• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Program Ukgs Akreditasi 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pedoman Program Ukgs Akreditasi 2017"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

UPTD. Puskesmas Temindung

Page 1

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

DINAS KESEHATAN KOTA SAMARINDA

UPTD. PUSKESMAS TEMINDUNG

KOTA SAMARINDA

PEDOMAN PROGRAM

(2)
(3)

UPTD. Puskesmas Temindung

Page 3

DAFTAR ISI Halaman Judul Lembar Pengesahan Daftar Isi Kata Pengantar……….... BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang……… B. Tujuan Pedoman………... C. Sasaran Pedoman………. D. Ruang Lingkup Pedoman……… E. Batasan Operasional……….. F. Landasan Hukum……….. BAB II. STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia………... B. Distribusi Ketenagaan……… C. Jadwal Kegiatan………. BAB III . STANDAR FASILITAS

BAB IV .TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup kegiatan……… B. Metode………..

C. Langkah kegiatan………. BAB V. LOGISTIK

(4)

UPTD. Puskesmas Temindung

Page 4

PEDOMAN

PROGRAM USAHA KESEHATAN GIGI

SEKOLAH (UKGS)

(5)

UPTD. Puskesmas Temindung

Page 5

LEMBAR PENGESAHAN

PEDOMAN USAHA KESEHATAN GIGI

SEKOLAH(UKGS)

(6)

UPTD. Puskesmas Temindung

Page 6

Kata Pengantar

Puskesmas Temindung Kota Samarinda merupakan sarana pelayanan kesehatan dasar milik pemerintah kota Samarinda,merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kota Samarinda,sesuai dengan kedudukannya mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan di tingkat dasar.

Puskesmas Temindung dituntut untuk dapat memberikan pelayanan bukan hanya pelayanan medis tetapi juga pelayanan promotif dan preventif di masyarakat.

Untuk mewujudkan hal tersebut maka diadakanlah Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang merupakan upaya kesehatan masyarakat yang ditujukan untuk memelihara,meningkatkan kesehatan gigi dan mulut seluruh peserta didik di sekolah binaan yang ditunjang dengan upaya kesehatan perorangan berupa upaya promotif dan preventif bagi peserta didik.

Tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut peserta didik di Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) secara optimal melalui pengetahuan sikap dan tindakan peserta didik dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut,meningkatkan peran serta guru,dokter kecil dan orang tua dalam upaya promotif dan preventif serta terpenuhinya kebutuhan pelayanan medik gigi dan mulut bagi peserta didik.

Demikian atas tersusunnya Pedoman Pelayanan Program Usaha

Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) ini sehungga dapat bermanfaat bagi petugas di Puskesmas Temindung Kota Samarinda dan kepada pihak yang telah membantu disampaikan terima kasih.

Samarinda, 4 Maret 2017 Koordinator Program UKGS

Drg.Budi Hartati

NIP.1986

(7)

UPTD. Puskesmas Temindung

Page 7

BAB I

PENDAHULUAN

A .Latar Belakang

Tujuan pembangunan kesehatan adalah terciptanya masyarakat Indonesia yang hidup dan berperilaku dalam lingkungan sehat dan mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu.

Derajat kesehatan yang tinggi akan meningkatkan produktifitas bangsa dimana kesehatan gigi dan mulut sebagai bagian integral dari kesehatan manusia seutuhnya juga berperan dalam meningkatkan kualitas dan produktifitas sumber daya manusia.

Untuk pelaksanaan pembangunan kesehatan antara lain dapat dilakukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah serta pencegahan penyakit gigi dan mulut sebagai bagian dari kegiatan promosi kesehatan di sekolah dengan fokus pada PHBS dan praktek perawatan diri sendiri di sekolah yaitu dengan pelaksanaan sikat gigi setiap hari di sekolah.

