• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PENGORGANISASIAN AMBULAN 1.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN PENGORGANISASIAN AMBULAN 1.docx"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

| Pedoman Pengorganisasian Ambulan

| Pedoman Pengorganisasian Ambulan iiii

PEDOMAN

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

PENGORGANISASIAN AMBULAN

AMBULAN

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PENGESAHAN

PENGESAHAN DOKUMEN RUMAH SAKIT GRAHA SEHAT PENGESAHAN DOKUMEN RUMAH SAKIT GRAHA SEHAT

PEDOMAN PENGORGANISASIAN AMBULAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN AMBULAN

KETERANGAN

KETERANGAN TANDATANDA TANGGALTANGGAL dr.

dr. Vikky Vikky Satiyo Satiyo Wibowo Wibowo Pembuat Pembuat DokumenDokumen

Andreas S. Sos

Andreas S. Sos  Authorized Person Authorized Person

dr.

(2)

| Pedoman Pengorganisasian Ambulan

| Pedoman Pengorganisasian Ambulan iiiiii

KATA

KATA PENGANTAR

PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatnya kepada kami

memberikan rahmatnya kepada kami untuk menyelesaikan penyususnanuntuk menyelesaikan penyususnan “Pedoman“Pedoman Pengorganisasian Ambulan” dengan tepat waktu tanpa ad

Pengorganisasian Ambulan” dengan tepat waktu tanpa ad a hambatan.a hambatan.

Pedoman Pengorganisasian Ambulan Rumah Sakit Graha Sehat ini Pedoman Pengorganisasian Ambulan Rumah Sakit Graha Sehat ini dibuat dalam rangka memberikan acuan pengorganisasian bagi seluruh jajaran di dibuat dalam rangka memberikan acuan pengorganisasian bagi seluruh jajaran di RS Graha Sehat.

RS Graha Sehat.

Terimakasih disampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu Terimakasih disampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan penerbitan pedoman ini. Semoga keinginan untuk lebih baik dalam penyusunan dan penerbitan pedoman ini. Semoga keinginan untuk lebih baik dan lebih terstruktur dalam pengorganisasian dapat lebih baik .

dan lebih terstruktur dalam pengorganisasian dapat lebih baik . Tentunya pedoman ini jauh dari kata sempurana dal

Tentunya pedoman ini jauh dari kata sempurana dalam penyusunan danam penyusunan dan  pembuatan

 pembuatan Pedoman Pedoman Pengorganisasian Pengorganisasian Ambulan Ambulan dikarenakan dikarenakan keterbatasan keterbatasan ilmuilmu dan referensi dalam penyusunannya. Oleh karena itu kami sampaikan permohonan dan referensi dalam penyusunannya. Oleh karena itu kami sampaikan permohonan maaf apabila dalam penyusunan ini pedoman ini masih terdapat kekurangan dalam maaf apabila dalam penyusunan ini pedoman ini masih terdapat kekurangan dalam  penilisan, dan jauh dari kata sempurna.

 penilisan, dan jauh dari kata sempurna. Mudah-mudahan dengan adanya PedomanMudah-mudahan dengan adanya Pedoman Pengorganisasian Ambulan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Pengorganisasian Ambulan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Kraksaan, 14 Januari 2019 Kraksaan, 14 Januari 2019 Direktur

Direktur

Rumah Sakit Graha Sehat, Rumah Sakit Graha Sehat,

dr. Kertodinoto dr. Kertodinoto

TIM

(3)

| Pedoman Pengorganisasian Ambulan iv

Tim Penyusun Pedoman Pengorganisasian Ambulan : 1. dr. Vikky Satriyo Wibowo

2. dr. Islah Harwityastika 3.  Nofi Susanti Amd.Kep

4. Eko Hendrik Setiawan S.Kep.Ners 5. Risqi Amilia S.ST

(4)

| Pedoman Pengorganisasian Ambulan v

DAFTAR ISI

PEDOMAN PENGORGANISASIAN AMBULAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN AMBULAN ii KATA PENGANTAR  iii TIM PENYUSUN iii DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL viii DAFTAR GAMBAR ix BAB I PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG ... 1 B. TUJUAN UMUM ... 1

