TUGAS SISTEM SENSORI
TUGAS SISTEM SENSORI PERSEPSI
PERSEPSI
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA
OTITIS MEDIA AKUT (OMA)
OTITIS MEDIA AKUT (OMA)
Oleh : Oleh :
A
A55.A KELOMPOK VII.A KELOMPOK VII
1)
1) Ni MNi Made Kade Krisrisna Jna Jayayantanti (10i (10))
2)
2) I GI Gede ede Made Made PerPerwirwiranatanata (a (10761076))
3)
3) Ni Ni KomKomang ang PutrPutri Swi Swantaantari ri (107(1077)7)
4)
4) I GI Gede ede AguAgus Ras Rama Sma Sapuaputra tra (107(1078)8)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIRA MEDIKA PPNI BALI
WIRA MEDIKA PPNI BALI
2013
2013
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
Om Swastyastu Om Swastyastu
Puji syukur
Puji syukur kami kami panjatkan kehadapan Ida panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang WSang Hyang Widhi Wasa idhi Wasa / / Tuhan Yang Maha Tuhan Yang Maha EsaEsa karena berkat rahmatNya kami
karena berkat rahmatNya kami dapat menyelesadapat menyelesaikan makalah ikan makalah dengan juduldengan judul“Laporan Pendahuluan“Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan pada Otitis Media Akut (OMA)”
dan Asuhan Keperawatan pada Otitis Media Akut (OMA)” ini tepat pada waktunya.ini tepat pada waktunya.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan dan sumber data yang kami peroleh teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan dan sumber data yang kami peroleh terbatas maka makalah ini jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami terbatas maka makalah ini jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak Dalam penulisan makalah ini, kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini, kami berharap semoga makalah ini ada yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini, kami berharap semoga makalah ini ada manfaatnya bagi kita semua.
manfaatnya bagi kita semua.
Om Santhi Santhi Santhi Om Om Santhi Santhi Santhi Om
Denpasar,
Denpasar, Maret Maret 20132013
Penulis Penulis
DAFTAR ISI DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...
KATA PENGANTAR... ... ii DAFTAR
DAFTAR ISI...ISI... iiii BAB BAB I I ... 11 PENDAHUL PENDAHULUAN...UAN... .. 11 BAB BAB II II ... 33 LAPORAN
BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN A.
A. LaLatatar Ber Belalakakangng
Otit
Otitis media atau is media atau infeksinfeksi telinga tengah banyak dijumpai dimai telinga tengah banyak dijumpai dimasyaraksyarakat, penyakit ini sangatat, penyakit ini sangat berkaitan
berkaitan erat erat dengan dengan infeksi infeksi saluran saluran pernapasan pernapasan atas. atas. Oleh Oleh karena karena itu itu otitis otitis media media banyak banyak ditemukan pada bayi dan anak. Hal ini disebabkan karena pada kelompok usia tersebut sangat ditemukan pada bayi dan anak. Hal ini disebabkan karena pada kelompok usia tersebut sangat ren
rentan tan terterhadhadap ap infinfekseksi i salsalurauran n perpernapanapasan san ataatas, s, sehsehingingga ga perpertahtahanan anan tubtubuh uh terterganganggu ggu dandan merupakaan masalah kesehatan yang utama. Karena lebih sering ditemukan pada bayi dan merupakaan masalah kesehatan yang utama. Karena lebih sering ditemukan pada bayi dan anak-anak (Soepardi Efiaty Arsyad dan Nurbaiti Iskandar,
anak (Soepardi Efiaty Arsyad dan Nurbaiti Iskandar, 2001).2001).
Otitis media akut (OMA) merupakan suatu infeksi akut pada mukosa telinga tengah yang Otitis media akut (OMA) merupakan suatu infeksi akut pada mukosa telinga tengah yang diikuti dengan pembentukan nanah (mukopus). Otitis media akut paling banyak terjadi karena diikuti dengan pembentukan nanah (mukopus). Otitis media akut paling banyak terjadi karena penyebaran infeksi lewat tuba
penyebaran infeksi lewat tuba Eustachius Eustachius ((rinogenrinogen), karena infeksi saluran pernafasan atas mukosa), karena infeksi saluran pernafasan atas mukosa tuba Eustachius
tuba Eustachius odeodem m sehsehingingga ga funfungsigsinya nya terterganganggu. ggu. KeaKeadaan daan iniinilah lah yang yang memmemperpermudmudahah masuknya kuman ke telinga tengah (Rukmini Sri, 2000).
masuknya kuman ke telinga tengah (Rukmini Sri, 2000). Me
Menunururut t LaLawrwrenence ce GrGreeeen n (1(198980) 0) didikukutitip p dadalalam m BeBet t SmSmarart t (1(199997)7), , fafaktktor or yayang ng dadapapatt menyebabkan timbulnya OMA dibagi menjadi tiga yaitu Faktor
menyebabkan timbulnya OMA dibagi menjadi tiga yaitu Faktor predisposisi (predisposing factors predisposisi (predisposing factors)) yakni dalam
yakni dalam perilperilaku aku (penge(pengetahuan, sikap tahuan, sikap dan dan tindatindakan), persepsi, faktor kan), persepsi, faktor pendukupendukungng (enabling (enabling factors
factors) dalam sosial ekonomi, ketersedian waktu dan faktor pendorong) dalam sosial ekonomi, ketersedian waktu dan faktor pendorong (reinforcing factors(reinforcing factors) terdiri) terdiri dari sikap petugas, peran keluarga, emosi.
