• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Kepemimpinan Dalam Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Pegawai Kementrian Agama Wilayah Provinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Kepemimpinan Dalam Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Pegawai Kementrian Agama Wilayah Provinsi Sumatera Utara"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

8

2.1. Sejarah Singkat Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara

Pada saat berdirinya Departemen Agama tahun 1946, Pulau Sumatera masih merupakan sebuah Provinsi, dimana yang memimpin Gubernur pada waktu itu adalah Mr. Tengku Moch. Hasan. Sejalan dengan itu Gubernur Sumatera mengangkat H. Muchtar Yahya sebagai kepala “Jawatan Agama Sumatera” yang kedudukannya berada di bawah jabatan Gubernur. Setelah wilayah Sumatera dibagi menjadi 3 (tiga) provinsi, yaitu Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Tengah dan Provinsi Sumatera Selatan. Di ketiga wilayah provinsi ini ditunjuklah H. Mukhtar Yahya manjadi koordinator Jawatan-Jawatan Agama yang berkedudukan di Bukit Tinggi. Atas nama Presiden Gubernur Sumatera M. Tengku Moch. Hasan mengangkat Kepala-Kepala Jawatan Agama yang tugas pokoknya mengurus pemerintahan khususnya agama di wilayah masing-masing yaitu Teuku Moch. Daud Beureuh di wilayah Provinsi Sumatera Utara, Nazaruddin Thoha di Sumatera Tengah dan K. Azhari di Provinsi Sumatera Selatan.

(2)

1953 Jawatan Agama Sumatera Utara diserah terimakan kepada Tengku Abdul Wahab Silimeun, Jawatan Agama yang awalnya berkedudukan di Bukit Tinggi berpindah ke Kota Raja di Banda Aceh, sedangkan koordinator untuk Keresidenan Sumatera Utara dipinpin oleh H. M. Bustami Ibrahim.

Pada tahun 1956, struktur pemerintahan berubah lagi. Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara yang merupakan gabungan dari keresidenanan Sumatera Timur dan Tapanuli, berkedudukan di Medan. Sementara itu akibat faktor politik dan kepentingan nasional Daerah Aceh dijadikan Daerah Istimewa Aceh yang berkedudukan di Kota Raja Banda Aceh. Oleh karena itu dihunjuklah K. H. Muslich sebagai pemimpin Jawatan Agama Provinsi Sumatera Utara dan pimpinan Jawatan Agama Daerah Istimewa Aceh tetap ditangan Tengku Wahab Silimeun. Sejak saat itulah Jawatan Agama kedua Provinsi ini berdiri sendiri-sendiri dan untuk perkembangan selanjutnya diatur berdasarkan peraturan-peraturan yang ditetapkan Kementerian Pusat. Perlu diketahui situasi keagamaan Keresidenan Sumatera Timur dan Tapanuli sebelum digabung menjadi satu jawatan Agama Provinsi Sumatera Utara, bahwa yang menjadi pimpinan Keagamaan Keresidenan Sumatera Timur pada waktu itu dipegang oleh raja-raja yang jumlahnya tidak sedikit dengan wilayah sesuai taklukannya dan perturan yang dibuat sesuai daerah setempat.

(3)

Nasional Indinesia Pusat (KNIP). Dan berkat perjuangan Masyumi secara aklamasi usul tersebut diterima oleh anggota KNIP. Akhirnya berdirilah Dewan Agama Keresidenan Sumatera Timur yang awal mulanya berada ditingkat Kewedanan Mandailing Tapanuli Selatan.

Sebelum adanya Dewan Agama di daerah Tapanuli, masalah-masalah yang berhubungan dengan agama ditangani oleh KUA bersama Kadhi. Merekalah pelaksana tugas berbagai hal yang berhubungan dengan masalah keagamaan seperti pernikahan, perceraian, pengurusan mesjid, ibadah sosial dan lain sebagainya. Dengan kelahiran Dewan Agama di daerah Sumatera Timur dan berakhirnya masa penjajahan, masyarakat mendesak agar dibentuk jawatan yang mengurusi masalah agama dan keagamaan.

