LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
PROFESI ASN DI TEMPAT TUGAS
Oleh :
drg. Yuni Putriyani, S.KG Ndh. 01
Peserta Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan I Tahun 2015
PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR
KERJAMA DENGAN
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Berdasarkan Undang-undang ASN no.5 tahun 2014, Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN memiliki tiga peran utama, yaitu: sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Dalam hal ini, dapat dikatakan ASN berperan penting dalam menentukan keberhasilan pemerintahan. Untuk itu, setiap ASN dituntut harus memiliki integritas yang tinggi, bertindak sesuai dengan nilai dasar dan kode etik ASN.
Fenomena yang terjadi saat ini, sebagian besar ASN masih kurang profesional. Faktanya, masyarakat menganggap ASN sebagai pekerja yang paling tidak disiplin bila dibandingkan profesi lainnya. Citra buruk negatif ASN itu seolah mengakar kuat dan menjadi turun menurun. Akibatnya, sistem pemerintahan pun terganggu. Masyarakat banyak yang mengeluhkan berbelitnya birokrasi, buruknya pelayanan publik, ditambah lagi dengan korupsi yang sudah membudaya.
Oleh karena itu, untuk memperbaiki kinerja pemerintahan, khususnya ASN, maka dipandang perlu untuk melakukan peningkatan kinerja ASN. Usaha perbaikan tersebut diawali dengan melakukan reformasi terhadap diklat prajabatan bagi Calon ASN. Diklat prajabatan pola baru sekarang ini telah memadukan antara tahap internalisasi dan aktualisasi. Tahap internalisasi merupakan tahap penanaman nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, serta anti korupsi. Sedangkan, tahap aktualisasi merupakan tahap perwujudan dari nilai-nilai dasar tersebut di tempat tugas/ tempat magang.
Untuk itu, melalui diklat prajabatan pola baru, diharapkan dokter gigi puskesmas, yang menjadi calon ASN, dapat memberikan pelayanan prima, sebagai wujud aktualisasi dari nilai-nilai dasar: akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi. Sehingga, secara tidak langsung dapat berkontribusi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
I.2 Tujuan
Diklat prajabatan dokter gigi calon ASN memiliki tujuan:
1. Untuk membentuk dokter gigi yang akuntabel, yaitu bertanggung jawab penuh untuk melakukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut masyarakat dengan baik dan maksimal.
2. Untuk membentuk dokter gigi yang melayani masyarakat dengan jiwa nasionalisme 3. Untuk membentuk dokter gigi yang melayani masyarakat dengan menerapkan etika
publik
4. Untuk membentuk dokter gigi yang melayani masyarakat dengan komitmen mutu, yaitu memberikan pelayanan yang berkualitas
5. Untuk membentuk dokter gigi yang memiliki nilai anti korupsi dalam melaksanakan tugas.
I.3 Ruang Lingkup
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1 Konsepsi Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)
Untuk membentuk Aparatur Sipil Negara yang berintegritas tinggi, maka setiap ASN harus mengamalkan lima nilai dasar ASN.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. ASN yang akuntabel adalah ASN yang mampu mengambil pilihan yang tepat ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis, melayani warga secara adil dan konsisten dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan paham atau pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap ASN. Nasionalisme tidak hanya sekedar wawasan, tetapi mengaktualisasikannya dalam menjalankan tugas dan fungsi. Adanya jiwa nasionalisme kuat diharapkan dapat membentuk ASN yang senantiasa: menempatkan persatuan-kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; dan menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia dan bertenggang rasa.
3. Etika Publik
Komitmen mutu mengacu kepada ukuran baik buruk yang sipersepsikan oleh individu terhadap nilai suatu produk ataupun jasa. Dalam penyelenggaraan pemerintahan, mutu sering dikaitkan dengan pelayanan kepada masyarakat. Adapun Indikator komitmen mutu:
a. Mampu memahami tindakan yang menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
b. Menunjukan sikap perilaku kinerja kreatif dan inovatif yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
5. Anti Korupsi
Anti korupsi merupakan sikap yang menolak atau tidak berpihak pada tindakan korupsi. Menurut KPK, nilai-nilai dasar anti korupsi, antara lain: jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.
