TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA
1
1.. ReRetetennsisio Uo Urrinin 1.1
1.1.. DefDefiniinisisi
Beberapa pengertian tentang retensio urin
Beberapa pengertian tentang retensio urin adalahadalah11::
•
• Retensi urine adalah suatu keadaan penumpukan urine di kandung kemihRetensi urine adalah suatu keadaan penumpukan urine di kandung kemih
da
dan n tidtidak ak memmempunpunyayai i kemkemampampuauan n untuntuk uk menmengosgosongongkankannynya a secsecaraara sempurna.
sempurna.
•
• Retensio urine adalah kesulitan miksi karena kegagalan urine dari fesikaRetensio urine adalah kesulitan miksi karena kegagalan urine dari fesika
urinaria (Kapita Selekta
urinaria (Kapita Selekta Kedokteran).Kedokteran).
•
• Retensio urine adalah tertahannya urine di dalam kandung kemih, dapatRetensio urine adalah tertahannya urine di dalam kandung kemih, dapat
teradi secara akut maupun kronis (!epkes R"
teradi secara akut maupun kronis (!epkes R" #usdiknakes 1$$%).#usdiknakes 1$$%).
•
• ReRetetensnsio io ururinine e adadalalah ah keketidtidakakmamampmpuauan n ununtutuk k memelalakukukakan n ururininasasii
me
meskskipipun un teterdrdapapat at kekeiningiginanan n atatau au dodororongngan an teterhrhadadap ap hahal l tetersrsebebutut.. (Brunner & Suddarth).
(Brunner & Suddarth).
•
• Retensio urine adalah suatu keadaan penumpukan urine di kandung kemihRetensio urine adalah suatu keadaan penumpukan urine di kandung kemih
dan tidak punya kemampuan untuk mengosongkannya secara sempurna. dan tidak punya kemampuan untuk mengosongkannya secara sempurna. (#S"K '"BR*).
(#S"K '"BR*). 1
1..22.. EEttiioollooggii
Beberapa etiologi retensio urin adalah Beberapa etiologi retensio urin adalah11::
•
• Supra +esikal, berupa kerusakan pada pusat miksi di medullaspinalis.Supra +esikal, berupa kerusakan pada pusat miksi di medullaspinalis.
Ke
Kerurusasakakan n sasararaf f sisimpmpatatis is dadan n papararasisimpmpatatis is babaik ik sesebabagigian an atatauaupupunn seluruhnya, misalnya pada operasi miles dan mesenterasi pel+is, kelainan seluruhnya, misalnya pada operasi miles dan mesenterasi pel+is, kelainan me
meduldulla la spispinalnalis, is, mismisalnalnya ya minminingingokeokel, l, tabtabes es dordorasaslislis, , ataatau u spspasmasmusus sfinkter yang ditandai dengan rasa sakit yang hebat.
sfinkter yang ditandai dengan rasa sakit yang hebat.
•
• eesikal, berupa kelemahan otot sikal, berupa kelemahan otot detrusor karena lama detrusor karena lama teregang, , atoni teregang, , atoni padapada
pasien !- ata
pasien !- atau penyakit neurolou penyakit neurologist, di+ertikel yang bgist, di+ertikel yang besar.esar.
•
• "ntra+esikal, berupa pembesaran prostat, kekakuan leher+esika, batu kecil"ntra+esikal, berupa pembesaran prostat, kekakuan leher+esika, batu kecil
dan tumor. dan tumor.
•
• !apat disebabkan oleh kecemasan, pembesaran prostat,kelainan patologi!apat disebabkan oleh kecemasan, pembesaran prostat,kelainan patologi
uretra, trauma, disfungsi neurogenik kandung kemih. uretra, trauma, disfungsi neurogenik kandung kemih.
•
• Beberapa obat mencakup preparat antikolinergik antispasmotik (atropine),Beberapa obat mencakup preparat antikolinergik antispasmotik (atropine),
preparat
(#seudoefedrin hidroklorida 0 Sudafed), preparat penyekat 2 adrenergic (#seudoefedrin hidroklorida 0 Sudafed), preparat penyekat 2 adrenergic (#ropanolol), preparat antihipertensi (hidralasin).
(#ropanolol), preparat antihipertensi (hidralasin). 1
1..33.. PPaattooffiissiioollooggii
#ada retensio urine, penderita tidak dapat miksi,
#ada retensio urine, penderita tidak dapat miksi, buli3buli penuh disertai rasa sakitbuli3buli penuh disertai rasa sakit yang hebat di daerah suprapubik dan hasrat ingin miksi yang hebat disertai yang hebat di daerah suprapubik dan hasrat ingin miksi yang hebat disertai mengean. Retensio urine dapat teradi menurut lokasi, faktor obat dan faktor mengean. Retensio urine dapat teradi menurut lokasi, faktor obat dan faktor lainnya seperti ansietas,kelainan patologi urethra, trauma dan lain sebagainya. lainnya seperti ansietas,kelainan patologi urethra, trauma dan lain sebagainya. Berdasarkan lokasi bisa dibagi menadi supra +esikal berupa kerusakan pusat Berdasarkan lokasi bisa dibagi menadi supra +esikal berupa kerusakan pusat miks
miksi i di di medumedulla lla spinaspinalis lis menymenyebabebabkan kan keruskerusakan simpatis akan simpatis dan dan paraparasimpasimpatistis sebagian atau seluruhnya sehingga tidak teradi koneksi dengan otot detrusor yang sebagian atau seluruhnya sehingga tidak teradi koneksi dengan otot detrusor yang mengakibatkan tidak adanya atau menurunnya relaksasi otot sfingter internal, mengakibatkan tidak adanya atau menurunnya relaksasi otot sfingter internal, +esikal berupa kelemahan otot detrusor karena lama teregang, intra+esikal berupa +esikal berupa kelemahan otot detrusor karena lama teregang, intra+esikal berupa hi
hipepertrrtrofofi i prprosostatat, t, tutumomor r atatau au kekekakakukuan an leleheher r +e+esisikaka, , ststririktkturur, , babatu tu kekecicill menyebabkan obstruksi urethra sehingga urine sisa meningkat dan teradi dilatasi menyebabkan obstruksi urethra sehingga urine sisa meningkat dan teradi dilatasi bladder
bladder kemudian distensi abdomen. aktor obat dapat mempengaruhi proses kemudian distensi abdomen. aktor obat dapat mempengaruhi proses BK
BK, , menmenuruurunkankan n tektekanaanan n dadarahrah, , menmenuruurunknkan an filtfiltrasrasi i gluglumermeroluolus s sesehinhinggagga menyebabkan produksi urine menurun. aktor lain berupa kecemasan, kelainan menyebabkan produksi urine menurun. aktor lain berupa kecemasan, kelainan patologi
patologi uretra, uretra, trauma trauma dan dan lain lain sebagainysebagainya a yang yang dapat dapat meningkatkan meningkatkan tensi tensi otototot perut, peri anal, sfin
perut, peri anal, sfingter anal eksterna gter anal eksterna tidak dapat relaksatidak dapat relaksasi dengan baiksi dengan baik..11
!ari semua faktor di atas menyebabkan urine mengalir lambat kemudian !ari semua faktor di atas menyebabkan urine mengalir lambat kemudian teradi poliuria karena pengosongan kandung kemih tidak efisien. Selanutnya teradi poliuria karena pengosongan kandung kemih tidak efisien. Selanutnya ter
teradadi i disdistentensisi bladder bladder dan distensi abdomen sehingga memerlukan tindakan, dan distensi abdomen sehingga memerlukan tindakan, salah satunya berupa kateterisasi uretra.
