• Tidak ada hasil yang ditemukan

kajian pendidikan politik dan pemilu dal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "kajian pendidikan politik dan pemilu dal"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN TERHADAP PENDIDIKAN POLITIK DAN PEMILU

DALAM MASYARAKAT

YOHANES FIRMAN GILI

1121305003

JURUSAN ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)

Latar Belakang

Pada umumnya dapat dikatakan bahwa politik (politics) adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik (atau negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu. Politik merupakan upaya atau cara untuk memperoleh sesuatu yang dikehendaki. Politik menyangkut kegiatan berbagai kelompok, termasuk partai politik dan kegiatan-kegiatan perseorangan (individu).

Kehidupan politik mencakup bermacam-macam kegiatan yang memengaruhi kebijakan dari pihak yang berwenang yang diterima oleh suatu masyarakat dan yang memengaruhi cara untuk melaksanakan kebijakan itu. Dalam ilmu politik selalu ada kekuasaan atau kekuatan.”

Politik merupakan usaha-usaha seseorang atau kelompok untuk mencapai atau mendapatkan kekuasaan. Fenomena politik atau kekuasaan mengandung konflik atau antagonisme dan integrasi yang terjadi di berbagai macam bentuk komunitas masyarakat – bangsa, profesi, elite, kota, dan desa. Kekuasaan dalam arti hubungan yang mengandung otoritas memperngaruhi kehidupan politik, baik dalam bentuk Negara maupun komunitas-komunitas kecil atau masyarakat.

(3)

mengaggap bahwa politik adalah suatu upaya untuk menegakan ketertiban dan keadilan.

Salah satu bentuk kegiatan perpolitikan di dunia terutama di Indonesia adalah pemilu. Pemilu atau pemilihan umum merupakan salah satu bentuk pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Dalam beberapa decade terakhir proses pemilu mengalami perubahan dari soal system. Pada masa orde lama misalnya pemilihan umum presiden dan wakil presiden dilakukan oleh lembaga legislative, pendasarannya adalah legislative diterima sebagai lembaga yang mewakili aspirasi rakyat sebagaimana diamanatkan undang-undang Dasar 1945, Namun pada orde ini pemilu terkesan tertutup dan jauh dari rasa kepuasan public.

Kondisi ini kemudian mengalami perubahan besar ketika reformasi digulirkan. Pemilihan umum baik legislative maupun Presiden dan wakil presiden serta beberapa jabatan structural di bawahnya dilaksanakan secara langsung dan terbuka. Euphoria publik pun begitu besar, dan berharap aspirasinya terakomodir dan tersalur dengan baik. Inilah espektasi besar public terhadap proses pemilihan umum secara langsung di Indonesia.

(4)

mungkin memerintah secara langsung. Karena itu, diperlukan cara untuk memilih wakil rakyat dalam memerintah suatu negara selama jangka waktu tertentu. Pemilu dilaksanakan dengan menganut asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Dalam buku Parpol Suatu Tinjauan Umum (81:1984), disebutkan Harris G. Warren dan kawan-kawannya menyatakan bahwa pemilu adalah sebuah kesempatan ketika warga memilih pejabatnya dan memutuskan apa yang mereka ingin pemerintah lakukan untuk mereka. Sudiharto menyatakan bahwa pemilu adalah sarana penting dalam demokrasi, karena pemilu merupakan contoh partisipasi rakyat dalam berpolitik.

Hal ini terjadi karena banyaknya jumlah warganegara, sehingga mereka harus menunjuk wakil untuk kehidupan Negara.

Rumusan Masalah

1. Pendidikan politik apa yang diberikan kepada masyarakat menjelang pemilu ?

(5)

TUJUAN

Sehubungan dengan latar belakang dan masalah yang diuraikan di atas, ada dua tujuan yang hendak dicapai, yakni tujuan umum dan tujuan khusus. Kedua tujuan itu pada hakikatnya saling berkaitan. Kedua tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

Tujuan Umum

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebarapa besar pengetahuan masyrakat tentang politik dan proses pemilu. Penelitian ini juga bertujuan untuk menggali, menginvestasi. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk pengembangan pengetahuan terhadap politik dan proses pemilu.

Tujuan Khusus

Sesuai dengan permasalahan, tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Untuk mendeskripsikan politik dan proses pemilu kepada masyarakat. 2) Untuk mengetahui politik dan proses pemilu apa yang di terapkan

kepada masyarakat.

(6)

Teori

1. Politik

Politik adalah ilmu yang mempelajari Negara, tujuan-tujuan Negara, dan lembaga-lembaga Negara yang akan melaksanakan tujuan tersebut serta hubungan antara Negara dengan warga negaranya serta Negara lain (Roger F.Soltau). politik adalah ilmu social yang khusus mempelajari sifat dan tujuan dari Negara sejauh Negara merupakan organisasi kekuasaan, beserta sifat dan tujuan gejala-gejala kekuasaan lain yang tak resmi yang dapat mempengaruhi Negara (Ossip K.Flechteim).

Ilmu Politik memusatkan perhatian pada masalah kekuasaan dalam kehidupan bersama atau masyarakat. Kehidupan seperti ini tidak terbatas pada bidang hukum semata-mata, dan tidak pula pada negara yang tumbuhnya dalam sejarah hidup manusia relatif baru. Di luar bidang hukum serta sebelum negara ada, masalah kekuasaan itu pun telah pula ada. Hanya dalam zaman modern ini memanglah kekuasaan itu berhubungan erat dengan Negara (Deliar Noer).

