• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN SIKAP DISIPLIN ANAK USIA PRE SCHOOL (4-6 TAHUN) DENGAN PENERAPAN HUKUMAN ORANG TUA (Suatu Studi Di TK Mekarsari Desa Kedungsari Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro) Wiwik Utami

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN SIKAP DISIPLIN ANAK USIA PRE SCHOOL (4-6 TAHUN) DENGAN PENERAPAN HUKUMAN ORANG TUA (Suatu Studi Di TK Mekarsari Desa Kedungsari Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro) Wiwik Utami"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN SIKAP DISIPLIN ANAK USIA

PRE SCHOOL

(4-6 TAHUN)

DENGAN PENERAPAN HUKUMAN ORANG TUA

(Suatu Studi Di TK Mekarsari Desa Kedungsari Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro)

Wiwik Utami Akes Rajekwesi Bojonegoro

…………...……….…… …… . .….

ABSTRAK

…… … ...………. …… …… . .….

Punishment is the constitution doubt psychological as well as wrong psychological for the violationts behaved what is child did, so it will made the child attitude in order to become better behaved. The purpose of our observation research in order to identification the attitude relation child discipline attain the age of pre school with punishment application of the parent on TK Mekar Sari Kedungsari village Temayang Sub district Bojonegoro Regency years of 2011.

This research method using the analytics correlation with phenomenological cross sectional. Variable data collection independent ( attitude of the discipline from child Pre School ages) and dependent ( punishment application of the parent ) with questioner,population 39 of the respondent and from the biggest sample 36 of the respondent what we get with technique simple random sampling. Afterward what we have to do is editing,coding,scoring and tabulating with analyzing test of the statistic correlation spearman’s rho.

The result from the research indication from the biggest respondent is 21 respondent they have good discipline attitude and from the 25 respondent by applying the punishment with light category. With significant value is 0,000 < α (0,05) it mean H1 is accepting the meaning is have connection discipline attitude with child preschool with applying punishment of parent on TK Mekar Sari Kedungsari village Temayang Sub district Bojonegoro Regency.

The conclusion for the applying punishment of parent is major effect from discipline attitude of child preschool ages on TK Mekar Sari, after research what is already done more than half of the discipline attitude in good category and giving punishment in light category. Implementation the parent is not only giving punishment to make they are child to be discipline, the result is the parent punishment is not only good solution to make the child having good attitude, the parent must give some present or reward it can be made or they done.

Keywords : discipline attitude,punishment,preschool

PENDAHULUAN

.……. .

Disiplin merupakan aspek utama dan esensial pada pendidikan dalam keluarga yang diemban oleh orang tua, karena mereka bertanggung jawab secara kodrati dalam meletakkan dasar-dasarnya kepada anak. Mereka para orang tua beranggapan bahwa orang tua yang sebenarnya adalah orang tua yang mampu menjadikan anak yang disiplin. Tidak jarang untuk memenuhi anggapan tersebut para orang tua memberikan hukuman (punishment) pada anaknya yang tidak disiplin. Hukuman yang diberikan biasanya berupa hukuman-hukuman fisik dalam membesarkan anak didefinisikan

sebagai hukuman yang menimbulkan rasa sakit atas badan anak karena suatu kesalahan atau tingkah laku yang tidak patuh (Dawn Lighter, 2001).

(2)

75% diantaranya melakukan bentakan atau berteriak pada anak (Chaerunnisa, 2008). Straus dkk (Gordon, 1996) melaporkan 84 sampai 97 persen dari semua orang tua yang diteliti mengatakan pernah menghukum anak mereka secara fisik. Hukuman fisik yang dilakukan seperti memukul, menampar dan menonjok anak. Selain hukuman kurung di kamar, disuruh tidur tanpa makan malam, melakukan pekerjaan ekstra, tidak boleh keluar rumah, tidak diajak bicara, merampas mainan kesayangan, dipaksa makan, memarahi, membuatnya malu di depan teman-temannya. Orang tua menggunakan pendekatan disiplin dengan teriakan dan memukul sering dikenakan pada anak usia 2 sampai 3 tahun. Sedangkan untuk usia 4 tahun ke atas sering menggunakan pendekatan time out (pengistirahatan) dan penghilangan hak (Murfiah Dewi W, 2008). Sedangkan di TK Mekar Sari Desa Kedungsari Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro ada 3 dari 5 responden yang menggunakan hukuman untuk mendisplinkan anaknya.

