• Tidak ada hasil yang ditemukan

buat presentasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "buat presentasi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ETIKA BISNI DAN PROFESI

Etika Bisnis Dan Tanggungjawab Sosial

DISUSUN OLEH : ISNAWATI ( 142140032 ) MIYA SUCUANAWATI ( 142140038 )

NURHAYATI ( 142140039 )

KELAS : EA-A

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMU DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

(2)

Pengertian Etika dan Tanggung Jawab Sosial

Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntutan dan pedoman berperilaku dalam menjalankan kegiatan perusahaan atau berusaha. Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas stakeholder dalam membuat keputusan-keputusan perusahaan dan dalam memecahkan persoalan perusahaan. Sistem bisnis beroperasi dalam suatu lingkungan dimana perilaku etis, tanggungjawab social, peraturan pemerintah dan perundangan saling berkaitan satu sama lain. Stakeholder Etika dalam bisnis diantaranya sebagai berikut:

a) Konsumen; konsumen berkepentingan terhadap perilaku etis perusahaan berhubungan dengan produk.

b) Karyawan; merupakan sumber ekonomi perusahaan yang penting.

c) Investor penanam modal ; berkepentingan terhadap jaminan pengembalian dana yang dinvestasikan dalam kegiatan usaha perusahaan

d) Pemilik dan manajemen; berkepentingan menjalankan kegiatan manfaat kepada pemilik , manajemen serta stakeholder.

e) Pemasokbahan-bahan; pemasok berkepentingan terhadap perilaku etis berbubungan dengan kemampuan perusahaan dalam memberikan kelancaran hubungan dengan pemasok.

f) Organisasi pekerja; berkepentingan terhadap kemampuan perusahaan untuk menjamin atau memenuhi kewajiban untuk kehidupan para karyawan.

k) Kelompok khusus atau mitra usaha; merupakan relasi usaha yang dapat bekerjasama dalam kegiatan operasional perusahaan.

(3)

1) Suatu perusahaan akan terhindar dari seluruh pengaruh yang merusak berkaitan dengan reputasi.

2) Kerangka kerja yang kokoh memandu para manajer dan karyawan perusahaan sewaktu berhadapan dengan rumitnya pekerjaan dan tantangan jaringan kerja perusahaan yang semakin komplek.

3) Perusahaan yang etis dan memiliki tanggung jawab social mendapatkan rasa hormat dari stakeholder.

4) Banyak perusahaan yang menerapkan perilaku etis dan tanggung jawab sosial dapat menambah uang dalam bisnis mereka.

Secara logika ekonomi (pencarian laba) mendominasi dalam pengambilan keputusan bisnis, tetapi konsekuensi tersebut juga memiliki konsekuensi terhadap kemanusiaan (pekerja, supplier, konsumen, maupun kehidupan sosial). konsekuansi pengambilan keputusan tersebut akan menentukan eksistensi perusahaan kedepan. Keputusan etika yang tepat sesuai dengan keinginan perusahaan dan stakeholder akan memberikan beberapa keuntungan sepertiimage yang baik, reputasi disamping laba dalam jangka panjang ( Hunger & Whellen,2000; Cullen, John,2005).

2.3 Filosofi etika dan tanggungjawab sosial

Etika adalah tatanan nilai moral dan standar perilaku yang membentuk dasar bagi orang-orang dalam suatu organisasi sewaktu mereka membuat keputusan dan berinteraksi dengan pihak stakeholder dalam perusahaan.

Tujuan etika adalah untuk memungkinkan individu membuat berbagai pilihan di antara perilaku alternatif.

Banyak praktek manajemen perusahaan yang dengan mudah mendapatkan masalah dalam tindakan tidak etis dan ilegal, yang sampai sekarang masih dipertanyakan dan menjadi bahan kajian antara lain (Cavanagh dalam Hunger & Whellen, 2000)

1. Kelalaian praktek manajemen pada tenaga nuklir, persenjataan dan pabrik bahan kimia serta limbah industri.

2. Menolak memberikan perlindungan, pinjaman kepada minoritas. 3. Pembuangan limbah yang tidak pada tempatnya.

4. Produk dan penjualan produk rusak.

(4)

Dari sudut pandang strategi, suatu perusahaan wajib mempertimbangkan tanggungjawab sosial di mana bisnis menjadi bagiannya. Argumen yang berkaitan dengan perilaku manajemen perusahaan dalam etika dan tanggungjawab sosial adalah Hunger & Whellen (2000):

1. Moralitas

2. Pemurnian kepentingan diri sendiri 3. Teori investasi

4. Mempertahankan ekonomi

Beberapa ranah etika dan tanggungjawab sosial yang dapat dijadikan landasan dalam melakuakan kegiatan secara etis dan tanggungjawab agar mampu diterima di area bisnis nasional maupun multinasional harus patuh pada beberapa hal, sebagai berikut:

1. Konsumen, penyediaan produk dan aman, memberikan harga produk yang wajar, serta kemudahan konsumen mendapatkan informasi terhadap produk yang dikonsusi. Menurut Zimmerer (1986), beberapa hak pelnggan di antaranya hak keamanan, hak untuk mengetahui, hak untuk di dengar, hak untuk pendidikan, hak untuk memilih.