salah satunya berupa kateterisasi uretra.11
1
1..44.. TTaanndda a ddaan n GGeeaallaa11
•
• !ia4ali dengan urine mengalir lambat.!ia4ali dengan urine mengalir lambat. •
• Kemudian teradi poliuria yang makin lama menadi Kemudian teradi poliuria yang makin lama menadi parah karenaparah karena
pengosonga
pengosongan kandung ken kandung kemih tidak efisien.mih tidak efisien.
•
• 5e5eradi distensi radi distensi abdomen akibat dilatasi abdomen akibat dilatasi kandung kemih.kandung kemih. •
• 5erasa ada tekanan, kadang terasa nyeri dan merasa ingin BK.5erasa ada tekanan, kadang terasa nyeri dan merasa ingin BK. •
1.!. Pe"eri#saan Diagnosti# 1
#emeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan pada kasus retensio urine adalah
pemeriksaan specimen urine. #ada pemeriksaan ini diambil hasil dari1 :
• #engambilan: steril, random, midstream.
• #enagambilan umum: p9, B, kultur, protein, glukosa, 9b, keton, nitrit.
• Sistoskopi, "#.
1.$. Penatala#sanaan1
• Kateterisasi urethra.
• !rainage suprapubik.
#ungsi +esika urinaria
2. %i&er&lasia Prostat 2.1. Anato"i dan 'isiologi
Kelenar prostat adalah salah satu organ genitalia pria yang terletak di sebelah inferior buli3buli dan membungkus uretra posterior. Bila mengalami pembesaran, organ ini membuntu uretra pars prostatika dan menyebabkan terhambatnya aliran urin keluar dari buli3buli. Bentuknya sebesar buah kenari dengan berat normal pada orang de4asa ;67 gram. -ceal (1$<=) membagi kelenar prostat dalam beberapa /ona, antara lain: /ona perifer, /ona sentral, /ona transisional, /ona fibromuskuler anterior, dan /ona periuretra (gambar 1). Sebagian besar hiperplasia prostat terdapat pada /ona transisional> sedangkan pertumbuhan karsinoma prostat berasal dari /ona perifer.6
?ambar 1. #embesaran prostat benigna menyebabkan penyempitan uretra posterior, . Skema anatomi /ona kelenar prostat normal, B. 9iperplasia prostat teradi pada /ona transisional menyebabkan penyempitan lumen uretra posterior.
Sumber: !asar3!asar 'rologi @disi Kedua, 677$.
#ertumbuhan kelenar ini sangat tergantung pada hormon testosteron, yang di dalam sel3sel kelenar prostat. 9ormon ini akan dirubah menadi metabolit aktif dihidrotestosteron (!95) dengan bantuan %A3reduktase (?ambar 6). !ihidrotestosteron inilah yang secara langsung memacu m3R di dalam sel3sel
kelenar prostat untuk mensintesis protein growth factor yang memacu
pertumbuhan kelenar prostat.6
#ada usia lanut beberapa pria menagalami pembesaran prostat benigna. Keadaan ini dialami oleh %7 pria yang berusia =7 tahun dan kurang lebih C7 pria yang berusia C7 tahun. #embesaran kelenar prostat mengakibatkan
terganggunya aliran urin sehingga menimbulkan gangguan miksi. 6
2.2. Insiden dan E&ide"iologi
!i seluruh dunia, hampir 87 uta pria yang menderita geala yang berkaitan
dengan pembesaran prostat, di 'S hampir 1D uta pria mengalami hal yang sama. B#9 merupakan penyakit tersering kedua di klinik urologi di "ndonesia
setelah batu saluran kemih.1,D Sebagai gambaran hospital prevalence, di RS Eipto
-angunkusumo ditemukan D68 kasus pembesaran prostat inak yang dira4at selama tiga tahun (1$$D31$$<) dan di RS Sumber *aras sebanyak =1< kasus
semakin meningkat, diperkirakan sekitar % atau kira3kira % uta pria di "ndonesia berusia =7 tahun atau lebih dan 6,% uta pria diantaranya menderita geala saluran
kemih bagian ba4ah ( Lower Urinary Tract SymptomsFG'5S) akibat B#9. B#9
mempengaruhi kualitas kehidupan pada hampir 1F8 populasi pria yang berumur H %7 tahun.8
2.3. Etiologi
9ingga sekarang masih belum diketahui secara pasti penyebab teradinya hiperplasia prostat> tetapi beberapa hipotesis menyebutkan bah4a hiperplasia prostat erat kaitannya dengan peningkatan kadar dihidrotestosteron (!95) dan
proses aging (menadi tua). Beberapa hipotesis yang diduga sebagai penyebab
timbulnya hiperplasia prostat adalah6:
a. 5eori dihidrotestoteron
b. danya ketidakseimbangan antara estrogen3testosteron c. "nteraksi antara sel stroma dan sel epitel prostat
d. Berkurangnya kematian sel (apoptosis) e. 5eori stem sel
a. 5eori !ihidrotestosteron
!ihidrotestosteron atau !95 adalah metabolit androgen yang sangat penting pada pertumbuhan sel3sel kelenar prostat. !ibentuk dari testosteron di dalam sel prostat oleh en/im %A3reduktase dengan bantuan koen/im !#9 (?ambar 6). !95 yang telah terbentuk berikatan dengan respetor androgen (R) membentuk
kompleks !953R pada inti sel dan selanutnya teradi sintesi protein growth
factoryang menstimulasi pertumbuhan prostat. 6
Sumber: !asar3!asar 'rologi @disi Kedua, 677$.
