• Tidak ada hasil yang ditemukan

Retensio Urin Ec Suspek BPH Dd Karsinoma Prostat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Retensio Urin Ec Suspek BPH Dd Karsinoma Prostat"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

1

1.. ReRetetennsisio Uo Urrinin 1.1

1.1.. DefDefiniinisisi

Beberapa pengertian tentang retensio urin

Beberapa pengertian tentang retensio urin adalahadalah11::

• Retensi urine adalah suatu keadaan penumpukan urine di kandung kemihRetensi urine adalah suatu keadaan penumpukan urine di kandung kemih

da

dan n tidtidak ak memmempunpunyayai i kemkemampampuauan n untuntuk uk menmengosgosongongkankannynya a secsecaraara sempurna.

sempurna.

• Retensio urine adalah kesulitan miksi karena kegagalan urine dari fesikaRetensio urine adalah kesulitan miksi karena kegagalan urine dari fesika

urinaria (Kapita Selekta

urinaria (Kapita Selekta Kedokteran).Kedokteran).

• Retensio urine adalah tertahannya urine di dalam kandung kemih, dapatRetensio urine adalah tertahannya urine di dalam kandung kemih, dapat

teradi secara akut maupun kronis (!epkes R"

teradi secara akut maupun kronis (!epkes R" #usdiknakes 1$$%).#usdiknakes 1$$%).

• ReRetetensnsio io ururinine e adadalalah ah keketidtidakakmamampmpuauan n ununtutuk k memelalakukukakan n ururininasasii

me

meskskipipun un teterdrdapapat at kekeiningiginanan n atatau au dodororongngan an teterhrhadadap ap hahal l tetersrsebebutut.. (Brunner & Suddarth).

(Brunner & Suddarth).

• Retensio urine adalah suatu keadaan penumpukan urine di kandung kemihRetensio urine adalah suatu keadaan penumpukan urine di kandung kemih

dan tidak punya kemampuan untuk mengosongkannya secara sempurna. dan tidak punya kemampuan untuk mengosongkannya secara sempurna. (#S"K '"BR*).

(#S"K '"BR*). 1

1..22.. EEttiioollooggii

Beberapa etiologi retensio urin adalah Beberapa etiologi retensio urin adalah11::

• Supra +esikal, berupa kerusakan pada pusat miksi di medullaspinalis.Supra +esikal, berupa kerusakan pada pusat miksi di medullaspinalis.

Ke

Kerurusasakakan n sasararaf f sisimpmpatatis is dadan n papararasisimpmpatatis is babaik ik sesebabagigian an atatauaupupunn seluruhnya, misalnya pada operasi miles dan mesenterasi pel+is, kelainan seluruhnya, misalnya pada operasi miles dan mesenterasi pel+is, kelainan me

meduldulla la spispinalnalis, is, mismisalnalnya ya minminingingokeokel, l, tabtabes es dordorasaslislis, , ataatau u spspasmasmusus sfinkter yang ditandai dengan rasa sakit yang hebat.

sfinkter yang ditandai dengan rasa sakit yang hebat.

• eesikal, berupa kelemahan otot sikal, berupa kelemahan otot detrusor karena lama detrusor karena lama teregang, , atoni teregang, , atoni padapada

 pasien !- ata

 pasien !- atau penyakit neurolou penyakit neurologist, di+ertikel yang bgist, di+ertikel yang besar.esar.

• "ntra+esikal, berupa pembesaran prostat, kekakuan leher+esika, batu kecil"ntra+esikal, berupa pembesaran prostat, kekakuan leher+esika, batu kecil

dan tumor. dan tumor.

• !apat disebabkan oleh kecemasan, pembesaran prostat,kelainan patologi!apat disebabkan oleh kecemasan, pembesaran prostat,kelainan patologi

uretra, trauma, disfungsi neurogenik kandung kemih. uretra, trauma, disfungsi neurogenik kandung kemih.

• Beberapa obat mencakup preparat antikolinergik antispasmotik (atropine),Beberapa obat mencakup preparat antikolinergik antispasmotik (atropine),

 preparat

(2)

(#seudoefedrin hidroklorida 0 Sudafed), preparat penyekat 2 adrenergic (#seudoefedrin hidroklorida 0 Sudafed), preparat penyekat 2 adrenergic (#ropanolol), preparat antihipertensi (hidralasin).

(#ropanolol), preparat antihipertensi (hidralasin). 1

1..33.. PPaattooffiissiioollooggii

#ada retensio urine, penderita tidak dapat miksi,

#ada retensio urine, penderita tidak dapat miksi, buli3buli penuh disertai rasa sakitbuli3buli penuh disertai rasa sakit yang hebat di daerah suprapubik dan hasrat ingin miksi yang hebat disertai yang hebat di daerah suprapubik dan hasrat ingin miksi yang hebat disertai mengean. Retensio urine dapat teradi menurut lokasi, faktor obat dan faktor  mengean. Retensio urine dapat teradi menurut lokasi, faktor obat dan faktor  lainnya seperti ansietas,kelainan patologi urethra, trauma dan lain sebagainya. lainnya seperti ansietas,kelainan patologi urethra, trauma dan lain sebagainya. Berdasarkan lokasi bisa dibagi menadi supra +esikal berupa kerusakan pusat Berdasarkan lokasi bisa dibagi menadi supra +esikal berupa kerusakan pusat miks

miksi i di di medumedulla lla spinaspinalis lis menymenyebabebabkan kan keruskerusakan simpatis akan simpatis dan dan paraparasimpasimpatistis sebagian atau seluruhnya sehingga tidak teradi koneksi dengan otot detrusor yang sebagian atau seluruhnya sehingga tidak teradi koneksi dengan otot detrusor yang mengakibatkan tidak adanya atau menurunnya relaksasi otot sfingter internal, mengakibatkan tidak adanya atau menurunnya relaksasi otot sfingter internal, +esikal berupa kelemahan otot detrusor karena lama teregang, intra+esikal berupa +esikal berupa kelemahan otot detrusor karena lama teregang, intra+esikal berupa hi

hipepertrrtrofofi i prprosostatat, t, tutumomor r atatau au kekekakakukuan an leleheher r +e+esisikaka, , ststririktkturur, , babatu tu kekecicill menyebabkan obstruksi urethra sehingga urine sisa meningkat dan teradi dilatasi menyebabkan obstruksi urethra sehingga urine sisa meningkat dan teradi dilatasi bladder 

bladder   kemudian distensi abdomen. aktor obat dapat mempengaruhi proses  kemudian distensi abdomen. aktor obat dapat mempengaruhi proses BK

