Pendahuluan
Pendahuluan
Kaidah Bilangan Bulat Kaidah Bilangan Bulat AstonAston Massa Massa
atom isotop-isotop yg berbeda (dinyatakan atom isotop-isotop yg berbeda (dinyatakan dlm skala massa atom
dlm skala massa atom 1212C), nilainya mendekatiC), nilainya mendekati
bil. bulat yg
bil. bulat yg mewakili no. massa merekmewakili no. massa merekaa
Hipotesis W. ProutHipotesis W. Prout Atom-atom dari Atom-atom dari
elemen-elemen yg berbeda terbentuk dari elemen-elemen yg berbeda terbentuk dari atom-atom H dgn jumla yg berbeda
atom-atom H dgn jumla yg berbeda
Inkonsistensi dlm hipotesis ProutInkonsistensi dlm hipotesis Prout !ont., !ont.,
klorin " tembaga ternyata mempunyai berat klorin " tembaga ternyata mempunyai berat atom yg !ukup berbeda dari nomor-nomor atom yg !ukup berbeda dari nomor-nomor bulat
bulat (#$,%$& (#$,%$& '#,$%)'#,$%) 2
A. Aturan inti atom; hipotesis
A. Aturan inti atom; hipotesis
neutron-proton
neutron-proton
Massa atom isotop idrogen
Massa atom isotop idrogen 11H (1.*2$)H (1.*2$) ampir bulat
ampir bulat wajar utk mengasumsikan wajar utk mengasumsikan
bawa inti atom dari sebua isotop bawa inti atom dari sebua isotop bernomor massa
bernomor massa A A terbentuk dari inti terbentuk dari inti sejumla
sejumla A A atom idrogen bernomor massa atom idrogen bernomor massa 1 (
1 (11H) yang H) yang tak lain tak lain adala proton-pradala proton-protonoton
+arena setiap proton membawa sebua +arena setiap proton membawa sebua satuan elektronik bermuatan positi (e) al satuan elektronik bermuatan positi (e) al ini menjadikan muatan total dari ini menjadikan muatan total dari proton-proton
proton A A sama dengan sama dengan +Ae+Ae
3 3
amun, sesunggunya muatan sebua inti amun, sesunggunya muatan sebua inti
atom /
atom / +Ze+Ze, dgn, dgn Z Z sbg no. atom (yg sbg no. atom (yg biasanya 0
biasanya 0 A) A) inti atom tdk dpt terbentuk inti atom tdk dpt terbentuk ole proton-proton saja.
ole proton-proton saja.
iasumsikan bawa selain proton-proton
iasumsikan bawa selain proton-proton A A, inti, inti mengandung elektron-elektron (
mengandung elektron-elektron ( A-Z A-Z ),), masing-masingnya membawa muatan
masing-masingnya membawa muatan –e–e
muatan total inti atom
muatan total inti atom menjadimenjadi +Ze+Ze.. anyak kekurangan pd ipotesis ini
anyak kekurangan pd ipotesis ini
A. Aturan inti atom; hipotesis
A. Aturan inti atom; hipotesis
neutron-proton
neutron-proton
4 4
A. Aturan inti atom; hipotesis
neutron-proton
s m kg R x p 10 . / 10 10 ~ 20 14 34 − − − = = ∆ = ∆ Alasan2 mengapa elektron tdk dpt tetap berada dlm inti
Prinsip ketakpastian Heisenberg3
ketakpastian momentum p dari elektron dlm inti atom akan menjadi
4ebua elektron dgn momentum berorde sebesar ini akan mempunyai energi
Mev 20 1.6x10 x10 3x10 . 13 20 8 = = ∆ ≈ c p − − E
A. Aturan inti atom; hipotesis
neutron-proton
5idak ada bukti eksperimental dari keberadaan
elektron-elektron berenergi tinggi seperti itu didalam inti-inti dari atom-atom.
ari tinjauan momentum sudut inti atom,
ipotesis proton-elektron akan mengadapi kesulitan.
!onto3 utk inti atom 1% (6/), jumla proton "
elektronnya adala 2A-6 / 2*- / 21 (ganjil)
inti atom 1% arus mempunyai spin
setenga-integral. amun pengukuran memberikan l/1, yg berlawanan dgn ipotesis proton-elektron
7artikel2 ber-spin intrinsik setenga-integral
(182, #82, $82 dst), ungsi-gelombangnya antisimetris mematui statistik 9-
mereka disebut ermion (meliputi elektron, proton " neutron)
7artikel2 ber-spin integral (, 1, 2, dst),
ungsi-gelombangnya simetris mematui statistik
(-:) mereka disebut boson (meliputi oton
(4/1), meson (4/), dsb)
ukti2 tsb menunjukkan bawa ipotesis proton-elektron dari aturan inti tidak mungkin benar.
A. Aturan inti atom; hipotesis
neutron-proton
Hipotesis dari ;uterord (1<2)3 4ebua proton " sebua elektron didalam inti atom membentuk sebua partikel netral gabungan
7engamatan =ames Cadwi!k (1<#2)3 emisi sebua partikel netral dari inti atom ternyata
partikel2 tsb mempunyai massa yg ampir sama seperti proton, dan disebut neutron
eutron sesunggunya adala sebua jenis baru dari partikel elementer " bukan gabungan dari sebua proton dan sebua elektron. 4pin dari neutron adala >, karenanya ia adala ermion.
A. Aturan inti atom; hipotesis
neutron-proton
?. Heisenberg (1<#2)3 inti atom terbentuk dari proton " neutron (bukan dari proton "
elektron).
4ebua inti dgn no. massa A " no. atom Z
tersusun dari Z proton dan N=A–Z neutron
jumla total partikel dlm inti / no. massanya
Massa proton " neutron ampir menyatu
massa atomnya akan mendekati no.
massanya menjelaskan +aida ilangan
ulat Aston
A. Aturan inti atom; hipotesis
neutron-proton
alam kasus inti atom 1%, jumla total neutron "
proton / 1% (genap) spin l dari inti atom
arusla bulat, (sesuai dgn
pengamatan-pengamatan).
ukleon-nukleonnya adala ermion-ermion
sebua inti dgn A genap arus mematui
statistik -:
sebua inti dgn A ganjil arus mematui statistik
9-
Conto3 dalam kasus inti atom 1%, karena A
adala genap, ia arus mematui statistik -:.
A. Aturan inti atom; hipotesis
neutron-proton
B. 'i(at-si(at ga)a inti
7roton " neutron terikat sangat kuat dlm inti.
4iat gaya yg mengikat proton " neutron pd
dasarnya berbeda dari tipe-tipe gaya yg lebi amiliar, misalnya gaya-gaya gra@itasional atau elektromagnetik.
aya gra@itasional jau 00 ikatan inti
!onto3 energi potensial dari interaksi
gra@itasional antara 2 nukleon dlm inti pd jarak 2
B 1-1$m dari yg satu ke yg lainnya adala
ini00energi ikat per nukleon (berorde beberapa juta eV )
MeV V g =
5
.
