M
M
A
A
T
T
A
A
P
P
E
E
L
L
A
A
J
J
A
A
R
R
A
A
N
N
S
S
A
A
I
I
N
N
S
S
D
D
I
I
K
K
E
E
L
L
A
A
S
S
I
I
V
V
S
S
D
D
N
N
E
E
G
G
E
E
R
R
I
I
0
0
6
6
6
6
6
6
5
5
7
7
M
M
E
E
D
D
A
A
N
N
L
L
A
A
B
B
U
U
H
H
A
A
N
N
T
T
.
.
A
A
.
.
2
2
0
0
1
1
2
2
/
/
2
2
0
0
1
1
3
3
S
SKKRRIIPPSSII
D
DiiaajjuukkaannuunnttuukkMMeemmeennuuhhiiPPeerrssyyaarraattaann M
MeemmppeerroolleehhGGeellaarrSSaarrjjaannaaPPeennddiiddiikkaann P
PaaddaaJJuurruussaannPPPPSSDDSS--11
O Olleehh::
ASMAH
DIAH
RAMBE
ASMAH DIAH RAMBE
N
N
I
I
M
M
.
.
0
0
7
7
1
1
2
2
1
1
1
1
9
9
2
2
0
0
0
0
0
0
2
2
F
F
A
A
K
K
U
U
L
L
T
T
A
A
S
S
I
I
L
L
M
M
U
U
P
P
E
E
N
N
D
D
I
I
D
D
I
I
K
K
A
A
N
N
U
U
N
N
I
I
V
V
E
E
R
R
S
S
I
I
T
T
A
A
S
S
N
N
E
E
G
G
E
E
R
R
I
I
M
M
E
E
D
D
A
A
N
N
2
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt atas segala karunia
dan rahmat-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga dengan ridha-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Skripsi yang
berjudul “Penerapan Pendekatan Kontruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains di Kelas IV SD Negeri 066657
Medan Labuhan T.A. 2012/2013” disusun sebagai persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Jurusan PPSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan.
Penulis menyadari selama menyelesaikan skripsi ini banyak mengalami
berbagai hambatan dan kesulitan dikarenakan keterbatasan kemampuan dan
pengalaman penulis dalam menulis skripsi. Penulis juga menyadari tidak akan
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu tanpa bimbingan,
saran, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. DR. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas
Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Prof. DR. Yusnadi, MS., selaku Pembantu Dekan I dan Bapak Drs.
Aman Simare-mare, MS., selaku Pembantu Dekan II FIP UNIMED
4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pra
Sekolah dan Sekolah Dasar (PPSD), dan Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed
selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan PPSD-FIP UNIMED.
banyak memberikan bimbingan, arahan dan motivasi kepada penulis mulai
dari awal penyusunan proposal, seminar proposal, melakukan penelitian di
lapangan hingga terselesaikannya penyusunan skripsi ini
6. Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed., Ibu Dra. Eva Betty Simanjuntak, M.Pd.,
dan Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd., selaku dosen penguji atau
penyelaras yang telah banyak memberikan saran, masukan dan arahan
dalam penyusunan skripsi ini.
7. Ibu Hotma Simangunsong, S.Pd., selaku Kepala SD Negeri 066657 Medan
Labuhan, dan Ibu Nurbayani, S.Pd guru kelas IV selaku mitra kolaborasi
serta seluruh siswa-siswa kelas IV di SD Negeri 066657 Medan Labuhan
yang telah banyak membantu penulis selama melaksanakan penelitian.
8. Teristimewa ucapan terima kasih disampaikan kepada Ayahanda Aswad
Rambe dan Ibunda Khoiriah yang telah banyak memberikan bantuan baik
materil maupun spritual serta do’a dan motivasi kepada ananda selama
menjalani studi hingga memperoleh gelar Sarjana Pendidikan S1 PGSD di
Universitas Negeri Medan.
9. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada suamiku Doly Rahmadsyah
Siregar dan Anakku tercinta Zahira Adlya Rahma Siregar yang telah
menjadi motivasi bagi penulis selama menjalani studi hingga memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan S1 PGSD di Universitas Negeri Medan.
10.Terimakasih kepada Bang Ali Baba Rambe dan Hazrul Selamat Rambe,
Kakak Muspidah Rambe serta Adikku Muamar Akbar Rambe yang telah
banyak memberikan motivasi kepada penulis selama menyelesaikan
skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
banyak membantu baik secara langsung maupun tidak langsung, yang namanya
tidak dapat disebutkan dalam ucapan ini. Semoga kebaikan yang diberikan
mendapatkan imbalan dari Allah Swt. Penulis menyadari bahwa skripsi ini juga
masih jauh dari kesempurnaan, karenanya apabila terdapat kesalahan dan
kekhilafan baik dalam bentuk bahasa penyampaian, isi, teknik penulisan maupun
masih kurangnya nilai ilmiah dikarenakan keterbatasan pengetahuan, pengalaman
dan kemampuan penulis sebagai seorang mahasiswa. Untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi
penulis sendiri, dan penulis ucapkan terima kasih. Kiranya Allah swt
melimpahkan karunia-Nya untuk kita semua, Amin.
Medan, Maret 2013 Penulis,
Asmah Diah Rambe NIM. 071211920002
ASMAH DIAH RAMBE, NIM. 071211920002, “Penerapan Pendekatan Kontruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains di Kelas IV SD Negeri 066657 Medan Labuhan T.A. 2012/2013”, Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2013.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran sains dan pembelajaran sains yang dilakukan guru cenderung hanya menggunakan metode ceramah serta aktivitas siswa dalam belajar cenderung hanya mendengarkan penjelasan guru, mencatat dan menghafalkan materi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan hasil belajar SAINS siswa pada materi gaya di kelas IV SD Negeri 066657 Medan Labuhan T.A. 2012/2013.
Penelitian termasuk jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini siswa siswa kelas IV SD Negeri 066657 Medan Labuhan tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 1 kelas yang berjumlah 30 orang terdiri dari 19 orang siswa perempuan dan 11 orang siswa laki-laki. Teknik pengumpulan data menggunakan soal tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 25 soal dan lembar format observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menujukkan bahwa sebelum diberikan tindakan dari hasil pretes diperoleh nilai rata-rata sebesar 39,6 dan sebanyak 6,7% dinyatakan tuntas belajar. Setelah dilakukan tindakan siklus I selama dua kali pertemuan dari hasil postes, rata-rata nilai siswa meningkat menjadi sebesar 67,5 dan jumlah siswa yang telah tuntas belajar sebesar 76,7%. Selanjutnya dari hasil postes siklus II setelah dilakukan perbaikan pembelajaran selama dua kali pertemuan, hasil belajar siswa kembali meningkat dengan nilai rata-rata sebesar 83,2 dan jumlah siswa yang telah tuntas belajar sudah mencapai 100%. Kegiatan peneliti selama pertemuan pertama siklus I diperoleh rata-rata nilai sebesar 60,0 (cukup). Pada pertemuan kedua siklus I rata-rata nilai sebesar 67,5 (baik). Setelah dilakukan perbaikan selama pertemuan pertama siklus II diperoleh rata-rata nilai sebesar 80,0 (baik). Pada pertemuan kedua siklus II rata-rata nilai sebesar 87,5 (baik sekali). Sementara kegiatan siswa selama pertemuan pertama siklus I diperoleh rata-rata sebanyak 12 orang atau 40% siswa yang aktif (kurang). Pada pertemuan kedua siklus I rata-rata sebanyak 15 orang atau 50% siswa aktif (cukup). Setelah perbaikan pada pertemuan pertama siklus I rata-rata sebanyak 23 orang atau 76,7% siswa aktif (baik). Pada pertemuan kedua siklus II rata-rata sebanyak 25 orang atau 83,3% siswa aktif (baik).
Dengan demikian berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan hasil belajar sains siswa pada materi gaya di kelas IV SD Negeri 066657 Medan Labuhan T.A. 2012/2013. Sebagai tindak lanjut disarankan kepada guru untuk dapat menggunakan pendekatan kontruktivisme dalam meningkatkan hasil belajar sains siswa.
