CARA MENGHAMBAT
RANGKAIAN REAKSI KARIES
Laelia Dwi Anggraini
I HEAR and I FORGET
I SEE and I REMEMBER
I DO and I UNDERSTAND
HASIL PENGGUNAAN
INDERA
MATA = 55%
TELINGA=15%
OTAK &
LAELIA DWI ANGGRAINI, Paediatric Dentist
Praktek :
- AMC Senin sore
- Pribadi, Jl Gejayan 57 Yk. Selasa, Rb, Jumat & Sabtu Kantor :
Prodi Kedokteran Gigi, Fak Kedokteran, Univ Muh Yogyakarta Dekanat FKIK UMY lantai 3 Terpadu UMY
Contact person :
Gandok RT 4 RW 25 Wedomartani, Sleman Jl. Hayam Wuruk 86 Yogyakarta telf 510810 Hp. 08122788529
Email : laelia_dentist@yahoo.com
Karies Gigi
Definisi : mrpk suatu penyakit jaringan keras gigi, email,dentin & sementum; yg disebabkan
aktivitas mikroorganisme dalam suatu karbohidrat.
Tanda umum : adanya demineralisasi jaringan
keras gigi, diikuti kerusakan bahan organiknya. Terdapat perubahan warna dari gigi.
Karies yg bersifat merusak dng cepat biasanya lbh terang dari pada yg menghitam
• 9 dari 10 anak mengalami karies gigi
• Rerata tiap anak mengalami 8 gigi decay
• 76% anak mengalami infeksi dalam rongga mulut
• Rerata tiap anak mengalami 3 infeksi odontogenik (Fit for School Jawa Barat, 2013)
Kecenderungan Indeks DMF-T
*)menurut Provinsi, 2007 & 2013
5,4 4,5 8,5 0,0 2,0 4,0 6,0 8,0 10,0 Paba r M
alut NTB
Papu a N T T Beng k ulu Sum ut Ban
ten DKI
R iau Ac eh J abar Bali Sultra Gor ont al o J at en g M aluk u Lam pung Indones ia Sum bar Kalt im Kep .Riau Kalt eng Sum s el Sul ut J at im J am bi Sult eng Sulba r D IY Sulsel Kalba r Kalsel Babe l 2007 2013
Proporsi penduduk
≥ 10
tahun dengan Berperilaku
benar sikat gigi menurut Provinsi, 2007 & 2013
5,4
0,4 2,3
8
0 10 20 30 40 50
Indeks DMF-T provinsi
Riskesdas 2013
8 1 3 2 9 1 0 7 6 4 Indeks DMF-TSangat rendah (0,8 - 1,1) Rendah (1,2 – 2,6)
Sedang (2,7 – 4,4) Tinggi (>4,5)
North Sumatea : trace
Jambi : 0,15
South Sumater a : 0,05
– 0,2 Lampung : 0,1
Bengkulu : trace
West Java : 0,05 – 0,75
Jakarta : 0,0 – 0,7
Yogyaka rta : 0,00 – 0,4 Central Java : 0,01 –
0,45 East Java : 0,05 –
2,10
Bali : 0,2 – 0,3 West Kalimantan : 0,00
South
Kalimantan : 0,05 – 0,2 Central Kaliman tan : 0,05 East Kalimantan : 0,00 – 0,05 North Sulawesi : 1,6 Central Sulawesi : 0,00 – 3,6
South Sulaw esi : 0,08 Maluku : 0,2
Papua : 0,3
Persentase Distribusi Dokter Gigi
0 – 25% = Kurang
Sekali 26% - 50% = Kurang 51% - 75% = Sedang 76% - 100% = Baik
Dasar Hukum
UU 36 – 2009 ttg KESEHATAN
– Pasal 93 Pasal 93 :
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi, pencegahan penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi, dan pemulihan kesehatan gigi yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan dan dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan gigi perseorangan, pelayanan kesehatan gigi masyarakat dan usaha kesehatan gigi sekolah.
Ayat (1)Lingkup masalah dari kesehatan gigi dan mulut ditinjau dari fase tumbuh kembang:. Fase janin;. Ibu Hamil;. Anak-anak;. Remaja; Dewasa; dan Lanjut Usia.