dari sikap petugas, peran keluarga, emosi. Pad
Pada a papasisien en OMOMA A apaapabibila la titidak dak memendandapapat t penpenanangaganan nan yayang ng babaik ik akakan an memengangakikibatbatkankan kom
kompliplikaskasi. i. SalSalah ah satsatu u komkompliplikaskasi i yang yang palpaling ing berberbahbahaya aya adaadalah lah penjpenjalaalaran ran penypenyakiakit t kearkearahah int
intrakrakranranial ial sepseperterti i menmeningingitiitis, s, karkarena ena dapadapat t menmenyebayebabkabkan n kemkematiatian. an. SedSedangkangkan an ganggangguanguan pendengaran
pendengaran akibat akibat OMA OMA dapat dapat memberikan memberikan kesulitan, kesulitan, misalnya misalnya sulit sulit dalam dalam mencari mencari pekerjaan,pekerjaan, kesulitan dalam berkomunikasi dan kesulitan dalam belajar. Oleh karena itu penanganan penyakit kesulitan dalam berkomunikasi dan kesulitan dalam belajar. Oleh karena itu penanganan penyakit yang dilakukan sedini mengkin akan dapat mencegah terjadinya komplikasi yang tidak diharapkan yang dilakukan sedini mengkin akan dapat mencegah terjadinya komplikasi yang tidak diharapkan (Rukm
(Rukmini Sri, ini Sri, 2000). Untuk mencegah terjadiny2000). Untuk mencegah terjadinya a komplkomplikasi di ikasi di atas perlu mengenal atas perlu mengenal tanda, gejalatanda, gejala kek
kekambambuhan uhan dan dan jugjuga a perperililaku aku tententantang g kebekebersirsihan han teltelinginga a supsupaya aya terterhinhindar dar dardari i terterjadjadinyinyaa komplikasi.
B.
B. RuRumumusasan Man Masasalalahh
1.
1. BagaimBagaimanakah lanakah laporan paporan pendahulendahuluan pada puan pada pasien dasien dengan Otengan Otitis itis Media AMedia Akut (Okut (OMA)?MA)? 2.
2. BagaimBagaimanakah asanakah asuhan kepeuhan keperawatrawatan pada pasan pada pasien dengien dengan Otian Otitis Metis Media Akudia Akut (OMt (OMA)?A)?
C
C.. TTuujjuuaann
1.
1. Untuk mUntuk mengetaengetahui lapohui laporan pendran pendahuluaahuluan pada denn pada dengan Otigan Otitis Metis Media Akudia Akut (OMAt (OMA).). 2.
BAB II BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN A
A.. DDeeffininiisisi
Otitis media akut (OMA) adalah peradangan akut sebagian atau seluruh periosteum telinga tengah Otitis media akut (OMA) adalah peradangan akut sebagian atau seluruh periosteum telinga tengah (Kapita selekta kedokteran, 1999).
(Kapita selekta kedokteran, 1999).
OMA (Otitis Media Akut) adalah peradangan akut a
OMA (Otitis Media Akut) adalah peradangan akut a tau seluruh pericilium telinga tengah (Mansjoer,tau seluruh pericilium telinga tengah (Mansjoer, 2001).
2001).
OMA adalah infeksi atau inflamasi (peradangan) di telinga tengah. OMA adalah infeksi atau inflamasi (peradangan) di telinga tengah.
B.
B. EpEpididememioiolologigi
Otitis Media Akut (OMA) pada anak-anak sering kali disertai infeksi pada saluran pernapasan atas. Otitis Media Akut (OMA) pada anak-anak sering kali disertai infeksi pada saluran pernapasan atas. Pa
Pada da pepenenelilititian an ZaZackrckronionik k dkk dkk di di ArArab ab SauSaudi di tatahuhun n 202001 01 teterhrhadadap ap 11112 2 papasisien en ininfefeksksi i sasalulurarann pernapasanatas
pernapasanatas (ISPA) (ISPA) (6-35 (6-35 bulan), bulan), didapatkan didapatkan 30% 30% mengalami mengalami otitis otitis media media akut akut dan dan 8% 8% sinusitis.sinusitis. Epidemiologi seluruh dunia terjadinya Otitis Media berusia 1 tahun sekitar 62% sedangkan anak-anak Epidemiologi seluruh dunia terjadinya Otitis Media berusia 1 tahun sekitar 62% sedangkan anak-anak berusia 3
berusia 3 tahun tahun sekitar 83% sekitar 83% (Zackzouk,2001). (Zackzouk,2001). Di Amerika Di Amerika Serikat diperkirakan Serikat diperkirakan 75% 75% anak anak mengalamimengalami mi
mininimamal l sasatu tu epepisisodode e ototititis is memedidia a sesebebelulum m ususia ia 3 3 tatahuhun n dadan n hahampmpir ir sesetetengngah ah dadari ri memererekaka mengal
mengalaminya tiga kali aminya tiga kali atau lebih. Di atau lebih. Di InggrInggris setidaknya 25% is setidaknya 25% anak mengalami minimaanak mengalami minimal l satu episodesatu episode sebelum usia 10 tahun. Insiden OMA tertinggi terjadi pada usia 2 tahun pertama kehidupan dan yang sebelum usia 10 tahun. Insiden OMA tertinggi terjadi pada usia 2 tahun pertama kehidupan dan yang kedua pada waktu berusia 5 tahun bersamaan dengan anak masuk sekolah (Abidin,2008).
kedua pada waktu berusia 5 tahun bersamaan dengan anak masuk sekolah (Abidin,2008).
Puncak usia anak mengalami OMA didapatkan pada pertengahan tahun pertama sekolah, di Swedia Puncak usia anak mengalami OMA didapatkan pada pertengahan tahun pertama sekolah, di Swedia men
mendapdapatkatkan an 16.16.611 611 anaanak k pendpenderierita ta OMA dan OMA dan diddidapaapatkatkan n anaanak k usiusia a 7 7 tahtahun un dendengan gan preprevalvalensensii terbanyak. Resiko kekambuhan otitis media terjadi pada beberapa factor, antara lain usia <5 tahun, terbanyak. Resiko kekambuhan otitis media terjadi pada beberapa factor, antara lain usia <5 tahun, otitis prone (pasien yang mengalami otitis pertama kali pada
otitis prone (pasien yang mengalami otitis pertama kali pada usia <6 bulan terakhir), infeksi pernafasan,usia <6 bulan terakhir), infeksi pernafasan, perokok, dan laki-laki (Abidin, 2008; Cassellbrent, 2005).
perokok, dan laki-laki (Abidin, 2008; Cassellbrent, 2005).
C.
