PUSKESMAS PULO ARMYN Djohan Musali DAFTAR ISI DAFTAR ISI...i Kata pengantar...ii BAB I...1 PENDAHULUAN...1 A. Latar Belakang...1 B. Tujuan Pedoman...3 C. Sasaran Pedoman...4
D. Ruang Lingkup Pedoman...4
E. Batasan Operasional...4
BAB II...6
STANDAR KETENAGAAN...6
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia...6
B. Distribusi Ketenagaan...6
C. Jadwal Kegiatan...6
BAB III...7
STANDAR FASILITAS...7
BAB IV...8
TATA LAKSANA PELAYANAN...8
BAB V...10
LOGISTIK...10
BAB VI...11
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM...11
BAB VII...12 KESELAMATAN KERJA...12 BAB VIII...13 PENGENDALIAN MUTU...13 BAB IX...14 PENUTUP...14
Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT bahwasanya kami dapat menyelesaikan punyusunan Buku Pedoman UKM Pelayanan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di Puskesmas Pulo Armyn.
Adapun maksud dan tujuan penyusunan buku ini adalah sebagai acuan bagi pelayanan UKM kesehatan Lingkungan yang diselenggarakan di Puskesmas Pulo Armyn, sehingga dapat menjadi tolak ukur ketersediaan sumber daya dan alur pelayanan serta jenis – jenis pelayanan yang tersedia. Semoga buku ini dapat bermanfaat khususnya bagi Puskesmas Pulo Armyn dan umumnya bagi kita semua.
Penyusun
PUSKESMAS PULO ARMYN Djohan Musali BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan adalah terciptanya masyarakat Indonesia yang hidup dan berperilaku dalam lingkungan sehat dan mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu. Di pihak lain pelayanan kesehatan yang diberikan di seluruh wilayah Indonesia harus dilakukan secara adil, merata, dan optimal.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut telah ditetapkan 4 (empat) misi pembangunan kesehatan, yaitu (1) Mengerakan pembangunan nasional berwawasan kesehatan. (2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. (3) Memelihara dan meningkatakan pelayanan kesehatan yang bermutu merata dan terjangkau. (4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu , keluarga, masyarakat dan lingkungannya.
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan secara keseluruhan telah menetapkan indikator status kesehatan gigi dan mulut masyrakat yang mengacu pada Global Goals For Health 2020 yang dikembangkan oleh FDI, WHO dan IADR. Salah satu program teknis dari Departemen of Non-communicable Disease Preven On Health Promo on yang mewadahi program kesehatan gigi dan mulut. Kebijakan ini juga mendukung integrasi program kesehatan gigi dan mulut dengan program kesehatan umum. Salah satu aksi prioritas dari GOHP, khususnya
untuk anak sekolah dan remaja adalah promosi kesehatan gigi di sekolah.
Indikatornya Global Goals for Oral Health 2020 adalah:
Berkurangnya rasa sakit yang dinilai dari berkurangnya hari absen di sekolah karena sakit.
Peningkatan proporsi bebas karies pada usia 6 tahun sebanyak x%. Penurunan komponen D dari DMFT pada usia 12 tahun sebanyak x
%, dengan perhatian khusus pada kelompok beresiko tinggi.
Berkurang sebanyak x% jumlah gigi di ekstraksi karena karies pada usia 18 tahun.
(Target penurunan tidak diberikan secara spesifik karena disesuaikan dengan faktor lokal).
Salah satu resolusi dari The 60th World Health Assembly (WHA)
oleh WHO tahun 2007 adalah mengembangkan dan mengimplementasikan promosi kesehatan gigi dan mulut serta pencegahan penyakit gigi dan mulut sebagai bagian dari kegiatan promosi kesehatan di sekolah dengan fokus pada PHBS dan praktik perawatan diri sendiri di sekolah, yaitu dengan pelaksanaan sikat gigi setiap hari di sekolah.