(4)

Melihat kondisi di atas, Kota Medan tidak mau menyia-nyiakan memanfaatkan kesempatan tersebut, maka pada tahun 1946 berdirilah Kantor Departemen Agama Kota Medan. Di tengah hiruk pikuk desakan penggayangan Gerakan 30 S/PKI kala itu. Seorang tokoh KAPPI Sumatera Utara bernama AR. Tarub Daulay mengambil alih sebuah rumah lantai dua di Jalan Bintang yang sebelumnya rumah ini adalah milik seorang dokter keturunan cina yang menyelamatkan diri dari hiruk-pikuknya penggayangan G 30 S/PKI karena keterlibatannya dengan Partai terlarang tersebut, ia berusaha melarikan diri.

Sebagai tokoh organisasi AR. Tarup tidak mendapatkan kesulitan untuk menguasai rumah itu. Sungguh suatu kebetulan ditunjuknya Kepala Kementerian Agama pertama Kota Medan yakni H. Abir Juhdi Daulay merupakan ayah kandung AR. Tarup Daulay, dengan demikian sangat bijak saat itu H. Abir Juhdi Daulay merehab dan membangun rumah tersebut serta menjadikannya sebagai kantor, lantai dua beliau jadikan untuk tempat tinggal keluarganya dan lantai satu sebagai ruang kerja Kantor Departemen Agama Kota Medan hingga tahun 1984. Sampai sekarang gedung tersebut masih berdiri walau tidak diketahui bagaimana status kepemilikan asset bekas kantor dimaksud.

(5)

Sebagai catatan akhir, secara yuridis pada tahun 1984 dengan dibangunnya Kantor Departemen Agama Wilayah Provinsi Sumatera Utara di Jalan Gatot Subroto dilaksanakanlah serah terima pemakaian dan kepemilikan Kantor oleh pihak Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Sumatera utara kepada pihak Kantor Departemen Agama Kota Medan dan ditempati hingga saat ini.

Adapun gambaran organisasasi Departemen Agama berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 53 Tahun 1971 (Tentang Pembentukan Perwakilan Departemen Agama Provinsi dan Kantor Depatemen Agama Kabupaten dan Inspektoran Perwakilan), susunan kedudukan Departemen Agama adalah sebagai berikut:

1. Perwakilan Departemen Agama Provinsi. 2. Perwakilan Departemen Agama Kabupaten. 3. Kantor Urusan Agama Kecamatan.

4. Urusan Pengawasan adalah Inspektorat perwakilan.

Pada Tahun 2002 Menteri Agama memutuskan bahwa Kantor Departemen Agama Kota Medan termasuk pada Typologi I.J. dengan Susunan Organisasi dan tata kerja Kementerian Agama Medan seperti di bawah :

1. Struktur Typologi Departemen Agama Medan Provisi Sumatera Utara. 2. Bagian Tata Usaha.

3. Bidang Urusan Agama Islam.

4. Bidang Penyelenggaraan Haji, Zakat dan Wakaf.

5. Bidang Madrasah dan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Umum. 6. Bidang pendidikan keagamaan, Pondok Pesantren, pendidikan Agama

(6)

7. Bidang Bimbingan Masyarakat Kristen. 8. Pembimbing Masyarakat Khatolik. 9. Pembimbing Masyarakat Hindu. 10. Pembimbing Masyarakat Budha. 11. Kelompok jabatan fungsional.

(Kementerian Agama Kota Medan, 2012)

Makna Logo Kantor Kementerian Agama

Pada umumnya setiap perusahaan memiliki logo atau lambang yang memiliki makna tersendiri yang biasanya menunjukkan cita-cita pendirian, visi dan misi dari perusahaan tersebut, demikian halnya dengan Kantor Wilayah Kementrian Agama mempunyai logo, yang mempunyai makna antara lain:

Sumber : http://sumut.kemenag.go.id (2015)

Gambar 2.1 Logo Kantor Wilayah Kementrian Agama

(7)

tugas Pemerintahan dalam Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.

2. 17 kuntum bunga kapas, 8 baris tulisan dalam Kitab Suci dan 45 butir padi bermakna Proklamasi Kemerdekaan republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, menunjukkan kebulatan tekad para Karyawan Kementerian Agama untuk membela Kemerdekaan Negara Kesatuan republic Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945.