C. EtEtioiolologigi
Penyebab utama otitis media akut adalah masuknya bakteri patogenik ke dalam telinga tengah Penyebab utama otitis media akut adalah masuknya bakteri patogenik ke dalam telinga tengah yang normalnya adalah steril. Paling sering terjadi bila terdapat disfungsi tuba eustachii seperti yang normalnya adalah steril. Paling sering terjadi bila terdapat disfungsi tuba eustachii seperti
obstruksi yang disebabkan oleh infeksi saluran pernafasan a
obstruksi yang disebabkan oleh infeksi saluran pernafasan a tas, inflamasi jaringan disekitarnya (eg :tas, inflamasi jaringan disekitarnya (eg : sin
sinusiusitistis, , hiphipertertrofrofi i adenadenoidoid) ) ataatau u reareaksi ksi alealergirgik k (eg(eg: : rhirhinitnitis is alealergirgika)ka). . BaktBakteri eri yanyang g umuumumm di
ditetemumukan kan sesebagbagai ai ororgaganinismsme e pepenynyebaebab b adadalalah ah StStrereptptocoococcccus us pepeneneumumonioniaeae, , HeHemomophphylylusus influenzae, Streptococcus pyogenes, dan Moraxella catarrhalis.
influenzae, Streptococcus pyogenes, dan Moraxella catarrhalis.
D.
D. PaPatotofifisisiolologogii
OMA sering diawali dengan infeksi saluran napas seperti radang tenggorokan / pilek yang OMA sering diawali dengan infeksi saluran napas seperti radang tenggorokan / pilek yang menyebar ke telinga tengah lewat saluran eustachius.
menyebar ke telinga tengah lewat saluran eustachius.
Saat bakteri melalui saluran eustachius, bakteri bisa menyebabkan infeksi saluran tersebut. Saat bakteri melalui saluran eustachius, bakteri bisa menyebabkan infeksi saluran tersebut. Sehingga terjadilah pembengkakan di sekitar saluran, tersumbatnya saluran, dan datangnya sel-sel Sehingga terjadilah pembengkakan di sekitar saluran, tersumbatnya saluran, dan datangnya sel-sel darah putih untuk melawan bakteri.
darah putih untuk melawan bakteri. Sel
Sel dardarah ah putputih ih akaakan n melmelawaawan n selsel-se-sel l baktbakteri eri dengdengan an menmengorgorbankbankan an dirdiri i mermereka eka sensendirdiri,i, sedikitnya terbentuk nanah dalam telinga tengah. Pembengkakan jaringan sekitar sel eustachius sedikitnya terbentuk nanah dalam telinga tengah. Pembengkakan jaringan sekitar sel eustachius menyebabkan lendir yang dihasilkan sel-sel jika lendir dan nanah bertambah banyak, pendengaran menyebabkan lendir yang dihasilkan sel-sel jika lendir dan nanah bertambah banyak, pendengaran dap
dapat at tertergangganggu gu karkarena ena gendgendang ang teltelinginga a dan dan tultulangang-tu-tulanlang g keckecil il pengpenghubuhubung ng gendgendang ang teltelingingaa dengan organ pendengaran di telinga dalam bergerak bebas. Cairan yang terlalu banyak tersebut, dengan organ pendengaran di telinga dalam bergerak bebas. Cairan yang terlalu banyak tersebut, akhirnya dapat merobek gendang telinga karena tekanannya.
akhirnya dapat merobek gendang telinga karena tekanannya.
E
E.. SSttaaddiiuumm
1.Stadium oklusi tuba eustachius 1.Stadium oklusi tuba eustachius
a.
a. Terdapat gambaran retraksi membran timpaniTerdapat gambaran retraksi membran timpani
b.
b. Membran timpani berwarna normal atau keruh pucatMembran timpani berwarna normal atau keruh pucat
c.
c. Sukar dibedakan dengan otitis media serosa virusSukar dibedakan dengan otitis media serosa virus 2.Stadium hiperemis
2.Stadium hiperemis
a.
a. Pembuluh darah tampak lebar dan edema pada membran timpani.Pembuluh darah tampak lebar dan edema pada membran timpani. b.
b. Sekret yang telah terbentuk mungkin masih bersifat eksudat yang serosa sehingga sukar Sekret yang telah terbentuk mungkin masih bersifat eksudat yang serosa sehingga sukar terlihat
terlihat
3.
3. Stadium supurasiStadium supurasi a.
a. Membran timpani menonjol ke arah luar Membran timpani menonjol ke arah luar
b.
c.
c. Terbentuk eksudat purulen di kavum timpaniTerbentuk eksudat purulen di kavum timpani
d.
d. Pasien tampak sangat sakit, nadi dan suhu meningkat, serta nyeri di telinga tambahPasien tampak sangat sakit, nadi dan suhu meningkat, serta nyeri di telinga tambah hebat
hebat
4.
4. Stadium perforasiStadium perforasi
a.
a. Membran timpani ruptur Membran timpani ruptur
b.
b. Keluar nanah dari telinga tengahKeluar nanah dari telinga tengah
c.
c. Pasien lebih tenang, suhu badan turun, dan dapat tidur nyenyak Pasien lebih tenang, suhu badan turun, dan dapat tidur nyenyak 5.
5. Stadium resolusiStadium resolusi a.
a. Bila membran timpani tetap utuh, maka perlahan-lahan akan normal kembaliBila membran timpani tetap utuh, maka perlahan-lahan akan normal kembali
b.
b. Bila terjadi perforasi, maka sekret akan berkurang dBila terjadi perforasi, maka sekret akan berkurang dan mengeringan mengering c.
c. Resolusi dapat terjadi tanpa pengobatan bila virulensi rendah dan daya tahan tubuh baik.Resolusi dapat terjadi tanpa pengobatan bila virulensi rendah dan daya tahan tubuh baik.
F
F.. PPaatthhwwaayy
infeksi saluran napas infeksi saluran napas
menyebar ke telinga tengah menyebar ke telinga tengah
bakteri masuk bakteri masuk peradangan / infeksi peradangan / infeksi Pembengkakan Pembengkakan
Sel darah putih menyerang Sel darah putih menyerang
Penumpukan nanah dan lendir Penumpukan nanah dan lendir
Gangguan pendengaran sementara Gangguan pendengaran sementara
Hipertermi Hipertermi
Perubahan Sensori Persepsi Perubahan Sensori Persepsi Nyeri Akut Nyeri Akut Kurang Kurang Pengetahuan Pengetahuan Kecemasan Kecemasan
G.