BK, , menmenuruurunkankan n tektekanaanan n dadarahrah, , menmenuruurunknkan an filtfiltrasrasi i gluglumermeroluolus s sesehinhinggagga menyebabkan produksi urine menurun. aktor lain berupa kecemasan, kelainan menyebabkan produksi urine menurun. aktor lain berupa kecemasan, kelainan  patologi

 patologi uretra, uretra, trauma trauma dan dan lain lain sebagainysebagainya a yang yang dapat dapat meningkatkan meningkatkan tensi tensi otototot  perut, peri anal, sfin

 perut, peri anal, sfingter anal eksterna gter anal eksterna tidak dapat relaksatidak dapat relaksasi dengan baiksi dengan baik..11

!ari semua faktor di atas menyebabkan urine mengalir lambat kemudian !ari semua faktor di atas menyebabkan urine mengalir lambat kemudian teradi poliuria karena pengosongan kandung kemih tidak efisien. Selanutnya teradi poliuria karena pengosongan kandung kemih tidak efisien. Selanutnya ter

teradadi i disdistentensisi bladder bladder   dan distensi abdomen sehingga memerlukan tindakan,  dan distensi abdomen sehingga memerlukan tindakan, salah satunya berupa kateterisasi uretra.

salah satunya berupa kateterisasi uretra.11

1

1..44.. TTaanndda a ddaan n GGeeaallaa11

• !ia4ali dengan urine mengalir lambat.!ia4ali dengan urine mengalir lambat. •

• Kemudian teradi poliuria yang makin lama menadi Kemudian teradi poliuria yang makin lama menadi parah karenaparah karena

 pengosonga

 pengosongan kandung ken kandung kemih tidak efisien.mih tidak efisien.

• 5e5eradi distensi radi distensi abdomen akibat dilatasi abdomen akibat dilatasi kandung kemih.kandung kemih. •

• 5erasa ada tekanan, kadang terasa nyeri dan merasa ingin BK.5erasa ada tekanan, kadang terasa nyeri dan merasa ingin BK. •

(3)

1.!. Pe"eri#saan Diagnosti# 1

#emeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan pada kasus retensio urine adalah

 pemeriksaan specimen urine. #ada pemeriksaan ini diambil hasil dari1 :

• #engambilan: steril, random, midstream.

• #enagambilan umum: p9, B, kultur, protein, glukosa, 9b, keton, nitrit.

• Sistoskopi, "#.

1.$. Penatala#sanaan1

• Kateterisasi urethra.

• !rainage suprapubik.

#ungsi +esika urinaria

2. %i&er&lasia Prostat 2.1. Anato"i dan 'isiologi

Kelenar prostat adalah salah satu organ genitalia pria yang terletak di sebelah inferior buli3buli dan membungkus uretra posterior. Bila mengalami pembesaran, organ ini membuntu uretra pars prostatika dan menyebabkan terhambatnya aliran urin keluar dari buli3buli. Bentuknya sebesar buah kenari dengan berat normal  pada orang de4asa ;67 gram. -ceal (1$<=) membagi kelenar prostat dalam  beberapa /ona, antara lain: /ona perifer, /ona sentral, /ona transisional, /ona fibromuskuler anterior, dan /ona periuretra (gambar 1). Sebagian besar hiperplasia  prostat terdapat pada /ona transisional> sedangkan pertumbuhan karsinoma prostat  berasal dari /ona perifer.6

(4)

?ambar 1. #embesaran prostat benigna menyebabkan penyempitan uretra posterior, . Skema anatomi /ona kelenar prostat normal, B. 9iperplasia prostat teradi pada /ona transisional menyebabkan penyempitan lumen uretra posterior.

Sumber: !asar3!asar 'rologi @disi Kedua, 677$.

#ertumbuhan kelenar ini sangat tergantung pada hormon testosteron, yang di dalam sel3sel kelenar prostat. 9ormon ini akan dirubah menadi metabolit aktif  dihidrotestosteron (!95) dengan bantuan %A3reduktase (?ambar 6). !ihidrotestosteron inilah yang secara langsung memacu m3R di dalam sel3sel

kelenar prostat untuk mensintesis protein  growth factor  yang memacu

 pertumbuhan kelenar prostat.6

#ada usia lanut beberapa pria menagalami pembesaran prostat benigna. Keadaan ini dialami oleh %7 pria yang berusia =7 tahun dan kurang lebih C7  pria yang berusia C7 tahun. #embesaran kelenar prostat mengakibatkan

terganggunya aliran urin sehingga menimbulkan gangguan miksi. 6

2.2. Insiden dan E&ide"iologi

!i seluruh dunia, hampir 87 uta pria yang menderita geala yang berkaitan

dengan pembesaran prostat, di 'S hampir 1D uta pria mengalami hal yang sama. B#9 merupakan penyakit tersering kedua di klinik urologi di "ndonesia

setelah batu saluran kemih.1,D Sebagai gambaran hospital prevalence, di RS Eipto

-angunkusumo ditemukan D68 kasus pembesaran prostat inak yang dira4at selama tiga tahun (1$$D31$$<) dan di RS Sumber *aras sebanyak =1< kasus

(5)

semakin meningkat, diperkirakan sekitar % atau kira3kira % uta pria di "ndonesia  berusia =7 tahun atau lebih dan 6,% uta pria diantaranya menderita geala saluran

kemih bagian ba4ah ( Lower Urinary Tract SymptomsFG'5S) akibat B#9. B#9

mempengaruhi kualitas kehidupan pada hampir 1F8 populasi pria yang berumur H %7 tahun.8

2.3. Etiologi

9ingga sekarang masih belum diketahui secara pasti penyebab teradinya hiperplasia prostat> tetapi beberapa hipotesis menyebutkan bah4a hiperplasia  prostat erat kaitannya dengan peningkatan kadar dihidrotestosteron (!95) dan

 proses aging (menadi tua). Beberapa hipotesis yang diduga sebagai penyebab

timbulnya hiperplasia prostat adalah6:

a. 5eori dihidrotestoteron

 b. danya ketidakseimbangan antara estrogen3testosteron c. "nteraksi antara sel stroma dan sel epitel prostat

d. Berkurangnya kematian sel (apoptosis) e. 5eori stem sel

a. 5eori !ihidrotestosteron

!ihidrotestosteron atau !95 adalah metabolit androgen yang sangat penting pada  pertumbuhan sel3sel kelenar prostat. !ibentuk dari testosteron di dalam sel  prostat oleh en/im %A3reduktase dengan bantuan koen/im !#9 (?ambar 6). !95 yang telah terbentuk berikatan dengan respetor androgen (R) membentuk 

kompleks !953R pada inti sel dan selanutnya teradi sintesi protein  growth

 factoryang menstimulasi pertumbuhan prostat. 6

(6)

Sumber: !asar3!asar 'rologi @disi Kedua, 677$.