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
RIWAYAT HIDUP ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 4
1.3. Batasan Masalah ... 5
1.4. Rumusan Masalah ... 5
1.5. Tujuan Penelitian ... 5
1.6. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
2.1. Kerangka Teori ... 7
2.1.1.Hakikat Hasil Belajar ... 7
2.1.2.Hakikat Pendekatan Konstruktivisme ... 10
2.1.3.Langkah-Langkah Pendekatan Konstruktivisme ... 13
2.1.4.Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Konstruktivisme ... 16
2.1.5.Materi Gaya Kelas IV SD Semester Genap ... 17
2.2. Penelitian Relevan ... 19
2.3. Kerangka Berpikir ... 20
2.4. Hipotesis Tindakan... 22
BAB III METODE PENELITIAN ... 23
3.1.Jenis Penelitian ... 23
3.2.Subjek Penelitian ... 23
3.3.Operasional Variabel Penelitian ... 23
3.4.Desain Penelitian ... 24
3.6.Teknik Pengumpulan Data ... 28
3.7.Teknik Analisis Data ... 28
3.8.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32
4.1.Deskripsi Pretes (Tes Awal) ... 32
4.2.Deskripsi Siklus I ... 35
4.2.1.Perencanaan Siklus I ... 35
4.2.2.Pertemuan Pertama Siklus I ... 36
4.2.2.1. Pelaksanaan Tindakan Pertemuan Pertama Siklus I ... 36
4.2.2.2. Hasil Observasi Pertemuan Pertama Siklus I ... 38
4.2.3.Pertemuan Kedua Siklus I ... 40
4.2.3.1.Pelaksanaan Tindakan Pertemuan Kedua Siklus I ... 40
4.2.3.2.Hasil Observasi Pertemuan Kedua Siklus I ... 42
4.2.4.Evaluasi Siklus I ... 44
4.2.5.Refleksi Siklus I ... 47
4.3.Deskripsi Siklus II ... 49
4.3.1.Perencanaan Siklus II ... 49
4.3.2.Pertemuan Pertama Siklus II ... 50
4.3.2.1.Pelaksanaan Tindakan Pertemuan Pertama Siklus II ... 50
4.3.2.2.Hasil Observasi Pertemuan Pertama Siklus II ... 52
4.3.3.Pertemuan Kedua Siklus II ... 54
4.3.3.1.Pelaksanaan Tindakan Pertemuan Kedua Siklus II ... 54
4.3.3.2.Hasil Observasi Pertemuan Kedua Siklus II ... 57
4.3.4.Evaluasi Siklus II ... 59
4.3.5.Refleksi Siklus II ... 61
4.4.Pembahasan ... 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 67
5.1.Kesimpulan ... 67
5.2.Saran ... 68
DAFTAR PUSTAKA ... 70
Tabel 1: Jadwal Kegiatan Penelitian ... 31
Tabel 2: Hasil Pretes Siswa Sebelum Diberikan Tindakan ... 33
Tabel 3: Ketuntasan Belajar Klasikal Siswa Berdasarkan Hasil Pretes ... 34
Tabel 4: Rangkuman Hasil Observasi Kegiatan Guru Pada Pertemuan
Pertama Siklus I ... 38
Tabel 5: Rangkuman Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Pertemuan
Pertama Siklus I ... 39
Tabel 6: Rangkuman Hasil Observasi Kegiatan Guru Pada Pertemuan
Kedua Siklus I ... 42
Tabel 7: Rangkuman Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Pertemuan
Kedua Siklus I ... 43
Tabel 8: Hasil Belajar Siswa Siswa Pada Postes Siklus I ... 45
Tabel 9: Ketuntasan Belajar Klasikal Siswa Berdasarkan Hasil Postes Siklus I ... 46
Tabel 10:Rangkuman Hasil Observasi Kegiatan Guru Pada Pertemuan
Pertama Siklus II ... 53
Tabel 11:Rangkuman Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Pertemuan
Pertama Siklus II ... 54
Tabel 12:Rangkuman Hasil Observasi Kegiatan Guru Pada Pertemuan
Kedua Siklus II ... 57
Tabel 13:Rangkuman Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Pertemuan
Kedua Siklus II ... 58
Tabel 14:Hasil Belajar Siswa Siswa Pada Postes Siklus II ... 59
Tabel 15:Ketuntasan Belajar Klasikal Siswa Berdasarkan Hasil Postes Siklus II ... 60
Tabel 16:Rekapitulasi Hasil Belajar Sains Siswa Berdasarkan Temuan
Penelitian ... 62
Tabel 17:Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Siswa Secara Klasikal ... 63
Halaman
Gambar 1: Contoh: Gaya Dapat Mempercepat Gerak Suatu Benda ... 18
Gambar 2: Contoh: Pemberian Gaya Berlawan Arah Gerak Benda Dapat Menghentikan Gerak Suatu Benda ... 18
Gambar 3: Contoh: Gaya Mengubah Bentuk Suatu Benda ... 19
Gambar 4: Desain Penelitian Tindakan Model Hopkins ... 24
Gambar 5: Lokasi Penelitian SD Negeri 066657 Medan Labuhan ... 32
Gambar 6: Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Berdasarkan Hasil Pretes .. 34
Gambar 7: Guru sedang menjelaskan materi gaya dengan meminta salah satu siswa mendemonstrasikannya di depan kelas, kemudian mengajukan pertanyaan problematik untuk memancing keingintahuan siswa ... 37
Gambar 8: Guru sedang menjelaskan materi gaya mempengaruhi bentuk benda dengan meminta salah satu siswa mendemonstrasikannya di depan kelas, kemudian mengajukan pertanyaan problematik untuk memancing rasa keingintahuan siswa ... 41
Gambar 9: Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Berdasarkan Hasil Postes I ... 46
Gambar 10: Guru sedang menjelaskan materi pengaruh gaya terhadap gerak benda dengan meminta beberapa siswa mendemonstrasikannya di depan kelas, kemudian mengajukan pertanyaan problematik untuk memancing keingintahuan siswa ... 51
Gambar 11: Guru sedang memotivasi maupun membimbing siswa melakukan diskusi kelas dan memberikan kesempatan atau kebebasan kepada siswa untuk bertanya, mengajukan pendapatnya, serta membimbing siswa untuk saling menghargai pendapat temannya ... 56
Gambar 12: Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Berdasarkan Hasil Postes II ... 60
Gambar 13: Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar Sains Siswa Pada Materi Gaya Kelas IV SD Negeri 066657 Medan Labuhan ... 63
Gambar 14: Peningkatan Jumlah Siswa yang Tuntas Secara Klasikal ... 64
Gambar 15: Peningkatan Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Secara Klasikal ... 64
Lampiran 1: Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Menerapkan
Pendekatan Konstruktivisme ... 72
Lampiran 2: Lembar Observasi Kegiatan Siswa Selama Proses Pembelajaran ... 73
Lampiran 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Pertama Siklus I ... 74
Lampiran 4: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Kedua Siklus I ... 78
Lampiran 5: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Pertama Siklus II ... 82
Lampiran 6: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Kedua Siklus II ... 86
Lampiran 7: Soal Tes Hasil Belajar ... 90
Lampiran 8: Kunci Jawaban Soal Tes Hasil Belajar ... 95
Lampiran 9: Hasil Observasi Kegiatan Guru dalam Menerapkan Pendekatan Konstruktivisme ... 96
Lampiran 10:Hasil Observasi Kegiatan Siswa Selama Proses Pembelajaran ... 100
Lampiran 11:Data Mentah Hasil Pretes Siswa ... 104
Lampiran 12:Data Mentah Hasil Postes Siswa Pada Siklus I ... 105
Lampiran 13:Data Mentah Hasil Postes Siswa Pada Siklus II ... 106
Lampiran 14:Rekap Data Nilai dan Ketuntasan Belajar Siswa ... 107
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
IPA atau sains merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang alam
dengan segala isinya. Proses pembelajaran sains di SD lebih menekankan pada
pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi siswa agar
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan sains di SD
bermanfaat bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar.