II.2 Tugas dan Fungsi Organisasi
II.2.1 Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur
1. Tugas Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur
Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan urusan otonomi daerah di bidang kesehatan dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi dan tugas pembantuan 2. Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur
Dalam menyelenggarakan tugas, Dinas Kesehatan mempunyai fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kesehatan;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan;
d. Pengelolaan administrasi umum meliputi: Ketatalaksanaan, kepegawaian, perlengkapan, dan peralatan.
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
II.2.2 Tugas dan Fungsi Organisasi (Puskesmas)
dijabarkan sebagaimana berikut: 1. Tugas Puskesmas (Pasal 4)
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
2. Fungsi Puskesmas (Pasal 5)
Dalam melaksanakan tugas tersebut Puskesmas menyelenggarakan fungsi:
a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
b. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Selain menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud Pasal 5, Puskesmas dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan Tenaga Kesehatan.
II.2.3 Tugas dan Fungsi Dokter Gigi Puskesmas
1. Tugas Dokter Gigi Puskesmas
Tugas pokok dokter gigi puskesmas adalah memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta membina peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat.
2. Fungsi Dokter Gigi Puskesmas
Fungsi dokter gigi puskesmas adalah membantu kepala puskesmas dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut masyarakat.
II.3 Visi dan Misi Organisasi
Visi Puskesmas Malili adalah "Puskesmas Malili menjadi unit pelayanan kesehatan terbaik menuju kecamatan sehat".
Sedangkan misi Puskesmas Malili adalah:
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau 2. Meningkatkan sarana dan prasarana
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI DASAR PROFESI ASN DI TEMPAT TUGAS
Nama : drg. Yuni Putriyani, S.KG N D H : 01/ Angkatan 1
Unit Kerja/Instansi : Puskesmas Malili/ Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur
A. KETERKAITAN NILAI DASAR DENGAN KEGIATAN
No Kegiatan/ Waktu
Pelaksanaan Nilai Dasar Uraian Pelaksanaan Kegiatan 1. Membuat catatan rekam
medik pasien rawat jalan
6-15 April 2015
Akuntabilitas Catatan medik pasien dibuat dengan
cermat, lengkap, dan jelas. Rekam medik pasien berisi identitas, riwayat penyakit serta pengobatan pasien.
Etika Publik Catatan rekam medik pasien wajib
dirahasiakan, tidak boleh dipublikasikan ke khalayak ramai. Komitmen
Mutu
Rekam medik yang lengkap dan jelas dapat memudahkan pengontrolan penyakit pasien oleh dokter, sehingga terapi yang diberikan dapat lebih efektif dan
efisen serta memudahkan pasien untuk kunjungan selanjutnya.
2. Melakukan pencabutan gigi pada pasien
Akuntabilitas Pencabutan gigi dilakukan secara
6-15 April 2015 Nasionalisme Dalam memberikan pelayanan, tidak memandang status sosial, suku, agama, maupun jenis kelamin pasien.
Etika Publik Pasien mendapatkan kejelasan informasi mengenai tahap-tahap yang akan dilalui dalam perawatan dengan tutur kata yang santun dan
ramah. Komitmen
Mutu
Pencabutan gigi dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur, sehingga dapat menghindari terjadinya malpraktik. Tindakan dilakukan secara tepat, cepat, dan cermat. Setelah selesai, pasien diberikan instruksi pasca pencabutan serta diminta untuk mengisi kotak kepuasan pasien. Anti Korupsi Tidak meminta/menerima upah
atas pelayanan yang diberikan terhadap pasien.
3. Melayani atau menerima konsultasi serta melakukan pemeriksaan pasien di poli gigi
6-15 April 2015
Akuntabilitas Pasien memperoleh konsultasi dan pemeriksaan secara profesional. Nasionalisme Konsultasi dan pemeriksaan yang
dilakukan tidak membedakan
status sosial, jenis kelamin, suku, dan agama pasien.