3. Butiran Padi dan Kapas yang melingkar berbentuk bulatan bermakna bahwa Karyawan Kementerian mengemban tugas untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil, makmur dan merata.

4. Kitab Suci bermakna sebagai pedoman hidup dan kehidupan yang serasi antara kebahagiaan duniawi danukhrawi, materil dan spirituil dengan ridha Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa.

5. Alas Kitab Suci bermakna bahwa pedoman hidup dan kehidupan harus ditempatkan pada proporsi yang sebenarnya sesuai dengan potensi dinamis dari Kitab Suci.

6. Kalimat Ikhlas Beramal bermakna bahwa Karyawan Kementerian Agama dalam mengabdi kepada masyarakat dan Negara berlandaskan niat beribadah dengan tulus dan ikhlas.

(8)

Kelengkapan makna lambang Kementerian Agama melukiskan motto: Dengan Iman yang teguh dan hati yang suci serta menghayati dan mengamalkan Pancasila yang merupakan tuntutan dan pegangan hidup dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, karyawan Kementerian Agama bertekad bahwa mengabdi kepada Negara adalah ibadah.

Visi – Misi Kantor Kementerian Agama Kota Medan

Kantor Kementerian Agama Kota Medan telah menentukan Visi dan Misi sebagai berikut:

Visi

“Terwujudnya Masyarakat Agamis, Intlektual Dan Berkualitas Menuju Masyarakat Kota Medan Yang Madani, Religius Dan Bermartabat”.

Misi :

Misi Kantor Kementerian Agama Kota Medan adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan penghayatan moral ke dalam spiritual dinamika keagamaan. 2. Meningkatkan dan memperkokoh kerukunan antar umat beragama.

3. Meningkatkan kualitas pendidikan agama pada madrasah dan sekolah umum.

(9)

2.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Kementerian Agama Medan yaitu berbentuk garis dan staf yang disusun berdasarkan atas pertimbangan untuk pencapaian tujuan-tujuan organisasi baik jangka panjang maupun jangka pendek. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam menyusun struktur adalah rentang pengawasan yaitu jumlah orang yang diawasi oleh atasan tertentu. Bila suatu organisasi relative kecil, maka bentuk organisasi garis masih dapat dipergunakan. Akan tetapi bila organisasi itu berkembang dengan semakin luas, akan timbul berbagai kesulitan dan masalah, sehingga perlu bantuan kepada tenaga ahli yang dianggap lebih mampu memberikan solusi dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor: 53 Tahun 1971 Tentang Pembentukan Perwakilan Kementerian Agama Propinsi dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten dan Inspektorat Perwakilan, susunan Kementerian Agama adalah sebagai berikut :

I. Perwakilan Kementerian Agama Provinsi II. Perwakilan Kementerian Agama Kabupaten III. Kantor Urusan Agama Kecamatan

IV. Urusan Pengawasan adalah Inspektorat Perwakilan

Sementara itu sesuai dengan keputusan Menteri Agama No 18 tahun 1975 tentang susunan organisasi dan tata kerja Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara terdiri dari:

(10)
(11)
(12)

2.3 Job Description

Secara struktural, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara dipimpin oleh seorang Kepala Kantor Wilayah. Dalam menjalankan tugasnya Pemimpin Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara dibantu oleh :

a. BAGIAN TATA USAHA

Bagian Tata Usaha berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2013 mempunyai tugas melakukan koordinasi perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan pelayanan dan pembinaan administrasi keuangan dan barang milik negara di lingkungan kantor wilayah berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama.

Dalam melaksanakan tugas Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:

a. Koordinasi penyusunan rencana, evaluasi program dan anggaran, serta laporan;

b. Pelaksanaan urusan keuangan;

c. Penyusunan organisasi dan tata laksana; d. Pengelolaan urusan kepegawaian;

e. Penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum; f. Pelaksanaan bimbingan kerukunan umat beragama;

g. Pelaksanaan informasi dan hubungan masyarakat; dan

(13)

Susunan Organisasi Bagian Tata Usaha terdiri atas: a. Subbagian Perencanaan dan Keuangan;

b. Subbagian Organisasi, Tata Laksana, dan Kepegawaian; c. Subbagian Hukum dan Kerukunan Umat Beragama; d. Subbagian Informasi dan Hubungan Masyarakat; e. Subbagian Umum; dan

f. Kelompok Jabatan Fungsional. Tugas Organisasi Bagian Tata Usaha :

(1) Subbagian Perencanaan dan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, evaluasi dan laporan, serta pelaksanaan urusan keuangan.