#ada berbagai penelitian dikatakan bah4a kadar !95 pada B#9 tidak auh berbeda dengn kadarnya pada prostat normal, hanya saa pada B#9, akti+itas
en/im %A3reduktase dan umlah respetor androgen lebih banyak pada B#9. 9al ini menyebabkan sel3sel prostat pada B#9 lebih sensitif terhadap !95 sehingga
replikasi sel lebih banyak teradi dibandingkan dengab prostat normal. 6
b. Ketidakseimbangan antara @strogen I5estosteron
#ada usia yang semakin tua, kadar testosteron menurun, sedangkan kadar estrogen relatif tetap sehingga perbandingan antara estrogen : testosteron relatif meningkat. 5elah diketahui bah4a estrogen di dalam prostat berperan dalam teradinya proliferasi sel3sel kelenar prostat dengan cara meningkatkan sensiti+itas sel3sel porstat terhadap rangsangan hormon androgen, meningkatkan umlah reseptor
androgen, dan menurunkan umlah kematian sel3sel prostat (apoposis). 9asil akhir dari semua keadaan ini adalah, meskipun rangsangan terbentukya sel3sel baru akibat rangsangan testosteron menurun, tetapi se3sel prostat yang telah ada
mempunyai umur yang lebih panang sehingga massa prostat adi lebih besar. 6
c. "nteraksi Stroma3@pitel
Eunha (1$<8) membuktikan bah4a diferensiasi dan pertumbuhan sel epitel prostat secara tidak langsung dikontrol oleh sel3sel stroma melalui suatu mediator ( growth factor ) tertentu. Setelah sel3sel stroma mendapatkan stimulasi dari !95
dan estradiol, sel3sel stroma mensintesis suatu growth factor yang selanutya
mempengaruhi sel3sel stroma itu sendiri secara intrakrin dan autokrin, serta mempengaruhi sel3sel epitel secara parakrin. Stimulasi itu menyebabkan
teradinya proliferasi sel3sel epitel maupun sel stroma. 6
d. Berkurangnya Kematian Sel #rostat
#rogram kematian sel (apoptopsis) pada sel prostat adalah mekanisme fisiologik untuk mempertahan homeostatsis kelenar prostat. #ada apoptosis teradi kondensasi dan fragmentasi sel yang selanutnya sel3sel yang mengalami
apoptosis akan difagositosis oleh sel3sel di sekitarnya kemudian didegradasi oleh
en/im lisosom. 6
#ada aringan normal, terdapat keseimbangan antara lau proliferasi sel dengan kematian sel. #ada saat teradi pertumbuhan prostat sampai pada prostat de4asa, penambahan umlah sel3sel prostat baru dengan yang mati dalam keadaan seimbang. Berkurangnya umlah sel3sel prostat yang mengalami apoptosis menyeabkan umlah sel3sel prostar secara keseluruhan menadi meningkat
sehingga menyebabkan pertambahan massa prostat. 6
Sampai sekarang belum dapat diterangkan secara pasti faktor3faktor yang menghambat proses apoptosis. !iduga hormon androgen berperan dalam menghambat proses kematian sel karena setelah dilakukan kastrasi, teradi peningkatan akti+itas kematian sel kelenar prostat. @strogen diduga mampu memperpanang usia sel3sel prostat, sedangkan faktor pertumbuhan 5?J
berperan dalam proses apoptosis. 6
e. 5eori Stem Sel
'ntuk mengganti sel3sel yang telah mengalami apoptosis, selalu dibentuk sel3sel baru. !i dalam kelenar prostat dikenal suatu sel stem, yaitu sel yang mempunyai kemampuan berproliferasi sangat ekstensif. Kehidupan sel ini sangat bergantung pada keberadaan hormon androgen, sehingga ika hormon ini kadarnya menurun seperti yang teradi pada kastrasi menyebabkan teradinya apoptosis. 5eradinya proliferasi sel3sel pada B#9 dipostulasikan sebagai ketidaktepatnya akti+itas sel
stem sehingga teradi produksi yang berlebihan sel sroma maupun sel epitel. 6
2.4. Patofisiologi
#embesaran prostat menyebabkan penyempitan lumen uretra prostatika dan menghambat aliran urin. Keadaan ini menyebabkan peningkatan tekanan intra+esikal. 'ntuk dapat megeluakan urin, buli3buli harus berkontraksi lebih kuat guna mela4an tahanan itu. Kontraksi yang terus3menerus ini menyebabkan perubahan anatomik buli3buli berupa hipertrofi otot detrusor, trabekulasi, terbentuknya selula, sakula, dan di+ertikel buli3buli. #erubahan pada struktur buli3
buli tersebut, oleh pasien dirasakan sebagai keluhan pada saluran kemih sebelah
ba4ah atau Lower Urinary Tract Symptom (G'5S) yang dahulu dikenal dengan
geala prostatismus. 6
5ekanan intra+esikal yang tinggi diteruskan ke seluruh bagian buli3buli tidak terkecuali pada kedua muara ureter. 5ekanan pada kedua muara ureter ini
dapat menimbulkan aliran balik urin dari buli3buli ke ureter atau teradi refluks
vesiko-ureter . Keadaan ini ika berlangsung terus akan mengakibatkan hidroureter, hidronefrosis, bahkan akhirnya dapat atuh ke dalam gagal ginal (gambar 8 dan D).6
?ambar 8. Bagan pengaruh hiperplasia prostat pada saluran kemih. Sumber: !asar3!asar 'rologi @disi Kedua, 677$.
