• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kurikulum IPA Dalm Ktsp ( Hepi )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Kurikulum IPA Dalm Ktsp ( Hepi )"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP )

Secara Rasional Pemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan dengan diberikannya wewenang kepada sekolah untuk menyusun kurikulumnya mengacu pada Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional dan pasal 35 tentang standar nasional pendidikan. Juga adanya tuntutan globalisasi dalam bidang pendidikan yang memacu agar hasil pendidikan nasional dapat bersaiang dengan hasil pendidikan negara-negara maju. Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kondisi daerah perlu segera dilaksanakan.

Bentuk nyata dari desentralisasi pengelolaan pendidikan ini adalah diberikannya kewenangan kepada sekolah untuk mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunannya maupun pelaksanaannya di sekolah.

1. Pengertian Kurikulum

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk :

(a) Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) Belajar untuk memahami dan menghayati,

(c) Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan

(e) Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Kewenangan sekolah dalam menyusun kurikulum memungkinkan sekolah menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi

(2)

daerah. Dengan demikian, daerah dan atau sekolah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar, cara mengajar, dan menilai keberhasilan belajar mengajar

2. Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.

3. Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

5. Struktur Kurikulum A. Struktur Kurikulum

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran. Susunan mata pelajaran tersebut terbagi dalam lima kelompok yaitu kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kewarganegaraan dan kepribadian; ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika; jasmani, olahraga dan kesehatan. Struktur kurikulum meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai kelas I sampai dengan kelas VI.

(3)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/Semester : V/ 2

Pertemuan ke : 1 (satu ) Alokasi waktu : 2x35 menit

A. Standar Kompetensi

Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model B. Kompetensi Dasar

Membuat suatu karya atau model misalnya periskop au lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya C. Indikator

Merancang suatu karya /model

Menguji hasil rancangan dan menyempurnakannya D. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menjelaskan kegunaan film bayangan boneka Siswa dapat menjelaskan cara kerja alat yang dirancang Siswa dapat merancang gambar untuk film bayangn boneka

(4)

Siswa dapat menyempurnakan alat yang dirancang setelah diuji

Siswa dapat mendemonstarasikan cara membuat film bayangna boneka E. Materi Pokok

Karya sederhana dari penerapan sifat-sifat cahaya F. METODA Ceramah Tanya jawab Demonstrasi Penugasan G. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (5 menit)

• Berdo’a

• Menyiapkan alat dan bahan pelajaran yang sudah ditugaskan terlebih dahulu • Tanya jawab tentang sifat-sifat cahaya

2. Kegiatan Inti (50 menit)

• Tanya jawab tentang kegunaan periskop • Siswa dibagi LKS

• Siswa menguji hasil karyanya

• Pembahasan hasil karya siswa secara kalasikal 3. Kegiatan Akhir (15 menit)

• Di bawah bimbingan guru,siswa menyimpulkan pelajaran • Mengadakan evaluasi

(5)

• Memberi tindak lanjut berupa PR dan ditugaskan membawa alat untuk kegiatan berikutnya H. Sumber Belajar

Alat dan Bahan : Kotak bekas,cermin datar,pisau,selotip,mistar,pensil

Sumber belajar :Buku IPA kelas 5b,SPKAN Bandung hal 107 – 108 Pengalaman guru dan siswa I. Penilaian

Metode : Non Tes Bentuk tes : Unjuk Kerja

Instrumen : Lembar Kerja Siswa, Lembar Pengamatan

J. Lembar Kerja Siswa untuk membuat periskop dapat dilihat pada Buku IPA kelas 5b,SPKN Bandung hal 108 Karanagan Dadang Rachman Munandar,M.Pd,dkk .

(6)

SILABUS DAN SISTEM PENILAIAN

Nama Sekolah : SDN Pasnggraahan III Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Program : V / SEKOLAH DASAR

Semester : 2 (dua)

Standar Kompetensi : 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model

Kompetensi

Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi Pengalaman Belajar Indikator

Penilaian Alokas i Waktu Sumber/ Bahan/ Alat Jenis Tagihan Bentuk Instrumen Contoh Instrumen 6.1 Mendeskri psikan sifat-sifat cahaya Cahaya Dan Sifat-Sifatnya A. Sifat cahaya (Hlm.141) B. Antara cahaya dan penglihatan saling berhubungan. (Hlm.150)

o Memahami peta konsep tentang cahaya

o Melakukan kegiatan 6.1 s.d 6.9

o Menyebutkan sifat cahaya :

- cahaya merambat lurus - cahaya menembus benda

bening - cahaya dapat

dipantulkan.