75
×10
−32 5injauan gaya elektromagnetik3
o 7roton-proton akan saling menolak karena muatannya
sama
o eutron tdk saling berinteraksi dgn sesama neutron
ataupun dgn proton karena ia netral
+ita perlu mengasumsikan sebua tipe gaya lainnya3
aya ini menarik dgn sangat kuat s8d jarak maB
tertentu (jangkauan gaya) diantara nukleon-nukleon berorde 2 m
iluar jarak tsb, gayanya dpt diabaikan. Hal ini
dikenal sebagai interaksi yang kuat .
B. 'i(at-si(at ga)a inti
*. Penemuan
nuklida-nuklida stabil
ari sekitar 1 nuklida yg diketaui ada, anya
sekitar 2$ yg stabil. 4isanya bersiat radioakti " pd dasarnya diproduksi se!ara artiDsial.
5erke!uali beberapa nuklida peluruan-E yang
lebi berat, kebanyakan dari mereka adala peluruan-F.
eberapa nuklida berat juga melangsungkan Dsi
(pembelaan) spontan.
:lemen-elemen yg ada se!ara alamia dpt dikelompokkan dlm 2 kelas, yg mempunyai nilai 6 genap atau ganjil.
:lemen-elemen dgn 6 ganjil biasanya mempunyai 1 atau 2 isotop stabil.
:lemen-elemen dgn 6 genap umumnya mempunyai
isotop stabil dgn jumla G elemen-elemen dgn 6 ganjil. !onto3
Ca (6/2), 4e (6 / #%), +r (6 / #'), dsb ' isotop stabil.
6n (6/#), e (6/#2), 6ir!onium (6/%), dsb $ isotop
stabil
Cadmium (6/%*) * isotop stabil
5in (6 / $) 1 isotop stabil (terbesar).
*. Penemuan
nuklida-nuklida stabil
*. Penemuan
nuklida-nuklida stabil
+br %. +ra,k s / utk Inti atom 0 inti atom 'tabil
rasio 86 utk nuklida2
stabil dibatasi dlm rentang sempit di sekitar garis
tebal mean (garis
kestabilan).
tk inti yg lebi ringan,
jumla proton " neutron ampir sama sg 86 / 1.
tk inti yg lebi berat,
jumla neutronnya G
proton sg 86G1 utk 6 yg lebi tinggi.
Isotop2 dari elemen2 yg berbeda (6/konstan)
terletak pada garis2 @ertikal yg berbeda.
uklida2 dgn 6 yg berbeda, memp. o. massa
yg sama (A/konstan) terletak di sepanjang garis miring dgn sudut 1#$o td sumbu 6
(dikenal sbg isobar2).
uklida2 dgn jumla neutron yg sama
(/konstan) terletak di sepanjang garis2 oriJontal yg berbeda (dikenal sbg isoton2).
. enemuan nu
a-nuklida stabil
Isotop-isotop dari semua elemen dpt dibagi
dlm % kelompok3
6 genap K genap (e-e)
6 genap K ganjil (e-o)
6 ganjil K genap (o-e)
6 ganjil K ganjil (o-o).
1abel %
umlah isotop stabil
*. Penemuan
nuklida-nuklida stabil
Even-even
Even-odd Odd-even Odd-odd Total
. odel-model inti
atom
ntuk memaami siat-siat yang teramati dari inti suatu atom diperlukan pengetauan yang memadai mengenai siat interaksi internukleon. +arena kesulitan2 dlm mengembangkan teori yg
memuaskan dari struktur inti, model2 yg berbeda diajukan utk inti, masing2nya dpt menjelaskan beberapa karakteristik berbeda dari inti atom.
eragam model inti yg diajukan diantara3
Model tetes !airan Model gas 9ermi
Model2 kulit dgn tipe2 perangkai yg berbeda
5. odel 1etes *airan
'i(at2 makroskopis inti sangat serupa dgn )g
ditemukan dlm sebuah tetes 6airan (mis., kerapatan yg konstan dari materi inti " energi ikat yg konstan per nukleon)
Model tetes !airan diusulkan ole . or " 9. +al!kar (1<#)
" kemudian diterapkan ole C.9. @on ?eiJsa!ker " H. A. ete utk mengembangkan ormula semi-empirik utk energi ikat inti.
:nergi ikat E
B dari sebua inti se!ara linier proporsional td
jumla inti di dlmnya, sg binding fractin f B (i!e!, binding
energy per nukleon) ampir konstan (L*, Me) utk kebanyakan inti.
9akta ini menunjukkan sebua kemiripan dari inti atom dgn
sebua tetes !airan.
Ada poin2 kemiripan lainnya antara inti sebua atom dan sebua tetes !airan3
i.aya tarik didekat permukaan inti serupa dgn gaya
tegangan permukaan pd permukaan tetes !airan&
ii.4eperti dlm kasus sebua tetes !airan, kerapatan
materi inti tdk bergantung dari @olumenya. +ita
ketaui bawa radius inti "#A$%& ' ( A/no. massa)
@olume inti LA.
+arena massa inti #A kerapatan materi
inti N*=%V tdk bergantung dari A.
Hal ini juga menyarankan saturasi gaya inti&
5. odel 1etes *airan
iii. 5ipe2 partikel yg berbeda (mis., neutron, proton,
deuteron, partikel-E dsb) diemisikan selama reaksi2 inti. 7roses2 ini analog dgn emisi molekul2 dari tetes !airan selama e@aporasi (penguapan)&
iii. :nergi dalam dari inti adala analog dgn energi
panas dlm tetes !airan&
iii. 7embentukan sebua inti majemuk berumur
pendek ole absorpsi sebua partikel nuklir (inti) dlm sebua inti atom ketika terjadi sebua reaksi nuklir, analog dgn proses kondensasi dari ase uap ke !airan dlm kasus tetes !airan.
5. odel 1etes *airan
Model tetes !airan tdk begitu sukses dlm menjelaskan keadaan2 inti yg tereksitasi di tingkat yg renda.
+arena gerakan2 kolekti sejumla besar
nukleon dilibatkan, model ini
menyebabkan le@el2 energi yg ber-ruang rapat. amun begitu, sebenarnya le@el2 energi tsb didapati ber-ruang sangat lebar pd energi2 eksitasi renda.
5. odel 1etes *airan
7. 7ormula
Bethe-Wei8sa6ker
9ormula semi-empirik utk massa nuklir (atau
nuclear binding energies) ini, mengubungkan
antara teori2 materi nuklir dgn inormasi
eksperimental " didasarkan pd model tetes !airan dari inti atom.
=ika M (A,6) adala massa atom dari isotop sebua
elemen O dgn no. atom 6 " no. massa A' maka
EB = energi ikat inti&
H=*assa at* idrgen (1H)& n/massa neutron&
N=A-Z adala ,u*la neutrn dl* inti
23 B n H NM E ZM Z A M ( , ) = + −
:nergi ikat E
Bdpt dinyatakan sbg
jumla dari sejumla suku yg
diberikan dibawa ini3
(i) Energi lu*e.a$ = konstanta& E = energi
lu*e/
@olume nuklir sebanding dgn A
24
7. 7ormula
Bethe-Wei8sa6ker
A
a
E
v=
1(ii) Energi per*ukaan.