Ayat( 2) pelayanan kesehatan gigi perseorangan, pelayanan kesehatan gigi masyarakat, usaha kesehatan gigi sekolah
– Pasal 94
WHO Oral Health Promotion: An Essential
Element of a Health-Promoting School
(2003)
Kesehatan gigi dan mulut yang tidak baik
memberikan pengaruh pada pendidikan anak-anak di sekolah dan keberhasilan mereka di kemudian hari.
Lebih dari 50 juta jam per tahun hilang dari sekolah karena penyakit gigi dan mulut.
Kehilangan gigi dapat mempengaruhi asupan
gizi anak-anak dan, berakibat pada
GIZI dan KESGILUT
• Di DKI Jakarta hasil evaluasi karies gigi pada anak balita tahun 1993 menemukan 44,4% anak mengalami susah makan
karena keluhan sakit gigi, dan hal ini
Karies sudah menjadi isu
internasional
Poor oral health is associated with stunted growth and compromised nutrition. Early childhood caries (ECC) could lead to failure to thrive. ECC has been considered an
Strategy for Oral Health in South-East
Asia, 2013-2020
Target
Penurunan angka
kematian akibat kanker mulut sebesar 25% di tahun 2025
Penurunan angka karies gigi sebesar 25% di tahun 2025
Direct effect of pain & dental infection:
•
Difficulty eating & swallowing•
Mal- / undernutrition & low BMIIndirect effects:
•
Days missed at school / work•
Expenditure for costly careOral Health & the Millennium Development Goals (Oral Health Atlas, FDI, IADR,WHO, 2009)
• Dental pain & infection lead to days missed at school - leading cause of absenteism for children
• Toothache impacts on
concentration, child's sleep and education performance
• Mother's oral health status is a determinant of child oral health
• Mother's need to know how to take care of child oral health
• As women live longer good oral health throughout the entire
•
Dental infection can lead to death•
Harmful traditionalpractices and low-quality oral care can lead to
death
Oral health in young children:
Oral pain and general health
Good mastication and body weight
Mastication and brain growth
Tooth esthetics and personality
Healthy mouth and body
Prevention
1. Fluorides •
Self administrated: • Fluoride toothpaste, fluoride
supplement/tablet, fluoride mouthrinses • Toothpastes with fluoride concentration of 1000 ppm and above are efficacious in preventing caries.Children under 3 years should use a smear of toothpaste whilst those aged 3-6
years should use a pea sized amount of toothpaste. •
Professional applied: • Fluoride varnish, gel, foam
• For high risk young children, a small amount of resin based fluoride varnish can be applied at intervals of 3 months or 6 months
Prevention
Pre-school children
Situation Barriers Solutions & suggestions
High incidence of early childhood caries (ECC) - Policy: • Inconsistent
• Lack of
incentive for operators - Unstable political
problems
- Objectives should be set up and maintained based on identified risk factors and evidence
- Authority of dental profession should not be affected by the government
- Oral health = “HEALTH”
- Limited public awareness
- Raising the awareness e.g. through multimedia (television, books)
- Provide oral health education programs for mother-to-be - Launch oral health/caries free
rewarding scheme
- Holistic/multidisciplinary approach as a team
Prof. PE Petersen, Prof. A Rugg-Gunn, Prof. H Ogawa, International Dental
Pre-school children
Situation Barriers Solutions & suggestions
High
incidence of early
childhood caries (ECC)
- Lack of man power and effort
- Readiness of dental profession • Education
• Attitude
• Referral of patients - Limited budget - Supporters:
Approaches to treating carious primary
teeth
Specialists in pediatric dentistry
limited number
General dental practitioners
busy schedule work plan, child management
Dental therapists or dental nurses
preventive restoration approach
less invasive dental treatment
HASIL KESEPAKATAN WORKSHOP ON “EFFECTIVE USE OF
FLUORIDE IN ASIA” 22-24 MARET 2011 DI PHANG-NGA, THAILAND
Jumlah pasta gigi mengandung fluor yang digunakan Anak usia 6 bulan – 2 tahun
Lapisan tipis pada bulu sikat gigi khusus anak/setengah biji kacang polong (0,05 – 0,1 gram)
Anak usia lebih dari 2 – 6 tahun
Seukuran biji kacang polong atau selebar sikat gigi khusus anak (0,25 gram).
