• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Modul Penguatan Kelembagaan Penanganan Kumuh Kota dan Komunitas_fix

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "1. Modul Penguatan Kelembagaan Penanganan Kumuh Kota dan Komunitas_fix"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PP

MATERI

Penguatan Kelembagaan

Topik Penguatan Kelembagaan untuk berKolaborasi dalam mewujudkan Kota Tanpa Kumuh

Tujuan Mampu mamfasilitasi kelembagaan dalam membangun kolaborasi untuk mewujudkan KOTAKU

Kegiatan

belajar Kegiatan 1: Diskusi bagaimana memfasilitasi transformasi kelembagaan BKM untuk berkolaborasi dalam penanganan kumuh

Kegiatan 2

: Diskusi bagaimana memfasilitasi kelembagaan ditingkat Kota untuk berkolaborasi dalam penanganan kumuh

Kegiatan 3

: Diskusi instrumen penilaian kinerja kelembagaan Kota dan Kelurahan Waktu 4 Jpl (180 menit )

Acuan 1. KAK Penilaian Kinerja Pokja PKP mewujudkan KOTAKU 2. KAK Penilaian Kinerja BKM mewujudkan KOTAKU

Kegiatan 1 Diskusi bagaimana memfasilitasi transformasi

kelembagaan BKM untuk berkolaborasi dalam penanganan kumuh

Tujuan  Peserta mengingat kembali fungsi dan peran BKM serta kelembagaan lainya yang ada di level kelurahan/Desa.  Peserta bisa berstrategi bagaimana mewujudkan kolaborasi

penanganan kumuh tingkat kelurahan Materi atau

ringkasan belajar

Mengajak peserta untuk merefleksikan peran dan fungsi BKM serta kelembagaan tingkat kelurahan lainya untuk berkolaborasi dalam penanganan kumuh, peserta menyusun strategi fasilitasi kelembagaan dalam kolaborasi penanganan kumuh

Waktu 60 menit Perlengkap

an

 Kertas flip/plano  Kertas Metaplan

 Papan Tulis / white board dgn perlengkapannya  Spidol, Selotip kertas dan Jepitan besar

 InFocus dan Laptop

Acuan Juknis fungsi dan peran BKM Proses/Usu

lan langkah demi

1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan bahwa kita akan memulai dengan materi Diskusi Bagaimana memfasilitasi kelembagaan ditingkat Kelurahan untuk berkolaborasi dalam

(2)

PP

langkah penanganan kumuh. serta apa yang ingin dicapai melalui kegiatan ini : Peserta memiliki pemahaman dan strategi memfasilitasi kelembagaan tingkat kelurahan untuk berkolaborasi dalam penanganan kumuh.

2) Pemandu mengajak peserta melakukan brainstoming mengenai revitalisasi peran dan fungsi BKM dari penanggulangan kemiskinan ke penanganan kumuh.

3) Bagi peserta kedalam 3 kelompok, masing-masing kelompok mengerjakan tugas berikut ;

a. Kelembagaan apa saja yang ada dilevel kelurahan serta peran dan fungsinya yang diperkirakan berkontribusi dalam penanganan kumuh?, tulis di plano

b. Bagaimana memfasilitasi lembaga-lembaga yang ada supaya bisa membangun sistem kolaborasi di kelurahan? (Kegiatan apa saja dan melibatkan siapa/lembaga apa yang bisa difasilitasi pendamping dalam rangka membangun kolaborasi penanganan kumuh tingkat kelurahan/desa.) c. Siapa/lembaga apa ditingkat Kelurahan/desa yang

seharusnya berperan sebagai Nakhoda dalam penanganan kumuh

d. Apa yang harus dilakukan oleh pendamping supaya Kepala desa/ Lurah bisa menjadi nakhoda dalam penanganan kumuh?

4) Persilahkan 1 kelompok untuk mempersentasikan hasilnya didepan kelas dan dikritisi bersama.