Pembentukan disiplin diri merupakan suatu proses yang harus dimulai sejak masa kanak-kanak. Oleh sebab itu pendidikan disiplin pertama-tama sudah dimulai dari keluarga (orang tua). Dalam kehidupan masyarakat secara umum, metode yang paling sering digunakan untuk mendisplinkan warganya dengan pemberian hukuman. Hal yang sama juga dilakukan oleh sebagaian besar orang tua dalam mendidik anak. Kerugiannya adalah disiplin yang tercipta merupakan disiplin jangka pendek, artinya anak hanya menurutinya sebagai tuntutan sesaat, sehingga seringkali tidak tercipta disiplin diri pada mereka. Hal tersebut disebabkan karena dengan hukuman anak lebih banyak mengingat hal-hal negatif yang tidak boleh dilakukan daripada positif yang seharusnya dilakukan. Dampak lain dari penggunaan hukuman adalah perasaan tidak nyaman pada anak karena harus menanggung hukuman yang diberikan orang tuanya jika ia melanggar batasan yang ditetapkan. Tidak mengherankan jika banyak anak memiliki persepsi bahwa disiplin itu adalah identik dengan penderitaan. Persepsi tersebut bukan

hanya terjadi pada anak-anak tetapi juga seringkali dialami oleh orang tua mereka. Akibatnya tidak sedikit orang tua membiarkan anak-anak “bahagia” tanpa disiplin. Tentu saja hal ini merupakan suatu kekeliruan besar, karena dimasa-masa perkembangan berikutnya maka individu tersebut akan mengalami berbagai masalah dan kebingungan karena tidak mengenal atauran dirinya sendiri. Hukuman merupakan salah satu usaha dari orang tua untuk mendisiplinkan anaknya. Para orang tua yakin bahwa seorang pendisiplin yang baik ialah seorang yang menggunakan hukuman untuk menghalangi perilaku yang salah atau untuk mengajar anak tentang apa yang diterima dan yang tidak diterima oleh kelompok sosialnya (Hurlock, 2002 : 99). Di TK Mekar Sari ada beberapa anak yang kurang disiplin akibatnya orang tua menerapkan disiplin untuk mendisiplinkan anaknya.

(3)

Hubungan Sikap Disiplin Anak Usia Pre School (4-6 Tahun) Dengan Penerapan Hukuman Orang Tua melakukan penyuluhan atau konseling

kepada orang tua sehingga dengan demikian perkembangan anak tidak terhambat.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan desain penelitian “analitik korelasional” yang merupakan penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan cara mencari, menjelaskan hubungan, memperlancar dan menguji berdasarkan teori yang ada, serta menggunakan pendekatan “cross sectional” yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel independent dan variabel dependent hanya satu kali satu saat (Nursalam, 2003 : 84-85). Peneliti ingin meneliti hubungan antara sikap disiplin anak prasekolah (usia 4-6tahun) dengan penerapan hukuman di TK Mekar Sari Desa Kedungsari Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro tahun 2011. Populasi pada penelitian ini adalah Seluruh orang yang anaknyadi TK Mekar Sari Desa Kedungsari Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegorosebanyak 39 orang. Sampel pada penelitian ini adalah Seluruh orang tua yang anaknya di sekolah TK Mekar Sari Desa Kedungsari Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 36 responden. Pada penelitian ini sampling yang digunakan adalah simple random sampling yaitu jenis probability sampling yang paling sederhana dan untuk mencapai sampling ini setiap elemen diseleksi secara random atau acak (Nursalam, 2003 : 97). Variabelindependent dalam penelitian ini adalah “sikap disiplin anak usia prasekolah”. Variabel dependent dalam penelitian ini adalah “penerapanhukuman orang tua”. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah observasi, pengukuran dan kuesioner yang ditujukan pada orang tua yang anaknya sekolah di TK Mekar Sari Desa Kedungsari Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro. Pada penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih jawaban yang dimengerti (Arikunto S, 2006 : 152).

HASIL

.

PENELITIAN

1. Sikap disiplin

Tabel 1 Distribusi sikap disiplin anak usiapre school di TK

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari sebagian sikap disiplin anak usia pre school adalah baik yaitu 21 responden (58,33%).

2. Penerapan hukuman orang tua

Tabel 2 Distribusi penerapan

(4)

Tabel 3 Tabulasi silang hubungan sikap disiplin anak usia pre school dengan perilaku kenakalan remaja di Rumah Tahanan Polres Tuban tahun 2011.

No Sikap disiplin anak usia pra sekolah

Hukuman Jumlah total Ringan Sedang Berat

n % n % n % n %

1. Baik 20 55.56 1 2.78 0 0.00 21 58.33 2. Cukup 5 13.89 7 19.44 2 5.56 14 38.89 3. Kurang 0 0.00 0 0.00 1 2.78 1 2.78

Total 25 69,44 8 22,22 3 8,33 36 100,00

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui hubungan sikap dsiplin anak usia pra sekolah dengan penerapan hukuman orang tua di Desa Kedungsari Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro tahun 2011, didapatkan sikap disiplin anak usia pra sekolah baik sebanyak 20 anak (55,56%) dengan penerapan hukuman orang tua dalam kategori ringan.Dengan menggunakan uji statistik spearman’s rho dengan nilai α = 0,05. Didapatkan nilai signifikan 0,000 < 0,05 jadi H1 diterima

yang berarti ada hubungan sikap disiplin anak usia pra sekolah dengan penerapan hukuman orang tua.