bstruksi yang diakibatkan oleh hiperplasia prostat benigna tidak hanya disebabkan oleh adanya massa prostat yang menyumbat uretra posterior, tetapi uga disebabkan oleh tonus otot polos yang ada pada stroma prostat, kapsul prostat dan otot polos pada leher buli3buli. tot polos itu dipersarafi oleh serabut
simpatis yang berasal dari ner+us pudendus. 6
#ada B#9 teradi rasio peningkatan komponen stroma terhadap epitel. Kalau pada prostat normal rasio stroma dibanding dengan epitel adalah 6: 1, pada B#9 rasionya meningkat menadi D:1, hal ini menyebabkan pada B#9 teradi
peningkatan tonus otot polos prostat dibandingkan dengan prostat normal. !alam hal ini massa prostat yang menyebabkn obstruksi komponen statik sedangkan tonus otot polos yang merupakan komponen dinamik sebagai penyebab obstruksi prostat.6
2.!. Ga"(aran Klinis
bstruksi prostat dapat menimbulkan keluhan pada saluran kemih maupun
keluhan di luar saluran kemih. 6
a. Keluhan pada saluran kemih bagian ba4ah
Keluhan pada saluran kemih sebelah ba4ah (G'5S) terdiri atas geala obstruksi dan geala iritatif seperti terlihat pada tabel 1. 6
'ntuk menilai tingkat keparahan dari keluhan pada saluran kemih sebelah ba4ah, beberapa ahliForganisasi urologi membuat sistem skoring yang secara subyektif dapat diisi dan dihitung sendiri oleh pasien. Sistem skoring yang dianurkan oleh rganisasi Kesehatan !unia (*9") adalah Skor "nternasional
?eala #rostat atau "3#SS ( International Prostatic Symptom Score), seperti terlihat
pada gambar <. 6
5abel 1. ?eala bstruksi dan "ritasi
bstruksi "ritasi
• 9esitansi
• #ancaran miksi lemah
• "ntermitensi
• -iksi tidak puas
• -enetes setelah miksi
• rekuensi
• okturi
• 'rgensi
• !isuri
Sumber: !asar3!asar 'rologi @disi Kedua, 677$.
Sistem skoring "3#SS terdiri atas tuuh pertanyaan yang berhubungan dengan keluhan miksi (G'5S) dan satu pertanyaan yang berhubungan dengan kualitas hidup pasien. Setiap pertanyaan yang berhubungan dengan keluhan miksi diberi nilai dari 7 sampai dengan %, dengan keluhan yang menyangkut kualitas hidup pasien diberi nilai dari 1 hingga <. 6
!ari skor "3#SS itu dapat dikelompokkan geala G'5S dalam 8 deraat, yaitu6:
• Ringan : skor 73<
• Sedang : skor C31$
• Berat : skor 6738%
5imbulnya geala G'5S merupakan manifestasi kompensasi otot buli3buli untuk mengeluakan urin. #ada suatu saat, otot buli3buli mengalami kepayahan ( fatiue) sehingga atuh ke dalam fase dekompensasi yang di4uudkan dalam bentuk retensi urin akut. 6
aktor pencetus
Kompensasi !ekompensasi
(G'5S) Retensi urin
"nkontinensi paradoksa Skema 1. -anifestasi kompensasi dan dekompensasi
Sumber: !asar3!asar 'rologi @disi Kedua, 677$.
5imbulnya dekompesasi buli3buli biasanya didahului oleh beberapa faktor pencetus antara lain6:
• olume buli3buli tiba3tiba terisi penuh yaitu pada cuaca dingin,
menahan kencing terlalu lama, mengkonsumsi obat3obatan atau minuman yang mengandung diuretikum (alcohol, kopi), dan minum air dalam umlah yang berlebihan,
• -assa prostat tiba3tiba membesar, yaitu setelah melakukan
akti+itas seksual atau mengalami infeksi prostat akut, dan
• Setelah mengkonsumsi obat3obatan yang dapat menurunkan
kontraksi detrusor atau yang dapat mempersempit leher buli3buli, antara lain: golongan antikolinergik atau adrenergik alfa.
?ambar D. #enyulit hiperplasia prostat pada saluran kemih. Sumber: !asar3!asar 'rologi @disi Kedua, 677$.
b. ?eala pada saluran kemih bagian atas
Keluhan akibat penyulit hiperplasia prostat pada saluran kemih bagian atas berupa geala obstruksi antara lain nyeri pinggang, benolan di pinggang (yang merupakan tanda dari hidronefrosis) atau demam yang merupakan tanda dari infeksi atau urosepsis. 6
c. ?eala di luar saluran kemih
5idak arang pasien berobat ke dokter karena mengeluh adanya hernia inguinalis atau hemoroid. 5imbulnya kedua penyakit ini karena sering megean pada saat
miksi sehingga mengakibatkan peningkatan tekanan intraabdominal. 6
#ada pemeriksaan fisik mungkin didapatkan buli3buli yang terisi penuh dan teraba massa kistus di daerah supra sifisis akibat retensi urin. Kadang3kadang didapatkan urin yang selalu menetes tanpa disadari oleh pasien yaitu merupakan
pertanda dari inkontinensia paradoksa. #ada colok dubur diperhatikan6:
• 5onus sfiger aniFrefleks bulboka+enosus untuk menyingkirkan
• -ukosa rektum
• Keadaan postat, antara lain: kemungkinan adanya nodul, krepitasi
konsistensi prostat, simteri antar lobus dan batas prostat.