(5)

| Pedoman Pengorganisasian Ambulan vi C. TUJUAN

KHUSUS

... 2

BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT 2

A. SEJARAH

... 2

BAB III VISI, MISI, DAN TUJUAN RUMAH SAKIT 4 A. VISI ... 4 B. MISI ... 4 C. MOTTO ... 4 D. TUJUAN ... 4

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT 6

BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA 7

BAB VI URAIAN JABATAN8

BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA 12

(6)

| Pedoman Pengorganisasian Ambulan vii

BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL 13 BAB IX KEGIATAN ORIENTASI 15 BAB X PERTEMUAN / RAPAT 16 BAB XI PELAPORAN 17 BAB XII PENUTUP 19

(7)

| Pedoman Pengorganisasian Ambulan viii

(8)

| Pedoman Pengorganisasian Ambulan ix

(9)

| Pedoman Pengorganisasian Ambulan x

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT GRAHA SEHAT

NOMOR:

TENTANG

PEDOMAN PENGORGANISASIAN AMBULAN RUMAH SAKIT GRAHA SEHAT

DIREKTUR RUMAH SAKIT GRAHA SEHAT, Menimbang : Mengingat : MEMUTUSKAN Menetapkan : KESATU : KEDUA : KETIGA :

KEEMPAT :  Jika ada

Ditetapkan di : Kraksaan

Pada tanggal : 14 Januari 2019 Rumah Sakit Graha Sehat

(10)

| Pedoman Pengorganisasian Ambulan xi

(11)

| Pedoman Pengorganisasian Ambulan 1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta  posisi yang terdapat pada suatu perusahaan atau organisasi, dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan  bagaimana hubungan aktifitas dan fungsi tersebut di batasi. Dalam struktur

organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan horizontal maupun vertikal yang  jelas antar bagian.

Organisasi rumah sakit menurut Undang-Undang No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal 33 Ayat 2 disebutkan bahwa paling sedikit terdiri atas kepala rumah sakit, unsur pelayanan medik, unsur dan unsur penunjang medik, komite medik dan satuan pemeriksaan internal serta administrasi umum dan keuangan.

Pelayanan Unit Ambulans sebagai bagian integral pelayanan kesehatan intra rumah sakit juga selalu berusaha mengikuti perkembangan kemajuan tersebut. Untuk itu dalam rangka memenuhi pelayanan yang baik, maka dibutuhkan sebuah  pedoman pengorganisasian unit Ambulan. Dalam hal penyusunan sebuah organisasi Ambulan, pimpinan rumah sakit bekerja dengan kepala bidang penunjang untuk dapat mengetahui jumlah dan jenis staf yang dibutuhkan.

Melalui buku ini kami harapkan pembaca bisa melihat sekilas gambaran tentang RS dan lebih spesifik lagi tentang tata organisasi di unit Ambulan.

B. TUJUAN UMUM

Pengaturan pedoman pengorganisasian ambulan bertujuan unutk mewujudkan organisasi yang efektif, efisiean dan akuntabel yang sesuai dengan visi, misi Rumah Sakit Graha Sehat.

(12)

| Pedoman Pengorganisasian Ambulan 2

C. TUJUAN KHUSUS

Secara khusus pedoman organisasi ambulan adalah

1. Sebagai pedoman dalam mengelola dan organisasi struktur ambulan

Rumah Sakit Graha Sehat.

2. Sebagai acuan dalam melaksanakan tugas-tugas di Rumah Sakit Graha

Sehat.

BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

(13)

| Pedoman Pengorganisasian Ambulan 3

Peran rumah sakit graha sehat kraksaan terhadap pelayanan kesehatan masyarakat bermula dari pendirian suatu apotek yang berdiri sejak tahun 1998. Selanjutnya, pelayanan apotek tersebut dikembangkan dengan mendirikan  praktek bersama dokter spesialis, dan pendirian laboratorium Klinik “Sehat” tahun 2002 diatas lahan seluas 300 m2. Usaha berkembang semakin pesat dan  pelayanan kesehatan semakin dibutuhkan masyarakat sebagai penunjang  pelayanan kesehatan., maka pada tanggal 13 desember 2003 diresmikanlah klinik umum dan bersalin (klinik sehat) oleh bapak bupati kab. Probolinggo drs. H. Hasan Aminudin, M.Si. , yang saat itu juga merupakan satu-satunya klinik umum di Kabupaten Pprobolinggo.