(7)

untuk membentuk inividu sadar politik, dan mampu menjadi pelaku politik yang bertanggung jawab secara etis atau moril dalam mencapai tujuan-tujuan politik.

2. Pemilu

Pemilu adalah proses pemilihan orang(-orang) untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan tersebut beraneka-ragam, mulai dari presiden, wakil rakyat di berbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa.

Pada hakekatnya, pemilu adalah sarana yang tersedia bagi rakyat untuk menjalankn kedaulatannya sesuai dengan azas yang bermaktub dalam Pembukaan UUD 1945. Pemilu itu sendiri pada dasarnya adalah suatu Lembaga Demokrasi yang memilih anggota-anggota perwakilan rakyat dalam MPR, DPR, DPRD, yang pada gilirannya bertugas untuk bersama-sama dengan pemerintah, menetapkan politik dan jalannya pemerintahan negara (Ali Moertopo).

(8)

Metode

Djajasudarma (2006 : 1) mengatakan bahwa metode adalah cara kerja yang teratur dan cara berpikir serta bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Teknik adalah cara melaksanakan metode (Sudaryanto, 1993 : 9). Metode dan teknik dapat dibedakan menjadi tiga tahapan, yaitu (1) metode dan teknik pengumpulan data; (2) metode dan teknik analisis data; dan (3) metode dan teknik penyajian hasil analisis data.

Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Metode yang akan digunakan dalam proses pengumpulan data adalah metode simak. Metode simak dilakukan dengan menyimak jawaban dan tanggapan masyarakat terhadap pendidikan politik dan pemilu. Metode simak yang digunakan dalam penelitian ini dibantu dengan beberapa teknik lanjutan, yakni teknik simak bebas libat cakap (SBLC), teknik dokumentasi, dan teknik catat.

Dalam teknik SLBC peneliti hanya sebagai pemerhati, dalam arti peneliti tidak dilibatkan langsung untuk ikut menentukan pembentukan dan pemunculan calon data (Sudaryanto, 1993: 4). Teknik dokumentasi dilakukan dengan mendokumentasikan data menggunakan kamera sebagai bukti. Di samping teknik dokumentasi juga akan digunakan teknik catat. Teknik catat dilakukan dengan cara mencatat jawaban dan tanggapan masyarakat terhadap pendidikan politik dan pemilu.

Metode dan Teknik Analisis Data

(9)

analisis kualitatif dan analisis kuantitatif (Mahsun, 2005: 230). Analisis kualitatif adalah cara menganalisis dengan mendeskripsikan atau menyajikan data dalam bentuk kata-kata daripada dalam bentuk angka-angka. Metode yang digunakan dalam dalam analisis kualitatif adalah metode interpretasi atau pemaknaan. Metode ini digunakan untuk menginterpretasikan pendidikan politik dan pemilu dalam masyarakat.

Analisis kuantitatif adalah mencakupi setiap jenis penelitian berdasarkan presentase, rata-rata, chikuadrat, dan perhitungan statistik lainnya atau dengan kata lain penelitian kuantitatif melibatkan perhitungan atau angka atau kuantitas (Djajasudarma, 2006: 10). Analisis kuantitatif digunakan untuk menentukan jumlah masyarakat yang mengerti tentang politik dan pemilu. Perhitungan perhitungan ini menggunakan perhitungan statistik sedehana.

s

N X100=d

Keterangan:

s : jumlah yang mengerti N : jumlah yang tidak mengerti d : hasil beda

(10)

Metode yang digunakan untuk penyajian hasil analisis data adalah metode formal dan metode informal. Metode formal adalah metode yang menggunakan perumusan dengan tanda, angka, dan lambang-lambang. Metode informal adalah metode dengan menggunakan kata-kata biasa atau dengan mendeskripsikan.

Selain itu, dalam pelaksanaan analisis dan penyajian dipakai juga pendekatan deduktif dan induktif. Pendekatan induktif, yaitu mengemukakan hal-hal yang lebih khusus terlebih dahulu, kemudian mengarah ke hal-hal-hal-hal yang bersifat umum. Sebaliknya, pendekatan deduktif, yaitu mengemukakan hal-hal yang bersifat umum terlebih dahulu, baru ke hal-hal yang bersifat khusus (Sudaryanto, 1986: 62).

Hipotesa I

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi garantung dalam pupuh XXIX 5 sepertinya tidak jauh dengan fungsi yang ada pada pupuh LII 2, dimana tersu- rat … Sakweh ning kapapag lumingsir aweding wwang ahelap

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses yang dilakukan suatu organisasi atau perusahaan untuk memastikan bahwa sumber daya manusia yang ada digunakan secara efektif

Jumlah saham yang ditawarkan 2.300.178.500 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus rupiah) setiap saham.. Penjamin Pelaksana

Sumber : output SPSS yang diolah oleh penulis, 2012.d. Test distribution

Temuan penelitian menunjukkan (1) sekolah telah melakukan perencanaan kurikulum Pendidikan Agama Islam yang berbasis lingkungan yaitu dengan mengadakan pemetaan dari

Masalah lingkungan hidup yang paling mendesak pada saat ini di Indonesia adalah pencemaran air. Oleh karena itu, program pemeliharaan lingkungan hidup oleh perusahaan Jepang

“Semua orang yang sudah berumah tangga pasti akan mengalami masalah dan perbedaan pendapat,namun tergantung bagaimana menyikapi nya dan selalu bermusyawarah dalam

Beasiswa merupakan pemberian berupa bantuan keuangan maupun pendidikan yang diberikan perorangan, mahasiswa atau pelajar yang digunakan demi keberlangsungan