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah selain dilaksanakan melalui kegiatan pokok kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas juga diselengarakan secara terpadu dengan kegiatan pokok UKS dalam bentuk program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang juga dilaksankan oleh swasta.
Program UKGS sudah berjalan sejak tahun 1951, status kesehatan gigi pada anak usia 12 tahun masih belum memuaskan. Hasil Riset Kesehatan Dasar 2007 (Kemenkes), menunjukan prevelansi karies gigi dalam 12 bulan terakhir di Indonesia adalah 46,5% dan yang mempunyai pengalaman karies sebesar 72,1%. Prevelansi karies aktif kelompok umur 12 tahun sebesar 29,8% sedangkan pengalaman karies 36,1%. Besarnya kerusakan gigi yang belum ditangani dan memerlukan penumpatan/pencabutan (RTI) pada usia 12 tahun
sebesar 62,3% sedangkan presentasi dari jumlah gigi tetap yang sudah di tumpat (PTI) pada usia ini baru mencapai 0,7% dan 26,2% telah terlanjur dicabut.
Standar pelayanan minimal (SPM) Bidang
KesehatanKabupaten/Kota Permenkes RI No.
741/Menkes/Per/VII/2008 menunjukan bahwa cakupan penjaringan kesehtan siswa SD dan setingkat sebesar 100% pada tahun 2010, sedangkan pada Petunjuk Teknis SPM Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota Kepmenkes RI No. 828/Menkes/SK/IX/2008 disebutkan langkah-langkah kegiatan UKGS. Oleh karena itu kegiatan UKGS harus dilaksanakan dan diangkarkan oleh Pemerintah Daerah setempat.
Kementerian Kesehtan RI Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatn perlu menerbitkan buku Pedoman Penyelengaraan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah untuk dapat menjadi pedoman bagi pelaksana kesehatan gigi dan mulut di daerah pelaksanaanyadi sesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan daerah tanpa mengabaikan target Indonesia Sehat.
B. Tujuan Pedoman 1. Umum
Meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut siswa yang optimal pada anak SD/MI di wilayah Puskesmas Pulo Armyn
2. Khusus
a. Siswa mempunyai pengetahuan tentang cara menjaga kesehatan gigi dan mulut.
b. Siswa mempunyai pengetahuan tentang karies gigi.
c. Siswa mempunyai pengetahuan sikap dan perilaku tentang cara /teknik menyikat gigi.
C. Sasaran Pedoman
Pemeriksaan Gigi dan Mulut siswa SD/MI kelas I,III,IV di wilayah kerja Puskesmas Pulo Armyn
D. Ruang Lingkup Pedoman Ruang lingkup UKGS yaitu:
1. Penyelengaraan pendidikan kesehatan gigi dan mulut yang meliputi:
a. Pemberian pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut
b. Latihan dan demonstrasi cara memelihara kesehtan gigi dan mulut
c. Penanaman kebiasaan pola hidup sehat dan bersih agar dapat di praktekan dalam kehidupan sehari-hari
2. Penyelengaraan pelayanan kesehatan gigi dan mulut :
a. Pemeriksaan dan penjaringan kesehatan gigi dan mulut peserta didik,
b. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut perorangan,
c. Pencegahan/perlindungan terhadap penyakit gigi dan mulut, d. Perawatan kesehatan gigi dan mulut,
e. Rujukan kesehatan gigi dan mulut
3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah kerjasama antara masyarakat sekolah (guru,murid,pegawai sekolah,orang tua murid,dan masyarakat)
E. Batasan Operasional
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) merupakan bagian intergral dari Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara terencana pada para siswa terutama siswa Sekolah Dasar (SD) dalam satu kurun waktu tertentu dan diselegarakan secara berkesinambungan melalui paket UKS yaitu paket minimal, paket standar, dan paket optimal (Depkes RI 1996). Menurut Depkes (1983 cit.Priyono, 1995) UKGS merupakan sarana utama dalam rangka meningkatkan kesehatan gigi dan mulut anak-anak sekolah melalui UKGS dapat ditanampkan sikap yang baik terhadap kesehatan gigi dan mulut lewat kegiatan penyuluhan dan pendidikan kesehatan yang dilakukan serta tindakan dan perawatan yang ada.