Klinik Sehat yang dikelola oleh CV Graha Sehat Lestari mendapatkan izin operasional tetap dari dinas kesehatan Provinsi Jawa Timur. Status kepemilikan Klinik Sehat kemudian diubah menjadi PT Graha Sehat Lestari Kraksaan sebagai persyaratan pengajuan menaikkan status menjadi Rumah Sakit Umum Graha Sehat kKraksaan, berdasarkan izin operasional tetap yang diterbitkan oleh Menteri Kesehatan RI Per tanggal 27 Agustus 2008.

Sejalan dengan upaya meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit graha sehat, dilakukan serangkaian pembenahan manajemen dan pembangunan fisik (gedung) secara menyeluruh, sehingga pada tahun 2012 Rumah Sakit Graha Sehat telah terakreditasi sebagai Rumah Sakit Swasta yang pertama di Kraksaan, Kabupaten Probolinggo dan ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum Tipe C.

Upaya peningkatan Mutu dan Keselamatan pasien akan terus menerus dikembangkan oleh Rumah Sakit Graha Sehat yang berlokasi di jalan raya Panglima Sudirman nomor 2 Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, dengan memberikan pelayanan kesehatan rawat jalan, gawat darurat, rawat inap, dan  pelayanan penunjang medis serta pelayanan penunjang non medis. Upaya ini akan senangtiasa dilakukan untuk melayani masyarakat yang membutuhkan  pelayanan kesehatan dalam mewujudkan visi dan misi Rumah Sakit Graha

(14)

| Pedoman Pengorganisasian Ambulan 4

BAB III VISI, MISI, DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

A. VISI

Menjadi Rumah Sakit dengan Pelayanan PRIMA Pilihan Utama Seluruh Masyarakat.

B. MISI

1. Memberikan pelayanan kesehatan gawat darurat, rawat jalan, rawat inap dan  penunjang.

2. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, berstandart keselamatan  pasien.

3. Memberikan fasilitas kesehatan, sarana prasarana yang aman dan nyaman kepada pasien.

4. Meningkatkan pengembangan sumber daya manusia rumah sakit.

C. MOTTO

Kesembuhan dan Kepuasan Pasien adalah Tujuan Utama Kami.

D. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Turut berperan dalam pendekatan pelayanan kesehatan Rumah sakit yang  proaktif yaitu memberikan pelayanan yang paripurna mencakup upaya  preventif, promotif, kuratif dan rehebilitatif.

2. Tujuan Khusus :

a. Penyelenggaraan manajemen dan administrasi rumah sakit yang mampu menyediakan informasi secara cepat, tepat, akurat.

 b. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan paripurna yang menjamin keselamatan pasien dan keamanan karyawan dalam memberikan  pelayanan tersebut.

(15)

| Pedoman Pengorganisasian Ambulan 5

c. Penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga dapat mewujudkan pelayaan kesehatan yang berkualitas serta berorientasi customer .

(16)

| Pedoman Pengorganisasian Ambulan 6 BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

(17)

| Pedoman Pengorganisasian Ambulan 7

BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

Unit Ambulans merupakan salah satu unit pelayanan yang dalam struktur organisasi dikepalai oleh seorang Penanggung Jawab.