Keberhasilan siswa dalam belajar termasuk belajar sains selalu mengacu
pada pencapain hasil belajar yang telah ditetapkan. Namun kenyataan yang ada
menunjukkan bahwa pencapaian hasil belajar sains siswa masih sangat rendah dan
kurang memuaskan. Hasil observasi awal penulis di SD Negeri 066657 Medan
Labuhan dari daftar kumpulan nilai siswa kelas IV menunjukkan bahwa rata-rata
hasil belajar siswa pada mata pelajaran sains masih sangat rendah dan kurang dari
KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah. Dari hasil observasi penulis, rata-rata
hasil belajar sains siswa pada semester ganjil tahun ajaran 2011/2012 sebesar 64,6
atau kurang dari nilai KKM mata pelajaran sains di SD Negeri 066657 Medan
yaitu 65 dan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar dari 30 siswa hanya
12 orang (40%) yang tuntas. Rendahnya hasil belajar sains siswa juga tampak dari
rata-rata hasil belajar sains siswa pada semester genap tahun ajaran 2011/2012
yaitu sebesar 62,9 atau masih kurang dari nilai KKM yaitu 65 dengan tingkat
ketuntasan secara klasikal hanya mencapai 47%.
Berdasarkan hasil observasi awal penulis, menunjukkan bahwa rata-rata
hasil belajar sains siswa kelas IV di SD Negeri 066657 Medan Labuhan selama
dua semester masih sangat rendah dan kurang dari nilai KKM yang telah
ditetapkan sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa salah satu permasalahan dalam
pembelajaran sains di SD Negeri 066657 Medan Labuhan adalah rendahnya
pencapaian hasil belajar sains siswa.
Pada dasarnya banyak faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar
siswa. Salah satu diantaranya adalah kurangnya pemahaman siswa tentang sains
dan metode pembelajaran guru yang kurang tepat. Metode mengajar guru yang
kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Menurut
Slameto (2010:65) “Guru yang biasa mengajar dengan metode ceramah dan
kurang melibatkan siswa aktif belajar, menjadikan siswa merasa bosan,
mengantuk, pasif dan hanya mencatat dan menghafal saja”. Kondisi pembelajaran
seperti ini tentu saja berakibat buruk terhadap pencapaian hasil belajar siswa.
Proses pembelajaran sains pada hakikatnya lebih diarahkan untuk mencari
tahu dan berbuat, sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman
yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Hal ini berarti dalam belajar sains
memerlukan adanya keterlibatan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Namun kenyataannya, dari hasil observasi awal penulis di SD Negeri 066657
Medan Labuhan, ditemukan bahwa: 1) kurangnya pemahaman siswa tentang
konsep-konsep sains; 2) dalam mengajarkan sains guru cenderung lebih banyak
aktif menjelaskan materi di depan kelas dengan menggunakan hanya metode
ceramah; 3) guru juga kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif
bertanya maupun mengungkapkan pendapatnya; dan 4) aktivitas siswa dalam
belajar cenderung hanya mendengarkan penjelasan guru, mencatat dan
Untuk dapat meningkatkan hasil belajar sains siswa, maka guru perlu
mencari metode atau pendekatan pembelajaran yang tepat dan dapat melibatkan
siswa secara aktif dalam belajar. Agar siswa dapat memahami konsep dalam
pembelajaran sains maka diperlukan adanya suatu pembelajaran yang dapat
memfasilitasi siswa untuk berperan aktif membangun konsepnya sendiri.
Berkaitan dengan pembelajaran yang menuntut keterlibatan siswa secara
aktif dalam belajar, maka pembelajaran konstruktivisme cocok untuk diterapkan.
Salah satu pertimbangannya adalah dalam pandangan konstruktivisme setiap
siswa yang belajar sesungguhnya membangun pengetahuannya sendiri.
Konstruktivisme merupakan landasan berpikir bahwa pengetahuan dibangun oleh
manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang
terbatas kemudian dikembangkan. Dalam pandangan konstruktivisme, strategi
lebih diutamakan dibandingkan seberapa banyak siswa memperoleh dan
mengingat pengetahuan. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
konstruktivisme akan dapat membangkitkan keaktifan siswa dalam
mengkonstruksikan pengetahuannya yang diawali dari konsepsi awal yang
dimilikinya.
Melalui pendekatan konstruktivisme belajar siswa akan lebih bermakna
dan menyenangkan karena dalam kegiatan pembelajaran siswa lebih banyak aktif
mencari, menemukan, membangun sendiri pengetahuannya untuk memecahkan
masalah yang dihadapkan kepada mereka, mampu mengungkapkan ide atau
gagasannya kepada orang lain serta mampu memahami konsep yang dipelari
dengan kata-katanya sendiri, sementara guru hanya berperan sebagai motivator
dan fasilitator agar proses belajar siswa berjalan dengan baik. Selama proses
pemikiran siswa, menciptakan persoalan atau permasalahan, memberikan
kesempatan kepada siswa mengungkapkan gagasan dan konsepnya, serta kritis
menguji konsep siswa agar materi yang dipelajari lebih bermakna dan relevan
bagi siswa. Dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme pelajaran juga
akan lebih mudah diingat karena siswa mencari dan menarik kesimpulan sendiri
yang pada akhirnya siswa juga dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan yaitu
melebihi KKM yang telah ditetapkan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik melakukan
penelitian dengan judul “Penerapan Pendekatan Kontruktivisme Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains di Kelas IV
SD Negeri 066657 Medan Labuhan T.A. 2012/2013”.
1.2. Indetifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah
terkait dengan proses pembelajaran sains di SD, antara lain:
1. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran sains.
2. Kurangnya pemahaman siswa tentang konsep-konsep sains.
3. Dalam mengajarkan sains guru cenderung lebih banyak aktif menjelaskan
materi di depan kelas dengan menggunakan metode ceramah.
4. Guru juga kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif bertanya
maupun mengungkapkan pendapatnya.
5. Aktivitas siswa dalam belajar cenderung hanya mendengarkan penjelasan
guru, mencatat dan menghafalkan materi.
6. Sebagian besar siswa tampak kurang semangat dan kurang termotivasi
1.3. Batasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada penggunaan pendekatan
pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar sains siswa. Oleh
karena itu penulis mencoba menggunakan pendekatan konstruktivisme untuk
meningkatkan hasil belajar SAINS siswa pada materi gaya di kelas IV SD Negeri
066657 Medan Labuhan T.A. 2012/2013.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka masalah dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Apakah dengan menggunakan
pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan hasil belajar SAINS siswa pada
materi gaya di kelas IV SD Negeri 066657 Medan Labuhan T.A. 2012/2013”.
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan hasil
belajar SAINS siswa pada materi gaya di kelas IV SD Negeri 066657 Medan
Labuhan T.A. 2012/2013.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain:
1. Bagi siswa, diharapkan hasil penelitian ini menjadikan siswa lebih semangat
dan aktif dalam belajar sains, baik dalam bertanya, mengungkapkan pendapat
maupun aktif dalam memecahkan masalah sehingga pada akhirnya dapat
2. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
masukan dan pertimbangan dalam mengembangkan pendekatan pembelajaran
yang tepat agar materi yang diajarkan mudah dipahami dan diingat siswa serta
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi kepala sekolah, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
umpan balik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran dalam
meningkatkan hasil belajar siswa dan kinerja guru.
4. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan
acuan atau refrensi untuk meneliti tentang permasalahan yang sama di masa
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa dengan menggunakan
pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan hasil belajar sains siswa pada
materi gaya di kelas IV SD Negeri 066657 Medan Labuhan T.A. 2012/2013.
Peningkatan hasil belajar sains siswa dapat dilihat dari rata-rata nilai, keberhasilan
siswa mencapai ketuntasan belajar siswa secara klasikal, kegiatan guru maupun
aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
1. Sebelum diberikan tindakan dari hasil pretes diperoleh nilai rata-rata sebesar
39,6. Setelah dilakukan tindakan siklus I selama dua kali pertemuan dari hasil
postes, rata-rata nilai siswa meningkat menjadi sebesar 67,5. Selanjutnya dari
hasil postes siklus II setelah dilakukan perbaikan pembelajaran selama dua
kali pertemuan, hasil belajar siswa kembali meningkat dengan nilai rata-rata
sebesar 83,2.
2. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebelum diberikan tindakan dari hasil
pretes sebanyak 6,7% dinyatakan tuntas belajar. Setelah dilakukan tindakan
siklus I dari hasil postes jumlah siswa yang telah tuntas belajar meningkat
menjadi 76,7%. Selanjutnya dari hasil postes siklus II jumlah siswa yang
tuntas dalam belajar kembali mengalami peningkatan menjadi 100%.