#ada berbagai penelitian dikatakan bah4a kadar !95 pada B#9 tidak   auh berbeda dengn kadarnya pada prostat normal, hanya saa pada B#9, akti+itas

en/im %A3reduktase dan umlah respetor androgen lebih banyak pada B#9. 9al ini menyebabkan sel3sel prostat pada B#9 lebih sensitif terhadap !95 sehingga

replikasi sel lebih banyak teradi dibandingkan dengab prostat normal. 6

 b. Ketidakseimbangan antara @strogen I5estosteron

#ada usia yang semakin tua, kadar testosteron menurun, sedangkan kadar estrogen relatif tetap sehingga perbandingan antara estrogen : testosteron relatif meningkat. 5elah diketahui bah4a estrogen di dalam prostat berperan dalam teradinya  proliferasi sel3sel kelenar prostat dengan cara meningkatkan sensiti+itas sel3sel  porstat terhadap rangsangan hormon androgen, meningkatkan umlah reseptor 

androgen, dan menurunkan umlah kematian sel3sel prostat (apoposis). 9asil akhir  dari semua keadaan ini adalah, meskipun rangsangan terbentukya sel3sel baru akibat rangsangan testosteron menurun, tetapi se3sel prostat yang telah ada

mempunyai umur yang lebih panang sehingga massa prostat adi lebih besar. 6

c. "nteraksi Stroma3@pitel

Eunha (1$<8) membuktikan bah4a diferensiasi dan pertumbuhan sel epitel prostat secara tidak langsung dikontrol oleh sel3sel stroma melalui suatu mediator  ( growth factor ) tertentu. Setelah sel3sel stroma mendapatkan stimulasi dari !95

dan estradiol, sel3sel stroma mensintesis suatu  growth factor   yang selanutya

mempengaruhi sel3sel stroma itu sendiri secara intrakrin dan autokrin, serta mempengaruhi sel3sel epitel secara parakrin. Stimulasi itu menyebabkan

teradinya proliferasi sel3sel epitel maupun sel stroma. 6

d. Berkurangnya Kematian Sel #rostat

#rogram kematian sel (apoptopsis) pada sel prostat adalah mekanisme fisiologik  untuk mempertahan homeostatsis kelenar prostat. #ada apoptosis teradi kondensasi dan fragmentasi sel yang selanutnya sel3sel yang mengalami

(7)

apoptosis akan difagositosis oleh sel3sel di sekitarnya kemudian didegradasi oleh

en/im lisosom. 6

#ada aringan normal, terdapat keseimbangan antara lau proliferasi sel dengan kematian sel. #ada saat teradi pertumbuhan prostat sampai pada prostat de4asa, penambahan umlah sel3sel prostat baru dengan yang mati dalam keadaan seimbang. Berkurangnya umlah sel3sel prostat yang mengalami apoptosis menyeabkan umlah sel3sel prostar secara keseluruhan menadi meningkat

sehingga menyebabkan pertambahan massa prostat. 6

Sampai sekarang belum dapat diterangkan secara pasti faktor3faktor yang menghambat proses apoptosis. !iduga hormon androgen berperan dalam menghambat proses kematian sel karena setelah dilakukan kastrasi, teradi  peningkatan akti+itas kematian sel kelenar prostat. @strogen diduga mampu memperpanang usia sel3sel prostat, sedangkan faktor pertumbuhan 5?J

 berperan dalam proses apoptosis. 6

e. 5eori Stem Sel

'ntuk mengganti sel3sel yang telah mengalami apoptosis, selalu dibentuk sel3sel  baru. !i dalam kelenar prostat dikenal suatu sel stem, yaitu sel yang mempunyai kemampuan berproliferasi sangat ekstensif. Kehidupan sel ini sangat bergantung  pada keberadaan hormon androgen, sehingga ika hormon ini kadarnya menurun seperti yang teradi pada kastrasi menyebabkan teradinya apoptosis. 5eradinya  proliferasi sel3sel pada B#9 dipostulasikan sebagai ketidaktepatnya akti+itas sel

stem sehingga teradi produksi yang berlebihan sel sroma maupun sel epitel. 6

2.4. Patofisiologi

#embesaran prostat menyebabkan penyempitan lumen uretra prostatika dan menghambat aliran urin. Keadaan ini menyebabkan peningkatan tekanan intra+esikal. 'ntuk dapat megeluakan urin, buli3buli harus berkontraksi lebih kuat guna mela4an tahanan itu. Kontraksi yang terus3menerus ini menyebabkan  perubahan anatomik buli3buli berupa hipertrofi otot detrusor, trabekulasi, terbentuknya selula, sakula, dan di+ertikel buli3buli. #erubahan pada struktur buli3

(8)

 buli tersebut, oleh pasien dirasakan sebagai keluhan pada saluran kemih sebelah

 ba4ah atau Lower Urinary Tract Symptom (G'5S) yang dahulu dikenal dengan

geala prostatismus. 6

5ekanan intra+esikal yang tinggi diteruskan ke seluruh bagian buli3buli tidak terkecuali pada kedua muara ureter. 5ekanan pada kedua muara ureter ini

dapat menimbulkan aliran balik urin dari buli3buli ke ureter atau teradi refluks

vesiko-ureter . Keadaan ini ika berlangsung terus akan mengakibatkan hidroureter, hidronefrosis, bahkan akhirnya dapat atuh ke dalam gagal ginal (gambar 8 dan D).6

?ambar 8. Bagan pengaruh hiperplasia prostat pada saluran kemih. Sumber: !asar3!asar 'rologi @disi Kedua, 677$.