Eolok dubur pada pembesaran prostat benigna menunukkan konsistensi prostat kenyal seperti meraba uung hidung, lobus kanan dan kiri simetris dan tidak didapatkan nodul> sedangkan pada karsinoma prostat, konsistensi prostat
kerasFteraba nodul dan mungkin di antara lobus prostat tidak simetri. 6
2.$. Pe"eri#saan Pen)nang
a. Gaboratorium
Sedimen urin diperiksa untuk mencari kemungkinan adanya proses infeksi atau inflamasi pada saluran kemih. #emeriksan kultur urin berguna dalam mencari enis kuman yang menyebabkan infeksi dan sekaligus menentukan sensiti+itas
kuman terhadap beberapa antimikroba yang diuikan. 6
aal ginal diperiksa untuk mencari kemungkinan adanya penyulit yang mengenai saluran kemih bagian atas, sedangkan gula darah dimaksudkan untuk mencari kemungkinan adanya penyakit diabetes mellitus yang dapat menimbulkan kelainan persarafan pada buli3buli (buli3buli neurogenic). ika dicurigai adanya
keganasan prostat perlu diperiksa kadar penanda tumor #S. 6
b. #encitraan
oto polos perut berguna untuk mencari adanya batu opak di saluran kemih, adanya batuFkalkulosa prostat dan kadangkala dapat menunukkan bayangan buli3 buli yang penuh terisi urin, yang merupakan tanda dari suatu retensi urin.
#emeriksaan #" dapat menerangkan kemungkinan adanya6:
• Kelainan pada ginal maupun ureter berupa hidroureter atau hidronefrosis,
• -emperkirakan besarnya kelenar prostat yang ditunukkan oleh adanya
indentasi prostat (pendesakan buli3buli oleh kelenar prostat) atau ureter di
sebelah distal yang berbentuk sepeerti mata kail atau hooked fish, dan
• #enyulit yang teradi pada buli3buli yaitu adanya trabekulasi, di+ertikel,
atau sakulasi buli3buli,
#emeriksaan ultrasonografi transrektal atau 5R', dimaksudkan untuk mengetahui: besar atau +olume kelenar prostat, adanya kemungkinan pembesaran
prostat maligna, sebagai guidance (petunuk) untuk melakukan biopsi aspirasi
prostat, menentukan umlah residual urin, dan mencari kelainan lain yang mungkin ada di dalam buli3buli. !i samping ultrasonografi transabdominal mampu untuk mendeteksi adanya hidronefrosis ataupun kerusakan ginal akibat
obstruksi B#9 yang lama. 6
c. #emeriksaan lain
#emeriksaan deraat obstruksi prostat dapat diperkirakan dengan cara mengukur 6:
• Residual urin yaitu umlah sisa urin setelah miksi. Sisa urin ini dapat
dihitung dengan cara melakukan kateterisasi setelah miksi atau ditentukan dengan pemeriksaan ultrasonografi setelah miksi.
• #ancaran urin atau flow rate dapat dihitung secara sederhana yaitu dengan
menghitung urin dibagi dengan lamanya miksi berlangsung (mlFdetik) atau dengan alat uroflometri yang menyaikan gambaran grafik pancaran urin (gambar %). #emeriksan yang lebih teliti adalah dengan pemeriksaan urodinamika.
?ambar %. ?ambaran pancaran urin pada uroflometri. . #ancaran normal, B. #ada pasien B#9. Sumber: !asar3!asar 'rologi @disi Kedua, 677$.
!ari uroflometri dapat diketahui lama 4aktu miksi, lama pancaran, 4aktu yang dibutuhkan untuk mencapai pancaran maksimum, rerata pancaran, maksimum pancaran, dan +olume urin yang dikemihkan. #ancaran yang mendekati normal berbentuk seperti gambar %, sedangkan pada B#9 dengan
pancaran lemah dan lama ditunukkan seperti gambar %B. 6
3. Pengo(atan
5idak semua pasien hiperplasia prostat perlu menalani tindakan medik. Kadang3 kadang mereka yang mengeluh G'5S ringan dapat sembuh sendiri tanpa mendapatkan terapi apapun atau hanya dengan nasehat dan konsultasi saa. amun di antara mereka akhirnya ada yang membutuhkan terapi medikamentosa
atau tindakan medik yang lain karena keluhannya semakin parah. 6
5uuan terapi pada pasien hiperplasia prostat adalah6:
• -emperbaiki keluhan miksi,
• -eningkatkan kualitas hidup,
• -engurangi obstruksi infra+esika,
• -engembalikan fungsi ginal ika teradi gagal ginal,
• -engurangi +olume residu urin setelah miksi, dan
• -encegah progresi+itas penyakit.
9al ini dapat dicapai dengan cara medikamentosa, pembedahan, atau tindakan
endourologi yang kurang in+asif, seperti terlihat pada tabel 6. 6
a. !atchfull !aiting
#ilihan tanpa terapi ini dituukan untuk pasien B#9 dengan skor "#SS di ba4ah <, yaitu keluhan ringan yang tidak mengganggu akti+itas sehari3hari. #asien tidak mendapatkan terapi apapun dan hanya diberi penelasan mengenai
sesuatu hal yang mungkin dapat memperburuk keluhannya, misalnya6:
• angan mengkonsumsi alkohol atau kopi setelah makan malam,
• Kurangi konsumsi makanan atau minuman yang mengiritasi buli3buli
(kopi atau cokelat),
• Batasi penggunaan obat3obat influen/a yang mengandung
• angan menahan kencing terlalu lama.
Secara periodik pasien diminta untuk datang kontrol dengan ditanya keluhannya apakah menadi lebih baik (sebaiknya memakai skor yang baku), di samping iu dilakukan pemeriksaan laboratorium, residu urin, atau uroflometri. ika keluahan miksi bertambah elek daripada sebelumnya, mungkin perlu
dipikirkan untuk memilih terapi lain. 6
b. -edikamentosa
5uuan terapi medikamentosa adalah berusaha untuk 6:
• -engurangi resistensi otot polos prostat sebagai komponen dinamik
penyebab obstruksi infra+esika dengan obat3obatan penghambat
adrenergik alfa (adrenergik alfa blocker ) dan
• -engurangi +olume prostat sebagai komponen statik dengan cara
menurunkan kadar hormone testosteroneF dihidrotestosteron (!95) melalui penghambat %A3reduktase.