+arena inti diasumsikan menyerupai tetes !airan bola dengan jari-jari ; / ro A1 8 #, kita dapat mengasumsikan bawa sebua gaya yg mirip dengan tegangan permukaan dari !airan bekerja pd nukleon2 didekat permukaan bebas dari bidang nuklir
aya permukaan ini sebanding dengan luas permukaan inti yang sama dengan
=adi kita dapat menulis energi permukaan total sebagai3 2
7. 7ormula
Bethe-Wei8sa6ker
3 / 2 2 2 4 4π R = π r o A 3 / 2 2 A a E s = −(iii) Energi 0ul*b.
5olakan Coulomb antar proton dalam inti juga
!enderung melemakan ikatan nuklir8inti
+arena energi potensial adala negati dari kerja yang
dilakukan, energi Coulomb dari bidang muatan adala
7ers. iatas utk energi Coulomb tidakla tepat. Ia
memerlukan koreksi karena (a) ketakseragaman distribusi muatan nuklir& (b) diperlukannya pengaturan diskrit dari muatan2 proton& (!) pengaru ketakpastian dlm lokalisasi proton2& (d) ketakbulatan (bentuk) inti& (e) koreksi td posisi proton2
2!
7. 7ormula
Bethe-Wei8sa6ker
3 / 1 2 3 3 / 1 0 0 2 4 ) ( 5 3 A Z a A r Ze E c = − = − πε(i) Energi asi*etri.
lm inti2 ringan (N = Z) konDgurasi paling stabil.
tk inti2 yg lebi berat, peningkatan jumla proton
!enderung melemakan ikatan karena gaya tolakan Coulomb diantara mereka.
eberapa neutron tambaan arus adir utk
menyediakan ikatan2 tambaan n-n sbg
kompensasinya. amun, al ini mengganggu kondisi kesamaan 6 " utk membentuk konDgurasi yg paling stabil ketika eek gaya Coulomb diabaikan.
=adi karena keasimetrian dlm jumla neutron proton,
energi asimetri dpt ditulis sbg3
2"
7. 7ormula
Bethe-Wei8sa6ker
A Z A a E a 2 4 ) 2 (−
−
=
() Energi pe*asangan.
Inti2 A ganjil terikat dgn lebi kuat drpd inti2 o-o sementara ikatan mereka kurang kuat
dibandingkan dgn inti2 o-o.
7engamatan2 ini menunjukkan bawa kita mesti menambakan sema!am energi pemasangan utk EB yg *uncul karena pe*asangan nuklen1 dari ,enis yg sa*a dgn spin1 yg berla2anan!
:nergi pemasangan P (A, 6) bergantung anya pd A 2#
7. 7ormula
Bethe-Wei8sa6ker
4 / 3 5 −=
a Aδ
+ita dapat menulis :nergi ikat (binding
energy )sebagai3
Ini adala rumus semi-empiris untuk
energi ikat nuklir dan dikenal sebagai rumus ete-?eiJsa!ker. 2$
7. 7ormula
Bethe-Wei8sa6ker
δ δ+
−
−
−
−
=
+
−
−
−
=
A Z A a A Z a A a A a Z A E E E E E Z A E B a c s v B 2 4 3 / 1 2 3 3 / 2 2 1 ) 2 ( / ) , ( ) , (+. Aplikasi 7ormula
'emi-empiris 5nergi Ikat
Peluruan Alpa 3& He Y X Z A A Z 4 2 4 2 + → −− ) ( ) 2 , 4 ( ) ,
( A Z M A Z M 4 He M Qα
=
−
−
−
−
) , ( ) ( ) 2 , 4( A Z E 4 He E A Z
E Qα
=
B−
−
+
B−
B{
}
) 4 ( ) 2 ( 4 3 1 4 3 8 4 3 . 28 4 1 1 ) 2 ( ) 4 ( ) 2 ( ) 4 ( 4 ) ( 2 4 3 / 13 3 / 1 2 1 2 4 3 / 1 2 3 / 1 2 3 3 / 2 3 / 2 2 1 4 − − − − + + − = − − − + − − − + − − + − = − A A Z A a A Z A Z a A a a A A Z A a A Z A Z a A A a a He E Qα B(B) assa parabla. 3tabilitas inti teradap peluruan-4 3% 2 ) , ( A Z ! p Z Z M = A + +
+. Aplikasi 7ormula
'emi-empiris 5nergi Ikat
3 / 2 2 4 1 ) ( M a a a A A ! A
=
n−
+
+
) ( 4a4 M n M H p = − − − ) 4 ( 1 4 3 / 2 3 A a a A = +32
+. Aplikasi 7ormula
'emi-empiris 5nergi Ikat
(C) :nergi peluruan-F dari inti cer*in
alam C. II kita tela membaas se!ara singkat
tentang metode inti !ermin penentuan radius muatan inti.
Inti !ermin merupakan pasangan inti isobarik di mana
jumla proton dan neutron dipertukarkan dan
dibedakan ole satu satuan seingga 6- / 1, karena 6 / A, kita kemudian mendapatkan A / 26-1.
Contonya pasangan2 ini3
Anggota pasangan dengan 6 lebi tinggi biasanya
ditemukan meman!arkan F seperti3
33
+. Aplikasi 7ormula
'emi-empiris 5nergi Ikat
) , (13 H 23He (37 "#, 47Be) ( , 11 ) 6 11 5 B $ ) , (136$ 137N (157 N , 158O) v B $
→
115+
β ++
11 634
+. Aplikasi 7ormula
'emi-empiris 5nergi Ikat
Dengan menggunakan rumus massa semi-empiris, kita dapat menulis untuk inti A ganjil (δ = 0)
MeV A a m M M A a m A Z a M M m Z A M Z A M Q A Z a M M Z A M Z A M e H n e n H e n H 804 . 1 ) 2 ( 2 ) 1 2 ( 2 ) 1 , ( ) , ( ) 1 2 ( ) 1 , ( ) , ( 3 / 2 3 3 / 2 3 3 / 1 3 3 / 1 3
+
=
+
−
−
=
−
−
+
−
=
−
−
−
=
∴
−
+
−
=
−
−
+ β3
+. Aplikasi 7ormula
'emi-empiris 5nergi Ikat
H. odel Inti +as 7ermi
Model gas 9ermi adala sebua model statistik yg
menggambarkan inti sbg suatu gas degenerasi dari
proton2 " neutron2 yg sangat mirip gas elektron bebas dlm logam2.
+arena nukleon2 adala partikel2 ber-spin > maka mereka
adala ermion.