bstruksi yang diakibatkan oleh hiperplasia prostat benigna tidak hanya disebabkan oleh adanya massa prostat yang menyumbat uretra posterior, tetapi  uga disebabkan oleh tonus otot polos yang ada pada stroma prostat, kapsul  prostat dan otot polos pada leher buli3buli. tot polos itu dipersarafi oleh serabut

simpatis yang berasal dari ner+us pudendus. 6

#ada B#9 teradi rasio peningkatan komponen stroma terhadap epitel. Kalau pada prostat normal rasio stroma dibanding dengan epitel adalah 6: 1, pada B#9 rasionya meningkat menadi D:1, hal ini menyebabkan pada B#9 teradi

(9)

 peningkatan tonus otot polos prostat dibandingkan dengan prostat normal. !alam hal ini massa prostat yang menyebabkn obstruksi komponen statik sedangkan tonus otot polos yang merupakan komponen dinamik sebagai penyebab obstruksi  prostat.6

2.!. Ga"(aran Klinis

bstruksi prostat dapat menimbulkan keluhan pada saluran kemih maupun

keluhan di luar saluran kemih. 6

a. Keluhan pada saluran kemih bagian ba4ah

Keluhan pada saluran kemih sebelah ba4ah (G'5S) terdiri atas geala obstruksi dan geala iritatif seperti terlihat pada tabel 1. 6

'ntuk menilai tingkat keparahan dari keluhan pada saluran kemih sebelah  ba4ah, beberapa ahliForganisasi urologi membuat sistem skoring yang secara subyektif dapat diisi dan dihitung sendiri oleh pasien. Sistem skoring yang dianurkan oleh rganisasi Kesehatan !unia (*9") adalah Skor "nternasional

?eala #rostat atau "3#SS ( International Prostatic Symptom Score), seperti terlihat

 pada gambar <. 6

5abel 1. ?eala bstruksi dan "ritasi

bstruksi "ritasi

• 9esitansi

• #ancaran miksi lemah

• "ntermitensi

• -iksi tidak puas

• -enetes setelah miksi

• rekuensi

•  okturi

• 'rgensi

• !isuri

Sumber: !asar3!asar 'rologi @disi Kedua, 677$.

Sistem skoring "3#SS terdiri atas tuuh pertanyaan yang berhubungan dengan keluhan miksi (G'5S) dan satu pertanyaan yang berhubungan dengan kualitas hidup pasien. Setiap pertanyaan yang berhubungan dengan keluhan miksi diberi nilai dari 7 sampai dengan %, dengan keluhan yang menyangkut kualitas hidup pasien diberi nilai dari 1 hingga <. 6

!ari skor "3#SS itu dapat dikelompokkan geala G'5S dalam 8 deraat, yaitu6:

(10)

• Ringan : skor 73<

• Sedang : skor C31$

• Berat : skor 6738%

5imbulnya geala G'5S merupakan manifestasi kompensasi otot buli3buli untuk mengeluakan urin. #ada suatu saat, otot buli3buli mengalami kepayahan ( fatiue) sehingga atuh ke dalam fase dekompensasi yang di4uudkan dalam  bentuk retensi urin akut. 6

aktor pencetus

Kompensasi !ekompensasi

(G'5S) Retensi urin

"nkontinensi paradoksa Skema 1. -anifestasi kompensasi dan dekompensasi

Sumber: !asar3!asar 'rologi @disi Kedua, 677$.

5imbulnya dekompesasi buli3buli biasanya didahului oleh beberapa faktor   pencetus antara lain6:

• olume buli3buli tiba3tiba terisi penuh yaitu pada cuaca dingin,

menahan kencing terlalu lama, mengkonsumsi obat3obatan atau minuman yang mengandung diuretikum (alcohol, kopi), dan minum air dalam umlah yang berlebihan,

• -assa prostat tiba3tiba membesar, yaitu setelah melakukan

akti+itas seksual atau mengalami infeksi prostat akut, dan

• Setelah mengkonsumsi obat3obatan yang dapat menurunkan

kontraksi detrusor atau yang dapat mempersempit leher buli3buli, antara lain: golongan antikolinergik atau adrenergik alfa.

(11)

?ambar D. #enyulit hiperplasia prostat pada saluran kemih. Sumber: !asar3!asar 'rologi @disi Kedua, 677$.

 b. ?eala pada saluran kemih bagian atas

Keluhan akibat penyulit hiperplasia prostat pada saluran kemih bagian atas berupa geala obstruksi antara lain nyeri pinggang, benolan di pinggang (yang merupakan tanda dari hidronefrosis) atau demam yang merupakan tanda dari infeksi atau urosepsis. 6

c. ?eala di luar saluran kemih

5idak arang pasien berobat ke dokter karena mengeluh adanya hernia inguinalis atau hemoroid. 5imbulnya kedua penyakit ini karena sering megean pada saat

miksi sehingga mengakibatkan peningkatan tekanan intraabdominal. 6

#ada pemeriksaan fisik mungkin didapatkan buli3buli yang terisi penuh dan teraba massa kistus di daerah supra sifisis akibat retensi urin. Kadang3kadang didapatkan urin yang selalu menetes tanpa disadari oleh pasien yaitu merupakan

 pertanda dari inkontinensia paradoksa. #ada colok dubur diperhatikan6:

• 5onus sfiger aniFrefleks bulboka+enosus untuk menyingkirkan

(12)

• -ukosa rektum

• Keadaan postat, antara lain: kemungkinan adanya nodul, krepitasi

konsistensi prostat, simteri antar lobus dan batas prostat.

Eolok dubur pada pembesaran prostat benigna menunukkan konsistensi  prostat kenyal seperti meraba uung hidung, lobus kanan dan kiri simetris dan tidak didapatkan nodul> sedangkan pada karsinoma prostat, konsistensi prostat

kerasFteraba nodul dan mungkin di antara lobus prostat tidak simetri. 6

2.$. Pe"eri#saan Pen)nang

a. Gaboratorium

Sedimen urin diperiksa untuk mencari kemungkinan adanya proses infeksi atau inflamasi pada saluran kemih. #emeriksan kultur urin berguna dalam mencari  enis kuman yang menyebabkan infeksi dan sekaligus menentukan sensiti+itas

kuman terhadap beberapa antimikroba yang diuikan. 6

aal ginal diperiksa untuk mencari kemungkinan adanya penyulit yang mengenai saluran kemih bagian atas, sedangkan gula darah dimaksudkan untuk  mencari kemungkinan adanya penyakit diabetes mellitus yang dapat menimbulkan kelainan persarafan pada buli3buli (buli3buli neurogenic). ika dicurigai adanya

keganasan prostat perlu diperiksa kadar penanda tumor #S. 6

 b. #encitraan

oto polos perut berguna untuk mencari adanya batu opak di saluran kemih, adanya batuFkalkulosa prostat dan kadangkala dapat menunukkan bayangan buli3  buli yang penuh terisi urin, yang merupakan tanda dari suatu retensi urin.