Program
Pedoman Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil dan Anak Usia Balita bagi Tenaga
Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Promprev di Paud, TK (sikat gigi tiap hari)
Panduan Nasional Praktik Klinik (PNPK) untuk Early Childhood Caries
Best Practice Risk assessment
15 faktor resiko karies pada anak
Dengan alat bantu (software dan manual) dapat lebih tepat memprediksi penyebab karies anak dan solusi perbaikannya
SURVEY KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Program ECC di Thailand
Integrating management of oral health
into general health care
Community action :
Healthy public policy
no sugar in follow on formula milk
National policy: Tooth brushing after lunch in
daycare center
Community participation:
ECC surveillance in local community
Community action :
empowering local media
Program ECC di Malaysia
Focus on promotive and preventive oral healthcare targeted to parents, childcare providers and health personnel
Clinical prevention carried out (fissure sealants, preventive resin restoration, topical fluoride
application) for children at high risk to dental caries
Collaborative efforts of maternal and child health clinics, community health clinics and registered childcare centers
Kesimpulan
Program ECC Masuk dalam rencana aksi daerah
Upaya menurunkan ECC dg Promprev dengan teknologi tepat guna.
Integrasi Program ex. Tumbuh kembang Anak
Kerja sama lintas profesi dan lintas sektor
Best practice model berbasis bukti –replikasi – scale up.
Riset di bidang kesgilut dihubungkan dengan kes. Anak
Tindak lanjut penyusunan Panduan Klinis ECC
Terima kasih
Tahapan proses karies
1. A tooth surface without caries
2.
White spot
initial caries. The first
signs of demineralization. It’s not yet a
cavity, the surface is still hard. It’s not
calculated as D/Decayed according to
WHO criteria
3. The enamel surface has broken down. We have got a lesion with a soft floor. Even
reversed.
4. Secondary caries
Adalah suatu karies sekunder, ialah karies yang timbul sesudah dilakukan penumpatan. Disebabkan kebocoran mikro pada tepi
Tahap Karies pd gigi
a. Karies email: tdk sakit
b. Karies dentin :Sensitif thd rangsangan, pabas,
dingin manis, kadang kala utk makan yg keras terasa linu/sakit
c. Mengenai syaraf gigi: rasa sakit yg spontan,
mghilang lama
d. Abscess: bengkak, tdk dapat mengunyah
MACAM KARIES GIGI
Gambar dibawah ini menunjukkan lesi karies gigi
DIAGRAM ALUR KARIES
plak KH yg bisa diragikan
Email sehat --- Email karies
Saliva
Fluor
Modifikasi diet
Awal proses karies
Permukaan gigi, tertutup plak, mengandung banyak bakteri.
Plak sering ditemukan menutupi gusi, antara gigi/interdental, pada fisura gigi, dan tempat lain yang tersembunyi
DEMINERALISASI
Karbohidrat difermentasikan bakteri
berubah menjadi asam (lactic acid, acetic acid, pyruvic acid)gigi kehilangan kalsium dan fosfat email gigi terkikis.
gula
gigi
kalsium
REMINERALISASI
Saliva membasuh karbohidrat. Saliva berfungsi sebagai buffer asam --> kalsium dan fosfat
kembali masuk ke gigi proses diperkuat masukan fluoride email gigi terbentuk kembali.
saliva
fluoride gigi
kalsium
Penyebab karies
MIKROORGANISME
Tanpa ada mikroorganisme, karies gigi tidak terjadi
Bakteri penyebab karies adalah S.mutans, S. mitis, S.sanguis, S.miller, Lactobacillus,
Actinomyces, dll
Bakteri kariogenik : S.mutans, strain Lactobacillus
Bakteri yang terdapat dalam plak gigi
HOST/GIGI
Host, dalam hal ini gigi berperan mendukung terjadinya karies.
Tanpa adanya media ini, mikroorganisme tidak akan berkembang dan menyebabkan defek pada gigi yang disebut karies
Gigi yang termasuk : pit & fissure, dibawah kontak point gigi, leher gigi dekat gingiva, permukaan akar gigi, tepi tumpatan,
FOOD/KARBOHIDRAT
Food/ makanan yang menyebabkan karies
terutama karbohidrat
Di dalamnya terdapat glukosa (terutama), bersifat kariogenik
KH +bakteri ikatan asam
Glukosa difusi dalam plak gigi
pH plak = asam tjd demineralisasi normal 30-60 menit
TIME/WAKTU
Waktu berperan besar atas terjadinya karies
Adanya waktu yang panjang, menyebabkan
mikroorganisme „berkesempatan‟ berinteraksi dengan makanan dan akhirnya „menempel‟
pada host/gigi, shg menimbulkan lesi karies
Jika kontak makanan dg mikroorganisme sedikit/singkat, maka kemungkinan terjadi karies adalah lebih kecil.