Selain kedua cara di atas, sekarang banyak dipakai terapi menggunakan
fitofarmaka yang mekanisme keranya masih belum elas. 6
• #enghambat reseptor adrenergik3A
Eaine adalah yang pertama kali melaporkan penggunaan obat penghambat adrenergik alfa sebagai salah satu terapi B#9. #ada saat itu dipakai fenoksiben/amin, yaitu penghambat alfa yang tidak selektif yang ternyata mampu memperbaiki lau pancaran miksi dan mengurangi keluhan miksi. Sayangnya obat ini tidak disenangi oleh pasien karena menyebabkan komplikasi sistemik yang tidak diharapkan, di antaranya adalah hipotensi postural dan kelainan
kardio+askuler lain.6
!iketemukannya obat penghambat adrenergik3A1 dapat mengurangi
penyulit sistemik yang diakibatkan oleh efek hambatan pada A6 dari
fenoksiben/amin. Beberapa golongan obat penghambat adrenergik3A1 adalah:
praso/in yang diberikan dua kali sehari, teraso/in, afluso/in, dan doksa/osin yang diberikan sekali sehari. bat3obatan golongan ini dilaporkan dapat memeperbaiki
khir3akhir ini telah diketemukan pula golongan penghambat adrenergik3
A1, yaitu tamulosin yang sangat efektif terhadap otot polos prosat. !ilaporkan
bah4a obat ini mampu memperbaiki pancaran miksi tanpa menimbulkan efek
terhadap tekanan darah maupun denyut antung.1
5abel 6. #ilihan 5erapi pada 9iperplasia #rostat Benigna
bser+asi -edikamentosa perasi "n+asif -inimal
!atchfull waiting • #enghambat adrenergik3A • #enghambat reduktase3A • itoterapi • 9ormonal •#rostatektomi terbuka •@ndourologi 1. 5'R# 6. 5'"# 8. 5'G# •@lektro+aporisasi •5'-5 •5'B! •Stent uretra •5'
Sumber: !asar3!asar 'rologi @disi Kedua, 677$.
• #enghambat %A3reduktase
bat ini bekera dengan cara menghambat pembentukan dihidrotestosteron (!95) dari testosterone yang dikatatlisis oleh en/im %A3redukase di dalam sel3sel prostat. -enurunnya kadar !95 menyebabkan sintesis protein dan replikasi sel3sel
prostat menurun. 6
!ilaporkan bah4a pemberian obat ini (finasteride) % mg sehari yang diberikan sekali setelah enam bulan mampu menyebabkan penurunan prostat
hingga 6C> hal ini memperbaiki keluhan miksi dan pancaran miksi. 6
• itofarmaka
Beberapa ekstrak tumbuh3tumbuhan tertentu dapat dipakai untuk memperbaiki geala akibat obstruksi prostat, tetapi data3data farmakologik tentang kandungan /at aktif yang mendukung mekanisme kera obat fitoterapi sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Kemungkinan fitoterapi bekera sebagai: anti3estrogen,
anti3androgen, menuunkan kadar se" hormone binding globulin (S9B?), inhibisi
mengacaukan metabolisme prostaglandin, efek anti3inflamasi, menurunkan outflow resistance, dan memperkecil +olume prostat. 6
!i antar fitoterapi yang banyak dipasarkan adalah: Pygeum africanum,
Serenoa repens, #ypo"is rooperi, $adi" urtica dan masih banyak lainnya. 6
c. perasi Pe"(eda*an
#enyelesaian masalah pasien hiperplasia prostat angka panang yang paling baik saat ini adalah pembedahan, karena pemberian obat3obatan atau terapi non3in+asif
lainnya membutuhkan angka 4aktu yang sangat lama untuk melihat hasil terapi. 6
!esobstruksi kelenar prostat akan menyembuhkan geala obstruksi dan miksi yang tidak lampias. 9al ini dapat dikerakan dengan cara operasi terbuka, reseksi prostat transuretra (5'R#), atau insisi prostat transuretra (5'"# atau B").
#embedahan direkomendasikan pada pasien3pasien B#9 yang6:
• 5idak menunukkan perbaikan setelah terapi medikamentosa
• -engalami retensi urin
• "nfeksi saluran kemih berulang
• 9ematuria
• ?agal ginal
• 5imbulnya batu saluran kemih atau penyulit lain akibat obstruksi saluran
kemih bagian ba4ah. Pe"(eda*an Ter()#a
Beberapa macam teknik operasi prostatektomi terbuka adalah metode dari -illin yaitu melakukan enukleasi kelenar prostat melalui pendekatan retropubik infra+eska, reyer melalui pendekatan suprapubik trans+esika, atau transperineal (gambar =). #rostatektomi terbuka adalah tindakan yang paling tua yang masih banyak dikerakan saat ini, paling inasif, dan paling efisien sebagai terapi B#9. #rostatektomi terbuka dapat dilakukan melalui pendekatan suprapubik tarns+esikal (reyer) atau retropubik infra+esikal (-illin). #rostatektomi terbuka
dianurkan untuk prostat yang sangat besar (H177gram). 6
#enyulit yang dapat teradi setelah prostatektomi terbuka adalah: inkontinensia urin (8), impotensia (%317), eakulasi retrograde (=73C7), dan kontraktur leher buli3buli (83%). !ibandingkan dengan 5'R# dan B", penyulit
yang teradi berupa striktur uretra dan eakulasi retrograde lebih banyak diumpai pada prostatektomi terbuka. #erbaikan geala klinis sebanyak C%3177, dan angka
mortalitas sebanyak 6.6
Pe"(eda*an Endo)rologi
Saat ini tindakan 5'R# merupakan operasi paling banyak dikerakan di seluruh dunia. perasi ini lebih disenangi karena tidak diperlukan insisi pada kulit perut, massa mondok lebih cepat, dan memberikan hasil yang tidak banyak berbeda dengan tindakan operasi terbuka. #embedahan endourologi transuretra dapat
dilakukan dengan memakai tenaga elektrik 5'R# (Transurethreal $esection od
the Prostate) atau dengan memakai energi laser operasi terhadap prsotat berupa reseksi (5'R#), insisi (5'"#), atau e+aporasi. 6
?ambar =. Berbagai tekni prostatektomi.