#emeriksaan #" dapat menerangkan kemungkinan adanya6:

• Kelainan pada ginal maupun ureter berupa hidroureter atau hidronefrosis,

• -emperkirakan besarnya kelenar prostat yang ditunukkan oleh adanya

indentasi prostat (pendesakan buli3buli oleh kelenar prostat) atau ureter di

sebelah distal yang berbentuk sepeerti mata kail atau hooked fish, dan

• #enyulit yang teradi pada buli3buli yaitu adanya trabekulasi, di+ertikel,

atau sakulasi buli3buli,

(13)

#emeriksaan ultrasonografi transrektal atau 5R', dimaksudkan untuk  mengetahui: besar atau +olume kelenar prostat, adanya kemungkinan pembesaran

 prostat maligna, sebagai guidance  (petunuk) untuk melakukan biopsi aspirasi

 prostat, menentukan umlah residual urin, dan mencari kelainan lain yang mungkin ada di dalam buli3buli. !i samping ultrasonografi transabdominal mampu untuk mendeteksi adanya hidronefrosis ataupun kerusakan ginal akibat

obstruksi B#9 yang lama. 6

c. #emeriksaan lain

#emeriksaan deraat obstruksi prostat dapat diperkirakan dengan cara mengukur 6:

• Residual urin yaitu umlah sisa urin setelah miksi. Sisa urin ini dapat

dihitung dengan cara melakukan kateterisasi setelah miksi atau ditentukan dengan pemeriksaan ultrasonografi setelah miksi.

• #ancaran urin atau flow rate dapat dihitung secara sederhana yaitu dengan

menghitung urin dibagi dengan lamanya miksi berlangsung (mlFdetik) atau dengan alat uroflometri yang menyaikan gambaran grafik pancaran urin (gambar %). #emeriksan yang lebih teliti adalah dengan pemeriksaan urodinamika.

?ambar %. ?ambaran pancaran urin pada uroflometri. . #ancaran normal, B. #ada pasien B#9. Sumber: !asar3!asar 'rologi @disi Kedua, 677$.

(14)

!ari uroflometri dapat diketahui lama 4aktu miksi, lama pancaran, 4aktu yang dibutuhkan untuk mencapai pancaran maksimum, rerata pancaran, maksimum pancaran, dan +olume urin yang dikemihkan. #ancaran yang mendekati normal berbentuk seperti gambar %, sedangkan pada B#9 dengan

 pancaran lemah dan lama ditunukkan seperti gambar %B. 6

3. Pengo(atan

5idak semua pasien hiperplasia prostat perlu menalani tindakan medik. Kadang3 kadang mereka yang mengeluh G'5S ringan dapat sembuh sendiri tanpa mendapatkan terapi apapun atau hanya dengan nasehat dan konsultasi saa.  amun di antara mereka akhirnya ada yang membutuhkan terapi medikamentosa

atau tindakan medik yang lain karena keluhannya semakin parah. 6

5uuan terapi pada pasien hiperplasia prostat adalah6:

• -emperbaiki keluhan miksi,

• -eningkatkan kualitas hidup,

• -engurangi obstruksi infra+esika,

• -engembalikan fungsi ginal ika teradi gagal ginal,

• -engurangi +olume residu urin setelah miksi, dan

• -encegah progresi+itas penyakit.

9al ini dapat dicapai dengan cara medikamentosa, pembedahan, atau tindakan

endourologi yang kurang in+asif, seperti terlihat pada tabel 6. 6

a. !atchfull !aiting 

#ilihan tanpa terapi ini dituukan untuk pasien B#9 dengan skor "#SS di  ba4ah <, yaitu keluhan ringan yang tidak mengganggu akti+itas sehari3hari. #asien tidak mendapatkan terapi apapun dan hanya diberi penelasan mengenai

sesuatu hal yang mungkin dapat memperburuk keluhannya, misalnya6:

• angan mengkonsumsi alkohol atau kopi setelah makan malam,

• Kurangi konsumsi makanan atau minuman yang mengiritasi buli3buli

(kopi atau cokelat),

• Batasi penggunaan obat3obat influen/a yang mengandung

(15)

• angan menahan kencing terlalu lama.

Secara periodik pasien diminta untuk datang kontrol dengan ditanya keluhannya apakah menadi lebih baik (sebaiknya memakai skor yang baku), di samping iu dilakukan pemeriksaan laboratorium, residu urin, atau uroflometri. ika keluahan miksi bertambah elek daripada sebelumnya, mungkin perlu

dipikirkan untuk memilih terapi lain. 6

 b. -edikamentosa

5uuan terapi medikamentosa adalah berusaha untuk 6:

• -engurangi resistensi otot polos prostat sebagai komponen dinamik 

 penyebab obstruksi infra+esika dengan obat3obatan penghambat

adrenergik alfa (adrenergik alfa blocker ) dan

• -engurangi +olume prostat sebagai komponen statik dengan cara

menurunkan kadar hormone testosteroneF dihidrotestosteron (!95) melalui penghambat %A3reduktase.

Selain kedua cara di atas, sekarang banyak dipakai terapi menggunakan

fitofarmaka yang mekanisme keranya masih belum elas. 6

• #enghambat reseptor adrenergik3A

Eaine adalah yang pertama kali melaporkan penggunaan obat penghambat adrenergik alfa sebagai salah satu terapi B#9. #ada saat itu dipakai fenoksiben/amin, yaitu penghambat alfa yang tidak selektif yang ternyata mampu memperbaiki lau pancaran miksi dan mengurangi keluhan miksi. Sayangnya obat ini tidak disenangi oleh pasien karena menyebabkan komplikasi sistemik yang tidak diharapkan, di antaranya adalah hipotensi postural dan kelainan

kardio+askuler lain.6

!iketemukannya obat penghambat adrenergik3A1 dapat mengurangi

 penyulit sistemik yang diakibatkan oleh efek hambatan pada A6  dari

fenoksiben/amin. Beberapa golongan obat penghambat adrenergik3A1  adalah:

 praso/in yang diberikan dua kali sehari, teraso/in, afluso/in, dan doksa/osin yang diberikan sekali sehari. bat3obatan golongan ini dilaporkan dapat memeperbaiki