Etika Publik Memberikan konsultasi dan pemeriksaan dengan santun dan
Komitmen Mutu
Konsultasi dan pemeriksaan pasien dilakukan dengan teliti, efektif,
dan efisien serta sesuai dengan keluhan pasien.
Anti Korupsi Pasien tidak dikenakan biaya atas jasa yang diberikan.
4. Melakukan penanganan sementara pada pasien dengan nyeri akut
6-15 April 2015
Akuntabilitas Pasien mendapatkan penanganan yang profesional.
Nasionalisme Penanganan dilakukan tanpa
membedakan status sosial, jenis kelamin, suku, dan agama pasien. Etika Publik Pasien ditangani dengan tutur kata
yang santun dan ramah. Komitmen
Mutu
Penanganan dilakukan sesuai
standar operasional prosedur
dan diberikan penjelasan mengenai prosedur perawatan yang akan dilalui.
Anti Korupsi Penanganan dilakukan tanpa menerima upah/ biaya dari pasien.
5. Membuat surat rujukan ke rumah sakit
6-15 April 2015
Akuntabilitas Rujukan tersebut dibuat sebagai bentuk tanggung jawab agar pasien dapat memperoleh penanganan di rumah sakit.
Komitmen Mutu
Pasien yang tidak dapat ditangani di puskemas, langsung dibuatkan rujukan ke rumah sakit agar dapat segera mendapatkan penanganan yang optimal, efektif, dan efisien.
6. Membuat resep obat kepada pasien
6-15 April 2015
Akuntabilitas Memberikan resep obat kepada pasien sesuai dengan indikasi dan kontraindikasinya.
Etika Publik Menerangkan dengan jelas,
santun, dan ramah aturan pakai obat tersebut.
Komitmen Mutu
Dosis obat yang diberikan sesuai dengan aturan dosis obat yang berlaku.
Anti korupsi Pemberian obat diarahkan ke apotek puskesmas, tanpa ada kerjasama dengan perusahaan farmasi tertentu.
7. Menuliskan surat
keterangan sakit kepada pasien yang membutuhkan
6-15 April 2015
Akuntabilitas Surat sakit diberikan kepada pasien yang membutuhkan dan diberikan sesuai dengan kondisi pasien. Etika Publik Tidak menerbitkan surat
keterangan sakit palsu. Pasien diberikan penjelasan dengan
santun dan ramah mengenai kondisi penyakit pasien yang menyebabkan pasien tersebut harus beristirahat.
8. Melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut terhadap ibu hamil
Akuntabilitas Ibu hamil mendapatkan penjelasan
13 April 2015
Dengan adanya penyuluhan, diharapkan dapat mengurangi masalah kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil dan janinnya.
9. Membuat laporan kinerja harian
6-15 April 2015
Akuntabilitas Membuat laporan harian yang jelas
dan mudah dipahami sebagai memberikan pelayanan yang lebih
efektif dan efiesien.
Anti korupsi Laoran dibuat sesuai dengan data rill, tanpa adanya manipulasi.
10. Membuat informed consent
terhadap tindakan medik gigi dan mulut yang dilakukan
6-15 April 2015
Akuntabilitas Sebelum melakukan tindakan medik, pasien diminta untuk menandatangani informed consent sebagai bukti persetujuan pasien terhadap tindakan yang akan dilakukan.