+arenaya perilaku gas proton atau neutron akan
ditentukan ole statistik 9-, seperti dlm kasus gas elektron dlm logam.
lm gas yg demikian pd +, semua le@el energi ingga
sebua maksimum, dikenal sbg energi 5er*i Ef , ditempati
ole partikel2, tiap le@el ditempati ole 2 partikel dgn spin2 berlawanan
=ika kita mengasumsikan bawa /A-6, maka
energy 9ermi utk masing2 gas dari kedua gas tsb (proton and neutron) sbg
lm inti sesunggunya, jumla proton (6) " neutron ( / A -6) tdk sama, G6
Ini berarti bawa energi2 9ermi dari kedua tipe
nukleon adala berbeda. karena G 6' (: )n G (: )p!
Ini bermakna bawa sumur2 potensial utk proton2 " neutron2 mempunyai kedalaman yg berbeda,
dimana utk proton kedalamannya 0 neutron.
3" MeV n M E ! p 21 2 3 2 3 / 2 2 2
=
=
πH. odel Inti +as 7ermi
3#
kedalaman sumur potensial adala$ sekitar V O = %& ' = %9 e*, kedalaman neutron sedikit le!i$ !esar dari
Model gas 9ermi memiliki kegunaan yang
sangat terbatas. ia gagal untuk menjelaskan siat-siat keadaan inti pada tingkatan renda.
Model ini berguna dalam menggambarkan
enomena yang sensiti dengan bagian
momentum yang tinggi dari spektrum nukleon.
5ranser momentum yang ke!il dalam
tumbukan nuklir tidak diiJinkan dalam model ini, karena semua keadaan renda adala
terisi.
3$
I. 'truktur Kulit Inti
+eadaan tereksitasi pada tingkatan renda dalam
inti sebenarnya !ukup luas, yang tidak dapat dijelaskan ole model tetes !airan.
Hal Ini dan siat tertentu lainnya dari inti akan
mengaruskan kita untuk mempertimbangkan gerakan nukleon indi@idu dalam sebua sumur
potensial yang akan menimbulkan adanya struktur kulit nuklir, mirip dengan kulit elektronik dalam
atom.
Ada alasan kuat untuk per!aya bawa seperti
dalam kasus pengikatan elektron dalam atom, nukleon dalam inti diatur dalam kulit diskrit tertentu.
?.M. :lasser, taun 1<##, adala yang pertama
menunjukkan ini, kemudia, Maria opert Meyer (1<%*) dan Q HaBel, =.H.. =ensen and H.:.
4uess (1<%<) menunjukkan bawa inti terisi dengan jumla proton and neutron dengan stabilitas yang sangat tinggi3
7roton 2 * 2 2* $ *2
eutron 2 * 2 2* $ *2 12'
Angka-angka di atas dikenal sebagai nomor
ajaib dan analog dengan nomor atom dari gas-gas inert.
4%
eberapa inti mengandung nomor ajaib
dari keduanya, proton-proton and
neutron-neutron. Conto3 %He (6 / 2,
./
2), 1'Q (6 / 6' N=
! *), %Ca (6 / 2, N =
2), %*Ca (6 / 2, N= 2*), 2b (6 = 61'
N = 12'). Mereka ajaib ganda dan
memperliatkan stabilitas yang !ukup tinggi.
42
erikut ini adala bukti utama untuk menunjukkan adanya struktur kulit dalam inti atom.
a. u!lei yang mengandung nomor ajaib proton atau neutron menunjukkan stabilitas yang sangat tinggi, dibandingkan dengan inti mengandung satu nukleon lebi dari jenis yang sama.
b. Isotop alami, yang inti mengandung angka ajaib neutron atau proton, memiliki kelimpaan relati umumnya lebi besar (G ').
!. =umla isotop stabil dari elemen yang berisi angka ajaib proton biasanya besar dibandingkan dengan mereka untuk elemen lainnya
43
(d) =umla isoton alami dengan nomor ajaib dari neutron biasanya lebi besar dibandingkan
dengan yang ada di lingkungan terdekat.
(e) 7roduk akir stabil dari semua tiga seret radioakti alami dijelaskan di C. II adala tiga isotop timbal (2'7b, 27b dan 2*7b) yang semua memiliki angka 6 ajaib / *2 proton dalam inti mereka.
() u!lei dengan nomor ajaib neutron atau proton memiliki keadaan tereksitasi pertama dengan energi yang lebi tinggi daripada di kasus inti terdekatnya
44
g. 7enangkapan neutron lintas-bagian dari inti dengan nomor ajaib dari neutron biasanya renda.
. =ika energi peluruan E-dari inti berat yang diplot
sebagai ungsi nomor massa A untuk 6 yang diberikan, maka biasanya @ariasi biasa diamati sampai angka ajaib neutron / 12' ter!apai bila ada diskontinuitas mendadak
i. diskontinuitas serupa teramati diantara
peman!aran-F pada jumla ajaib neutron atau proton.
4
. Keadaan Partikel 1unggal
dalam Inti
7emaaman teoritis tentang asal-usul struktur kulit nuklir
didasarkan pada asumsi adanya suatu pusat bidang yang dominan berbentuk sebua bola simetris yang mengatur gerakan nukleon indi@idu dalam inti atom.
alam teori untuk dikembangkan selanjutnya,
diasumsikan bawa tidak ada interaksi sisa yang terjadi antar nukleon.
Apapun mungkin menjadi asal dari gaya, jika kita
mengasumsikan bawa potensial rata-rata pusat (r) menimbulkan gaya sema!am itu, maka kemungkinan untuk mendapatkan dari persamaan gelombang 4!rodinger yang mengatur gerak suatu nukleon indi@idu dalam bidang ini , membuat asumsi yang !o!ok mengenai bentuk matematika dari potensi tersebut.
erbagai bentuk potensi tela digunakan untuk peritungan tingkat energi nuklir, yaitu sumur potensial persegi, dan sumur osilator armonik dll
Akan diasumsikan bentuk potensial tiga dimensi
tak terbatas osilator armonik3
disini, M adala massa nukleon, o adala kedalaman sumur potensial dan R adala rekuensi anguler osilasi armonik sederana nukleon.
4"
. Keadaan Partikel 1unggal
dalam Inti
2 2 0 1/ 2 ) (r V M r V=
−
+
ω4#
. Keadaan Partikel 1unggal
dalam Inti
4$
. Keadaan Partikel 1unggal
dalam Inti
0 2 ) 1 ( ) ( 2 1 2 2 2 1 2 2=
−
−
+
+
l R Mr l l r V E M dr dR r dr d r dimana R l (r) adala$ ungsi radial
+agian anguler dari ungsi gelom!ang $armonik !ola Y l m (θ ,φ )
otal ungsi gelom!ang
ψ
nlm=
Rnl (r ) Y l m (θ
,φ
) ika disu!titusi E=
(λ
+
3/ 2)ω
2
2
+
−
=
n
l
λ
n and l adala$ % !ilangan !ulat n = &, %, /, and l = 0, &, %.... aka 1 dapat diasumsikan !ernilai 0, &, 2, 3
&
. Keadaan Partikel 1unggal
dalam Inti
aris putus-putus diagonal mengubungkan tingkat dengan kemungkinan kombinasi yang berbeda dari n dan nilai-nilai l. agian anguler dari ungsi-gelombang memiliki
degenerasi (2l 1) untuk l diberikan dengan
bilangan kuantum magnetik m / l, 1, -1. . . , - S, masing-masing tingkat dengan satu set tertentu (n, l) nilai memiliki degenerasi (2l 1).