2. Penanaman modal, perusahaan memiliki kewajiban dalam menyediakan pengambilan investasi investor yang menarik dengan memaksimumkan laba perusahaan.

3. Tenaga kerja, perusahaan bertanggungjawab terhadap karyawan mulai dariperencanaan, perekrutan, pengajian, orientasi, penempatan keselamatan kerja serta kesejahteraan.

4. Wilayah usaha, menjaga perubahan politik lokal dan transfer teknologi. Memiliki efek negatif yang minimal terhadap ekonomi dan kebijakan lokal. Melkukan bisnis sesuai dengan hukum. 5. Sosial umum, menjaga kelestarian lingkungan, perlindungan kepentingan masyarakat

umum.

Tanggungjawab sosial bisnis merupakan aktivitas perusahaan sebagai integral guna kelangsungan hidup perusahaan. Identifikasi dan tanggungjawab sosial Hodgetts & Kuratko (1990) secara lebih spesifiks memasukan tanggungjawab terhadap lingkungan, energi, praktik bisnis yang baik/adil, tanggungjawab terhadap tenaga kerja dan kemanusiaan, produk maupun jasa serta komunitas.

David Mc Clelland (1961) dalam Zimerrer & Scarborough (1998)memberikan solusi awal uji etika untuk menilai perilaku. Beberapa uji etika yang menilai perilaku:

a. Prinsip berfaedah. Memilih kebaikan yang terbesar untuk jumlah orang banyak.

(5)

c. Golden rules. Perlakuan orang sebagaimana Anda mengharapkan mereka memperlakukan Anda.

d. Uji televisi. Apaka kolega nyaman untuk menjelaskan tindakan pada pemirsa televisi secara nasional.

e. Uji tandingan. Digunakan untuk memilih yang terbaik dan universal.

f. Uji masa depan. Respon etika dalam jangka panjang dalam berbagai dimensi ukuran.

Keputusan Etika dan Tanggung Jawab Sosial

Dalam pengambilan keputusan etika banyak model dapat digunakan untuk membuat keputusan etika, apakah perilaku dalam praktik nantinya etis atau tidak etis. Zimmmerer (1996) memberikan prinsip-prinsip umum etika yang mengarahkan perilaku, yaitu :

1. Kejujuran. Pengusaha harus memiliki prinsip penuh kepercayaan, bersikap jujur, tidak melakukan kecurangan, tidak berbohong,tidak mencuri.

2. Integritas. Memegang prinsip kebenaran, melakukan kegiatan dengan terhormat, berani dan penuh pendirian.

3. Memelihara janji. Pengusaha yang baik selalu memegang janji, mentaati janji, penuh komitmen dan dapat dipercaya.

4. Kesetiaan. Hemat dan loyal kepada keluarga, perusahaan, bangsa dan negara. Mampu memegang rahasia dan melakukan kegiatan secara tepat dalam konteks profsional.

5. Keadilan. Berlaku adil dan berbudi luhur, bersedia mengakui kesalahan dan kebaikan orang lain, toleransi terhadap keberagaman.

6. Suka membantu orang. Saling membantu, suka menolong, memiliki belas kasihan terhadap orang lain maupun masyarakat.

7. Hormat kepada orang lain. Menghormati martabat orng lain, menghormati hak dan kebebasan orang lain.

8. Kewarganegaraan yang bertanggung jawab. Berlaku sebagai warga negara yang baik, mentaati aturan agama, negara, penuh kesadaran sosial.

9. Mengejar keunggulan. Melakuakan kegiatan dengan baik sesuai kemampuan dan kompetensi. Mengejar keunggulan dalam segala hal dan penuh komitmen.

10. Dapat dipertanggung jawabkan. Segala kegiatan atau aktivirtas dapat dipertanggungjawabkan secara moral, legal formal.

(6)

penentu perilaku etis. Beberapa elemen tersebut adalah lingkungan kerja, lingkungan pemerintah dan legal formal, lingkungan sosial, profesional, personal dan atribut individu.

Dalam aplikasi, pengambilan keputusan etika mempergunakan rantai keputusan konsep overwhelming factor ( faktor yang menekan/situasional), yang pada situasi tertentu membenarkan tindakan mengesampingkan salah satu atau beberapa elemen tersebut.

Disini kebijakan manajer berperan. Jika pada suatu situasimuncul faktor penekan, maka aturan yang digunakan adalah prinsip efek ganda. Jika alternatif yang dipilih dimaksudkan untuk memaksimumkan akibat yang baik dan meminimumkan akibat yang jelek, maka menajer perusahaan yang membuat keputusan memiliki kecenderungan mendapat simpati, jika keputusan tersebut dipermasalahkan secara legal formal ( Donaldson, Thomas, 1989; Bonner, et.al,. 1987: William, 1991)

Cullen , B. John (2005:129) memberikan model alur analisis pengambilan keputusan etika perusahaan secara lebih rinci, sebagai berikut :

1. Analisis ekonomi (economic analysis). Analisis ekonomi digunakan untuk mengetahui kemampuan bisnis dalam mendatangkan profit sebagai bentuk tanggung jawab ekonomi kepada stakeholder.