Etika Publik Pasien diberikan penjelasan dengan
B. TEKNIK AKTUALISASI NILAI DASAR
NO Nilai Dasar dan Teknik Akuntabilitas
Uraian Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar dan Manfaatnya bagi Pihak Lain dan
Perwujudan Visi Organisasi 1. 1.1. AKUNTABILITAS:
Teknik Kecermatan/Ketelitian, lengkap dan jelas sesuai dengan prosedur yang berlaku
1.2 ETIKA PUBLIK:
nilai Kerahasiaan/ menjamin rahasia pasien
1.3 KOMITMEN MUTU:
nilai efektif dan efisien
Pencatatan rekam medik dilakukan dengan teknik kecermatan, lengkap, dan jelas sesuai dengan prosedur yang berlaku serta bersifat
rahasia. Rekam medik yang jelas dan lengkap akan memudahkan untuk melakukan pengontrolan penyakit pasien pada kunjungan selanjutnya, sehingga dapat memberikan pengobatan atau terapi yang efektif dan efisien. Pengobatan yang efektif dan efisien akan meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan di puskesmas serta secara tidak langsung dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Nilai keramahan dan kesantunan
2.4 KOMITMEN MUTU:
teknik pelayanan sesuai dengan SOP, teknik pengisian kotak kepuasan pasien
2.5 ANTI KORUPSI:
nilai kejujuran dengan tidak memungut biaya
Pencabutan gigi yang dilakukan pada pasien
secara profesional Pasien dilayani tanpa
memandang status sosial, suku, agama, maupun jenis kelamin pasien. Pasien mendapatkan kejelasan informasi mengenai tahap-tahap yang akan dilalui dalam perawatan dengan tutur kata yang santun dan bersahabat. Pencabutan gigi dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur. Sebelum pulang, pasien diminta mengisi kotak kepuasan pasien, sebagai indikator kepuasan pasien. Setelah selesai, tidak meminta/menerima upah atas pelayanan yang diberikan terhadap pasien.
terhadap pelayanan puskesmas. Sehingga, secara
Nilai keramahan dan kesantunan
3.4 KOMITMEN MUTU:
Teknik pelayanan sesuai dengan standar operasional prosedur
3.5 ANTI KORUPSI:
nilai kejujuran dengan tidak memungut biaya
Pemeriksaan pasien dilakukan dengan cermat dan profesional tanpa membedakan status sosial, jenis kelamin, suku, dan agama pasien,
sehingga dapat ditegakkan diagnosis yang tepat. Konsultasi diberikan dengan bahasa yang
santun dan ramah sehingga pasien merasa nyaman untuk berkonsultasi dan menyampaikan keluhannya. Pemeriksaan pasien dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan standar operasional prosedur. Pasien tidak dikenakan biaya atas jasa yang diberikan. Dengan demikian, pasien tidak perlu berpikir keras untuk segera memeriksakan penyakit gigi dan mulut yang dideritanya dan secara tidak langsung dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
4. 4.1 AKUNTABILITAS:
Teknik kecermatan dan profesionalisme
4.2 NASIONALISME:
Teknik nondiskriminatif
4.3 ETIKA PUBLIK
Nilai kesantunan dan keramahan
4.4 KOMITMEN MUTU
Pelayanan sesuai dengan standar operasional prosedur
4.5 ANTI KORUPSI
Nilai kejujuran dengan teknik tidak menerima upah/ biaya
Pasien mendapatkan penanganan dengan teknik
kecermatan dan profesional tanpa
membedakan status sosial, jenis kelamin, suku, dan agama pasien. Sebelum dilakukan penanganan, diberikan penjelasan mengenai prosedur perawatannya dengan bahasa yang
santun, ramah, dan mudah dimengerti
terhadap nyeri yang dikeluhkan Prosedur penanganan yang dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur, sehingga terjadinya malpraktik dapat dihindari dan pasien mendapatkan penanganan yang efektif dan
efisien.Selain itu, penanganan dilakukan dengan
Dengan demikian, secara tidak langsung dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan tercipta pelayanan yang bermutu, merata, dan
Rujukan dibuat sebagai bentuk tanggung jawab agar pasien mendapatkan penanganan yang pasien yang penyakitnya tidak bisa ditangani di puskesmas, dengan harapan pasien mendapatkan penanganan yang efektif, dan efisien di rumah sakit rujukan. Sehingga, secara tidak langsung dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Sesuai dengan aturan dosis
6.4 ANTI KORUPSI
Nilai kejujuran, tanpa ada keuntungan pribadi
Memberikan resep obat kepada pasien secara
profesional, yaitu sesuai dengan indikasi dan kontraindikasinya. Sehingga, pasien mendapatkan terapi yang tepat dan terhindar dari malpraktik. Setelah itu, kemudian menerangkan dengan jelas, santun, dan ramah aturan pakai obat tersebut dengan dosis obat yang diberikan sesuai dengan aturan dosis obat yang berlaku. Pemberian obat diarahkan ke apotek puskesmas,
tanpa ada kerjasama dengan perusahaan farmasi tertentu. Hal tersebut dapat meningkatkan kepuasan masyarakat atas layanan yang diberikan, serta dapat menciptakan pelayanan yang bermutu, merata, dan terjangkau.