BIDANG PELYANAN MEDIS

KOORDINATOR AMBULAN

DIREKTUR

DRIVER AMBULANS KEPALA INSTALASI GAWAT

(18)

| Pedoman Pengorganisasian Ambulan 8

BAB VI URAIAN JABATAN

Uraian Jabatan 1

 NAMA JABATAN : KOORDINATOR

UNIT KERJA : INSTALASI GAWAT DARURAT PENGALAMAN KERJA : 1 Tahun

HASIL KERJA :

1. Mutu Pelayanan

2. Usulan RKB (rencana kebutuhan barang) 3. Laporan Tahunan

4. Usulan SOP Uraian Tugas :

1. Melakukan Supervisi berupa bimbingan, arahan, pengawasan dan evaluas i  pada staf.

2. Membuat usulan/revisi

3. Menyusun rencana Pengembangan unit 4. Membuat RKB (rencana kebutuhan barang) 5. Memimpin rapat koordinasi

6. Memimpin kegiatan audit

7. Menyusun buku laporan tahunan

8. Membuat laporan yang bersifat insidentil 9. Membuat usulan penilaian kinerja staf

10. Memimpin koordinasi Ambulan dalam keadaan KLB 11. Mengusulkan/merencanakan pengembangan SDM 12. Menghadiri rapat mewakili unit

13. Menjalankan tugas yang diberikan pimpinan di atasnya.

Tanggung Jawab :

1. Kelancaran kegiatan Pelayanan a. Alur

(19)

| Pedoman Pengorganisasian Ambulan 9

2. Menjamin mutu pelayanan

a. Tepat, cepat dan tanggap dalam menyelesaikan masalah  b. Ketertiban menjalankan prosedur

c. Menanggapi komplain 3. Komunikasi

a. Tersampaikannya kebijakan menejemen kepada staf  b. Menjawab komplain baik intern maupun extern

c. Akomodir terhadap masukan

4. Menjamin Kesiapan dan ketersediaan sarana dan prasarana 5. Menjaga suasana kerja yang harmonis

6. Mengupayakan kesejahteraan staf

Wewenang

1. Menilai, menegur, memberi sanksi dan motivasi bawahan di bagian unit ambulans.

2. Meminta arahan dari atasan

3. Menjalankan tugas untuk mewakili atasan langsung 4. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan 5. Memaraf surat, nota dinas dan laporan

6. Menandatangani surat nota dinas 7. Menandatangani formulir

Uraian Jabatan 2

 NAMA JABATAN : Driver Ambulan UNIT KERJA : AMBULAN KOMPETENSI JABATAN : Sertivikat SIM A PENDIDIKAN MINIMAL : SMU

PENGALAMAN KERJA : PELATIHAN : BLS HASIL KERJA :

(20)

| Pedoman Pengorganisasian Ambulan 10

2. Usulan RKB (rencana kebutuhan barang) 3. Usulan penilaian Kinerja Staf Klinik 4. Usulan pengembangan Staf Klinik Uraian Tugas :

1. Mencatat kondisi kendaraan pada buku khusus

2. Menyiapkan sarana dan prasarana perawatan/pemeliharaan kendaraan 3. Memelihara kondisi kendaraan sehingga layak digunakan

4. Membersihkan kendaraan sebelum dan sesudah digunakan 5. Melaporkan kondisi kendaraan kepada atasan

6. Mengusulkan penggantian komponen dan perbaikan kendaraan 7. Mengantar pasien untuk rujuk ke RS Rujukan

8. Mengantar Jenazah ke rumah duka atau tempat pemakaman 9. Selalu siap bersedia saat dibutuhkan dalam waktu mendadak

10. Siap bertanggungjawab terhadap risiko yang disebabkan kelalain ya dalam  bertugas, seperti terkena tilang atau kecelakaan.

11. Menjalankan tugas dari atasan.

12. Menerima surat penugasan untuk pengiriman pasien (rujuk) jarak jauh. Tanggung Jawab :

1. Kelancaran kegiatan pelayanan di unit Ambulans 2. Menjaga mutu Pelayanan

a. Penampilan TIM  b. Etika TIM

c. Keterampilan Tindakan

3. Menjamin kedisiplinan pelaksanaan Protap

4. Menegakkan tata tertib yang berlaku dilingkungan kerja, khusus yang menyangkut keamanan dan ketertiban atau tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan Perusahaan.