4elanjutnya, setiap tingkat energi yang diberikan
(diberikan T) mengandung beberapa nilai-nilai keadaan yang berbeda (n, l). =adi degenerasi keadaan sebenarnya adala penjumlaan
U 2 (2 l 1) atas nilai l yang berbeda mungkin untuk T diberikan. 9aktor 2 adala karena dua orientasi spin yang mungkin pada neutron atau proton.
%
. Keadaan Partikel 1unggal
dalam Inti
=umla U (2 =umla U (2ll 1) 1) degenerasi (penurunan) keadaan untuk energidegenerasi (penurunan) keadaan untuk energi
tertentu memiliki kombinasi yang berbeda dari n,
tertentu memiliki kombinasi yang berbeda dari n, ll, m, mll dan nilai- dan
nilai-nilai m
nilai m44 dalam menentukan suble@el energi yang diberikan. dalam menentukan suble@el energi yang diberikan.
2 2
. Keadaan P
. Keadaan P
artik
artik
el 1
el 1
unggal
unggal
dalam Inti
dalam Inti
λ λ Energy in Energy in unit of unit of ħω ħω DegenerDegenerate states (nate states (n, l), l) No. of nucleNo. of nucleonsons filling up the filling up the shell shell (Σ2(Σ2 (2 (2l+l+1))1)) To
Total tal No. ofNo. of nucleons nucleons for shell for shell closure closure 0 0 %%&&' ' (()) * * ,, '' '' 1 1 ..&&'' (())** )) // 00 2 2 11&&' ' ((''* * ,, (())* * '' ))' ' '',, 22&&' ' ((''* * )) (())* * %% '', , 33,,
5ingk 5ingkat yang berbeda bilangan kuantum aJimutat yang berbeda bilangan kuantum aJimut ll
ditunjukkan ole simbol yang biasa digunakan dalam ditunjukkan ole simbol yang biasa digunakan dalam sepe!tros!opy atom, seperti yang diberikan di bawa sepe!tros!opy atom, seperti yang diberikan di bawa ini3 ini3 l . l . 11 22 ## %% $$ '' 4imbol3 4imbol3 ss pp dd ff gg ii
5ingk 5ingkat energi terenda dari osilator armonik adalaat energi terenda dari osilator armonik adala
tingkat 1s dengan n, / 1
tingkat 1s dengan n, / 1 ll / / , , dengan dengan energienergi 3/23/2 44ωω
yang
yang merupakan merupakan titik enertitik energi nol. gi nol. 5ingktan 5ingktan strukturstruktur untuk neutron dan proton adala sama.
untuk neutron dan proton adala sama. 3
3
. Keadaan P
. Keadaan P
artik
artik
el 1
el 1
unggal
unggal
dalam Inti
5nteraks# 6p#n-or7#t8 5nteraks# 6p#n-or7#t8
Dalam rangka untuk menela!kan "er#e$aan "en$a"at untuk n%m%rDalam rangka untuk menela!kan "er#e$aan "en$a"at untuk n%m%r
aa&# t&ngg&, Ma'er $an &n$e"en$en axel, en!en $an *ue!! aa&# t&ngg&, Ma'er $an &n$e"en$en axel, en!en $an *ue!! men'arankan #a+a &!t&la+ &nterak!& !"&n-%r#&t +aru! $&tam#a+kan men'arankan #a+a &!t&la+ &nterak!& !"&n-%r#&t +aru! $&tam#a+kan $engan "%ten!& "u!at (r).
$engan "%ten!& "u!at (r).
&ta #era!um!& "a!angan kuat antara !"&n $an m%mentum !u$ut&ta #era!um!& "a!angan kuat antara !"&n $an m%mentum !u$ut
%r#&tal $ar& !et&a" nukle%n &n$&v&$u !e+&ngga men&m#ulkan %r#&tal $ar& !et&a" nukle%n &n$&v&$u !e+&ngga men&m#ulkan m%mentum t%tal !u$ut untuk ma!&ng-ma!&ng !e+&ngga k&ta $a"at m%mentum t%tal !u$ut untuk ma!&ng-ma!&ng !e+&ngga k&ta $a"at menul&!
menul&! l l !. !.
arena ! 1/2 untuk !et&a" nukle%n, $ua n&la& 'ang mungk&narena ! 1/2 untuk !et&a" nukle%n, $ua n&la& 'ang mungk&n
a$ala+
a$ala+ l l 1 / 2 $an 1 / 2 $an l l -1 / 2. e$ua level !ekarang mem&l&k& -1 / 2. e$ua level !ekarang mem&l&k&
energ& 'ang #er#e$a karena "a!angan !"&n-%r#&t 'ang kuat. energ& 'ang #er#e$a karena "a!angan !"&n-%r#&t 'ang kuat.
4 4
. Keadaan P
. Keadaan P
artik
artik
el 1
el 1
unggal
unggal
dalam Inti
umla+ nukle%n 'ang $&#utu+kan untuk meng&!& kul&t a$ala+umla+ nukle%n 'ang $&#utu+kan untuk meng&!& kul&t a$ala+
umla+ $ar& n%m%r nukle%n (2
umla+ $ar& n%m%r nukle%n (2 9 9 1). 1).
umla+ t%tal !emua nukle%n meng&!& !am"a& !u#level! #er#e$aumla+ t%tal !emua nukle%n meng&!& !am"a& !u#level! #er#e$a
'ang $&#er&kan $ar& ata! mula& $ar& kul&t teren$a+ . 'ang $&#er&kan $ar& ata! mula& $ar& kul&t teren$a+ .
. Keadaan P
. Keadaan P
artik
artik
el 1
el 1
unggal
unggal
dalam Inti
evel teren$a+ ( 0)
1!
1/2
$engan 1/2 'ang #e&!& (2 x
1) atau 2 nukle%n.
1 mem&l&k& 2 !u#level! 1 "
3/2
an$ 1 "
1/2 umla+
mak!&mum nukle%n 'ang $a"at menem"at& !u#level &n&
a$ala+ ma!&ng-ma!&ng 4 $an 2, !e+&ngga t%tal umla+
nukle%n 'ang a$a $alam kel%m"%k !u#level &n& (4 2) atau
6.
!
