• Tidak ada hasil yang ditemukan

manajemen agribisnis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "manajemen agribisnis"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

manajemen agribisnis

Senin, 01 Juli 2013

Manajemen Agribisnis

DAF  Pendahuluan

 Pengertian , arti kata Agri bisnis

 Pengertian Agribisnis Menurut Para Ahli

 Pengertian Produksi Agribisnis

 Ruang Lingkup Agribisnis

 Manajemen dan Manajemen Agribisnis

 Jenis Badan Usaha

 Fungsi Dan Tujuan Manajemen Keuangan

 Definisi, Tujuan, dan Fungsi Manajemen Keuangan

 Manajemen Produksi

 Manajemen Operasional

 Manajemen Resiko

 Pengertan, Konsep, Definsi Pemasaran

 Manajemen Sumber Daya Manusia

 Manajemen Konflik

Untuk apa belajar Agribisnis ?

Agribisnis merupakan lapangan kerja yang dinamik dan menantang

Seseorang yg mau menekuni karier dalam sektor ini harus miliki landasan pengetahuan agribisnis dan ekonomi yang kokoh.

Pendahuluan

Agriculture Agribisnis

Bussines Agribisnis :

(2)

Agribisnis (dlm arti sempit & tradisional)

Usaha produsen & pembuat bahan masukan untuk produksi pertanian Agribisnis (dlm arti luas & modern)

Usaha dalam bid. pertanian yang meliputi seluruh sektor bhn masukan, usahatani, produk yang memasok bahan masukan usahatani, terlibat dlm produksi, menangani pemrosesan, dan pemasaran

Definisi Agribisnis

Pemahaman agribisnis dilakukan dengan menelusuri asal kata agribisnis yang berasal dari bahasa Inggris, kata Agribusiness merupakan penggabungan kata agri dan business. Kata agri berasal dari kata agriculture (pertanian). Pertanian dalam arti luas adalah mata rantai proses pemanfaataan atau pemanenan energi surya melalui kegiatan fotosintesis baik secara langsung atau tidak langsung untuk memenuhi kebutuhan manusia secara

berkelanjutan. Bisnismenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007) berarti usaha komersial dalam dunia perdagangan. Bisnis dapat diartikan sebagai aktivitas manusia yang bertujuan mencari keuntungan.

Secara lengkap, agribisnis dapat diartikan sebagai proses pemanenan energi surya

melalui kegiatan fotosintesis, secara langsung atau tidak langsung yang dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya secara berkelanjutan dan bertujuan mencari profit.

Secara singkat agribisnis dapat diartikan aktivitas bisnis berbasis pertanian yang

berkelanjutan.

Pengertian Agribisnis Menurut Asal Kata:

Agribisnis berasal dari kata Agribusiness, di mana Agri (Agriculture) artinya pertanian dan Business artinya usaha atau kegiatan yang mencari profit (keuntungan). Jadi secara sederhana Agribisnis (agribusiness) didefinisikan sebagai usaha atau kegiatan pertanian dan terkait dengan pertanian yang berorientasi profit. (www.abdulsidik.com).

PENGERTIAN AGRIBISNIS MENURUT PARA AHLI

1. John Davis and Ray Goldberg (1957)

Agribusiness is the sum total of all operations involved in the manufacture and distributions of farm supplies, production operations on the farm, and the storage processing and

distribution of farm commodities and items made from them.

(Memandang agribisnis sebagai seluruhh rangkaian aktivitas produktif beberapa sub-sistem. Walaupun belum memasukkan unsur bisnis, pengertian tersebut memandang agribisnis sebagai suatu system.) (Harling, 1995).

2. E. Paul Roy (1979)

Agribusiness is the coordinating science of supplying agricultural production inputs and subsequently producing, processing and distributing food and fiber.

(Memandang agribisnis sebagai suatu proses koordinasi berbagai sub-sistem.

Koordinasi merupakan fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sub-sistem menjadi sebuah system.)

3. Kenneth D. Duft (1979)

Agribusiness includes all business enterprises that buy from or sell to farmers. The

transactions may involve either a product, a commodity or a service and encompasses items such as:

(3)

Productive resources (feed, seed, fertilizer, equipment, energy, machinery, etc) Agricultural commodities (all food and fiber)

Facilitative services (credit, insurance, marketing,storaging, processing, transportation, packaging, distribution, etc)

(Memandang agribisnis dengan petani sebagai pokok bahasan. Duft dalam

pengertiannya memasukkan unsure bisnis dengan tetap berpegangan pada agribisnis sebagai suatu system.)

4. Bungaran Saragih

Memandang agribisnis sebagai paradigma pembangunan pertanian. 5. Wikipedia

Agribisnis adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir. Penyebutan "hulu" dan "hilir" mengacu pada pandangan pokok bahwa agribisnis bekerja pada rantai sektor pangan (food supply chain).

Agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran.

6. Pengertian Agribisnis menurut Soekartawi (1993)

Agribisnis berasal dari kata agri dan bisnis. Agri berasal dari bahasa

Inggris, agricultural (pertanian). Bisnis berarti usaha komersial dalam dunia perdagangan.

7. Pengertian Agribisnis Menurut Sjarkowi dan Sufri (2004)

Agribisnis adalah setiap usaha yang berkaitan dengan kegiatan produksi pertanian, yang meliputi pengusahaan input pertanian dan atau pengusahaan produksi itu sendiri atau pun juga pengusahaan pengelolaan hasil pertanian.

Agribisnis, dengan perkataan lain, adalah cara pandang ekonomi bagi usaha penyediaan pangan. Sebagai subjek akademik, agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku, pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran.

8. Pengertian Agribisnis menurut Arsyad dkk

Agribisnis adalah kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari matarantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran produk-produk yang ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas.

9. Pengertian Agribisnis Menurut Wibowo dkk, (1994)

Agribisnis mengacu kepada semua aktivitas mulai dari pengadaan, prosesing, penyaluran sampai pada pemasaran produk yang dihasilkan oleh suatu usaha tani atau agroindustri yang saling terkait satu sama lain.

Dengan demikian agribisnis dapat dipandang sebagai suatu sistim pertanian yang memiliki beberapa komponen sub sistim yaitu, sub sistim usaha tani/yang memproduksi bahan baku; sub sistim pengolahan hasil pertanian, dan sub sistim pemasaran hasil pertanian.

10. Pengertian Agribisnis menurut Austin

Agribisnis adalah kesatuan kegiatan usaha yang meliputi kegiatan usahatani, pengolahan bahan makanan, usaha sarana dan prasarana produksi pertanian, transportasi, perdagangan,

(4)

kestabilan pangan dan kegiatan-kegiatan lainnya termasuk distribusi bahan pangan dan serat-seratan kepada konsumen.

11. Pengertian Agribisnis menurut Drillon

Agribisnis adalah sejumlah total dari seluruh kegiatan yang menyangkut manufaktur dan distribusi dari sarana produksi pertanian, kegiatan yang dilakukan usahatani, serta

penyimpanan, pengolahan dan distribusi dari produk pertanian dan produk-produk lain yang dihasilkan dari produk pertanian.

12. Pengertian Agribisnis menurut Cramer and Jensen

Agribisnis adalah suatu kegiatan yang sangat kompleks, meliputi : industri pertanian, industri pemasaran hasil pertanian dan hasil olahan produk pertanian, industri manufaktur dan

distribusi bagi bahan pangan dan serat-seratan kepada pengguna/konsumen. 13. Pengertian Agribisnis menurut Muhammad Firdaus

Agribisnis menurut pandangan secara luas, agribisnis mencakup semua kegiatan mulai dari pengadaan sarana produksi pertanian (farm supplies) sampai dengan tata niaga produk pertanian yang dihasilkan usaha tani atau hasil olahannya. (Manajemen Agribisnis, 2009) 14. Pengertian Agribisnis menurut Downey dan Erickson (1992)

Agribisnis meliputi keseluruhan kegiatan manajemen bisnis mulai dari perusahaan yang menghasilkan sarana produksi bagi usaha tani, usaha proses produksi pertanian, serta perusahaan yang menangani pengolahan, pengangkutan, penyebaran, penjualan secara borongan maupun secara eceran kepada konsumen akhir.

15. Agribisnis dapat dipandang sebagai suatu sistem pertanian yang memiliki beberapa komponen subsistem yaitu, subsistem usaha tani yang memproduksi bahan baku, subsistem pengolahan hasil pertanian, dan subsistem pemasaran hasil pertanian (www.abdulsidik.com). 16. Secara lengkap, Agribisnis dapat diartikan sebagai proses pemanenan energi surya melalui kegiatan fotosintesis, secara langsung atau tidak langsung yang dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya secara berkelanjutan dan bertujuan mencari profit. Secara singkat agribisnis dapat diartikan aktivitas bisnis berbasis pertanian yang

berkelanjutan. (http://taman-agribisnis.blogspot.com)

17. Pengertian Agribisnis menurut Beierlein and Woolverton (1991)

Agribisnis termasuk tidak hanya usaha pertanian di lahan tetapi juga SDM dan usaha yang menyediakan input (benih, kimia, kredit), proses hasil pertanian (susu, biji-bijian, daging), manufaktur produk pangan (es krim, roti, serealia), dan transportasi serta penjualan produk pangan ke konsumen (restoran dan supermarket).