Adanya hasil penelitian yang menunjukkan prevalensi 10 (sepuluh ) penyakit yang dikeluhkan masyarakat,penyakit gigi dan mulut menduduki urutan pertama dengan angka 61% dari jumlah penduduk,sehubungan dengan situasi tersebut maka kebutuhan yang mendasar untuk memenuhi pelayanan kesehatan gigi pada anak sekolah terutama pada aspek menyelamatkan apa yang masih bisa diselamatkan pada gigi anak bangsa disamping upaya edukatif untuk mempertahankan gigi yang masih sehat.

Tujuan UKGS adalah meningkatkan kesadaran,kemauan,kemampuan dan peran serta masyarakat atau keluarga dalam pemeliharaan kesehatan gigi (self care) dan mampu memelihara kesehatan gigi dan mulut nya sendiri dalam rangka terciptanya perilaku hidup bersih dan sehat.

B.Tujuan Pedoman 1. Tujuan umum

Sebagai pedoman dan arahan bagi dokter gigi dan perawat gigi dalam pelaksanaan program UKGS guna mewujudkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang bermutu ,merata dan terjangkau.

2. Tujuan khusus

1. Meningkatkan pengetahuan,sikap dan tindakan peserta didik dalam Memelihara kesehatan gigi dan mulut.

(8)

UPTD. Puskesmas Temindung

Page 8

Promotif dan preventif.

3. Terpenuhinya kebutuhan pelayanan medik gigi dan mulut bagi peserta didik yang memerlukan.

C .Sasaran Pedoman

1. Dokter gigi dan perawat gigi

2. Guru UKS dan murid-murid Sekolah Dasar SD/MI 3. Orang tua murid

D.Ruang Lingkup Pedoman

Pedoman ini menjelaskan tentang ruang lingkup program UKGS yang sesuai dengan Tiga Program Pokok UKS (Trias UKS) yang meliputi:

1.Pendidikan kesehatan

a. Penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut b. Demonstasi cara menyikat gigi

c. Pendidikan kebiasaan pola hidup sehat sehari hari.

2. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam bentuk: a. Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut

b. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut perorangan c. Pencegahan penyakit gigi dan mulut

d. Rujukan kesehatan gigi dan mulut.

3, Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah kerjasama antara masyarakat Sekolah (guru,murid,pegawai sekolah,orang tua murid dan masyarakat).

E.Batasan Operasional

Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) adalah suatu pendekatan edukatif yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan gigi dengan mengintegrasikan upaya promotif dan preventif .

1. Kegiatan di luar gedung:

a. Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut murid-murid SD kelas I b. Penyuluhan

(9)

UPTD. Puskesmas Temindung

Page 9

2. Kegiatan dalam gedung

a. Pemeriksaan kesehatan rujukan dari hasil penjaringan b. Tindakan perawatan gigi

F.Landasan Hukum

1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat

3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 951/Menkes/SK/VI/2000 tentang Upaya Kesehatan Dasar di Puskesmas;

4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 128/Menkes/SK/II/2004 tanggal 10 Februari 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat;

5. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Meteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1/U/SKB/2003, Nomor 1067/Menkes/SKB/VII/2003, Nomor MA/230 A/2003, Nomor 26 Tahun 2003 tentang Pembinaan Dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS);

6. Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor: HK.02.04/II/963/2012 tentang Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)

7. Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor: HK.02.04/II/1181/2012 tentang Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Di Smp Dan Sma Atau Yang Sederajat

(10)

UPTD. Puskesmas Temindung

Page 10

BAB II

STANDAR KETENAGAAN A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Berikut ini kualifikasi tenagayang ada di Puskesmas Temindung:

Kegiatan Kualifikasi SDM Realisasi Pelayanan Usaha Kesehatan

Sekolah

- Dalam gedung - Luar Gedung

Dokter gigi

Perawat Gigi

Telah dibentuk tim UKGM Puskesmas Temindung

SK KEPALA PUSKESMAS DONGI Nomor : 132/SK/PKM-DO/I/2016 TENTANG TIM PELAKSANAAN UKS/UKGS PUSKESMAS TEMINDUNG

B. Distribusi Ketenagaan

Penanggung jawab Pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah.