5. Memelihara kondisi kendaraan untuk selalu siap digunakan

6. Membawa kendaraan ke bengkel untuk perawatan kendaraan secara  berkala.

(21)

| Pedoman Pengorganisasian Ambulan 11

Wewenang :

1. Melakukan pengamanan dan penertiban di area rumah sakit. 2. Menyusun formasi TIM

3. Membagi tugas yang bersifat insidentil 4. Meminta arahan dari atasan

(22)

| Pedoman Pengorganisasian Ambulan 12

BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA

1. Dengan Unit Gawat Darurat

a. Berkoordinasi setiap ada pasien gawat darurat dan membutuhkan jemputan mobil ambulan

 b. Berkoordinasi setiap ada pasien yang hendak dirujuk ke RS Rujukan

2. Dengan Unit Rawat Inap

a. Berkoordinasi setiap ada pasien pulang yang membutuhkan ambulan

 b. Berkoordinasi setiap ada pasien yang hendak dirujuk ke RS Rujukan

3. Dengan Bagian Umum

a. Mengajukan bon alat tulis kantor  b. Mengajukan bon kebutuhan APD

c. Mengajukan usulan perbaikan sarana dan prasarana d. Kontrol inventarisasi barang

4. Dengan Bagian Keuangan

Berkoordinasi mengenai hal administrasi pada setiap pasien yang hendak dirujuk ke RS Rujukan

IGD Unit Rawat inap

Bagian Keuangan Bagian Umum AMBULAN

(23)

| Pedoman Pengorganisasian Ambulan 13

BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil pada Unit Ambulan secara rinci disajikan pada table dibawah ini :

 Nama

Jabatan Pendidikan Sertifikasi

Jumlah

Kebutuhan Ada Keterangan Koordinato r D III/ S I atau sederajat - 1 1 Supir SMU/DIII atau sederajat SIM A 2 2

Berdasarkan tugas pokok dan waktu pelayanan

 NO TUGAS

POKOK URAIAN TUGAS

RERATA VOLUME KERJA WAKTU YANG DIBUTUHKAN SATUAN JUMLAH 1 Mencatat kondisi kendaraan

 pada buku khusus

2 Memelihara kondisi kendaraan sehingga layak digunakan

Mengantar pasien untuk rujuk ke RS Rujukan

3 Mengantar Jenazah ke rumah duka atau tempat  pemakaman

(24)

| Pedoman Pengorganisasian Ambulan 14

 NO TUGAS

POKOK URAIAN TUGAS

RERATA VOLUME KERJA WAKTU YANG DIBUTUHKAN SATUAN JUMLAH 4 Membersihkan kendaraan

sebelum dan sesudah digunakan

(25)

| Pedoman Pengorganisasian Ambulan 15

BAB IX KEGIATAN ORIENTASI

Dalam melaksanakan tugasnya karyawan Ambulans harus mampu bekerja secara cepat, tepat dan tanggap dalam memberikan pelayanan terhadap kasus-kasus pengiriman pasien dalam keadaan normal maupun keadaan kegawatdaruratan. Untuk itu sebelum melaksanakan tugas di Ambulans karyawan yang ditugaskan harus mengetahui sarana dan prasarana yang ada dan memahami tata laksana.

A. Sasaran

1. Tenaga baru rumah sakit yang melakukan orientasi di Ambulans

2. Tenaga baru yang ditempatkan di Ambulans baik yang sudah maupun belum mempunyai sertifikat bantuan hidup dasar ( Basic Life Support )

3. Tenaga baru yang dipindah tugaskan dari unit lain

B. Tujuan dan Manfaat Tujuan Umum

Setelah orientasi dilakukan tenaga baru dapat melakukan kegiatan sesuai tugas dan fungsinya.

Tujuan Khusus

Setelah dilakukan orientasi pada petugas baru di Ambulans diharapkan dapat: 1. Mengetahui alur pelayanan di Ambulans

2. Mengetahui struktur organisasi di Ambulans

3. Mengetahui manajemen kepegawaian di Ambulans 4. Mengetahui tata laksana dan kerja TIM di Ambulans 5. Pelaksanaan dan Alokasi waktu

Orientasi dilaksanakan untuk petugas yang tidak ditempatkan di Ambulans untuk menyesuaikan diri dengan RS atau instansi terkait. Sedangkan untuk tenaga baru yang ditempatkan di Ambulans secara efektif s elama 1 bulan