(Agribusiness includes not only those that farm the land but also the people and firms that provide inputs (e.g., seed, chemicals, credit), process the outputs (e.g., milk, grain, meat), manufacture the food products (e.g., ice cream, bread, breakfast cereals), and transport and sell the food products to consumers (e.g., restaurants, supermarkets).

KESIMPULAN

Agribisnis adalah kegiatan manusia dalam bidang pertanian untuk memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, pasca panen, proses pengolahan hingga tahap pemasaran yang memaanfaatkan sumberdaya yang ada.

(5)

PRODUKSI AGRIBISNIS

Produksi agribisnis dapat diartikan sebagai seperangkat prosedur dan kegiatan yang terjadi dalam penciptaan produk agribisnis (produk usaha pertanian, perikanan, peternakan, kehutanan, dan hasil olahan produk-produk tersebut).

Manajemen agribisnis dapat diartikan sebagai seperangkat keputusan untuk mendukung proses produksi agribisnis, mulai dari keputusan

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, hingga evaluasi proses produksi.

�� Manajemen produksi memiliki dampak menyeluruh dan terkait dengan berbagai fungsi, seperti fungsi personalia, keuangan, penelitian dan pengembangan, pengadaan dan penyimpanan, dan lain-lain.

�� Manajemen produksi, terutama menyangkut keputusan lokasi, ukuran atau volume, dan tata letak fasilitas, pembelian, persediaan, dan penjadwalan serta mutu produk, akan menjadi perhatian khusus dari para manajer produksi.

 Pertanian dalam arti modern tidak hanya berkutat pada kegiatan usahatani saja tetapi juga dalam kegiatan pengelolaan penyediaan/ pengadaan sarana produksi, penanganan pasca panen, pengolahan, serta pemasaran.

 Manajemen Agribisnis adalah suatu matakuliah yang mengaplikasikan ilmu manajemen dalam pelaksanaan kegiatan/usaha Agribisnis.

 Kemajuan pertanian sangat tergantung dari bagaimana mengelola sumberdaya pertanian yang dimiliki dengan seefektif dan seefisien mungkin.

 Terbagi dalam 3 sektor :  Sektor masukan (input)  Sektor produksi (farm)  Sektor keluaran (output)

Ruang lingkup Agribisnis

(6)

Pengertian dan Ruang Lingkup Agribisnis

2. Agribisnis itu adalah suatu sistem yang utuh mulai sub-sistem penyediaan sarana produksi dan peralatan pertanian; sub-sistem usahatani; sub-sistem pengolahan atau agroindustri dan sub-sistem pemasaran. Agar sub-sistem ini bekerja dengan baik maka diperlukan dukungan sub-sistem kelembagaan sarana dan prasarana serta sub-sistem pembinaan.

Indikator Keberhasilan

Ukuran Keberhasilan pembangunan agribisnis yang mengacu pada tujuan diukur dengan indikator sebabagi berikut :

Tujuan Indikator keberhasilan Meningkatkan kesejahteraan petani 1. Meningkatnya nilai tukar petani

2. Menurunnya jumlah petaMeningkatkan keunggulan komparatif dan kompetitif 1. Meningkanya produktifitas usahatani maupun usaha pengolahan hasil pertanian 2. Meningkatnya mutu produk usahatani maupun usaha pengolahan hasil pertanian 3. Meningkatnya nilai ekspor komoditas pertanian

4. Menurunnya nilai impor komoditas pertanian Meningkatkan kesempatan kerja

1. Meningkatnya jumlah usaha-usaha agribisnis di pedesaan

2. Berkembangnya usaha industri hulu dan industry pengolahan hasil hasil tanian 3. Berkurangnya pengangguran di pedesaan

Meningkatnya Ketahanan pangan

1. Meningkatnya ketersediaan sumber pangan 2. Menurunnya impor pangan

3. Menurunnya jumlah masyarakat yang rawan pangan 4. Meningkatnya diversifikasi konsumsi pangan non beras Peningkatan layanan kepada petani

1. Berkembangnya teknologi agribisnis spesifik lokasi 2. Adanya pusat-pusat layanan teknologi agribisnis

3. Adanya pusat-pusat layanan perkreditan dan sarana produksi pertanian 4. Terbentuknya pusat-pusat pasar agribisnis di setiap wilayah

Kesimpulan

Dengan adanya pembangunan pertanian melalui sektor agribisnis diharapkan petani dapat membuka lapangan kerja baru sehingga sektor industri-industri yang baru mampu menyerap tenaga kerja yang ada di indonesia. Dan meningkatkan kesejahteraan petani serta

meningkatkan ketahanan pangan bagi indonesia tentunya.

Manajemen

Suatu proses untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan dengan menggunakan SD yang tersedia

MANAJEMEN : Planning Organizing

(7)

Actuating Controlling

Perlunya Manajemen Agribisnis

Keanekaragaman jenis bisnis yg besar Kanekaragaman ukuran usaha

Agribisnis skala kecil hrs bersaing dgn yg skala besar Falsafah hidup tradisional

Cenderung berorientasi pd keluarga & masyarakat Sifat produk musiman

Bertalian dengan gejala alam Produk tidak tahan lama Produk mudah rusak

Dampak program & kebijakan pemerintah thd pelaku-pelaku Agribisnis

Mengelola Agribisnis

Dalam mengelola agribisnis, pentingnya sebuah manajemen yang baik.

Kita definisikan manajemen sebagai ”seni untuk mencapai hasil yang diinginkan secara gemilang dengan sumber daya yang tersedia bagi organisasi”

Pengertian Manajemen

Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

pengkoordinasian, dan pengendalian atas sumber daya, terutama SDM untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

Ada tiga(3) hal pokok dalam manajemen. 1. ada tujuan yang hendak dicapai

2. tujuan dicapai dengan menggunakan kegiatan orang lain

3. kegiatan-kegiatan orang lain tersebut harus dibimbing dan diawasi Fungsi-Fungsi Manajemen

 Perencanaan (planning)

Dapat didefinisikan sebagai hasil pemikiran yang mengarah ke masa depan,

menyangkut serangkaian tindakan berdasarkan pemahaman yang mendalam terhadap semua factor yang terlibat dan yang diarahkan kepada sasaran khusus.

Dengan kata lain, perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan berdasarkan pemilihan dari berbagai alternative data yang ada, dirumuskan dalam bentuk keputusan yang dikerjakan untuk masa yang akan datang dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan.

Dilihat dari bentuknya, perencanaan memiliki beberapa bentuk, yaitu : a. Sasaran/tujuan (objective) b. Strategi c. Kebijakan (policy) d. Prosedur e. Aturan f. Program

(8)

Perencanaan dapat dimaknai sebagai upaya berpikir ke depan tentang tindakan yang didasarkan akan pemahaman utuh atas faktor yang terlibat pada tujuan spesifik dan kinerja objektif.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan:

 Berpikir ke depan. Adalah cara pandang ke depan, bukan merupakan satu peramalan akan tetapi merupakan pernyataan akan orientasi tindakan – berpikir tentang masa depan. Orang yang berfikir tentang masa depan dikenal dengan futuristik.

 Serangkaian tindakan. Meliputi upaya penciptaan alternatif dan metode untuk mencapai tujuan dengan menggunakan sejumlah sumberdaya yang didapat di perusahaan. Oleh karena itu disadari bahwa setiap alternatif akan berdampak terhadap penggunaan sumberdaya di lingkungan perusahaan.

 Tujuan spesfiik. Tujuan ini mengisyaratkan bahwa seluruh sumberdaya tindakan dalam perusahaan harus diorientasikan kepada pencapaian tujuan.

Bentuk Perencanaan 1) Perencanaan Strategik

Perencanaan ini berfokus pada tindakan jangka panjang, mungkin tiga tahun atau lima tahun; sedangkan perencanaan korporasi melampaui waktu yang lebih lama yakni sampai 20 tahun. Unsur yang menjadi bagian daripada perencanaan strategik antara lain: Di negara mana perusahaan agribisnis berada? Dalam bidang bisnis apa perusahaan akan berbeda? Pabrik apa yang akan dibangun? Untuk menyusun perencanaan seperti ini maka CEO menjadi unsur perusahaan yang banyak.

Setiap perencanaan tentunya memuat tujuan yang harus tergambarkan dengan jelas. Demikian juga dalam konteks perencanaan strategi maka tujuan dimuat dalam bentuk misi; dikenal dengan pernyataan misi atau mission statement. Perusahaan agribisnis harus

menyatakan secara jelas akan menjadi apa perusahaan dimasa yang akan datang. Ada tiga kunci dalam misi:

1) Pasar kunci (siapa kita)

2) Kontribusi (apa yang akan dikerjakan)

3) Perbedaan (bagaimana kita mengerjakannya lebih baik) Contoh:

¤ Misi kami adalah menghasilkan barang dan jasa yang meningkatkan efisiensi dan kemampulabaan petani.