(2) Subbagian Organisasi, Tata Laksana, dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan organisasi dan tata laksana serta pengelolaan urusan kepegawaian.

(3) Subbagian Hukum dan Kerukunan Umat Beragama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan peraturan perundang-undangan, bantuan hukum, dan pelaksanaan urusan kerukunan umat beragama serta pelayanan masyarakat Khonghucu.

(14)

(5) Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, rumah tangga, perlengkapan, dan pemeliharan serta pengelolaan barang milik/kekayaan negara.

b. BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH

Bidang Pendidikan Madrasah berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2013 mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan pengelolaan sistem informasi di bidang pendidikan madrasah berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama.

Dalam melaksanakan tugas Bidang Pendidikan Madrasah menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di bidang pendidikan madrasah;

b. Pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang kurikulum, dan evaluasi, pendidikan dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, pengembangan potensi siswa, kelembagaan, kerja sama, dan pengelolaan sistem informasi pendidikan madrasah; dan

c. Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pendidikan madrasah. Susunan Organisasi Bidang Pendidikan Madrasah terdiri atas: a. Seksi Kurikulum dan Evaluasi;

(15)

d. Seksi Kesiswaan;

e. Seksi Kelembagaan dan Sistem Informasi Madrasah; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Tugas Organisasi Bidang Pendidikan Madrasah :

(1) Seksi Kurikulum dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang kurikulum dan evaluasi pada RA, MI, MTs, MA, dan MAK.

(2) Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pendidik dan tenaga kependidikan pada RA, MI, MTs, MA, dan MAK.

(3) Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang sarana dan prasarana pada RA, MI, MTs, MA, dan MAK.

(4) Seksi Kesiswaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pengembangan potensi siswa pada RA, MI, MTs, MA, dan MAK.

(16)

c. BIDANG PENDIDIKAN AGAMA DAN KEAGAMAAN ISLAM

Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2013 mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan, serta pengelolaan sistem informasi di bidang pendidikan agama dan keagamaan Islam berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama.

Dalam melaksanakan Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di bidang pendidikan agama dan keagamaan Islam;

b. Pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang pendidikan agama Islam pada pendidikan anak usia dini, taman kanak-kanak, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan diniyah, pendidikan al-Quran, dan pondok pesantren, serta pengelolaan sistem informasi pendidikan agama dan keagamaan Islam; dan

c. Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pendidikan pendidikan agama dan keagamaan.

Susunan Organisasi Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam terdiri atas:

a. Seksi Pendidikan Agama Islam pada Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Dasar;

(17)

d. Seksi Pondok Pesantren;

e. Seksi Sistem Informasi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Tugas Organisasi Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam :

(1) Seksi Pendidikan Agama Islam pada Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Dasar mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pendidikan agama Islam pada pendidikan anak usia dini dan pendidikan dasar.

(2) Seksi Pendidikan Agama Islam pada Pendidikan Menengah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pendidikan agama Islam pada pendidikan menengah.

(3) Seksi Pendidikan Diniyah dan Al-Quran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pendidikan diniyah takmiliyah, diniyah formal dan kesetaraan serta pendidikan al-Quran.

(4) Seksi Pondok Pesantren mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pendidikan pondok pesantren.

(18)

bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pengelolaan sistem informasi pendidikan agama dan keagamaan Islam.

d. BIDANG PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH

Berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2013 mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan, serta pengelolaan sistem informasi di bidang penyelenggaraan haji dan umrah berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama.

Dalam melaksanakan tugas Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan kebijakan teknis dan perencanaan di bidang penyelenggaraan haji dan umrah;

b. Pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang pendaftaran, dokumen, perlengkapan haji, pembinaan jemaah haji dan umrah, pengelolaan keuangan haji serta pengelolaan sistem informasi haji;

c. Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang penyelenggaraan haji dan umrah.