(16)

khir3akhir ini telah diketemukan pula golongan penghambat adrenergik3

A1, yaitu tamulosin yang sangat efektif terhadap otot polos prosat. !ilaporkan

 bah4a obat ini mampu memperbaiki pancaran miksi tanpa menimbulkan efek 

terhadap tekanan darah maupun denyut antung.1

5abel 6. #ilihan 5erapi pada 9iperplasia #rostat Benigna

bser+asi -edikamentosa perasi "n+asif -inimal

!atchfull  waiting  • #enghambat adrenergik3A • #enghambat reduktase3A • itoterapi • 9ormonal •#rostatektomi terbuka •@ndourologi 1. 5'R# 6. 5'"# 8. 5'G# •@lektro+aporisasi •5'-5 •5'B! •Stent  uretra •5'

Sumber: !asar3!asar 'rologi @disi Kedua, 677$.

• #enghambat %A3reduktase

bat ini bekera dengan cara menghambat pembentukan dihidrotestosteron (!95) dari testosterone yang dikatatlisis oleh en/im %A3redukase di dalam sel3sel prostat. -enurunnya kadar !95 menyebabkan sintesis protein dan replikasi sel3sel

 prostat menurun. 6

!ilaporkan bah4a pemberian obat ini (finasteride) % mg sehari yang diberikan sekali setelah enam bulan mampu menyebabkan penurunan prostat

hingga 6C> hal ini memperbaiki keluhan miksi dan pancaran miksi. 6

• itofarmaka

Beberapa ekstrak tumbuh3tumbuhan tertentu dapat dipakai untuk memperbaiki geala akibat obstruksi prostat, tetapi data3data farmakologik tentang kandungan /at aktif yang mendukung mekanisme kera obat fitoterapi sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Kemungkinan fitoterapi bekera sebagai: anti3estrogen,

anti3androgen, menuunkan kadar se" hormone binding globulin (S9B?), inhibisi

(17)

mengacaukan metabolisme prostaglandin, efek anti3inflamasi, menurunkan outflow resistance, dan memperkecil +olume prostat. 6

!i antar fitoterapi yang banyak dipasarkan adalah:  Pygeum africanum,

Serenoa repens, #ypo"is rooperi, $adi" urtica dan masih banyak lainnya. 6

c. perasi Pe"(eda*an

#enyelesaian masalah pasien hiperplasia prostat angka panang yang paling baik  saat ini adalah pembedahan, karena pemberian obat3obatan atau terapi non3in+asif 

lainnya membutuhkan angka 4aktu yang sangat lama untuk melihat hasil terapi. 6

!esobstruksi kelenar prostat akan menyembuhkan geala obstruksi dan miksi yang tidak lampias. 9al ini dapat dikerakan dengan cara operasi terbuka, reseksi prostat transuretra (5'R#), atau insisi prostat transuretra (5'"# atau B").

#embedahan direkomendasikan pada pasien3pasien B#9 yang6:

• 5idak menunukkan perbaikan setelah terapi medikamentosa

• -engalami retensi urin

• "nfeksi saluran kemih berulang

• 9ematuria

• ?agal ginal

• 5imbulnya batu saluran kemih atau penyulit lain akibat obstruksi saluran

kemih bagian ba4ah. Pe"(eda*an Ter()#a

Beberapa macam teknik operasi prostatektomi terbuka adalah metode dari -illin yaitu melakukan enukleasi kelenar prostat melalui pendekatan retropubik  infra+eska, reyer melalui pendekatan suprapubik trans+esika, atau transperineal (gambar =). #rostatektomi terbuka adalah tindakan yang paling tua yang masih  banyak dikerakan saat ini, paling inasif, dan paling efisien sebagai terapi B#9. #rostatektomi terbuka dapat dilakukan melalui pendekatan suprapubik  tarns+esikal (reyer) atau retropubik infra+esikal (-illin). #rostatektomi terbuka

dianurkan untuk prostat yang sangat besar (H177gram). 6

#enyulit yang dapat teradi setelah prostatektomi terbuka adalah: inkontinensia urin (8), impotensia (%317), eakulasi retrograde (=73C7), dan kontraktur leher buli3buli (83%). !ibandingkan dengan 5'R# dan B", penyulit

(18)

yang teradi berupa striktur uretra dan eakulasi retrograde lebih banyak diumpai  pada prostatektomi terbuka. #erbaikan geala klinis sebanyak C%3177, dan angka

mortalitas sebanyak 6.6

Pe"(eda*an Endo)rologi

Saat ini tindakan 5'R# merupakan operasi paling banyak dikerakan di seluruh dunia. perasi ini lebih disenangi karena tidak diperlukan insisi pada kulit perut, massa mondok lebih cepat, dan memberikan hasil yang tidak banyak berbeda dengan tindakan operasi terbuka. #embedahan endourologi transuretra dapat

dilakukan dengan memakai tenaga elektrik 5'R# (Transurethreal $esection od 

the Prostate) atau dengan memakai energi laser operasi terhadap prsotat berupa reseksi (5'R#), insisi (5'"#), atau e+aporasi. 6

?ambar =. Berbagai tekni prostatektomi.

Sumber: !asar3!asar 'rologi @disi Kedua, 677$.

TURP +Rese#si Prostat Trans)retra,

Reseksi kelenar prostat dilakukan transuretra dengan memepergunakan cairan irigasi (pembilas) agar daerah yang akan direseksi tetap terang dan tidak tertutup oleh darah. Eairan yang diperguakan adalah berupa larutan non3ionik, yang

(19)

dimaksudkan agar tidak teradi hantaran listrik pada saat operasi. Eairan yang

sering dipakai dan harganya cukup murah yaitu 96 steril (aLuades). 6

Salah satu kerugian dari aLuades adalah sifatnya yang hipotonik sehingga cairan ini dapat masuk ke sirkulasi sistemik melalui pembuluh darah +ena yang terbuka pada saat reseksi. Kelebihan dapat menyebabkan teradinya hiponatremia relatif atau geala intoksikasi air atau dikenal dengan sindroma 5'R#. Sindroma ini ditandai dengan pasien yang gelisah, kesadaran somnolen, tekanan darah meningkat, dan terdapat bradikardi. ika tidak segera diatasi, pasien akan mengalami edema otak yang akhirnya atuh ke dalam koma dan meninggal.

ngka mortalitas sindroma 5'R# ini adalah sebear 7,$$.6

'ntuk mengurangi resiko timbulnya sindroma 5'R# operator harus membtasi diri untuk tidak melakukan reseksi lebih dari 1 am. !i samping iu,  beberapa operator memasang sistostomi suprapubik terlebih dahulu sebelum

reseksi, diharapkan dapat mengurangi penyerapan air ke sirkulasi sistemik.