. Keadaan Partikel 1unggal
dalam Inti
"
2rutan untuk le3eltingkatan nuklir !erdasarkan model kulit dengan memper$itungkan interaksi or!it-spin.
a. Spin Nuklir
*ala+ !atu a"l&ka!& 'ang "al&ng !uk!e! $ar& m%$el kul&t
"art&kel tunggal a$ala+ "enela!an tentang !"&n $an "ar&ta! kea$aan $a!ar $ar& &nt& gan&l.
k%m"%nen nukl&r !"&n $&gunakan untuk menunukkan
m%mentum !u$ut 5 $ar& &nt& 'ang meru"akan "enumla+an
vekt%r
! " S
a!um!& tam#a+an #er&kut s:at: 9:mla; genap dar# n:kleon
7er9en#s apap:n dalam keadaan 9 <ang sama akan selal: 7erga7:ng :nt:k mem7er#kan sp#n res:ltan , dan par#tas genap=
#
Aplikasi dari odel Kulit
Partikel 1unggal 5kstrim.
b. Momen magnetik nuklir:
M%men magnet&k nukl&r a$ala+ "enumla+an vekt%r $ar&
m%men magnet&k !"&n $an m%men magnet&k %r#&tal
&la&-n&la& m%men magnet&k nukl&r $& ata! $&kenal !e#aga&
n#la# 6c;m#dt , 'ang $&"l%t !e#aga& 9ung!& $ar& 5 9 :ra9&k
ter!e#ut $&kenal !e#aga& d#agram 6c;m#dt .
$
Aplikasi dari odel Kulit
Partikel 1unggal 5kstrim.
→ → → + = µ s µ " µ
!&
5aris 6#$midt (a) kasus proton ganjil
7 Diagram disamping
menunjukkan !a$8a nilai-nilai eksperimental tidak sesuai se#ara umum dengan nilai 6#$midt.
7 amun, nilai-nilai eksperimental selalu terletak diantara dua garis 6#$midt "ang mem!atasi, untuk inti : ganjil dan ganjil. 7 6edikit penge#ualian adala$ /;,
/;e, &/< dan & dan dimana
nilai-nilai eksperimental !erada sedikit di atas atau di !a8a$ garis pem!atas.
c. #elo$po# iso$eris$e%
<aktu +&$u" relat&9 nukl&r "a$a kea$aan terek!&ta!& $&kenal
!e#aga& kea$aan &!%mer&k "a$a #e#era"a &nt&
!%
Aplikasi dari odel Kulit
Partikel 1unggal 5kstrim.
al &n& tera$& ket&ka a$a
"er#e$aan #e!ar $alam m%mentum !u$ut antara kea$aan terek!&ta!& $an kea$aan $a!ar, terutama ket&ka "er#e$aan energ& antara ke$ua kea$aan relat&9 ke;&l.
d. &o$en #ua'rupol 'ari inti%
&la&-n&la& terukur Q untuk &nt& gan&l $alam #an'ak
ka!u! au+ le#&+ t&ngg& $ar&"a$a "erk&raan 'ang $&#er&kan.
*elanutn'a ket&ka Q #e!ar, Q
6> $an Q6n mem"un'a& %r$e
'ang !ama #e!arn'a.
=akta ter!e#ut menunukkan #a+a m%$el kul&t "art&kel
tunggal t&$ak $a"at menela!kan n&la&-n&la& Q 'ang !angat
#e!ar $alam #e#era"a &nt&. >nt& &n& tam"akn'a mem"er%le+ $e9%rma!& "ermanen.
!2
Aplikasi dari odel Kulit
Partikel 1unggal 5kstrim.
?&$ak !e"ert& "a$a m%$el "art&kel tunggal 'ang ek!tr&m, !atu +al
'ang +aru! $&"ert&m#angkan tentang "ema!angan $ar& m%mentum !u$ut $ar& !emua nukle%n gan&l 'ang men$u$uk& !u#level terak+&r $& luar &nt& $ar& kul&t tertutu"
!3
odel Kulit Partikel 1unggal.
9 k l 1 2 0 3/2 1 2 3/20, 2 5/2 1 2 3 5/2 0, 2, 4 3/2, 5/2, @/2 7/2 1 2 3 4 7/2 0, 2, 4, 6 3/2, 5/2, 7/2, @/2, 11/2, 15/2 0, 22, 42, 5, 6, 8 @/8 1 2 3 4 5 @/2 0, 2, 4, 6, 8 3/2, 5/2, 7/2, (@/2)2, 11/2, 13/2, 15/2, 17/2, 21/2 02, 22, 3, 43, 5, 63, 7, 82, @, 10, 12 , 3/2, (5/2)2, (7/2)2, (@/2)3, (11/2)2, (13/2)2, (15/2)2, (17/2)2, 1@/2, 21/2, 35/2
at:ran Nord;e#m.
turan kuat N 0, 5 A 9n - 9 pA
turan lema+ N B l, 5 a$ala+ !ala+ !atu $ar& A 9n - 9 pA, atau A 9n 9 pA
!4
odel Kulit Partikel 1unggal.
Cntuk $a"at mem"re$&k!& n&la&-n&la& 5 $ar& &nt& gan&l-gan&l $engan
#enar, "enem"atan "r%t%n $an neutr%n gan&l terak+&r 'ang te"at "a$a !u#level a$ala+ "ent&ng. &ngka!an +a!&l $ar& m%$el kul&t "art&kel tunggal !e#aga& #er&kut
7 Cntuk &nt& gena" E gena", !"&n 5 0F
7 Cntuk &nt& gan&l, 5 $&tentukan %le+ n&la& 9 $ar& nukle%n gan&l
terak+&r.
7 Cntuk &nt& gan&l E gan&l, n&la& 5 $&tentukan %le+ aturan
Dalam m%$el &n&, uga $&kenal !e#aga& m%$el "art&kel #e#a!, !emua
nukle%n-nukle%n $&a!um!&kan #ergerak !e;ara #e#a! !atu !ama la&n $alam me$an "%ten!&al 'ang #&a!a.
!
odel Partikel Indiidu
Me. Ge 7 & 7 8 0 2 4 6 − 2 1 − 2 3 − 2 1 − 2 3 − 2 1 − 2 3 − 2 7 − 2 7 − 2 7 − 2 5 2 5 + + 2 3 2 1 , + + 2 3 2 1 , − 2 5 n Her+&tunga Ik!"er&men − 2 5
M%$el &n& $a"at "ula
$&gunakan untuk mem"er%le+ 9ung!& gel%m#ang $ar& !&!tem 'ang "a$a $a!arn'a ;uku" akurat, me!k&"un $alam "raktekn'a &a #ergantung "a$a val&$&ta! a"r%k!&ma!& m%$el kul&t !am"a& #ata! tertentu.
. a&nater (1@50) a$ala+ %rang "ertama 'ang men;%#a menela!kan
kegagalan $ar& m%$el kul&t $engan mem"erkenalkan gaga!an $e9%rma!& #entuk &nt& nukl&r karena gerakan nukle%n gan&l 'ang le"a! $&!e#ela+ luar &nt& gan&l .
Menurut $&a, gerakan ter!e#ut mengara+ ke "%lar&!a!& &nt&
gan&l-gan&l, 'ang $engan +al ter!e#ut $&a!um!&kan #entuk #ulat.
