat isi pasir

P = 1 W 2 W 1 W 3 W   = 66777985gr gr26162616grgr = 1,322 gr/cm 3

Volume tanah / pasir didalam lubang

Vp = P W9  = 1,322gr/cm3 gr 1596 = 1207,262 cm3

Berat isi tanah

W = P V W10 = 1207,262cm3 gr 2395,5 = 1,984 gr/cm3

(23)

Berat isi tanah kering dLap = 100% ) w % (100 W   = 100% % 44,60 % 100 gr 1,984   = 1,372 gr/cm 3 Derajat kepadatan D = 100% Lab Lap d d   = 100% % 456 , 1 % 372 , 1  = 94,23 %

(24)

KADAR AIR

TIN BOX I

a. Berat Tin Box

12,7 gr

b. Berat Tin Box + Tanah Basah

53 gr c. Berat Tin Box + Tanah Kering

40 gr d. Berat Air (B – C)

13 gr e. Berat Tanah Kering (C – A)

27,8 gr

f. Kadar Air (w) 100% (Bb) Kering Tanah Berat (Ba) Air Berat  % 100 gr 8 27 gr 13 , % 47,62   TIN BOX II

a. Berat Tin Box

11,6 gr

b. Berat Tin Box + Tanah Basah

50 gr c. Berat Tin Box + Tanah Kering

38 gr d. Berat Air (B – C)

12 gr e. Berat Tanah Kering (C – A)

26,4 gr

f. Kadar Air (w) 100% (Bb) Kering Tanah Berat (Ba) Air Berat   % 100 gr 4 26 gr 12   , % 45,45

(25)

TIN BOX III

a. Berat Tin Box

11,9 gr

b. Berat Tin Box + Tanah Basah

65 gr c. Berat Tin Box + Tanah Kering

49,4 gr d. Berat Air (B – C)

15,6 gr e. Berat Tanah Kering (C – A)

37,5 gr

f. Kadar Air (w) 100% (Bb) Kering Tanah Berat (Ba) Air Berat  % 100 gr 5 37 gr 6 15 , , % 41,60   TIN BOX IV

a. Berat Tin Box

12,0 gr

b. Berat Tin Box + Tanah Basah

55 gr c. Berat Tin Box + Tanah Kering

42 gr d. Berat Air (B – C)

13 gr e. Berat Tanah Kering (C – A)

30 gr

f. Kadar Air (w) 100% (Bb) Kering Tanah Berat (Ba) Air Berat   % 100 gr 30 gr 13   % 43,43

(26)

TIN BOX V

a. Berat Tin Box

25,4 gr

b. Berat Tin Box + Tanah Basah

85 gr c. Berat Tin Box + Tanah Kering

66,5 gr d. Berat Air (B – C)

18,5 gr e. Berat Tanah Kering (C – A)

41,1 gr

f. Kadar Air (w) 100% (Bb) Kering Tanah Berat (Ba) Air Berat  % 100 gr 8 27 gr 13   , % 45,01

Kadar air rata-rata

5 % 45,01 + % 43,43 + % 41,60 + % 45,45 + % 47,62  = 44,60 %

(27)

6. FAKTOR KESALAHAN DAN KESIMPULAN 6.1. Faktor Kesalahan

1. Kurang tepat dalam pembacaan neraca ketelitian yang digunakan pada saat menimbang alat dan bahan yang diuji.

2. Pemadatan pasir tidak merata dikarenakan pada saat dimasukkan kedalam botol adanya getaran-getaran.

3. Pasir tidak homogen (mengandung bahan-bahan lain seperti tanah) sehingga dapat menyebabkan pasir tersumbat dari corong ke dalam botol transparan.

4. Pada saat penggalian dilapangan menggunakan pahat dengan penggalian seukuran diameter plat corong, bagian dinding dan dasar galian tidak rata.

5. Tanah galian dilapangan pada saat dimasukkan kedalam plastik masih berisi udara sehingga mempengaruhi berat tanah saat ditimbang.

6.2. Kesimpulan

1. Getaran dapat mempengaruhi isi pasir dalam botol.

2. Kadar air dalam tanah hasil galian dilapangan dapat memperngaruhi berat tanah kering.

3. Dari hasil pengujian didapat hasil derajat kepadatan untuk percobaan pertama adalah 94,20%, percobaan kedua 94,65% dan percobaan ketiga 94,23%, dengan kepadatan rata-rata 94,36%.

4. Derajat kepadatan rata-rata dari hasil pengujian sebesar 94,36% maka dapat dikatakan berat isi tanah kering yang diuji memenuhi syarat derajat kepadatan tanah yang bernilai 90% - 95%.

5. Berdasarkan derajat kepadatan rata-rata yang diperoleh maka disimpulkan bahwa pemadatan tanah cukup baik dengan gradasi baik dan merupakan jenis tanah lempung.

(28)

7. FOTO DOKUMENTASI PENGUJIAN

Gambar 1. Menyiapkan Alat (botol dan corong)

Gambar 2.

Menimbang Alat (botol dan corong) Kosong

Gambar 3.

Mengisi Pasir Penuh Ke Alat

Gambar 4.

(29)

Gambar 5.

Menuang Pasir Secukupnya

Gambar 6.

Menimbang Alat + Pasir Secukupnya

Gambar 7. Menuang Pasir Dalam

Corong

Gambar 8. Menimbang Alat + Pasir Dalam Corong

(30)

Gambar 9.

Meratakan Permukaan Tanah Untuk Digali

Gambar 10.

Menggali Lubang Seukuran Diameter Plat Corong

Gambar 11.

Menuang Pasir Ke Dalam Lubang Galian

Gambar 12.

Menimbang Alat + Sisa Pasir Dalam Lubang Galian

(31)

Gambar 13.

Menimbang Hasil Tanah Galian Dilapangan

Gambar 14.

Memasukkan Tanah Hasil Galian Kedalam Tin Box Untuk Mencari Kadar

Air Tin Box

Gambar 15. Menimbang Plastik

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian kepadatan tanah dilapangan dengan metode kerucut pasir (Sand Cone) pada proyek mirah gold mining di Kab.Katingan – Kalimantan Tengah dilaksanakan pada

Dari hasil pengujian yang dilakukan terhadap pengujian sand cone pada jalan Tigeneneng - Batas Kota Metro didapatkan bahwa : Kepadatan yang diperoleh dari hasil

Nilai berat isi kering (γdry-lap) dan kadar air (w) tanah lempung dengan menggunakan metode sand cone dan untuk mendapatkan berat jenis, pengujian batas cair,

Sand Cone adalah salah satu alat untuk menentukan kepadatan di tempat dari lapisan tanah atau perkerasan yang telah dipadatkan, hasilnya didapat setelah contoh material

(8) hitung isi pasir dengan rumus no.5. Menentukan Kepadatan Tanah 1) isi botol dengan pasir secukupnya. 2) ratakan permukaan tanah yang akan diuji, letakan pelat corong

Hasil berat isi kering pada uji pemadatan tanah pasir asli dan penambahan abu cangkang sawit Pengujian compaction dilakukan untuk menentukan kepadatan tanah maksimum dan kadar air

Uji sand cone ini perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat kepadatan tanah timbunan yang telah dipadatkan yg digunakan sebagai subgrade pada jalan yang terdapat di desa Keyongan,

3.12 Hasil Pemadatan dengan Sand Cone Tes pengujian dalam hal ini untuk menentukan kepadatan lapisan tanah dilapangan dengan menggunakan pasir baik itu lapisan tanah atau perkerasan