SAND CONE
(Kerucut Pasir)
A. JADWAL PELAKSANAAN
Hari / Tanggal : Minggu,16-01-2011 Waktu / : 11:00 s/d 12:00
Tempat : Laboratorium PU Bina Marga
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah malaksanakan praktikum pengujian sand cone diharapkan mahasiswa dapat menentukan kepadatan tanah dan menentukan derajat kepadatan tanah.
b. Tujuan Khusus
1. Menggunakan peralatan pengujian dengan baik dan benar
2. Menentukan berat isi tanah kering maxsimim (γdmax) dilapangan 3. Mendapatkan nilai kepadatan tanah dilapangan
4. Memahami prosedur pengujian kepadatan tanah dengan “Sand Cone (metode kerucut pasir)”.
C. REFERENSI
Diklat “Teori soal dan Penyelesaian MEKANIKA TANAH”. Ir Gunawan . T & Ir. Margaret.S
Mekanika Tanah, L.D. Wesley
Sifat – sifat Fisis dan Geoteknis Tanah, Joseph E. Bowles
Soil Mechanic, MJ. Smith & Ir. Elly Madyayanti
D. DASAR TEORI
Percobaan kerucut pasir merupakan salah satu jenis pengujian yang dilakukan dilapangan untuk menentukan berat isi kering ( kepadatan ) tanah asli ataupun hasil suatu pekerjaan pemadatan yang dilakukan baik pada tanah kohesif maupun tanah non kohesif.
Nilai berat isi tanah kering yang diperoleh dari percobaan ini biasanya digunakan untuk mengevaluasi hasil pekerjaan pemadatan di lapangan (degreed of compaction) yaitu perbandingan antara γd (kerucut pasir) dengan γdmax hasil percobaan pemadatan
Tujuan dari pemadatan adalah untuk memperoleh stabilitas tanah dan memperbaiki sifat- sifat teknisnya, Oleh karena itu, sifat teknis timbunan sangat penting untuk diperhatikan, tidak anya kadar air dan berat keringnya. Pengujian untuk control pemadatan dalapangan disfesifikasikan dan hasilnya menjadi standar untuk mengontrol suatu royek. Ada 2 spesifikasi untk pekerjaan tanah yaitu:
1. Sfesifikasi dari hasil akhir, dan 2. Sfesifikasi untuk cara pemadatan.
Tanah sebagai dasar untuk suatu kontruksi haru mempunyai kepadatan yang mencukupi agar sanggu untuk menerima bebean-bebean yang bekerja diatasnya. Untuk itu perlu diketahui kepadatan dari tanah tersebut sehingga akan didapat suatu kesimpulan apakah tanah tersebut memenuhi kepadatan yang diinginkan. Pengujian dilapangan untuk menetukan kerapatan tanah setempat dapat bersifat destruksif ata tidak destruktif. Kerapatan tanah dapat ditentukan dengan memukul sebuah silinder kedalam tanah untuk mendapatkan contoh tanah yang volumenya diketahui. Yang biasa dilakukan adalah dengan menggali sebuah lubang, cara ini disebut dengan “ pemindahan tanah “. Cara dengan
Selain dengan cara pemindahan tanah, kepadatan tanah dilapangan dapat dikontrol dengan cara langsung yaitu dengan menggunakan isotop radioaktif yang disebut dengan meoda nuklir. Dengan cara ini pengujian kepadatan dilapangan dapat dilaksanakan degan tepat.
Secara garis besar teknik yang biasa dilakukan untuk menetukan kepadatan tanah di lapangan ada 5, yaitu :
1. Metoda Kerucut Pasir (Sand Cone )
Pasir kering yang telah diketahui berat volumenya dikeluarkan lewat kerucut pengukur kedalam lubang. Volume lubang dapat ditentukan dari berat pasir di dalam lubang dan berat volume keringnya. Pengujian ini khusus digunakan untuk tanah kohesif maupun tanah non kohesif.
2. Metoda Balon Karet
Volume ditentukan secara langsung dari pengembangan balaon yang mengisi lubangnya. Metode ini bisa digunakan untuk semua jenis tanah.
3. Metoda Silinder (Drive Cilinder)
4. Metoda Nuklir (Nuclear Method)
Metoda ini bisa digunakan untuk semua jenis tanah. 5. Metoda Lilin (Walter Entac Method)
Masalah – masalah yang dijumpai dalam pengujian destruktif adalah :
Waktu yang lama dalam menetukan kadar air dengan menggunakan oven untuk pengeringan
Penimbunan kembali lubang yang telah digali
Kurangnya perhatian terhadap hal – hal yang kecil, sehingga berat isi yang diukur kurang tepat.
Keuntungan utama dari pengujian tidak destruktif adalah :
Dapat melakukan banyak percobaan dengan tepat.
Langsung mendapat data kadar air.
Kekurangan – kekurangan dari pengujian tidak destruktif adalah :
Harga peralatan yang digunakan cukup mahal.
Kalibrasi yang diteliti akan dibutuhkan pada tanah yang diselidiki.