Kegiatan Petugas Unit terkait

Pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah - Dalam gedung

- Luar Gedung

1. Drg. Habibi

2. Dr. Asriyani Ahmad Dini 3. Yuliani Rahman AM.KG. 4. Jumriani AMK 5. Suriyanti AMK 6. Mistam AMK 7. Fegi AMK Kepala Puskesmas Poli Umum Poli Gigi UKP UKM C. Jadwal Kegiatan

Waktu pelaksanaan kegiatan UKS/UKGS yang terbaik adalah pada tahun ajaran baru yaitu bulan Agustus dan September.

No Kegiatan yang dilaksanakan Waktu Pelaksanaan

1. Pelatihan dokter kecil anak SD/MI kelas I Agustus, September

2. Sikat gigi missal Agustus, September

3. Penjaringan Kesehatan dan Pendataan anak SD/MI kelas I Agustus, September 4. Penjaringan Kesehatan dan Pendataan anak SD/MI kelas I Agustus, September 5. Penjaringan Kesehatan dan Pendataan anak SMP/MTs kelas 7 September

(11)

UPTD. Puskesmas Temindung

Page 11

BAB III

STANDAR FASILITAS A. Standar Fasilitas

Untuk menunjang tercapainya tujuan kegiatan UKS/UKGS Puskesmas Dongi memiliki penunjang yang harus dipenuhi :

Kegiatan UKS/UKGS Sarana Prasana

Dalam Gedung 1. Alat : a. Meja b. Diagnostik Set c. Neerbeken d. Timbangan e. Otoskop f. Meteran g. Test Ichihara h. Snellent Chart i. Alat tulis

j. Model gigi dan sikat gigi k. 1 set tang cabut gigi anak l. Dental unit m. Tensimeter 2. Bahan : a. Betadine b. Kapas c. Alkohol d. Handskun e. Masker f. Poster Luar Gedung 1. Alat : a. Diagnostik Set b. Neerbeken c. Timbangan d. Otoskop e. Meteran f. Test Ichihara g. Snellent Chart h. Alat tulis

i. Model gigi dan sikat gigi j. UKGS Kit k. Tensimeter 2. Bahan : a. Betadine b. Kapas c. Alkohol d. Handskun e. Masker a. Poster

(12)

UPTD. Puskesmas Temindung

Page 12

BAB IV

TATA LAKSANA UKS/UKGS A. Lingkup Kegiatan

1. Kegiatan UKS/UKGS dilakukan di dalam gedung, antara lain :

a. Pemeriksaan kesehatan rujukan hasil penjaringan kesehatan pada peserta didik Siswa/Siswi kelas 1 SD/MI, SMP/MTS, SLTA di wilayah Puskesmas Dongi.

b. Penyuluhan dan konseling kesehatan.

2. Kegiatan UKS/UKGS dilakukan di luar gedung, antara lain :

a. Penjaringan kesehatan peserta didik Siswa/Siswi kelas 1 SD/MI, SMP/MTS, SLTA di wilayah Puskesmas Dongi.

b. Pelatihan dokter kecil c. Sikat gigi massal.

d. Penanaman kebiasaan hidup sehat melalui penyuluhan kesehatan.

1. Kegiatan di Dalam Gedung a. Persiapan Ruangan b. Pelayanan dengan alur

 Pasien datang dengan membawa surat rujukan dari tim UKS/UKGS ke Puskesmas Dongi.

 Pasien mendaftar diloket pendaftaran Puskesmas.

 Pasien mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan masalah kesehatannya di poli umum, poli gigi oleh petugas medis atau para medis.

c. Melakukan tindakan yang diperlukan sesuai permasalahan yang dihadapi pasien.

2. Kegiatan di luar gedung a. Persiapan

Penjadwalan Kegiatan

Penjadwalan kegiatan penyuluhan b. Pelaksanaan :

- Penjaringan kesehatan peserta didik Siswa/Siswi kelas 1 SD/MI, SMP/MTS, SLTA di wilayah Puskesmas Dongi.

- Pelatihan dokter kecil - Sikat gigi massal.