#enggunaan cairan non3ionik lain selain 96 yatu glisin dapat mengurangi resiko

hiponatremia pada 5'R#, tetapi karena harganya cukup mahal beberapa klinik 

urologi di "ndonesia lebih memilih memakai aLuades sebagai cairan irigasi. 6

Selain sinroma 5'R# beberapa penyulit bisa teradi pada aat operasi,  pasca bedah dini, maupun pasca bedah lanut seperti tampak pada tabel 8.

5abel 8. Berbagai #enyulit 5'R#, Selama -aupun Setelah #embedahan

Selama perasi #asca Bedah !ini #asca Bedah Ganut

• #erdarahan

• Sindroma 5'R#

• #erforasi

• #erdarahan

• "nfeksi local atau

sistemik  • "nkontinensi • !isfungsi ereksi • @akulasi retrograde • Striktur uretra

Sumber: !asar3!asar 'rologi @disi Kedua, 677$.

#ada hiperplasia prostat yang tidak begitu besar, tanpa ada pembesaran lobus medius, dan pada pasien yang umurnya masih muda hanya diperlukan insisi kelenar prosat atau 5'"# (Transurethral Insicion of The Prostate) atau insisi leher   buli3buli atau B" ( %ladder &eck Incision). Sebelum melakukan tindakan ini,

(20)

colok dubur, melaukkan pemeriksaan ultrasonografi transrektal, dan pengukuran

kadar #S. 6

Ele#tri-a&orisasi Prostat

Eara elektro+aporisasi prostat adalah sama denga 5'R#, hanya saa teknik ini

memakai roller ball  yang spesifik dan dengan mesin diatermi yang cukup kuat,

sehingga mampu membuat +aporisasi kelenar prostat. 5eknik ini cukup aman, tidak banyak menimbulkan perdarahan pada saat operasi, dan masa mondok di rumah sakit lebih singkat. amun teknik ini hanya diperuntukkan pada prostat yang tdiak terlalu bsar (M%7gram) dan membutuhkan 4aktu operasi yang lebih lama. 6

aser Prostate#to"i

@nergi laser mulai dipakai sebagai terapi B#9 sea tahun 1$C=, yang dari tahun ke tahun mengalami penyempurnaan, terapat D enis energi yang dipakai yaitu:  d:N?, 9olmium: N?, K5#:N?, dan diode yang dapat dipancarkan melalui bare fibre, reight angle fibre, atau interstitial ibre. Kelenar prostat pada suhu =73

=%7E akan mengalami koagulasi dan pada suhu yang lebih dari 1777E mengalami

+aporisasi. 6

ika dibandinkan dengan pembedahan, pemakaian laser ternyata lebih sedikit menimbulkan komplikasi, dapat dikerakan secara poliklinis,  penyembuhan lebih cepat, dan dengan hasil yang kurang lebih sama. Sayangnya

terapi ini membutuhkan terapi ulang 6 setiap tahun. Kekurangannya adalah: tidak dapat diperoleh aringan untuk pemeriksan patologi (keculi pada 9o:N?), sering banyak menimbulkan disuria pasca bedah yang dapat berlangsung sampai 6

 bulan, tidak langsung dapat miksi spontan setelah operasi, dan  peak flow rate

lebih rendah daripada pasca 5'R#. 6

#enggunaan pembedahan dengan energi laser telah berkembang dengan  pesat akhir3akhir ini. #enelitian klinis memakai d: N? menunukkan hasil yang

hampir sama dengan cara deobstruksi 5'R#, terutama dalam perbaikan skor miksi dan pancaran urin. -eskipun demikian efek lebih lanut dari laser masih belum

(21)

diketahui dengan pasti. 5eknik ini dianurkan pdaa pasien yang memakai terapi antikoagulan dalam angka 4aktu lama atau tidak mungkin dilakukan tindakan

5'R# karena kesehatannya. 6

d. 5indakan in+asif minimal

Selain tindakan in+asif seperti yang telah disebutkan di aatas, saat ini sedang dikembangkan tindakan in+asif minimal yang terutama dituukan untuk pasien yang mempunyai resiko tinggi terhadap pembedahan. 5indakan in+asif minimal ini diantaranya adalah: 6

• 5ermoterapi

• 5' (Transurethral &eedle 'blation of the Prostate)

• #emasangan stent( prostacath)

• 9"' ( #igh Intensituy (ocused Ultrasound )

• !ilatasi dengan balon (Transurethral %alloon )ilatation)

Ter"otera&i

5ermoterapi kelenar prostat adalah pemanasan dengan gelombang mikro pada frekuensi $1%316$= -h/ yang dipancarkan melalui antena yang diletakkan di

dalam uretra. !engan pemanasan yang melebihi DD7E menyebabkan destruksi

 aringan pada /ona transisional prostat karena nekrosis koagulasi. #rosedur ini

dapat dikerakan secaraa poliklinis tanpa pembiusan. 6

@nergi panas yang bersamaan dengan gelombang mikro dipancarkan melalui kateter yang terpasang di dalam uretra. Besar dan arah pancaran energi diatur melalui sebuah komponen sehingga data melunakkan aringan prostat yang membuntu uretra. -orbiditasnya relatif rendah, dapat dilakukan tanpa anestesi, dan dapat dilaani oleh pasien yang kondisinya kurang baik ika menalani

 pembedahan. Eara ini direkoemndaiskan bagi prostat yang ukurannya kecil. 6

TUNA +Transurethral Needle Ablation of The Prostat,

5eknik ini memakai energi dari ferkuensi radio yang menimbulkan panas sampai

1777E, shingga menyebabkan nekrois aringan prostat. Sistem ini terdiri atas

kateter 5' yang dihubungkan dengan generator yang dapat membangkitkan energi pada frekuensi radio D$7 9/. Kateter dimasukan ke dalam uretra melalui

(22)

sistoskopi dengan pemberian anatetsi topikal  "ylocaine  sehingga arum yang terletak pada uung kateter teletak pada kelenar prostat. #asien sering kali

mengeluh hematuria, disuria, kadang3kadang retensi urin, dan epididimo3orditis. 6

 Stent 

Stent  prostat dipasasng ada uretra prostatika untuk mengatasi obstruksi karena

 pembesaran prostat. Stent  dipasang intraluminal di antara leher buli3buli dan di

sebelah proksimal +erumontanum sehingga urin dapat leluasa mele4ati lumen

uretra prostatika. Stent  dapat dipasang secara temporer dan permanen. Nang

temporer dipasang selama =38= bulan dan terbuat dari bahan yang tidak diserap dan tidak mengadakan reaksi dengan aringan. lat ini dipasang dan dilepas kembali secara endoskopi.