3. Kegiatan guru selama proses pembelajaran juga mengalami peningkatan.
Selama siklus I, pada pertemuan pertama siklus I dari hasil observasi mitra
kolaborasi diperoleh nilai rata-rata sebesar 60,0 atau tergolong cukup
sedangkan pada pertemuan kedua siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 67,5
atau tergolong baik. Selanjutnya setelah dilakukan perbaikan pada siklus II,
pada pertemuan pertama siklus II diperoleh rata-rata nilai sebesar 80,0 atau
tergolong baik, sedangkan pada pertemuan kedua siklus II diperoleh rata-rata
nilai sebesar 87,5 atau tergolong baik sekali.
4. Kegiatan siswa selama proses pembelajaran juga mengalami peningkatan.
Pada pertemuan pertama siklus I diperoleh rata-rata sebanyak 12 orang atau
40% siswa yang aktif dalam belajar atau masih tergolong kurang sedangkan
pada pertemuan kedua siklus I diperoleh rata-rata sebanyak 15 orang atau 50%
siswa yang aktif dalam belajar atau tergolong cukup. Setelah dilakukan
perbaikan pembelajaran pada siklus II, pada pertemuan pertama siklus II
diperoleh rata-rata sebanyak 23 orang atau 76,7% siswa yang aktif dalam
belajar atau sudah tergolong baik sedangkan pada pertemuan kedua siklus II
diperoleh rata-rata sebanyak 25 orang atau 83,3% siswa aktif dalam belajar
atau tergolong baik. Dari hasil observasi mitra kolaborasi tampak bahwa siswa
yang aktif mengemukakan pendapat sendiri masih 46,7% (kurang), meskipun
demikian untuk aspek lainnya sudah lebih dari 50% siswa yang aktif belajar.
5.2. Saran
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka
diajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Kepada guru diharapkan untuk merancang metode atau pendekatan
pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam belajar dan
disarakan kepada guru untuk dapat menggunakan pendekatan konstruktivisme.
Peneliti juga menyarankan kepada guru untuk mempersiapkan dengan baik
dalam membimbing, memotivasi, mengarahkan dan memberikan kebebasan
kepada siswa untuk melakukan penyelidikan dan untuk mengeksplorasi rasa
keingintahuan siswa tentang materi yang dibahas dan pada akhirnya siswa
dapat memperoleh hasil belajar yang optimal.
2. Kepada kepala sekolah diharapkan untuk lebih memperhatikan efisiensi dan
efektivitas proses pembelajaran yang dilakukan guru di dalam kelas, dengan
meminta para guru menyiapkan dan merencang perencanaan pembelajaran
dengan menggunakan metode-metode atau pendekatan pembelajaran yang
inovatif dan interaktif untuk melibatkan siswa secara aktif dalam belajar
sehingga para siswa dapat memperoleh hasil belajar yang optimal.
3. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat melanjutkan penelitian ini
agar diperoleh hasil yang lebih menyeluruh sehingga dapat dijadikan sebagai
penyeimbang teori maupun reformasi bagi dunia pendidikan khususnya dalam
penggunaan metode atau pendekatan pembelajaran dalam meningkatkan hasil
Kelas Untuk Guru SD, SLB, TK, Bandung: Yrama Widya.
Depdiknas. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Dimyati dan Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, S.B., dan Zain, A. 2010. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, O. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta: Bumi Aksara.
Komarasari, E. 2012. Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Tentang Cahaya dan Sifat-Sifatnya, Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia.
repository.upi.edu.
Margaretha, S.Y., dan Irianto, D.M. 2008. Pendidikan IPA di Sekolah Dasar. Bandung: UPI Kampus Cibiru.
Maryanto dan Purwanto. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 5: Untuk SD/MI Kelas 5, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Nasution, S. 2009. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara.
Pribadi, B.A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Dian Rakyat.
Priyanti, S.H. 2012. Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Konsep Tanah, Air dan Alam Sekitar. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia.
repository.upi.edu.
Riyanto, M. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Refrensi Bagi
Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas,
Jakarta: Kencana.
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sagala, S. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran, Untuk Membantu
Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, W. 2010. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana.
Sardiman, A.M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Sepniwati. 2012. Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Tentang Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN Gatot Subroto Kota Bandung Semester 2 Tahun 2012.
Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia. repository.upi.edu.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sularmi, dan Wijayanti, M.D. 2009. Sains 4: Ilmu Pengetahuan Alam SD/MI
Kelas IV, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: Kencana.
Uno, H.B. 2009. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar
yang Kreatif dan Efektif, Jakarta: Bumi Aksara.
Lampiran. 1
Lembar Observasi
Kegiatan Guru dalam Menerapkan Pendekatan Konstruktivisme
Sekolah : SD Negeri 066657 Medan Labuhan Mata Pelajaran : Sains
Kelas/Semester : IV/1
Subjek yang Diamati : Kegiatan Guru dalam Menerapkan Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme
Sikus/Pertemuan : ... / ...
Penilaian
No. Indikator Deskriptor/Aspek yang Diamati
1 2 3 4
- Menjelaskan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai
1 Tahap Apersepsi
/Pengetahuan Awal
- Mengajukan pertanyaan untuk
memancing siswa mengemukan pengetahuan awal yang dimilikinya
- Memberikan kesempatan siswa untuk
menyelidiki dan menemukan sendiri konsep yang dibahas melalui percobaan sederhana
- Membimbing siswa dalam penyelidikan
berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan
2 Tahap Ekplorasi
- Memberi kebebasan kepada siswa untuk
mengeksplorasi rasa keingintahuannya tentang materi yang dibahas
- Meminta perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil penyelidikan dan diskusi kelompoknya
- Membimbing siswa melakukan diskusi
kelas
3 Tahap Diskusi dan
Penjelasan Konsep
- Mengarahkan siswa dalam
menyimpulkan materi
- Memunculkan masalah-masalah baru
terkait dengan materi yang telah dibahas 4 Tahap
Pengembangan dan
Aplikasi Konsep - Memberikan tugas (PR)
Jumlah Skor Rata-rata Nilai
Keterangan: 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Baik Sekali
Medan,
Pengamat/Guru Kelas IV,
Lampiran. 2
Lembar Observasi
Kegiatan Siswa Selama Proses Pembelajaran
Sekolah : SD Negeri 066657 Medan Labuhan Mata Pelajaran : Sains
Kelas/Semester : IV/1
Subjek yang Diamati : Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Sikus/Pertemuan : ... / ...
Jumlah Siswa
No. Indikator Aspek yang Diamati
F % Keterangan
Memperhatikan penjelasan guru Bertanya kepada guru atau
teman
Menjawab pertanyaan guru atau teman
1 Aktivitas dalam Belajar
Mencatat rangkuman hasil pembelajaran
Aktif menyelidiki dan menemukan konsep yang dibahas
Aktif mengeksplorasi rasa keingintahuannya tentang materi yang dibahas
Mengemukakan ide atau pendapat sendiri dalam diskusi kelompok
Aktif dalam diskusi kelas Menghargai pendapat teman 2 Aktivitas
dalam Diskusi
Mengerjakan tugas-tugas dengan baik
Jumlah Rata-rata Keterangan:
85% – 100% siswa aktif : Baik sekali 65% – 84% siswa aktif : Baik 50% – 64% siswa aktif : Cukup
< 50% : Kurang
Medan,
Pengamat/Guru Kelas IV,
Lampiran. 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Pertama Siklus I
A. Identitas
Satuan Pendidikan : SD Negeri 066657 Medan Labuhan
Mata Pelajaran : Sains (IPA)
Kelas/Semester : IV / II
Standar Kompetensi : 7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda
Kompetensi Dasar : 7.1. Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda
7.2. Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah bentuk suatu benda
Alokasi Waktu : 2 × 35 menit (1 × pertemuan)
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengalami belajar, siswa mampu:
1. Menarik kesimpulan dari kegiatan atau percobaan yang dilakukan bahwa benda dapat menyebabkan benda diam menjadi bergerak.
2. Menarik kesimpulan dari percobaan yang dilakukan bahwa benda bergerak menjadi: diam, bergerak lebih cepat dan berubah arah.