LINGKUNGAN
SALIVA
mengandung agen buffer asam
(seperti:bicarbonat), masuk dalam plak
menetralisir asam memperbaiki kerusakan email = REMINERALISASI, kira2 dlm 10
menit
FLUOR
Terdapat pada fluoride meningkatkan proses remineralisasi fluorhydroxyapatite
CAIRAN PADA SULCUS GINGIVA
Apa yang terjadi jika salah satu
komponen tsb tidak ada ?
Konsumsi diet KH (gula) dikurangi, frekuensi serangan asam berkurang.
Bakteri (S.mutans, Lactobacilli) dikurangi, pembentukaan berkurang, demineralisasi menjadi lambat
Penggunaan fluoride utk meningkatkan resistensi karies, menyebabkan
demineralisasi melambat,
KARIOGRAM
Adalah suatu program komputerisasi yang dilakukan untuk mengamati potensi atau
kerentanan atas terjadinya suatu karies pada seorang anak.
Kerentanan ini diamati dari hasil pola makan, pola kebersihan dan kondisi saliva dalam
rongga mulutnya.
Masing-masing items diberikan skoring nilai. Nilai tiap-tiap items dimasukkan dalam
program komputerisasi kemudian akan
Penelitian Yani dan Laelia (2014),
menyimpulkan bahwa Indeks Karies ICDAS berdasar status gizi normal dan
KARIES DAPAT DICEGAH
Dasar-dasar pencegahan karies : modifikasi satu atau lebih dari faktor
CARA PENCEGAHAN KARIES
Hilangkan substrat karbohidrat
Mengurangi frekuensi konsumsi gula. Membatasi saat makan saja.
Tingkatkan ketahanan gigi
Paparan fluor secara tepat. Penutupan pit dan fissure. Imunisasi (?).
Hilangkan plak bakteri
USAHA-USAHA PREVENTIF
Hal mendasar yang harus diperhatikan :
1. Drg tahu bhw Px kondisi resiko tinggi
terkena karies
2. Drg menerangkan pd Px
3. Yakinkan kegunaan usaha preventif
Usaha-usaha preventif tsb adalah :
1. Pengendalian diet
2. Pengendalian plak secara mekanis, irigasi
& kimia
PENGENDALIAN DIET
Konsumsi karbohidrat yang terbatas
Jumlah konsentrasi glukosa dalam makanan
Pengurangan gula
PENGENDALIAN PLAK SECARA
KIMIA
Pemakaian klorheksidin 0,2% yang
digunakan setiap hari dalam bentuk larutan kumur mulut, terbukti efektif dalam mencegah plak
Efek samping : perubahan warna pada gigi & restorasi, serta rasa tidak enak
Solusi tentang rasa tidak enak :
Pengendalian plak secara irigasi
Alat irigasi air dapat menghilangkan plak berupa suatu tekanan semprotan air
Kelemahan : pasien mengabaikan perawatan
& kadang terjadi abses
Irigasi air tidak dapat menghilangkan noda plak pada permukaan gigi (Schmid, 1980)
Pengendalian plak secara mekanis
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Pemolesan (gigi tambalan, gigi tiruan) suatu keharusan
2. Sikat gigi efektif
PENGGUNAAN SEDIAAN FLUOR
Sebagai upaya peningkatan ketahanan permukaan gigi thd asam
Melalui :
1. Fluoridasi air minum
2. Pemberian tablet fluoride
3. Pemberian fluoride secara topikal
PENCEGAHAN PRIMER DARI
KARIES
Penurunan jumlah karies yang efektif
Metode paling efektif dan efisien adalah penggunaan sikat gigi yang tepat.
Inti pencegahan adalah menghilangkan plak sedini mungkin
Hal lain adalah menghindari kontaminasi dari KH-host-mikroorganisme dan waktu