Nilai profesionalisme
7.2 ETIKA PUBLIK
Nilai kesantunan dan keramahan, sesuai dengan kode etik dokter gigi
membutuhkan secara profesional, yaitu diberikan sesuai dengan kondisi pasien, dalam hal ini tidak menerbitkan surat keterangan sakit palsu. Pasien diberikan penjelasan dengan
santun dan ramah mengenai kondisi penyakit pasien yang menyebabkan pasien tersebut harus beristirahat.
Nilai kesantunan, keramahan, mudah dipahami kesehatan gigi dan mulutnya selama kehamilan dengan bahasa yang santun dan ramah serta kesehatan masyarakat.
9. 9.1 AKUNTABILITAS
Nilai transparansi, yaitu laporan yang jelas dan mudah dipahami
9.2 KOMITMEN MUTU
Nilai efektivitas dan efisiensi
9.3 ANTI KORUPSI dilaksanakan. Laporan dibuat sesuai dengan data rill, tanpa adanya manipulasi. Dengan adanya laporan kinerja harian, dapat dijadikan acuan evaluasi ke depannya untuk memberikan pelayanan yang lebih efektif dan efisien.
10. 10.1 AKUNTABILITAS
BAB IV
LAPORAN KEGIATAN
Nama Peserta : drg. Yuni Putriyani, S.KG Nomor Daftar Hadir : 01/ Angkatan 1
Unit Kerja/Instansi : Puskesmas Malili/ Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur
KEGIATAN 1 Membuat catatan rekam medik pasien rawat jalan di poli gigi
TANGGAL 6-15 April 2015
DAFTAR LAMPIRAN Dokumentasi Foto
Deskripsi keterkaitan dengan nilai-nilai dasar PNS
Akuntabilitas
Etika Publik
Komitmen Mutu
Catatan rekam medik pasien rawat jalan dibuat dengan jelas dan lengkap, yang merupakan bagian dari instrumen sistem pencatatan dan pelaporan di puskesmas.
maupun penyakit yang menular akibat kontak serumah. Sehingga, dapat memberikan upaya preventif dan kuratif yang efektif dan efisien.
KEGIATAN 2 Melakukan pencabutan gigi pada pasien poli gigi
TANGGAL 6-15 April 2015
DAFTAR LAMPIRAN 1. Fotocopy buku register pasien poli gigi 2. Dokumentasi Foto
Deskripsi keterkaitan dengan nilai-nilai dasar PNS
Akuntabilitas
Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen Mutu
Pencabutan gigi dilakukan secara profesional, yaitu sesuai dengan kompetensi saya sebagai dokter gigi umum.
Pelayanan yang diberikan sama terhadap semua pasien yang datang, tanpa membedakan status sosial, suku, agama, dan ras pasien.
Pasien diberikan penjelasan mengenai tahap-tahap yang akan dilalui dengan bahasa yang mudah dimengerti, sopan, dan santun. Pelayanan diberikan sesuai dengan kode etik profesi dokter gigi.
mengisi kotak kepuasan pasien. Hal ini bertujuan sebagai alat evaluasi kualitas pelayanan poli gigi, sehingga diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan.