¤ Bisnis utama kami adalah aplikasi luas pengetahuan genetik. ¤ Kami akan menjamin pertumbuhan bisnis inti dan

mengembangkan kesempatan, yang menjamin bisnis inti.

Coba camkan dan pikirkan makna daripada misi perusahaan agribisnis di atas. Satu catatan dapat diberikan kepada perusahaan agribisnis yang membuat formulasi misi, dengan penuh kata-kata malah sering membuatnya kurang bermakna bagi masyarakat. Akan tetapi formulasi yang sederhana pada akhirnya mampu memberikan makna dan warna perusahaan di tengah-tengah masyarakat.

2) Taktis

Perencanaan ini berkaitan dengan perencanaan strategik akan tetapi ditemukan pada setiap tingkatan organisasi ataupun perusahaan. Kalau perencanaan strategik berkaitan dengan tiga hingga lima tahun, maka perencanaan taktis berkaitan dengan persoalan mendesak (besok, minggu depan atau bulan depan).

(9)

Perencanaan ini disusun pada situasi yang berbeda dan manajer yakin bahwa setiap situasi yang berbeda akan membutuhkan pendekatan yang berbeda pula. Perencanaan sebagai satu proses dapat juga dilihat sebagai serangkaian kegiatan yang terdiri dari:

1) Pengumpulan fakta. Pengumpulan informasi adalah langkah pertama ketika orang hendak menyusun perencanaan. Dari hasil pengumpulan informasi ini akan dihasilkan sintesisasi (pemaduan) daripada kesempatan yang akan diperoleh.

2) Menganalisis fakta. Menganalisis fakta berarti menjawab berbagai pertanyaan krusial seperti; “dimana kita berada, bagaimana kita sampai ke sana”. Pertanyaan ini akan membantu menjawab permasalahan dan kesempatan, serta memberikan kerangka pengambilan

keputusan yang berarti bagi perusahaan.

3) Meramalkan perubahan. Harus mampu menentukan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang, tentunya dengan menggunakan pendekatan saintifik. Walau harus disadari bahwa meramalkan masa yang akan datang tidaklah mudah, para manajer yakin bahwa kegiatan perencanaan ini sangat membantu memudahkan pencapaian keberhasilan perusahaan.

4) Menyusun tujuan. Tujuan kuantitatif maupun kualitatif merupakan arah yang harus dicapai oleh perusahaan agribisnis sehingga hasil mereka dapat dievaluasi. Tujuan bukanlah sesuatu yang muluk-muluk, akan tetapi sesuatu yang harus dapat dicapai. Tujuan yang baik akan memberikan keuntungan berikut:

i) memberikan arahan kepada setiap unsur dan orang dalam perusahaan untuk mencapai kinerja yang baik

ii) memberikan penilaian hasil yang dikontiirbusikan oleh setiap unit maupun orang dalam perusahaan.

iii) Berkontribusi terhadap keberhasilan organisasi secara menyeluruh

5) Mengembangkan alternatif. Pihak manajemen harus menyediakan alternatif pada situasi yang berbeda dari yang direncanakan; tindakan yang dibutuhkan untuk memastikan

pencapaian tujuan.

6) Mengevaluasi hasil. Bagaimanapun perencanaan harus menyertakan bagaimana proses evaluasi dilakukan terhadap orang dan bagian pada satu organisasi maupun perusahaan.

 Pengorganisasian (organizing)

Organisasi merupakan kelompok orang yang mempunyai kegiatan dan bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Organisasi bukanlah suatu tujuan, tetapi sebagai suatu alat untuk mecapai tujuan.

Pengorganisasian meliputi langkah-langkah atau usaha untuk: a. menentukan struktur

b. menentukan pekerjaan yang harus dilaksanakan c. memilih, menempatkan, dan melatih karyawan d. merumuskan garis kegiatan

e. membentuk sejumah hubungan di dalam organisasi dan kemudian menunjuk stafnya. Pengorganisasian meliputi kegiatan mengklasifikasikan, mengelompokkan secara sistematis manusia dan sumberdaya lainnya, dalam organisasi atau perusahaan agribisnis yang konsisten dengan pencapaian tujuan perusahaan.

Sistematis maksudnya menempatkan sesuatu dalam struktur organisasi didukung oleh alasan dan terkait dengan proses pencapaian tujuan. Kegiatan ini meliputi:

• Menyusun struktur organisasi

• Menentukan tugas yang akan dilaksanakan

• Mendefinisikan garis wewenang dan tanggungjawab • Membuat hubungan yang akan diterapkan dalam organisasi

(10)

 Pengarahan (directing)

Pengarahan dapat diartikan sebagai aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan pikiran dan tenaganya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan ang telah ditetapkan.

Fungsi pengarahan ini merupakan gerak pelaksanaan dari kegiatan-kegiatan fungsi perencanaan dan pengorganisasian.

Menurut Downey dan Erickson (1992), pengarahan bertujuan untuk: a. menentukan kewajiban dan tanggung jawab

b. menetapkan hasil yang harus dicapai

c. mendelegasikan wewenang yang diperlukan d. menciptakan hasrat untuk berhasil

e. mengawasi agar pekerjaan benar-benar dilaksanakan sebagaimana mestinya

Kegiatan ini meliputi upaya memberikan arah kepada orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, berupa:

• Memilih, mengalokasikan dan melatih karyawan terlatih. Memposisikan staf • Membebankan tugas dan tanggungjawab

• Mementukan hasil yang akan dicapai • Menciptakan keinginan untuk berhasil

• Melihat bahwa pekerjaan dilakukan, dan dikerjakan dengan baik.

 Pengkoordinasian (coordinating)

Koordinasi merupakan daya upaya untuk mensinkronkan dan menyatukan tindakan-tindakan sekelompok manusia. Koordinasi merupakan otak dalam batang tubuh dari keahlian manajemen. Makin sedikit koordinasi yang harus dilakukan, makin baik. Perintah yang baik dan lazim dari bidang keahlian menajemen lainnya akan membuat koordinasi tidak begitu dibutuhkan.

Akan tetapi pada organisasi yang dikelola dengan baik sekalipun, ada bidang yang memerlukan koordinasi. Adalah tanggung jawab manajer untuk melihat bahwa pengoperasian departemen-departemen, divisi-divisi, dan individu-individu yang berda di bawah kendalinya terintegrasi secara tepat untuk memproduksi hasil-hasil yang menunjang tercapainya sasaran organisasi.

 Pengendalian (controlling)

Pengendalian menurut manajemen menguraikan system informasi yang memonitor rencana dan proses untuk meyakinkan bahwa hal itu selaras dengan tujuan yang telah

ditetapkan sebelumnya, dan member peringatan bila perlu sehingga tindakan pemulihan dapat dilakukan.

Pengendalian merupakan merupakan pelengkap dari empat fungsi manajemen lainnya. Pengendalian meluruskan keputusan yang salah, hal-hal yang tidak diharapkan, dan dampak dari perubahan. Pengendalian yang tepat memberikan informasi yang diperlukan dan waktu untuk memperbaiki program dan rencana organisasi yang telah salah arah. Cara-cara untuk mengoreksi kekurangan-kekurangan juga harus disajikan. Manajer bisa menjadi sadar akan titik-titik lemah dalam pengorganisasian, pengarahan, dan pengkoordinasian usaha bisnis melalui penggunaan pengendalian secara tepat.

Pengendalian berkaitan dengan memonitor dan mengevaluasi kegiatan. Untuk melakukan evaluasi maka manajer harus membandingkan antara hasil dengan apa yang direncanakan sejak dari awal. Dalam melakukan evaluasi maka manajer membutuhkan sistem informasi yang dapat memberikan masukan kepada manajer.

(11)

Pre-Actions Control

Memastikan bahwa seluruh kebutuhan, sumberdaya manusia, material dan keuangan yang dibutuhkan tersedia sebelum pekerjaan dimulai. Pembiayaan biasanya bidang krusial yang sering “macet” dalam melaksanakan suatu proyek.

Steering Control

Dirancang untuk mengetahui setiap penyimpangan dan mengoreksinya sebelum penyimpangan berlanjut pada tahapan pekerjaan berikutnya. Bentuk pengendalian ini hanya dapat terlaksana

apabila manajer memperoleh informasi yang akurat dan tepat waktu. Screening Control

Memastikan prosedur yang akan digunakan sebelum pekerjaan dimulai. Pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan prosedur yang berbeda sangat membutuhkan pengendalian seperti ini.

Post-Actions Control

Teknik mengukur hasil dari pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan. Penyebab-penyebab penyimpangan yang terjadi biasanya menjadi pertimbangan pada pekerjaan berikutnya. Teknik ini juga biasanya digunakan untuk memotivasi dan mendorong tenaga kerja.