3. Menarik kesimpulan dari kegiatan atau percobaan yang dilakukan bahwa gaya dapat mengubah bentuk benda.
4. Memberikan beberapa contoh gaya yang mempengaruhi bentuk benda
C. Karakter Siswa yang Diharapkan
1. Disiplin (Discipline)
2. Rasa hormat dan perhatian (Respect)
3. Tekun (Diligence)
4. Tanggung jawab (Responsibility)
5. Ketelitian (Carefulness)
D. Materi Pembelajaran
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan Konstruktivisme
Metode : Ceramah, Demonstrasi (Percobaan), Diskusi dan Tanya jawab
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Pendahuluan
- Guru mengucapkan salam dan mengabsen kehadiran siswa
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
- Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan problematik
untuk memancing siswa mengemukan pengetahuan awal yang dimilikinya
tentang materi gaya.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Guru membimbing dan memotivasi siswa untuk siap mengikuti proses
pembelajaran.
- Guru menjelaskan secara sistematis tentang pengertian gaya dan pengaruh
gaya terhadap gerak benda.
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelidiki dan
menemukan sendiri konsep yang dibahas dengan melakukan percobaan
(demonstrasi) sederhana.
- Guru membimbing siswa dalam penyelidikan untuk menemukan sendiri
konsep yang dibahas berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan.
- Guru memberi kebebasan kepada siswa untuk mengeksplorasi rasa
keingintahunnya tentang materi yang sedang dibahas melalui percobaan
yang telah dilakukan.
Elaborasi
- Guru meminta beberapa perwakilan kelompok secara bergiliran
mempresentasikan hasil penyelidikan dan diskusi kelompoknya tentang
masalah yang dibahas.
- Guru membimbing siswa melakukan diskusi kelas membahas apa-apa
yang ditemukan oleh siswa ketika siswa melakukan eksplorasi.
- Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi yang telah
Konfirmasi
- Guru memunculkan permasalahan-permasalahan baru yang terkait dengan
materi yang telah dibahas. Misalnya dengan mengajukan pertanyaan: Apa
yang terjadi ketika benda yang diam diberi gaya? Apa yang terjadi jika
mobil yang sedang bergerak direm? Gaya apakah yang terjadi pada kereta
api?
- Guru melakukan refleksi dan umpan balik serta membimbing siswa
membuat kesimpulan pembelajaran yang diperoleh.
Kegiatan Penutup
- Mengingatkan siswa materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya.
- Memberikan tugas (PR) kepada siswa.
G. Alat/Bahan dan Sumber Belajar
- Buku paket/pegangan siswa.
- Azmiyawati, C., Omegawati, W.H., dan Kusumawati, R. 2008. IPA
Salingtemas: Untuk SD/MI Kelas IV, Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
- Maryanto dan Purwanto. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 5: Untuk SD/MI
Kelas 5, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
- Sularmi, dan Wijayanti, M.D. 2009. Sains 4: Ilmu Pengetahuan Alam
SD/MI Kelas IV, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
- Gambar-gambar yang relevan tentang gaya.
H. Penilaian
Soal:
1. Apakah yang dimaksud dengan gaya?
2. Bagaimanakah cara menggerakkan sebuah benda?
3. Sebutkan contoh-contoh pemanfaatan gaya yang berupa tarikan!
4. Sebutkan contoh-contoh pemanfaatan gaya yang berupa dorongan!
Kunci Jawaban:
1. Gaya adalah kekuatan yang mengakibatkan benda yang dikenainya dapat
mengalami perubahan kedudukan atau perubahan bentuk.
2. Cara untuk menggerakkan sebuah benda dapat dilakukan dengan memberi
gaya berupa tarikan atau dorongan.
3. Contoh pemanfaatan gaya yang berupa tarikan: menarik gerobak,
mengupas pisang, permainan tarik tambang.
4. Contoh pemanfaatan gaya yang berupa dorongan: mendorong meja,
menendang bola, melempar batu.
5. Tiga akibat adanya gaya terhadap benda yang bergerak:
a. gaya dapat mengakibatkan benda bergerak menjadi diam atau berhenti.
b. gaya dapat mengakibatkan benda bergerak cepat dan bergerak lambat.
c. gaya dapat mengakibatkan benda yang bergerak berubah arah.
Diketahui: Medan, Januari 2013
Guru Sains Kelas IV, Mahasiswi Peneliti,
SD Negeri 066657 Medan Labuhan
NURBAYANI, S.Pd ASMAH DIAH RAMBE
NIP. 19611004 198404 2 004 NIM. 071211920002
Mengetahui:
Kepala SD Negeri 066657 Medan Labuhan
Lampiran. 4
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Kedua Siklus I
A. Identitas
Satuan Pendidikan : SD Negeri 066657 Medan Labuhan
Mata Pelajaran : Sains (IPA)
Kelas/Semester : IV / II
Standar Kompetensi : 7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda
Kompetensi Dasar : 7.1. Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda
7.2. Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah bentuk suatu benda
Alokasi Waktu : 2 × 35 menit (1 × pertemuan)
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengalami belajar, siswa mampu:
1. Menarik kesimpulan dari kegiatan atau percobaan yang dilakukan bahwa benda dapat menyebabkan benda diam menjadi bergerak.
2. Menarik kesimpulan dari percobaan yang dilakukan bahwa benda bergerak menjadi: diam, bergerak lebih cepat dan berubah arah.
3. Menarik kesimpulan dari kegiatan atau percobaan yang dilakukan bahwa gaya dapat mengubah bentuk benda.
4. Memberikan beberapa contoh gaya yang mempengaruhi bentuk benda
C. Karakter Siswa yang Diharapkan
1. Disiplin (Discipline)
2. Rasa hormat dan perhatian (Respect)
3. Tekun (Diligence)
4. Tanggung jawab (Responsibility)
5. Ketelitian (Carefulness)
D. Materi Pembelajaran
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan Konstruktivisme
Metode : Ceramah, Demonstrasi (Percobaan), Diskusi dan Tanya jawab
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Pendahuluan
- Guru mengucapkan salam dan mengabsen kehadiran siswa
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
- Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan problematik
untuk memancing siswa mengemukan pengetahuan awal yang dimilikinya
tentang materi pengaruh gaya terhadap bentuk benda.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Guru membimbing dan memotivasi siswa untuk siap mengikuti proses
pembelajaran.
- Guru menjelaskan secara sistematis tentang gaya mempengaruhi bentuk
benda.
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelidiki dan
menemukan sendiri konsep yang sedang dibahas dengan melakukan
percobaan sederhana.
- Guru membimbing siswa dalam penyelidikan untuk menemukan sendiri
tentang konsep yang sedang dibahas dari hasil percobaan yang dilakukan.
- Guru memberi kebebasan kepada siswa untuk mengeksplorasi rasa
keingintahunnya tentang materi yang sedang dibahas.
Elaborasi
- Guru meminta beberapa perwakilan kelompok secara bergiliran
mempresentasikan hasil penyelidikan dan diskusi kelompoknya tentang
masalah yang dibahas .
- Guru membimbing siswa melakukan diskusi kelas membahas apa-apa
yang ditemukan oleh siswa ketika siswa melakukan eksplorasi.
- Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi yang telah
Konfirmasi
- Guru memunculkan permasalahan-permasalahan baru yang terkait dengan
materi yang telah dibahas. Misalnya dengan mengajukan pertanyaan:
Apakah gaya selalu dapat mengubah bentuk benda? Apa yang dilakukan
untuk mengubah bentuk besi? Apakah besar gaya selalu sama?
- Guru melakukan refleksi dan umpan balik serta membimbing siswa
membuat kesimpulan pembelajaran yang diperoleh.
Kegiatan Penutup
- Memberikan tugas (PR) kepada siswa.
- Mengingatkan para siswa akan dilakukan ulangan pada pertemuan
selanjutnya.
G. Alat/Bahan dan Sumber Belajar
- Buku paket/pegangan siswa.
- Azmiyawati, C., Omegawati, W.H., dan Kusumawati, R. 2008. IPA
Salingtemas: Untuk SD/MI Kelas IV, Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
- Maryanto dan Purwanto. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 5: Untuk SD/MI
Kelas 5, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
- Sularmi, dan Wijayanti, M.D. 2009. Sains 4: Ilmu Pengetahuan Alam
SD/MI Kelas IV, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
- Gambar-gambar yang relevan tentang gaya.