G. GeGejaljala a KlKliniiniss
Gejala klinis OMA tergantung pada stadium penyakit dan umur pasien. Biasanya gejala awal Gejala klinis OMA tergantung pada stadium penyakit dan umur pasien. Biasanya gejala awal berupa sakit
berupa sakit telinga tengah telinga tengah yang yang berat dan berat dan menetap. menetap. Biasa tergantung Biasa tergantung gangguan gangguan pendengaran pendengaran yangyang bersifat
bersifat sementara. sementara. Pada Pada anak anak kecil kecil dan dan bayi bayi dapat dapat mual, mual, muntah, muntah, diare, diare, dan dan demam demam sampaisampai 39,50
39,50ooC, C, gelgelisaisah, h, sussusah ah titidur dur diadiare, re, kejkejang, ang, memmemeganegang g teltelinginga a yang sakityang sakit. . GenGendandang g teltelingingaa
men
mengalgalami ami perperadaadangan ngan yanyang g menmenonjonjol. ol. KelKeluar uar caicairan ran yang yang awaawalnylnya a menmengandgandung ung dardarah ah lallaluu berubah menjadi cairan jernih dan akhirnya berupa nanah (jika gendang telinga robek).
berubah menjadi cairan jernih dan akhirnya berupa nanah (jika gendang telinga robek).
H.
H. DiDiagagnonosisiss
1.
1. DiagnoDiagnosis ditsis ditegakkan beregakkan berdasarkdasarkan gejalan gejala dan hasil pemera dan hasil pemeriksaaiksaan telinga ten telinga tengah dengan otongah dengan otoskop.skop. 2.
2. DiaDiagnognosis Osis OMA haMA harus mrus memeemenuhi 3 hnuhi 3 hal beal berikrikut :ut : a.
a. PenyPenyakiakitnytnya mua muncuncul ml mendendadak adak (ak(akut)ut).. b.
b. Ditemukannya tanda efusi (pengumpulan cairan) di telinga tengah.Ditemukannya tanda efusi (pengumpulan cairan) di telinga tengah. Berikut tanda-tanda terjadi efusi :
Berikut tanda-tanda terjadi efusi : 1)
1) MenMenggeggembumbungnyngnya gena gendang dang teltelinginga.a. 2)
2) TerbaTerbatas/ttas/tidak idak adanya adanya gerakagerakan gen gendang ndang telitelinga.nga. 3)
3) Adanya Adanya bayangabayangan cain cairan di ran di belakabelakang gendng gendang tang telingelinga.a. c.
c. AdaAdanya tandanya tanda-ta-tada gejala perada gejala peradandangan teligan telinga tenganga tengah h yanyang g dibdibuktuktikaikan n dendengan adanyagan adanya salah satu tanda berikut :
salah satu tanda berikut : 1)
1) KemKemeraerahan han pada pada gengendang dang teltelingingaa
2)
2) Nyeri telinga yang mengganggu tidur dan aktivitas normal Nyeri telinga yang mengganggu tidur dan aktivitas normal
.
.
I.
I. PPememererikiksasaan Fan Fisisik ik
Lakukan Inspeks
Lakukan Inspeksi,pali,palpasi,ppasi,perkuserkusi i dan dan di daerah di daerah telitelinga,dennga,dengan gan menggunmenggunakan senter ataupunakan senter ataupun al
alatat-a-alalat t lalain in nynya a apapakakah ah adada a cacairiran an yanyang g kekeluluar ar dadari ri tetelilingnga,a,babagaigaimamana na wawarnrna, a, babau, u, dandan jumlah.apakah ada tanda-tanda radang.
1.
1. KajKaji ai adandanya ya nyernyeri pi pada ada teltelingingaa 2.
2. Leher, Leher, Kaji Kaji adanya adanya pembespembesaran kearan kelenjalenjar limr limfe di fe di daerah daerah leher leher 3
3.. DDaada da / t/ thhororaak k 4
4.. JJaannttuunngg 5.
5. PePerrut ut / a/ abdbdomomenen 6.
6. GeGeninitotoururininarariaia 7.
7. EkEkststreremmititasas 8.
8. SiSiststem em inintetegugumemenn 9.
9. SiSiststem em neneururolologogii 10.
10. Data pola kebiData pola kebiasaan seharasaan sehari-hari-harii
J.
J. PemPemerikeriksaan saan DiagDiagnosnostik/tik/penpenunjaunjangng
1.
1. PemeriPemeriksaan dengaksaan dengan atoskop (an atoskop (alat untuk melat untuk memerikmeriksa liangsa liang-lian-liang gendang telig gendang telinga dengan jelnga dengan jelas).as). 2.
2. MelihMelihat aat ada tda tidaknyidaknya gena gendang dang telitelinga yanga yang ng menggemmenggembung, bung, perubaperubahan han warna warna gendang gendang telitelinganga menjadi kemerahan / agak kuning dan suram, serta cairan di liang telinga.
menjadi kemerahan / agak kuning dan suram, serta cairan di liang telinga. 3.
3. OtoskoOtoskopi pneumapi pneumatik (pemtik (pemerikseriksaan teliaan telinga dengan otonga dengan otoskop untuskop untuk melihk melihat gendang telat gendang telinga yanginga yang dilengkapi dengan udara kecil). Untuk menilai respon gendang telinga terhadap perubahan tekanan dilengkapi dengan udara kecil). Untuk menilai respon gendang telinga terhadap perubahan tekanan udara. Untuk melihat berkurangnya atau tidak ada sama sekali gerakan gendang telinga.
udara. Untuk melihat berkurangnya atau tidak ada sama sekali gerakan gendang telinga. 4.
4. TimpaTimpanogram : nogram : untuk muntuk mengukur engukur kesesukesesuaian dan aian dan kekuatkekuatan membran membran timan timpani.pani. 5.