Susunan Organisasi Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah terdiri atas: 1. Seksi Pendaftaran dan Dokumen Haji;

2. Seksi Pembinaan Haji dan Umrah;

3. Seksi Akomodasi, Transportasi, dan Perlengkapan Haji; 4. Seksi Pengelolaan Keuangan Haji;

(19)

Tugas Organisasi Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah :

(1) Seksi Pendaftaran dan Dokumen Haji mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pendaftaran dan dokumen haji.

(2) Seksi Pembinaan Haji dan Umrah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pembinaan haji dan umrah.

(3) Seksi Akomodasi, Transportasi, dan Perlengkapan Haji mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang akomodasi, transportasi, dan perlengkapan haji. (4) Seksi Pengelolaan Keuangan Haji mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pengelolaan keuangan haji.

(5) Seksi Sistem Informasi Haji mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pengelolaan sistem informasi haji dan umrah.

(20)

Dalam melaksanakan tugas Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di bidang urusan agama Islam dan pembinaan syariah;

b. Pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang kepenghuluan, pemberdayaan kantor urusan agama dan keluarga sakinah, pemberdayaan masjid, produk halal, hisab rukyat dan pembinaan syariah serta sistem informasi urusan agama Islam dan pembinaan syariah; dan c. Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang urusan agama Islam dan

Pembinaan Syariah

Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah terdiri atas: a. Seksi Kepenghuluan;

b. Seksi Pemberdayaan Kantor Urusan Agama; c. Seksi Kemasjidan;

d. Seksi Produk Halal, Pembinaan Syariah, dan Sistem Informasi Urusan Agama Islam; dan

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Tugas Organisasi Bidang Urusan Agama Islam :

(21)

(2) Seksi Pemberdayaan Kantor Urusan Agama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pemberdayaan kantor urusan agama.

(3) Seksi Kemasjidan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang kemasjidan.

(4) Seksi Produk Halal, Pembinaan Syariah, dan Sistem Informasi Urusan Agama Islam mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pengelolaan produk halal, hisab rukyat dan pembinaan syariah serta pengelola sistem informasi urusan agama Islam.

f. BIDANG PENERANGAN AGAMA ISLAM, ZAKAT DAN WAKAF Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat, dan Wakaf berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2013 mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang penerangan agama Islam, zakat, dan wakaf serta pengelolaan sistem informasi penerangan agama Islam, zakat, dan wakaf berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah. Kementerian Agama.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat, dan Wakaf menyelenggarakan fungsi:

(22)

b. Pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang penerangan dan penyuluhan agama Islam, kemitraan umat dan publikasi dakwah, hari besar Islam, seni budaya Islam, musabaqah AlQuran dan Al-Hadits, pemberdayaan zakat dan wakaf, serta pengelolaan sistem informasi penerangan agama Islam zakat, dan wakaf; dan

c. Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang penerangan agama Islam, zakat, dan wakaf.

Susunan Organisasi Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat, dan Wakaf terdiri atas:

a. Seksi Penerangan dan Penyuluhan Agama Islam;

b. Seksi Kemitraan Umat Islam, Publikasi Dakwah dan Hari Besar Islam; c. Seksi Pengembangan Seni Budaya Islam, Musabaqah Al-Quran dan Al

Hadits;

d. Seksi Pemberdayaan Zakat; e. Seksi Pemberdayaan Wakaf; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Tugas Organisasi Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat, dan Wakaf :

(1) Seksi Penerangan dan Penyuluhan Agama Islam mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang penerangan dan penyuluhan agama Islam.

(23)

bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang kemitraan umat Islam, publikasi dakwah dan hari besar Islam.

(3) Seksi Pengembangan Seni Budaya Islam, Musabaqah Al-Quran dan Al Hadits mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pengembangan seni budaya Islam, musabaqoh al-Quran dan al-Hadits.

(4) Seksi Pemberdayaan Zakat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pemberdayaan zakat.