Stent  yang permanen terbuat dari anyaman dari bahan logam super  alloy,nikel, atau titanium. !alam angka 4aktu lama bahan ini akan diliputi oleh urotelium sehingga ika suatu saat ingin dilepas harus membutuhkan anestesi

umum atau regional. 6

#emasangan alat ini diperuntukkan bagi pasien yang tidak mungkin

menalani operasi karena resiko pembedahan yang cukup tinggi. Seringkali stent 

dapat terlepas dari insersinya di uretra posterior atau mengalami enkrustasi. Sayangnya setelah pemasangan kateter ini, pasien masih merasakan keluhan miksi

 berupa geaa iritatif, perdarahan uretra, atau rasa tidak enak di daerah penis. 6

%I'U+ High Intensity Focused Ultrasound,

@nergi panas yang dituukan untuk menimbulkan nekrosis pada protat berasal dari gelombang ultrasonografi dari transduser pie/okeramik yang mempunyai frekuensi 7,%317 -9/. energi dipancarkan melalui alat yang diletakkan transrektal dan difokuskan ke kelenar prostat. 5eknik ini memerlukan anestesi umum. !ata

klinis menunukkan teadi perbaikan geala kklinis %73=7 dan OmaP  rata3rata

meningkat D73%7. @fek lebih lanut dari tindakan belum diketahui, dan sementara tercatat bah4a kegagalan terapi teradi sebanyak 17 setiap tahun.

(23)

-eskipun sudah banyak modalitas yang telah diketemukan untuk  mengobati pembesaran prostat, sampai saat ini terapi yang memberikan hasil

 paling memuaskan adalah 5'R #rostat. 6

2./. Kontrol 0er#ala

Setiap pasien hiperplasia prostat yang telah mendapatkan pengobatan perlu kontrol secara teratur untuk mengetahui perkembangan penyakitnya. ad4al

kontrol tergantung pada tindakan apa yang sudah dialaninya. 6

#asien yang hanya mendapatkan penga4asan (watchfull waiting )

dianurkan kontrol setelah = bulan, kemudian setiap tahun untuk mengetahui apakah teradi perbaikan klinis. #enilaian dilakuakan dengan pemeriksaan skor  "#SS, uroflometri, dan residu urin pasca miksi. 6

#asien yang mendapatkan terapi penghambat %A3reduktase harus dikontrol  pada miggu ke316 dan bulan ke3= untuk menilai respon terhadap terapi. Kemudian setiap tahun untuk menilai perubahan geala miksi. #asien yang menalani  pengobatan penghambat %A3adrenergik haus dinilai respon terhadap pengobatan setelah = minggu dengan melakukan pemeriksaan "#SS, uroflometri, dan residu urin pasca miksi. Kalau teradi perbaikan geala tanpa menunukkan penyulit yang  berarti, pengobatan dapat diterukan. Selanutnya kontrol dilakukan setelah = bulan dan kemudian setiap tahun. #asien setelah menerima pengobatan secara medikamentosa dan tidak menunukkan tanda3tanda perbaikan perlu dipikirkan

tindakan pembedahan atau terapi inter+ensi yang lain. 6

Setelah pembedahan, pasien harus menalani kontrol paling lambat = minggu pasca operasi untuk mengetahui kemungkinan teradinya penyulit.

Kontrol selanutnya setelah 8 bulan untuk mengetahui hasil akhir operasi. 6

#asien yang mendapatkan terapi in+asif minimal harus menalani kontrol secara teratur dalam angka 4aktu lama, yaitu setelah = minggu, 8 bulan, = bulan, dan setiap tahun. #ada pasien yang mendapatkan terapi in+asif minimal, selain

(24)

?ambar <. Skor "nternasional ?eala #rostat. Sumber: !asar3!asar 'rologi @disi Kedua, 677$.

(25)

DA'TAR PUSTAKA

1. Eitra, !e4i. 677$. %enign Prostate #yperplasia. K 'nri.

6. #urnomo, Basuki B.677$. !asar3!asar 'rologi, @disi Kedua. akarta: Sagung Seto.

Referensi

Dokumen terkait

Nasabah sebagai penarik bilyet giro ataupun sebagai pemegangnya wajib memahami dan mematuhi ketentuan yang berkaitan dengan penggunaan bilyet giro. Nasabah pemilik

Untuk itu perusahaan harus membangun image yang lebih menonjol dari pada pesaing, dengan membuat konsumen menjadi loyal dalam menggunakan produk tersebut secara

Pada saat kita sudah terhubung dengan Internet, dan kita bermaksud untuk membuka suatu halaman web site tertentu, maka kita perlu menuliskan alamat domain web

Di bawah ini merupakan model penelitian dan hipotesis yang menggambarkan variabel-variabel yang mempengaruhi keterlambatan audit dengan menggunakan variabel ukuran KAP,

Alhamdulillahirobbil‘alamin, puji syukur senantiasa penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia dan hidayah-Nya sehingga laporan Tugas Akhir dengan

&amp;eneliti tidak melakukan uji *aliditas pada kuesioner dukungan sosial 2SSC30 kuesioner fungsi kognitif 2&#34;&#34;S;30 dan kuesioner fungsi afektif 2!DS3 karena

- Peserta Buka Puasa Bersama adalah seluruh karyawan RS AR Bunda Prabumulih - 80% karyawan mengikuti Buka Puasa Bersama kecuali yang sedang berdinas, cuti dan ijin. - Pelaksanaan

sekolah reguler yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus, untuk itulah pada... bagian ini akan diuraikan tentang pengertian anak dengan kebutuhan khusus,