5. KulKultur dan tur dan uji sensuji sensitiitifitfitas as : : dildilakukakukan an timtimpano sintpano sintesiesis s (as(aspirpirasi jaruasi jarum m dardari i teltelinginga a tentengahgah melalui membran timpani).
melalui membran timpani).
K.
K. KoKompmplilikakasisi
1.
1. KomKompliplikaskasi yi yang ang serserius ius adaadalah lah :: a.
b.
b. Labirinitis (infeksi pada kanalis semisLabirinitis (infeksi pada kanalis semisirkuler).irkuler). c.
c. KuKumpmpululan pan padada wa wajajahah..
d.
d. TuliTuli
Tanda-tanda terjadi komplikasi : Tanda-tanda terjadi komplikasi :
1
1.. SaSakkiit ket keppaallaa 2.
2. TulTuli yai yang tng terjerjadi adi secsecara ara menmendaddadak ak 3.
3. VeVertrtigigo (pero (perasasaaaan berpn berpututarar)) 4.
4. DeDemamam dam dan men mengnggigigigill
L
L.. TThheerraappyy
OMA umurnya adalah penyakit yang
OMA umurnya adalah penyakit yang sembuh dengan sendirisembuh dengan sendirinya dalam nya dalam 3 hari 3 hari tanpa antibiottanpa antibioticic (80% OMA). Jika gejala tidak membaik dalam 48-72 jam atau terjadi perburukan gejala, antibiotic (80% OMA). Jika gejala tidak membaik dalam 48-72 jam atau terjadi perburukan gejala, antibiotic diberikan. American Academic of Pediatrics (AAP) mengkategorikan OMA yang dapat diobservasi diberikan. American Academic of Pediatrics (AAP) mengkategorikan OMA yang dapat diobservasi harus segera di terapi dengan an
harus segera di terapi dengan antibiotic sebagai berikut :tibiotic sebagai berikut :
U
Ussiiaa DDiiaaggnnoossiis s PPaassttii DDiiaaggnnoossiiss Meragukan Meragukan
<
< 6 6 BBuullaann AAnnttiibbiioottiikk AAnnttiibbiioottiik k 6
6 bbuullaan n – – 2 2 ttaahhuunn AAnnttiibbiioottiikk AAnnttiibbiioottiik k jjiikka a ggeejjaallaa berat, observasi jika berat, observasi jika
gejala ringan. gejala ringan. 2 t
2 taahhuunn AAnnttiibbiioottiik jk jiikka ga geejjaalla ba beerraatt,, observasi jika gejala ringan. observasi jika gejala ringan.
Observasi Observasi
Gejala
Gejala ringan ringan : : nyeri nyeri telinga telinga ringan ringan dan dan demam demam < < 3939ooC dalC dalam 24 am 24 jam tjam terakhir.erakhir.
Gejala berat
Gejala berat : nyeri t: nyeri telinga sedang – berat elinga sedang – berat / demam 39/ demam 39ooC.C.
Diobati dengan antibiotik per-oral, yaitu dengan Diobati dengan antibiotik per-oral, yaitu dengan :: 1.
2.
2. PhenilPhenilephriephrine (dalne (dalam obat am obat flu) flu) dapat mdapat membuka embuka tuba etuba eustacustachius.hius. 3.
3. JiJika ka nyenyeri meneri menetatap p atatau au hehebatbat, , dedemamam, m, mumuntntahah, , atatau au didiarare, e, dadan n tatau u jijika ka gegenannang g tetelilinganga menonjol. Dilakukan miringotomi.
menonjol. Dilakukan miringotomi. 4.
4. TerTerapi api berbergangantuntung stg stadiadium peum penyaknyakit.it.
a.
a. StStadadiuium Om Oklklususii
1)
1) Untuk mUntuk membuka kemembuka kembai tuba eusbai tuba eustachitachius, agar tus, agar tekanan di tekanan di telinga telinga tengah hilengah hilang.ang. 2)
2) ObObat teteat tetes s tetelilinga HCl efednga HCl efedririn n 0,0,5% (ana5% (anak k < < 12 tahu12 tahun) atau HCl efedn) atau HCl efedririn n 1% dala1% dalamm fisiologis (anak > 12 tahun dan
fisiologis (anak > 12 tahun dan dewasa).dewasa). 3)
3) AntAntibiibiotiotik jika pk jika penyenyebaebabnya kbnya kumauman.n.
b.
b. StaStadiudium m PrPresuesupurpurasiasi
1)
1) DiberDiberikan antiikan antibiotibiotik, (golongak, (golongan penisiln penisilin / eritromin / eritromisin) tetisin) tetes hidung, anales hidung, analgesik.gesik. 2)
2) MiriMiringotomngotomi jika, mei jika, membran timbran timpani sumpani sudah terldah terlihat hipihat hiperemieremis difuss difus.. 3)
3) PadPada a anaanak k dibdiberierikan ampikan ampisilsilin 4 in 4 x x 40 mg/ kg 40 mg/ kg BB/ hariBB/ hari, amoxil, amoxilin 4x40mgin 4x40mg/kg/kgBB/BB/harhari,i, atau eritromisin 4 x 40 mg/kg BB/hari.
atau eritromisin 4 x 40 mg/kg BB/hari.
c.
c. StStadadiuium pm pefefororasasii
1)
1) ObObat at cucuci ci tetelilingnga Ha H22OO22 3% selama 3-5 hari dan antibiotik adekuat sampai 3 minggu.3% selama 3-5 hari dan antibiotik adekuat sampai 3 minggu. d.
d. StStadadiuium m SuSupupurarasisi
Selain antibiotik, pasien harus dirujuk untuk melakukan miringotomi bila membran Selain antibiotik, pasien harus dirujuk untuk melakukan miringotomi bila membran timpani masih utuh sehingga gejala cepat
timpani masih utuh sehingga gejala cepat hilang dan terjadi ruptus.hilang dan terjadi ruptus.
e.
e. StStadadiuium Rm Reesosolulusisi
Bila tidak
Bila tidak terjterjadi adi perbaiperbaikan/ kan/ pemulipemulihan/ han/ kesembkesembuhan uhan berikaberikan n antibantibiotik dilanjutkaiotik dilanjutkann sampai 3 minggu.