H. Penilaian
Soal:
1. Jelasakan dengan memberikan contoh bahwa gaya dapat mengubah bentuk
suatu benda!
2. Apakah gaya selalu dapat mengubah bentuk benda?
3. Bagaimanakah cara membuktikan bahwa besar gaya berbeda-beda?
4. Apakah nama alat untuk mengukur gaya?
5. Apakah yang terjadi jika uang logam kita lempar ke atas? Mengapa
[image:33.595.73.522.87.742.2]Kunci Jawaban:
1. Gaya yang terjadi pada benda baik berupa tarikan atau dorongan dapat
mempengaruhi bentuk benda tersebut. Contohnya membentuk plastisin
menjadi mainan yang diinginkan baik dengan cara menekuk, menekan,
menarik atau memukul-mukul plastisin tersebut.
2. Gaya selalu dapat mengubah bentuk benda, bahkan benda yang keras
sekalipun dapat berubah bentuk jika diberikan gaya. Misalnya, mobil akan
penyok ketika menabrak, besi mudah dibentuk jika dipanaskan dan
dipukul serta batu besar dapat menjadi batu kecil-kecil jika dipalu.
3. Besar gaya berbeda-beda, misalnya si Budi mengangkat 5 buku berukuran
kecil dan tipis, sementara Iwan mengangkat 5 buku berukuran besar dan
tebal. Maka gaya yang dikeluarkan Iwan untuk menangkat buku lebih
besar dibandingkan gaya yang dikeluarkan Budi.
4. Nama alat untuk mengukur gaya adalah dinamometer.
5. Jika uang logam kita lempar ke atas, maka uang tersebut akan kembali
jatuh. Hal ini dikarenakan adanya gaya gravitas bumi.
Diketahui: Medan, Januari 2013
Guru Sains Kelas IV, Mahasiswi Peneliti,
SD Negeri 066657 Medan Labuhan
NURBAYANI, S.Pd ASMAH DIAH RAMBE
NIP. 19611004 198404 2 004 NIM. 071211920002
Mengetahui:
Kepala SD Negeri 066657 Medan Labuhan
Lampiran. 5
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Pertama Siklus II
A. Identitas
Satuan Pendidikan : SD Negeri 066657 Medan Labuhan
Mata Pelajaran : Sains (IPA)
Kelas/Semester : IV / II
Standar Kompetensi : 7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda
Kompetensi Dasar : 7.1. Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda
7.2. Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah bentuk suatu benda
Alokasi Waktu : 2 × 35 menit (1 × pertemuan)
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengalami belajar, siswa mampu:
1. Menarik kesimpulan dari kegiatan atau percobaan yang dilakukan bahwa benda dapat menyebabkan benda diam menjadi bergerak.
2. Menarik kesimpulan dari percobaan yang dilakukan bahwa benda bergerak menjadi: diam, bergerak lebih cepat dan berubah arah.
3. Menarik kesimpulan dari kegiatan atau percobaan yang dilakukan bahwa gaya dapat mengubah bentuk benda.
4. Memberikan beberapa contoh gaya yang mempengaruhi bentuk benda
C. Karakter Siswa yang Diharapkan
1. Disiplin (Discipline)
2. Rasa hormat dan perhatian (Respect)
3. Tekun (Diligence)
4. Tanggung jawab (Responsibility)
5. Ketelitian (Carefulness)
D. Materi Pembelajaran
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan Konstruktivisme
Metode : Ceramah, Demonstrasi (Percobaan), Diskusi dan Tanya jawab
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Pendahuluan
- Guru mengucapkan salam dan mengabsen kehadiran siswa
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
- Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan problematik
untuk memancing siswa mengemukan pengetahuan awal yang dimilikinya
tentang materi gaya.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Guru membimbing dan memotivasi siswa untuk siap mengikuti proses
pembelajaran.
- Guru menjelaskan secara sistematis tentang pengertian gaya dan pengaruh
gaya terhadap gerak benda, dengan melakukan tanya jawab bersama siswa.
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelidiki dan
menemukan sendiri konsep yang dibahas dengan melakukan percobaan
(demonstrasi) sederhana.
- Guru membimbing siswa dalam penyelidikan untuk menemukan sendiri
konsep yang dibahas berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan.
- Guru memberi kebebasan kepada siswa untuk mengeksplorasi rasa
keingintahunnya tentang materi yang sedang dibahas melalui percobaan
yang telah dilakukan dan membimbing siswa dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan problematik untuk memancing siswa menemukan
pemecahan masalah dari materi yang sedang dibahas.
Elaborasi
- Guru meminta beberapa perwakilan kelompok secara bergiliran khususnya
siswa yang belum tuntas pada siklus I untuk mempresentasikan hasil
penyelidikan dan diskusi kelompoknya tentang masalah yang dibahas.
- Guru membimbing siswa melakukan diskusi kelas membahas apa-apa
yang ditemukan oleh siswa ketika siswa melakukan eksplorasi, dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan problematik untuk memancing
- Guru juga membimbing siswa untuk saling menghargai pertanyaan atau
pendapat temannya.
- Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi yang telah
didiskusikan dengan memberikan penguatan.
Konfirmasi
- Guru memunculkan permasalahan-permasalahan baru yang terkait dengan
materi yang telah dibahas. Misalnya dengan mengajukan pertanyaan: Apa
yang terjadi jika mobil yang sedang bergerak direm? Gaya apakah yang
menyebabkan layang-layang dapat bergerak di udara? Apakah yang terjadi
jika kamu menendang bola yang sedang bergerak?
- Guru melakukan refleksi dan umpan balik serta membimbing siswa
membuat kesimpulan pembelajaran yang diperoleh.
Kegiatan Penutup
- Mengingatkan siswa materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya.
- Memberikan tugas (PR) kepada siswa.
G. Alat/Bahan dan Sumber Belajar
- Buku paket/pegangan siswa.
- Azmiyawati, C., Omegawati, W.H., dan Kusumawati, R. 2008. IPA
Salingtemas: Untuk SD/MI Kelas IV, Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
- Maryanto dan Purwanto. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 5: Untuk SD/MI
Kelas 5, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
- Sularmi, dan Wijayanti, M.D. 2009. Sains 4: Ilmu Pengetahuan Alam
SD/MI Kelas IV, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
- Gambar-gambar yang relevan tentang gaya.
H. Penilaian
Soal:
1. Apakah yang dimaksud dengan gaya?
2. Bagaimanakah cara menggerakkan sebuah benda?
3. Sebutkan contoh-contoh pemanfaatan gaya yang berupa tarikan!
4. Sebutkan contoh-contoh pemanfaatan gaya yang berupa dorongan!
[image:37.595.69.526.78.761.2]Kunci Jawaban:
1. Gaya adalah kekuatan yang mengakibatkan benda yang dikenainya dapat
mengalami perubahan kedudukan atau perubahan bentuk.
2. Cara untuk menggerakkan sebuah benda dapat dilakukan dengan memberi
gaya berupa tarikan atau dorongan.
3. Contoh pemanfaatan gaya yang berupa tarikan: menarik gerobak,
mengupas pisang, permainan tarik tambang.
4. Contoh pemanfaatan gaya yang berupa dorongan: mendorong meja,
menendang bola, melempar batu.
5. Tiga akibat adanya gaya terhadap benda yang bergerak:
a. gaya dapat mengakibatkan benda bergerak menjadi diam atau berhenti.
b. gaya dapat mengakibatkan benda bergerak cepat dan bergerak lambat.
c. gaya dapat mengakibatkan benda yang bergerak berubah arah.
Diketahui: Medan, Januari 2013
Guru Sains Kelas IV, Mahasiswi Peneliti,
SD Negeri 066657 Medan Labuhan
NURBAYANI, S.Pd ASMAH DIAH RAMBE
NIP. 19611004 198404 2 004 NIM. 071211920002
Mengetahui:
Kepala SD Negeri 066657 Medan Labuhan
Lampiran. 6
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Kedua Siklus II
A. Identitas
Satuan Pendidikan : SD Negeri 066657 Medan Labuhan
Mata Pelajaran : Sains (IPA)
Kelas/Semester : IV / II
Standar Kompetensi : 7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda
Kompetensi Dasar : 7.1. Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda
7.2. Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah bentuk suatu benda
Alokasi Waktu : 2 × 35 menit (1 × pertemuan)
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengalami belajar, siswa mampu:
1. Menarik kesimpulan dari kegiatan atau percobaan yang dilakukan bahwa benda dapat menyebabkan benda diam menjadi bergerak.