Tingkatan Manajemen

Manajemen dapat dklasifikasikan menurut tingkatannya, dalam organisasi atau menurut ruang lingkup kegiatan yang dikelola manajer.

a. Manajemen puncak, berperan dalam menentukan kebijakan strategis dan mempengaruhi jalannya perusahaan. Dan bertanggung jawab atas manajemen bidang usaha dari perusahaan secara menyeluruh. Mereka dikenal sebagai Direktur atau CEO (Chief Executive Officer). b. Manajemen menengah, berperan memberi pengarahan kegiatan kepada manajer bawahan atau dalam hal tertentu bisa juga kepada karyawan operasional. Dan bertanggung jawab terhadap implementasi kebijaksanaan organisasi.

c. Manajemen lini pertama/bawahan, bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain (bawahannya) dan memberikan pengarahan kepada mereka.

Unsur-Unsur Manajemen yang Baik a. Manusia yang melaksanakan manajemen

Ada dua dimensi dalam manajemen yang baik yaitu dimensi manusia dan dimensi waktu, tetapi dimensi manusia jauh lebih penting. Kemampuan manajer untuk mencapai hasil melalui orang lain penting sekali dalam manajemen yang baik. Investasi berupa waktu dan perhatian kepada bawahan sering mendatangkan imbalan yang sangat berharga.

b. Seni

Manajemen adalah sebuah seni, bukan ilmu. Karena manajemen sangat terkait dengan manusia, kita harus memandang prinsip-prinsip manajemen sebagai persamaan yang tidak sempurna. Setiap orang dapat menggunakan prinsip-prinsip manajemen untuk memelihara pertumbuhan dan kemajuan yang berkesinambungan menuju potensi pengelolaan.

c. Berhasil/gemilang

Setiap manajemen yang baik, harus berhasil memenuhi sasaran atau hasil yang diinginkan atau ditentukan sebelumnya. Para manajer harus tahu bidang apa yang mereka kuasai agar dapat mencapai keberhasilan.

d. Sumber daya yang tersedia

Setiap organisasi memiliki atau mempunyai berbagai macam sumber daya yang dikuasainya. Para manajer yang berhasil akan mengeruk hasil/pengembalian tertinggi yang bisa diperoleh dari sumber daya yang tersedia. Mereka mengenali perbedaan antara apa yang

(12)

seharusnya dan apa yang menjadi kenyataan. Mereka menggunakan apa yang mereka miliki untuk memperoleh apa yang mereka inginkan, dan mereka berurusan dengan kemungkinan, bukan fantasi.

Organisasi Agribisnis

Bentuk-bentuk dasar organisasi agribisnis dapat bergerak dalam kegiatan apa saja yang ada kaitannya dengan produksi, pemrosesan, dan pemasaran bahan pangan dan sandang.

Ada tiga bentuk dasar usaha yaitu perusahaan perorangan (single proprietorship), persekutuan, dan perseroan (badan hukum)

Perusahaan Perorangan :

Bentuk organisasi bisnis yang paling tua dan paling sederhana adalah perusahaan perorangan atau pribadi (single or individual proprietorship), yakni organisasi yang dimiliki dan dikendalikan oleh satu orang.

Keunggulannya Perusahaan perorangan memungkinkan pemilik perorangan memegang kendali penuh atas bisnisnya dan hanya tunduk pada peraturan pemerintah. Pemilik menjalankan kendali penuh atas rencana, program, modal, kebijakan, dan keputusan manajemen lainnya.

Kelemahan Perusahaan perorangan yang sangat mencolok adalah keterbatasan jumlah modal yang biasanya dapat disumbangkan seseorang.

Kelemahan lainnya yang menonjol adalah bahwa kewajiban pribadi sebagai pemilik untuk semua hutang dan dapat meluas bahkan pada warisan pribadi pemilik. Pemusatan kendali dan laba pada satu individu dapat juga merupakan kelemahan. Banyak karyawan yang sangat terlatih dan bermotivasi ingin ambil bagian secara finansial di dalam bisnis tempat mereka bekerja.

Persekutuan :

Persekutuan (partnership) adalah asosiasi atau perhimpunan dari dua orang atau lebih sebagai pemilik bisnis. Tidak ada batas jumlah orang yang dapat bergabung ke dalam

persekutuan.

Keunggulan persekutuan hampir sama mudahnya dengan pembentukan perusahaan perorangan. Sangat sedikit pengeluaran yang dibutuhkan walaupun perlu diminta bantuan pengacara yang baik untuk menggambarkan perjanjian persekutuan. Persekutuan biasanya dapat mengumpulkan lebih banyak sumber daya daripada perusahaan perorangan sebab lebih banyak

Kelemahan persekutuan terletak pada kewajiban yang tidak terbatas. Kelemahan lainnya adalah berupa kurangnya kesinambungan dan kestabilan. Kalau sekutu meninggalkan persekutuan karena pengunduran diri, kematian, atau ketidak mampuan, persekutuan baru harus dibentuk.

Perseroan :

Perseroan (badan hukum) merupakan wujud buatan, dilengkapi secara hukum dengan kekuasaan, hak, kewajiban, dan tugas seperti manusia biasa. Perbedaan yang paling penting yang perlu diingat adalah bahwa pemilik (pemegang saham) dan para manajer tidak memiliki sesuatu secara langsung. Semua akstiva (asset) perseroan dimiliki oleh badan hukum itu sendiri.

(13)

Keunggulan Perseroan adalah bahwa para pemegang saham (pemilik) tidak secara pribadi menanggung hutang organisasi, dan pada umumnya tidak bertanggung jawab atas sesuatu kewajiban yang terjadi melalui kegiatan bisnis perseroan.

Kelemahan Perseroan terletak pada perpajakan dan peraturan. Perseroan dibebani pajak atas dana yang diperoleh sebagai laba, kemudian setelah dividen dibayar kepada pemegang saham, pemegang saham juga harus membayar pajak penghasilan atas jumlah yang diterimanya sebagai dividen.

Organisasi agribisnis perlu menggunakan ilmu dan seni manajemen agar pengelolaan sumberdaya dan segala sesuatu yang terkait dengan sistem dapat dilakukan secara efisien dan efektif. Manajemen akan menjabarkan bagaimana merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi, melakukan perbaikan dan melakukan inovasi untuk pengembangan organisasi agribisnis.

Organisasi agribisnis adalah sebuah organisasi yang bergerak di bidang perekonomian dalam sektor pertanian. Pada umumnya berbentuk sebagai badan usaha. Badan Usaha adalah kesatuan yuridis (hukum) dan ekonomis yang menggunakan modal dan tenaga kerja untuk mencari keuntungan. Perusahaan adalah unit ekonomi yang mengkombinasikan sumber daya manusia, alam, modal, dan pengusaha (wirausaha) untuk menghasilkan sejumlah barang dan jasa tertentu.

Jenis Badan Usaha

Agraris adalah kegiatan mengolah sumber daya alam untuk menghasilkan suatu barang tertentu. Contoh : perkebunan teh, kelapa sawit, perkebunan karet, dll.

Ekstraktif adalah kegiatan mengambil apa yang telah dihasilkan oleh sumber daya alam. Contoh : hasil hutan, hasil laut, dll.

Perdagangan adalah kegiatan membeli dan menjual kembali suatu barang tanpa mengubah bentuknya. Contoh : perdagangan beras dilakukan oleh seseorang dengan membeli beras di daerah penghasil padi.

(14)

Industri adalah kegiatan mengolah bahan-bahan baku dan bahan penolong menjadi barang setengah jadi atau barang siap pakai. Contoh : sepatu, pakaian, dsb.

Jasa adalah kegiatan yang memberikan pelayanan dan kemudahan dalam rangka memenuhi kebutuhan. Contoh : jasa pengangkutan barang, jasa perbankan, dll.

II. Jenis-Jenis Badan Usaha Menurut Kepemilikan Modal : 1) Badan Usaha Milik Swasta

Badan Usaha Milik Swasta adalah seluruh modal dimiliki oleh pihak swasta. Badan usaha swasta dapat dibedakan juga menjadi perusahaan perseorangan, persekutuan firma, perusahaan komanditer (CV), dan perseroan terbatas.

2) Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

kepemilikan modal yang bersumber dari kekayaan Negara yang dipisahkan, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

3) Badan Usaha Koperasi

kepemilikan modal berada pada anggota-anggotanya, yang bersumber dari simpanan wajib dan simpanan pokok.

III. Bentuk Badan Usaha :

1. Perusahaan Perseorangan atau Individu

Perusahaan Perseorangan adalah suatu bentuk badan usaha di mana pemilik badan usaha itu adalah perseorangan yang melakukan pekerjaan untuk mendapatkan laba.

 Kelebihan Perusahaan Perseorangan :

 Organisasi yang mudah

 Kebebasan bergerak

 Tidak ada yang mempersoalkan manajemen perusahaan perseorangan, sebab dia sendiri yang memegang kekuasaan di dalam perusahaan.

 Penerimaan seluruh keuntungan

 Pajak yang rendah.

 Ketidakmungkinan bocornya rahasia

 Ongkos organisasi yang murah

 Undang-undang dan peraturan yang membatasi gerak perusahaan perseorangan relatif sedikit jika dibandingkan dengan peraturan pada bentuk-bentuk badan usaha lain.