De9%rma!& ter!e#ut akan men'e#a#kan m%mentum kua$ru"%l le#&+
t&ngg& $ar&"a$a n&la& "art&kel tunggal. au ?ran!&!& E ' uga men&ngkat.
age G%+r ("utra &el! G%+r 'ang terkenal) $an G. M%ttle!%n (1@53)
mer&n;& le#&+ lanut m%$el, mengga#ungkan "art&kel tunggal $an gerakan k%lekt&9 mena$& m%$el ter"a$u 'ang mem#er&kan $e!kr&"!& 'ang le#&+ lengka" $ar& &nt& ter$e9%rma!&.
!!
Dalam &nt& 'ang +am"&r #ulat, "ema!angan antara gerak k%lekt&9
nukle%n $alam &nt& $an gerakan nukle%n 'ang le"a! $&!e#ela+ luar &nt& a$ala+ lema+.
D& !&!& la&n, untuk "ema!angan 'ang kuat, "ermukaan ter$&!t%r!& $an
"%ten!&al 'ang $&ra!akan %le+ "art&kel 'ang terle"a! t&$ak !&metr&! #er#entuk #%la.
Hart&kel-"art&kel &n&, #ergerak $alam "%ten!&al m%$el kul&t n%n-!"er&!
!&metr&!, mem"erta+ankan #entuk nukl&r 'ang ter$e9%rma!&. *&tua!& &n& m&r&" $engan 'ang $& m%lekul l&near.
&ta $a"at menul&! t%tal energ& !e#aga& umla+ $ar& energ& r%ta!&,
v&#ra!& $an energ& nukle%n&k &nt&
E t%t E r%t E v&# E nu;
!"
Jle+ %r$ a'le&g+ (1877).
>nt& gena"-gena" 'ang menunukkan kea$aan v&#ra!& 9%n%n
tunggal 2 "a$a energ& !ek&tar 0,5 Me $an tr&"let 0, 2 $an 4
$engan rata-rata "en$ekatan energ& $ua kal& l&"at $ar& kea$aan terek!&ta!& "ertama.
Inerg& =%n%n "a$a 0,5 Me a$ala+ au+ le#&+ ren$a+ $ar&"a$a
ke#an'akan energ& 'ang le#&+ #e!ar (~ 10 Me) terka&t $engan level %!&lat%r "art&kel tunggal 'ang menga$akan arak "a$a
m%$el kul&t.
Ik!&ta!& $ar& gel%m#ang "ermukaan 'ang $&#a+a! $& ata! t&$ak
mel&#atkan "eru#a+an umla+ %!&lat%r "art&kel tunggal.
!#
et&ka &nt& mem&l&k& #entuk ke!e&m#angan #%la, akan le#&+ mu$a+
untuk menggunakan !atu !et k%%r$&nat 'ang #er#e$a.
K
L $alam +al &n& menggam#arkan "eru#a+an #entuk !e+u#ungan
$engan !et k%%r$&nat ( x, <, ? ) 'ang teta" $& ruang angka!a.
&ka ( x, <, ? ) meru"akan k%%r$&nat teta" $alam nukleu!, maka
tran!9%rma!& antara ( x, <, ? ) $an ( x, <, ? ) $a"at $&lakukan $engan
#antuan !u$ut Iuler (1, 2, 3) "a$a !um#u utama &nt& !$
+etaran )ang tetap didalam
inti )ang terde(ormasi
?ran!9%rma!& antara !um#u #en$a-teta" $an !um#u ruang-#en$a-teta" "a$a $e9%rma!& nukleu!. 1, 2, 3 a$ala+
!u$ut Iuler "a$a !um#u utama. :am#ar !e#ela+ kanan menunukkan "ema!angan m%mentum !u$ut "a$a
Gentuk energ& k&net&k r%ta!& $engan m%men &ner!&a.
arena N ke;&l, !angat !e$&k&t mater& nukl&r 'ang !e#enarn'a &kut
!erta $alam r%ta!&. %ta!& $alam +al &n& $a"at $&angga" !e#aga& gel%m#ang 'ang #eralan $&!ek&tar "ermukaan nukl&r, 'ang men'e#a#kan aru! #rrotat#onal $ar& nukle%n le"a!
"&
=otasi uklir.
ateri nuklir di permukaan !erputar se!agai se!ua$ gelom!ang. 5am!ar di tenga$ dan di se!ela$ kanan !erturut-turut !er$u!ungan dengan irrotasional dan rotasi !enda tegar.
∑ = • • + + = 3 1 2 2 2 2 2 1 ) ( 2 1 k k k 5 B T β β γ ω
Cntuk gan&l, "a$a &la'a+/$aera+ &nt& $e9%rma!&,
"ema!angan $ar& gerak "art&kel-"art&kel gan&l $engan gerak k%lekt&9 +aru! $&"ert&m#angkan. Dalam +al &n&, "art&kel t&$ak lag& le#&+ "anang $alam "%ten!&al rata-rata 'ang !ama $an gerakan $ar& nukle%n akan #eru#a+.
et&ka gerakan "art&kel $an "arameter k%lekt&9 #er"engaru+
kuat !atu !ama la&n, k&ta mem&l&k& #ata! "ema!angan kuat
Inerg& $ar& kea$aan nukl&r untuk &nt& 'ang !e;ara ak!&al
!&metr&! $&#er&kan %le+
"%
Pemasangan Partikel dan
+erak Kolekti(
[
( 1) ( 1) ( 1/2)]
2 2 / 1 2 / 1 , 2 2 + − + − + + =∈ @ @ A a + @ 5 Ge!ar m%men kua$ru"%l l&!tr&k &ntr&n!&k Q
, $engan "arameter
$e9%rma!& N
"2
omen >istrik Kuadrupol
untuk inti )ang terde(ormasi
kuat.
0 2 0 2 0 0 5 4 5 3 R R R Z R Z Q β δ π=
=
Dalam m%$el "ema!angan kuat, untuk kea$aan $a!ar ( 0)
#e!ar m%men kua$ru"%l l&!tr&k
) 3 2 )( 1 ( ) 1 2 ( 0 + + − = 5 5 Q 5 5 Q
Cntuk &nt& gena"-gena" $e9%rma!& $engan 5 0 &n&
mem#er&kan Q 0, me!k&"un Q0 mungk&n mem&l&k& n&la&
*.:. &l!!%n (1@55) a$ala+ %rang "ertama 'ang meng+&tung gerakan
"art&kel tunggal $alam me$an ga'a 'ang #ukan #%la- !&metr&!.
Cntuk $e9%rma!& 'ang !angat kuat, k%m"%nen l.s $an l 2 $a"at
$&angga" ke;&l $&#an$&ngkan $engan "%ten!&al %!&lat%r an&!%tr%"&k.
Cntuk $e9%rma!& ke;&l $an m%$erat, elemen matr&k! n%n-$&ag%nal
$ar& "ema!angan %r#&t-!"&n $an k%m"%nen l t 2 +aru! $&!&m"an $& mana
l $&gant&kan %le+ l t ,
J"erat%r m%mentum !u$ut %r#&tal $&#angun $engan #antuan $ar&
k%%r$&nat #er$&men!& $an m%mentum ξi
arena ke!&metr&an !ek&tar !um#u-? , "er!amaan x $an < $a"at
$&"erlakukan #er!ama-!ama !ementara "er!amaan-Q $&"erlakukan !e;ara ter"&!a+.