PEMBAHASAN

.… .…

1. Sikap disiplin anak usiapre school Dari hasil penelitian pada tabel 1 dapat dijelaskan dari 36 responden lebih dari sebagian yaitu 21 responden mempunyai sikap disiplin yang baik. Hal ini kemungkinan disebabkan karena cara penanaman disiplin yang berbeda pada setiap anak, sehingga tidak semua anak mempunyai sikap disiplin yang baik. Orang tua cenderung mengikuti cara disiplin yang diterapkan oleh orang tua mereka dulu.

Menurut Hurlock (2002) dalam bukunya perkembangan anak cara menanamkan disiplin ada 3 yaitu Disiplin otoriter, peraturan dan pengaturan yang keras untuk memaksakan perilaku yang diinginkan menandai semua jenis disiplin yang otoriter. Tekniknya mencakup hukuman yang berat

(5)

Hubungan Sikap Disiplin Anak Usia Pre School (4-6 Tahun) Dengan Penerapan Hukuman Orang Tua Beberapa dari kebutuhan masa

kanak-kanak yang dapat diisi oleh disiplin, yaitu disiplin memberi anak rasa aman dengan memberitahukan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, Disiplin membantu anak menghindari perasaan bersalah dan rasa malu akibat perilaku yang salah. Perasaan yang pasti mengakibatkan rasa tidak bahagia dan penyesuaian yang buruk. Disiplin memungkinkan anak hidup menurut standar yang disetujui kelompok sosial dan dengan demikian memperoleh persetujuan social. Dengan disiplin, anak belajar bersikap menurut cara yang akan mendatangkan pujian yang akan ditafsirkan anak sebagai tanda kasih sayang dan penerimaan. Disiplin yang sesuai dengan perkembangan berfungsi sebagai motivasi pendorong ego yang mendorong anak mencapai apa yang diharapkan dirinya.

Sikap disiplin anak usia pra sekolah sendiri meliputi ketaqwaan terhadap Tuhan YME, melakukan kegiatan secara teratur, melakukan tugas-tugas pekerjaan rumah tangga (membantu orang tua), menyiapkan dan membenahi keperluan belajarnya, mematuhi tata tertib yang berlaku di rumah dan sebagainya

2. Penerapan hukuman orang tua

Dari tabel 2 dapat diketahui dari 36 responden didapatkan lebih dari sebagian yaitu 25 responden penerapan hukuman orang tua dalam kategori ringan. Yang dimaksud hukuman ringan di sini adalah orang tua menggunakan hukuman dalam batas wajar/tidak terlalu sering menggunakan hukuman.

Hukuman ialah sanksi fisik maupun psikis untuk kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan anak (Bintang Kecil Wulansari, 2008).

Masih adanya orang tua yang menerapkan hukuman dalam mendisiplinkan anaknya disebabkan karena orang tua mempunyai kesamaan dengan disiplin yang digunakan orang tua mereka. Orang tua biasanya akan menggunakan cara yang digunakan orang tua mereka untuk mendisiplinkan anaknya. Disiplin otoriter lebih umum digunakan untuk anak kecil

daripada untuk mereka yang lebih besar atau dewasa.

3. Hubungan sikap disiplin anak usiapre school dengan penerapan hukuman orang tua

Dari tabel 3 dapat diketahui hubungan sikap dsiplin anak usia pra sekolah dengan penerapan hukuman di Desa Kedungsari Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro tahun 2011, didapatkan sikap disiplin anak usia prasekolah baik sebanyak 21 anak dengan penerapan hukuman orang tua dalam kategori ringan.

Sikap disiplin anak di TK Mekar Sari tergolong baik tetapi ada 14 anak yang dalam kategori disiplin cukup dan 1 anak dalam kategori disipin kurang, karena anak dilatarbelakangi cara disiplin orang tua yang berbeda. Sehingga tidak semua sikap disiplin dalam kategori baik. Orang tua yang cenderung otoriter lebih memilih hukuman untuk mendisiplinkan anaknya. Sehingga didapatkan 3 orang tua menerapkan hukuman dalam kategori berat.

Dari kedua variabel tersebut diuji signifikasinya dengan menggunakan uji Spearman’s Rho dengan nilai α = 0,05. Didapatkan nilaicorrelation coeficient0,685 yang menunjukkan tingkat keeratan yang cukup dan nilai significant 2-tailed 0,000, jadi H1 diterima yang berarti ada hubungan

antara sikap disiplin anak usia pra sekolah dengan penerapan hukuman orang tua. Jadi ada hubungan yang bermakna atau signifikasi dengan arah positif, jika sikap disiplin baik, maka semakin ringan hukuman yang didapatkan.

