ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Representasi Kemiskinan pada tayangan Reality Show”. Sebuah studi analisis semiotika tayangan reality show Orang Pinggiran episode ‘Derai Harap Bocah Penjual Bakso’ Tayangan ini dianalisis dengan menggunakan semiologi Roland Barthes agar diketahui makna dan mitos dibaliknya dan melihat representasi kemiskinan yang ditampilkan melalui tayangan Orang Pinggiran. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan pisau analisis Roland Barthes, yaitu analisis leksia dan lima kode pembacaan Barthes. Dari hasil penelitian ini ditemukan gambaran tentang kemiskinan menurut realitas media dalam tayangan reality show didefenisikan sebagai orang yang tinggal di luar perkotaan dan kekurangan secara materi semata. Ketiadaan harta benda, kekurangan bahan makanan, keadaan rumah yang tidak layak untuk ditempati, serta rela melakukan apa saja demi mendapatkan uang menjadi hal yang paling sering disoroti oleh media.
ABSTRACT
This research title is “Representation of Poverty on Reality Show”. A semiotics analysis studies of Orang Pinggiran’s reality show episode ‘A Meatball Seller Hopes (Derai Harap Bocah Penjual Bakso)’. These shows were analyzed using Roland Barthes semiology in order to know the meanings, myths and a representation of poverty shown through reality show. This research used qualitative research method. Roland Barthes semiology (lexia analysis and five code of perusal) helped the researcher to dig out the meaning and myths. Result of study was an overview of poverty according to media reality on reality show defined as people living outside urban areas and lack in material incomes. Lack of property and food, a house unfit for human life, and would do anything to get money becomes the most often highlighted by the media.