5) Tutup sesi pertama dengan kata kunci BKM harus bertransformasi dari penanggulangan kemiskinan ke penanganan kumuh serta peran kolaboratif BKM dalam penanganan kumuh tingkat kelurahan.

Kegiatan 2 Diskusi Bagaimana memfasilitasi kelembagaan ditingkat Kota untuk berkolaborasi dalam penanganan kumuh

Tujuan  Peserta mengingat kembali fungsi dan peran Pokja PKP serta kelembagaan lainya yang ada di level Kota/Kab dan berkaitan dengan isu penanganan kumuh.

 Peserta bisa berstrategi bagaimana mewujudkan kolaborasi penanganan kumuh tingkat Kota/Kabupaten

Materi atau ringkasan belajar

Mengajak peserta untuk merefleksikan peran dan fungsi POKJA PKP serta kelembagaan tingkat Kota/Kabupaten lainya untuk berkolaborasi dalam penanganan kumuh, peserta menyusun strategi fasilitas kelembagaan tingkat Kota dalam kolaborasi penanganan kumuh, peserta mengkritisi indikator Penilaian Kinerja POKJA PKP dlm penanganan kumuh.

Waktu 60 menit Perlengkap

an

 Kertas flip/plano  Kertas Metaplan

(3)

PP

 Papan Tulis / white board dgn perlengkapannya

 Spidol, Selotip kertas dan Jepitan besar  InFocus dan Laptop

Acuan  KAK Penilaian Pokja PKP

 Panduan Pendamping “Mewujudkan Pemda Sebagai Nakhoda Dalam Program Kotaku”

Proses/Usu lan langkah demi

langkah

1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan bahwa kita akan memulai dengan materi Diskusi Bagaimana memfasilitasi kelembagaan ditingkat Kota untuk berkolaborasi dalam penanganan kumuh ,serta apa yang ingin dicapai melalui kegiatan ini ; Peserta memiliki pemahaman dan strategi memfasilitasi kelembagaan tingkat Kota/Kabupaten untuk berkolaborasi dalam penanganan kumuh.

2) Pemandu mengajak peserta melakukan brainstoming mengenai konsep Pemda sebagai nakhoda. Gali pengalaman yang sudah dilakukan oleh Korkot selama ini dalam rangka menguatkan pemda.

3) Diskusi Kelompok , “Bagi peserta sesuai provinsinya! Kerjakan soal dibawah ini!

a. Kelembagaan apa saja yang ada dilevel kota/kabupaten serta peran dan fungsinya yang diperkirakan berkontribusi dalam penanganan kumuh?, tulis di plano

b. Apa yang diharapkan KOTAKU dari peran/fungsi pokja PKP agar penanganan kumuh sesuai harapan. Tulis point penting!

c. Bagaimana memfasilitasi lembaga-lembaga yang ada supaya bisa membangun sistem kolaborasi di Kota? (Kegiatan apa saja dan melibatkan siapa/lembaga apa yang bisa difasilitasi pendamping dalam rangka

membangun kolaborasi penanganan kumuh tingkat Kota.) 4) Persilahkan 1 kelompok mempersentasikan hasilnya didepan

kelas dan bahas oleh peserta lainya.

5) Tutup sesi dengan mengingatkan harus baca bahan bacaan

“Panduan Pendamping : Mewujudkan Pemda Sebagai Nakhoda Dalam Program Kotaku””

Kegiatan 3 Diskusi instrumen penilaian kinerja kelembagaan Kota dan Kelurahan

Tujuan  Peserta mampu mengkritisi instrument penilaian kinerja kota/kabupaten

 Peserta mampu mengkritisi instrument penilaian kinerja BKM

Materi atau ringkasan belajar

Mengajak peserta untuk mengkritisi Indikator Penilaian Kinerja POKJA PKP dlm penanganan kumuh dan instrument penilaian kinerja BKM

Waktu 60 menit

(4)