(13)

UPTD. Puskesmas Temindung

Page 13

- Penanaman kebiasaan hidup sehat melalui penyuluhan

kesehatan.

B. Strategi / Metode

Untuk pemerataan jangkauan UKS/UKGS dan adanya target kesehatan tahun 2020 yang harus dicapai maka diterapkan strategi pentahapan UKS/UKGS sebagai berikut:

1. Target jangka pendek 2017

a. Penjaringan kelas 1 pada awal tahun ajaran tercapai 100% b. Prevalensi bebas karies pada M1 sebanyak 50%

c. Penyuluhan kesehatan 100%

d. Kegiatan pelatihan dokter kecil dan sikat gigi bersama dilaksanakan dimana satu desa mewakili satu sekolah

2. Target jangka panjang 2020

a. Angka bebas karies (gigi bercampur) umur 6 tahun ≥ 50% b. Angka bebas karies ≥ 70%.

c. DMF-T usia 12 tahun ≤ 1

e. Kegiatan pelatihan dokter kecil dan sikat gigi disemua sekolah dasar.

C. Langkah Kegiatan 1. Persiapan

Kegiatan dijalankan dalam rangka mempersiapkan suasana yang mendukung kelancaran program, mencakup:

- Penjelasan dan pengarahan kepada pimpinan Puskesmas serta staf pelaksanaan teknis.

- Perencanaan bersama menentukan SD dan MI sasaran operasional. - Pendekatan kepada para guru SD dan MI sebagai sasaran operasional,

karena guru merupakan orang yang berpengaruh (key person) dalam proses merubah perilaku murid. Karena itu hubungan baik dengan para guru harus dibina terlebih dahulu oleh pelaksana teknis.

- Penjelasan kepada orang tua murid/Komite Sekolah melalui Kepala Sekolah dan atau guru kelas.

(14)

UPTD. Puskesmas Temindung

Page 14

Pelaksanaan lapangan mencakup perangkat kegiatan yang dilaksanakan

pada tingkat Puskesmas, yang terdiri atas: - Pengumpulan data

a. Jumlah SD/MI, SLTA dan SLTA b. Data tentang situasi pelaksanaan UKS

c. Data tentang situasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut di SD dan MI khususnya sehubungan dengan persentase sekolah menurut pentahapan UKGS.

- Intervensi perilaku

a. Pemeriksaan kesehatan siswa b. Pelatihan dokter kecil

c. Sikat gigi massal

(15)

UPTD. Puskesmas Temindung

Page 15

BAB V

LOGISTIK

Perencanaan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang pelaksanannya dilakukan oleh semua petugas penanggungjawab program kemudian diajukan sesuai dengan alur yang berlaku di masing-masing organisasi.

Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan UKS/UKGS direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas program dan lintas sektor sesuai dengan tahapan kegiatan dan metoda pemberdayaan yang akan dilaksanakan.

1. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana antara lain : 1. Alat : a. Meja b. Diagnostik Set c. Neerbeken d. Timbangan e. Otoskop f. Meteran g. Test Ichihara h. Snellent Chart i. Alat tulis

j. Model gigi dan sikat gigi

k. 1 set tang cabut gigi anak l. Dental unit 2. Bahan : a. Betadine b. Kapas c. Alkohol d. Handskun e. Masker f. Poster

2. Kegiatan di luar gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana yang meliputi : 1. Alat : a. Diagnostik Set b. Neerbeken c. Timbangan d. Otoskop e. Meteran f. Test Ichihara g. Snellent Chart h. Alat tulis

i. Model gigi dan sikat gigi j. UKGS Kit m. Tensimeter 2. Bahan : a. Betadine b. Kapas c. Alkohol d. Handskun e. Masker f. Poster

Prosedur pengadaan barang dilakukan oleh penanggung jawab UKS/UKGS berkoordinasi dengan petugas pengelola barang dan dibahas dalam pertemuan mini lokakarya Puskesmas untuk mendapatkan persetujuan Kepala Puskesmas.