Sumber: !asar3!asar 'rologi @disi Kedua, 677$.
TURP +Rese#si Prostat Trans)retra,
Reseksi kelenar prostat dilakukan transuretra dengan memepergunakan cairan irigasi (pembilas) agar daerah yang akan direseksi tetap terang dan tidak tertutup oleh darah. Eairan yang diperguakan adalah berupa larutan non3ionik, yang
dimaksudkan agar tidak teradi hantaran listrik pada saat operasi. Eairan yang
sering dipakai dan harganya cukup murah yaitu 96 steril (aLuades). 6
Salah satu kerugian dari aLuades adalah sifatnya yang hipotonik sehingga cairan ini dapat masuk ke sirkulasi sistemik melalui pembuluh darah +ena yang terbuka pada saat reseksi. Kelebihan dapat menyebabkan teradinya hiponatremia relatif atau geala intoksikasi air atau dikenal dengan sindroma 5'R#. Sindroma ini ditandai dengan pasien yang gelisah, kesadaran somnolen, tekanan darah meningkat, dan terdapat bradikardi. ika tidak segera diatasi, pasien akan mengalami edema otak yang akhirnya atuh ke dalam koma dan meninggal.
ngka mortalitas sindroma 5'R# ini adalah sebear 7,$$.6
'ntuk mengurangi resiko timbulnya sindroma 5'R# operator harus membtasi diri untuk tidak melakukan reseksi lebih dari 1 am. !i samping iu, beberapa operator memasang sistostomi suprapubik terlebih dahulu sebelum
reseksi, diharapkan dapat mengurangi penyerapan air ke sirkulasi sistemik.
#enggunaan cairan non3ionik lain selain 96 yatu glisin dapat mengurangi resiko
hiponatremia pada 5'R#, tetapi karena harganya cukup mahal beberapa klinik
urologi di "ndonesia lebih memilih memakai aLuades sebagai cairan irigasi. 6
Selain sinroma 5'R# beberapa penyulit bisa teradi pada aat operasi, pasca bedah dini, maupun pasca bedah lanut seperti tampak pada tabel 8.
5abel 8. Berbagai #enyulit 5'R#, Selama -aupun Setelah #embedahan
Selama perasi #asca Bedah !ini #asca Bedah Ganut
• #erdarahan
• Sindroma 5'R#
• #erforasi
• #erdarahan
• "nfeksi local atau
sistemik • "nkontinensi • !isfungsi ereksi • @akulasi retrograde • Striktur uretra
Sumber: !asar3!asar 'rologi @disi Kedua, 677$.
#ada hiperplasia prostat yang tidak begitu besar, tanpa ada pembesaran lobus medius, dan pada pasien yang umurnya masih muda hanya diperlukan insisi kelenar prosat atau 5'"# (Transurethral Insicion of The Prostate) atau insisi leher buli3buli atau B" ( %ladder &eck Incision). Sebelum melakukan tindakan ini,
colok dubur, melaukkan pemeriksaan ultrasonografi transrektal, dan pengukuran
kadar #S. 6
Ele#tri-a&orisasi Prostat
Eara elektro+aporisasi prostat adalah sama denga 5'R#, hanya saa teknik ini
memakai roller ball yang spesifik dan dengan mesin diatermi yang cukup kuat,
sehingga mampu membuat +aporisasi kelenar prostat. 5eknik ini cukup aman, tidak banyak menimbulkan perdarahan pada saat operasi, dan masa mondok di rumah sakit lebih singkat. amun teknik ini hanya diperuntukkan pada prostat yang tdiak terlalu bsar (M%7gram) dan membutuhkan 4aktu operasi yang lebih lama. 6
aser Prostate#to"i
@nergi laser mulai dipakai sebagai terapi B#9 sea tahun 1$C=, yang dari tahun ke tahun mengalami penyempurnaan, terapat D enis energi yang dipakai yaitu: d:N?, 9olmium: N?, K5#:N?, dan diode yang dapat dipancarkan melalui bare fibre, reight angle fibre, atau interstitial ibre. Kelenar prostat pada suhu =73
=%7E akan mengalami koagulasi dan pada suhu yang lebih dari 1777E mengalami
+aporisasi. 6
ika dibandinkan dengan pembedahan, pemakaian laser ternyata lebih sedikit menimbulkan komplikasi, dapat dikerakan secara poliklinis, penyembuhan lebih cepat, dan dengan hasil yang kurang lebih sama. Sayangnya
terapi ini membutuhkan terapi ulang 6 setiap tahun. Kekurangannya adalah: tidak dapat diperoleh aringan untuk pemeriksan patologi (keculi pada 9o:N?), sering banyak menimbulkan disuria pasca bedah yang dapat berlangsung sampai 6
bulan, tidak langsung dapat miksi spontan setelah operasi, dan peak flow rate
lebih rendah daripada pasca 5'R#. 6
#enggunaan pembedahan dengan energi laser telah berkembang dengan pesat akhir3akhir ini. #enelitian klinis memakai d: N? menunukkan hasil yang
hampir sama dengan cara deobstruksi 5'R#, terutama dalam perbaikan skor miksi dan pancaran urin. -eskipun demikian efek lebih lanut dari laser masih belum
diketahui dengan pasti. 5eknik ini dianurkan pdaa pasien yang memakai terapi antikoagulan dalam angka 4aktu lama atau tidak mungkin dilakukan tindakan
5'R# karena kesehatannya. 6
d. 5indakan in+asif minimal
Selain tindakan in+asif seperti yang telah disebutkan di aatas, saat ini sedang dikembangkan tindakan in+asif minimal yang terutama dituukan untuk pasien yang mempunyai resiko tinggi terhadap pembedahan. 5indakan in+asif minimal ini diantaranya adalah: 6
• 5ermoterapi
• 5' (Transurethral &eedle 'blation of the Prostate)
• #emasangan stent( prostacath)
• 9"' ( #igh Intensituy (ocused Ultrasound )
• !ilatasi dengan balon (Transurethral %alloon )ilatation)
Ter"otera&i
5ermoterapi kelenar prostat adalah pemanasan dengan gelombang mikro pada frekuensi $1%316$= -h/ yang dipancarkan melalui antena yang diletakkan di