BAB III BAB III
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN 1
1.. PPeennggkkaajjiiaann
Data yang muncul saat pengkajian: Data yang muncul saat pengkajian: a.
a. SaSakikit tet telilingnga/a/nynyererii b.
b. Penurunan/tak ada ketajaman pendengaran pada satu atau kPenurunan/tak ada ketajaman pendengaran pada satu atau k edua telingaedua telinga cc.. TTiinniittuuss
d.
d. PerPerasasaaaan penn penuh pauh pada tda teleliningaga e.
e. SuarSuara ba bergergema ema dardari si suaruara sa sendendiriiri f.
f. BunyBunyi “li “letuetupan” pan” sewsewaktaktu meu mengunguap atap atau mau menelenelanan g.
g. VerVertigtigo, puo, pusinsing, gag, gatal tal padpada tea telinlingaga h.
h. PenggunaPenggunaan minan minyak, kapyak, kapas lias lidi, pendi, peniti uiti untuk mntuk memberembersihkasihkan telin telinganga i.
i. TanTanda-tda-tanda anda vitvital al (su(suhu hu bisbisa sa sampampai ai 4040ooC), demamC), demam
j.
j. Kemampuan membaca bibir atau memakai bahasa isyaratKemampuan membaca bibir atau memakai bahasa isyarat k
k.. RReefflleek kek kejjuutt l.
l. TolToleraeransi nsi terterhadhadap ap bunybunyi-bi-bunyiunyian an kerkerasas m.
m. TipTipe ware warna 2 juna 2 jumlamlah cairh cairanan n.
n. CairaCairan tn telingaelinga; hi; hitam, tam, kemerkemerahan, ahan, jernijernih, h, kuningkuning o.
o. Dengan Dengan otoskootoskop tup tuba euba eustacistacius bus bengkak, engkak, merahmerah, sur, suramam p.
2.
2. DiDiagagnonosa Kesa Kepeperarawawatatann
a.
a. NyerNyeri akut yai akut yang berhng berhubunubungan dengan dengan prgan proseoses infs inflamlamasiasi.. b.
b. Hipertermi yang berhubungan penyakit ditandai dengan peningkatan suhu tubuh.Hipertermi yang berhubungan penyakit ditandai dengan peningkatan suhu tubuh. c.
c. GangGangguaguan n sensensorsori i perpersepsepsi si berberhubuhubungan dengangan dengan n perperubahubahan an sensensorsori i perpersepsepsi si ditditandaandai i dengdenganan distorsi pendengaran.
distorsi pendengaran. d.
d. Cemas berCemas berhubungan dehubungan dengan ketingan ketidakseidakseimbangan sembangan sensori dnsori ditanditandai dengan kelai dengan keluarnya caiuarnya cairan dariran dari telinga.
telinga. e.
e. KurKurang pengetang pengetahuaahuan n berberhubuhubungan dengangan dengan n ketketerberbataatasan paparsan paparan an ditditandaandai i dendengan mengigan mengikutkutii intruksi tidak akurat.
intruksi tidak akurat.
3
3.. IIntnteerrvveensnsii
N
1
1 DDxx. . 11 SSeetteellaah h ddiibbeerriikkaann asuhan keperawatan asuhan keperawatan diharapkan nyeri diharapkan nyeri yang dirasakan klien yang dirasakan klien berkurang, dengan berkurang, dengan KH: Klien KH: Klien mengungkapkan mengungkapkan bahwa rasa nyeri bahwa rasa nyeri berkurang. Klien berkurang. Klien mampu melakukan mampu melakukan metode pengalihan metode pengalihan suasana. suasana.
-- TeliTeliti keluti keluhan nyerhan nyeri,i, catat intensitasnya catat intensitasnya (skala), karakteristiknya (skala), karakteristiknya - Kompres dingin di - Kompres dingin di sekitar area telinga sekitar area telinga
-Atur posisi klien -Atur posisi klien
-- NNyyereri i mmeerruupapakkaann pengalaman pengalaman
subyektif dan harus subyektif dan harus dijelaskan oleh dijelaskan oleh pasien. Identifikasi pasien. Identifikasi karakteristik nyeri karakteristik nyeri dan factor yang dan factor yang berhubungan berhubungan
merupakan suatu merupakan suatu hal yang mat hal yang mat penting untuk penting untuk
memilih intervensi memilih intervensi yang cocok dan yang cocok dan untuk untuk mengevaluasi mengevaluasi keefektifan dari keefektifan dari terapi yang terapi yang diberikan diberikan -Mengurangi nyeri -Mengurangi nyeri karena rasa nyeri karena rasa nyeri teralihkan oleh rasa teralihkan oleh rasa dingin disekitar area dingin disekitar area telinga.
telinga.
-Posisi yang sesuai -Posisi yang sesuai akan membuat klien akan membuat klien merasa lebih nyaman. merasa lebih nyaman. -Analgesik merupakan -Analgesik merupakan
-Beri aspirin/analgesik -Beri aspirin/analgesik sesuai instruki, beri sesuai instruki, beri sedatif sesuai indikasi sedatif sesuai indikasi
-Ajarkan Klien untuk -Ajarkan Klien untuk mengalihkan suasana mengalihkan suasana dengan melakukan dengan melakukan metode relaksasi seperti metode relaksasi seperti menarik nafas panjang. menarik nafas panjang.
pereda nyeri yang pereda nyeri yang efektif pada pasien efektif pada pasien untuk mengurangi untuk mengurangi sensasi nyeri dari sensasi nyeri dari dalam. dalam. -Metode pengalihan -Metode pengalihan suasana dengan suasana dengan melakukan relaksasi melakukan relaksasi bisa mengurangi nyeri bisa mengurangi nyeri
yang diderita klien yang diderita klien
2
2 DDxx. . 22 SSeetteellaah h ddiibbeerriikkaann asuhan keperawatan asuhan keperawatan diharapkan suhu diharapkan suhu tubuh klien dalam tubuh klien dalam batas normal, batas normal, dengan KH: Suhu dengan KH: Suhu tubuh klien 36 tubuh klien 36ooC – C – 37,5 37,5ooCC
-Pantau suhu tubuh ; -Pantau suhu tubuh ; perhatikan menggigil. perhatikan menggigil.