Upaya promotif dilakukan denag pelatihan guru dan petugas kesehatan dalam bidang kesehatan gigi serta pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan oleh guru.
Upaya preventif meliputi sikat gigi masal untuk kelas 1 dengan mengunakan pasta gigi yang mengandung flour.
Upaya preventif meliputi pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut siswa kelas I,III,IV.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Tenaga kesehatan meliputi perawat umum,perawat gigi,dokter gigi,petugas gizi.
B. Distribusi Ketenagaan
Pengaturan dan penjadwalan dikoordinir oleh penangung jawab setiap penagung jawab pemegang program.
Jadwal pelaksanaan kegiatan UKGS disusun oleh penangung jawab program dan disepakati oleh Kepala Puskesmas yang disosialisasikan bersama dengan lintas program.
BAB III
STANDAR FASILITAS A. Denah Ruang
Koordinasi pelaksanaan kegiatan usaha kesehatan gigi dan mulut sekolah (UKGS) dilakukan oleh penangung jawab program dan sekolah.
B. Standar Fasilitas 1. Phantom Gigi
2. Lembar balik tentang Kesehatan Gigi dan Mulut 3. Alat periksa (diagnosa set)
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN A. Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup Usaha Kesehatan Gigi Sekolah dikembagkan yang terdiri dari:
1. Penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut 2. Pemeriksaan gigi dan mulut
B. Metode Kegiatan UKGS
1. Penyelegaraan berdasarkan metoda pelaksanaan
a. Pelaksanaan mencakup perangkat kegiatan yang berupa pengumpulan data dasar untuk keperluaan perencanaan operasional meliputi jumlah SD/MI, murid dan guru di sekolah b. Penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut
c. Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut d. Rujukan kesehatan gigi dan mulut C. Sasaran Penyelengaraan
Sasaran penyelengaraan usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS) meliputi masalah-masalah yang berkaitan dengan program kesehatn gigi dan mulut yang ditetapkan berdasarkan prioritas tentang
kesehatan gigi dan mulut sebagai berikut: a. Murid sekolah SD/MI
b. Guru di sekolah D. Langkah Kegiatan
Sasaran penyelengaraan usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS) meliputi masalah-masalah yang berkaitan dengan program kesehatn gigi dan mulut yang ditetapkan berdasarkan prioritas tentang
kesehatan gigi dan mulut sebagai berikut: 1. Murid sekolah SD/MI
2. Guru di sekolah
a. Mengalokasikan dana untuk kegiatan 3. Pelaksanaan
a. Penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut b. Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
4. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan 5. Monitoring dan evaluasi
BAB V LOGISTIK
Kebutuhan dana dan logistik pelaksanaan kegiatan usaha kesehatan gigi dan mulut (UKGS) direncanakan dalam pertemuan tingkat puskesmas dan lintas sektor sesuai dengan kegiatan dan metode yang akan dilaksankan.
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS) perlu diperhatikan dengan menjaga kebersihan dalam pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Dalam perencanaan sampai pelaksanaan kegiatan usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS) perlu diperhatikan keselamatan kerja karyawan puskesmas dan lintas program.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Kinerja pelaksanaan usaha kesehtan gigi sekolah (UKGS) dimonitor dan dievaluasi dengan mengunakan indikator sebagai berikut :
1. Ketetapan pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal 2. Kesesuain petugas yang melaksankan kegiatan 3. Ketetapan metode yang digunakan
BAB IX PENUTUP
Pedoman ini sebagai acuan bagi penyelegaraan program UKGS di puskesmas,lintas program dan lintas sektor dalam pelaksanaan tetap memperhatikan prinsip dan proses kegiatan