2. Menarik kesimpulan dari percobaan yang dilakukan bahwa benda bergerak menjadi: diam, bergerak lebih cepat dan berubah arah.
3. Menarik kesimpulan dari kegiatan atau percobaan yang dilakukan bahwa gaya dapat mengubah bentuk benda.
4. Memberikan beberapa contoh gaya yang mempengaruhi bentuk benda
C. Karakter Siswa yang Diharapkan
1. Disiplin (Discipline)
2. Rasa hormat dan perhatian (Respect)
3. Tekun (Diligence)
4. Tanggung jawab (Responsibility)
5. Ketelitian (Carefulness)
D. Materi Pembelajaran
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan Konstruktivisme
Metode : Ceramah, Demonstrasi (Percobaan), Diskusi dan Tanya jawab
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Pendahuluan
- Guru mengucapkan salam dan mengabsen kehadiran siswa
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
- Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan problematik
untuk memancing siswa mengemukan pengetahuan awal yang dimilikinya
tentang materi pengaruh gaya terhadap bentuk benda.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Guru membimbing dan memotivasi siswa untuk siap mengikuti proses
pembelajaran.
- Guru menjelaskan secara sistematis tentang gaya mempengaruhi bentuk
benda dengan melakukan tanya jawab bersama siswa.
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelidiki dan
menemukan sendiri konsep yang sedang dibahas dengan melakukan
percobaan sederhana.
- Guru membimbing siswa dalam penyelidikan untuk menemukan sendiri
tentang konsep yang sedang dibahas dari hasil percobaan yang dilakukan.
- Guru memberi kebebasan kepada siswa untuk mengeksplorasi rasa
keingintahunnya tentang materi yang sedang dibahas melalui percobaan
yang telah dilakukan dan membimbing siswa dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan problematik untuk memancing siswa menemukan
pemecahan masalah dari materi yang sedang dibahas.
Elaborasi
- Guru meminta beberapa perwakilan kelompok secara bergiliran khususnya
siswa yang belum tuntas pada siklus I untuk mempresentasikan hasil
penyelidikan dan diskusi kelompoknya tentang masalah yang dibahas.
- Guru membimbing siswa melakukan diskusi kelas membahas apa-apa
yang ditemukan oleh siswa ketika siswa melakukan eksplorasi, dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan problematik untuk memancing
- Guru juga membimbing siswa untuk saling menghargai pertanyaan atau
pendapat temannya.
- Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi yang telah
didiskusikan dengan memberikan penguatan.
Konfirmasi
- Guru memunculkan permasalahan-permasalahan baru yang terkait dengan
materi yang telah dibahas. Misalnya dengan mengajukan pertanyaan:
Apakah gaya selalu dapat mengubah bentuk benda? Apa yang dilakukan
untuk mengubah bentuk besi? Apakah besar gaya selalu sama? Apakah
yang terjadi jika suatu benda kita lempar ke atas? Mengapa demikian?
- Guru melakukan refleksi dan umpan balik serta membimbing siswa
membuat kesimpulan pembelajaran yang diperoleh.
Kegiatan Penutup
- Memberikan tugas (PR) kepada siswa.
- Mengingatkan siswa akan dilakukan ulangan pada pertemuan selanjutnya.
G. Alat/Bahan dan Sumber Belajar
- Buku paket/pegangan siswa.
- Azmiyawati, C., Omegawati, W.H., dan Kusumawati, R. 2008. IPA
Salingtemas: Untuk SD/MI Kelas IV, Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
- Maryanto dan Purwanto. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 5: Untuk SD/MI
Kelas 5, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
- Sularmi, dan Wijayanti, M.D. 2009. Sains 4: Ilmu Pengetahuan Alam
SD/MI Kelas IV, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
- Gambar-gambar yang relevan tentang gaya.
H. Penilaian
Soal:
1. Jelasakan dengan memberikan contoh bahwa gaya dapat mengubah bentuk
suatu benda!
2. Apakah gaya selalu dapat mengubah bentuk benda?
3. Bagaimanakah cara membuktikan bahwa besar gaya berbeda-beda?
4. Apakah nama alat untuk mengukur gaya?
[image:41.595.68.524.81.757.2]Kunci Jawaban:
1. Gaya yang terjadi pada benda baik berupa tarikan atau dorongan dapat
mempengaruhi bentuk benda tersebut. Contohnya membentuk plastisin
menjadi mainan yang diinginkan baik dengan cara menekuk, menekan,
menarik atau memukul-mukul plastisin tersebut.
2. Gaya selalu dapat mengubah bentuk benda, bahkan benda yang keras
sekalipun dapat berubah bentuk jika diberikan gaya. Misalnya, mobil akan
penyok ketika menabrak, besi mudah dibentuk jika dipanaskan dan
dipukul serta batu besar dapat menjadi batu kecil-kecil jika dipalu.
3. Besar gaya berbeda-beda, misalnya si Budi mengangkat 5 buku berukuran
kecil dan tipis, sementara Iwan mengangkat 5 buku berukuran besar dan
tebal. Maka gaya yang dikeluarkan Iwan untuk menangkat buku lebih
besar dibandingkan gaya yang dikeluarkan Budi.
4. Nama alat untuk mengukur gaya adalah dinamometer.
5. Jika uang logam kita lempar ke atas, maka uang tersebut akan kembali
jatuh. Hal ini dikarenakan adanya gaya gravitas bumi.
Diketahui: Medan, Januari 2013
Guru Sains Kelas IV, Mahasiswi Peneliti,
SD Negeri 066657 Medan Labuhan
NURBAYANI, S.Pd ASMAH DIAH RAMBE
NIP. 19611004 198404 2 004 NIM. 071211920002
Mengetahui:
Kepala SD Negeri 066657 Medan Labuhan
Lampiran. 7
Soal Tes Hasil Belajar
Petunjuk :
1. Tuliskan nama dan kelas anda di tempat yang tersedia.
Nama : ...
Kelas : ...
2. Bacalah terlebih dahulu soal sebelum menjawabnya.
3. Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling benar dengan memberikan tanda silang (X).
4. Selamat Bekerja.
Soal
1. Perhatikan gambar berikut!
Gaya yang dilakukan orang pada gambar tersebut adalah... a. Dorongan
b. Tarikan c. Tolakan d. Tenaga
2. Dalam lomba tarik tambang, peserta melakukan gaya... a. dorongan
b. dorong-mendorong c. tarikan
d. tarik-menarik
3. Gerakan yang memerlukan gaya tarikan adalah... a. menendang
4. Besi yang dipanaskan dan dipukul akan menjadi pipih. Hal ini menunjukkan bahwa gaya...
a. mengubah bentuk benda b. mengubah gerak benda c. mengubah berat benda d. mengubah warna benda
5. Kereta kuda dapat bergerak karena adanya gaya... a. tarik
b. magnet c. dorong d. pegas
6. Benda-benda di bawah ini berubah bentuk jika jatuh ke lantai, kecuali .... a. Gelas keramik
b. Piring Keramik c. Pot bunga keramik d. Bola karet
7. Sebuah meja dapat digerakkan dengan cara . . . . a. Didorong, dipegang, dan ditarik
b. Diangkat, didorong, dan ditarik c. Disentuh, dipegang, dan diangkat d. Ditarik, disentuh, dan didorong
8. Perhatikan beberapa kegiatan di bawah ini! (1) Mengupas pisang
(2) Memotong kuku
(3) Mengencangkan ikat pinggang (4) Mengeluarkan pasta gigi
Kegiatan yang menggunakan tarikan adalah ….. a. 1 dan 4
b. 2 dan 3 c. 1 dan 3 d. 2 dan 4
9. Berikut ini merupakan faktor yang tidak mempengaruhi gerak suatu benda adalah...
a. gravitasi bumi b. tarikan
c. suhu d. dorongan
10.Jika ayunan ditarik ke belakang maka ayunan . . . . a. Tidak bergerak
11.Setiap benda yang ada di permukaan Bumi akan ditarik oleh Bumi. Gaya tarik Bumi disebut dengan gaya...
a. listrik b. apung c. magnet d. gravitasi
12.Di bawah ini adalah gaya yang termasuk dorongan, kecuali . . . . a. Mendorong gerobak
b. Menendang bola c. Menggerek bendera d. Menekan tombol
13.Berikut ini yang bukan pengaruh gaya terhadap benda bergerak adalah . . . . a. Melayang
b. Bergerak lebih cepat c. Diam
d. Berubah arah
14.Perhatikan gambar-gambar di bawah ini!