2. Analisis legal (legal analysis). Analisis legal fokus pada kesesuaian operasional perusahaan (rules of the games) dengan legalitas formal antar Negara (host or home country law).

3. Analisis etika organisasi (organizational ethical analysis). Analisis etika organisasi digunakan untuk kesesuaian budaya organisasi perusahaan dengan etika yang diterapkan.

4. Analisis sensitivitas budaya (cultural sensitivity analysis). Analisis sensitivitas budaya digunakan untuk kesesuaian etika dengan budaya local di mana perusahaan beroperasi. 5. Analisis personal (personal analysis). Dan analisis personal focus pada kesesuaian dengan

moral dan kepercyaan personal stakeholder.

Tantangan perkembangan lingkungan dan respon yang cepat dari masyarakat akan peran serta perusahaan terhadap kehidupan social,mengharuskan perusahaan cepat aktif dalam aktifitas tanggung jawab social. Hawken dan McDonough (1993) dalam Koratko and

Hodgetts (2007)memberikan langkah awal secara praktis dan strategis guna kepekaan terhadap tanggung jawab social. Enam langkah menuju bisnis yang baik (seven step to doing good bussines):

1.Melakukan efesiensi dengan pemotongan biaya yang tidak perlu (eliminate the concept of waste).

2. Memperbaiki system pertanggung jawaban (restore accountability).

(7)

Standar etika perusahaan

1. Ciptakan kepercayaan perusahaan. Pengusaha menciptakan norma atau kepercayaan dan tanggung jawab etikanya.

2. Kembangkan kode etik. Membuat pernyataan tertulis mengenai standar prilaku dan prinsip etis atau di kenal dengan dengan kode etik yang di harapkan mampu memberikan perilaku standar minimal yang di harapkan dari manajemen. Kode etik memuat jenis perilaku yang di harapkan dan memberikan kongkrit di perusahaan bagaimana berprilaku secara etis setiap hari dalam perusahaan.

3. Menjalankan kode etik secara adil dan konsisten. Pihak manajemen harus menjalankan perilaku etis setiap hari dan manajer wajib memberikan hukuman apabila ada yang melanggar kode etik tersebut.

4. Mempekerjakan orang yang tepat. Perilaku etis yang diharapkan tergantung perseorangan yang di sertai nilai moral yang tinggi membantu pencapaian perilaku yang etis.

5. Adakan pelatihan etika. Membangun dan mempertahankan standar etika. Program pelatihan akan menimbulkan kepedulian perilaku etis dan meningkatkan sistem nilai perusahaan. 6. Lakukan audit etika secara periodik. Melakukan penilaian secara periodik terhadap

pelaksanaan etika perusahaan.

7. Pertahankan standar yang tinggi tentang tingkah laku etis

8. Pemimpin memberikan contoh perilaku etis setiap saat sehingga merupakan tolak ukur perilaku bawahan.

9. Ciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah. Karyawan diberikan kesempatan memberikan respon, tanggapan, melaporkan kepada atasan yang tidak etis. Sedangkan pemimpin memberikan keleluasaan kepada bawahan untuk merespon pelaksanaan perilaku etika tersebut

(8)

3.1 Kesimpulan

Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntutan dan pedoman berperilaku dalam menjalankan kegiatan perusahaan atau berusaha.

Referensi

Dokumen terkait

Kegunaan Akademis (Teoritis).. Penelitian ini diarapkan berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan serta dapat memperkaya khazanah pengetahuan dalam bidang ilmu social,

Bain & Engelhardt (1991:2) mendefinisikan ruang sampel sebagai berikut. “The set of all possible outcomes of an experiment is called sample space, denoted by S”.. 23 Maksud dari

EJAAN JAWI DALAM SURAT SULTAN ISKANDAR MUDA, ACEH KEPADA RAJA INGGERIS, JAMES I (1615M) Kajian terhadap bentuk ejaan Jawi dalam Surat Sultan Iskandar Muda Aceh kepada

Hasil dari Pengujian Hipotesis menentukan bahwa Hipotesis Alternatif (Ha) yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan perangkat lunak mindmaple dalam

Analisis tindak tutur yang berwujud dialog tokoh pada novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari berdasarkan maksim-maksim prinsip kesantunan menurut Leech di atas menimbulkan nilai

Persentase jumlah asini yang imunoreaktif continuous, incontinuous dan tidak imunoreaktif dapat digunakan sebagai indikator untuk memprediksi keganasan pada hiperplasia

 Bil Anggota Kawasan Nama Jabatan Trk Cabutan No1. 28678 BESERAH NOR SUJILAWATI

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai layanan informasi tentang kesehatan reproduksi remaja pada siswa kelas VIII MTs Negeri 1 Mempawah.Metode yang