- cahaya dapat dibiaskan - cahaya putih terdiri dari

o Mendemonstrasika n sifat cahaya yang mengenai berbagai benda (bening, berwarna, dan gelap). o Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin datar dan cermin lengkung (cembung atau Tugas Individu dan Kelompo k Laporan dan unjuk kerja Uraian Objektif Kegiatan 6.1 Hlm.142 Kegiatan 6.2 Hlm.143 Kegiatan Sumber: Buku SAINS SD Haryanto Erlangga Kelas V Alat: - Karton tebal, tiga kayu, gunting, pelubang, lampu senter, gelas bening,

(7)

Kompetensi Dasar

Materi Pokok dan

Uraian Materi Pengalaman Belajar Indikator

Penilaian Alokas i Waktu Sumber/ Bahan/ Alat Jenis Tagihan Bentuk Instrumen Contoh Instrumen berbagai warna

o Memahami sifat cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung.

o Memahami bayangan yang terjadi pada cermin datar, cermin cekung, cermin cembung. o Memahami istilah dari

pemantulkan teratur, bayangan semu, bayangan nyata, pembiasan,

medium, garis normal, spektrum.

o Menyebutkan contoh peristiwa penguraian cahaya dalam kehidupan sehari-hari.

o Memahami bahwa benda terlihat oleh mata karena benda memantulkan cahaya

o Memahami bahwa mata tidak dapat melihat benda yang sangat kecil.

cekung). o Menunjukkan contoh peristiwa pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari melalui percobaan. o Menunjukkan bukti bahwa

cahaya putih terdiri dari berbagai warna. o Memberikan contoh peristiwa penguraian cahaya dalam kehidupan sehari-hari. 6.3 Hlm.144 Kegiatan 6.4 Hlm.144 Kegiatan 6.5 Hlm.145 Kegiatan 6.6 Hlm.146 gelas berwarna, kaleng, batu, karton, triplek, plastik bening, botol bening, air jernih dan berlumpur - Senter, cermin datar, kertas hitam, sendok makan, pulpen, pensil, mangkuk bening,basko m, selembar kertas putih.

(8)

Kompetensi Dasar

Materi Pokok dan

Uraian Materi Pengalaman Belajar Indikator

Penilaian Alokas i Waktu Sumber/ Bahan/ Alat Jenis Tagihan Bentuk Instrumen Contoh Instrumen o Mengetahui cara menjaga

mata agar tidak rusak - Membaca di tempat

terang

- Tidak memandang langsung sumber cahaya yang menyilaukan. o Mengetahui cacat mata

- Rabun jauh - Rabun dekat - Cacat mata tua o Menyebutkan alat-alat

optik yang lain - Kaca pembesar - Kamera - Mikrosko p - Teropon g - Periskop - Overhea d proyekt or

(9)

Analisis Kurikulum Ipa dalam KTSP

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

Dalam kurikulum ini sangatlah sempurna karena memiliki makna dan tujuan yang sesuai dengan pembelajaran yang ada di sd sehinnga sesuai kebutuhan peserta didik dan tidak hanya berpusat pada guru, tetapi juga berpusat pada potensi dan berpusat pada peserta didik, beragam dan terpadu, tanggap terhadap ilmu pengetahuaan, teknologi dan seni, relevan dengan kebutuhan kehidupan, menyeluruh dan berkesinambngan. Yang tentu saja kurikuluini bias melihat pelajarn dalm kurikulum 2004 ( KBK ) untuk sekolah dasar memiliki ruang lingkup yang cukup kecil.

Depdiknas pada tahun 2004 telah melakukan pengantisipasian perbahan dengan cara mengembalikan kurikulum berbasisi kompetensi untuk SD dan pada tahun 2006 kbk tersebut telah di sempurnakan dengan menerapkan KTSP uyang dimulai pada tahun ajaran2006 mendapat keleluasan penuh setiap sekolah dalam mengembangkan kurikulum dengan memperhatikan potensi sekolah.

Analisis materi IPa

Ipa dalm KTSP di SD atau MIberhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara liuas dan sisitematis, maka dari itu, ipa bukan hanya memnguasai materi yang berupa fakta, konsep, atau prinsip tetapi jga merupakan prosesepenemuan. Materi ipa mulai di berikan pada kelas 1 SD sampai 6 SD. IPA mendapat porsi 19,05 % dari jumlah keseluruhan SK yang diberikan di sd atau 23,53 % dari jumlah keseluruhan KD

Referensi

Dokumen terkait

Bukti kontrak pengalaman paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk

Kultivar yang termasuk golongan daun panjang adalah 'Hitam Pagentan', 'Ireng Temen', dan 'Saka', kultivar yang termasuk golongan daun sedang adalah 'Bulu', 'Toraja', dan 'Cempo

Rekomendasi yang baik untuk permasalahan seperti ini adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar berikutnya yaitu dengan membuat marka – marka dan pembatas jalan sehingga barang

Disimpulkan dari penelitian bahwa tidak ada hubungan antara luas lesi foto toraks dengan kepositifan BTA pada pasien TB paru kategori 1 di Medan.. Penelitian ini

Dalam standar pengertian yang sudah ditentukan secara internasional, yang dimaksudkan dengan pengangguran adalah seseorang yang sudah digolongkan dalam angkatan kerja yang

Dari hasil pengujian hipotesis ketiga (H3) pada BAB IV, diperoleh gambaran bahwa antara penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dengan motivasi belajar PAI pada Siswa

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui faktor ekonomi makro yang mempengaruhi konsumsi masyarakat Jawa Timur, (2) menganalisis kecenderungan mengkonsumsi