dalam uretra. !engan pemanasan yang melebihi DD7E menyebabkan destruksi
aringan pada /ona transisional prostat karena nekrosis koagulasi. #rosedur ini
dapat dikerakan secaraa poliklinis tanpa pembiusan. 6
@nergi panas yang bersamaan dengan gelombang mikro dipancarkan melalui kateter yang terpasang di dalam uretra. Besar dan arah pancaran energi diatur melalui sebuah komponen sehingga data melunakkan aringan prostat yang membuntu uretra. -orbiditasnya relatif rendah, dapat dilakukan tanpa anestesi, dan dapat dilaani oleh pasien yang kondisinya kurang baik ika menalani
pembedahan. Eara ini direkoemndaiskan bagi prostat yang ukurannya kecil. 6
TUNA +Transurethral Needle Ablation of The Prostat,
5eknik ini memakai energi dari ferkuensi radio yang menimbulkan panas sampai
1777E, shingga menyebabkan nekrois aringan prostat. Sistem ini terdiri atas
kateter 5' yang dihubungkan dengan generator yang dapat membangkitkan energi pada frekuensi radio D$7 9/. Kateter dimasukan ke dalam uretra melalui
sistoskopi dengan pemberian anatetsi topikal "ylocaine sehingga arum yang terletak pada uung kateter teletak pada kelenar prostat. #asien sering kali
mengeluh hematuria, disuria, kadang3kadang retensi urin, dan epididimo3orditis. 6
Stent
Stent prostat dipasasng ada uretra prostatika untuk mengatasi obstruksi karena
pembesaran prostat. Stent dipasang intraluminal di antara leher buli3buli dan di
sebelah proksimal +erumontanum sehingga urin dapat leluasa mele4ati lumen
uretra prostatika. Stent dapat dipasang secara temporer dan permanen. Nang
temporer dipasang selama =38= bulan dan terbuat dari bahan yang tidak diserap dan tidak mengadakan reaksi dengan aringan. lat ini dipasang dan dilepas kembali secara endoskopi.
Stent yang permanen terbuat dari anyaman dari bahan logam super alloy,nikel, atau titanium. !alam angka 4aktu lama bahan ini akan diliputi oleh urotelium sehingga ika suatu saat ingin dilepas harus membutuhkan anestesi
umum atau regional. 6
#emasangan alat ini diperuntukkan bagi pasien yang tidak mungkin
menalani operasi karena resiko pembedahan yang cukup tinggi. Seringkali stent
dapat terlepas dari insersinya di uretra posterior atau mengalami enkrustasi. Sayangnya setelah pemasangan kateter ini, pasien masih merasakan keluhan miksi
berupa geaa iritatif, perdarahan uretra, atau rasa tidak enak di daerah penis. 6
%I'U+ High Intensity Focused Ultrasound,
@nergi panas yang dituukan untuk menimbulkan nekrosis pada protat berasal dari gelombang ultrasonografi dari transduser pie/okeramik yang mempunyai frekuensi 7,%317 -9/. energi dipancarkan melalui alat yang diletakkan transrektal dan difokuskan ke kelenar prostat. 5eknik ini memerlukan anestesi umum. !ata
klinis menunukkan teadi perbaikan geala kklinis %73=7 dan OmaP rata3rata
meningkat D73%7. @fek lebih lanut dari tindakan belum diketahui, dan sementara tercatat bah4a kegagalan terapi teradi sebanyak 17 setiap tahun.
-eskipun sudah banyak modalitas yang telah diketemukan untuk mengobati pembesaran prostat, sampai saat ini terapi yang memberikan hasil
paling memuaskan adalah 5'R #rostat. 6
2./. Kontrol 0er#ala
Setiap pasien hiperplasia prostat yang telah mendapatkan pengobatan perlu kontrol secara teratur untuk mengetahui perkembangan penyakitnya. ad4al
kontrol tergantung pada tindakan apa yang sudah dialaninya. 6
#asien yang hanya mendapatkan penga4asan (watchfull waiting )
dianurkan kontrol setelah = bulan, kemudian setiap tahun untuk mengetahui apakah teradi perbaikan klinis. #enilaian dilakuakan dengan pemeriksaan skor "#SS, uroflometri, dan residu urin pasca miksi. 6
#asien yang mendapatkan terapi penghambat %A3reduktase harus dikontrol pada miggu ke316 dan bulan ke3= untuk menilai respon terhadap terapi. Kemudian setiap tahun untuk menilai perubahan geala miksi. #asien yang menalani pengobatan penghambat %A3adrenergik haus dinilai respon terhadap pengobatan setelah = minggu dengan melakukan pemeriksaan "#SS, uroflometri, dan residu urin pasca miksi. Kalau teradi perbaikan geala tanpa menunukkan penyulit yang berarti, pengobatan dapat diterukan. Selanutnya kontrol dilakukan setelah = bulan dan kemudian setiap tahun. #asien setelah menerima pengobatan secara medikamentosa dan tidak menunukkan tanda3tanda perbaikan perlu dipikirkan
tindakan pembedahan atau terapi inter+ensi yang lain. 6
Setelah pembedahan, pasien harus menalani kontrol paling lambat = minggu pasca operasi untuk mengetahui kemungkinan teradinya penyulit.
Kontrol selanutnya setelah 8 bulan untuk mengetahui hasil akhir operasi. 6
#asien yang mendapatkan terapi in+asif minimal harus menalani kontrol secara teratur dalam angka 4aktu lama, yaitu setelah = minggu, 8 bulan, = bulan, dan setiap tahun. #ada pasien yang mendapatkan terapi in+asif minimal, selain
?ambar <. Skor "nternasional ?eala #rostat. Sumber: !asar3!asar 'rologi @disi Kedua, 677$.
DA'TAR PUSTAKA
1. Eitra, !e4i. 677$. %enign Prostate #yperplasia. K 'nri.
6. #urnomo, Basuki B.677$. !asar3!asar 'rologi, @disi Kedua. akarta: Sagung Seto.