 Pemilik perusahaan perseorangan memiliki motivasi kuat untuk mendapatkan laba.  Kekurangan Perusahaan Perseorangan :

 Tanggung jawab perusahaan yang tidak terbatas

 Besar perusahaan terbatas

 Kontinuitas yang tidak terjamin

 Kesulitan dalam soal pimpinan 2. Persekutuan Firma

Persekutuan Firma adalah usaha untuk menjalankan sebuah perusahaan dengan memakai nama bersama. Atau Persekutuan Firma adalah Perjanjian antara dua orang atau lebih di mana masing-masing pihak secara bersama-sama menyetor modal untuk menjalankan usaha bersama dengan tanggung jawab bersama.

 Persekutuan Firma dapat berakhir oleh karena beberapa hal :

 Seorang sekutu meninggal atau jatuh pailit (guung tikar).

(15)

 Jangka waktu yang ditetapkan persekutuan firma telah habis.

 Seorang sekutu menarik diri.  Kelebihan Persekutuan Firma :

 Kebutuhan akan modal lebih mudah terpenuhi

 Pada persekutuan firma ada beberapa pemilik, jadi setiap keputusan dapat diambil berdasarkan pertimbangan berbagai pihak.

 Perhatian sekutu yang sungguh-sungguh pada perusahaan.  Kekurangan Persekutuan Firma :

 Tanggung jawab yang tidak terbatas daripada setiap sekutu

 Pimpinan dipegang oleh lebih dari dari satu orang

 Penanaman modal beku

3. Persekutuan Komanditer (CV)

Persekutuan Komanditer adalah suatu persekutuan di mana satu atau beberapa orang sekutu mempercayakan uang atau barang kepada satu atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan, yang bertindak sebagai pemimpin.

 Kelebihan Persekutuan Komanditer :

 Mudah proses pendiriannya

 Kebutuhan akan modal dapat lebih dipenuhi

 Persekutuan komanditer cenderung lebih mudah memperoleh kredit

 Dari segi kepemimpinan, persekutuan komanditer relatif lebih baik

 Sebagai tempat untuk menanamkan modal, persekutuan komanditer cenderung lebih baik, karena bagi sekutu diam akan lebih mudah untuk menginvestasikan maupun mencairkan kembali modalnya.

 Kekurangan Persekutuan Komanditer :

 Kelangsungan hidup tidak menentu, karena banyak tergantung dari sekutu komplementer yang bertindak sebagai pemimpin persekutuan.

 Tanggung jawab para sekutu komanditer yang terbatas mengendorkan semangat mereka untuk memajukan perusahaan jika dibandingkan dengan sekutu-sekutu pada persekutuan firma. 4. Perseroan Terbatas (PT)

Perseroan Terbatas (PT) adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan modal usaha terdiri atas beberapa saham (sero).

 ciri-ciri Persero adalah:

 Tujuan utamanya mencari laba (Komersial)

 Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan yang berupa saham-saham

 Dipimpin oleh direksi

 Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta

 Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)

 Tidak memperoleh fasilitas negara  Beberapa Jenis Perseroan Terbatas : a. Perseroan Terbatas Terbuka

(16)

b. Perseroan Terbatas Tertutup

Saham-saham pada perseroan tertutup dimiliki oleh orang-orang tertentu dan seringkali orang-orang itu memiliki hubungan kekeluargaan dan sahamnya berbentuk “atas nama”. c. Perseroan Terbatas Milik Negara (Persero)

Sebagian atau seluruh saham pada perseroan terbatas ini dimiliki Negara atau disebut Persero.

d. Perseroan Terbatas Kosong

Perseroan Terbatas Kosong adalah sudah bangkrut dan tidak ada aktifitas, tetapi masih sah sebagai PT.

 Kepengurusan Perseroan Terbatas antara lain :

 Direksi Terdiri dari direktur utama dan direktur-direktur lainnya. Tugas direksi adalah :

 Menjalankan badan usaha sebaik-baiknya yang selanjutnya dapat bertindak sebagai wakil PT, baik ke dalam maupun ke luar.

 Memberikan laporan kepada rapat pemegang saham sekurang-kurangnya sekali setahun, termasuk neraca rugi laba.

 Dewan Komisaris , Tugasnya adalah :

 Mengawasi jalannya perusahaan.

 Memberikan nasihat-nasihat kepada direksi.

 Melakukan tindakan bila diperlukan untuk kepentingan pemegang saham.

 Rapat Pesero, dan memiliki beberapa Hak adalah :

 Menetapkan pengangkatan dan pemberhentian anggota direksi dan dewan komisaris.

 Menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan pokok badan usaha.

 Mengesahkan laporan neraca rugi/laba dan pembagian keuntungan untuk para pemegang saham dalam bentuk dividen.

 Kelebihan Perseroan Terbatas :

 Tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham.

 Pemisahan pemilik dari pengurus.

 Mudah mendapatkan modal.

 Terdapat efisiensi dalam soal kepemimpinan.  Kekurangan Perseroan Terbatas :

 Pemungutan pajak terhadap perseroan terbatas relatif besar.

 Mendirikan perseroan terbatas lebih mahal.

 Tidak terjaminnya rahasia.

 Kurangnya perhatian para pemegang saham terhadap perusahaan. 5. Koperasi

Istilah koperasi berasal dari dua suku kata, co dan operation. Co berarti bersama dan operation berarti pekerjaan, sehingga kalau digabung menjadi cooperation, atau dengan kata lain, koperasi berarti pekerjaan bersama atau bersama-sama bekerja untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi, koperasi merupakan jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum. Koperasi melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi menurut UUD 1945 pasal 33 ayat 1 merupakan usaha kekeluargaan dengan tujuan mensejahterakan anggotanya.

 Misi Koperasi :

 Memacu pengembangan usaha

(17)

 Profesionalisme

 Peranan Pemerintah dalam Pasal 60 UU No.25 Tahun 1992:

 Menciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi yang mendorong pertumbuhan serta pemasyarakatan koperasi.

 Memberikan bimbingan kemudahan dan perlindungan kepada koperasi.  Susunan Organisasi Koperasi Kewajiban dan Tanggung Jawab adalah :

 Landasan-landasan, asas, dan dasar koperasi.

 Undang-undang, peraturan pelaksanaannya, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi.

 Keputusan-keputusan rapat anggota.

 Koperasi Memiliki Hak-Hak sebagai berikut :

 Menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam Rapat Anggota.

 Memilih dan atau dipilih menjadi anggota pengurus dan badan pemeriksa.

 Meminta diadakannya rapat anggota menurut ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar.

 Mengemukakan pendapat atau saran-saran kepada pengurus di luar rapat, baik diminta atau tidak diminta.

 Mendapat pelayanan yang sama antara sesama anggota.

 Melakukan pengawasan atas jalannya organisasi dan usaha-usaha koperasi menurut ketentuan-ketentuan dalam anggaran dasar.

 Kelebihan Koperasi :

 Prinsip pengelolaan bertujuan memupuk laba untuk kepentingan anggota, misalnya koperasi pertanian mendirikan pabrik penggilingan padi.

 Anggota koperasi berperan sebagai konsumen dan produsen.

 Dasar sukarela, orang terhimpun dalam koperasi atau masuk menjadi anggota dengan dasar sukarela.

 Mengutamakan kepentingan anggota.  Kekurangan Koperasi :

 Keterbatasan di bidang permodalan.

 Daya saing lemah.

 Rendahnya kesadaran berkoperasi pada anggota.

 Kemampuan tenaga professional dalam pengelolaan koperasi.

 Peran Koperasi dalam Peningkatan Kemakmuran Rakyat adalah :

 Meningkatkan pendapatan rakyat dan pendapatan nasional.

 Mengentaskan kemiskinan.

 Meningkatkan kualitas hidup.

 Memperkokoh perekonomian rakyat dan koperasi sebagai soko gurunya. 6. Perusahaan Negara (BUMN)

Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sedikit sulit karena perusahaan Negara di Indonesia diatur oleh peraturan-peraturan yang berbeda sejak zaman penjajahan hingga dewasa ini. Menurut pasal 9 UU No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara hanya membagi BUMN menjadi dua bentuk, Persero dan Perum.

Maksud dan Tujuan dari pendirian BUMN menurut UU No. 19 Tahun 2003 adalah :

 Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya danpenerimaan Negara pada khususnya.

 Mengejar keuntungan.

 Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang/jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.

(18)

 Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi.

 Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.

BUMN seluruh atau sebagian modal pada BUMN itu dimiliki oleh Negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan. Kekayaan Negara yang dipisahkan adalah kekayaan Negara yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk dijadikan modal Negara pada Persero atau Perum serta

Perseroan Terbatas lainnya.

Pengurusan BUMN dilakukan oleh Direksi. Direksi itu bertanggung jawab penuh atas pengurusan BUMN untuk kepentingan dan tujuan BUMN serta mewakili BUMN, baik di dalam maupun di luar pengadilan. Anggota Direksi harus mematuhi anggaran dasar BUMN dan peraturan perundang-undangan serta wajib melaksanakan prinsip-prinsip

profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, serta kewajaran.

 Persero adalah BUMN berbentuk Perseroan Terbatas. Seluruh atau paling sedikit 51 % kepemilikan saham adalah milik Negara. Maksud dan tujuan pendirian Persero adalah untuk menyediakan barang atau jasa bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, dan juga untuk

mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan. Organ atau perangkat dalamPersero adalah RUPS, Direksi, dan Komisaris.