PP

Perlengkap

an

 Kertas flip/plano  Kertas Metaplan

 Papan Tulis / white board dgn perlengkapannya  Spidol, Selotip kertas dan Jepitan besar

 InFocus dan Laptop

Acuan  KAK Penilaian Pokja PKP  KAK Penilaian Kinerja BKM

Proses/Usu lan langkah demi

langkah

1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan bahwa kita akan melanjutkan dengan materi diskusi instrumen penilaian

kinerja kelembagaan Kota dan Kelurahan serta apa yang

ingin dicapai melalui kegiatan ini : Peserta mengetahui dan memahami instrument penilaian kinerja kota dan kelurahan serta dapat memberi masukan terhadap instrument tersebut, 2) Ajak peserta untuk mengkritisi Indikator Penilaian Kinerja BKM

(tayangkan media bantu PK BKM), apakah sudah sesuai dengan peran dan fungsi kelembagaan BKM dalam konteks program KOTAKU?

3) Tanyakan kepada peserta bagaimana supaya hasil PK BKM ini objektif, siapa yang memiliki peran paling strategis dalam PK BKM, siapa yang paling berkepentingan terhadap hasil penilaian ini, bagaimana strategi menggunakan hasil penilaian kinerja untuk meningkatkan kinerja BKM dalam penanganan kumuh.

4) Setelah itu ajak peserta untuk mengkritisi Indikator Penilaian Kinerja POKJA PKP (tayangkan media bantu PK POKJA PKP), apakah sudah sesuai dengan peran dan fungsinya dalam konteks program KOTAKU?

5) Tanyakan kepada peserta bagaimana supaya hasil penilaian Pokja PKP ini objektif, siapa yang memiliki peran paling strategis dalam penilaian Pokja PKP, siapa yang paling berkepentingan terhadap hasil penilaian

6) Catat masukan-masukan dari peserta dan sampaikan bahwa instrument penilaian kinerja BKM maupun Pokja PKP masih memerlukan penyempurnaan dan masukan dari berbagai pihak, termasuk pelaku lapangan

7) Tutup pertemuan dengan mengingatkan peserta bahwa penilaian kinerja ini bukan merupakan evaluasi dan penghakiman tetapi bagian dari upaya menguatkan kelembagaan BKM dan memberi masukan bagi Pokja PKP ke depan.

Referensi

Dokumen terkait

Standar Kompetensi Kerja Pemerintahan Dalam Negeri yang selanjutnya disingkat SKK-PDN adalah rumusan kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang Pegawai Aparatur

Perencanaan desain pencahayaan dimulai dengan menggali kebutuhan ruang berdasarkan aktifitas sampai dengan mendesain kembali untuk memperbaiki kondisi pencahayaan

Memperkenalkan lebih awal mengenai pahlawan kemerdekaan nasional Indonesia kepada anak-anak adalah cara yang tepat agar mereka anak-anak khususnya di kota Bandung

1) Sub Bidang Pengembangan Informasi dan Komunikasi; dan 2) Sub Bidang Pengembangan Terknologi Pangan. Unit Pelaksana Teknis Badan h. Kelompok Jabatan Fungsional. Susunan

Melatih Otak dan menanggulangi kesulitan belajar, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2007), hal.. Pertama, Sekolah Menengah Atas hingga Perguruan Tinggi. Sehingga dapat disimpulkan

Kondisi Kapal Tugboat ketika menerima beban Light Weight Barge Pada Analisa yang dilakukan dengan pembebanan Light Weight Barge terhadap kapal. Tugboat ketika melakukan

Dalam Jurnal Penelitian Karet kali ini terdapat lima artikel yang membahas hasil penelitian di bidang eksploitasi dengan stimulan gas, kinerja klon IRR seri 200

Berdasarkan hasil analisis data mengenai pengaruh kepuasan pelanggan, kualitas layanan, dan kepercayaan terhadap loyalitas pelanggan, maka dapat diambil kesimpulan (1)