Pasir yang digunakan dalam metoda kerucut pasir (Sand Cone) adalah pasir otawa / kuarsa, alas an adalah:
Pasir tersebut mudah dialirkan
Gradasinya seragam
Dapat mengisi semua ruang yang kosong
Pasir tersebut benar – benar kering
E. PERALATAN DAN BAHAN a. Peralatan :
Kerucut yang dilengkapi dengan kran pengunci
Botol transparan dengan kapasitas 9 kg
Alat perata (Scraper)
Timbangan
Wadah
Oven
Palu
Sekop kecil
Paku
b. Bahan
Pasir otawa
Tanah dilapangan
F. PROSEDUR PELAKSANAAN a. Menentukan volume (isi botol)
1. Persiapan semua peralatan serta bahan – bahan yang diperlukan dalam pengujian 2. Timbangan berat botol + corong dalam keadaan kosong (W1)
3. Buka kran pada corong kemudian isi air kedalam corong sampai penuh
4. Tutup kembali kran tersebut lalu balikkan botol agar air yang tersisa pada corong keluar.
5. Timbang berat botol beserta corong yang berisi air (W2)
6. Tentukan volume botol tersebut dengan rumus:
V botol
=
W
2
γair
−
W
1
b. Menentukan berat isi pasir :
1. Keluarkan air dari dalam botol, lalu keringkan botol tersebut
2. Masukkan pasir ke dalam botol sampai penuh kemudian timbang (W3)
3. Berat isi pasir diperoleh dengan rumus
γ pasir
=
W
3−¿W1Vo . botol
¿
c. Menentukan berat pasir dalam corong :
1. Masukkan pasir secukupnya, minimal ½ botol kemudian timbang (W4)
2. Balikkan botol pada tempat yang rata, buka kran pada corong sehingga pasir mengalir melalui corong
3. Corong atau kerucut yang telah berisi penuh dengan pasir, bila pasir dalam corong tidak bergerak lagi kunci kembali kran pada corong / kerucut lalu botol ditegakkan kembali
4. Tentukan berat botol beserta kerucut yang berisi sisa pasir (W5)
5. Tentukan berat pasir dalam corong = W4 – W5
d. Menentukan berat isi tanah di lapangan :
1. Tentukan lokasi tempat pengujian tanah, bersihkan permukaan dari material – material lain yang dapat menghambat selama pengujian
2. Ratakan permukaan tanah tersebut, kemudian letakkan plat dasar di atasnya
4. Tanah hasil galian dimasukkan kedalam plastik lalu timbang dan tentukan kadar airnya.
5. Siapkan botol yang telah berisi pasir ± 2/3 dari tinggi botl lalu timbang (W6).
6. Letakkan botol diatas lubang dengan posisi kerucut menghadap ke dalam lubang, lalu buka kran kerucut sehingga pasir mengalir mengisi lubang hingga penuh 7. Timbang sisa pasir dalam lubang dan kerucut (W7)
8. Hitung berat pasir dalam lubang dan kerucut (W8) :
W8 = W6 – W7
9. Hitung berat pasir dalam lubang (W9) :
W9 = W8 – W6
h Berat tabung + corong + pasir sebelum diuji (W8) 5720 gram
i Berat tabung + corong + pasir sesudah di uji (W9) 1561 gram
Derajat kepadatan dilapangan (DR) =
γd Field
γd Lab x
100 %
H. KESIMPULAN
Dari pengujian yang telah dilakukan, dan pengolahan data yang telah dianalisa, didapat data kepadatan tanah maksimal (γd max) dilapangan sebesar 0,649 gram/cm3,
sedangkan kepadatan tanah maksimum di labor sebesar 0,372 gram/cm3, sehingga
diperoleh derajat kepadatan tanah sebesar 47,303%.
Dengan demikian kami dapat diartikan tanah yang diuji dalam keadaan tidak padat, karena derajat kepadatan yang diperoleh kecil dari derajat kepadatan standard yang disyaratkan, yaitu minimal 80%, hal ini disebabkan karena tanah yang diuji tersebut tidak pernah dipadatkan. Apabila tanah yang diuji telah dipadatkan, maka derajat kepadatan tanah (DR) harus berkisar antara 90 – 100 %, atau minimal 80 %.
I. KESELAMATAN KERJA
Gunakan peralatan sesuai petunjuk prosedur pelaksanaan praktikum dan atas petunjuk pembimbing praktikum.
Gunakan jas labor praktikum dan sarung tangan pada saat pengujian
Periksalah peralatan sebelum dipergunakan
Bersihkan peralatan peralatan sebelum dipergunakan
Bersihkan peralatan dan ruang kerja setelah selesai praktikum
J. LAMPIRAN
Data kelompok
Bagan alir prosedur
Gambar peralatan
PENGUJIAN KERUCUT PASIR ( SAND CONE )
Berat tanah basah + cawan (gram) 57,73 60,20 59,90 Berat tanah kering + cawan (gram) 47,27 49,07 47,7
Catatan : Persetujuan instruktur
Bacaan N ∑ N Kedalaman ∑ Kedalaman P CBR/lapis
1 0 - 5.4 5.4 0 0
Bacaan N ∑ N Kedalaman ∑ Kedalaman P CBR/lapis
1 0 - 5.2 5.2 0 0
Bacaan N ∑ N Kedalaman ∑ Kedalaman P CBR/lapis
15 2 28 77.3 699.1 1,8 0,091
16 2 30 81.3 780.4 2 0,102
17 2 32 85.1 865.5 1,9 0,95
Persetujuan Instruktur
( )
GAMBAR – GAMBAR ALAT YANG
DIGUNAKAN
Tabung Dan Kerucut Palu
Timbangan Scraper
Meteran Linggis Kecil