 Perum seluruh modal dimiliki Negara dan tidak terbagi atas saham. Perum didirikan dengan maksud dan tujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang atau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan. Organ Perum adalah Menteri, Direksi, dan Dewan Pengawas.

 BUMN memiliki kelebihan-kelebihan adalah :

 Seluruh keuntungan BUMN menjadi keuntungan Negara.

 Menyediakan jasa-jasa bagi masyarakat.

 Merupakan sarana untuk melaksanakan pembangunan.  BUMN juga memiliki Kekurangan-keurangan adalah :

 Pengelolaan BUMN sangat ditentukan oleh kemampuan keuangan Negara.

 Sejumlah besar aturan (birokrasi) dapat menghambat pengembangan BUMN.

 Pengelolaan BUMN secara ekonomis sulit untuk dipertanggungjawabkan. 7. Perusahaan Daerah

Perusahaan Daerah atau sering disebut Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) didirikan berdasarkan Peraturan Daerah di mana modalnya baik seluruh atau sebagian merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan, kecuali ditentukan lain dengan atau berdasarkan undang-undang. Perusahaan Daerah dipimpin oleh suatu Direksi. Anggota Direksi

diangkat dandiberhentikan oleh Kepala Daerah, setelah mendengar pertimbangan DPRD untuk waktu maksimal empat tahun.

 Tugas Direksi adalah :

 Menentukan kebijaksanaan dalam pimpinan perusahaan.

 Mengurus dan menguasai kekayaan Perusahaan Daerah.

 Mewakili perusahaan daerah di dalam dan di luar pengadilan.

 Mengirim laporan-laporan kepada Kepala Daerah.

 Mengangkat dan memberhentikan pegawai Perusahaan Daerah sesuai dengan peraturan kepegawaian yang disetujui oleh Kepala Daerah.

(19)

 Kebaikan dan kelemahan pada BUMD hampir serupa dengan BUMN antara lain mengingat sifat, maksud, dan tujuan pendirian BUMN dan BUMD hampir serupa.

 Fungsi Badan Usaha

 Fungsi Komersial ini dapat dicapai dengan penyediaan barang dan jasa. Perusahaan harus mampu memproduksi barang dalam jumlah yang besar dan berkualitas tinggi. Fungsi

Komersial, badan usaha akan senantiasa berusaha memperoleh laba maksimal. Tujuan itu dapat dicapai bila perusahaan mengelola secara optimal semua sumber daya yang

dimilikinya. Pengelolaan sumber daya tersebut dilakukan oleh setiap badan usaha melalui fungsi manajemen dan fungsi operasional.

 Fungsi Manajemen terkait dengan proses perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan,dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi lainnya, agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

 Fungsi Operasi untuk mengoperasikan perusahaannya, badan usaha perlu memperhitungkan faktor-faktor personalia, pembelanjaan, produksi,

pemasaran, danpengorganisasian.

 Personalia, setiap badan usaha memerlukan pegawai untuk melaksanakn seluruh kegiatan operasi perusahaan. Untuk mendapatkan orang yang sesuai dengan pekerjaannya, perusahaan melakukan kegiatan personalia yang meliputi penarikan, penempatan, pelatihan, dan

pemberhentian pegawai. Bagian personalia menentukan upah atau gaji para pegawai sesuai dengan pekerjaan/jabatan masing-masing.

 Pembelanjaan, kegiatan perusahaan dibelanjai dengan sejumlah uang tertentu. Dalam masalah pembelanjaan ini, pertimbangan yang diperlukan adalah tujuan, kebijakan, dan prosedur pembelanjaan perusahaan. Ditetapkan kebijakan mengenai sumber, penggunaan, pengawasan, pengaturan, dan pengandalian dana.

 Produksi, kesinambungan perusahaan dapat terlaksana apabila perusahaan mampu

menghasilkan barang dan jasa secara terus-menerus. Pengertian menghasilkan di sini adalah menciptakan dan meningkatkan daya guna barang/jasa itu, setiap perusahaan berusaha menggunakan cara-cara yang terbaik sehingga dapat meminimumkan biaya, dan pada gilirannya dapat menjualnya dengan harga yang murah dibandingkan dengan barang sejenis yang dihasilkan oleh perusahaan lainnya.

 Pemasaran adalah semua kegiatan usaha yang berhubungan dengan arus penyerahan barangdan jasa dari produsen ke konsumen. Penyerahan barang meliputi kegiatan yang berkaitan dengan pemindahan kepemilikan barang, cara-cara penjualan, penentuan harga, promosi yang efektif, danpenentuan saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan.

 Fungsi Sosial adalah kegiatan perusahaan secara langsung atau tidak langsung yang dapat dinikmati hasilnya oleh masyarakat.

 Fungsi Sosial antara lain :

 Penyediaan Lapangan Kerja, semakin maju perusahaan, semakin mampu perusahaan tersebut menyerap tenaga kerja. Semakin meningkat pula upah atau kesejahteraan para karyawannya. Tingkat kemakmuran bersama dapat tercapai.

 Perbaikan Kualitas Lingkungan, perusahaan berperan serta menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, agar masyarakat di lingkungannya dapat hidup sehat dan dapat terhindar dari bencana alam di kemudian hari.

(20)

Perusahaan sebagai mitra kerja pemerintah ikut berperan serta dalam pembangunan ekonomi. Kegiatan perusahaan searah dengan pembangunan yang dicanangkan pemerintah. Perusahaan dapat membantu pemerintah dengan membayar pajak perusahaan. Pajak

merupakan salah satu sumber pendapatan pemerintah.

Fungsi dan Tujuan Manajemen Keuangan

1. Pengertian manajemen keuangan.

Pengertian manajemen keuangan cukup beragam sesuai dengan pihak yang menafsirkan. Menurut Prof. Dr. Bambang Riyanto manajemen keuangan adalah “ semua aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan dan usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin”. Dari aspek manajemen pengertian tersebut berarti manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian kegiatan keuangan perusahaan.

2.Fungsi manajemen keuangan

Fungsi manajemen keuangan ada dua yaitu mencari dana yang dibutuhkan perusahaan dan menggunakan dana yang diperoleh secara efisien (Suad Husnan 1996).

Fungsi pertama mencari dana berarti meliputi berbagai kegiatan menemukan, menganalisis serta memutuskan sumber dana mana yang akan dipilih dan diambil serta berapa jumlahnya. Melalui pelaksanaan fungsi ini akan terbentuk struktur finansiel dan struktur modal. Struktur finansiel adalah susunan seluruh sumber dana perusahaan ( jangka pendek dan jangka panjang ) yang tercermin dalam neraca bagian kredit, sedang struktur modal adalah susunan sumber dana jangka panjang perusahaan yang terdiri dari hutang jangka panjang dan ekuitas ( modal sendiri ).

Fungsi kedua menggunakan dana berarti kegiatan merencanakan, menganalisis serta memutuskan aktiva apa yang akan dibiayai dan berapa jumlahnya sehingga dapat memberikan peningkatan keuntungan sekaligus meningkatkan nilai perusahaan. Melalui pelaksanaan fungsi ini akan diperoleh struktur kekayaan (aktiva).

3. Tujuan manajemen keuangan

Tujuan manajemen keuangan secara umum adalah membantu tercapainya tujuan perusahaan. Secara normatif tujuan manajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai perusahaan.

(21)

Sedang nilai perusahaan adalah harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual.

Nilai perusahaan berkaitan dengan kemakmuran pemilik, bila nilai perusahaan meningkat maka kekayaan pemilik meningkat dan berarti kemakmuran pemilik akan meningkat. Nilai perusahaan dapat diukur dari harga saham perusahaan, semakin tinggi harga saham akan semakin tinggi nilai perusahaan.

Misal ; Ada dua perusahaan wartel ( wartel A dan wartel B ) keduanya memiliki investasi awal yang sama ( Rp. 100.000.000 tiap wartel ), bedanya wartel A berada di daerah ramai pengunjung ( depan pasar ) sehingga pendapatannya banyak sedang wartel B berada didaerah sepi pengunjung sehingga pendapatannya sedikit. Kedua wartel tersebut bila dijual akan memiliki harga yang berbeda, harga wartel A akan lebih tinggi dari wartel B karena wartel A dianggap memiliki nilai lebih tinggi. Tingginya nilai wartel A adalah akibat keputusan manajemen yang tepat. ( Contoh diambil dari Suad Husnan )

B. Keuangan Perusahaan

Perusahaan merupakan sebuah lembaga ( organisasi ) yang mengelola kegiatan usaha (bisnis) dan berorientasi pada memperoleh keuntungan. Dalam setiap organisasi perusahaan memiliki berbagai aspek seperti pemasaran, produksi, sumberdaya manusia serta keuangan, semua aspek tersebut harus dimanajemeni (dikelola) dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan didirikannya perusahaan. Salah satu aspek yang harus dikelola yaitu aspek keuangan perusahaan melalui penerapan manajemen keuangan perusahaan ( corporate finance ). Dalam memahami keuangan perusahaan perlu dibedakan secara tegas adanya perbedaan antara keuangan pemilik dan keuangan perusahaan. Keuangan pemilik (share holder) bearada pada rumah tangga tangga pemilik sedangkan keuangan perusahaan berada pada rumah tangga perusahaan yang terpisah secara tegas.