"3
odel 1erpadu ilsson untuk
potensial e(ormasi
Menurut m%$el &n&, &nterak!& "a!angan 'ang angkauann'a
!angat "en$ek $&angga" #er#e$a $ar& +a!&l &nterak!& &nternukle%n, 'ang $&"ert&m#angkan $alam m%$el-m%$el !e#elumn'a.
Dalam !e#ua+ &nt& gena"-gena", ga'a "a!angan antara
nukle%n &$ent&k $engan !"&n #erlaanan 'ang men$%r%ng turunn'a energ&.
Cntuk meng+a!&lkan kea$aan terek!&ta!& $alam &nt&, "erlu
untuk memutu!kan &katan, !e+&ngga nukle%n t&$ak #er"a!angan $a"at mel&nta!& ;ela+ energ& 'ang relat&9 #e!ar $&antara t&ngkat-t&ngkatan nukle%n "a!angan (kea$aan $a!ar) $an t&ngkat terek!&ta!& "ertama.
"4
e#ar $ar& re!%nan!& rak!a!a terletak antara 3 !am"a& 8 Me.
D& $ekat &nt& kul&t terluar, le#arn'a le#&+ !em"&t, !e$angkan untuk &nt& 'ang mengalam& $e9%rma!& mereka au+ le#&+ lua!.
Cntuk &nt&-&nt& 'ang ter$e9%rma!&, a$a !u"er"%!&!& $ar& $ua
re!%nan!& rak!a!a, karena %!&la!& $&!e"anang ke$ua !um#u "en$ek $an !e"anang !um#u 'ang "anang $ar& !e#ua+ &nt&
'ang #er!um#u !&metr&!.
Resonans# k:adr:pol F neutr%n-neutr%n $an "r%t%n-"r%t%n
#er%!&la!& $alam 9a!e, !e+&ngga t&$ak a$a "eru#a+an $alam &!%!"&n (R? 0). Ha$a t&"e 'ang la&n, neutr%n-neutr%n $an "r%t%n-"r%t%n #er%!&la!& $alam 9a!e 'ang #erlaanan,
!e+&ngga R? 1.
"
Ga# &n& menela!kan tentang m%$el-m%$el nukl&r. M%$el-m%$el ter!e#ut $&kem#angkan %le+ "ara a+l& k&m&a untuk mema+am& !&9at-!&9at 'ang teramat& $ar& &nt& !e#ua+ at%m. Ha$a aaln'a, $&a!um!&kan #a+a &nt& at%m mengan$ung "r%t%n $an elektr%n. amun, +&"%te!&! "r%t%n-elektr%n $ar& aturan &nt& &n& mem"un'a& #an'ak kekurangan. Ha$a 1@32, e&!en#erg mengaukan gaga!an #a+a &nt&-&nt& ter#entuk $ar& "r%t%n- "r%t%n $an neutr%n-neutr%n (#ukan $ar& "r%t%n $an elektr%n). *e#ua+ &nt& $ar& n%m%r ma!!a $an n%m%r at%m E mengan$ung E "r%t%n $an S E neutr%n, !e+&ngga umla+ t%tal "art&kel $alam &nt& !ama $engan n%m%r ma!!an'a .
"!
""
Penutup
Hr%t%n-"r%t%n $an neutr%n-neutr%n ter&kat $engan !angat kuat $&$alam &nt&. *&9at ga'a 'ang meng&kat mereka "a$a $a!arn'a #er#e$a $ar& en&!-en&! ga'a 'ang le#&+ 9am&l&ar m&!aln'a, ga'a grav&ta!&%nal $an ga'a elektr%magnet&k. :a'a grav&ta!&%nal au+ le#&+ ke;&l $ar&"a$a ga'a &kat &nt&. *e+&ngga &a au+ le#&+ ke;&l $ar&"a$a energ& &kat "er nukle%n, 'ang #er%r$e #e#era"a uta e.
Dar& !ek&tar 1000 nukl&$a 'ang $&kenal, +an'a !ek&tar 25T 'ang !ta#&l. Cn!ur-un!ur $engan E gena" umumn'a mem"un'a& umla+ &!%t%" !ta#&l 'ang le#&+ #e!ar $ar&"a$a E gan&l. Cn!ur-un!ur 'ang #er#e$a 'ang mem"un'a& n%m%r at%m 'ang !ama (E k%n!tan) $&!e#ut &!%t%". ukl&$a-nukl&$a $engan E 'ang #er#e$a $an n%m%r ma!!an'a !ama (k%n!tan) $&kenal !e#aga& &!%t%n. >!%t%"-&!%t%" $ar& !emua un!ur $a"at $&#ag& $alam 4 gru" e)F (e-%)F (%-e)F (%-%).
$a #eragam m%$el 'ang tela+ $&aukan untuk &nt& at%m, 'akn& m%$el tete! ;a&ran, m%$el ga! =erm&, m%$el-m%$el kul&t $engan t&"e-t&"e "ema!angan 'ang #er#e$a. *ela&n &tu, a$a ala!an-ala!an 'ang kuat untuk me'ak&n& #a+a !e"ert& $alam ka!u! &katan elektr%n-elektr%n $alam at%m, nukle%n-nukle%n $alam &nt& $&atur $alam kul&t-kul&t $&!kr&t tertentu. Ge#era"a te%r& #ertuuan mem#ukt&kan ek!&!ten!& !truktur kul&t &nt& a$ala+ kea$aan-kea$aan "art&kel tunggal $alam &nt&, m%$el kul&t "art&kel tunggal, m%$el "art&kel &n$&v&$ual, $an m%$el k%lekt&9. uga a$a m%$el-m%$el 'ang mem#a+a! gerak nukle%n-nukle%n $alam &nt&, !e"ert& !"ektra getaran $an r%ta!& &nt&.
"#
?&$ak !atu"un m%$el-m%$el $&ata! 'ang $a"at menela!kan "erma!ala+an #er$a!arkan &nterak!&-&nterak!& antara nukle%n-nukle%n $alam kul&t-kul&t 'ang #er#e$a. M%$el-m%$el &n& t&$ak mam"u menela!kan ga" (;ela+) energ& 'ang relat&9 #e!ar
(~ 1 Me) $alam v&!&n&ta! kea$aan $a!ar $ar& level-level n%nr%ta!&%nal $ar& &nt& gena"-gena", n&la& 'ang ke;&l $ar& m%men &ner!&a &nt&-&nt& e-e $an kera"atan 'ang le#&+ #e!ar $ar& level-level "art&kel tunggal $alam "engura&an &nt&-&nt& gan&l $&#an$&ngkan $engan n&la& 'ang $&+&tung $engan menggunakan "%ten!&al &l!!%n. Cntuk menela!kan +al-+al &n& $an 9&tur-9&tur la&nn'a,
tela+ $&aukan !e#ua+ m%$el !u"er9lu&$a untuk &nt&.
"$