-Pantau suhu lingkungan, -Pantau suhu lingkungan, batasi/tambahkan linen batasi/tambahkan linen
tempat tidur sesuai tempat tidur sesuai indikasi.
indikasi.
-Berikan kompres mandi -Berikan kompres mandi hangat,hindari hangat,hindari -Suhu 38,9 -Suhu 38,9ooC – 41,1C – 41,1ooCC menunjukan proses menunjukan proses penyakit infeksius penyakit infeksius akut.Menggigil sering akut.Menggigil sering mendahului puncak mendahului puncak suhu. suhu.
-Suhu ruangan /jumlah -Suhu ruangan /jumlah selimut harus diubah selimut harus diubah untuk untuk mempertahankan suhu mempertahankan suhu mendekati normal mendekati normal -Dapat membantu -Dapat membantu mengurangi mengurangi demam,catatan : demam,catatan :
penggunaan alkohol. penggunaan alkohol.
-- BeriBerikan antipkan antipiretiretik ik (mis: paracetamol) (mis: paracetamol) penggunaan alkohol penggunaan alkohol mungkin mungkin menyebabkan menyebabkan kedinginan,peningkata kedinginan,peningkata n suhu secara aktual. n suhu secara aktual.
- Digunakan untuk - Digunakan untuk mengurangi demam mengurangi demam dengan aksi sentralnya dengan aksi sentralnya pada hipotalamus. pada hipotalamus. 3
3 DDxx..33 SSeetteellaah h ddiibbeerriikkaann asuhan keperawatan asuhan keperawatan diharapkan persepsi / diharapkan persepsi / sensoris klien sensoris klien membaik, dengan membaik, dengan KH: KH: Klien akan Klien akan mengalami mengalami peningkatan peningkatan persepsi/sensoris persepsi/sensoris pendengaran sampai pendengaran sampai pada tingkat pada tingkat fungsional. fungsional. -Observasi tanda-tanda -Observasi tanda-tanda awal kehilangan awal kehilangan
pendengaran yang lanjut. pendengaran yang lanjut.
-Instruksikan klien untuk -Instruksikan klien untuk menggunakan menggunakan teknik-teknik yang aman teknik yang aman
sehingga dapat mencegah sehingga dapat mencegah terjadinya ketulian lebih terjadinya ketulian lebih jauh.
jauh.
-Instruksikan klien untuk -Instruksikan klien untuk menghabiskan seluruh menghabiskan seluruh dosis antibiotik yang dosis antibiotik yang
-Diagnosa dini -Diagnosa dini terhadap keadaan terhadap keadaan telinga atau terhadap telinga atau terhadap masalah-masalah masalah-masalah pendengaran rusak pendengaran rusak secara permanen. secara permanen. -Apabila penyebab -Apabila penyebab pokok ketulian tidak pokok ketulian tidak progresif, maka progresif, maka pendengaran yang pendengaran yang tersisa sensitif tersisa sensitif
terhadap trauma dan terhadap trauma dan infeksi sehingga harus infeksi sehingga harus dilindungi. dilindungi. -Penghentian terapi -Penghentian terapi antibiotika sebelum antibiotika sebelum waktunya dapat waktunya dapat
diresepkan (baik itu diresepkan (baik itu antibiotik sistemik antibiotik sistemik maupun lokal). maupun lokal).
-Ajarkan klien untuk -Ajarkan klien untuk menggunakan dan menggunakan dan merawat alat merawat alat
pendengaran secara tepat. pendengaran secara tepat.
menyebabkan menyebabkan organisme sisa organisme sisa berkembang biak berkembang biak
sehingga infeksi akan sehingga infeksi akan berlanjut. berlanjut. -Keefektifan alat -Keefektifan alat pendengaran pendengaran
tergantung pada tipe tergantung pada tipe gangguan/ketulian, gangguan/ketulian, pemakaianserta pemakaianserta perawatannya yang perawatannya yang tepat. tepat. 4
4 DDxx..44 SSeetteellaah h ddiibbeerriikkaann asuhan keperawatan asuhan keperawatan diharapkan klien diharapkan klien memahami dan memahami dan mendiskusikan rasa mendiskusikan rasa takut, dengan KH: takut, dengan KH: klien menunjukkan klien menunjukkan relaksasi dan relaksasi dan melaporkan melaporkan berkurangnya berkurangnya ansietas ketingkat ansietas ketingkat yang dapat diatasi. yang dapat diatasi.
-Pahami rasa takut atau -Pahami rasa takut atau ansietas klien
ansietas klien
- Kaji tingkat bahaya - Kaji tingkat bahaya bagi pasien dan tingkat bagi pasien dan tingkat
ansietas dengan ansietas dengan
mengamati tingkah laku mengamati tingkah laku seperti tangan yang seperti tangan yang mencengkram, alis yang mencengkram, alis yang berkerut
berkerut
-Perasaan adalah nyata -Perasaan adalah nyata dan membatu pasien dan membatu pasien untuk terbuka untuk terbuka sehingga dapat sehingga dapat mendiskusikan dan mendiskusikan dan menghadapinya. menghadapinya. -Respon individu -Respon individu dapat bervariasi dapat bervariasi tergantung pada pola tergantung pada pola kurtural yang kurtural yang dipelajari. Persepsi dipelajari. Persepsi yang menyimpang yang menyimpang dari situasi mungkin dari situasi mungkin dapat memperbesar dapat memperbesar
- Observasi isi dan pola - Observasi isi dan pola pembicaraan : cepat atau pembicaraan : cepat atau
lambat, tekanan, lambat, tekanan, kata-kata yang digunakan. kata yang digunakan.
perasaan. perasaan. -Menyediakan -Menyediakan petunjuk mengenai petunjuk mengenai faktor-faktor seperti faktor-faktor seperti tingkat ansietas, tingkat ansietas, kemampuan untuk kemampuan untuk memahami kerusakan memahami kerusakan otak otak 5
5 DDxx..55 SSeetteellaah h ddiibbeerriikkaann asuhan keperawatan asuhan keperawatan diharapkan klien diharapkan klien menunjukan menunjukan pemahaman akan pemahaman akan proses penyakit dan proses penyakit dan prognosis, dengan prognosis, dengan KH: Klien mulai KH: Klien mulai melakukan melakukan perubahan gaya perubahan gaya hidup yang hidup yang diperlukan. diperlukan.