KEGIATAN 3 Melayani atau menerima konsultasi serta melakukan pemeriksaan pasien di poli gigi
TANGGAL 6-15 April 2015
DAFTAR LAMPIRAN 1. Fotocopy buku register pasien poli gigi 2. Dokumentasi Foto
Deskripsi keterkaitan dengan nilai-nilai dasar PNS
Akuntabilitas
Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen Mutu
Pemeriksaan pasien dilakukan dengan cermat dan profesional sehingga dapat ditegakkan diagnosis yang tepat. Konsultasi dan pemeriksaan dilakukan berdasarkan keluhan pasien.
Pelayanan pasien dilakukan tanpa membedakan status sosial, suku, agama, dan ras pasien. Sehingga pelayanan yang diberikan bersifat adil dan merata
Konsultasi pasien diberikan dengan bahasa yang mudah dimengerti, ramah dan santun. Sehingga pasien merasa nyaman untuk mnyampaikan keluhannya.
Anri Korupsi Pemeriksaan dan konsultasi dilakukan secara gratis, tanpa dipungut biaya. Sehingga pelayanan kesehatan gigi dan mulut dapat dijangkau oleh semua kalangan tanpa terkecuali.
KEGIATAN 4 Melakukan penanganan sementara pada pasien dengan nyeri akut
TANGGAL 9 April 2015
DAFTAR LAMPIRAN 1. Fotocopy buku register pasien poli gigi 2. Dokumentasi foto
Deskripsi keterkaitan dengan nilai-nilai dasar PNS
Akuntabilitas
Nasionalisme
Etika publik
Komitmen Mutu
Pasien ditangani secara profesional sesuai dengan kompetensi dokter gigi umum
Penanganan dilakukan tanpa membedakan status sosial, suku, agama, ras, dan jenis kelamin pasien. Sehingga penanganan yang diberikan secara adil dan merata.
Anti Korupsi
alat evaluasi kepuasan pasien. Dengan demikian, kualitas pelayanan dapat senantiasa dikontrol.
Setelah selesai, pasien tidak dipungut biaya. Sehingga, pelayanan dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
KEGIATAN 5 Membuat surat rujukan ke rumah sakit
TANGGAL 9 April 2015
DAFTAR LAMPIRAN 1. Fotocopy buku register pasien 2. Dokumentasi foto
Deskripsi keterkaitan dengan nilai-nilai dasar PNS
.
Akuntabilitas
Etika Publik
Komitmen mutu
Surat rujukan dibuat sebagai bentuk tanggung dokter gigi terhadap pasien yang tidak dapat ditangani di puskesmas.
Pasien diberikan penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti secara santun dan ramah mengenai sebab pasien dirujuk ke rumah sakit. Pasien diberikan rujukan dengan tujuan agar pasien mendapatkan penanganan yang optimal, efektif, dan efisien di rumah sakit rujukan.
KEGIATAN 6 Membuat resep obat kepada pasien
TANGGAL 9 April 2015
Deskripsi keterkaitan dengan nilai-nilai dasar PNS
Akuntabilitas
Etika publik
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Pemberian resep obat kepada pasien dilakukan secara profesional, yaitu sesuai dengan indikasi dan kontraindikasi.
Setelah resep dibuat, pasien diberikan instruksi secara santun dan ramah mengenai aturan pakai obat tersebut.
Dosis obat yang diberikan sesuai dengan aturan dosis obat yang berlaku.
Resep yang dibuat berdasarkan obat yang tersedia di puskesmas, pasien tidak diarahkan membeli obat di luar atau obat paten untuk kepentingan pribadi dokter gigi.
KEGIATAN 7 Menuliskan surat keterangan sakit kepada pasien yang membutuhkan
TANGGAL 13 April 2015
DAFTAR LAMPIRAN Dokumentasi Foto
Deskripsi keterkaitan dengan nilai-nilai dasar PNS
Akuntabilitas
Etika Publik
Surat sakit dibuat kepada pasien yang membutuhkan, yaitu berdasarkan kondisi pasien.