(5) Seksi Pemberdayaan Wakaf mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pemberdayaan wakaf serta pengelolaan sistem informasi penerangan agama Islam, zakat, dan wakaf.

g. BIDANG BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN

Bidang Bimbingan Masyarakat Kristen berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2013 mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan, serta pengelolaan sistem informasi di bidang bimbingan masyarakat Kristen berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama.

Dalam melaksanakan tugas Bidang Bimbingan Masyarakat Kristen menyelenggarakan fungsi:

(24)

b. Pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang kelembagaan dan sistem informasi bimbingan masyarakat Kristen, penyuluhan dan budaya keagamaan, pendidikan agama Kristen pada pendidikan anak usia dini, dasar, dan menengah serta dan pendidikan keagamaan Kristen; dan

c. Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang bimbingan masyarakat Kristen.

Susunan Organisasi Bidang Bimbingan Masyarakat Kristen sebagaimana terdiri atas:

a. Seksi Kelembagaan dan Sistem Informasi Bimbingan Masyarakat Kristen; b. Seksi Penyuluhan dan Budaya Keagamaan;

c. Seksi Pendidikan Agama Kristen pada Pendidikan Anak Usia Dini danDasar;

d. Seksi Pendidikan Agama Kristen pada Pendidikan Menengah; e. Seksi Pendidikan Keagamaan Kristen; dan

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Tugas Organisasi Bidang Bimbingan Masyarakat Kristen :

(25)

(2) Seksi Penyuluhan dan Budaya Keagamaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang penyuluhan dan budaya keagamaan.

(3) Seksi Pendidikan Agama Kristen pada Pendidikan Anak Usia Dini dan Dasar mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pendidikan agama Kristen pada pendidikan anak usia dini dan dasar.

(4) Seksi Pendidikan Agama Kristen pada Pendidikan Menengah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pendidikan agama Kristen pada pendidikan menengah.

(5) Seksi Pendidikan Keagamaan Kristen mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pendidikan keagamaan Kristen.

h. TUGAS PEMBIMBING MASYARAKAT KATOLIK

Pembimbing Masyarakat Katolik mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, bimbingan, pembinaan, dan pengelolaan sistem informasi di bidang bimbingan masyarakat Katolik berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama.

i. TUGAS PEMBIMBING MASYARAKAT HINDU

(26)

bimbingan, pembinaan, dan pengelolaan sistem informasi di bidang bimbingan masyarakat Hindu berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama.

j. TUGAS PEMBIMBING MASYARAKAT BUDDHA

Gambar

Gambar 2.1 Logo Kantor Wilayah Kementrian Agama

Referensi

Dokumen terkait

In the present study, we made use of satellite data to estimate leaf retention in real time by estimating Leaf Area Index (LAI) in rubber holdings in the different

Dengan ini memberi kuasa kepada setiap Dokter, Rumah Sakit, Sanotorium, Puskesmas, Perusahaan Asuransi, Badan Hukum, Perorangan, Organisasi atau Lembaga lain yang

K a r Saya menyatakan bahwa saya telah membaca, mengerti dan menjawab pertanyaan tersebut di atas dengan jujur, lengkap dan benar. Dengan ini saya memberi kuasa kepada setiap

Sehubungan dengan, Evaluasi Kualifikasi Kelompok Kerja (POKJA) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara paket Pekerjaan : PENGADAAN SET KESEHATAN GIGI DAN

NIDN/NAMA DOSEN/BID ILMU JAFUNG/GOLRU/TMMD PEND./UMUR/MK GRUP KETERANGAN CATATAN SISTEM PENGUSULAN.. 62 - 62 - Sistem Sertifikasi Pendidik untuk Dosen

Dengan in kami mengundang saudara untuk mengikuti Pembuktian Kualifikasi Pekerjaan Konstruksi dengan Sistem Pemilihan Langsung untuk :. Pembangunan Pagar dan Gardu Listrik Rumah

Pada hari ini, Rabu Tanggal Dua puluh Empat Bulan Juni Tahun Dua Ribu Lima Belas kami Pokja Jasa ULP POLDA NTB telah mengadakan acara Penjelasan Pengadaan makan dan extra foding

If you’re the only source for a certain type of information, people will flock to your web site.. You don’t offer