(16)

UPTD. Puskesmas Temindung

Page 16

Sedangkan dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan direncanakan oleh

penanggung jawab UKS/UKGS berkoordinasi dengan bendahara puskesmas dan dibahas dalam kegiatan mini lokakarya puskesmas untuk selanjutnya dibuat perencanaan kegiatan (POA – Plan Of Action).

(17)

UPTD. Puskesmas Temindung

Page 17

BAB VI

KESELAMATAN SASARAN

Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau dampak, baik resiko yang terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan maupun resiko yang terjadi pada petugas sebagai pelaksana kegiatan. Keselamatan pada sasaran harus diperhatikan karena masyarakat tidak hanya menjadi sasaran satu kegiatan saja melainkan menjadi sasaran banyak program kesehatan lainnya. Tahapan dalam mengelola keselamatan sasaran antara lain :

1. Identifikasi Resiko.

Penanggung jawab program sebelum melaksanakan kegiatan harus mengidentifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Identifikasi resiko atau dampak dari pelaksanaan kegiatan dimulai sejak membuat perencanaan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.

2. Analisis Resiko.

Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap resiko atau dampak dari pelaksanaan kegiatan yang sudah diidentifikasi. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam menangani resiko yang terjadi.

3. Rencana Pencegahan Resiko dan Meminimalisasi Resiko.

Setelah dilakukan identifikasi dan analisis resiko, tahap selanjutnya adalah menentukan rencana yang akan dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko atau dampak yang mungkin terjadi. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah atau meminimalkan resiko yang mungkin terjadi.

4. Rencana Upaya Pencegahan.

Tahap selanjutnya adalah membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi resiko atau dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan yang dilakukan. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan langkah yang tepat dalam mengatasi resiko atau dampak yang terjadi.

5. Monitoring dan Evaluasi.

Monitoring adalah penilaian yang dilakukan selama pelaksanaan kegiatan sedang berjalan. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan sudah berjalan sesuai dengan perencanaan, apakah ada kesenjangan atau ketidaksesuaian pelaksanaan dengan perencanaan. Sehingga dengan segera

(18)

UPTD. Puskesmas Temindung

Page 18

dapat direncanakan tindak lanjutnya. Tahap yang terakhir adalah melakukan

Evaluasi kegiatan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan sudah tercapai.

(19)

UPTD. Puskesmas Temindung

Page 19

BAB VII

KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari-hari sering disebut Safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah petugas dan hasil kegiatannya. Dari segi keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan.

Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman, kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan serta penurunan kesehatan akibat dampak dari pekerjaan yang dilakukan, bagi petugas pelaksana dan petugas terkait. Keselamatan kerja disini lebih terkait pada perlindungan fisik petugas terhadap resiko pekerjaan.

Dalam penjelasan undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan telah mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Seiring dengan kemajuan Ilmu dan tekhnologi, khususnya sarana dan prasarana kesehatan, maka resiko yang dihadapi petugas kesehatan semakin meningkat. Petugas kesehatan merupakan orang pertama yang terpajan terhadap masalah kesehatan, untuk itu`semua petugas kesehatan harus mendapat pelatihan tentang kebersihan, epidemiologi dan desinfeksi. Sebelum bekerja dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisi tubuh yang sehat. Menggunakan desinfektan yang sesuai dan dengan cara yang benar, mengelola limbah infeksius dengan benar dan harus menggunakan alat pelindung diri yang benar.

(20)

UPTD. Puskesmas Temindung

Page 20

BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang untuk mengukur dan menilai mutu pelayanan. Pengendalian mutu sangat berhubungan dengan aktifitas pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu merupakan upaya untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan sesuai rencana dan menghasilkan keluaran yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator sebagai berikut:

1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal. 2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan. 3. Ketepatan metoda yang digunakan.

4. Tercapainya indikator.

Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang ditemukan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.