(1) (2)
(3) (4)
Para penerjun loncat bersama dari pesawat. Penerjun payung manakah yang paling lama berada di udara?
15.Bahan yang mudah dibentuk menjadi mainan dan tidak lengket di tangan adalah . . . .
a. Tanah liat b. Karet c. Kaca d. Plastisin
16.Di bawah ini yang menunjukkan bahwa gaya memengaruhi bentuk benda,
kecuali...
a. Menjatuhkan piring keramik b. Menjatuhkan bola tennis c. Menekan plastisin
d. Menjatuhkan pot keramik
17.Berikut ini merupakan akibat adanya gaya terhadap benda yang bergerak,
kecuali...
a. Gaya pada benda-benda bergerak selalu sama b. Gaya mengakibatkan benda bergerak menjadi diam
c. Gaya mengakibatkan benda bergerak cepat atau bergerak lambat d. Gaya mengakibatkan benda yang bergerak berubah arah
18.Pada proses pembuatan mainan dari plastisin dapat disimpulkan bahwa . . . . a. Gaya mempengaruhi arah gerak benda
b. Gaya membuat benda bergerak c. Gaya mempengaruhi bentuk benda d. Gaya mempengaruhi posisi benda
19.Pesawat kertas yang diterbangkan melawan arah angin akan berbelok. Kejadian ini membuktikan bahwa angin menimbulkan gaya yang bersifat . . . . a. Mengubah arah gerak benda
b. Menghentikan gerak benda c. Mempercepat gerak benda d. Mengubah bentuk benda
20.Sepeda yang melaju akan berhenti jika direm. Berhentinya sepeda itu karena adanya gaya...
a. Dorong b. Gravitasi c. Tarik d. Gesek
21.Jika gaya yang diberikan pada saat mendorong meja diperbesar, kecepatannya...
a. Tetap sama
22.Sebuah meja didorong satu orang dengan susah payah. Jika meja tersebut didorong empat orang, gaya yang diterima meja . . . .
a. Sama dengan didorong satu orang b. Dua kali lebih kecil
c. Dua kali lebih besar d. Empat kali lebih besar
23.Ketika kamu main layang-layang, layang-layang dapat terbang karena ada gaya...
a. tarik angin b. dorong angin c. apung angin d. gravitasi
24.Alat pengukur besar kecilnya gaya disebut …… a. Barometer
b. Termometer c. Argometer d. Dinamometer
25.Kejadian yang menunjukkan bahwa gaya dapat mengubah arah gerak benda yaitu...
Lampiran. 8
Kunci Jawaban Soal Tes Hasil Belajar
1. B 11. D 21. C
2. D 12. D 22. D
3. B 13. A 23. B
4. A 14. C 24. D
5. A 15. D 25. B
6. D 16. B
7. B 17. A
8. C 18. C
9. C 19. A
10. C 20. D
Jumlah Jawaban yang Benar Nilai =
Lampiran. 9
Hasil Observasi
Kegiatan Guru dalam Menerapkan Pendekatan Konstruktivisme
Sekolah : SD Negeri 066657 Medan Labuhan Mata Pelajaran : Sains
Kelas/Semester : IV/2
Subjek yang Diamati : Kegiatan Guru dalam Menerapkan Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme
Sikus/Pertemuan : I / 1 (Pertama)
Penilaian
No. Indikator Deskriptor/Aspek yang Diamati
1 2 3 4
- Menjelaskan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai √
1 Tahap Apersepsi
/Pengetahuan Awal
- Mengajukan pertanyaan untuk
memancing siswa mengemukan pengetahuan awal yang dimilikinya
√
- Memberikan kesempatan siswa untuk
menyelidiki dan menemukan sendiri konsep yang dibahas melalui percobaan sederhana
√
- Membimbing siswa dalam penyelidikan
berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan
√
2 Tahap Ekplorasi
- Memberi kebebasan kepada siswa untuk
mengeksplorasi rasa keingintahuannya tentang materi yang dibahas
√
- Meminta perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil penyelidikan dan diskusi kelompoknya
√
- Membimbing siswa melakukan diskusi
kelas √
3 Tahap Diskusi dan
Penjelasan Konsep
- Mengarahkan siswa dalam
menyimpulkan materi √
- Memunculkan masalah-masalah baru
terkait dengan materi yang telah dibahas √
4 Tahap
Pengembangan dan
Aplikasi Konsep - Memberikan tugas (PR) √
Jumlah Skor 24
Rata-rata Nilai 60,0
Keterangan: 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Baik Sekali
Medan, Januari 2013 Pengamat/Guru Kelas IV,
NURBAYANI, S.Pd
Hasil Observasi
Kegiatan Guru dalam Menerapkan Pendekatan Konstruktivisme
Sekolah : SD Negeri 066657 Medan Labuhan Mata Pelajaran : Sains
Kelas/Semester : IV/2
Subjek yang Diamati : Kegiatan Guru dalam Menerapkan Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme
Sikus/Pertemuan : I / 2 (Kedua)
Penilaian
No. Indikator Deskriptor/Aspek yang Diamati
1 2 3 4
- Menjelaskan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai √
1 Tahap Apersepsi
/Pengetahuan Awal
- Mengajukan pertanyaan untuk memancing
siswa mengemukan pengetahuan awal yang dimilikinya
√
- Memberikan kesempatan siswa untuk
menyelidiki dan menemukan sendiri konsep yang dibahas melalui percobaan sederhana
√
- Membimbing siswa dalam penyelidikan
berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan
√
2 Tahap Ekplorasi
- Memberi kebebasan kepada siswa untuk
mengeksplorasi rasa keingintahuannya tentang materi yang dibahas
√
- Meminta perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil penyelidikan dan diskusi kelompoknya
√
- Membimbing siswa melakukan diskusi kelas √
3 Tahap Diskusi dan
Penjelasan Konsep
- Mengarahkan siswa menyimpulkan materi √
- Memunculkan masalah-masalah baru terkait
dengan materi yang telah dibahas √
4 Tahap
Pengembangan dan
Aplikasi Konsep - Memberikan tugas (PR) √
Jumlah Skor 27
Rata-rata Nilai 67,5
Keterangan: 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Baik Sekali
Medan, Januari 2013 Pengamat/Guru Kelas IV,
NURBAYANI, S.Pd
Hasil Observasi
Kegiatan Guru dalam Menerapkan Pendekatan Konstruktivisme
Sekolah : SD Negeri 066657 Medan Labuhan Mata Pelajaran : Sains
Kelas/Semester : IV/2
Subjek yang Diamati : Kegiatan Guru dalam Menerapkan Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme
Sikus/Pertemuan : II / 1 (Pertama)
Penilaian
No. Indikator Deskriptor/Aspek yang Diamati
1 2 3 4
- Menjelaskan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai √
1 Tahap Apersepsi
/Pengetahuan Awal
- Mengajukan pertanyaan untuk memancing
siswa mengemukan pengetahuan awal yang dimilikinya
√
- Memberikan kesempatan siswa untuk
menyelidiki dan menemukan sendiri konsep yang dibahas melalui percobaan sederhana
√
- Membimbing siswa dalam penyelidikan
berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan
√
2 Tahap Ekplorasi
- Memberi kebebasan kepada siswa untuk
mengeksplorasi rasa keingintahuannya tentang materi yang dibahas
√
- Meminta perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil penyelidikan dan diskusi kelompoknya
√
- Membimbing siswa melakukan diskusi
kelas √
3 Tahap Diskusi dan
Penjelasan Konsep
- Mengarahkan siswa dalam menyimpulkan
materi √
- Memun