-Tinjau proses penyakit -Tinjau proses penyakit dan harapan masa depan dan harapan masa depan
-Berikan informasi -Berikan informasi mengenai terapi obat – mengenai terapi obat – obat, interaksi,efek obat, interaksi,efek samping dan pentingnya samping dan pentingnya ketaatan pada program. ketaatan pada program.
-Tinjau perlunya -Tinjau perlunya kesehatan pribadi dan kesehatan pribadi dan kebersihan lingkungan. kebersihan lingkungan.
-Memberikan -Memberikan pengetahuan
pengetahuan dasar dasar di
dimamana na paspasieien n dapdapatat membuat pilihan. membuat pilihan. -Meningkatkan -Meningkatkan pemahaman dan pemahaman dan meningkatkan kerja meningkatkan kerja sama dalam proses sama dalam proses penyembuhan dan penyembuhan dan mengurangi resiko mengurangi resiko kambuhnya kambuhnya komplikasi. komplikasi. -Membantu -Membantu mengontrol pemajanan mengontrol pemajanan lingkungan dengan lingkungan dengan mengurangi jumlah mengurangi jumlah bakteri patogen yang bakteri patogen yang
ada. ada.
4.
4. ImImplplememenentatasisi
Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi. Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi.
5
5.. EEvvaalluuaassii
a.
a. Dx.1 Dx.1 : R: Rasa asa nyernyeri kli klien ien berberkurkurang.ang. b.
b. Dx.2 : Suhu tubuh klien dalam rentang normal (36-37,5Dx.2 : Suhu tubuh klien dalam rentang normal (36-37,500C).C).
c.
c. Dx.3 : Dx.3 : KlieKlien mengan mengalami pelami peningkaningkatan pertan persepsi sepsi sensorsensori pendi pendengaraengaran.n. d.
d. Dx.4 Dx.4 : R: Rasa asa cemcemas kas klilien been berkurkuranrang.g. e.
BAB IV BAB IV PENUTUP PENUTUP A.
A. SiSimpmpululanan
Otitis Media Akut (OMA) merupakan suatu infeksi pada telinga tengah yang disebabkan karena Otitis Media Akut (OMA) merupakan suatu infeksi pada telinga tengah yang disebabkan karena ma
masusuknyknya a babaktktereri i patpatogogenienik k ke ke dadalalam m tetelilingnga a tetengngahah. . PenPenyeyebab bab ututamama a dadari ri OMOMA A adaadalalahh tersumbatnyasaluran/tuba eustachius yang bisa disebabkan oleh proses peradangan akibatinfeksi tersumbatnyasaluran/tuba eustachius yang bisa disebabkan oleh proses peradangan akibatinfeksi bakteri yang masuk ke dalam tuba eustachius tersebut, kejadian ISPA yang berulang pada anak juga bakteri yang masuk ke dalam tuba eustachius tersebut, kejadian ISPA yang berulang pada anak juga
dapat menjadi faktor penyebab terjadinya OMA pada anak. dapat menjadi faktor penyebab terjadinya OMA pada anak.
Stadiu
Stadium m OMA dapat OMA dapat terbaterbagi gi menjadmenjadi i lima stadiumlima stadium, , antarantara a lain: Stadiumlain: StadiumHiperHiperemi, Oklusi,emi, Oklusi, Supurasi, Koalesen, dan Stadium Resolusi. Dimana manifestasi dari OMA juga tergantung pada Supurasi, Koalesen, dan Stadium Resolusi. Dimana manifestasi dari OMA juga tergantung pada letak stadium yang dialami oleh klien. Terapi dari OMA juga berdasar pada stadium yang dialami letak stadium yang dialami oleh klien. Terapi dari OMA juga berdasar pada stadium yang dialami klien. Dari perjalanan penyakit OMA, dapat muncul beberapa masalah keperawatan yang dialami klien. Dari perjalanan penyakit OMA, dapat muncul beberapa masalah keperawatan yang dialami oleh klien,
oleh klien, antarantara a lain: gangguan rasa lain: gangguan rasa nyaman (nyeri)nyaman (nyeri), , hiperhipertermitermi, , perubaperubahan han sensosensori ri persepersepsipsi pendengaran, kecemasan dan kurang pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Efiaty Arsyad, S, Nurbaiti Iskandar. 1997. Buku Ajar Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan, Efiaty Arsyad, S, Nurbaiti Iskandar. 1997. Buku Ajar Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan, Edisi III, Jakarta: FKUI.
Edisi III, Jakarta: FKUI.
Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta: Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta: EGC.
EGC.
Doenges E. Marylin dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman dan Pendokumentasian Doenges E. Marylin dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3. Jakarta : EGC.
Perawatan Pasien. Edisi 3. Jakarta : EGC. NANDA International. 2012.
NANDA International. 2012. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Jakarta Klasifikasi 2012-2014. Jakarta :: EGC.
EGC.
Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta : EGC. Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta : EGC. George L, Adams. 1997. BOEIS : Buku ajar Penyakit THT. Edisi 6. Jakarta : EGC. George L, Adams. 1997. BOEIS : Buku ajar Penyakit THT. Edisi 6. Jakarta : EGC. P
Peeddoommaan n DDiiaaggnonossiis s ddaan n TTeerraappii, , LLaabb//UUPF PF IIllmmu u PPenenyyaakkiit t TTeelliinnggaa, , HiHidduunng g ddaann Tenggorokan RSUD Dr Soetomo Surabaya
Tenggorokan RSUD Dr Soetomo Surabaya
Rukmin, Sri dan Sri Herawati. 1999. Teknik Pemeriksaan THT. Jakarta : EGC. Rukmin, Sri dan Sri Herawati. 1999. Teknik Pemeriksaan THT. Jakarta : EGC.