C. Perkembangan Manajemen Keuangan

Disiplin keuangan mengalami perkembangan dari disiplin yang diskriptif menjadi makin analitis dan teoritis. Perkembangan ini karena banyaknya sumbangan para ekonom dalam perumusan teori – teori keuangan seperti konsep capital budgeting dengan memasukkan teori tentang bunga uang ( time value of money ), teori portfolio serta lainnya.

D. Laporan Keuangan Perusahaan

Secara periodik ( bulan / tahun ) perusahaan harus membuat laporan keuangan. Laporan keuangan perusahaan terdiri dari Neraca ( Balance sheet ), Laporan Laba / Rugi ( Income Statement ) serta Laporan Aliran Kas ( Cash flow ). Laporan keuangan perusahaan sangat penting karena melalui laporan keuangan tsb berbagai pihak baik internal maupun eksternal perusahaan akan dapat menilai kinerja perusahaan selama periode tertentu. Pihak-pihak yang berkepentingan atas laporan keuangan perusahaan diantanya adalah ; manajemen, pemilik, kreditur serta pemerintah dan pihak lain yang memiliki kepentingan dengan perusahaan.

1. Neraca ( Balance sheet ) ialah merupakan laporan posisi keuangan pada saat tertentu yang

(22)

 Aktiva

a. Aktiva lancar ( Current assets ) yaitu aktiva yang memiliki masa perputaran kurang dar satu periode pembukuan ( satu tahun )

b. Aktiva tetap atau aktiva jangka panjang ( Fixed asset and long-term assets ) yaitu aktiva yang memiliki masa perputaran lebih dari satu periode pembukuan ( satu tahun ).

c. Aktiva lain ( Other assets ) yaitu aktiva yang tidak dapat dikatagorikan aktiva lancar maupun aktiva tetap diatas, misalnya hak paten, good will, investasi surat2 berharga jangka panjang.

 Kewajiban terdiri dari ;

a. Kewajiban lancar yaitu kewajiban / hutang yang harus dibayar pada tahun berjalan, seperti hutang dagang, hutang biaya, hutang bank yang jatuh tempo dll.

b. Kewajiban / hutang jangka panjang yaitu hutang yang memiliki jangka waktu lebih dari satu tahun.

 Ekuitas

Ekuitas merupakan kekayaan bersih dari perusahaan yang menjadi hak pemilik perusahaan dan sering disebut sebagai modal sendiri..

2. Rugi / Laba ( Income statement ) yaitu merupakan laporan kegiatan operasi perusahaan yang terdiri dari penerimaan dikurangi dengan seluruh beban ( biaya ) dalam periode tertentu.

3. Arus Kas ( Cashflow ) yaitu menggambarkan penerimaan dan pengeluaran kas untuk jangka waktu tertentu ( biasanya satu tahun ).

Arus kas terdiri dari ; Arus kas dari operasi dan Arus kas dari pendanaan

E. Pasar Keuangan

Kehidupan perusahaan dewasa ini dalam aspek keuangan didukung oleh banyak lembaga keuangan modern seperti bank, pasar uang, pasar model dalam berbagai produk generik maupun derevatifnya, asuransi , dana pensiun, leasing dll. Berbagai lembaga tsb menjadikan semua aktivitas dan keputusan keuangan perusahaan menjadi lebih mudah.

1. Bank Umum adalah Bank yang memiliki fungsi intermediasi dan dapat menciptakan uang giral. Bank memiliki peran yang sangat penting bagi terciptanya effisiensi keuangan

perusahaan karena melalui bank kelebihan likuiditas bisa diinvestasikan serta membantu proses transfer keuangan dengan mudah.

2. Lembaga Keuangan Lainnya yaitu Lembaga pembiayaan merupakan lembaga yang berusaha dibidang pembiayaan seperti modal ventura, leasing, anjak piutang, pegadaian dsb. • Perusahaan asuransi adalah lembaga keuangan yang berusaha dibidang pertanggungan atas kerugian baik kerugian atas nyawa, harta dsbnya.

• Dana Pensiun merupakan lembaga keuangan yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pension.

• Pasar Modal merupakan suatu aktivitas bertemunya permintaan (orang/lembaga yg butuh dana) dan penawaran (orang/lembaga yang menawarkan dana) akan modal jangka panjang. Secara fisik pasar modal merupakan lembaga yang mengelola permintaan dan penawaran akan modal, di Indonesia misalnya Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya ( BES )

(23)

dlsbnya.

Dipasar modal diperdagangkan instrumen keuangan seperti ; saham, obligasi, warrant. • Pasar uang adalah merupakan aktivitas bertemunya permintaan dan penawaran dana jangka pendek ( kurang dari satu tahun ). Dipasar ini ditransaksikan ; call money, Pronote

(promessory notes), Repo (reepurchases agreement), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Sertfikat Bank Indonesia ( SBI ) dll.

Definisi Manajemen Keuangan

Definisi Manajemen Keuangan menurut Bambang Riyanto adalah keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.

Sedangkan Definisi Manajemen Keuangan menurut para ahli dapat Anda baca dibawah ini : 1. Liefman : Manajemen Keuangan merupakan usaha untuk menyediakan uang dan menggunakan uang untuk mendapat atau memperoleh aktiva.

2. Suad Husnan : Manajemen Keuangan ialah manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.

3. Grestenberg : how business are organized to acquire funds, how they acquire funds, how the use them and how the prof ts business are distributed.

4. James Van Horne : Manajemen Keuangan adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan tujuan menyeluruh.

5. J. L. Massie : Manajemen keuangan adalah kegiatan operasional bisnis yang bertanggung jawab untuk memperoleh dan menggunakan dana yang diperlukan untuk sebuah operasi yang efektif dan efisien.

6. Howard & Upton : Manajemen keuangan adalah penerapan fungsi perencanaan & pengendalian fungsi keuangan.

7. JF Bradley : Manajemen keuangan adalah bidang manajemen bisnis yang ditujukan untuk penggunaan model secara bijaksana & seleksi yang seksama dari sumber modal untuk memungkinkan unit pengeluaran untuk bergerak ke arah mencapai tujuannya.

(24)

Tujuan Manajemen Keuangan

Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan.

Fungsi Manajemen Keuangan

Berikut ini penjelasan singkat tentang fungsi-fungsi yang ada didalam manajemen keuangan : 1. Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.

2. Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.

3. Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.

(25)

4. Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.

5. Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.

6. Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.

7. Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.

8. Pelaporan keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi

MANAJEMEN PRODUKSI

1. Perkembangan Manajemen

Manajemen produksi berkembang pesat karena adanya faktor : a Adanya pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi:

Agar produksi efektif dan efisien, produsen hendaknya menggunakan metode ilmiah dan azas-azas manajemen. Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik bila disertai dengan pengolahan yang baik.dan akan mengurangi biaya produksi sehingga dapat tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi.

b Revolusi Industri

Revolusi Industri merupakan suatu peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Revolusi itu merupakan perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat dibidang perdagangan, industri, dan tekhnik di Eropa.

Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya,sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang masih kuno,menjadi terdesak.

Perkembangan revolusi industri terlihat pada : • Bertambahnya penggunaan mesin

• Efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja,

• Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi, dan komunikasi. • Meluasnya sistem perbankan dan perkreditan.

Industialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan kegiatan pemasaran.

c Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan komputer

Sehingga pada banyak hal manajer produsi mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam bisnisnya. d Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia, dan model keputusan.

Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan ditemukannya metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut

• Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku

• Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah • Pelatihan pekerja dengan metode baru

• Pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaa atas proses kerja. 2. Pengertian Manajemen Produksi

Manajemen Produksi yaitu kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan /koordinasi kegiatan orang lain. Kegiatan tersebut berguna untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya.

3. Pengertian Produksi

Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa yang membutuhkan faktor-faktor produksi berupa tanah, modal, tenaga kerja, dan skills (organizational, managerial and technical skills).

4. Proses Produksi

Proses Produksi adalah cara atau metode untuk menciptakan atau menambah guna suatu barang atau jasa dengan memanfaatkan sumber yang ada.

(26)

Macam – Macam Wujud Proses Produksi :

• Proses kimia : proses produksi yang menggunakan sifat kimia. • Proses perubahan bentuk : proses produksi dengan merubah bentuk.

• Proses asembling : proses produksi menggabungkan komponen-komponen mejadi produk akhir. • Proses transportasi : proses produksi menciptakan perpindahan barang.

• Proses penciptaan jasa-jasa administrasi : proses produksi berupa penyiapan data informasi yang diperlukan.

Jenis – Jenis Proses Produksi :

Proses produksi dapat ditinjau dari 2 segi: 1. Berdasarkan kelangsungan hidup

• Proses produksi terus-menerus : proses produksi yang terdapar pola atau urutan yang pasti sejak dari bahan baku sampai menjadi barang jadi.