(21)

UPTD. Puskesmas Temindung

Page 21

BAB IX

PENUTUP

Pedoman pelaksanaan UKS/UKGS ini dibuat untuk memberikan petunjuk dalam pelaksanaan kegiatan program US\KS/UKGS di Puskesmas Dongi, penyusunan pedoman disesuaikan dengan kondisi riil yang ada di puskesmas, tentu saja masih memerlukan inovasi-inovasi yang sesuai dengan pedoman yang berlaku secara nasional. Perubahan perbaikan, kesempurnaan masih diperlukan sesuai dengan kebijakan, kesepakatan yang menuju pada hasil yang optimal.

Pedoman ini digunakan sebagai acuan bagi petugas dalam melaksanakan pelayanan program UKS/UKGS di puskesmas agar tidak terjadi penyimpangan atau pengurangan dari kebijakan yang telah ditentukan.

Penanggung Jawab UKS/UKGS

drg. Habibi NIP. 19850616 201412 1 001

(22)

UPTD. Puskesmas Temindung

Page 22

BAB I

PENDAHULUAN A .Latar Belakang

Tujuan pembangunan kesehatan adalah terciptanya masyarakat Indonesia yang hidup dan berperilaku dalam lingkungan sehat dan mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu.

Derajat kesehatan yang tinggi akan meningkatkan produktifitas bangsa dimana kesehatan gigi dan mulut sebagai bagian integral dari kesehatan manusia seutuhnya juga berperan dalam meningkatkan kualitas dan produktifitas sumber daya manusia.

Untuk pelaksanaan pembangunan kesehatan antara lain dapat dilakukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah serta pencegahan penyakit gigi dan mulut sebagai bagian dari kegiatan promosi kesehatan di sekolah dengan fokus pada PHBS dan praktek perawatan diri sendiri di sekolah yaitu dengan pelaksanaan sikat gigi setiap hari di sekolah.

Adanya hasil penelitian yang menunjukkan prevalensi 10 (sepuluh ) penyakit yang dikeluhkan masyarakat,penyakit gigi dan mulut menduduki urutan pertama dengan angka 61% dari jumlah penduduk,sehubungan dengan situasi tersebut maka kebutuhan yang mendasar untuk memenuhi pelayanan kesehatan gigi pada anak sekolah terutama pada aspek menyelamatkan apa yang masih bisa diselamatkan pada gigi anak bangsa disamping upaya edukatif untuk mempertahankan gigi yang masih sehat.

Tujuan UKGS adalah meningkatkan kesadaran,kemauan,kemampuan dan peran serta masyarakat atau keluarga dalam pemeliharaan kesehatan gigi (self care) dan mampu memelihara kesehatan gigi dan mulut nya sendiri dalam rangka terciptanya perilaku hidup bersih dan sehat.

B.Tujuan Pedoman 1. Tujuan umum

Sebagai pedoman dan arahan bagi dokter gigi dan perawat gigi dalam pelaksanaan program UKGS guna mewujudkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang bermutu ,merata dan terjangkau.

2. Tujuan khusus

1. Meningkatkan pengetahuan,sikap dan tindakan peserta didik dalam Memelihara kesehatan gigi dan mulut.

2. Meningkatnya peran serta guru,dokter kecil dan orang tua dalam upaya Promotif dan preventif.

(23)

UPTD. Puskesmas Temindung

Page 23

3. Terpenuhinya kebutuhan pelayanan medik gigi dan mulut bagi peserta

didik yang memerlukan.

C .Sasaran Pedoman

4. Kepala Puskesmas Temindung 5. Dokter gigi dan perawat gigi

6. Semua petugas di Puskesmas Temindung.

D.Ruang Lingkup Pedoman

Pedoman ini menjelaskan tentang ruang lingkup program UKGS yang sesuai dengan Tiga Program Pokok UKS (Trias UKS) yang meliputi:

1.Pendidikan kesehatan

a. Penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut b. Demonstasi cara menyikat gigi

c. Pendidikan kebiasaan pola hidup sehat sehari hari.

2. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam bentuk: a. Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut

b. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut perorangan c. Pencegahan penyakit gigi dan mulut

d. Rujukan kesehatan gigi dan mulut.

3, Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah kerjasama antara masyarakat Sekolah (guru,murid,pegawai sekolah,orang tua murid dan masyarakat).

E.Batasan Operasional

Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) adalah suatu pendekatan edukatif yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan gigi dengan mengintegrasikan upaya promotif dan preventif .

(24)

UPTD. Puskesmas Temindung

Page 24

BAB II

STANDAR KETENAGAAN A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Pola ketenagaan dan dan kualifikasi SDM di program UKGS adalah sebagai berikut:

a. Pendidikan minimal SPRG (Sekolah Perawat Gigi) b. Berpenampilan menarik dan ramah

c. Mampu berbahasa Indonesia dengan baik d. Mampu memahami jenis kegiatan UKGMD

e. Memiliki pengetahuan dasar tentang kegiatan UKGMD

B. Distibusi ketenagaan

No. Jenis Ketenagaan Kompetensi(ijazah) Kompetensi

Tambahan/pelatihan 1 Perawat gigi SPRG(Sekolah

Perawat Gigi)

Tidak ada 2 Perawat gigi AKG(Akademi

Keperawatan Gigi)

Tidak ada 3 Dokter gigi S-1 Kedokteran

Gigi

Tidak ada

C. Jadwal kegiatan

No.

Nama Posyandu

Tanggal

1.

Andika (Kelurahan Pelita)

5

2,

Lubuk Sawa (Kelurahan Mugirejo)

7

3.

Rambutan I (Kelurahan SPD)

10

4.

Prima (Kelurahan Pelita)

11

5.

Melon (Kelurahan Mugirejo)

12

6.

Delima (Kelurahan Mugirejo)

14

7.

Seroja (Kelurahan Pelita)

24

(25)

UPTD. Puskesmas Temindung

Page 25

BAB III

STANDAR FASILITAS

Standar fasilitas:

1. Tersedianya ruangan yang memadai sebagai tempat periksa 2. Tersedianya kursi dan meja

(26)

UPTD. Puskesmas Temindung

Page 26

BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup kegiatan pelayanan 1. Penyuluhan di posyandu 2. Tanya jawab dan diskusi

3. Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut pada balita dan ibu hamil 4. Pencatatan dan pelaporan

B. Metode pelaksanaan 1. Penyuluhan

Setelah para ibu yang membawa anak balita dan ibu hamil berkumpul kemudian dilakukan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut.

2. Tanya jawab dan diskusi

3. Pemeriksan kesehatan gigi dan mulut pada balita dan ibu hamil

(27)

UPTD. Puskesmas Temindung

Page 27

BAB V

LOGISTIK 1. Tersedianya alat-alat diagnostik seperti :

a. Kaca mulut b. Sonde c. Excavator d. Pinset

2. Tersedianya bahan-bahan seperti: a. Kapas

(28)

UPTD. Puskesmas Temindung

Page 28

Referensi

Dokumen terkait

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi, pencegahan penyakit gigi,

Hubungan antara pengetahuan orang tua tentang kesehatan gigi dan mulut dengan kejadian karies gigi pada anak SDN V jateng karanganyar.. Cara Menyikat Gigi Yang

Peningkatan sarana prasarana UKGS bagi petugas perawat gigi terutama dalam pelaksanaan program usaha kesehatan gigi sekolah agar perawat gigi benar- benar melakukan kegiatan

Tercapainya Cakupan Anak Sekolah dan Masyarakat yang Mendapat Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut. Anak/PAUD

Bagian Kedua Belas Kesehatan Gigi dan Mulut Pasal 93 (1) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Upaya kesehatan perorangan pada UKGS berupa intervensi individu pada peserta didik yang membutuhkan perawatan kesehatan gigi dan mulut melipu surface protec on,

Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan perlu menerbitkan buku Pedoman PenyelenARIAggaraan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah untuk dapat menjadi

Karena itu, pembarian pengetahuan dan pembentukan perilaku yang baik dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut, berupa kegiata Usaha Kesrhatan Gigi Sekolah, perlu