Disiplin membantu anak

mengembangkan hati nurani yang merupakan pembimbing dalam pengambilan keputusan dan pengendalian perilaku (Ummu Fadhil, 2010).

(6)

KESIMPULAN DAN SARAN

. 1. Kesimpulan

Di TK Mekar Sari Desa Kedungsari Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro tahun 2011 lebih dari sebagian responden mempunyai sikap disiplin baik dan lebih dari sebagian responden melakukan penerapan hukuman dalam kategori ringan sehingga ada hubungan antara sikap disiplin anak usia pre school dengan penerapan hukuman orang tua di TK Mekar Sari Desa Kedungsari Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro tahun 2011.

2. Saran

Responden hendaknya tidak hanya memberikan hukuman untuk mendisiplinkan anaknya, orang tua hendaknya juga memberikan sebuah reward/diberi hadiah karena sudah melakukan sikap yang positif. Responden hendaknya memberikan hukuman jika memang benar – benar anak tidak disiplin dan hukumannya sendiri hendaknya tidak berlebihan.

Bagi institusi sekolah (TK) lebih meningkatkan atau mempertahankan disiplin dengan cara memberikan reward/hadiah seperti berupa pujian jika melakukan sikap disiplin.

. . .

DAFTAR PUSTAKA

. . .

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Bintang kecil wulansari. 2008. Hukuman

Yang Efektif. Dalam

www.google.com diakses pada tanggal 18 Februari 2011.

Budiarto, E. 2001. Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.

Chaerunnisa. 2008. Mengajarkan Anak Disiplin. Dalam www.google.com diakses pada tanggal 18 Februari 2011.

Desmita, 2008. Psikologi Perkembangan, Edisi 4. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Hadi, S. 2004. Kiat Membangun Keluarga Bahagia. Yogyakarta : Cinta pena Hidayat, 2007. MetodePenelitian Kebidanan

Dan Teknik Analitis Data. Jakarta : Salemba Medika

Hurlock, E. 2002.Perkembangan Anak, Jilid 2 Edisi 6. Jakarta : Erlangga.

Notoatmodjo S. 2002. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2005.Metodologi Penelitian

Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Nursalam. 2001. Konsep Dan Penerapan

Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Nursalam. 2003. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Dan Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Nursalam. 2008. Konsep Penerapan

Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Semiawan, C. 2009. Penerapan Pembelajaran Pada Anak. Jakarta : Indeks.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta. Sugiyono. 2007. Stastitika untuk penelitian.

Bandung : CV. Alfabeta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian

(7)

Hubungan Sikap Disiplin Anak Usia Pre School (4-6 Tahun) Dengan Penerapan Hukuman Orang Tua Sugiyono. 2008. Statistika Untuk Penelitian.

Bandung : Alfabeta.

Ummu fadhil. 2010. Menerapkan Disiplin

Pada Anak. Dalam

http://ummufadhil.blogspot.com/201

0/02/menerapkan-disiplin-pada-anak.html diakses pada tanggal 17 Februari 2011.

Wikipedia bahasa Indonesia. 2010. Hukuman. Dalam

Gambar

Tabel 1Distribusi
Tabel 3Tabulasi silang hubungan sikap disiplin anak usia pre school dengan perilaku

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah rnempelajari, mengembangkan dan mengaplikasikan simu- lasi Annealing dalam melihat kemampuan simulasi Annealing menghasilkan karakteristik reser-

Pada setiap puskesmas telah disediakan alokasi anggaran berupa bantuan operasional kesehatan (BOK) oleh pemerintah pusat sesuai yang tertera dalam juknis bantuan operasional

second meeting delivered her utterances in using a speech divergence.. wished to have an encounter with

Pemberian informasi obat secara lisan yang jelas dan mudah dimengerti merupakan salah satu syarat utama keberhasilan pengobatan. Petugas apotek sedapat mungkin menggunakan bahasa

Saran yang diberikan adalah (1) Memberikan kesempatan kepada penerapan kurikulum pendidikan jasmani beserta rencana pelaksanaan pembelajaran untuk menyesuaikan ruang

Hubungan Antara Kematangan Diri ( Self Maturity ) Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Semester VI Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Algoritma pencocokan yang digunakan pada tugas akhir ini adalah Phase only Correlation (POC), yaitu algoritma yang mencocokkan fasa dari dua buah citra dengan melihat nilai

Studi juga dilakukan terhadap pengaruh beban pendingin terhadap performansi mesin pendingin tipe chiller untuk cold storage dan indoor menggunakan ethylene glycol