• Proses produksi terputus-putus : proses produksi yang tidak terdapat urutan atau pola yang pasti sejak dari bahan baku sampai menjadi barang jadi.

2. Berdasarkan Teknik

• Proses Ekstaraktif : suatu proses pengambilan langsungdari alam seperti kau, perikanan, dan pertambangan.

• Proses Analitis : Proses pemisahan bahan-bahan, seperti minyak mentah menjadi miyak bersih • Proses Pengubahan : Proses perubahan bentuk, seperti alat-alat rumah tangga

• Proses Sintesis : Proses mencampur dengan unsur-unsur lain<seperti bahan-bahan kimia. 5. pengambilan keputusan dalam manajemen produksi

• Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti (certainty) • Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko • Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti(un-certainty)

• Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain. Bidang Produksi mempunyai 5(lima) tanggung jawab utama, yaitu :

1. Proses : keputusan-keputusanb dalam kategori ini menentukan proses fisik atau fasilitas yang dipakai untuk memproduksi barang atau jasa.

2. Kapasitas : keputusan dimaksudkan untuk menentukan besarnya kapasitas yang tepat dan penyediaan pada waktu yang tepat.

3. Persediaan : Manajer persediaan membuat keputusan-keputusan dalam bidang produksi , menyangkut apa yang dipesan,berapa banyak yang dipesan, serta kapan pemesanan dilakukan 4. Tenaga kerja : Dalam Manajemen Produksi penentuan dan pengelolaan Tenaga kerja atau Sumber Daya Manusia menempati posisi yang sangat penting. Proses Produksi yang menganggap kegiatan untuk menghasilkan Produk baik barang atau jasa, Keputusan tentang tenaga kerja mencakup seleksi penggajian, pelatihan, penempatan, penyediaan, atau supervise.

5. Mutu/kualitas : Ditandai dengan penekanan tanggung jawab yang lebih besar terhadap mutu atau kualitas barang atau jasa yang dihasilkan.

6. Ruang Lingkup Manajemen Produksi

Manajemen produksi mencakup perancangan atau penyiapan manajemen produksi serta pengoperasiaannya, yang meliputi :

• Manajemen produksi mencakup perancangan atau penyiapan manajemen produksi serta pengoperasiaannya, yang meliputi :

• Seleksi dan design hasil produksi (produk) • Seleksi dan perancangan proses serta peralatan • Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi

• Perancangan tata letak (Lay out) dan arus kerja atau proses • Perancangan tugas

• Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas 7. Fungsi dan sistem produksi dan operasi

a Fungsi produksi dan operasi berkaitan dengan pertanggungjawaban dalam pegolahan dan pengubahan masukan (input) menjadi keluaran atau output berupa barang atau jasa yang

memberikan pendapatan bagi perusahaan. Empat (4) fungsi penting produksi : proses pengolahan, jasa-jasa penunjang, perencanaan dan pengendalian atau pengawasan

b Sistem Produksi dan Operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, dan menyeluruh dalam pentrasnformasian masukan menjadi keluaran 8. Lokasi dan Layout Pabrik

Lokasi merupakan letak dimana produksi itu berada. Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi pabrik adalah sebagai berikut:

(27)

2. Dekat dengan bahan baku 3. Ongkos transportasi 4. Penyediaan tenaga kerja 5. Penyediaa sumber tenaga 6. Lingkungan sekitar 7. Iklim

Lokasi dan lay out pabrik perlu diperhatikan karena pada lokasi tersebut, perusahaan dan pabrik akan melakukan kegiatan operasionalnya. Pertimbangan yang biasa digunakan oleh perusahaan dalam menentukan lokasi adalah:

• • Hubungan perusahaan dengan sumber-sumber ekonomi. • • Hubungan perusahaan dengan sejarah.

• • Hubungan perusahaan dengan pemerintah.

Dalam penentuan lokasi perusahaan, dapat juga berdasarkan pada faktor lain, seperti faktor ekonomi yang bertujuan untuk efisiensi produk, jarak angkut yang minimum, fleksibelitas ruangan dan lay out, kemungkinan perluasan di waktu yang akan datang, pemaksimuman ruang dan layout, serta keamanan penyimpanan barang jadi, setengah jadi, dan mentah.

MANAJEMEN OPERASIONAL

Manajemen Operasional adalah usaha pengelolaan secara optimal penggunan faktor produksi : tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan faktor produksi lainnya dalam proses tranformasi menjadi berbagai produk barang dan jasa.

Apa Yang Bisa Dilakukan Manajer Operasi Dan Orientasi Manajer Operasi

Melakukan fungsi-fungsi proses manajemen : perencanaan, pengorganisasian, pembentukan staf, kepemimpinan dan pengendalian.

Orientasi manajer operasi ialah mengarahkan keluaran/output dalam jumlah, kualitas, harga, waktu dan tempat tertentu sesuai dengan permintaan konsumen.

Tanggung Jawab Manajer Operasi

 Menghasilkan barang dan jasa.

 Mengambil keputusan yang berkaitan dengan fungsi operasi dan sistem transformasi.

 Mengkaji pengambilan keputusan dari suatu fungsi operasi. Fungsi Produksi Dan Operasi

 Proses produksi dan operasi.

 Jasa-jasa penunjang pelayanan produksi.

 Perencanaan.

 Pengendalian dan pengawasan. Ruang Lingkup Manajemen Operasi

1. Perancangan atau disain sistem produksi dan operasi

 Seleksi dan perancangan disain produk

 Seleksi dan perancangan proses dan peralatan

 Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi

 Rancangan tata letak dan arus kerja

(28)

 Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas 2. Pengoperasian sistem produksi dan operasi

 Penyusunan rencana produk dan operasi

 Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan

 Pemeliharaan mesin dan peralatan

 Pengendalian mutu

 Manajemen tenaga kerja (SDM) Pengambilan Keputusan

Dilihat dari kondisi atau keadaan dari keputusan yang harus diambil, ada 4 macam pengambilan keputusan :

1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti

2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko 3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti

4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.

Beberapa Jenis Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Operasi :

 Proses : keputusan mengenai proses fisik dan fasilitas yang dipakai

 Kapasitas : keputusan untuk menghasilkan jumlah, tempat dan waktu yang tepat

 Persediaan : keputusan persediaan mencakup mengenai apa yang dipesan, berapa banyak, kualitas dan kapan bahan baku dipesan

 Tenaga kerja : keputusan tenaga kerja mencakup seleksi, recruitment, penggajian, PHK, pelatihan, supervise, kompensasi dan promosi terhadap karyawan, penggunaan tenaga spesialis.

 Kualitas/mutu : keputusan untuk menentukan mutu barang dan jasa yang dihasilkan, penetapan standar, disain peralatan, karyawan trampil, dan pengawasan produk dan jasa. Keputusan Dalam Manajemen Sistem Produksi

 Keputusan perencaan strategik jangka panjang dalam sumber daya

 Disain sistem produktif : pekerjaan, jalur proses, tata arus, dan susunan saran fisik

 Keputusan implementasi operasi : harian, mingguan dan bulanan. Keputusan Perencanaan Strategis :

 Pemilihan disain rangkaian produk dan jasa

 Keputusan perencanaan kapasitas, lokasi gudang, rencana ekspansi

 Sistem pembekalan, penyimpanan dan logistik. Pengertian Sistem Produksi :

Wahana yang dipakai untuk mengubah masukan-masukan sumberdaya untuk menciptakan barang dan jasa.

Ada tiga macam sistem dalam proses produksi :

 Proses produksi yang kontinyu

 Proses produksi terputus-putus

 Proses produksi bersifat proyek STRATEGI OPERASI

Strategi operasi merupakan fungsi operasi yang menetapkan arah untuk pengambilan keputusan yang diintegrasikan dengan strategi bisnis melalui perencaan formal.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menyusun salary structure yang menarik dan kompetitif di luar perusahaan, maka perlu dilakukan salary survey untuk mengetahui harga pasar pada

Melalui perlakuan fermentasi selama 36 jam dan pencucian benih dengan Natrium Hipoklorit 10% diduga mampu menghilangkan zat penghambat perkecambahan yang terdapat

Berdasarkan analisis SWOT diketahui bahwa usaha ternak jangkrik di Kelurahan Bhakti Karya memiliki kekuatan jumlah pakan yang cukup memadai, kelemahan dalam hal kurangnya bibit

Pada gambar 3 (b) dari hasil yang diperoleh dengan metode simulasi, koefisien transmisi dan energi dengan tegangan bias sama dengan -0.1 memperlihatkan tiga puncak

Hari dan waktu yang tepat dilakukan dengan mencocokkan antara nama penghuni rumah (kepala rumah tangga) dengan penanggalan berdasarkan hitung-hitungan yang

Penulisan disertasi ini termotivasi dari kenyataan yang kontradiktif, bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai lembaga yang mempersiapkan lulusan siap kerja

Kontrak Opsi Saham (KOS) adalah efek yang memuat hak untuk membeli (call option) dan hak untuk menjual (put option) atas underlying stock (saham perusahaan telah tercatat