(26)

| Pedoman Pengorganisasian Ambulan 16

BAB X PERTEMUAN

/ RAPAT

Pertemuan/Rapat di AMBULANS ada dua macam yaitu : 1. Rapat rutin

2. Rapat insidentil

Rapat rutin :

Waktu : Sebulan sekali, setiap hari sabtu di minggu terakhir. Jam : 08.00 –  12.00 Wib

Tempat : Ruang Pertemuan

Pimpinan : Kepala Instalasi Gawat Darurat/Kepala Bidang Pelayanan Medis Peserta : Koordinator Ambulans dan Driver Ambulan

Materi : Penyampaian kebijakan Evaluasi kinerja Unit

Penyampaian hal baru ataupun penyegaran dibidang keamanan Menerima, membahas ataupun merekomendasikan aspirasi

Rapat Insidentil

Waktu : Sewaktu-waktu Jam : Jam kerja

Tempat : Ruang Pertemuan

Pimpinan : Kepala Bidang Pelayanan Medis/Kepala Sub Bag Umum dan Kepegawaian

Peserta : Terbatas sesuai undangan Materi : Pembahasan masalah urgen

(27)

| Pedoman Pengorganisasian Ambulan 17

BAB XI PELAPORAN

A. Laporan Harian, meliputi : 1. Laporan Perjalanan Harian

2. Kegiatan Inventaris Kompartemen pasien 3. Laporan Kondisi Kendaraan

4. Laporan Pembelian/Pemakaian Bahan Bakar B. Laporan Bulanan, meliputi :

1. Laporan Perjalanan Bulanan

2. Kegiatan Inventaris Kompartemen pasien 3. Laporan Kondisi Kendaraan

4. Laporan Pembelian/Pemakaian Bahan Bakar

C. Laporan Tahunan Berisi data tentang : 1. Data SDM

2. Data Inventaris alat 3. Data hasil kegiatan 4. Evaluasi Pelayanan

D. Laporan Insidentil

1. Laporan kejadian perkara 2. Dll

(28)
(29)

| Pedoman Pengorganisasian Ambulan 19

BAB XII PENUTUP

Dengan telah tersusunnya buku Pedoman Organisasi Ambulans RS ini, harapan kami semoga dapat dijadikan sebagai pegangan bagi seluruh staf di unit Ambulans.

Untuk pemerhati diluar organisasi diharapkan buku ini bisa membantu mengenal sisi pengorganisasian di unit Ambulans RS secara singkat.

Cetakan pertama ini kami harapkan sebagai pijakan awal dan tentunya harus senantiasa diperbaiki. Saran dan masukan dari pemerhati buku ini sangat kami nantikan.

Direktur

Rumah Sakit Graha Sehat,

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa faktor yang mempengaruhi gambaran klinis pneumonia pada anak adalah imaturitas anatomik dan imunologik, mikroorganisme penyebab yag luas, gejala klinis yang kadang-

Respon hipersensitivitas tipe lambat merupakan respon imun seluler yang melibatkan aktivasi sel Th yang akan melepaskan sitokin yang bersifat proinflamasi dan meningkatkan aktivitas

1) bahwa pelaksanaan pesanan beli dan jual efek melalui Internet, terutama melalui sistim transaksi Internet adalah menggunakan server Nasabah, sehingga segala

abortus sehingga terjadi infeksi di fetus dan plasenta (Misra et al. Hal lain yang menyebabkan abortus adalah kurangnya tanggap kebal terhadap Brucella di dalam cairan

Kirim naskah merupakan peng-input-an dari pembaca yang ingin menposting karya- karya yang telah diciptakan, sedangkan daftar website merupakan peng-input-an nama website

Pr&rsi &enduduk atau rumah tangga dengan akses terhada& +asilitas sanitasi yang layak adalah &erbandingan antara &enduduk atau rumah tangga yang memiliki

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner.Kuesioner merupakan pengumpulan data yang menggunakan daftar pertanyaan, kemudian

Percobaan 2, seperti pada Tabel 2 terlihat bahwa pada kelomp ok 1, sel telur hasil ICSI yang dikultur sebanyak 46 berhasil membelah sebanyak 29 embrio (63%) tidak berbeda